• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Revolusi industri pada abad 19-an, telah mengakibatkan adanya ledakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Revolusi industri pada abad 19-an, telah mengakibatkan adanya ledakan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Revolusi industri pada abad 19-an, telah mengakibatkan adanya ledakan insdustri.Di era itu, korporat (pelaku bisnis / perusahaan) memandang dirinya sebagai organisasi yang bertujuan mengeruk keuntungan semata.Kontribusinya terhadap komunitas (masyarakat umum) hanya berupa penyediaan lapangan kerja dan mekanisme pajak yang dipungut pemerintah.Padahal, komunitas (masyarakat umum) membutuhkan lebih dari itu. Kegiatan bisnis yang dilakukan korporat (pelaku bisnis / perusahaan) telah membawa kerusakan pada lingkungan, yang acap kali biaya pemulihannya dibebankan pada komunitas (masyarakat umum) dan pemerintah (Reza Rahman, 2009:19).

Namun, seiring perkembangan waktu, perusahaan dituntut untuk bertanggung jawab secara sosial.Ini terjadi karena selain tedapat ketimpangan ekonomi antara pelaku usaha dan masyarakat di sekitarnya, kegiatan usaha sering berdampak negatif bagi lingkungan.Hal ini yang melatarbelakangi munculnya konsep CSR yang primitif.

Implementasi CSR semakin terasa pada tahun 1960-an saat masyarakat dunia pulih dalam perang dunia II. Saat itu persoalan kemiskinan yang semula terabaikan mulai mendapat perhatian dari berbagai kalangan.Persoalan ini

(2)

2 mendorong berbagai aktifitas yang terkait dengan pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan dengan mendorong berkembangnnya sector produktif dari masyarakat (Wibisono, 2007:4).

Seiring perkembangan teori manajemen, periode 1970-ankorporat (pelaku bisnis/perusahaan) mulai menyadari pentingnya peran lingkungan internal dan eksternal terhadap keberadaannya. Komunitas (masyrakat umum) tidak lagi dianggap sebagai konsumen semata, melainkan sebagai mitra (partnership).Maka lahirlah istilah CSR atau tanggung jawab sosial korporat (Reza Rahman, 2009:19).

Setiap korporat memiliki definisi dan aplikasi CSR yang berbeda.Namun, pada dasarnya, CSR melibatkan efektivitas bisnis dalam pengembangan relasi yang saling menguntungkan antara komunitas dan korporat.CSR adalah kerangka berpikir yang tidak dapat dipisahkan dengan komunitas (Reza Rahman, 2009:37).

CSR dan pembangunan keberlanjutan menjadi sangat penting, jika dikaitkan dengan isu lingkungan. Tuntutan untuk melakukan CSR menjadi tak terelakan, ketika fakta menunjukkan bahwa konsumsi korporat terhadap penggunaan SDA mencapai lebih dari 30 persen dari apa yang dapat disediakan oleh alam/lingkungan.

Penghematan dalam penggunaan SDA dan pemakaian bahan daur ulang, sangat berperan penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, yang pada gilirannya akan membuat usaha di daerah yang bersangkutan tetap dapat

(3)

3 berlanjut. Tujuan utama CSR terkait pada pengurangan dampak buruk korporasi, dan penggunaan SDA sesuai dengan kapasitas alam (Reza Rahman, 2009:44).

Keberadaan perusahaan di tengah lingkungan berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap lingkungan eksternal (community). Eksistensi perusahaan berpotensi besar mengubah lingkungan masyarakat, baik kea rah positif maupun negative. Untuk itu, perusahaan harus berupaya mencegah munculnya berbagai dampak negatif, karena hal itu dapat memicu terjadi klaim (ilegalimitasi) masyarakat (NOR Hadi, 2011:35).

Hasil penelitian Nor Hadi (2009) menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan memiliki kandungan dan konsekuensi baik secara sosial (social consequence), maupun secara ekonomi (economic consequences). Hasil penelitan tersebut memaparkan bahwa perusahaan yang melakukan aktivitas tanggung jawab dengan penuh keseriusan , dan didukung oleh strategi implentasi yang tepat, memiliki manfaat, seperti: mengurangi legitimasi masyarakat, apresiasi masyarakat, meningkatkan nilai bagi masyarakat, mengurangi komplain masyarakat, membantu pemecahan persoalan yang dihadapi masyarakat baik di bidang sosial, ekonomi maupun kesehatan. Di samping itu, tingkat tanggung jawab sosial perusahaan ternyata juga memiliki dampak terhadap peningkatan kinerja ekonomi perusahaan, seperti:meningkatkan penjualan, legitimasi pasar meningkatkan apresiasi investor di pasar modal, meningkatkan nilai bagi kesejahteraan pemilik dan sejenisnya. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa tanggung jawab sosial dengan berbagai aktivitas turunannya tidak hanya dipandang sebagai biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan (social

(4)

4 cost),melainkan juga merupakan investasi bagi perusahaan dalam rangka mendukung keunggulan perusahaan di mata stakeholder.

Sedangkan alasan penulis melakukan penelitian mengenai kegiatan Corporate Social Responbility (CSR) dikarenakan PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) sering melakukan aktifitas-aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR) secara rutin dan baik. PT. Yamaha Motor melakukan kegiatan CSR (Corporate Social Responbility) karena rasa tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar dan rasa kepedulian, karena bagi perusahaan kegiatan CSR ini akan sangat berdampak posifit hasilnya terhadap perusahaan maupun masyarakat umum dan lingkungan sekitar.

Karena perusahaan yang menjalankan CSR akan memiliki citra atau reputasi yang baik bagi perusahaan. Karena dengan menjalankan kegiatan CSR image atau citra positif perusahaan di benak konsumen dan masyarakat umum menjadi kuat, sehingga konsumenpun secara dengan tidak langsung akan menjadi loyal terhadap perusahaan.

Sedangkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan itu sendiri adalah keberadaan mereka lebih dapat dihargai dan dijaga oleh perusahaan dari berbagai dampak negatif yang telah diberikan oleh perusahaan baik yang sengaja dilakukan atau tidak.

Sedangkan alasan penulis melakukan penelitian mengenai CSR ini, karena penulis sangat tertarik akan kegiatan atau pemahaman CSR. Dimana peneliti dapat menggali lebih banyak kajian-kajian tentang CSR dan dapat pula

(5)

5 menguaknya.Menurut peneliti kegiatan CSR ini ada perlunya diperhatikan bahkan diimplementasikan setiap perusahaan terlebih lagi perusahaan-perusahaan yang terbilang cukup besar. Karena dengan adanya kegiatan ini perusahaan-perusahaan yang mengimplementasikannya akan mendapatkan manfaat-manfaat positif yang akan berdampak pada perusahaan itu sendiri nantinya.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak meneliti satu bentuk kegiatan CSR yang dilakukan PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia tetapi melihat hasil beberapa bentuk kegiatan CSR yang telah dilakukan secara bersama-sama oleh pihak Yamaha Group.Karena dalam melakukan kegiatan ini perusahaan yang memiliki induk perusahaan di Jepang ini sering sekali melakukannya secara bersama-sama.

Dan adapun beberarapa bentuk kegiatan CSR yang telah dilakukan secara bersama-sama oleh pihak Yamaha di Indonesia sebagai berikut:

1. Yamaha Forest Planting Ceremony (6/1/2012)

Gunung Ciremai, Kuningan (Jawa Barat)–PT.Yamaha Musik Indonesia (Distributor) dan 5 anak perusahaan lain yang terkait dalam Yamaha Group Indonesia bersama dengan Yamaha Corporation Japan melanjutkan kembali kegiatan Planting Ceremony Tahap Kedua (2010 – 2014) sebagai bentuk pelaksanaan dari Yamaha Forest Planting Ceremony ini merupakan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang

dilakukan sebagai bentuk kepedulian Yamaha Group Corporation

(6)

6 Yamaha Forest adalah suatu kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh Yamaha Group Indonesia bekerja sama dengan Yamaha Corporation Japan dalam rangka berpatisipasi dalam mengurangi pemanasan global. Yamaha Forest sendiri merupakan suatu kegiatan restorasi pohon – pohon di Indonesia yang merupakan basis produksi dan penjualan Yamaha.Melalui kegiatan restorasi ini diadakan pula pelestarian lingkungan, pendidikan mengenai lingkungan dan beberapa kegiatan lainnya yang berhubungan dengan lingkungan.Planting Ceremony Tahap Pertama telah dilakukan pada Desember 2005 yang lalu di Sukabumi (Jawa Barat) dengan luas area 127 ha dan telah menanam 115.110 bibit pohon. Namun pada saat Plating Ceremony Tahap Pertama, kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Yamaha Motor bersama dengan perusahaan-perusahaan terkait.

2. Ceremony YAMAHA Forest Tahap II (8/2/2011)

Setelah sukses dengan kegiatan CSR YAMAHA Forest dalam

jangka waktu 5 tahun sejak 2005-2010, YAMAHA kembali memulai kegiatan serupa yang diawali dengan Planting Ceremony II tanggal 2 Desember 2010 lalu.

Kegiatan CSR ini berjudul YAMAHA Forest Tahap II, berlokasi di dalam area Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, JICA (Japan International Corporation Agency), Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan yang diselenggarakan oleh YAMAHA Corporation Japan dan 6 buah

(7)

7 perusahaan YAMAHA Grup di Indonesia. Dalam 5 tahun ke depan luas area restorasi sebanyak 50 hektar dan jumlah yang akan ditanam sebanyak 50,000 pohon.

Kegiatan restorasi di daerah bekas kebakaran hutan ini selain untuk memulihkan keanekaragaman flora dan fauna (burung, primata dan serangga), mencegah erosi tanah, juga bertujuan untuk menjaga fungsi Gunung Ciremai sebagai sumber air bagi beberapa desa dan kabupaten di sekitarnya. Pada saat Planting Ceremony dilaksanakan setiap peserta diberi kesempatan untuk menanam sebuah pohon, yang diberi tanda nama peserta dan nama pohon, menandai dimulainya program CSR ini.

3. Konser Amal Yamaha Musik Peduli Sumatera Barat(3/11/2009)

Gempa bumi yang mengguncang dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009. Sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan diduga terperangkap dalam reruntuhan bangunan.

Dengan dibantu oleh berbagai pihak, seperti : PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia, XXI Ballroom, Audio Technica, Era Musika dan pihak lain yang terlalu panjang jika disebutkan di sini, membuat PT. Yamaha Musik Indonesia Distributor hingga pada hari ini (3/11/09) telah berhasil mengumpulkan sumbangan sebesar 95.000.000 rupiah untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban di Sumatera Barat. Yang mana dari hasil

(8)

8 penjualan tiket secara keseluruhan tersebut akan disumbangkan melalui Palang Merah Indonesia.

Konser amal yang digelar pada tanggal 31 October 2009 di Djakarta Theatre – XXI Ballroom, sabtu sore kemarin berhasil menarik penonton untuk menyisihkan sedikit keberuntungannya membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Dan deretan artis yang juga ikut mendukung berlangsungnya acara adalah Slank, Bondan & Fade 2 Black, Charly – ST12, Jubing, Tiket, Rock 360, Galaxy, Yovie & Band, Tompi & Friend dan Steven & Coconut Treez.

Dan itu lah beberapa bentuk kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh pihak Yamaha.

Sumber :http://id.yamaha.com/id/news_events/csr/

1.2 Rumusan Masalah

CSR akan memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung pada keuangan perusahaan di masa yang akan mendatang. Perusahaan yang melakukan kegiatan CSR akan memiliki citra atau image yang baik bagi perusahaan.

Rumusan penelitian ini apakah implementasi CSR (planet, people, profit) yang dilakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan citra atau image perusahaan di benak konsumen dan masyarakat umum. Dan apakah citra perusahaan yang telah dibentuk tersebut kemudian akan berdampak kepada loyalitas pelanggan?

(9)

9 Selanjutnya, untuk menjawab masalah tersebut, akan digunakan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah CSR dapat membentukcitra perusahaan pada perusahaan

Yamaha Kencana Motor Indonesia (YMKI)?

2. Apakah CSR berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada

perusahaan Yamaha Kencana Motor Indonesia (YMKI)?

3. Apakahcitra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada perusahaan Yamaha Kencana Motor Indonesia (YMKI)?

1.3 Batasan Masalah

Penelitian akan dilakukan kepada orang-orang yang berada di lingkungan parkir Universitas Mercu Buana Meruya (mahasiswa, karyawan, dan pengunjung) yang merupakan pengguna sepeda motor Yamaha.

1.4 Tujuan dan Manfaat penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis CSR dapat membentukcitra perusahaan.

2. Untuk menganalisis CSR berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada perusahaan.

3. Untuk menganalisis pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas pelanggan.

(10)

10 1.4.2 Manfaat Penelitian

Skripsi ini diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan khususnya tentang pelakasanaan kegiatan Corporate Social Responbility (CSR) untuk meningkatkan citra perushaan yang akan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

2. Bagi Penulis

Merupakan salah satu sarana untuk memperluas pengetahuan dan pendalaman ilmu yang di dapatkan selama mengikuti perkuliahan di Universitas Mercubuana, khususnya yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini yaitu mengenai pengaruh Corporate Social Responbility sebagai pembentuk citra perusahaan dan pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan pada perusahaan PT. Yamaha Motor

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu refrensi bagi penelitian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan CSR, citra perusahaan dan loyalitas pelanggan.

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi