LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
METABOLISME
DISUSUN OLEH: NAMA : MAJU LUBIS NPM : E1D013125
CO.ASS : 1. AHMAD JOYO SUSINO 2. AGUS TAUFIK .H
DOSEN : ATRA ROMEIDA,Dr.Ir.,M.Si
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup melakukan proses metabolisme, sebab metabolisme adalah suatu proses kimia yang terjadi pada setiap tubuh makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu (uniseluler) hingga bersel banyak (multiseluler). Metabolisme pada organisme multiseluler meliputi transport materi dan energi. Pada tumbuhan maupun hewan pengangkutan zat hara, pertukaran zat dan hasil metabolisme cukup dari satu sel ke sel lain dengan menembus membran plasma dan berlangsung secara aktif dan pasif.
Pengangkutan secara pasif adalah jika searah dengan gradien konsentrasi, misal difusi dan osmosis. Sedangkan pengangkutan secara aktif yaitu jika berlawanan dengan gradien konsentrasi, molekul bergerak dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi memerlukan energi berupa ATP, pompa ion Na, K dan protein carrier.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Faktor yang mempengaruhi proses difusi adalah ukuran partikel, ketebalan membran, luas area, jarak dan suhu. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air dari membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak boleh zat terlarut yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Apabila suatu sel diletakkan dalam larutan hipertonis terhadap sitoplasma maka air dalam sel akan berdifusi keluar sehingga sitoplasma mengkerut dan membran sel terlepas dari dinding (plasmolisis). Apabila kemudian di letakkan ke dalam cairan yang hipotosis maka air akan masuk ke dalam sel dan sitoplasma kembali mengembang (deplasmolisis).
1.2 Tujuan
Ada beberapa tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metabolisme berasal dari kata Yunani “Metabole” yang berarti perubahan. Metabolisme kadang juga diartikan pertukaran zat antaara satu sel atau secara keseluruhan dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas protoplasma yang penting adalah pembentukan sel baru dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan pembelahan, maka protoplasma akan aktif mengumpulkan serta mensintesa karbohidrat, protein, lemak dan banyak lagi senyawa kompleks yang merupakan bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintesa senyawa organic tersebut adalah unsure-unsur aorganic yang diserap oleh akar dan gula yang dibentuk dari karbon dioksida dan air pada proses fotosintesa (asimilasi karbon).
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan tubuh kompleks seperti manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabollisme adalah perenannya dalam penawar racun atau detoksifikasi.
Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya. Proses metabolisme bagi organisme hidup memiliki empat fungsi spesifik, yaitu :
Untuk memperoleh energi kimia dalam bentuk ATP dari hasil degradasi zat-zat makanan yang kaya energi yang berasal dari lingkungan.
Untuk mengubah molekul zat-zat makanan (nutrisi) menjadi perkursor unit pembangun bagi biomolekul sel.
Untuk menyusun unit-unit pembangun menjadi protein, asam nikleat, lipida, polisakarida, dan komponen sel lain.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/ berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian yang berkonsentrasi tinggi kebagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi yaitu :
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak sehingga kecepatan difusi semakin tinggi
Ketebalan membran. Semakin tebal membrane, semakin lambat kecepatan difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, maka semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membrane permeable selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak boleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membran. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
BAB III
a. Teteskan larutan metilen biru pekat ke dalam gelas piala berisi aquadea. Kemudian mengamati penyebaran warna biru dari metilen biru.
b. Masukkan kristal CuSO4 ke dalam gelas piala berisi aquades. Kemudian mengamati penyebaran warna biru kristal CuSO4
d. Ulangi percobaan dengan metilen bir dan kristal CuSO4 di atas, tetapi setelah penetesan
larutan segera diaduk. Apa yang terjadi (jelaskan dan gambarkan)
Sediaan 2. Melihat terjadiya osmosis
a. Kupaskan kentang, kemudian lubangi bagian tengahnya b. Isi gliserin pada lubang tersebut dan beri tanda
c. Letakkan pada gelas piala yang telah diberi air dan eosin.Kemudian menjaga jangan sampai air melimpah masuk ke permukaan kentang.
d. Biarkan kurang lebih 15 menit. Kemudian mengamati permukaaan gliserin pada lubang kentang. Kemudian mencatat dan menggambar hasil pengamatan saudara.
Sediaan3.Plasmolisis dan deplasmolisis pada daun bangka-bangkaan(Rhoeo discolor)
a. Sayat permukaan bagian daun Rhoeo discolor (bagian berwarna ungu merah)
b. Letakkan sayatan pada kaca objek yang telah ditetesi aqudes dan tutuplah dengan kaca penutup.
c. Amati di bawah mikroskop. Apabila sel-sel daun Rhoeo discolor sudah tampak jelas, teteskan larutan sukrosa pada salah satu tepi gelas penutup dan pada tepi lainnya tempelkan kertas pengisap ( kertas saring) sehingga aquads akan tertarik oleh kertas penghisap dan medium sayatan diganti larutan sukrosa.
d. Amatilah dengan mikroskop selama 5 menit. Kemudian mencatat semua perubahan yang terjadi terutama waktu terjadinya plasmolisis.
e. Gantilah larutan sukrosa dengan aquades, amati lagi selama 5 menit. Kemudian mencatat semua perubahan yang terutama waktu terjadinya deplasmolisis.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel pengamatan difusi 4.1.1 Metilen Biru tanpa diaduk
Waktu Persentase penyebaran warna Keterangan Menit ke 1 5 % Warna belum menyebar Menit ke 2 15 % Warna belum menyebar Menit ke 3 30 % Warna sedikit menyebar Menit ke 4 35% Warna sedikit menyebar Menit ke 5 50 % Warna hampir menyebar Menit ke 6 60 % Warna hampir menyebar Menit ke 7 80 % Warna hampir menyebar Menit ke 8 90 % Warna hampir menyebar Menit ke 9 95 % Warna hampir menyebar Menit ke 10 100 % Warna menyebar sempurna
Gambar percobaan difusi dengan metilen biru tanpa diaduk dan diaduk
4.1.2 Kristal CuSO4 tanpa diaduk
Waktu Persentase penyebaran warna Keterangan Menit ke 1 5 % Warna belum menyebar Menit ke 2 10 % Warna belum menyebar Menit ke 3 20 % Warna belum menyebar Menit ke 4 30% Warna belum menyebar Menit ke 5 35 % Warna belum menyebar Menit ke 6 40 % Warna belum menyebar Menit ke 7 60 % Warna belum menyebar Menit ke 8 70 % Warna hampir menyebar Menit ke 9 90 % Warna hampir menyebar Menit ke 10 100 % Warna menyebar sempurna
Gambar percobaan difusi dengan kristal CuSO4diaduk dan tanpa diaduk
4.2 Pengamatan Proses Osmosis
4.3 Tabel pengamatan plasmolisis dan deplasmolisis
Waktu Proses terjadinya plasmolisis Proses terjadinya deplasmolisis Menit ke 1 Sel mengempis Sel mulai mengembang sedikit demi
sedikit
Menit ke 2 Warna sel mulai memudar Sel semakin mengembang
Menit ke 3 Warna ungu menjadi putih Sel mengembang dan terlihat garis pemisah antar sel
Menit ke 4 Warna ungu mulai hilang Sel hampir kembali seperti semula Menit ke 5 Dominan Putih Sel seperti semula
Gambar proses plasmolisis dan deplasmolisis
BAB V PEMBAHASAN
Metabolisme tumbuhan mengalami proses yang panjang dan semua telah dipraktekan oleh praktikan yaitu tentang difusi ,osmosis ,plasmolisis,dan deplasmolisis.
Difusi dalam prosesnya mengalami proses penyebaran metilen biru dan Kristal CuSO4yang mengakibatkan air yang tadinya putih akan bercampur berubah menjadi warna
biru. Tetesan aquades yang diberikan akan menyebar ke dalam air dan itulah yang menyebabkan air berubah maenjadi warna biru.
Kentang yang tadinya berwarna kuning menyerap eiosin yang dicampur dengan aquadessehingga kentangmengalamiperubahan warna menjadi warnayang lebih pekat karena adanya proses osmosis dan penambahan gliserin pada kentang.
Daun bangka-bangkaan atau rhoeo discolor yang berwarna ungu mengalami perubahan warna menjadi warna putih pada selnya pada saat pemberian sukrosa sel mengalami pengkerutan dan warnanya perlahan menjadi memudar dan saat pemberian aquades sel yang ada mengalami pengembangan dan pembesaran.
5.1 Perbedaan antara difusi dan osmosis
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis adalah perpindahan air malalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih pkat. Membran semipermeabel dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak boleh zat terlarut yang mengakibatkan gradien sepanjang membran.
5.2 Fungsi kentang dalam percobaan osmosis
5.3 Perbedaan antara plasmolisis dan deplasmolisis
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasma protoplasma dari dinding sel jika ada penurunan volume vakuola yang sangat besar.
Sedangkan deplasmolisis adalah kembalinya kedalam bentuk semula apabila lingkungan sel tersebut diganti dengan larutan yang hipertonik (lebih encer dari larutan sel).
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan dari hasil praktikum ini yaitu :
Metabolisme merupakan petukaran zat suatu sel atau suatu organisme secara keseluruhan dengan lingkungannya.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
osmosis adalah perpindahan air malalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Plasmolisis adalah peristiwa terlepasma protoplasma dari dinding sel jika ada penurunan volume vakuola yang sangat besar.
deplasmolisis adalah kembalinya kedalam bentuk semula apabila lingkungan sel tersebut diganti dengan larutan yang hipertonik (lebih encer dari larutan sel).
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku PenuntunPraktikum Biologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Cambell, Neil A.2000. biologi . Jakarta : Erlangga
George.H, Hademenos. 2005.BIOLOGI Edisi Kedua .Jarkarta:ERLANGGA.
Sudjadi Bagod, Laila Siti .2007.BIOLOGI 2.Jakarta:Yudhistira.