30 TAHUN BALAI DALAM KONTRIBUSI
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN KERING DI
KALIMANTAN SELATAN
Oleh :
Reni S. Wahyuningtyas Sudin Panjaitan
OUTLINE
I.
PENDAHULUAN
II.
TEKNIK REHABILITASI DI LAHAN ALANG_ALANG
III.
TEKNIK REHABILITASI DI HUTAN SEKUNDER
Rehabilitasi
RESEARCH
Unsur Produksi
Media Pengatur Tata Air
Perlindungan Biodiversity
Lahan Kritis di Kalsel tiap tahun
Tahun 2003 : 555,983 Ha Tahun 2009 : 761,082 Ha
Perjalanan Balai s/d sekarang ……
BTR
BP2HT-IBT
BPK
Banjarbaru
Proyek ATA-267 1984-2002 1991 2002-2006 2006- skrg Rehabilitasi hutan alam (LOA) Rehabilitasi lahan alang-alang RKondisi Lahan Alang-alang
Pertumbuhan cepat, invasive Resiko kebakaran tinggi
Rimpang sulit dikendalikan
Tekstur tanah liat, kesuburan rendah Erosi tinggi
Kondisi Hutan Alam Terdegradasi
Logged over area Pembukaan ladang
Tumbuh alang-alang Esploitasi tegakan sisa
1. Rehabilitasi di Lahan Alang-alang
(Riam Kiwa, Kab. Banjar-Kalsel)
Pemilihan Jenis Persiapan lahan Penanaman Pengaturan Pola Tanam Perlindungan Tanaman Provenans terbaik Pemeliharaan
Promising species Species A Species B Species A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Species B
Species Elimination Trial
1. Not recommended species
• Daya hidup < 70% • Pertumbuhan lambat
• Tidak direkomendasikan ditanam skala luas
2. Less Successful species
• Daya hidup 71-80 %
• Pertumbuhan relatif lambat • Perlu pemeliharaan intensif
• Resiko tinggi terhadap kebakaran
3. Possible species
• Pertumbuhan lebih baik dari no 1 dan 2 • memungkinkan ditanam scr campuran dgn
fast growing sp khususnya dengan jenis
komersial
4. Promising species
• Daya hidup > 93 %
• Pertumbuhan sangat bagus Kriteria penting :
1. Cocok dengan kondisi lahan
2. Produktivitas tinggi 3. Kegunaan penting
(komersial, scr ekonomi menguntungkan)
Species Selection
Lebih dari 106 jenis telah dicoba sejak 1986
10-18 promising dikembangkan di lahan alang-alang
Exotics promising : A. mangium, G. arborea (20-40 m3/ha/th rotasi 6-8 th) A. aulacocarpa & A auriculiformis : useful, good stem form
Not recommended species
Less successful species Possible species Promising species
1. Agathis labillardieri 1. Pometia pinata 1. Dalbergia latifolia 1. A. crassicarpa 2. Pinus caribaea 2. Intsia sp. 2. Eucalyptus tereticornis 2. A. mangium 3. Intsia bijuga 3. Anisoptera sp. 3. E. deglupta 3. A. leptocarpa 4. Eucalyptus intermedia 4. Pinus merkusii 4. E. urophylla 4. A. cincinnata 5. Dillenia sp. 5. Schima sp. 5. Leucaena leucochephala 5. A. auriculiformis 6. Dipterocarpus sp. 6. Hymenia courbaril 6. Parkia roxburghii 6. Cassia siamea 7. Duabanga mollucana 7. Eucalyptus alba 7. Peronema canescenc 7. Gmelina arborea 8. Eucalyptus grandis 8. Eucalyptus pellita 8. Pterocarpus indicus 8. E. camaldulensis 9. Melaleuca leucadendron 9. Artocarpus sp. 9. Swietenia macrophylla 9. P. falcataria 10. Agathis loranthifolia 10. Casuarina equisetifolia 10. Enterolobium macrocarpum
11. Duabanga sp. 11. Anthocephalus chinensis
12. Durio zibethinus 12. Gliricidia sepium
13. Macadamia sp. 13. Trema sp.
14. Pinus oocarpa 14. Vitex cofassus
15. Eucalyptus torreliana 16. Shorea selanica 17. Eucalyptus piluaris 18. Agathis borneensis 19. Albizia procera
Species Trial (Pines-1986)
• Evaluasi 4 tahun
• Pertumbuhan : P. oocarpa > P. caibaea > P merkusii (TS) > P. merkusii (NTS) • Survival : P. merkusii (NTS) > P. caibaea >P merkusii (TS) >P. oocarpa
(pengaruh top soil tdk signifikan thd tanaman )
• Pinus kurang sesuai untuk rehabilitasi lahan alang-alang, jenis dataran tinggi
0 10 20 30 40 50 60 70
Pinus merkusii (TS) Pinus merkusii (NTS) Pinus caribaia var. hondurensis Pinus oocarpa 60.7 67.9 62.7 52.4 4.71 7.8 3.4 5.9 5.52 7.36 9.8 11.6 1.38 1.15 1.55 2.03
Species Trial (Eucalyptus- 1987)
Survival rate (primary criteria), growth (secondary criteria)
Species totally wiped out : E. phaeotricha, E. resinifera, E. cloeziana & E. microcorys Less successful species (< 40%) E. intermedia, E. grandis & E. pilularis
Possible species (>50%) : E. alba & E. torreliana
Promising species (>70%) : E. camaldulensis, E. deglupta, E. pellita, E. urophylla & E. tereticornis 55 95 89 38 33 25 7 0 0 0 0 73 73 90 56 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Provenans Trial
No Species Provenans tested Best performance Age
1. Acacia mangium (1986) 1. Claudie River, QLD 2. Piru-Ceram, INA 3. Sidei-Papua, INA 4. Mossman, QLD 5. 20 km SoC, QLD 6. 30 km NoC, QLD 7. Innisfail Reg, QLD
8. South East of Daintree, QLD 9. Bloomfield, QLD
10. 20 km SE Cardwell, QLD 11. ITCI Kenangan-East Kal., INA 12. Subanjeriji-South Sumatra, INA 13. Goldsborough Valley, QLD 14. Kuranda, QLD
15. Hawlins Creek, QLD 16. Lannercost, QLD 17. Ingham, QLD
18. Jalan Madu, Sabah, MAL 19. Lungmanis, Sabah, MAL 20. Sook, Sabah, MAL 21. Gum-gum, Sabah, MAL 22. Fak-fak, Papua, INA 23. Taliabu Island, INA 24. Sidei , Papua, INA
25. Barabai, South Kalimantan, INA 26. Sanga-sanga, East Kalimantan, INA 27. Subanjeriji (QLD), INA
Claudie River MAI : 38 m3/ha/yr 20 monts
No Species Provenans tested Best performance Age
2. P. falcataria
(1986)
1. Wamena, Papua, INA 2. Biak, Papua, INA 3. Brumas, Sabah, MAL 4. Kediri, East Java, INA
Kediri Survival : 97 % Height : 6.7 m DBH : 62 mm L tajuk : 440 cm 22 months 3. E. camaldulensis (1986)
1. Region East of Petford, QLD
2. Mary River, Northern Territory, AUS 3. Holmes Creek, Carbine, QLD
4. Lappa, WSW of Petford, QLD Petford Survival : 88 % Height : 483 cm Diameter : 51 mm DBH : 37 mm L tajuk : 155 21 months
Uji Peningkatan Genetik
• KBS A. mangium F-1 : Pelaihari, Pendopo, Wonogiri • Peningkatan genetik KBS F-1 :
• 14-22% untuk tinggi • 10-24% untuk diameter
• 18-22% untuk bentuk batang
Rata-rata volume tanaman A. mangium dari beberapa sumber benih di Riam Kiwa
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120 0.140 0.160 0.180 0.200
12 bulan 22 bulan 30 bulan 35 bulan 44 bulan 55 bulan Um ur Ti nggi t a na ma n ( m )
grup A grup B grup C grup D w onogiri parung panjang subanjeriji riam kiw a
•
• KKBBBSSSSS AA. mA maanngggiiuumm FF • Peniiingkatan gene • 14-22% untuk tingg • 10-24% untuk diam • 18-22% untuk bent
Persiapan Lahan
Persiapan lahan :
1. Memacu pertumbuhan
tanaman
2. Mengurangi resiko
kebakaran
3. Meminimalisir erosi
1.
Mekanis
(
traktor
)
•
Lahan datar• Bajak I + bajak II + garu
• Menghemat biaya penyiangan
2.
Kimia
(herbisida)
•
Lahan miring, berbatu dsb• Dosis 6 liter/Ha + 2 liter/ha (koreksi) • Prestasi kerja 8 HOK/ha (I) & 4
HOK/Ha (koreksi)
Alang-alang tdk dpt hanya dimusnahkan dg
mekanis
Tdk semua lahan dpt
dijangkau dg traktor 2 bulan 33% rimpang mati
67% rimpang segar mati & tdk meregenari akar halus
Persiapan Lahan Mekanis
Pembakaran menstimulir alang-alang
Persiapan lahan mekanis disarankan utk lahan dg resiko erosi rendah (datar) Pemupukan mempercepat pertum. awal tanaman , penutupan tajuk lebih cepat Mekanis + pemupukan o riap 2-5 kali dr herbisida & bajak jalur
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Herbisida Bajak Herb.+ Pupuk Bajak + Pupuk
MAI, met
er k
ubik
Persiapan Lahan dan Pertumbuhan Tanaman MAI umur 3 tahun
G. arborea P. falcataria A. mangium
Penyiangan
• Teknik persiapan lahan → penyiangan • Jarak tanam berpengaruh thd
kegiatan penyiangan
• Traktor (garu)
• Jarak tanam minimal 4 m • Resiko akar terpotong
• • •
Mekanis
• Tebas total • Tebas jalur • Dangir piringan • • T • • • • T • • • • • Manual • Herbisida• Cuaca & tek. penyemprotan • Efeknya lebih lama
• • •
Manual
Pemupukan
• Lahan alang-alang : tekxtur lahan berat, tingkat kerusakan bervariasi • Akibat pembalakan hutan diikuti pembakaran berulang (perladangan)
1. Memacu pertumbuhan tanaman muda
2. Segera setelah tanam, baru kmd penyiangan 3. NPK (100 gr)
Prunning, Singling & Thinning
• Jml tanaman yg tinggi/Ha,
• Fase pertumbuhan kompetisi tanaman tinggi • Precomercial thinning : stlh alang-alang mati
• A. mangium utk pulp, maka perlakuan penjarangan: 1. memilih pohon dengan resiko kematian
2. meningkatkan ruang tumbuh untuk memacu pertumbuhan tegakan tinggal 3. meningkatkan kualitas dan ukuran batang saat panen
Pola Tanam Campuran
Gmelina arborea + Peronema canescens (1987)
• G. arborea penekan alang-alang & P. canescens kayu pertukangan
• Terjadi multi layer
• Umur 6 tahun : G. arborea (height 15,7 m) • P. canescens (height 6,9 m )
A. mangium + Eucalyptus deglupta (1987)
P. falcataria + 12 shade tolerant species (1988)
• tegakan sengon umur 2 tahun • Sampai th-3 survival tinggi
• Shorea & durio kekeringan, mati
• P. polystachyus, A. borneensis, P. mooniana
(82-95%)
• Vatica sp, S. leprosula, H. sangal (49-83%) • Interplating shade tolerant sp. & fast growing
sp is possible
A. mangium + Gmelina arborea + P. falcataria
Riap 30% lebih tinggi pada mix plot
Komposisi Surv. Height (cm) DBH (mm) L Tajuk (cm) A. mangium 96 % 552 51 216 E. deglupta 37 % 212 18 99 Campuran Am 97% Ed 35% Am 508 Ed 160 Am 53 Ed 10 Am 236 Ed 150
Pengendalian Api
Pemilihan jenis dan pemilihan tanaman yg tepat Struktur organisasi pengendalian api Pemeliharaan jalan & sekatPersemaian
Teknik Generative Vegetative Uji media Media semai Mediasapih Media perakaran Uji Kontainer Potrays Polytube Polibag Pemeliharaan bibit Pemupukan Pangkasakar Pengendalian HPTSTANDART KUALITAS BIBIT SIAP TANAM
-Tinggi : 30-50 cm
-Akar dengan media membentuk
gumpalan/gulungan yang kompak dan padat -Batang semai kokoh,tinggi 30cm Ø min 3 mm -Semai dalam kondisi sehat
Kekompakan media
Diskripsi Keterangan
UTUH Ketika bibit dilepas dari wadah sapih, akar
semai telah mengikat media (menggulung). Pilihan utama
RETAK
Ketika bibit dilepas dari wadah sapih, terdapat bagian media yang retak. Media yang menempel pada akar lebih dari 70%
Pilihan kedua
PATAH
Ketika bibit dilepas dari wadah sapih, terdapat bagian media yang retak menggelilingi meida dan akansegera terbelah dua . Media yang tersisa menempel pada akar 50%-70%
Belum siap tanam//tidak
diterima
LEPAS
Ketika bibit dilepas dari wadah sapih, hanya sedikit media yang melekat pada akar.
Belum siap tanam/tidak
2. Rehabilitasi di Hutan Alam
Enrichment planting regenerasi Pemeliharaan Regenerasi lahan bekas ladang Perlindungan Tanaman Pengamatan suksesiRehabilitasi Lahan Bekas Ladang
Cultivation area /ladang Secondary forest Tropical forest Logged over forest Slashing & burning Awal suksesi keragaman & jml indiv. meningkat pesat
Macaranga spp.
Setelah 10 tahun, jenis-jenis primer mulai tumbuh
Enrichment planting (2,5 th) : S. leprosulla (surv. 85%) S. parvifolia (surv. 78%) S. ovalis (surv. 89%)
Jarak tanam 10 x 3, 10 x 4 m Enrichmen planting (4 thn): Duabanga moluccana + padi Survival 80%
Riap Diam 3,9 cm Riap Tinggi 3,0 m
Rehabilitasi Lahan Bekas Tebangan
Pembebasan tajuk : meningkatkan daya hidup, vol, diam btg &
kualitas batang jenis meranti (Shorea spp.)
Surv. MAI tinggi MAI Diam
G. arborea 100% 5,7 m 6,6 cm A. mangium 70% 4,1 m 4,6 cm P. falcataria 33% 5,5 m 6,2 cm A. crassicarpa 30% 3,6 m 3,3 cm E. pellita 33% 3.3 m E. grandis 0% 3.3 m 12 fast growing sp. Cultivation area /ladang Secondary forest Tropical forest T Logged over forest Slashing & burning
Regenerasi & Pembiakan
Shorea
spp.
Studi penyebaran biji S. leprosulla :• 6 biji menyebar 8-55 biji/m
2
, jarak 3 s/d 35 m• Periode penyebaran biji 23 hari, puncaknya 7 hari setelah buah matang • Jumlah biji ± 106.000 per pohon
Faktor penting dlm penaburan langsung benih (S. parvifolia, S. hopefolia, S. faquetiana) di hutan sekunder :
1. Penaburan benih dilakukan di bawah kanopi 2. Benih disimpan dalam kondisi selembab mungkin
3. Penutup plastik utk melindungi biji dari serangga & menjaga iklim mikro 4. Jrk tnm rapat 20-50 cm dianjurkan, krn mortalitas tinggi
Penaburan langsung biji S. faquetiana, S. hopefolia, S. ovalis di bekas ladang :
• Kec. berkecambah 1 minggu (S. faquetiana) s/d 3 minggu (S. hopefolia & S. ovalis) • Viabilitas <10-50% (S. faquetiana > S. hopefolia > S. ovalis)
• Daya hidup menurun cepat terutama S. faquetiana
Teknik
Pembiakan
Metode penyimpanan benih Media tabur Posisi peletakan biji Direct showing Asal bibit Metode Inokulasi mikoriza Ukuran cabutan alamPemeliharaan (pembukaan tajuk)
Pioner Liana Non taraetjenis
komersial
Daya hidup Volume Diameter batang Kualita batangPembebasan Vertikal dan Horisontal
S. stenoptera
(2 tahun)
tinggi H (98,2% ), V (371,6%), H+V (220,10%) Diam H (43%), V (262%) , H + V (215,4 %) LT H (79,8%), V (397,8%), H + V (353,7%S. pauciflora
(6 tahun)
Tinggi : not significant Diam :not significant LT : not significant