Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata
Matin
ditemukan sebanyak tiga
kali, yaitu dua ayat menyifati rencana Allah,dan satu ayat
menyifati Allah,yaitu Q.S.al-A’raf/7:183, Q.s al-Qalam/68:45,dan
Q.S. az-Zariyat/51:58
نننإإ
Sesungguhnya Allâh, Dialah Maha Pemberi rezki, Yang Maha Mempunyai Kekuatan lagi Maha Kokoh [adz-Dzâriyât/51:58]
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat
yang sangat kukuh, tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada
pula yang bisa mengubah
Berdasarkan ayat ini, para Ulama menetapkan nama al-Matîn (Yang Maha Kokoh) sebagai salah satu dari nama-nama Allâh Azza wa Jalla yang maha indah, seperti imam Ibnul Atsîr[1] , Ibnu Taimiyyah[2] , syaikh Abdurrahman as-Sa’di[3] , syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimin[4] dan lain-lain.
kebenaran, dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil. Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah
kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. . Dan aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.
ينإرلذنفن
نلمنون
بهذنإكنيه
اذنهنبإ
ثإيدإحنللا
ملههجهرإدلتنسلننسن
نلمإ
ثهيلحن
ل
ننومهلنعلين
)
٤٤
(
يلإملأهون
ملههلن
نننإإ
يدإيلكن
نةيتإمن
)
٤٥
(
Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran).
Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui. dan Aku memberi