• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-II DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-II DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF."

Copied!
212
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggal Efektif : 20 September 2013 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 19 September 2014 Masa Penawaran Umum : 15 - 16 September 2014 Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 22 September 2014 Tanggal Penjatahan : 17 September 2014

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT JASA MARGA (PERSERO) TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI. PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-II DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PT JASA MARGA (Persero) Tbk

Kegiatan Usaha

Merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol, serta mengembangkan dan mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol dan usaha lain yang terkait.

Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

Kantor Pusat

Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah-Jakarta 13550 Telp.: (021) 841-3630, 841-3526 Fax.: (021) 841-3540

E-mail: jasmar@jasamarga.com Situs internet: www.jasamarga.com

Kantor Cabang

9 (sembilan) kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya dan Medan

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp5.950.000.000.000,- (LIMA TRILIUN SEMBILAN RATUS LIMA PULUH MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan telah menerbitkan :

OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP I TAHUN 2013 SERI S

DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp2.100.000.000.000,- (DUA TRILIUN SERATUS MILIAR RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan

OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP II TAHUN 2014 SERI T DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah), berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,85% (sembilan koma delapan lima persen) per tahun dan dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment)

Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 19 Desember 2014, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu pada tanggal 19 September 2019. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

Sesuai dengan Peraturan No. IX.A.15, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-555/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga hanya dapat dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga.

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap III dan/atau Tahap Selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN SUATU AGUNAN KHUSUS NAMUN DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BERUPA BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN PASAL 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA REPUBLIK INDONESIA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAIN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB X INFORMASI TAMBAHAN INI MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI.

PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI, DAN PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI TERSEBUT UNTUK DISIMPAN YANG DAPAT DIJUAL KEMBALI ATAU SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL MENGENAI RENCANA DILAKUKANNYA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KALENDER SEBELUM TANGGAL PENAWARAN PEMBELIAN KEMBALI KECUALI JIKA PEMBELIAN KEMBALI TIDAK LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN) DARI JUMLAH OBLIGASI YANG BEREDAR DALAM PERIODE 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI DENGAN MEMPERHATIKAN KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAPAT DILIHAT PADA BAB X INFORMASI TAMBAHAN INI MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT PEMBEBASAN LAHAN ATAU PENGADAAN TANAH.

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT UTANG JANGKA PANJANG DARI

PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO):

idAA

(Double A)

HASIL PEMERINGKATAN INI BERLAKU UNTUK PERIODE 3 JUNI 2014 SAMPAI DENGAN 1 JUNI 2015

KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XI INFORMASI TAMBAHAN INI MENGENAI KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN EFEK.

Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek Indonesia Penawaran Obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh (Full Commitment)

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI/PENJAMIN EMISI OBLIGASI

PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi)

WALI AMANAT

PT Bank Mega Tbk

Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 15 September 2014

INFORMASI T

(2)

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan “Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga” dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp5.950.000.000.000 (lima triliun sembilan ratus lima puluh miliar rupiah), dimana pada tahap yang pertama, Perseroan telah menerbitkan dan menawarkan “Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp2.100.000.000.000 (dua triliun seratus miliar Rupiah) yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) di Jakarta dengan surat No. AA.AK06.659 tertanggal 4 Juli 2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM”).

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan “Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T” dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) pada Bursa Efek. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di Bursa Efek tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran pesanan Obligasi tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 Tanggal 29 Mei 2009.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Informasi Tambahan ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan ini, semua pihak, termasuk setiap Pihak Terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Informasi Tambahan ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T secara tegas menyatakan bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaanya. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yaitu PT Mandiri Sekuritas merupakan pihak yang mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan. Selanjutnya, penjelasan secara lengkap mengenai hubungan afiliasi dilihat pada Bab VII tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Bab VIII tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Dalam Rangka Penawaran Umum.

PENAWARAN UMUM “OBLIGASI BERKELANJUTAN I JASA MARGA TAHAP II TAHUN 2014 SERI T” TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA INFORMASI TAMBAHAN INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

PERSEROAN AKAN MENYAMPAIKAN PERINGKAT TAHUNAN ATAS SETIAP KLASIFIKASI EFEK BERSIFAT UTANG KEPADA OJK PALING LAMBAT 10 (SEPULUH) HARI KERJA SETELAH BERAKHIRNYA MASA BERLAKU PERINGKAT TERAKHIR SAMPAI DENGAN PERSEROAN TELAH MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN YANG TERKAIT DENGAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG DITERBITKAN, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO. IX.C.11 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NO. KEP-712/BL/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012 TENTANG PEMERINGKATAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DEFINISI DAN SINGKATAN ...iii

RINGKASAN ...xii

I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN ... 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI... 9

III. KETERANGAN TAMBAHAN MENGENAI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ... 11

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ... 11

B. PERIZINAN PERSEROAN ... 13

C. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN ... 14

D. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ... 15

E. SUMBER DAYA MANUSIA... 17

F. HUBUNGAN KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN ... 26

G. KETERANGAN PENYERTAAN SAHAM ATAS ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI ... 27

H. TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERAFILIASI ...50

I. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA ...74

J. PENGHARGAAN YANG PERNAH DITERIMA SELAMA SEJAK TAHUN 2009 – SAAT INI ...79

K. ASET TETAP ...82

L. ASURANSI ...83

M. PERKARA-PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEROAN ...87

IV. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ... 95

A. UMUM ... 95

B. KEUNGGULAN BERSAING ... 99

C. STRATEGI USAHA ... 100

D. JARINGAN TOL PERSEROAN ... 101

E. PENDAPATAN TOL ... 105

F. PENDAPATAN NON TOL ...111

G. TARIF TOL ... 112

H. PROPERTI ... 112

I. PROSPEK USAHA ... 113

V. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ... 116

VI. EKUITAS ... 121

VII. PENJAMIN EMISI OBLIGASI... 122

VIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM ... 123

(4)

IX. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ... 125

X. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI ... 153

XI. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKAT OBLIGASI ... 167

XII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI ... 170

XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT... 174

XIV. AGEN PEMBAYARAN ... 187

XV. PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI ... 188

(5)

DEFINISI DAN SINGKATAN

Afiliasi : Berarti:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Agen Pembayaran : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI, berkedudukan

di Jakarta Selatan, beserta para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, yang ditunjuk dengan perjanjian tertulis oleh Perseroan, dan berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi beserta Denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran, dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Akta Pengakuan Utang : Berarti akta yang memuat pengakuan Perseroan atas jumlah utang yang diperoleh sehubungan dengan Emisi Obligasi, satu dan lain sebagaimana dimuat dalam Akta Pengakuang Utang Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 06 Tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta.

Anak Perusahaan atau

Entitas Anak : Berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam

atau Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan untuk menjalankan usaha sebagai Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 Undang-Undang Pasar Modal (UUPM).

Bapepam dan LK : Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan

penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30-12-2005 (tiga puluh Desember tahun dua ribu lima) tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor:184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas Oktober tahun dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

(6)

Beban Bunga Yang

Disesuaikan : Berarti beban atas utang yang juga termasuk bunga yang dikapitalisasi berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Bunga Obligasi : Berarti bunga Obligasi per tahun yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Bursa Efek : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/

atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya dimana Obligasi dicatatkan.

Daftar Pemegang Rekening: Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain nama, Jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Denda : Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar oleh Perseroan akibat adanya

keterlambatan kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar tingkat Bunga Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian sejak keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Dokumen Emisi : Berarti:

- Akta Pengakuan Utang;

- Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan; - Perjanjian Perwaliamanatan;

- Penjanjian Penjaminan Emisi Obligasi; - Perjanjian Agen Pembayaran;

- Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI; - Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek; - Informasi Tambahan;

beserta semua perubahan-perubahannya,

penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah serta dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang.

EBITDA : Berarti Laba Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi dan Beban Konstruksi) + Depresiasi + Amortisasi + Provisi Overlay).

Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga

komersial, saham, obligasi termasuk Obligasi ini, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap Derivatif Efek.

(7)

Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu:

a. atas dasar lewatnya waktu yaitu:

(i) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum; atau

(ii) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan dipenuhi; atau

b. atas dasar pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Emisi : Berarti suatu Penawaran Umum Obligasi oleh Perseroan yang dilakukan

untuk dijual dan diperdagangkan kepada Masyarakat.

Entitas Asosiasi : Berarti perusahaan, di mana Perseroan mempunyai pengaruh

yang signifikan dan bukan merupakan Entitas Anak ataupun bagian partisipasi dalam joint venture. Pengaruh signifikan dianggap ada jika Perseroan memiliki, secara langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih hak suara perusahaan, dan atau memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional perusahaan tersebut, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

Hari Bank : Berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia

menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu

hari Senin sampai dengan Jum’at, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja biasa.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional

yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Informasi Tambahan : Berarti informasi tambahan yang akan disampaikan Perseroan kepada

Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.15.

Jumlah Terutang : Berarti semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada

Pemegang Obligasi sehubungan dengan Obligasi, yakni berupa jumlah Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terutang dari waktu ke waktu.

Konfirmasi Tertulis : Berarti laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

Konfirmasi Tertulis untuk

RUPO atau KTUR : Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPO.

(8)

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang menjalankan kegiatan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal, yang dalam Emisi Obligasi ini bertugas untuk menyimpan dan mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI dan bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.

Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima Bunga Obligasi dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Marjin EBITDA : Berarti EBITDA/ Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi). Masyarakat : Berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga

Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal berkedudukan di luar negeri.

Obligasi : Berarti “Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014

Seri T”, dalam jumlah pokok Obligasi sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,85% (sembilan koma delapan lima persen) per tahun berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi.

Yang merupakan surat berharga bersifat utang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan, yang merupakan penerbitan Obligasi tahap kedua dari rangkaian Penawaran Umum Berkelanjutan, dan dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi.

Jumlah pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pembelian kembali sebagai pelunasan pokok Obligasi dengan memperhatikan syarat-syarat sebagaimana diuraikan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan, serta akan dicatatkan di Bursa Efek dan didaftarkan dalam Penitipan Kolektif KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.

Otoritas Jasa Keuangan

atau OJK : Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor: 21 tahun 2011 (dua ribu sebelas) tanggal 22-11-2011 (dua puluh dua November tahun dua ribu sebelas) tentang Otoritas Jasa

Keuangan (UU Nomor: 21 Tahun 2011). Sejak tanggal 31-12-2012 (tiga puluh satu Desember tahun dua ribu dua belas), fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Menteri Keuangan dan Bapepam dan LK ke Otoritas Jasa Keuangan, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor: 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

(9)

Pemegang Obligasi : Berarti Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi dan memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi, yang terdiri dari: (1) Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas

Obligasi; dan/atau

(2) Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI, yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI, dengan memperhatikan Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.

Pemeringkat : Berarti perusahaan pemeringkat efek yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan yang telah disetujui oleh Wali Amanat sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11.

Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Penawaran Umum

Berkelanjutan : Berarti kegiatan penawaran umum atas obligasi yang dilakukan secara bertahap oleh Perseroan, sesuai dengan Peraturan No. IX.A.15. Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Penjamin Emisi Obligasi : Berarti Perusahaan Efek yaitu PT Mandiri Sekuritas (terafiliasi) yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) atas pembelian dan pembayaran sisa Obligasi yang tidak diambil oleh Masyarakat sesuai dengan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Penjamin Pelaksana Emisi

Obligasi : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang dalam hal ini adalah PT Mandiri Sekuritas (terafiliasi), berkedudukan di Jakarta Selatan, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan No.IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK

No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29-05-2009 (dua puluh sembilan Mei tahun dua ribu sembilan) tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.A.15 : Berarti Peraturan No.IX.A.15 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-555/BL/2010 tanggal 30-12-2010 (tiga puluh Desember tahun dua ribu sepuluh) tentang Penawaran Umum Berkelanjutan.

Peraturan No. IX.C.1 : Berarti Peraturan No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-42/PM/2000 tanggal 27-10-2000 (dua puluh tujuh Oktober tahun dua ribu) tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

(10)

Peraturan No. IX.C.2 : Berarti Peraturan No. IX.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17-01-1996 (tujuh belas Januari tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh enam) tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No. VI.C.3 : Berarti Peraturan No.VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK

No. Kep-309/BL/2008 tanggal 01-08-2008 (satu Agustus tahun dua ribu delapan) tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan.

Peraturan No. VI.C.4 : Berarti Peraturan No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 06-09-2010 (enam September tahun dua ribu sepuluh) tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

Peraturan No. IX.C.11 : Berarti Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-712/BL/2012 tanggal 26-12-2012 (dua puluh enam Desember tahun dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 29-11-2009 (dua puluh sembilan November tahun dua ribu sembilan) tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28-11-2011 (dua puluh delapan November tahun dua ribu sebelas) tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14-05-2008 (empat belas Mei tahun dua ribu delapan) tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Peraturan No. X.K.4 : Berarti Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep/27/PM/2003 tanggal 17-07-2003 (tujuh belas Juli tahun dua ribu tiga) tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Perjanjian Agen

Pembayaran Berarti Akta Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 08 tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta,yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI, perihal pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi serta Denda (jika ada).

Perjanjian Pendaftaran

Obligasi di KSEI : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0031/PO/KSEI/0914 tanggal 1 September 2014 yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup. Perjanjian Pendahuluan

Pencatatan Efek : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan Bursa Efek, perihal Pencatatan Obligasi Nomor: SP-025/BEI.PPS/07-2013 tanggal 2 Juli 2013 yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup.

Perjanjian Penjaminan

Emisi Obligasi : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 07 tanggal 1 September 2014 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H.,

(11)

Perjanjian Perwaliamanatan : Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 05 tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 Undang-undang Pasar Modal juncto Peraturan No. IX.C.1 dan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.I Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK tanggal 30-12-2011 (tiga puluh Desember tahun dua ribu sebelas) Nomor: Kep-690/BL/2011 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.15, berikut dokumen-dokumennya yang diajukan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan.

Perseroan : Berarti badan hukum yang melakukan Emisi yang dalam hal ini adalah Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk. disingkat PT Jasa Marga (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta Timur, suatu perseroan yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia.

Perusahaan Afiliasi Negara

Republik Indonesia : Berarti badan atau badan hukum yang mempunyai hubungan Afiliasi karena: (i) kepemilikan atau penyertaan modal Negara Republik Indonesia baik

langsung maupun tidak langsung; atau

(ii) dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia;

tidak termasuk Entitas Anak Perseroan.

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Obligasi, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal.

Pokok Obligasi : Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi yang terutang yang pada Tanggal Emisi berjumlah pokok sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah).

Jumlah pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan pokok Obligasi yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan atas obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1angka 26 Undang-undang Pasar Modal, dan Peraturan No. IX.C.2 dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2 dan Peraturan No. IX.A.15. Prospektus Ringkas : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang

disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 UUPM dan Peraturan No. IX.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-43/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.

(12)

RUPO : Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan.

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani antara Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening.

Satuan Pemindahbukuan : Berarti satuan jumlah Obligasi dan/atau yang dapat dipindahbukukan dari satu rekening efek ke rekening efek lainnya. Satu satuan pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

Satuan Perdagangan : Berarti satuan pemesanan pembelian/perdagangan Obligasi (harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000,- atau kelipatannya).

Sertifikat Jumbo Obligasi : Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam Penitipan Kolektif KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi.

Tanggal Emisi : Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan tanggal pembayaran hasil Emisi Obligasi dari Penjamin Emisi Obligasi kepada Perseroan.

Tanggal Pelunasan Pokok

Obligasi : Berarti tanggal jatuh tempo dari Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Daftar Pemegang Rekening, dengan memperhatikan ketentuan dalam pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Pembayaran

Bunga Obligasi : Berarti tanggal-tanggal jatuh tempo pembayaran Bunga Obligasi yang wajib dibayar Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi.

UU : Berarti Undang-Undang.

UUPM atau

Undang-Undang Pasar Modal : Berarti Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 (seribu sembilan ratus sembilan puluh lima) tentang Pasar Modal atau perubahannya dan/atau penggantinya.

Utang : Berarti utang-utang Perseroan yang menimbulkan kewajiban

pembayaran bunga atau kewajiban tetap lainnya antara lain utang kredit dan Efek bersifat utang, dengan pengecualian utang usaha, utang dividen, utang pajak dan utang kontraktor dan kewajiban kerjasama operasi.

Wali Amanat : Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM yang pada saat ini adalah PT Bank Mega Tbk, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan atau pengganti haknya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

(13)

SINGKATAN ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI

BMN : Berarti PT Bosowa Marga Nusantara, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Ujung Pandang.

CMS : Berarti PT Citra Margatama Surabaya, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Waru-Djuanda.

IT : Berarti PT lsmawa Trimitra, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan gedung.

JBT : Berarti PT Jasamarga Bali Tol, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang

usaha pengusahaan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa.

JLB : Berarti PT Jakarta Lingkar Baratsatu, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Ruas JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan).

JLJ : Berarti PT Jalantol Lingkarluar Jakarta, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol JORR.

JMP : Berarti PT Jasamarga Properti, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti.

JMU : Berarti PT Jatim Marga Utama, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang menjadi Investor Jalan Tol TJP.

JPT atau

MBAR : Berarti PT Jasamarga Pandaan Tol (dahulu bernama PT Margabumi Adhikaraya) merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan.

MBMR : Berarti PT Margabumi Matraraya, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Surabaya-Gresik.

MKC : Berarti PT Marga Kunciran Cengkareng, merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng.

MLJ : Berarti PT Marga Lingkar Jakarta, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha pengusahaan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara.

MMS : Berarti PT Marga Mandalasakti, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Tangerang-Merak.

MNA : Berarti PT Marga Nujyasumo Agung, merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki

rencana pengusahaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto.

MRJT : Berarti PT Margaraya Jawa Tol, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Waru-Wonokromo-Tanjung Perak.

MSJ : Berarti PT Marga Sarana Jabar, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha pengusahaan Jalan Tol Bogor Ring Road.

MTN : Berarti PT Marga Trans Nusantara, merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Kunciran-Serpong.

SMU : Berarti PT Sarana Marga Utama, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di

bidang jasa konstruksi, perdagangan, persewaan kendaraan.

TJP : Berarti PT Transmarga Jatim Pasuruan, merupakan Entitas Anak Perseroan yang memiliki rencana pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan.

TLKJ : Berarti PT Trans Lingkar Kita Jaya, merupakan Entitas Asosiasi Perseroan yang bergerak di bidang usaha operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi.

TMJ : Berarti PT Trans Marga Jateng, merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak di bidang usaha pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo.

(14)

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Informasi Tambahan ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan berdasarkan laporan keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

Perseroan didirikan berdasarkan Akta No.1 tanggal 1 Maret 1978, dengan nama, “PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation)”, yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi “PT Jasa Marga (Persero)”, keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, S.H., pada saat itu Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusannya No.Y.A.5/130/1 tertanggal 22 Pebruari 1982 dan didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut dibawah No.766 dan No.767 tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.73 tanggal 10 September 1982, Tambahan No.1138 (untuk selanjutnya akta No.1 tanggal 1 Maret 1978 dan akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 tersebut disebut “Akta Pendirian”). Pendirian Perseroan tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU No.9 tahun 1969 tentang Penetapan PP Pengganti UU No.1 tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi UU, PP No.12 tahun 1969 tentang Perusahaan Jasa Marga (Persero) dan PP No.4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Dalam Pendirian Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pengadaan Jaringan Jalan Tol serta Surat Keputusan Menkeu RI No.90/KMK.06/1978 tanggal 27 Pebruari 1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Jalan Tol.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor: 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta, dan telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHU-AH.0.10-25313 tanggal 10 Juli 2012 dan didaftar dalam Daftar Perseroan No.AHU-062735.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 10 Juli 2012, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 29 Nopember 2013 No. 96, Tambahan No. 7845/L.

(15)

2. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN

Adapun struktur permodalan Perseroan pada tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan adalah sebagaimana tercantum dalam daftar Pemilikan Saham Yang Mencapai 5,00% atau Lebih Dari Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh per 31 Juli 2014 dan Laporan Kepemilikan Saham-Direksi dan Komisaris per 31 Juli 2014 yang disusun oleh PT Datindo Entrycom, yaitu sebagai berikut :

Keterangan Jumlah SahamNilai Nominal Rp500 per saham Persentase(%) (lembar) Jumlah Nilai Nominal(Rp)

Modal Dasar

- Seri A Dwiwarna 1 500

- Seri B 19.039.999.999 9.519.999.999.500

Jumlah Modal Dasar 19.040.000.000 9.520.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Seri A Dwiwarna

- Negara Republik Indonesia 1 500

-- Seri B

- Negara Republik Indonesia 4.759.999.999 2.379.999.999.500 70,0000%

- Dewan Komisaris dan Direksi

- Ir Agoes Widjanarko, MIP 80.000 40.000.000 0,0012%

- Ibnu Purna Muchtar, SE, MA 10.500 5.250.000 0,0002%

- Ir Adityawarman 134.500 67.250.000 0,0020%

- Ir Hasanudin, M.Eng.Sc 8.500 4.250.000 0,0001%

- Ir Abdul Hadi H.S MM 260.500 130.250.000 0,0038%

- Ir Reynaldi Hermansjah 360.000 180.000.000 0,0053%

- Ir Muh Najib Fauzan MSc 107.500 53.750.000 0,0016%

- Masyarakat 2.039.038.500 1.019.519.250.000 29,9859%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.800.000.000 3.400.000.000.000 100,0000%

Saham Dalam Portepel 12.240.000.000 6.120.000.000.000

3. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI

Perseroan memiliki penyertaan saham pada beberapa perusahaan sehubungan dengan kerjasama pengusahaan jalan tol yang didasarkan pada Keputusan Menteri PU dan PPJT.

Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, berikut tabel penyertaan saham Perseroan pada 12 (dua belas) Entitas Anak dan penyertaan saham baik langsung maupun tidak langsung sebesar kurang dari 50% pada 9 (sembilan) Entitas Asosiasi yang memiliki nilai ekonomis bagi Perseroan, sebagai berikut:

Nama Perusahaan Kegiatan Usaha KepemilikanPersentase Penyertaan Status Operasional Tahun Entitas Anak (Jalan Tol)

1. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Bogor Outer Ring RoadPengusahaan jalan tol 55,00% 2007 Beroperasi

2. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Pengusahaan jalan tol Semarang-Solo 69,90% 2007 Beroperasi

3. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Rencana Pengusahaan jalan tol

Kunciran-Cengkareng 76,15% 2008

Belum Beroperasi (tahap pembebasan

lahan)

4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) Rencana Pengusahaan jalan tol Kunciran

Serpong 60,00% 2008

Belum Beroperasi (tahap pembebasan

lahan)

5. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Pengusahaan jalan tol Lingkar Luar Jakarta

Seksi W2 Utara 65,00% 2009

Beroperasi

6. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Pengusahaan jalan tol Surabaya-Mojokerto 55,00% 1994 Beroperasi

7. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) Rencana Pengusahaan jalan tol

Gempol-Pasuruan 96,39% 2010

Belum Beroperasi (tahap konstruksi)

(16)

Nama Perusahaan Kegiatan Usaha KepemilikanPersentase Penyertaan Status Operasional Tahun

8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT), dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MBAR) Rencana Pengusahaan jalan tol ruas

Gempol-Pandaan 74,75% 2011

Belum Beroperasi (tahap uji coba)

9. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) ruas Nusa Dua-Ngurah Pengusahaan jalan tol

Rai-Benoa 55,00% 2011 Beroperasi

Entitas Anak (Non Jalan Tol)

10. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Operator jalan tol JORR 99,00% 2000 Beroperasi

11. PT Sarana Marga Utama (SMU) Jasa Konstruksi, Perdagangan,

Persewaan kendaraan 99,00% 2010 Beroperasi

12. PT Jasamarga Properti (JMP) Perdagangan dan Jasa Pembangunan,

terkait Properti 99,00% 2013

Belum Beroperasi (tahap perencanaan) Entitas Asosiasi (Jalan Tol)

13. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Operator jalan tol ruas JORR W1 (Kebon

Jeruk-Penjaringan) 19,10% 2008 Beroperasi

14. PT Jatim Marga Utama (JMU) Investor Jalan Tol TJP 26,00% 2002 Beroperasi

15. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi 21,24% 2012 Beroperasi

16. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) Operator Jalan Tol Waru-Djuanda 5,26% 1996 Beroperasi

17. PT Margabumi Matraraya (MBMR) Operator Jalan Tol Surabaya-Gresik 6,47% 1991 Beroperasi

18. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Operator Jalan Tol Ujung Pandang 1,47% 1993 Beroperasi

19. PT Marga Mandalasakti (MMS) Operator Jalan Tol Tangerang-Merak 1,94% 1989 Beroperasi

20. PT Margaraya Jawa Tol (MRJT) Waru-Wonokromo-Operator Jalan Tol

Tanjung Perak 2,44% 1997

Belum Beroperasi (tahap pembebasan

lahan) Entitas Asosiasi (Non Jalan Tol)

21. PT lsmawa Trimitra (IT) Jasa Pengelolaan Gedung 25,00% 1995 Beroperasi

4. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI

Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T. Jumlah Pokok Obligasi : Sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah).

Jangka Waktu : 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi.

Tingkat Bunga Obligasi : dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,85% (sembilan koma delapan lima persen) per tahun.

Harga Penawaran : 100% (seratus persen) dari Pokok Obligasi

Satuan Pemesanan : Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan kelipatannya Satuan Pemindahbukuan : Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya

Pembayaran Bunga Obligasi : Setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi

Penyisihan Dana (Sinking Fund) : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi.

(17)

Pembelian Kembali : Perseroan dapat melakukan pembelian kembali dengan ketentuan bahwa hal tersebut baru dapat dilaksanakan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Saat melakukan pembelian kembali Obligasi baik sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk disimpan, Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berberedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali kecuali jika pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah, dan Obligasi yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. Penjelasan lebih lanjut dari pembelian kembali Obligasi dapat dilihat pada Bab X Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi.

5. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Perseroan merencanakan untuk menggunakan penerimaan hasil Penawaran Umum Obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk:

1. Sekitar 70% digunakan untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S Seri S-A.

2. Sisanya sekitar 30% digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman bank Perseroan.

Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perseroan dapat dilihat pada Bab II Informasi Tambahan ini.

6. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI

Sesuai dengan Peraturan No. IX.C.1 dan Peraturan No. IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan Obligasi yang dilaksanakan oleh Pefindo.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 884/PEF-Dir/VI/2014 tanggal 4 Juni 2014, hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2013 Perseroan adalah:

id AA

(Double A)

Hasil pemeringkatan di atas berlaku untuk periode 3 Juni 2014 sampai dengan 1 Juni 2015.

Pefindo menetapkan peringkat “idAA” untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Perseroan) untuk Obligasi XII Seri Q tahun 2006, Obligasi XIII Seri R tahun 2007 dan Obligasi XIV Seri JM-10 tahun 2010. Pefindo juga menegaskan peringkat “idAA” untuk Perseroan dan obligasinya yang beredar I/2013 senilai total Rp5,95 triliun. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah “Stabil”. Peringkat tersebut mencerminkan posisi Perseroan yang dominan pada industri jalan tol, pertumbuhan pendapatan jalan tol yang stabil terutama didorong oleh meningkatnya volume lalu lintas dan struktur tarif yang lebih baik, kuatnya indicator profitabilitas, serta fleksibilitas keuangan yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh struktur modal Perseroan yang agresif dalam jangka pendek hingga menengah dan risiko bisnis sterkait pembangunan jalan tol baru.

(18)

Perseroan adalah operator jalan tol terbesar di Indonesia dengan portofolio jalan tol termasuk Jagorawi, Tol Dalam Kota Jakarta, Prof Dr. Ir. Sedyatmo, Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, Ulujami-Pondok Aren, jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Padalarang-Cileunyi, Cipularang, Surabaya-Gempol, Semarang, Belmera, Palikanci, Jalan Tol Lingkar Luar Bogor (BORR), Semarang-Solo, dan Surabaya-Mojokerto. Nusa Dua-Benoa, dan JORR West 2 North/W2N. Pemegang saham Perseroan pada akhir Juni 2014 meliputi Pemerintah Indonesia (70%), Manajemen dan Karyawan (0,20%), BPJS Ketenagakerjaan - JHT (1,26%), dan Publik sebesar kurang dari 2% untuk setiap pemegang sahamnya (dengan total 28,54%).

Rating Perseroan didukung oleh faktor-faktor dibawah ini:

- Posisi dominan dalam sektor bisnis jalan tol.

- Pertumbuhan pendapatan jalan tol yang stabil terutama didorong oleh meningkatnya volume lalu lintas dan struktur tarif yang lebih baik.

- Kuatnya indikator profitabilitas. - Kuatnya fleksibilitas keuangan.

Faktor-faktor yang membatasi peringkat di atas adalah:

- Struktur modal yang agresif dalam jangka pendek hingga menengah. - Risiko bisnis yang berhubungan dengan pengembangan jalan tol baru.

Outlook “stabil” ditetapkan untuk peringkat korporat Perseroan. Peringkat akan dinaikkan bila ruas jalan tol baru Perseroan berhasil dioperasikan sesuai jadwal dan terbukti secara konsisten menghasilkan volume lalu lintas yang tinggi sesuai dengan diproyeksikan, serta memperbaiki struktur modalnya. Sebaliknya. Peringkat akan diturunkan bila struktur modal yang agresif tidak disertai oleh kinerja bisnis yang membaik, yang dapat memperlemah indikator proteksi arus kasnya.

Tidak ada hubungan afiliasi antara Perseroan dengan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas surat utang Perseroan.

Perseroan akan menyampaikan peringkat tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang kepada OJK paling lambat 10 hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.C.11.

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XI Informasi Tambahan ini.

7. RISIKO USAHA

A. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Sama halnya dengan kegiatan-kegiatan usaha lainnya, kegiatan usaha Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko baik secara mikro maupun makro. Risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya antara lain:

1. Risiko Terkait Pembebasan Lahan atau Pengadaan Tanah (Keterlambatan dan Klaim) 2. Risiko Membengkaknya Biaya Konstruksi

3. Risiko Penyesuaian Tarif (Keterlambatan dan Besaran Tidak Sesuai Harapan) 4. Risiko Perubahan Peraturan

5. Risiko Bencana Alam atau Akibat Perbuatan Manusia 6. Risiko Volume Lalu Lintas Tidak Sesuai Perkiraan Awal 7. Risiko Perubahan Suku Bunga

8. Risiko Terputusnya Konstruksi Jalan Tol

(19)

B. RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR PEMEGANG OBLIGASI

Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah:

1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap II ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang. 2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga

serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

8. STRATEGI USAHA I. Strategi Utama

Perseroan menetapkan 3 strategi utama sebagai berikut:

a. Pengembangan Bisnis Jalan Tol

• Menambah panjang Jalan Tol untuk meningkatkan Nilai Perseroan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol.

b. Pengoperasian Jalan Tol

• Mengoperasikan Jalan Tol yang efisien, aman, dan bermutu tinggi untuk meningkatkan kinerja operasional.

• Memberikan pelayanan yang ekselen bagi pengguna jalan, Masyarakat, dan Pemerintah.

c. Pengembangan Bisnis Lain

• Mengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol.

• Meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perseroan.

II. Strategi Pendukung

a. Pengendalian Keuangan

Pengendalian Keuangan untuk meningkatkan Nilai Perseroan, mendukung pertumbuhan Perseroan dan Mempertahankan Financial Sustainability.

b. Organisasi dan SDM

Peningkatan kompetensi dan penyiapan kader pimpinan serta karyawan bertalenta yang mendukung transformasi organisasi untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan Perseroan.

c. Teknologi Informasi dan Rekayasa Teknik

Rekayasa teknik dan implementasi teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kinerja Perseroan.

d. Kepatuhan dan Manajemen Risiko

Pengelolaan risiko dan penerapan tata kelola Perseroan yang baik untuk meningkatkan kepercayaan dan nilai Perseroan.

Keterangan lebih lanjut mengenai strategi usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab IV Informasi Tambahan ini.

(20)

9. PROSPEK USAHA

Perseroan adalah perusahaan tol berpengalaman, dan saat ini menjadi salah satu perusahaan jalan tol yang mengoperasikan 576,10 km tol, Perseroan saat ini menguasi 73,54% jalan tol di Indonesia. Total panjang jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia mencapai 783,35 km.

Saat ini Perseroan sedang membangun 9 (sembilan) ruas tol, sebagai berikut:

No. Konsesi/Ruas Konsesi Berakhir Panjang (km) Mitra Kepemilikan JSMR

1 BORR 2054 11,00 BUMD 55,00%

2 Semarang-Solo 2054 69,64 BUMD 69,90%

3 Gempol-Pasuruan 45 tahun dari tanggal efektif 34,20 BUMD 96,39%

4 JORR2 (Cengkareng-Kunciran) 35 tahun dari tanggal efektif 14,19 BUMN & Swasta 76,07%

5 JORR2 (Kunciran-Serpong) 35 tahun dari tanggal efektif 11,20 Swasta 60,00%

6 JORR W2 Utara 2044 7,70 BUMD 65,00%

7 Surabaya-Mojokerto 2049 36,30 BUMN & Swasta 55,00%

8 Gempol-Pandaan 35 tahun dari tanggal efektif 13,60 BUMN, BUMD & Swasta 74,75%

9 Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa 45 tahun dari tanggal efektif 10,00 BUMN & BUMD 55,00% Sumber: Perseroan, 2014

Dari 9 (sembilan) ruas tol tersebut, beberapa diantaranya dalam tahap konstruksi, dan tiga diantaranya telah beroperasi sebagian yang terdiri dari Bogor Ring Road Seksi I & II sepanjang 5,85 km, Semarang-Solo Seksi I & II (Semarang-Ungaran-Bawen) sepanjang 23,10 km dan Surabaya-Mojokerto Seksi I A (Waru-Sepanjang) sepanjang 2,30 km; dua diantaranya telah beroperasi secara penuh yaitu JORR W2 Utara sepanjang 7,7 km dan Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa sepanjang 10 km. Pengoperasian ruas-ruas tol tersebut akan mendorong pertumbuhan pendapatan Perseroan di tahun-tahun mendatang.

Perseroan menargetkan seluruh ruas jalan tol baru tersebut dapat beroperasi pada periode 2013-2017, meskipun target tersebut sangat dipengaruhi pembebasan lahan oleh Pemerintah. Adapun ruas jalan tol baru yang saat ini dalam proses konstruksi dan pembebasan lahan adalah sebagai berikut:

• Jalan Tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga (17,5 km); • Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ruas Krian-Mojokerto (18,5 km); • Jalan Tol Gempol-Pasuruan ruas Gempol-Rembang (13,9 km); • Jalan Tol Gempol-Pandaan (13,6 km);

• Jalan Tol Bogor Outer Ring Road ruas Kedung Badak-Yasmin (2,2 km).

Setelah ruas tol yang baru tersebut selesai, maka Perseroan akan menambah jalan tol baru melalui tender, menambah penyertaan saham serta mengakuisisi ruas-ruas baru yang potensial, yang pemegang konsesinya memiliki hambatan untuk membangun jalan tol tersebut, terutama jalan tol yang terletak di kota-kota besar yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sedapat mungkin terhubung dengan jalan tol existing Perseroan/Entitas Anak. Perseroan juga mengusulkan adanya pembangunan ruas tol baru untuk dibangun (unsolicited).

Prospek Usaha Perseroan secara Makro

Disamping panjang jalan tol yang terus bertambah, ada beberapa faktor lain yang membuat prospek industri jalan tol yang dikembangkan Perseroan semakin menarik. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Volume lalu lintas pada ruas tol yang dikelola Perseroan diperkirakan akan tetap tumbuh secara

positif, sehingga memberikan jaminan pertumbuhan pendapatan berkesinambungan;

2. Masa konsesi yang masih panjang dengan mayoritas akan berakhir pada tahun 2044 untuk 13 ruas yang sedang dioperasikan Perseroan;

3. Jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang sudah ada, sehingga memberi jaminan volume lalu lintas yang telah terbentuk;

(21)

5. Posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam industri jalan tol lndonesia; 6. Perkembangan penduduk yang pesat;

7. Perkembangan industri properti;

8. Pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat yang merupakan pasar terbesar dari pengguna jalan tol.

Keterangan lebih lanjut mengenai strategi usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab IV Informasi Tambahan ini.

10. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya dikutip dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 serta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014. Untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 20092010 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan, berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013, yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf (1) Penekanan pada suatu hal: (a) Mengenai audit untuk penyajian kembali sehubungan dengan penerapan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 16 “Perjanjian Konsesi Jasa” dan ISAK 22 “Perjanjian Konsesi Jasa” dan (b) Mengenai penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian interim dengan tambahan penyajian dan tambahan pengungkapan atas laporan keuangan konsolidasian interim terdahulu serta tambahan lampiran atas laporan keuangan tersendiri entitas induk; (2) Hal-hal lain: (a) Mengenai laporan keuangan entitas induk yang disajikan sebagai informasi tambahan yang merupakan bagian dari prosedur audit dan (b) Mengenai laporan audit diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam Informasi Tambahan sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan PT Jasa Marga (Persero) di Bursa Efek Indonesia. Laporan Keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 tidak diaudit.

Untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan dan ditandatangani oleh Drs. Djarwoto, Ak., sedangkan untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan dan ditandatangani oleh Drs. Hartono, Ak, CPA. Serta Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ) dan ditandatangani oleh Saptoto Agustomo.

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan Per 30 Juni (2014 Unaudited2013) 2013 2012 Per 31 Desember 2011 2010 2009*

Total Aset 29.873.799.842 26.137.315.319 28.366.345.328 24.753.551.441 20.915.890.567 18.468.691.940 15.793.096.120

Total Liabilitas 18.772.027.267 16.147.943.391 17.499.365.288 14.965.765.873 12.555.380.912 10.849.302.825 8.645.386.625

Total Ekuitas 11.101.771.575 9.989.371.926 10.866.980.040 9.787.785.568 8.360.509.655 7.619.389.115 7.147.709.495

(22)

(dalam ribuan Rupiah) Keterangan

Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal

30 Juni (Unaudited) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2013 2012 2011 2010 2009*

Pendapatan Usaha 4.485.628.973 4.760.480.104 10.294.667.635 9.070.219.074 6.485.771.905 6.553.955.038 4.352.282.256

Laba Usaha 1.585.670.719 1.441.278.452 2.663.177.142 2.975.235.917 2.330.464.868 2.100.029.532 1.796.640.118

Total Laba Komprehensif Periode/Tahun

Berjalan 740.934.788 730.066.393 1.236.626.699 1.536.346.216 1.180.499.546 1.040.622.764 845.319.247 Total Laba Komprehensif

Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

811.809.280 760.566.529 1.335.122.900 1.602.624.246 1.197.526.635 1.045.800.557 830.266.429

Catatan: *) Disajikan kembali

(dalam persentase, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan Per 30 Juni 2014 2013 2012 Per 31 Desember2011 2010 2009*

Rasio Keuangan

Marjin EBITDA 58,51 54,67 61,17 62,50 61,30 54,77

EBITDA terhadap Beban

Bunga (x) 3,61 3,6 7 3,82 4,21 3,53 2,73

Rasio Lancar 75,04 76,15 67,95 97,78 150,09 110,03

Rasio Liabilitas Terhadap

Ekuitas 169,09 161,03 152,90 150,17 142,39 120,95

Rasio Liabilitas Terhadap Aset 62,84 61,69 60,46 60,03 58,74 54,74

Catatan: *) Disajikan kembali

Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab V Informasi Tambahan ini.

11. PERPAJAKAN

Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia.

12. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XII Informasi Tambahan ini.

13. WALI AMANAT

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T No. 05 tanggal 1 September 2014, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang bertindak selaku Wali Amanat adalah PT Bank Mega Tbk.

Alamat Wali Amanat:

PT Bank Mega Tbk.

Menara Bank Mega, Lantai 16 Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14 A

Jakarta 12790 Telp. (021) 79175000

Fax. (021) 7990720 Up: Capital Market Services

(23)

14. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI

a. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.

b. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan.

c. Menerima pembayaran Denda apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian membayar jumlah Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan Obligasi yang dimilikinya.

d. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afilliasi Perseroan) berhak untuk mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan photo copy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR dari kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

15. OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN PERSEROAN

Rekapitulasi Obligasi yang telah diterbitkan Perseroan adalah sebagai berikut:

No Nama Obligasi (RpJuta)Jumlah Tingkat Suku Bunga Tenor Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Status

1. Jasa Marga I (A) 23.718 15,50% 5 Tahun 3 November 1983 3 November 1988 Lunas

2. Jasa Marga II/1 (B) 40.000 16,50% 5 Tahun 31 Oktober 1983 31 Oktober 1988 Lunas

3. Jasa Marga II/2 (C) 20.000 16,50% 5 Tahun 6 Februari 1984 6 Februari 1989 Lunas

4. Jasa Marga II/2 (D) 20.000 16,50% 5 Tahun 5 Maret 1984 5 Maret 1989 Lunas

5. Jasa Marga II/2 (E) 20.000 16,50% 5 Tahun 31 Maret 1984 31 Maret 1989 Lunas

6. Jasa Marga III/1 (F/1) 40.000 16,50% 5 Tahun 28 Desember 1984 28 Desember 1989 Lunas

7. Jasa Marga III/2 (F/2) 30.000 16,50% 5 Tahun 1 Maret 1985 1 Maret 1990 Lunas

8. Jasa Marga IV/1 (G/1) 40.000 16,50% 5 Tahun 27 Desember 1985 27 Desember 1990 Lunas

9. Jasa Marga IV/2 (G/2) 60.000 16,00% 5 Tahun 24 Maret 1986 24 Maret 1991 Lunas

10. Jasa Marga V/1 (H) 60.000 16,375% 5 Tahun 6 Juli 1987 6 Juli 1992 Lunas

11. Jasa Marga V/2 (I) 40.000 16,50% 5 Tahun 19 November 1987 19 November 1992 Lunas

12. Jasa Marga VI/1 (J) 75.000 17,00% 8 Tahun 20 Juni 1988 20 Juni 1996 Lunas

13. Jasa Marga VI/2 (K) 50.000 18,00% 8 Tahun 1 Februari 1989 1 Februaru 1997 Lunas

14. Obligasi Indeks Pendapatan

Tahap 1 40.000 Min 16,75% & bunga tambahan berdasarkan hasil operasi Padaleunyi

Gambar

Tabel	 berikut	 ini	 menggambarkan	 ikhtisar	 data	 keuangan	 penting	 Perseroan	 yang	 angka-angkanya	 dikutip	dari	dan	dihitung	berdasarkan	Laporan	Keuangan	Perseroan	pada	dan	untuk	tahun	yang	berakhir	 pada	tanggal-tanggal	31	Desember	2009,	2010,	2011,
Diagram Hubungan Kepemilikan Perseroan Dengan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting JLJ yang angka-angkanya dikutip dari  dan  dihitung  berdasarkan  Laporan  Keuangan  Perseroan  pada  dan  untuk  tahun  yang  berakhir  pada  tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 se
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting MSJ yang angka-angkanya dikutip  dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada dan untuk tahun yang berakhir pada  tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 serta untuk pe
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak terdapat pada produk akhir..

Pada awalnya, penulis melakukan analisis isi sederhana pada Oktober 2014 edisi Semarang Metro koran Suara Merdeka sebagai data awal untuk melihat bagaimana porsi berita

Sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok Tahun 2016-2021 telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran strategis dan 7 indikator kinerja sasaran yang

Nilai positif dilihat dari koefisien regresi yang memiliki nilai positif, yang berarti semakin meningkat nilai word of mouth maka akan berbanding lurus dengan

Selama 20 tahun aku menjadi Dosen di fakultas ini baru kali ini aku menemukan mahasiswi yang sangat istimewa seperti Daisy Listya... Saat ini pada usiaku yang

(2) Dalam hal NPOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) tidak diketahui atau lebih rendah daripada NJOP yang digunakan dalam pengenaan Pajak Bumi dan

Hasil pemeriksaan residu pestisida yang dilakukan terhadap wortel di Pasar Terong dan Swalayan Ramayana M’Tos Kota Makassar yaitu memenuhi syarat, hal ini berarti

[r]