• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TESIS. sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TESIS. sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijasah yang telah diterbitkan oleh universitas batal saya terima.

Denpasar,

Yang menyatakan

(2)

ii ABSTRAK

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan (

e-Government) dinilai dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar sebagai leading sector pengembangan e-Government di Kota Denpasar memiliki Tugas Pokok dan Fungsi utama sebagai pengelola infrastruktur aplikasi pelayanan publik di Pemerintah Kota Denpasar. Pada Penelitian ini membahas mengenai audit infrastruktur aplikasi pelayanan publik Pemerintah Kota Denpasar dengan menggunakan framework

COBIT 4.1. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran independen mengenai kesesuaian tata kelola infrastruktur aplikasi pelayanan publik di Pemerintah Kota Denpasar dan nantinya dapat menghasilkan tahapan rekomendasi dalam upaya peningkatan kualitas tata kelola TIK yang dimiliki.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan kuisioner dengan responden sesuai pemetaan RACI Chart ke dalam struktur organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar.

Berdasarkan hasil audit dengan menggunakan Maturity Model COBIT 4.1, diperoleh tingkat kematangan secara subjektif (responden sesuai pemetaan dalam RACI

Chart) dan objektif (berdasarkan pengamatan langsung oleh peneliti) berada pada level 3

(defined). Hal tersebut menujukkan bahwa aktivitas-aktivitas pada proses tersebut telah diterapkan, namun masih membutuhkan perbaikan lanjutan. Rekomendasi diberikan secara bertahap berdasarkan tingkat kematangan yang diperoleh dari hasil evaluasi yaitu tingkat kematangan 3 (defined) untuk dapat ditingkatkan ke tingkat kematangan 4 (managed and

measurable), kemudian ditingkatkan lagi menuju tingkat kematangan ideal yaitu 5

(optimized).

(3)

iii ABSTRACT

Utilization of information and communication technologies in the governing process (e-Government) can increase its efficiency, effectiveness, transparency, and accountability. One main task and function of The Communications and Information Department of Denpasar City, as the principal agency in the development of e-Government in the city of Denpasar, is to manage the public services application infrastructure in the city. This study discuss the auditing of public services application infrastructure in the City of Denpasar using COBIT 4.1 framework. The purpose of this study is to provide an independent overview on the governance propriety of the public services application infrastructure in Denpasar, and to produce stage-by-stage recommendations of actions needed to improve the quality of the governance for the city owned ICT.

The data collection methods used in this study is the observation and questionnaires with respondents based on the RACI Chart Mapping of the organizational structure of The City of Denpasar Communications and Informations Department.

Based on audits utilizing COBIT 4.1 Maturity Model, the acquired maturity level subjective (respondents based mapping in the RACI Chart) and objective (based on direct observation by researchers) are at level 3 (defined). It showed that the activities of the process have been conducted, but further improvements are needed. Stage-by-stage recommendations are given based on the obtained level of maturity, whereas the current maturity level 3 (defined) need to be upgraded to maturity level 4 (managed and measurable), and then upgraded further towards the ideal maturity level 5 (optimized). Keywords : Audit, ICT Infrastructure, Maturity Level, COBIT 4.1

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat Beliau tesis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan moral maupun material sehingga penelitian tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis memahami sepenuhnya bahwa tesis ini tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Semoga nantinya penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk dapat melakukan hal yang lebih baik lagi dan semoga penelitian ini bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Denpasar, Januari 2017

(5)

v

DAFTAR ISTILAH

1. COBIT : Control Objectives for Information and Related Technology

2. DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran

3. RACI : Responsible, Accountable, Consulted, Informed

4. Renstra : Rencana Strategis

5. RKA : Rencana Kerja dan Anggaran

6. RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 7. SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

8. SOP : Standard Operating Procedure

(6)

vi DAFTAR ISI

JUDUL ...i

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISTILAH ...vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan ... 6

1.4 Manfaat ... 6

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ... 7

1.6 Keaslian Penelitian ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

2.1 State of The Art Review ... 14

2.2 E-Government Kota Denpasar ... 16

2.3 Infrastruktur Aplikasi Pemerintah Kota Denpasar ... 18

2.4 Infrastruktur Aplikasi Pelayanan Publik ... 20

2.5 Tata Kelola TIK Pemerintahan ... 22

2.6 Control Objective for Information and Related Technology ... 23

2.6.1 Sekilas Tentang COBIT ... 23

2.6.2 Framework COBIT 4.1 ... 27

2.7 MaturityModel... 40

2.8 RACI Chart ... 45

2.9 Tahapan Audit ... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 48

3.1 Pendekatan Penelitian ... 48

3.2 Lokasi Penelitian ... 48

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 48

3.3.1 Jenis Data ... 48

3.3.2 Sumber Data ... 49

3.4 Instrumen Penelitian... 49

(7)

vii

3.4.2 Penilaian Pernyataan Kuesioner ... 50

3.4.3 Bentuk Form Kuesioner ... 50

3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.6 Tahapan Penelitian ... 52

3.7 Metode Analisis Data ... 53

3.8 Jadwal Penelitian ... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Pemetaan Tujuan Organisasi ke dalam COBIT 4.1 ... 62

4.2 Pengamatan Kondisi Eksisting ... 69

4.2.1 Menentukan Arah Teknologi (PO3) ... 69

4.2.2 Mengelola Investasi TIK (PO5) ... 70

4.2.3 Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen (PO6) ... 70

4.2.4 Mengelola Sumber Daya Manusia (PO7) ... 71

4.2.5 Mendapatkan dan Memelihara Infrastruktur Teknologi (AI3) ... 71

4.2.6 Mengembangkan dan Menjaga Prosedur TIK (AI4) ... 72

4.2.7 Menyediakan Sumber Daya TIK (AI5) ... 72

4.2.8 Instalasi, Akreditasi Solusi dan Perubahan (AI7) ... 72

4.2.9 Mengelola Performa dan Kapasitas (DS3) ... 73

4.2.10 Mengidentifikasikan dan Mengalokasikan Dana (DS6) ... 73

4.2.11 Mendidik dan Melatih Pengguna (DS7) ... 73

4.2.12 Mengelola Konfigurasi (DS9) ... 74

4.3 Evaluasi Tingkat Kematangan sesuai RACI Chart ... 75

4.3.1 Menentukan Arah Teknologi (PO3) ... 76

4.3.2 Mengelola Investasi TIK (PO5) ... 81

4.3.3 Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen (PO6) ... 83

4.3.4 Mengelola Sumber Daya Manusia (PO7) ... 84

4.3.5 Mendapatkan dan Memelihara Infrastruktur Teknologi (AI3) ... 85

4.3.6 Mengembangkan dan Menjaga Prosedur TIK (AI4) ... 86

4.3.7 Menyediakan Sumber Daya TIK (AI5) ... 87

4.3.8 Instalasi, Akreditasi Solusi dan Perubahan (AI7) ... 89

4.3.9 Mengelola Performa dan Kapasitas (DS3) ... 90

4.3.10 Mengidentifikasikan dan Mengalokasikan Dana (DS6) ... 91

4.3.11 Mendidik dan Melatih Pengguna (DS7) ... 92

4.3.12 Mengelola Konfigurasi (DS9) ... 94

4.4 Evaluasi Tingkat Kematangan secara Objektif ... 96

4.4.1 Menentukan Arah Teknologi (PO3) ... 96

4.4.2 Mengelola Investasi TIK (PO5) ... 101

4.4.3 Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen (PO6) ... 102

(8)

viii

4.4.5 Mendapatkan dan Memelihara Infrastruktur Teknologi (AI3) ... 104

4.4.6 Mengembangkan dan Menjaga Prosedur TIK (AI4) ... 105

4.4.7 Menyediakan Sumber Daya TIK (AI5) ... 106

4.4.8 Instalasi, Akreditasi Solusi dan Perubahan (AI7) ... 107

4.4.9 Mengelola Performa dan Kapasitas (DS3) ... 108

4.4.10 Mengidentifikasikan dan Mengalokasikan Dana (DS6) ... 109

4.4.11 Mendidik dan Melatih Pengguna (DS7) ... 110

4.4.12 Mengelola Konfigurasi (DS9) ... 111

4.5 Evaluasi Perbandingan Tingkat Kematangan ... 111

4.6 Analisa Kesenjangan Tingkat Kematangan ... 114

4.7 Penentuan Rekomendasi ... 118

4.7.1 Rekomendasi pada Domain Plan and Organise (PO) ... 118

4.7.2 Rekomendasi pada Domain Acquire and Implement (AI) ... 120

4.7.3 Rekomendasi pada Domain Deliver and Support (DS) ... 123

BAB IV PENUTUP ... 127

5.1 Kesimpulan ... 127

5.2 Saran ... 128 DAFTAR PUSTAKA

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Fishbone Penelitian ... 11

Gambar 2.1 Topologi Jaringan WAN Pemerintah Kota Denpasar ... 20

Gambar 2.2 Topologi Jaringan Aplikasi SIAK ... 21

Gambar 2.3 Model Tata Kelola TIK Nasional... 23

Gambar 2.4 Framework Cobit 4.1 ... 28

Gambar 2.5 Tingkat Kematangan ... 40

Gambar 2.6 RACI Chart ... 45

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ... 52

Gambar 4.1 Pemetaan Tujuan Bisnis ke dalam Tujuan TIK ... 66

Gambar 4.2 Representasi Tingkat Kematangan ... 95

Gambar 4.3 Representasi Tingkat Kematangan Subjektif dan Objektif ... 114

Gambar 4.4 Representasi Tingkat Kematangan Current Maturity dan Expected Maturity... 117

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian dari Literatur yang Berkontribusi sebagai Pengembangan

Audit TIK dengan Framework COBIT 4.1 ... 14

Tabel 2.2 Daftar Aplikasi di Pemerintah Kota Denpasar ... 18

Tabel 2.3 Level Kematangan Tata Kelola Teknologi Informasi pada Perusahaan ... 41

Tabel 2.4 Skor Jawaban ... 43

Tabel 3.1 Pemetaan RACI Chart pada Dinas Kominfo Kota Denpasar ... 49

Tabel 3.2 Contoh Pembuatan Pernyataan pada Domain Proses PO1 ... 49

Tabel 3.3 Skor Jawaban Kuisioner ... 49

Tabel 3.4 Form Kuesioner ... 50

Tabel 3.5 COBIT Business Goals ... 54

Tabel 3.6 COBIT Linking Business Goal to IT Goals ... 54

Tabel 3.7 Linking IT Goals to IT Process ... 56

Tabel 3.8 Contoh Hasil Kuisioner ... 58

Tabel 3.9 Contoh Perhitungan Tingkat Compliance ... 59

Tabel 3.10 Normalisasi Tingkat Compliance ... 60

Tabel 3.11 Perhitungan Maturity Level ... 60

Tabel 4.1 Pemetaan Tujuan Bisnis ke dalam Tujian TIK ... 67

Tabel 4.2 Pemetaan Tujuan TIK dan Proses TIK COBIT 4.1 ... 68

Tabel 4.3 Proses TIK yang Teridentifikasi ... 69

Tabel 4.4 Kondisi Eksisting Pengelolaan Infrastruktur Aplikasi Pelayanan Publik ... 74

Tabel 4.5 Pemetaan RACI Chart pada Dinas Kominfo Kota Denpasar ... 75

Tabel 4.6 Skor Jawaban Kuisioner ... 76

Tabel 4.7 Hasil Pengisian Kuisioner oleh Kasubag Umum ... 77

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Kuisioner Kasubag Umum ... 80

Tabel 4.9 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses PO3 ... 80

Tabel 4.10 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses PO5 ... 82

Tabel 4.11 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses PO6 ... 83

Tabel 4.12 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses PO7 ... 84

Tabel 4.13 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses AI3 ... 86

Tabel 4.14 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses AI4 ... 87

Tabel 4.15 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses AI5 ... 88

Tabel 4.16 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses AI7 ... 89

Tabel 4.17 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses DS3 ... 90

Tabel 4.18 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses DS6 ... 92

Tabel 4.19 Tingkat Kematangan Hasil Kuisioner pada Proses DS7 ... 93

(11)

xi

Tabel 4.21 Rata-rata Tingkat Kematangan ... 95

Tabel 4.22 Hasil Penilaian Objektif pada Proses PO3 ... 96

Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Kuisioner secara Objektif... 100

Tabel 4.24 Perhitungan Tingkat Kematangan pada PO5 ... 101

Tabel 4.25 Perhitungan Tingkat Kematangan pada PO6 ... 102

Tabel 4.26 Perhitungan Tingkat Kematangan pada PO7 ... 103

Tabel 4.27 Perhitungan Tingkat Kematangan pada AI3 ... 104

Tabel 4.28 Perhitungan Tingkat Kematangan pada AI4 ... 105

Tabel 4.29 Perhitungan Tingkat Kematangan pada AI5 ... 106

Tabel 4.30 Perhitungan Tingkat Kematangan pada AI7 ... 107

Tabel 4.31 Perhitungan Tingkat Kematangan pada DS3 ... 108

Tabel 4.32 Perhitungan Tingkat Kematangan pada DS6 ... 109

Tabel 4.33 Perhitungan Tingkat Kematangan pada DS7 ... 110

Tabel 4.34 Perhitungan Tingkat Kematangan pada DS9 ... 111

Tabel 4.35 Perbandingan Tingkat Kematangan ... 112

Tabel 4.36 Kesenjangan Kematangan ... 115

Tabel 4.37 Rekomendasi pada Domain PO ... 118

Tabel 4.38 Timeline Implementasi Rekomendasi pada Domain PO ... 120

Tabel 4.39 Rekomendasi pada Domain AI ... 121

Tabel 4.40 Timeline Implementasi Rekomendasi pada Domain AI ... 122

Tabel 4.41 Rekomendasi pada Domain DS ... 123

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangannya, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi termasuk di dalamnya institusi pemerintahan. Pemanfaatan TIK dalam proses pemerintahan (

e-Government) dinilai dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.

Salah satu aspek penyelenggaraan TIK adalah pembangunan infrastruktur TIK sesuai dengan Inpres No 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Pada Inpres ini diamanatkan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government (Bappenas, 2003). E-Government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh lembaga-lembaga pemerintahan yang memiliki kemampuan untuk membentuk hubungan dengan warga negara, bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya (Indrajit, 2002). Besarnya investasi infrastruktur TIK seringkali tidak diimbangi dengan manfaat yang dapat diperoleh. Banyak proyek-proyek infrastruktur TIK justru menghambur-hamburkan uang tanpa menghasilkan nilai tambah yang dicita-citakan. Perencanaan dan implementasi TIK pada pemerintahan perlu dikontrol mengingat investasi infrastruktur TIK relatif mahal. Agar usaha pemanfaatan TIK berjalan seperti yang diharapkan tentunya diperlukan tata kelola yang efektif. Tata

(13)

2

kelola TIK yang efektif adalah pendukung paling penting dari nilai dan keberhasilan organisasi (Weill dan Ross, 2004).

Pemerintah Kota Denpasar sebagai salah satu institusi pemerintahan daerah telah menerapkan e-Government sejak tahun 2005. Melalui pengembangan

e-Government ini, dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja dengan

mengoptimasikan pemanfaatan TIK yang dimulai dengan pembuatan blueprint, aplikasi dan website, pembangunan infrastruktur, hingga pendidikan dan pelatihan SDM dalam bidang TIK. Infrastruktur TIK yang dibangun oleh Dinas Komunikasi dan Informatika saat ini sudah menghubungkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ke jaringan intranet maupun internet dan menjadi tulang punggung dalam setiap aktivitas komunikasi data dan informasi melalui aplikasi-aplikasi baik yang dapat diakses melalui internet maupun hanya intranet. Infrastruktur TIK merupakan prasarana dan sarana yang menyangkut jaringan, komputer, perangkat keras dan perangkat lunak lainnya yang merupakan kumpulan komponen dan diharapkan bisa mempercepat proses perhitungan, pengiriman dalam berbagai media informasi dalam waktu yang singkat dan proses pengiriman yang efektif (Weill dan Ross, 2004). Weill juga memberikan penegasan bahwa seberapa tinggi kapabilitas TIK organisasi dapat dilihat dari seberapa jauh organisasi tersebut dapat menggelar infrastrukturnya.

Infrastruktur jaringan di Pemerintah Kota Denpasar terdiri dari 22 titik/SKPD menggunakan media wireless 5.8 GHz, 10 titik/SKPD dan backbone

menggunakan media serat optik. Sedangkan untuk penyediaan bandwidth internet saat ini sebesar 80 Mbps yang dibagi merata ke seluruh titik/SKPD. Pada infrastruktur jaringan tersebut, saat ini telah berjalan berbagai aplikasi pelayanan

(14)

3

serta aplikasi administrasi dan manajemen. Aplikasi pelayanan meliputi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), Perijinan Online, Bursa Kerja Online, Pengaduan Rakyat Online Kota Denpasar (Pro Denpasar), Denpasar

e-Commerce, e-Procurement, Jendela Denpasar, Subdomain dan Website

Pemerintah Kota Denpasar. Untuk aplikasi administrasi dan perkantoran meliputi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi Barang Daerah (SIMDA), Sistem Kinerja Pegawai, dan Sistem Kepegawaian.

Terdapat aplikasi pelayanan yang menyentuh langsung pelayanan dasar kependudukan yaitu aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). SIAK terdiri dari aplikasi layanan pembuatan KTP, Akta kelahiran, dan Kartu Keluarga. Aplikasi SIAK yang diakses oleh operator kecamatan bersifat

client server dengan platform website dimana server berada di kantor Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar. Pengelolaan infrastruktur menjadi sangat vital fungsinya karena merupakan tulang punggung jalannya aplikasi SIAK tersebut. Jika infrastruktur ini mengalami permasalahan baik dari sisi pengelolaan maupun sisi kerusakan secara fisik, maka akan sangat menghambat semua proses yang berujung kepada komplain masyarakat.

Berdasarkan laporan kerusakan jaringan milik Dinas Kominfo Kota Denpasar, jumlah pelaporan permasalahan koneksi yang terjadi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yaitu sebanyak 35 kali pada tahun 2015. Sebagai penyedia infrastruktur aplikasi, kinerja layanan aplikasi yang digunakan baik oleh internal lingkungan Pemerintah Kota Denpasar maupun masyarakat melalui akses internet sangat dipengaruhi oleh pengelolaan infrastruktur oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar. Bila tidak ditangani secara khusus, selain akan

(15)

4

menghadapi gangguan operasional, juga akan mempengaruhi reputasi dan berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan publik. Karena peran tata kelola infrastruktur aplikasi yang begitu penting dalam kelangsungan pelayanan publik, maka diperlukan suatu evaluasi internal berupa audit agar pihak pengelola dapat melakukan perencanaan untuk perbaikan serta peningkatan dan pengembangan infrastruktur aplikasi yang telah dibangun mengingat selama hampir 10 tahun proses pembangunan e-Government di Kota Denpasar hal ini belum pernah dilakukan.

Beragam kerangka kerja (framework) dapat dipakai untuk melakukan evaluasi terhadap tata kelola TIK. Salah satu kerangka kerja yang telah sangat luas digunakan di dunia adalah Control Objectives for Information Related Technology

atau singkatnya COBIT. COBIT adalah kerangka kerja control untuk manajemen TIK yang dikembangkan oleh Information Systems Audit and Control Association

(ISACA) sejak tahun 1996. Audit berbasis COBIT dengan Maturity Model telah banyak digunakan pada perusahaan maupun instansi pemerintahan di Indonesia. Audit berbasis COBIT yang dilakukan berupa audit tata kelola sistem informasi, audit tata kelola aplikasi, audit tata kelola e-Government, dan audit pengelolaan data. Audit sistem informasi dilakukan oleh Syaroh, dkk (2011) dengan menitikberatkan pada proses evaluasi implementasi sistem informasi. Audit tata kelola aplikasi berupa aplikasi e-Procurement dilakukan oleh Krisanthi, dkk (2014). Burdefira (2013), melakukan audit e-Government untuk mengetahui tingkat kematangan tata kelola e-Government di daerahnya. Hartanto dan Tjahtanto (2010) melakukan audit pengelolaan data dengan mengukur tingkat

(16)

5

kematangan pengelolaan data (as-is) serta tingkat pengelolaan data yang diinginkan (to-be).

Penelitian dalam thesis ini membahas mengenai bagaimana tingkat kematangan tata kelola infrastruktur aplikasi pelayanan publik di Pemerintah Kota Denpasar dengan menggunakan kerangka kerja COBIT versi 4.1. Atas dasar pertimbangan bahwa COBIT 4.1 merupakan standar yang diakui dan diterima secara internasional dan telah banyak digunakan untuk penerapan tata kelola TIK yang baik. Disamping itu, COBIT 4.1 juga menyediakan penjabaran bisnis secara

end-to-end dari tata kelola organisasi untuk menjabarkan peran utama dari

informasi dan teknologi dalam menciptakan nilai organisasi. Diharapkan dengan adanya evaluasi tersebut dapat diidentifikasi sistem yang belum berjalan maksimal dan diformulasikannya masukan-masukan kepada Pemerintah Kota Denpasar untuk proses pengembangan TIK guna mewujudkan prinsip good governance

yang seluas-luasnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kematangan implementasi infrastruktur aplikasi pelayanan publik di Pemerintah Kota Denpasar dengan menggunakan COBIT 4.1?

2. Apa saja rekomendasi yang dapat diusulkan kepada Pemerintah Kota Denpasar untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik di daerahnya?

(17)

6

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan gambaran independen mengenai kesesuaian tata kelola infrastruktur aplikasi pelayanan publik di Pemerintah Kota Denpasar yang mengacu pada standar framework COBIT.

2. Memberikan tahapan rekomendasi dalam pengelolaan infrastruktur aplikasi pelayanan publik di Pemerintah Kota Denpasar.

1.4. Manfaat 1.4.1 Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada bidang audit infrastruktur aplikasi dan menjadi salah satu referensi untuk penelitian-penelitian sejenis di waktu yang akan datang. 1.4.2 Praktis

Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Mendapatkan acuan dalam perbaikan serta menganalisa kembali antara kebijakan, strategi organisasi dan pengelolaan infrastruktur aplikasi pelayanan publik yang ada di organisasi.

2. Memberikan rekomendasi dan usulan kepada pihak manajemen pemerintah dalam pengelolaan infrastruktur aplikasi pelayanan publik sehingga pemerintah Kota Denpasar dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya TIK serta efisiensi secara organisasional dan prosedural.

(18)

7

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Agar arah penelitian menjadi jelas dan fokus, ruang lingkup permasalahan akan dibatasi pada :

1. Infrastruktur aplikasi pelayanan publik berupa aplikasi SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan).

2. Penilaian dilakukan dengan menggunakan framework COBIT 4.1 dengan pertimbangan bahwa COBIT 5 tidak disediakan secara gratis (berbayar).

1.6 Keaslian Penelitian

Sampai saat ini, belum ada proses audit maupun evaluasi internal yang dilakukan terhadap infrastruktur aplikasi pelayanan publik Pemerintah Kota Denpasar. Untuk mendapatkan tingkat kematangan infrastruktur aplikasi pelayanan publik Pemerintah Kota Denpasar, maka pada penelitian ini dilakukan audit dengan menggunakan framework COBIT 4.1 sebagai acuan. Adapun penelitian sebelumnya yang menjadi bahan referensi sebagai keaslian penelitian penulis adalah sebagai berikut :

1. Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) oleh Hartanto Indra Dwi dan Tjahyanto Aries, 2010. Penelitian ini melakukan assessment berdasarkan COBIT 4.1 mengenai tata kelola teknologi informasi kepada pegawai BPK RI untuk menganalisa kesenjangan tata kelola teknologi informasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi sebagian besar berada pada kematangan level 2 (repeatable but intuitive)

(19)

8

dan level 3 (defined process). Berdasarkan analisa kesenjangan (gap) yang dilakukan, terdapat kesenjangan antara kondisi tata kelola teknologi informasi saat ini dengan kondisi yang diharapkan. Untuk menghilangkan kesenjangan tersebut dan mencapai kondisi yang diharapkan, perbaikan tata kelola teknologi informasi secara bertahap. Perbaikan difokuskan pada atribut yang mempunyai tingkat kematangan terendah. Setelah tercapai keseimbangan tingkat kematangan atribut, perbaikan dilakukan untuk mencapai tingkat kematangan berikutnya.

2. Audit Sistem Informasi Call Center pada PT Arga Bangun (ESQ

Leadership Center) dengan Menggunakan Framework COBIT oleh

Syaroh Siti dkk, 2011. Pada penelitian ini dilakukan audit berdasarkan

framework COBIT untuk mengukur sejauh mana selama ini sistem call

center melakukan proses DS5 (keamanan sistem) dan DS11 (pengelolaan

data) pada DomainDeliver and Support COBIT 4.1. Hasil dari penelitian ini diperoleh tingkat kematangan DS5 dan DS11 Sistem Informasi Call

Center PT Arga berada pada level 3 dimana perusahaan telah memiliki

prosedur standar formal dan tertulis yang telah disosialisasikan ke segenap jajaran manajemen dan karyawan. Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi IT governance ke level 4 guna meningkatkan kinerja call

center di ESQ LC.

3. Evaluasi Terhadap Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi Berdasarkan Framework COBIT Pada Pemerintah Kota Padang oleh Burdefira, 2013. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi implementasi tata kelola teknologi informasi pada Pemerintah Kota

(20)

9

Padang berdasarkan framework COBIT 4.1. Hasil dari penelitian ini yaitu nilai maturity level tata kelola teknologi informasi pada pemerintah Kota Padang masih berada di bawah 1.00.

4. Governance Audit Of Application Procurement Using COBIT Framework

oleh Krisanthi Gusti Ayu Theresia dkk, 2014. Pada penelitian ini dilakukan audit untuk mengukur level kematangan pada aplikasi

e-procurement pada salah satu universitas di Indonesia menggunakan

framework COBIT 4.1 dengan beberapa proses teknologi informasi yang

berhubungan dengan proses aplikasi e-procurement dengan cara memetakan identifikasi tujuan bisnis, tujuan TIK, dan proses TIK COBIT 4.1. Dari audit yang dilakukan diperoleh hasil level kematangan sebesar 2,85 sedangkan level kematangan yang diharapkan sebesar 5.

5. COBIT 4.1 : A Maturity Level Framework For Measurement of

Information System Performance (Case Study: Academic Bureau at

Universitas Respati Yogyakarta) oleh Surbakti, 2014. Dilakukan

pengukuran tata kelola TIK pada salah satu Universitas di Indonesia dengan menggunakan framework COBIT 4.1 pada domain Planning and Organize (PO). Hasil dari penelitian ini yaitu tingkat kematangan yang berbeda untuk tiap-tiap domain PO dengan rata-rata mencapai level 3. Institusi memiliki prosedur dalam manajemen, telah dikomunikasikan dan didokumentasikan untuk tiap elemen. Akan tetapi implementasinya masih sangat tergantung pada SDM, akan dijalankan atau tidak.

6. Measuring the Performance of IT Management in Financial Enterprise by

(21)

10

pengukuran tata kelola TIK pada salah satu Bank di Indonesia dengan menggunakan framework COBIT 4.1. Dilakukan pemetaan untuk menyesuaikan tujuan perusahaan dengan tujuan COBIT sehingga diperoleh domain yang relevan untuk dilakukan assesment. Berdasarkan kuesioner dan wawancara, diperoleh tingkat kematangan berada pada level

3 (defined) yaitu tata kelola TIK sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur

dan dokumentasi formal, sudah terdapat pelatihan formal akan tetapi penyimpangan yang terjadi belum dapat dideteksi.

7. Analisis Pengukuran Tingkat Kematangan Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 (Studi Kasus : PT. SMI) oleh Hermanto dan Ricoida, 2014. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat kematangan dengan menggunakan COBIT 4.1 pada domain Deliver and Support dan Monitor

and Evaluate yang bertujuan untuk mengetahui keselarasan penerapan

teknologi informasi yang ada saat ini dengan yang diinginkan. Berdasarkan analisa dan pengukuran tingkat kematangan terdapat perbedaan antara level yang diharapkan dengan level maturity saat ini. Rekomendasi diberikan untuk mengatasi kekurangan level yang ada dengan mengacu pada ketentuan COBIT.

8. Audit Proses Perencanaan dan Implementasi Sistem Informasi PT Bank XYZ,Tbk dengan Menggunakan COBIT Framework oleh Iskandar dan Hermadi, 2014. Pada penelitian ini dilakukan audit pada proses perencanaan dan implementasi sistem informasi di PT.Bank XYZ dengan menggunakan framework COBIT. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara keseluruhan proses perencanaan dan implementasi sistem informasi

(22)

11

sudah mengikuti kaidah-kaidah yang baik dan benar sesuai COBIT. Tingkat kematangannya berada diantara level 2 (repeatable but intuitive) dan level 3 (defined).

9. Pengukuran Tingkat Kematangan Sistem Otomasi Menggunakan Maturity Model Pada Proses Mengelola Kinerja dan Kapasitas (DS3) (Studi Kasus : Perpustakaan UIN Suska Riau) oleh Megawati dan Amrullah, 2015. Dilakukan penelitian tata kelola TI perpustakaan pada domain Deliver and Support pada proses Mengelola Kinerja dan Kapasitas (DS3). Dari hasil perhitungan kuesioner, diperoleh tingkat kematangan berada pada level 2

(repeatable but intuitive). Diberikan rekomendasi untuk menuju tingkat

kematangan pada level 3 (defined).

Pemetaan metode yang digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada diagram fishbone pada Gambar 1.1 sebagai berikut :

Tingkat Kematangan Infrastruktur Aplikasi Pelayanan Publik Berbasis COBIT Identifikasi Proses Pengelolaan Infrastruktur

Identifikasi Tujuan Bisnis

Identifikasi Tujuan TIK

Maturity Assessment COBIT 4.1

Renstra Observasi

Kuisioner

Plan and Organize Acquire and Implementation

Delivery and Support Monitoring and Evaluation

28 Tujuan TIK Cobit

Visi dan Misi

(23)

12

Sepengetahuan peneliti, audit infrastruktur aplikasi pelayanan publik Pemerintah Kota Denpasar dengan menggunakan framework COBIT 4.1 sebagai kerangka kerja kontrol seperti yang diusulkan di atas belum pernah dilaporkan dalam literatur.

1.7 Sistematika Penulisan

Penelitian ini ditulis dalam 5 bab, dimana hubungan antar bab dijelaskan pada Bab 1 yaitu latar belakang mengapa penelitian ini dibuat, rumusan masalah yang dibahas pada Bab 4, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 menyajikan landasan teori yang mendasari penelitian ini, Bab 3 menyajikan metode penelitian yang dilakukan, Bab 4 berupa pembahasan, dan Bab 5 berupa kesimpulan.

Pada bagian awal usulan penelitian ini dijelaskan Bab 1 berupa pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, keaslian penelitian, serta sistematika penulisan. Bab 2 menjelaskan tentang e-Government Pemerintah Kota Denpasar, infrastruktur aplikasi Pemerintah Kota Denpasar, dan Framework

COBIT 4.1. Bab 3 menjelaskan tentang perancangan analisa data yang dipergunakan untuk memperoleh tingkat kematangan infrastruktur aplikasi pelayanan publik Pemerintah Kota Denpasar. Bab 4 memaparkan hasil dari penyebaran kuesioner, perolehan tingkat kematangan, serta rekomendasi. Bab 5 berisikan kesimpulan dan saran.

Gambar

Gambar 1.1 Diagram Fishbone Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kesatuan Republik Indonesia mencapai mutu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan. mendorong agar perguruan tinggi di seluruh

Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaanbarang sebagai berikut: 13.

Dari semua yang telah dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam aplikasi sistem informasi pembelian, penjualan, dan

PENETAPAN KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SUMATERA BARAT. Kawasan

Untuk pemeriksaan tidak langsung dilakukan desinfeksi jaringan akar dengan mengusap permukaan jaringan menggunakan sodium hipoklorit (NaOCl) 1%atau etanol 70% dengan

Kegiatan pengelolaan atau manajemen merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan karena sangat berpengaruh pada perkembangan dunia

Mengingat magang sebagai jembatan anta- ra pendidikan dan dunia kerja serta terdapat ma- salah yaitu tiga soft skills yang masih dirasa ku- rang oleh para pembimbing magang, maka

Kelompok kerja Bagian Layanan Pengadaan Barang Jasa, telah melaksanakan tahapan Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen Pengadaan dengan metode tanya jawab secara elektronik