60
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari N. L., Sedarnawati, dan S. Budiyanto. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Bogor : PAU Pangan dan Gizi. IPB, Bogor.
Ardananurdin, A., S. Winarsih, dan M. Widayat. 2004. Uji efektivitas dekok bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai antimikroba terhadap bakteri salmonella typhi secara in vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 20 (1).
Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Pembuatan Gula Aren, Jakarta. Bangun, M. K. 1991. Perancangan Percobaan untuk Menganalisis Data. Bagian
Geometri. Fakultas Pertanian USU, Medan.
Budiyanto, M. A. K. 2004. Mikrobiologi Terapan. Edisi 3. UMM Press. Malang. Borse. B. B., Rao, L. J. M., Ramalaksmi, K., dan B. Raghavan. 2007. Food
Chemistry. Natural Product Inc., Evanston, IL 60203 USA.
Cowan, M. M. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Reviews. October 1999: 12: 564-582.
Departemen Kesehatan R.I. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah M. Muljohardjo. UI-Press, Jakarta.
Dewi, F. R., 2007. Pengaruh jenis mikroba dan varietas tebu terhadap efisiensi fermentasi nira menjadi etanol. Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA Unversitas Negeri Malang, Malang.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Filanty, F., S. Raharja dan P. Suryadarman. 2007. Perubahan kualitas nira tebu (Saccharum officinarum) selama penyimpanan dengan penambahan akar kawao (Millettia sericea) dan kulit batang manggis (Garcinia mangostana
L.) sebagai bahan pengawet. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 20 (1) 57-64.
Harborne, J. B. 1987. Phytochemical Methods. 2nd ed. Terjemahan : Metode Fitokimia oleh Padmawinata, K, dan I. Soediro. Intitut Teknologi Bandung, Bandung.
61
Harrow, B. dan A. Mazur. 1970. Biochemistry. W. B. Saunders Company, Philadelphia.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan berguna indonesia, jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Enau [10 September 2015]
Hariadi, 2004. Studi pembuatan minuman ringan nira Aren (Arenga pinnata) berkarbonasi. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hieronymus, B. S. 1993. Pembuatan Gula Kelapa. Kanisius, Yogyakarta.
Lagho, A. B. A. 2010. Pembuatan Basis Data Struktur Tiga Dimensi Senyawa Kimia dari Tanaman Obat Di Indonesia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahunan Alam. Universitas Indonesia. Depok.
Laksamahardja, M. P. 1993. Pembuatan Gula Merah. Makalah Temu Tugas, Aplikasi Teknologi Perkebunan B. P, Kalimantan Barat.
Latief, R. 2001. Teknologi kemasan biodegradeble, Makalah Falsafah Sains (PPs 702). Program Pasca Sarjana/S3 IPB, Bandung.
Lutony, T. L. 1993. Tanaman Sumber Pemanis. Penebar Swadaya, Jakarta.
Marsigit, W. 2005. Penggunaan bahan tambahan pada nira dan mutu gula aren yang dihasilkan di beberapa sentra produksi di Bengkulu. Jurnal Penelitian UNIB. XI: 42-48.
Muchtadi, D. dan T. R. Sugiyono, 1989. Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi PAU Pangan dan Gizi. IPB, Bogor. Mulyawanti, I., N. Setyawan., A. N. A. Syah, dan Risfaheri. Evaluasi mutu kimia,
fisika, dan mikrobiologi nira aren (Arenga pinnata) selama penyimpanan. Agritech. 31(4): 325-332.
Paustian, T. 2007. Microbiology and Bacteriology. Universitas Indonesia, Jakarta. Parulian, S. 2015. Pengaruh penambahan berbagai bahan pengawet alami dan
konsentrasinya terhadap mutu nira Aren (Arenga pinnata). Universitas Sumatera Utara, Medan.
Rachma, A. 2006. Kajian pengaruh suhu, pH, waktu dan konsentrasi inhibitor akar Kawao (Milletia sericea) pada degradasi sukrosa oleh invertase. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Rahman, M. S. M. M., P. Kumar Sen, dan M. F. Hasan. 2004. Purification and characterization of invertase enzyme from sugarcane. Jurnal Bio Science Pakistan. 7(3): 340-345.
62
Ranganna, S. 1997. Manual of Analysis of Fruit and Vegetable Product. Mc-Graw Hill Publishing Company, New Delhi.
Riko, S. J. 2015. Pengaruh suhu pemanasan dan lama penyimpanan terhadap perubahan kualitas nira Aren (Arenga Pinnata).Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan
Salminem, S. Wright Av, dan A. Ouwehand, 2004. Lactic Acid Bacteria. Markckel Decker Inc, New York.
Sanni, A.I., dan Lonner, C., 1993. Identification of yeasts isolated from Nigerian traditional alcoholic beverages. Food Microbiology. 10: 517-523.
Santoso, H. B. 1993. Pembuatan Gula Kelapa. Kanisius, Yogyakarta.
Sembiring, T. H. 1990. Pengawetan Air Nira dengan Asam Sorbat. FMIPA USU, Medan.
Soekarto, S. T., 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. PUSPANG-TEPA. Institut Pertanian Bogor, Bogor
Soeseno, S. 1993. Bertanam Aren. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sumarni, G., Ismanto, A. dan Muslich, M. 2003. Keawetan batang Aren (Arenga pinnata merr). Bulettin Penelitian Hasil Hutan 21 (2): 167-173
Susanto, T. dan B. Saneto. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Bina Ilmu, Surabaya.
Syarief, R., S. Santausa, dan Isyana, 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor.
Wang, N. S., 2004. Enzyme kinetic of invertase via initial Rate determination. Departement of Chemical Engineering, University of Maryland.
Winarno, F. G. 1993. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. Gramedia, Jakarta. Winarno, F. G., S. Fardiaz, dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan.
Gramedia, Jakarta.
Winata, E. D. dan W. H. Susanto. 2015. Pengaruh penambahan antiinversi dan suhu imbibisi terhadap tingkat kesegaran nira tebu. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3 (1) : 271-280.
Wisnuwati, 1996. Manfaat Aren. Balai Pustaka, Jakarta.
Wulandari, F. 2011. Karakterisasi dan analisis komponen fitokimia ekstrak akar kawao (Millettia sp). Skripsi. Universitas Padjajaran, Jatinangor.