• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Data Penulis:

Dosen STEKOM

Khoirur Rozikin, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Komputer Dani Sasmoko, S.T, M. Eng Program Studi Manajemen Informatika Unang Achlison, S.T, M.Kom Program Studi Teknik Elektronika Drs. Bambang Suhartono, M.Kom Program Studi Teknik Elektronika

Purwanto, S.Kom Program Studi Teknik Elektronika

Arsito Ari Kuncoro, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Komputer Budi Hartono, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Komputer

Alumnus STEKOM

Agus Widayanto, S.Kom Program Studi Sistem Komputer

Lingga Hartadi, Amd Program Studi Teknik Komputer

Luy Usman, Amd Program Studi Teknik Elektronika

Muhammad Toha, S.Kom Program Studi Sistem Komputer

Rohmad Abidin, S.Kom Program Studi Sistem Komputer

Wahyu Utomo, S.Kom Program Studi Sistem Komputer

Jurnal ELKOM diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer (STEKOM). Jurnal ELKOM sebagai sarana komunikasi dan penyebarluasan hasil penelitian,

pemikiran serta pengabdian pada masyarakat

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kerusakan pada BLACKBERRY 8520 dengan Metode Forward Chaining

Agus Widayanto, Khoirul Rozikin 1 – 6

Sistem Keamanan Kendaraan SUZUKI SMASH Menggunakan ATMEGA 8 dengan Sensor Bluetooth HC-6 Berbasis Android

Lingga Hartadi, Dani Sasmoko 7 – 18

Analisis Kebutuhan Kapasitor pada Panel Capacitor Bank untuk beban 500 kwatt

Luy Usman, Unang Achlison 19 – 24

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Server Center Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Berbasis Geographic Information System

Muhammad Toha, Bambang Suhartono 25 – 32

Efektifitas Solar Illumination dan Solar Light Collectors pada Ruang Tertutup

Purwanto 33 - 36

Aplikasi Pembayaran SPP di Lingkungan Yayasan Az-Zahra Demak Berbasis Client Server Terintegrasi dengan SMS Gateway

Rohmad Abidin, Arsito Ari Kuncoro 36 – 41

Pengaruh Bounching Sakelar pada Kendali Motor Stepper dan Radio Frequency

Unang Achlison 42 - 50

Perancangan Aplikasi Pembayaran SPP dengan Radio Frequency Identification (RFID) dan MCS-51 Studi Kasus pada SMP Negeri 3 Purwodadi

(2)

JURNAL ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER

Penanggung Jawab :

Ketua Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer

Pemimpin Redaksi :

Unang Achlison, S.T, M.Kom

Mitra Bestari :

Prof. YL Sukestiyarno M.S, Ph.D (Universitas Negeri Semarang)

Sekretaris Redaksi :

Purwanto, S.Kom

Dewan Redaksi :

Dr. Ir. Agus Wibowo, M.Kom, M.Si, M.M

Drs. Bambang Suhartono, M.Kom

Muhammad Muthohir, S.Kom, M.Kom

Ir. Paulus Hartanto, M.Kom

Sulartopo, S.Pd. M.Kom

Desain Grafis :

Joseph Teguh Santoso, S.Kom, M.Kom

Setyo Adi Nugroho, S.E, M.Kom

Alamat Redaksi :

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer

Jl. Majapahit No. 605 Semarang Telp. 024-6723456

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan terbitnya Jurnal ELKOM

(Elektronika dan Komputer) Edisi April 2015, Volume 8 Nomor 1 Tahun 2015 dengan

artikel-artikel yang selalu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

dalam bidang Elektronika dan Komputer.

Semua artikel yang dimuat pada Jurnal Elektronika dan Komputer (ELKOM) ini

telah ditelaah oleh Dewan Redaksi yang mempunyai kompetensi di bidang Elektronika

dan Komputer.

Pada edisi ini kami menyajikan beberapa topik menarik antara lain makalah yang

menggunakan objek

Hand Phone

yaitu : “Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kerusakan

pada BLACKBERRY 8520 dengan Metode

Forward Chaining

”, dan “Aplikasi

Pembayaran SPP di Linkungan Yayasan Az-Zahra Demak Berbasis

Client Server

Terintegrasi dengan SMS

Gateway

.

Topik selanjutnya adalah makalah yang

menggunakan aplikasi micro controller yaitu : “Sistem Keamanan Kendaraan SUZUKI

SMASH Menggunakan ATMEGA 8 dengan Sensor Bluetooth HC-6 Berbasis Android”,

serta “Perancangan Aplikasi Pembayaran SPP dengan

Radio Frequency Identification

(RFID) dan MCS-51 Studi Kasus pada SMP Negeri 3 Purwodadi”. Topik selanjutnya

adalah makalah yang menggunakan objek Elektronika yaitu : “Analisis Kebutuhan

Kapasitor pada Panel

Capacitor Bank

untuk Beban 500 Kwatt”, “Efektifitas

Solar

Illumination

dan

Solar Light Collectors

pada Ruang Tertutup”, dan “Pengaruh

Bounching

Sakelar pada Kendali Motor

Stepper

dan

Radio Frequency

”. Topik selanjutnya adalah

makalah yang menggunakan aplikasi jaringan komputer yaitu : “Sistem Pendukung

Keputusan Penentuan Lokasi

Server Center

Menggunakan Metode

Simple Additive

Weighting

(SAW) Berbasis

Geographic Information System

(GIS)”.

Terima kasih yang mendalam disampaikan kepada penulis makalah yang telah

berkontribusi pada penerbitan Jurnal ELKOM edisi kali ini. Dengan rendah hati dan

segala hormat, mengundang Dosen dan rekan sejawat peneliti dalam bidang Elektronika

dan Komputer untuk mengirimkan naskah,

review

, gagasan dan opini untuk disajikan pada

Jurnal Elektronika dan Komputer (ELKOM) ini.

Sebagai akhir kata, saran dan kritik terhadap Jurnal Elektronika dan Komputer

(ELKOM) yang membangun sangat diharapkan. Selamat membaca.

Semarang, April 2015

(4)

Vol.8 No.1 April 2015

JURNAL ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ... ii

1.

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Kerusakan pada BLACKBERRY 8520 dengan

Metode

Forward Chaining

(

Agus Widayanto, Khoirul Rozikin

) ... 1

2.

Sistem Keamanan Kendaraan SUZUKI SMASH Menggunakan ATMEGA 8 dengan

Sensor Bluetooth HC-6 Berbasis Android (

Lingga Hartadi, Dani Sasmoko)

... 7

3.

Analisis Kebutuhan Kapasitor pada Panel

Capacitor Bank

untuk Beban 500 Kwatt

(

Luy Usman, Unang Achlison

) ... 19

4.

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi

Server Center

Menggunakan Metode

Simple Additive Weighting

Berbasis

Geographic Information System

(

Muhammad Toha, Bambang Suhartono

) ... 25

5.

Efektifitas

Solar Illumination

dan

Solar Light Collectors

pada Ruang Tertutup

(

Purwanto

) ... 33

6.

Aplikasi Pembayaran SPP di Lingkungan Yayasan Az-Zahra Demak Berbasis Client

Server Terintegrasi dengan SMS

Gateway

(

Rohmad Abidin, Arsito Ari Kuncoro

) ... 36

7.

Pengaruh Bounching Sakelar pada Kendali Motor

Stepper

dan

Radio Frequency

(

Unang Achlison

) ... 42

8.

Perancangan Aplikasi Pembayaran SPP dengan

Radio Frequency Identification

(RFID)

dan MCS-51 Studi Kasus pada SMP Negeri 3 Purwodadi

(5)

Vol. 8 No.1 – ELKOM, April 2015

PENGARUH

BOUNCHING

SAKELAR

PADA KENDALI MOTOR

STEPPER

DAN

RADIO FREQUENCY

(RF)

UNANG ACHLISON

Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer Jl. Majapahit 605 & 304

Semarang Indonesia E-mail : unang@stekom.ac.id

Abstrak

Penelitian tentang efek bouncing terdapat pada proses pemutaran regulator trafo secara manual menjadi otomatis atau juga pada proses semikonduktor dalam pemodelan saklar Radio Frequency (RF). Penjelasan masing-masing proses sebagai berikut: (1) proses pemutaran regulator trafo dengan cara memasang sebuah motor stepper bertipe 5 phase yang dikendalikan oleh PLC; (2) proses modulasi Radio Frequency (RF) melalui variasi resistansi suatu saklar sinyal saat dimodulasi berada di kondisi ON maupun OFF.

Efek bouncing yang ditimbulkan antara lain getaran / osilasi tegangan pada motor stepper yang dikendalikan oleh PLC. Berdasarkan hasil percobaan solusi yang dilakukan adalah memasang komponen kapasitor yang menyimpan arus ketika sedang dialiri listrik dan melepaskan arus ketika aliran listrik dihentikan. Redaman efek bouncing yang terjadi yaitu getaran / osilasi tegangan sesaat menjadi lenyap sehingga gerakan motor stepper mampu menempuh jarak putar seperti yang dikehendaki.

Efek bouncing lain yang ditimbulkan yaitu linearitas sinyal saat resistansi saklar dimodulasi pada Radio Frequency (RF). Berdasarkan hasil percobaan solusi yang dilakukan adalah memasang komponen transistor saklar RF FET yang mempunyai profil transkonduktansi yang tajam untuk linearitas optimal sehingga mampu mereduksi afek couplinf RF ke gerbang FET. Redaman efek bouncing yang terjadi yaitu saklar RF FET dengan transkonduktansi linearitas yang tinggi maka mampu menghasilkan linearitas sinyal dengan linearitas yang tinggi saat saklar RF FET dimodulasi pada Radio Frequency (RF).

Berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan eksperimental diperoleh simpulan bahwa efek bouncing dapat terjadi pada rangkaian diskrit (digital) maupun linear (analog). Redaman efekbouncing didapatkan dengan menggunakan komponen yang mempunyai karakteristik transkonduktansi linearitas yang tinggi.

Kata Kunci : efek bouncing, transkonduktansi linearitas

A.

PENDAHULUAN

Proses pemutaran regulator trafo secara manual menjadi otomatis. Pengembangan ini dilakukan dengan cara memasang sebuah motor stepper pada tombol regulator daya. Gerakan motor stepper akan dikendalikan oleh sebuah

Programmable Logic Controller (PLC).

Pemrograman dibuat sedemikian hingga setiap waktu tertentu motor stepper memutar regulator trafo untuk menaikkan daya secara otomatis. Kondisi ini menimbulkan berbagai permasalahan yang timbul selama proses pemutaran regulator

trafo yaitu getaran / osilasi tegangan pada motor stepper yang dikendalikan oleh PLC.

Persyaratan kinerja nirkabel di alat Radio Frequency (RF) memerlukan spesifikasi IP3 yang sangat ketat tergantung pada arsitektur dan opsi yang dipakai (65 dBm untuk GSM dan

WCDMA). Berdasarkan dokumen 3GPP

(1999,2003,2008) menyatakan bahwa spesifikasi IP3 masih sangat susah untuk dipenuhi maka saklar seperti apa yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan tersebut?

(6)

PENGARUH BOUNCHING SAKELAR

PADA KENDALI MOTOR STEPPER DAN RADIO FREQUENCY (Unang Achlison)

B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Efek Bounching

Limit switch push off / normally closed (sakelar terputus jika ditekan). Saat saklar tertekan akan membuat saklar terbuka dan keluaran rangkaian mendekati +5V yang berarti dalam logika tinggi. Pada saat penekanan saklar akan timbul getaran mekanis yang disebut efek bouncing sehingga timbul tegangan tak stabil pada keluaran. Untuk menstabilkan tegangan tersebut dipasang kapasitor sebagai peredam (debouncing).

Aplikasi mikrokontroler yang memanfaatkan saklar atau tombol-tekan (pushbutton), tentunya akan menghadapi masalah bouncing pada saklar atau tombol tersebut. Artinya, saat terjadi penekanan pada tombol tersebut, mikrokontroler mendeteksi adanya penekanan berkali-kali, padahal, hanya sekali lagi. Hal ini diperjelas melalui gambar 1.

Gambar 1. Diagram pewaktuan saat terjadi perubahan dari 1 ke 0

Berdasarkan pada gambar 1 diperjelas bahwa saat terjadi perubahan tombol dari 1 ke 0 (ilustrasi kiri), akan terjadi bouncing berulang-ulang selama 0.01 hingga 100 milidetik (ilustrasi

tengah). Kondisi ini akan menyebabkan

Mikrokontroler menganggap terjadi perubahan dari 1 ke 0 berkali-kali (ilustrasi kanan).

2. Programmable Logic Controller (PLC)

Solar PLC merupakan sistem yang dapat

memanipulasi, mengeksekusi, dan atau

memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral. PLC menerima masukan dan menghasilkan

keluaran sinyal-sinyal listrik untuk

mengendalikan suatu sistem. Karakter proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan

proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan.

PLC berisi rangkaian elektronika digital yang berfungsi sebagai kontak Normally Open (NO) dan kontak Normally Close (NC) relay. Satu nomor kontak NO dan NC pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua jenis instruksi dasar PLC kecuali instruksi output. Permasalahan timbul yaitu efek bouncing yang ternyata berasal dari signal keluaran PLC.

3. Linearitas Sinyal Radio melalui Saklar FET

FET (Transistor Efek Medan) memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah:

1. hambatan dalam input sangat besar, yaitu sekitar ~ 106 Ω untuk JFET (Junction FET) dan ~ 108 Ω untuk MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET)

2. Noisenya kecil, karena karena pembawa muatan pada FET tidak melewati hubungan p-n sama sekali.

3. Densitas FET sangat tinggi sehingga dapat dibentuk rangkaian integrasi lebih padat 4. Suhu lebih stabil.

Konstruksi secara fisik dan simbul JFET ditunjukkan gambar berikut:

Gambar 2. Konstruksi fisik dari JFET dan simbulnya

Mil’shtein dan Liessner mengenalkan metode untuk meningkatkan linearitas saklar FET [38-40]. Andrew Dearn dan Liam Devlin (2010) dengan IP3 di 1.9 Hz hingga 54 dBm, dengan harmonik kedua yang direkam di 80 dBm. Michael Yore (2010) dari Semikonduktor Triquint melaporkan sebuah saklar SP7T pHEMT dengan IMD2 khususnya lebih baik dari 100 dBm dan IMD3 yang lebih baik dari

(7)

-Vol. 8 No.1 – ELKOM, April 2015

105dBm. Skyworks (2013) secara komersial menawarkan sebuah saklar SP2T linearitas ultra-high, SKY13405-409LF, yang mampu untuk sebuah IIP3 dari 68 dBm.

C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Kendali Motor Stepper 5 Phase

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ari Satmoko, Edy Surnamo, Paidjo (2008) dirumuskan bentuk alur metodologi Kendali Motor Stepper 5 Phase. Prinsip kerja motor stepper 5 phase ditunjukkan oleh Gambar 3. Ketika misalnya phase A diaktifkan, kutub-kutub akan terpolarisasi sehingga menimbulkan gaya tarik pada kutub lawannya pada rotor cup I. Pada saat

yang bersamaan, kutub stator lainnya

menimbulkan daya dorong / tolak terhadap rotor cup 2. Kondisi ini menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada rotor menjadi berimbang dan rotor berada pada keadaan station GlY. Karena phase B, C, D dan E dinonaktitkan, phase B membentuk offset terhadap rotor cup 2 sebesar 0,72°.

Gambar 3. Susunan kumparan dalam motor stepper

Ketika phase B diaktitkan dan phase lainnya dinonaktitkan, fenomena serupa sebelumnya terjadi dengan magnet stator phase B menarik rotor cup 2. Dengan kata lain, setiap pergantian phase dari A ke B akan menyebabkan rotor berputar sejauh 0,72 0. Begitu seterusnya bila pengaktifan phase beralih dari B ke C, ke D, ke E, dan seterusnya. Apabila diinginkan putaran

yang berlawanan, maka tinggal membalikkan arah pengaktifan magnet-magnet pada stator. Ilustrasi di atas menunjukkan gerakan motor dengan pengaktifan I phase. Dalam kondisi sebenamya, pada saat bersamaan empat atau lima phase dapat sekaligus dioperasikan sehingga menghasilkan motor dengan kekuatan torsi yang tinggi.

Gambar 4. Kumparan stator motor dalam sistem pentagon.

2. Linearitas Sinyal Radio melalui Saklar FET

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Christopher Liessner, Samson Mil’shtein (2014) dirumuskan bentuk alur metodologi Linearitas Sinyal Radio melalui Saklar FET dengan mempertimbangkan karakteristik DC I-V dari sebuah saklar FET, resistansi kanal untuk saklar saat berada di posisi ON secara efektif merupakan kemiringan terbalik (inverse slope) dari Ids melawan Vds untuk Vgs pada nilai rendah

Vds.

Dalam region linier dari Ids melawan Vds,

rasio ini hakikatnya merupakan sebuah konstanta dengan Vgs konstan. Namun, rasio ini – atau

resistansi yang ekuivalen, Ron, berubah menjadi

fungsi Vgs. Karena Ron merupakan fungsi Vgs,

mengambil derivatif dari (1) yang terkait dengan Vgs akan nampak sebagai berikut:

(8)

PENGARUH BOUNCHING SAKELAR

PADA KENDALI MOTOR STEPPER DAN RADIO FREQUENCY (Unang Achlison)

Dengan mengulas definisi transkonduktansi, gm (4), dan mengubahnya menjadi persamaan

(3), bersama dengan persamaan untuk Ron (1),

kami membangun hubungan antara sensitivitas Ron to Vgs, Vds, dan Ids dalam persamaan (5).

Persamaan (5) membangun sebuah

hubungan langsung antara perubahan dalam Ron

ke nilai dc-nya, nilai dc current (Ids), dan

transkonduktansi (gm), ke variasi dalam tegangan

gerbang ( Vgs). Ditunjukkan bahwa semakin

kecil Ron, semakin kecil sensitivitas terhadap

perubahan di Vgs. Selain itu, saat dc Ids

meningkat, variasi dalam Ron juga berkurang.

Hal ini karena Ids yang lebih besar menyiratkan

Ron yang lebih kecil; dan semakin kecil Ron,

semakin kecil dampak dari variasi Ron pada

sinyal.

Sekarang kita perlu menghubungkan derivasi ini ke linearitas saklar untuk kumpulan saklar dan ke produk intermodulasi ketiga secara khusus. Di Gambar 5 disajikan sirkuit transfer daya sederhana dari sebuah saklar yang berada di kondisi ON. Pin dan Pout dijelaskan dalam

persamaan (6) dan (7). Dengan memanipulasi persamaan (6), (7) dan (8), serta mengungkapkan bahwa Ron lebih sedikit dari ZL, kita dapat

menemukan hubungan dari Pin ke Pout yang

terkait ke Ron. Kehilangan insersi terkait

dijelaskan oleh persamaan (10).

Gambar 5. Kondisi Sakelar ON dengan ada Beban.

Dengan memakai ekspansi Taylor Series [43], sebuah respon nonlinier yang rendah dapat dimodelkan disekitar titik diam, misalnya saklar baik dalam kondisi ON ataupun OFF:

Berasal dari solusi dua-tone, seperti yang dipakai untuk pengukuran IP3, persamaan (13) menjadi seperti berikut:

Sekarang kami dapat melanjutkan dengan deriving kalkulasi IM3. Dari persamaan (9) dan

(9)

Vol. 8 No.1 – ELKOM, April 2015

(14), kami dapat memisahkan produk-produk IM3:

Jika Pin merupakan nilai konstan A, dan kami memakai faktor atenuasi sederhana di (9) kami sekarang dapat menentukan fungsi G dari (15) sebagai:

Untuk menemukan G3, dari persamaan (13)

kami akan memakai persamaan (17), dan mengidentifikasi Ron dan Vgs, dan menyebut

k RF coupling, kami membuat persamaan (20).

Dimana δ didefinisikan sebagai:

Memasukkan (20) ke (15) menghasilkan persamaan final untuk menemukan amplitudo dari produk intermodulasi urutan ketiga dengan Ron yang termodulasi. Versi logaritmik dari IM3

di dB ditemukan dalam persamaan (23).

Untuk menghitung IIP3, pertama Pin harus

didefinisikan dengan benar. Karena Ron kurang

dari ZL,

Karena pengukuran dibuat memakai dBm sebagai standar, amplitude dikalikan oleh faktor 1000 ke skala yang sesuai.

Dan IIP3 ditunjukkan dibawah:

Namun demikian, perlu dicatat bahwa Ids tidaklah arbitrer – ia berkaitan dengan input daya (atau, tegangan input RMS), resistansi ON, dan impedansi beban seperti berikut:

Sehingga:

Dengan δ yang berbentuk sebagai berikut:

Dan seperti yang diperkirakan, daya hilang dalam persamaan ini karena kompresi dan dampak dispersif tidak ada dalam model. Hal ini menciptakan sebuah fungsi Ron IIP3, gm, ZL, dan

faktor coupling k. perhatikan bahwa analisis ini hanya menunjukkan dampak dan sensitivitas sebuah saklar karena transkonduktansi di region dan fluktuasi ke Ron; ia tidak menyajikan sebuha

model untuk struktur pHEMT tertentu.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kendali Motor Stepper 5 Phase

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ari Satmoko, Edy Surnamo, Paidjo (2008) dijelaskan bahwa motor stepper 5 phase yang digunakan bertipe PK-5913-A. Motor ini

dilengkapi dengan driver yang dapat

memberikan perintah kepada motor untuk melakukan gerakan putar baik dalam arah maupun besar langkah putaran. Motor disusun sesuai dengan petunjuk pengoperasian yang ada.

(10)

PENGARUH BOUNCHING SAKELAR

PADA KENDALI MOTOR STEPPER DAN RADIO FREQUENCY (Unang Achlison)

PLC bertipe Omron digunakan untuk mengontrol masukan-masukan pada driver. Setelah semua pengkabelan tersusun, sistem tersebut diuji coba. Sesuai dengan perintah PLC, motor dapat berputar. Namun temyata langkah putaran melebihi dari sudut putar yang seharusnya. Serangkaian uji coba dilakukan dengan memberi 10 pulsa signal pada driver dan me$tinya hanya menghasilkan sudut sebesar 7,2° (10 step x O,72°/step). Namun temyata, sudut yang dihasilkan lebih besar dan tidak menentu dengan kisaran 15° hingga 30°.

Penelusuran lebih Ianjut mengantarkan temuan bahwa PLC yang digunakan tersebut bertipe relay. Seperti yang telah diketahui, relay ini bekerja dengan sistem magnetik dan kontak mekanik.

Kontak mekanik pada relay inilah yang diduga menyebabkan efek bouncing. Proses buka tutup relay PLC mengakibatkan timbulnya osilasi tegangan sesaat. Secara digital oleh driver motor stepper, osilasi tegangan ini dianggap sebagai perubahan pulsa antara niai 0 dan nilai I. Berapa jumlah perubahan pulsa ini tidak menentu dan bersifat acak. Hal inilah yang menyebabkan sudut yang dihasilkan oleh motor stepper setelah diberi "10 perubahan signal" lebih besar dari seharusnya dan besamya sudut bervariasi.

Osilasi ini mempunyai frekuensi yang sangat tinggi dan tidak terdeteksi menggunakan peralatan multimeter atau sejenisnya. Sehingga tanpa alat yang memadai (misalnya osiloskop), sulit bagi manusia untuk memerik3a keberadaan efek bouncing. Efek bouncing hanya dapat

dipecahkan secara hardware (penambahan

komponen elektronik).

Pemecahan efek bouncing melalui

penambahan hardware dilakukan dengan

melokalisir titik yang diduga memberikan efek

bouncing dan kemudian menambahkan

komponen kapasitor pada titik tersebut. Dari evaluasi diperoleh maka penyebab bouncing kemungkinan berada pada signal dari PLC yang diterima oleh driver motor. Untuk mengatasinya, maka ditambahkanlah komponen kapasitor pada lokasi tersebut.

Penambahan kapasitor bertujuan untuk meratakan arus. Sesuai dengan karakternya, kapasitor ini menyimpan arus ketika sedang dialiri listrik dan sebaliknya melepaskan arus

ketika aliran listrik dihentikan. Ketika relay PLC dihidupkan, maka kapasitor tersebut langsung terisi pada kontak pertama. Ketika sumber tegangan putus dalam waktu yang sangat singkat, kapasitor beralih fungsi menjadi sumber tegangan. Dengan demikian ketika terjadi osilasi tegangan, maka kapasitor ini berfungsi sebagai penstabil sumber tegangan.

Akibatnya efek bouncing menjadi lenyap. Dan terbukti setelah dilakukan uji coba, gerakan motor stepper menempuh jarak putar seperti yang dikehendaki. Penambahan kapasitor akan menyebabkan delay pada pemberian pulsa. Lama delay tergantung pada besarnya kapasitas kapasitor. Hal ini akan berujung pada kecepatan motor. Penentuan besarnya kapasitor dapat

menggunakan osiloskop disertai dengan

perhitungan matematika. Namun untuk

permasalahan ini belum dianalisis lebih lanjut mengingat kecepatan motor stepper tidak terlalu kritis dan penggunaa kapasitor keramik sebesar 10 pF telah memadai.

2. Linearitas Sinyal Radio melalui Saklar FET

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Christopher Liessner, Samson Mil’shtein (2014) dijelaskan bahwa sejumlah plot dibuat untuk menunjukkan dampak terprediksi pada linearitas saklar. Ron terbentang dalam rentang 0.1Ω ke

2Ω, dan empat nilai transkonduktansi dipilih: 500mS, 250mS, 100mS, dan 10mS. Faktor coupling RF dipilih di 50%, 100%, dan 10% dalam tiga plot yang berbeda. Impedansi beban disetel ke 50Ω. Gambar 6 menunjukkan afek dari sebuah VSWR 2:1 pada beban 100Ω sementara Gambar 7 afek dari sebuah VSWR 2:1 pada beban 25Ω.

Gambar 6 afek dari sebuah VSWR 2:1 pada beban 100Ω

(11)

Vol. 8 No.1 – ELKOM, April 2015

Gambar 7 afek dari sebuah VSWR 2:1 pada beban 25Ω

Perhatikan bahwa ZL yang hilang juga

merepresentasikan loading potensial akibat sebuah unsur saklar OFF pada saklar.

Dengan memperhatikan linearitas untuk kondisi ON dari saklar RF FET, analisis dan perhitungan mengusulkan hipotesis dari sebuah profil transkonduktansi yang tajam untuk linearitas optimal. Ini mereduksi afek coupling RF ke gerbang FET. Faktor coupling, k, mempengaruhi produk intermodulasi seperti yang diharapkan – coupling yang lebih banyak menghasilkan kurangnya linearitas dan nilai IP3 yang buruk. Meskipun hal ini muncul terlepas dari gm, bahwa gm rendah yang dibandingkan dengan gm tinggi meningkatkan kinerja IP3. Di Gambar 6 dan 7 ditemukan bahwa impedansi

beban yang lebih sedikit sebenarnya

meningkatkan linearitas. Alasan untuk ini adalah semakin tinggi Ids maka semakin besar linearitas sinyal.

E. SIMPULAN

Efek bouncing yang ditimbulkan antara lain getaran / osilasi tegangan pada motor stepper yang dikendalikan oleh PLC. Berdasarkan hasil percobaan solusi yang dilakukan adalah memasang komponen kapasitor. Ketika relay PLC dihidupkan, maka kapasitor tersebut langsung terisi pada kontak pertama. Ketika sumber tegangan putus dalam waktu yang sangat singkat, kapasitor beralih fungsi menjadi sumber tegangan. Dengan demikian ketika terjadi osilasi tegangan, maka kapasitor ini berfungsi sebagai penstabil sumber tegangan. Redaman efek bouncing yang terjadi yaitu getaran / osilasi

tegangan sesaat menjadi lenyap sehingga gerakan motor stepper mampu menempuh jarak putar seperti yang dikehendaki.

Efek bouncing lain yang ditimbulkan yaitu linearitas sinyal saat resistansi saklar dimodulasi pada Radio Frequency (RF). Berdasarkan hasil percobaan solusi yang dilakukan adalah memasang komponen transistor saklar RF FET yang mempunyai profil impedansi beban yang lebih sedikit dapat meningkatkan linearitas. Dengan demikian semakin tinggi Ids maka semakin besar linearitas sinyal. Redaman efek bouncing yang terjadi yaitu saklar RF FET dengan transkonduktansi linearitas yang tinggi maka mampu menghasilkan linearitas sinyal dengan linearitas yang tinggi saat saklar RF FET dimodulasi pada Radio Frequency (RF).

Berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan eksperimental diperoleh simpulan bahwa efek bouncing dapat terjadi pada rangkaian diskrit (digital) maupun linear (analog). Redaman efek bouncing didapatkan

dengan menggunakan komponen yang

mempunyai karakteristik transkonduktansi linearitas yang tinggi.

F. DAFTAR PUSTAKA

Ari Satmoko, Edy Surnamo, Paidjo. 2008. "Fenomena Bouncing pada Programmable Logic Controller (PLC) untuk Mengendalikan Gerakan Motor Stepper 5 Phase". Prosiding Seminar Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, Yogyakarta

ANANG TJAHJONO, Programmable Logic Controller, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Tahun 1998.

A. Raffo, A Santtarelli, P.A. Traverso, M. Pagani, F. Palomba, F. Scappaviva, G. Vannini, F. Filicori, “Improvement of PHEMT Intermodulation Prediction Through the Accurate Modelling of Low-Frequency Dispersion Effects,” IEEE MTT-S International Microwave Symposium Digest, June 12-17, 2005.

B. Luo, Y. X. Guo, S. Y. Wong, L. C. Ong, “Modeling of 0.15μm InGaAs pHEMT up to 60 GHz,” IEEE International Workshop on Radio-Frequency Integration Technology, 2007, December 9-11, 2007, pp. 286-289.

Christopher Liessner, Samson Mil’shtein. 2014. "Effect of on Resistance Modulation in RF Switches Linearity". Electrical and Computing Engineering, University of Massachusetts, Lowell, USA

(12)

PENGARUH BOUNCHING SAKELAR

PADA KENDALI MOTOR STEPPER DAN RADIO FREQUENCY (Unang Achlison) Ce-Jun Wei, Yu Zhu, Hong Yin, Oleksiy Klimashov,

Cindy Zhang, Tzung-Yin Lee, “Capacitance and RF-Conductance /Transconductance Look-up Table Based pHEMT Model,” Asia-Pacific Microwave Conference Proceedings, December 5-8, 2011, pp. 1246-1249.

Christopher W. Liessner. 2005. “A high speed RF switch using shifted-gate pHEMTs,” University of Massachusetts, Lowell.

C. –J. Wei, A. Klimashov, Y. Zhu, E. Lawrence, G. Tkachenko, “Large-Signal PHEMT Switch Model, Which Accurately Predicts Harmonics and Two-Tone Inter-Modulation Distortion,” IEEE MTT-S International Microwave Symposium Digest, June 12-17,2005.

Chang-Ho Lee, Bhaskar Banerjee, Joy Laskar, “Novel T/R Switch Architectures for MIMO Applications,” IEEE MTT-S International Microwave Symposium Digest, vol. 2, pp. 1137-1140.

Ce-Jun Wei, Yu Zhu, Hong Yin, Olesky Klimashov, Dylan Bartle, “A Comprehensive PHEMT Core Model for Switch Applications,” IEEE MTT-S International Microwave Symposium Digest, June 5-10, 2011, pp. 1-4.

Ce-Jun Wei, Hong Yin, Olesky Klimashov, Yu Zhu, Dylan Bartle, “Multi-gate pHEMT Modeling for Switch Applications,” IEEE Compound Semiconductor Integrated Circuit Symposium, October 14-17, 2012, pp. 1-4.

Ce-Jun Wei, Yu Zhu, Alex Klimashov, Hong Yin, Cindy Zhang, Dylan Bartle, “Distributed Switch FET Model that Predicts Better Insertion Loss and Harmonics,” European Microwave Integrated Circuits Conference, pp.238-241.

Dong-Ming Lin, Chien-Chang Huang, Yi-Jen Chan, “A Symmetrical Model for Microwave Power AlGaAs/InGaAs pHEMTs for Switch Circuit Applications,” IEEE Transactions on Electron Devices, vol. 56, no. 11, pp. 2638-2643, 2009. EDY SUMARNO, Pembuatan Program PLC untuk

Pengontrolan Gerakan Regulator Tegangan Berdaya 5 KVA pada Instalasi QUEEN-I, makalah diajukan pada Seminar Nasional Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir, Yogyakarta 28 Agustus 2008 G. Qu, A. E. Parker, “Modeling HEMT intermodulation

distortion characteristics,” Microelectronics Journal, vol. 31, issue 7, July 2000, pp. 493-496.

Faramarz Kharabi, “Modeling of FET Switches,” IEEE Compound Semiconductor Integrated Circuit Symposium, October 14-17, 2012, pp. 1-4.

J. A. del Alamo, “The High Electron Mobility Transistor at 30: Impressive Accomplishments and Exciting Prospects,” International Conference on Compound Semiconductor Manufacturing Technology, May 16-19, 2011, pp. 17-22.

Jay Yang, Rick Cory, “Ultra-Miniature High Linearity SPDT Switch for WLAN Applications,” Microwave Product Digest, February 2010.

J. Gao, X. Li, H. Wang, and G. Boeck, “Empirical All region Current Based PHEMT DC Model,” SBMO/IEEE MTT-S International Microwave and Optoelectronics Conference, 2003. Proceedings of the 2003, vol. 1, no. 9, pp. 99-10

Kai Chang, Inder Bahl, Vishay Nair. 2002. “RF and Microwave Circuit and Component Design for Wireless Systems” Wiley, John & Sons, Incorporated, New York, p. 222.

Kevin Walsh, “RF Switches Guide Signals in Smart Phones,” Microwaves & RF, September 2010, vol. 49, issue 9, p. 80.

KHAIRUL HANDONO, Eksperimen Refloding pada Untai Uji Beta: Pengaruh Temperatur Masukan pada Kecepatatl Pembasahan, Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIII, ISSN No.1410-0533. Tahun 2003

L. Angelov, N. Roreman, J. Stenarson, M. Garcia, and H. Zirath, “An Empirical Table-Based FET Model,” IEEE Transactions on Microwave Theory and Techniques, vol. 47, no. 12, pp. 2350-2357, 1999. Michael Wren, Thomas J. Brazil, “Enhanced Prediction of

pHEMT Nonlinear Distortion Using a Novel Charge Conservative Model,” IEEE MTT-S International Microwave Symposium Digest, vol. 1, pp. 31-34, June 6-11, 2004.

Masaya Iwamoto, Jianjun Xu, Jason Horn, David E. Root, “III-V FET High Frequency Model with Drift and Depletion Charges,” IEEE MTT-S International Microwave Symposium Digest, June 5-10, 2011, pp. 1-4.

Michael Roberts, Lutfi Albasha, Wolfgang Bosch, Damian Gotch, James Mayock, Pallavi Sandhiya, Ian Bisby, “Highly Linear Low Voltage GaAs pHEMT MMIC Switches for Multimode Wireless Handset Applications,” , IEEE Radio and Wireless Conference, August 19-22, 2001, pp. 61-64.

P. J. Rudge, R. E. Miles, M. B. Steer, and C. M. Snowden, “Investigation into Intermodulation Distortion in HEMTs Using a Quasi-2-D Physical Model,” IEEE Transactions on Microwave Theory and Techniques, vol. 49, no. 12, pp. 2315-2321, 2001.

P. R. Pantoja, M. J. Howes, J. R. Richardson, and C. M. Snowden, “A Large-Signal Physical MESFET Model for Computer-Aided Design and Its Applications,” IEEE Transactions on Microwave Theory and Techniques, vol. 37, no. 12, pp. 2039-2045, 1989.

Paul M. White, Wolfram C. Stiebler, Philip C. Balas, “Improved Modified Materka Model for Simulation of Pinch-Off Variation in PHEMT Devices,” European Microwave Integrated Circuits Conference, pp. 414-416, September 10-13, 2006.

(13)

Vol. 8 No.1 – ELKOM, April 2015

R. J. Trew, “MESFET Models for Microwave Computer- Aided Design,” Microwave Journal, vol. 33, pp 115-130, May 1990.

R.B. Hallgren and P. H. Litzenberg, “TOM3 Capacitance Model: Linking Large- and Small-Signal MESFET Models in SPICE,” IEEE Transactions on Microwave Theory and Techniques, vol. 47, no. 5, pp. 556-561, 1999.

Samson Mil’shtein, P. Ersland, “Progress of quantum electronics and the future of wireless technologies,” Microelectronics Journal, vol. 39, issues 3-4, March–April 2008, pp. 669-673.

S. Mil’shtein, C. Liessner, “High Speed switch using pairs of pHEMTs with shifted gates,” Microelectronics Journal, vol. 36, issues 3-6, March-June 2005, pp. 316-318.

Robert H. Caverly, “Distortion in Broad-Band Gallium Arsenide MESFET Control and Switch Circuits,” IEEE Transactions on Microwave Theory and Techniques, vol. 39, no. 4, pp. 713-717, 1991. Ristesh Gupta, Sandeep Kumar Aggarwal, Mridula Gupta,

R. S. Gupta, “Analytical non-linear charge control model for InAlAs/InGaAs/InAlAs double heterostructure high electron mobility transistor (DH-HEMT),” Solid-State Electronics, vol. 49, issue 2, February 2005, pp. 167-174.

Yu Zhu, Cejun Wei, George Nohra, Cindy Zhang, Oleksiv Klimashov, Hong Yin, Dylan Bartle, “Electromagnetic Only HEMT Model for Switch Design,” Asia Pacific Microwave Conference, December 7-10, 2009 , pp. 273-276.

W. R. Curtice, “A MESFET Model for Use in the Design of GaAs Integrated Circuits,” IEEE Transactions on Microwave Theory and Techniques, vol. 28, no 5, pp. 448-456, 1980.

Zeji Gu, Dave Johnson, Steven Belletete, Dave Fryklund, “Low Insertion Loss and High Linearity PHEMT SPDT and SP3T Switch ICs for WLAN 802.11a/b/g Applications,” IEEE Radio Frequency Integrated Circuits (RFIC) Symposium, Digest of Paper, June 6-8, 2004, pp. 505-508.

Ritesh Gupta, Sandeep k. Aggarwhal, Mridula Gupta, R. S. Gupta, “An analytical model for discretized doped InAlAs/InGaAs heterojunction HEMT for higher cut-off frequency and reliability,” Microelectronics Journal, vol. 37, issue 9, September 2006, pp. 919-929.

“European Telecommunications Standards Institute. Digital cellular telecommunications system (Phase 2+); radio transmission and reception (3GPP TS 45.005 version 5.9.0 Release 5),” ETSI, 2003b, Sophia Antipolis, France, Technical Specification ETSI tS 145 005 v5.9.0 (2003-2008).

3GPP Technical Specification Group, Radio, Radio Access Network, Working Group 1, Spreading and

Modulation (FDD),” April 1999, 3GPP Document TS S1.13 V2.00.

Gambar

Gambar 2. Konstruksi  fisik  dari  JFET  dan  simbulnya
Ilustrasi  di  atas  menunjukkan  gerakan  motor  dengan  pengaktifan  I  phase.  Dalam  kondisi  sebenamya,  pada  saat  bersamaan  empat  atau  lima  phase  dapat  sekaligus  dioperasikan  sehingga  menghasilkan  motor  dengan  kekuatan  torsi yang tingg
Gambar 5. Kondisi  Sakelar  ON  dengan  ada  Beban.
Gambar 6  afek  dari  sebuah  VSWR  2:1  pada  beban 100Ω
+2

Referensi

Dokumen terkait

Demikian pula dengan kebijakan khusus tentang pembinaan (Kepmenkeh M.02-PK.04.10 Tahun 1990), sensitifitas gender dan kepekaan terhadap anak baru diperlihatkan dalam pemberian

Vigenere Cipher dan Affine Cipher sebagai keamanan data. Pesan yang dikirim akan dienkripsikan terlebih dahulu sebelum nantinya akan tersimpan di database. Aplikasi

Dapat menjawab pertanyaan mengapa hal itu bias terjadi secara sederhana. Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka peneliti memutuskan untuk lebih mengoptimalkan kemampuan

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang pendidikan pengguna indihome Kota Palembang yang menjadi respon

Unggah isi utama laporan kemajuan (daftar isi, halaman inti dan lampiran), halaman inti (pendahuluan sampai dengan rencana tahapan berikutnya) maksimum 10

Preferensi setiap pemain ditinjau dari kepentingan nasional yang dimiliki oleh masing – masing negara Korea dalam konteks penjalinan hubungan kerja sama tersebut.. Pemain

Belanja sewa tenda, Sewa Perlengkapan Kantor 75,000,000 Kota Serang Pengadaan Langsung Pada Penyediaan Fasilitas Sarana Pertunjukan Event Promosi

• Laporan Arus Kas • Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK Akuntansi Keuangan Daerah Pemeriksaan
Ekstern
 •  Pemberian