• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

TRADISI

BATAGAK PANGULU

DI MINANGKABAU:

Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,

Kabupaten Lima Puluh Kota

DISERTASI

Oleh

MHD. ISMAN

NIM 108107006

Program Doktor (S3) Linguistik

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

TRADISI

BATAGAK PANGULU

DI MINANGKABAU:

Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,

Kabupaten Lima Puluh Kota

DISERTASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam Program Doktor Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara di bawah pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum.

untuk dipertahankan dihadapan sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara

Oleh

MHD. ISMAN

NIM: 108107006

Program Doktor (S3) Linguistik

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Disertasi : TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota

Nama Mahasiswa : Mhd. Isman Nomor Pokok : 108107006

Program Studi : Doktor (S3) Linguistik

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.) Promotor

(Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si.) (Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.) Co-Promotor Co-Promotor

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof.T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D.) (Dr. Budi Agustono, M.S.)

(4)

Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi) Tanggal:

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Pemimpin Sidang:

Prof. Dr. Runtung Sitepu, S. H., M. Hum. (Rektor USU)

Ketua : Prof. Dr. Robert Sibarani, M. S. (USU Medan)

Anggota : Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si. (USU Medan)

Dr. T. Tyrhaya Zein, M. A. (USU Medan)

Prof. T. Silvana Sinar, M. A., Ph. D. (USU Medan)

Dr. Asmyta Surbakti, M. Si. (USU Medan)

Dr. Deliana, M. Hum. (USU Medan)

Dr. Martha Pardede, M. A. (USU Medan)

(5)

TIM PROMOTOR

Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.

Pro. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si.

(6)

TIM PENGUJI LUAR KOMISI

Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.

Dr. Asmyta Surbakti, M. Si.

Dr. Deliana, M. Hum.

(7)

PERNYATAAN

Judul Disertasi:

TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,

Kabupaten Lima Puluh Kota

Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar doktor dari Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(8)

i

TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,

Kabupaten Lima Puluh Kota

ABSTRAK

Salah satu bentuk tradisi upacara adat dan ritual Minangkabau adalah upacara batagak pangulu. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan dan menganalis performansi batagak pangulu di Minangkabau, menganalisis teks, ko-teks, dan konteks, menemukan makna dan fungsi serta kearifan lokal, dan membuat model revitalisasi. Metode penelitian ini adalah metode emik dengan teknik pengumpulan data observasi-partisipasi dan wawancara serta analisis data secara kualitatif. Temuan penelitian adalah performansi

batagak pangulu dikelompokkan atas acara adat, seremonial, dan hiburan. Hasil analisis teks terdapat perbedaan perlakuan aturan adat dan pemimpin adat terhadap penghulu yang belum dikukuhkan. Makna batagak pangulu bagi masyarakat Minangkabau adalah mengukuhkan atau melegitimasi keberadaan penghulu di Minangkabau serta mengukuhkan sako (gelar) diwariskan kepada kemenakan, sedangkan fungsinya adalah (1) sebagai alat pengesahan pranata dan lembaga adat Minangkabau, (2) sebagai pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi anggota kaum, (3) sebagai sistem proyeksi dan pencerminan angan-angan suatu kelompok masyarakat Minangkabau,(4) sebagai alat pendidikan anak, dan (5) sebagai suatu kebanggaan di masyarakat. Nilai dan norma yang terdapat dalam tradisi batagak pangulu adalah nilai logika, etika, dan estetika sedangkan norma yang terdapat adalah norma agama, kesopanan, kesusilaan, kebiasaan, dan hukum adat. Kearifan lokal yang ditemukan dalam tradisi batagak pangulu gotong royong, musyawarah dan mufakat, kerukunan dan penyelesaian konflik, kebenaran dan keadilan, kesopansantunan, komitmen, keharmonisan, pengelolaan gender, dan kesetiakawanan sosial. Revitalisasi tradisi batagak pangulu

berupa pengelolaan baik di Nagari Piobang maupun di nagari-nagari lain di Minangkabau. Pengelolaan kelangsungan tradisi batagak pangulu di Nagari Piobang dilakukan dengan musyawarah dan gotong royong sedangkan untuk nagari lain dapat dilakukan dengan wisata budaya, penayangan batagak pangulu melalui televisi, seminar, penyuluhan, dan buletin.

(9)

ii

THE TRADITION OF BATAGAK PANGULU IN MINANGKABAU: Study in Nagari Piobang, Payakumbuh District,

Lima Puluh Kota Regency

ABSTRACT

One of the traditional ceremonies and rituals in Minangkabau is batagak pangulu. The objective of this study is to figure out and to analyze the performance of batagak pangulu in Minangkabau, to analyze text, co-text, and context, to find out the meaning and function of the local wisdom, and to create a model of revitalization. Emic method was used in this research. Participant observations and interviews were applied as the technique of data collection as well as qualitative data analysis. The research findings were; the performance of batagak pangulu was classified into traditional events, ceremonial, and entertainment.The results from textual analysis proved that there were differences in the treatment of customary rules and in the traditional leader who has not been inaugurated as a penghulu. The meaning of batagak pangulu for Minangkabau people were to strengthen or to legitimize the presence of penghulu in Minangkabau, and to declarethe soko (title) bequeathed to the nephew, mean while its function was (1) as a validation institution and traditional institutions of Minangkabau, (2) as coercive and supervisory norms that must be adhered to the members (3) as a projection system, a reflection of wishful thinking of Minangkabausociety, (4) as a means of child education, and (5) as a pride in the community.The values and norms of batagak pangulu were a logical value, the ethics value, and the aesthetic value; and the norms were the norms of religion, norms of decency, the norms of obscenity, the norms of habits, and the norms of customary legal.The local wisdom of batagak pangulu were: mutual cooperation, deliberation and consensus, peace and conflict resolution, politeness, truth and justice, commitments, harmony, gender management, and social solidarity. The revitalization of

batagak pangulu was the management of either in Nagari Piobang or in other nagari. A good management for the sustainability of batagak pangulu in Nagari Piobang in Minangkabau was conducted by the deliberation and mutual cooperation. For other nagari,it was conducted through tourism-culture, the show of batagak pangulu on television, seminar, counselling, and news letters.

(10)

iii PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. karena dengan kehendak-Nya juga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini dengan judul Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota. Disertasi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar doktor linguistik pada Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa disertasi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian disertasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada nama-nama yang tersebut di bawah ini.

1. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. sebagai promotor dan sekaligus Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara telah membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga disertasi ini dapat diselesaikan.

2. Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. sebagai co-promotor yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga disertasi ini dapat diselesaikan.

3. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. sebagai co-promotor yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga disertasi ini dapat diselesaikan.

(11)

iv

5. Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, yang telah memberi izin kepada penulis untuk menempuh program doktor di Universitas Sumatera Utara.

6. Koordinator Kopertis Wilayah 1 yang telah memberi izin kepada penulis untuk menempuh program doktor di Universitas Sumatera Utara.

7. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Dr. Budi Agustono, M.S., yang telah memberi kesempatan kepada penulis menempuh program doktor linguistik (S3) di Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

8. Ketua Program Studi Linguistik, Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D. sekaligus sebagai penguji telah banyak memberi masukan untuk kesempurnaan disertasi ini beserta jajaran Program Studi Linguistik yang telah membantu dan memberi motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.

9. Dr. Asmyta Surbakti, M. Si., Dr. Deliana, M. Hum., dan Dr. Martha Pardede, M. A. sebagai penguji telah banyak memberi masukan untuk kesempurnaan disertasi ini. 10.Seluruh dosen dan staf administrasi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera

Utara, termasuk rekan-rekan mahasiswa yang menaruh simpati sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini.

(12)

v

12.Isteri tercinta, Dr. Yunilas, M.P. dan kedua anak tersayang Rayhan Akbar dan Salsabila Rahmadini yang dengan setia dan kesabaran mendorong penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.

Kiranya hasil penelitian ini mudah-mudahan dapat memberi sumbangsih dalam masalah tradisi lisan khususnya tradisi batagakpangulu di Minangkabau.

Medan, Januari 2017

(13)

vi

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Mhd. Isman, M. Hum.

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Jabatan Fungsional Lektor

4. NIP/NIK/No. Identitas lainnya 19651123199203004

5. NIDN 0023116502

6. Tempat dan Tanggal Lahir Batang Gadis, 23 November 1965

7. e-mail mhd.isman@yahoo.co.id

8. Nomor Telepon -

9. Nomor HP 08126421316

10. Alamat Kantor Jalan Kapten Muchtar Basri No. 3 Medan 11. Nomor Telepon (061) 6622400

12. Nama Bapak Alm. Syafei

13. Nama Ibu Alm. Nurjanah

14. Nama Istri Dr. Yunilas, M. P.

15. Nama Anak Rayhan Akbar dan Salsabila Rahmadini 16. Lulusan yg telah dihasilkan S-1 = 203 orang; S-2 = - ; S-3= -

17. Mata Kuliah yg diampu 1. Sastra Nusantara 2. Keterampilan Menulis 3. Metodologi Penelitian

4. Media Peng. Bahasa dan Sastra Indonesia

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama PT IKIP Padang UNPAD Bandung USU Medan

Bidang Ilmu Pendd. Bahasa dan Sastra Indonesia

Ilmu Sastra Program Linguistik/ Kajian Sastra

Tahun Masuk-Lulus 1985-1990 1996-1999 2010-

Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi

Perbandingan Kemampuan Menulis antara Siswa Program Budaya dan Nonbudaya SMA Negeri Batipuh, Tanah Datar

Syair Nasuha: Kajian Filologis

Tradisi Batagak

Pangulu di

Minangkabau: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan

Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota

Nama Pembimbing/ Promotor

Drs. Rustam Alwis Prof.Dr. Partini Sardjono

(14)

vii

C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi) No. Tahun Judul Jenis Peran

1. 2016 Upaya Meningkatkan Kemampuan Menemukan Masalah Penelitian dalam Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa dengan Metode Discovery Learning oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMSU

Teaching Grant

Ketua

2. 2015 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Materi Ejaan yang Disempurnakan dalam Mata Kuliah Keterampilan Menulis dengan Metode Snowball Throwing pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMSU

Teaching Grant

Ketua

3. 2014 Model Pewarisan Kearifan Lokal yang Terdapat dalam Tradisi Batagak Pangulu

(Pengangkatan Penghulu) bagi Pemimpin Khususnya Pangulu Sebagai Pemimpin Suku di Minangkabau

Penelitian Disertasi Doktor

Ketua

4. 2012 Rancangan Model Sistem Administrasi Berbasis Mutu Pelayanan Pendidikan di Sekolah-Sekolah Sekota Medan

Hibah Penelitian Unggulan

Anggota

5. 2010 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Keterampilan Menulis dengan Model Investigasi Kelompok pada Mahasiswa Bahasa Indonesia FKIP UMSU

Hibah Dosen Muda

Anggota

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol./No/Halaman

1. Modalitas dan Evidensialitas dalam Bahasa Minangkabau

Bahtera Vol.V/Edisi Nov./2012 2. Analisis Struktur Genetik Cerpen “Dua

Tanjung” Karya Farizal Sikumbang

Bahtera Vol.I/No.3/2011

3. Peranan Ibu Rumah Tangga dalam Melestarikan Bahasa Daerah: Studi Kasus pada Perantau Masyarakat Minangkabau di kota Medan

Logat Vol.VI/No.1/2010

4. Local Wisdoms of Batagak Pangulu

Tradition in Minangkabau

Quest Journals Inc. (Journal of Research in Humanities and Social Science)

(15)

viii

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Temu Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Tempat dan Waktu

1. Seminar Internasional

“Tradisi Lisan dalam Sistem Matrilineal”

Pemberdayaan Kembali Peran

Pangulu (Penghulu) sebagai

Penyelesai Konflik Kaum (Suku) di Minangkabau

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang, 26-27 Oktober 2015

2. Seminar Nasional

“Optimalisasi

Pengembangan Sastra

di Sekolah”

Upaya-upaya yang Dilakukan untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Sastra di Sekolah

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMSU, 27 April 2015

3. International Conference

Empowering Local

Wisdom in Support of Nation Identities

The Minangkabau Tradition of

Batagak Pangulu, Local Wisdom, and Model of Inheritance

(16)

ix

DAFTAR GAMBAR ………...

DAFTAR BAGAN ………...

DAFTAR LAMPIRAN ………....

BAB I PENDAHULUAN ………..

1.1 Latar Belakang Masalah ………..……….

1.2 Rumusan Masalah ………

1.3 Tujuan Penelitian ………... 1.4 Manfaat Penelitian ………. 1.4.1 Manfaat Teoretis ………. 1.4.2 Manfaat Praktis ………....

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KAJIAN

(17)

x

2.2.1 Tradisi Lisan ………

2.2.2 Performasi ………...

2.2.3 Teks ……….

2.2.4 Ko-teks ……….

2.2.5 Konteks ………...

2.2.6 Kearifan Lokal (Local Wisdom) ……….

2.2.7 Revitalisasi ………...

2.2.8 Pidato Adat dan Pidato Pasambahan

(Persembahahan) ………

2.2.9 Pangulu(Penghulu) ...……….

2.2.10 Batagak Pangulu(Pengangkatan Penghulu) ……... 2.3 Kajian Teori ………...

2.3.1 Teori Analisis Wacana ….………...

2.3.2 Semiotika ………

2.3.4 Fungsi ………...

2.4. Bagan Konsep dan Teori Analisis Data Penelitian ………...

BAB III METODE PENELITIAN………...

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….

3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian ………...

3.3 Sumber Data dan Data Penelitian ………..

3.4 Metode Pengumpulan Data………

3.4.1 Metode Observasi Partisipatoris Langsung …………....

3.4.2 Metode Wawancara Terbuka dan Mendalam …………

(18)

xi

3.4.3 Metode Diskusi Kelompok Terarah ………...

3.4.4 Metode Dokumenter ………..

3.5 Teknik Analisis Data ………...

3.5.1 Teknik Analisis Data Sebelum di Lapangan ………….

3.5.2 Teknik Analisis Data di Lapangan……….

3.5.3 Teknik Analisis Data Selesai di Lapangan ………...

3.6 Pengecekan Keabsahan Data ………..

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ……….

4.1. Data Penelitian ………

4.2.1 Deskripsi Latar Penelitian ………..

4.1.1.1 Provinsi Sumatera Barat ……….

4.1.1.2 Kabupaten Lima Puluh Kota ………..

4.1.1.3 Kecamatan Payakumbuh dan Nagari Piobang 4.2.2 Performansi Tradisi Batagak Pangulu ……….. 4.2 Temuan Penelitian …...………...

4.2.1 Analisis Performansi, Teks, Ko-teks, dan Konteks ... 4.2.2 Analisis Makna dan Fungsi serta Nilai dan Norma ...

4.2.3 Analisis Kearifan Lokal ……….

4.2.4 Analisis Revitalisasi ………..

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN …………... 5.1 Performansi ………..

5.1.1 Acara Adat (Acara Inti) ………..

5.1.2 Acara Seremonial ………...

(19)

xii

5.1.2 Acara Hiburan ………..

5.2 Komponen-komponen Tradisi Batagak Pangulu…………. 5.2.1 Pelaku ………

5.2.1.1 Penyampai Pidato Adat ………..

5.2.1.2 Penyampai Pidato Persembahan ……….

5.2.1.3 Penghulu yang Dikukuhkan ……….

5.2..1.4 Penghulu Pucuk ……….

5.2.2 Peserta ……….

5.2.3 Situasi dan Organisasi Pertunjukan ………

5.2.4 Organisasi Internal ………..

5.2.5 Media Pertunjukan ………..

5.2.6 Keterampilan Pertunjukan dan Konvensi ………

5.3 Teks Padato Adat dan Pasambahan Batagak Pangulu….. 5.3.1 Teks ………...

5.3.1.1 Struktur Makro (Tema) ………... 5.3.1.2 Superstruktur (Struktur Alur) …..………… 5.3.1.3 Struktur Mikro ………...

5.3.2 Kognisi Sosial ………...

5.3.3 Analisis Sosial ………

5.4 Ko-teks ………

5.4.1 Paralinguistik ………....

5.4.2 Unsur Material ……….

5.4.2.1 Pakaian Penghulu ………..

(20)

xiii

5.4.2.2 Dekorasi Pintu Gerbang Jorong dan Kampung.. 5.4.2.3 Marawa (Umbul-umbul/Panji-panji) ………..

5.4.2.4 Tanduk Kerbau ……….

5.4.2.5 Carano(Cerana) ...………... 5.4.2.6 Gong ………...

5.5 Konteks …...………...

5.5.1 Konteks Budaya ………...

5.5.2 Konteks Sosial ………..

5.5.3 Konteks Situasi ………

5.5.4 Konteks Idiologi ..………

BAB VI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI BATAGAK

PANGULU DI MINANGKABAU ……….

6.1 Makna dan Fungsi Tradisi Batagak Pangulu ………. 6.1.1 Makna Tradisi Batagak Pangulu………...

6.1.2 Fungsi Tradisi Batagak Pangulu………...

6.2. Nilai dan Norma Tradisi Batagak Pangulu ……….. 6.2.1 Nilai Tradisi Batagak Pangulu ……… 6.2.2.1 Nilai Logika ………...……….

6.2.2.2 Nilai Etika ………

6.2.2.3 Nilai Estetika ………..

6.2.2 Norma Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau

6.2.2.1 Norma Agama ……….

6.2.2.2 Norma Kesopanan ………...

(21)

xiv

6.2.2.3 Norma Kesusilaan ………

6.2.2.4 Norma Kebiasaan ………

6.2.2.5 Norma Hukum Adat ………...

6.3 Kearifan Lokal dalam Tradisi Batagak Pangulu ………... 6.3.1 Bentuk-bentuk Kearifan Lokal Tradisi Batagak

Pangulu ………...

6.3.1.1 Gotong Royong ………...

6.3.1.2 Musyawarah dan Mufakat ………...

6.3.1.3 Kerukunan dan Penyelesai Konflik …………...

6.3.1.4 Kebenaran dan Keadilan ………...

6.3.1.5 Kesopansantunan ………...

6.3.1.6 Komitmen ………...

6.3.1.7 Keharmonisan ………

6.3.1.8 Pengelolaan Gender ….……….

6.3.1.9 Kesetiakawanan Sosial ………...

6.3.2 Pendidikan Penghulu untuk Mempertahankan Kearifan

Lokal ………...

BAB VII MODEL REVITALISASI TRADISI BATAGAK

(22)

xv DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

4.1 Performansi Tradisi Batagak Pangulu di Jorong Gando, Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat ……….

4.2 Temuan Data Performansi ………...

4.3 Temuan Data Teks, Ko-teks, dan Konteks ……... …….... 4.4 Temuan Data Makna dan Fungsi serta Nilai dan Norma .

4.5 Temuan Data Kearifan Lokal ……...………...

4.6 Temuan Data Revitalisasi ……...………

95 98 100 105 106 110

(23)

xvi

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

3.1 Diskusi Kelompok Terarah di Kedai Kopi ……….. 4.2 Peta Provinsi Sumatera Barat …………...……… 4.3 Peta Kabupaten Lima Puluh Kota ……….. 4.4 Monografi Nagari Piobang ……….……… 4.5 Struktur Organisasi Kerapatan Adat Nagari Piobang …... 5.6 Kerbau yang Akan Disembelih untuk Batagak Pangulu...…….

5.7 Pidato Batagak Pangulu Disampaikan oleh F. Dt.Patiah

Baringek ………

5.8 Foto Pasambahan KatoBatagak Pangulu Disampaikan oleh

Dt. Kiraiang/Dt. Sirah ………..………

5.9 Pemukulan Gong oleh Salah Seorang Niniak Mamak Ampek Suku ……….

5.10 Pemasangan Destar oleh A. Dt. Rajo Baguno/Penghulu Pucuk Adat Nagari kepada Salah Seorang Penghulu yang Baru Dikukuhkan ………..

5.11 Para Undangan ……….

5.12 Peniup Saluangdan Pendendangnya ………..

5.13Kesenian Talempong oleh Sanggar Seni Tradisional Tolang Pitunang………...

5.14 Pakaian Kebesaran Penghulu ………...

(24)

xvii

5.15 Dekorasi Pintu Gerbang Jorong………..

5.16 Dekorasi Pintu Gerbang Kampung ………... 5.17 Marawa Sepanjang Jalan Jorong Gando ……… 5.18 Tanduk Kerbau Diletakkan di Balai Adat Gando………. 5.19 Carano untuk Mengundang Ninik Mamak ……… 5.20 Carano dalam Menyambut Tamu ………... 5.21 Pemukulan Gong oleh Pangulu Ampek Suku ……….

(25)

xviii

DAFTAR BAGAN

No. Judul Halaman

2.1 Konsep dan Teori Analisis Data Penelitian .……… 3.2 Model Analisis Tradisi Batagak Pangulu ………...

6.3 Lapisan Pemaknaan Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau .... 6.4 Makna dan Fungsi Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau ….. 6.5 Nilai dan Norma Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau …… 6.6 Kearifan Lokal Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau ……….. 6.7 Pendidikan Penghulu di Minangkabau ………...……… 7.8 Model Revitalisasi Batagak Pangulu di Minangkabau …...

60 65 172 177 186 192 209 220

(26)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Daftar Soko dan SangsokoSekenagarian Piobang ………...

2. Pidato Adat dan Pasambahan Batagak Pangulu atau Malewakan Gala Pangulu ……….

3. Nama Enam Belas Penghulu yang Dikukuhkan atau Diresmikan

Beserta Perangkatnya ………...

4. Amanat Pucuk Adat Nagari Piobang kepada Penghulu yang Baru

Dilantik ……….

5. Pidato Gubernur Provinsi Sumatera Barat yang Dibacakan oleh Staf Ahli Gubenur Prof. Dr. Rahman Sani, M. Sc. ……...……… 6. Pedoman Wawancara Revitalisasi Tradisi Batagak Pangulu di

Minangkabau ………..

7. Surat Keterangan Penelitian ………..

8. Glosarium ……….

234

237

249

252

255

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara dengan Rismardi (Wali Nagari Guguak VIII Koto), pada tanggal 7 Januari 2008 di Kantor Wali Nagari Guguak VIII Koto, Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.. bersifat

Dari penjelasan di atas, jadi sistem penyewaan kolam pancing harian di kecamatan situjuah limo nagari kabupaten lima puluh kota, belum sesuai dengan Syari’at Islam

Kesimpilan dari keseluruhan hasil penelitian semiotika pertunjukan Randai Intan Payuong Jorong Bukik Topung Nagari Taeh Bukik Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, mengenai pidato adat dalam tradisi Batagak gala , yaitu: (1) struktur pidato Batagak gala dalam tradisi Batagak gala di

Jadi dapat penulis simpulkan bahwa melaksanakan tradisi manjalang janjang bagi pasangan suami istri di Nagari Batu Payuang Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten

Pronomina persona ketiga yang berbentuk tunggal yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman

lingkungan karena masyarakat). Di Nagari Simalidu, Kecamatan Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya, terdapat lima suku Minangkabau yaitu suku Piliang, Melayu, Caniago,

Tanah Datar Oleh: Vivi Rahmadani Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pakaian penghulu untuk upacara batagak penghulu di Nagari Pitalah Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah