• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 140 / 26 / III /2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 140 / 26 / III /2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 GUBERNUR GORONTALO

KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 140 / 26 / III /2016

TENTANG

PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

GUBERNUR GORONTALO,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Provinsi Gorontalo Tahun 2016, perlu adanya rencana pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal (1) dan

Pasal (2) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005

tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, rencana

pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dituangkan dalam Rencana Pengawasan Tahunan dan ditetapkan oleh Gubernur;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2016;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

(2)

2

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada

Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007

tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009

tentang Perubahan Permendagri Nomor 23 Tahun 2007

tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 13 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengawasan

di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016; Goron

Memperhatikan: Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

MEMUTUSKAN: Menetapkan :

KESATU : Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat Provinsi

Gorontalo Tahun 2016 sebagaimana tercantum pada Lampiran I Keputusan ini.

KEDUA : Dalam pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan

sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU Inspektorat Provinsi Gorontalo menyampaikan laporan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo.

(3)

3

KETIGA : Pelaksanaan Program Kerja Pengawasan untuk Pemerintah

Kabupaten/Kota tercantum pada Lampiran I dan Lampiran II Keputusan ini.

KEEMPAT : Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Keputusan ini

dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DPA-SKPD Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2016 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2016.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan diGorontalo pada tanggal 14 Maret 2016

GUBERNUR GORONTALO, ttd

RUSLI HABIBIE

Tembusan:

1. Yth. Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo

2. Yth. Inspektur Provinsi Gorontalo

3. Yth. Kepala Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo

(4)

4 LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO

NOMOR : 140 / 26 / III /2016 TANGGAL : 14 Maret 2016

TENTANG : PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN (PKPT) INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

Inspektorat Provinsi Gorontalo adalah lembaga teknis dalam lingkup Pemerintahan Provinsi Gorontalo dibentuk berdasarkan Perda Nomor 13 Tahun 2013 dengan tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi Gorontalo, yaitu melaksanakan pengawasan fungsional/intern terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten/kota dan pengawasan atas pengelolaan badan usaha milik daerah serta usaha daerah lainnya.

Pengawasan intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu,

evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap

penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Inspektorat Provinsi Gorontalo mempunyai fungsi :

a. merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang pengawasan;

b. menyusun rencana dan program di bidang pengawasan;

c. melaksanakan pengendalian teknis operasional pengawasan;

d. melaksanakan koordinasi pengawasan dan tindak lanjut hasil

pengawasan.

Berkenaan dengan tugas Inspektorat Provinsi Gorontalo yaitu menyusun rencana dan program di bidang pengawasan, maka disusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2016, guna menjadi pedoman / panduan dalam pelaksanaan tugas pengawasan selama 1 (satu) tahun.

II. POKOK–POKOK KEBIJAKAN PENGAWASAN

Sesuai dengan kebijakan pengawasan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2016,

tujuan dan penajaman pengawasan Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

A. Kegiatan Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo, meliputi:

1. Pengawasan dalam rangka penguatan akuntabilitas kinerja dan keuangan antara lain :

a. Pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan, barang, kepegawaian

(5)

5

b. Review rencana kerja anggaran;

c. Review laporan keuangan ;

d. Review laporan kinerja instansi pemerintah;

e. Evaluasi sistem pengendalian internal;

f. Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu ;

g. Pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal Kementerian/

Inspektorat Utama / Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Inspektorat Provinsi;

h. Pemeriksaan hibah / bantuan sosial;

i. Pendampingan, asistensi dan fasilitasi;

j. Tugas pembantuan dan dana bantuan keuangan; dan

k. Kegiatan prioritas lain sesuai dengan kebijakan Gubernur.

2. Kegiatan pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean goverment, dan pelayanan publik di lingkungan pemerintah kabupaten/kota meliputi :

a. Mengawal reformasi birokrasi melalui kegiatan :

1) Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB);

2) Evaluasi periodik pelaksanaan reformasi birokrasi (setiap

triwulan);

3) Pembangunan zona integritas;

4) Pengendalian gratifikasi;

5) Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP);

6) Penanganan pengaduan masyarakat ;

7) Penguatan Whistle Blowing System;

8) Penanganan benturan kepentingan; dan

9) Penguatan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

b. Pemantauan pelaksanaan Perpres 55 tahun 2012 tentang Strategi

Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012 -2025 serta peraturan perundang-undangan tindak lanjutannya;

c. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan

3. Kegiatan Penunjang Pengawasan meliputi :

a. Penyusunan perundang - undangan dibidang pengawasan;

b. Penyusunan pedoman / standar dibidang pengawasan;

c. Koordinasi program pengawasan;

d. Tugas lain sesuai kebijakan Bupati / Walikota, antara lain

mengenai hal-hal yang dianggap strategis di lingkungan pemerintah kabupaten / kota.

B. Kegiatan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Di Kabupaten / Kota meliputi :

1. Pengawasan terhadap urusan pemerintahan wajib yang berkaitan

dengan pelayanan dasar meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan

(6)

6 pemukiman, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat dan sosial.

2. Pengawasan teknis urusan Gubernur sebagai wakil pemerintah

pusat atas penyelenggaraan pemerintah daerah yang difokuskan pada :

a. Alokasi, penyaluran, realisasi dan pertanggungjawaban dana

desa;

b. Pembinaan wawasan kebangsaan dan penangan konflik sosial;

c. Pelayanan pendaftaran penduduk, catatan sipil, pengumpulan

data kependudukan, pemanfaatan dan penyajian database, penyusunan profil kependudukan kabupaten/kota ;

d. Pemetaan dan peanggulangan bencana kabupaten / kota dan

pencegaham serta pengendalian kebakaran dan;

e. Penyelesaian batas daerah.

C. Pengawasan Umum di Kabupaten / Kota yang difokuskan pada:

1. Pembagian urusan pemerintah, kelembagaan dan kepegawaian pada

perangkat daerah, yang berkaitan dengan penyerahan Personil, Perlengkapan, Pembiayaan dan Dokumen (P3D) urusan pendidikan menengah, kelautan, energi dan sumber daya mineral.

2. Keuangan daerah, yang berkaitan dengan pemanfaatan Pendapatan

Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan sumber pendapatan lainnya serta pemanfaatan aset daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintah daerah dan dukungan anggaran pilkada Tahun 2017.

3. Pembangunan dan keuangan daerah, yang berkaitan dengan

konsistensi kebijakan perencanaan dan penganggaran serta evaluasi capaian daya serap pendanaan dan capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah terhadap urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, ketentraman. Ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, dan sosial.

4. Pelayanan publik di daerah, yang berkaitan dengan kewenangan

perizinan kepada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan ketepatan waktu penyelesaian perizinan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

5. Kebijakan daerah, yang berkaitan dengan pembatalan Peraturan

Daerah Provinsi dan penerapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) terhadap urusan wajib yang mejadi pelayanan dasar.

6. Kepegawaian daerah, yang berkaitan dengan mutasi pegawai di

daerah menjelang pilkada 2017, pembinaan jabatan fungsional di Pengawas Penyelenggaran Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) dan rekruitmen serta pemberhentian dalam jabatan.

(7)

7

D. Kegiatan Pengawasan Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Pelaksanaan

Tugas Dan Fungsi SKPD/Unit Kerja Lingkup Pemerintah Provinsi meliputi:

1. Pemeriksaan kinerja/reguler pada SKPD/Unit Kerja;

2. Reviu laporan keuangan pemerintah daerah;

3. Evaluasi LAKIP SKPD/Unit Kerja;

4. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal SKPD/Unit Kerja;

5. Pemeriksaan program unggulan

6. Pemeriksaan dana BOS

7. Probity Audit

8. Pemeriksaan atas pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan

tujuan tertentu;

9. Pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal

Kementerian/Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian atau BPKP; dan

10. Pendampingan, asistensi dan fasilitasi.

E. Kegiatan Pengawasan Dalam Rangka Percepatan Menuju Good

Governance, Clean Goverment, Dan Pelayanan Publik Pada Pemerintahan Provinsi :

1. Mengawal reformasi birokrasi melalui kegiatan:

a. PMPRB online;

b. Evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi

c. Pembangunan zona integritas.

2. Mengawal pelaksanaan Perpres 55 tahun 2012 tentang Strategi

Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2015 serta peraturan perundang-undangan tindak lanjutnya dan melakukan pemantauan secara periodik setiap triwulan;

3. Penguatan Sistem Pengendalian Internal;

4. Pemantauan penerimaan CPNS;

5. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan;

6. Evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota.

F. Kegiatan Penunjang Pengawasan

1. Penyusunan petunjuk teknis di bidang pengawasan;

2. Rapat koodinasi pengawasan;

3. Tugas lain sesuai perintah Gubernur.

G. Laporan Pelaksanaan Pengawasan

1. Gubernur menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan atas

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri; dan

2. Bupati/Walikota menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan

atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur.

(8)

8

III. RUANG LINGKUP PENGAWASAN

Ruang lingkup pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2016 meliputi :

A. Administrasi Umum Pemerintahan ;

1. Kebijakan daerah 2. Kelembagaan 3. Pegawai daerah 4. Keuangan daerah 5. Barang daerah B. Urusan Pemerintahan 1. Urusan wajib 2. Urusan pilihan

C. Pengawasan Lainnya, meliputi :

1. Dana Dekonsentrasi

2. Tugas Pembantuan

3. Bantuan Keuangan Khusus Kabupaten/Kota

4. Pengelolaan Dana Hibah APBD Provinsi

5. Pelaksanaan PMPRB

6. Pengelolaan Dana BOS

IV. SASARAN PENGAWASAN

Pelaksanaan tugas pengawasan Inspektorat Provinsi Gorontalo mengacu pada kebijakan pengawasan yang berlaku di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan mempertimbangkan kondisi obyektif yang ada yaitu :

1. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan peranan aparat pengawasan

fungsional di daerah

2. Kuantitas dan kualitas / kemampuan operasional aparat pengawasan

atau Sumber Daya Manusia (SDM)

3. Dukungan dana penunjang dari Pemerintah Provinsi Gorontalo

4. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai

5. Dukungan Gubernur, Bupati dan Walikota dalam sasaran pemeriksaan

pengawasan dan hasil–hasil pengawasan.

Adapun sasaran pengawasan Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2016 adalah :

1. Kuantitatif, yaitu untuk mengetahui sampai seberapa jauh maksud

program atau kegiatan dalam ukuran kuantitatif telah tercapai;

2. Kualitatif, yaitu sampai seberapa jauh mutu dan kualitas pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan ukuran dan rencana;

3. Fungsional, yaitu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tujuan atau fungsi yang telah direncanakan semula;

4. Efisiensi, yaitu seberapa jauh kegiatan pelaksanaan pekerjaan dapat

(9)

9 Disamping sasaran pengawasan yang ditetapkan secara terprogram, juga direncanakan pengawasan dalam bentuk pemeriksaan insidentil terhadap :

1. Pelimpahan kasus pengaduan masyarakat melalui lembaga

Departemen/Non Departemen

2. Pelimpahan pemeriksaan reguler atas pelaksanaan program melalui

APBN Lembaga Kementerian / Non Kementerian V. OBYEK PENGAWASAN

Obyek pemeriksaan Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2016 sebagai berikut :

A. Semua SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi

B. Perusahaan Daerah

C. SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten / Kota terkait dengan

kedudukan Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat di Daerah sesuai Pasal 37 dan 38 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yaitu :

1. Bidang Pemerintahan, meliputi SKPD yang menangani/membidangi:

a. Pemerintahan, Organisasi dan Kesekretariatan DPRD

b. Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

c. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

d. Hukum

e. Keuangan, Kas Daerah dan Pendapatan Daerah; dan

f. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (atau nomenklatur yang

sejenis)

2. Bidang Pembangunan, meliputi SKPD yang menangani /

membidangi :

a. Administrasi Pembangunan

b. Asset, Perlengkapan dan Barang Daerah

c. Perencanaan Pembangunan dan Rencana Tata Ruang Wilayah

dan

d. Kantor Pemadam Kebakaran (atau nomenklatur yang sejenis)

3. Bidang Kemasyarakatan, meliputi SKPD yang menangani /

membidangi :

a. Pemberdayaan Masyarakat Desa

b. Kependudukan dan Catatan Sipil

c. Pemberdayaan Perempuan

4. Pelaksanaan Tugas Pembantuan dari APBD Provinsi kepada

Kabupaten / Kota dan Desa

5. Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada SKPD

Provinsi dengan sumber anggaran dari APBN dan berdasarkan

pelimpahan / Joint Audit.

VI. PERSONIL DAN DANA PENDUKUNG

(10)

10 Jumlah tenaga pengawas yang direncanakan untuk melaksanakan

tugas pengawasan serta tugas kesekretariatan sesuai jumlah tenaga

yang tersedia pada Inspektorat Provinsi Gorontalo saat ini sebanyak 77 orang, terdiri dari :

1. Inspektur : 1 orang

2. Sekretaris/Inspektur Pembantu Wilayah : 5 orang

3. Kepala Sub Bagian : 3 orang

4. Staf Administrasi

a. Bersertifikat JFA : 8 orang

b. Tidak bersertifikat JFA : 16 orang

c. Tugas belajar : 3 orang

5. Tenaga Pengawas

a. Bersertifikat JFA dan telah menjadi auditor: 12 orang

b. Bersertifikat JFA dan belum ditetapkan

sebagai auditor : 29 orang

B. Dana Pendukung

Dana yang dialokasikan pada Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2016 Rp. 6.090.000.000,00 terdiri dari kegiatan pengawasan

Rp.3.450.825.000,00 dan penunjang pengawasan

Rp. 2.639.175.000,00. Terinci sebagai berikut : 1. Kegiatan Pengawasan

a Pengawasan

Berkala/Reguler SKPD

Pemerintah Provinsi : Rp. 1.407.254.000,00

b Pengaduan/issue penting/

perintah Kepala Daerah yang

memerlukan penanganan

segera : Rp. 259.314.000,00

c Pengawasan Reguler Kab/Kota : Rp. 223.000.000,00

d Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah : Rp. 200.000.000,00 Daerah

e Monitoring Tindak Lanjut

Hasil Pelaksanaan RTP : Rp. 297.694.000,00

f Pengawasan Program

Strategis

Pemda : Rp. 154.000.000,00

g Kegiatan penceghan korupsi : Rp. 295.058.000,00

h Penyusunan kebijakan

system dan prosedur

pengawasan : Rp. 74.255.000,00

i Kegiatan Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan : Rp. 540.250.000,00

(11)

11 2. Kegiatan Penunjang Pengawasan

a Pelayanan Jasa Administrasi

Perkantoran Rp. 715.686.000,00

b Peningkatan Sarana dan

Prasarana Perkantoran Rp. 788.250.000,00

c Peningkatan Kapasitas SDM

Aparatur Rp. 610.704.000,00

d Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan dan

Laporan Kinerja Rp. 100.000.000,00

e Penatausahaan dan Penyusunan Laporan

Keuangan Rp. 65.000.000,00

f Koordinasi Pengawasan Tingkat Provinsi, Regional,

dan Nasional Rp. 359.535.000,00

Sub total Dana Penunjang

Pengawasan Rp. 2.639.175.000,00

JUMLAH Rp. 6.090.000.000,00

C. Jumlah Hari Pengawasan

Hari efektif tahun 2016 sebanyak 256 hari (diluar jumlah hari cuti bersama dan hari libur). Sehingga hari efektif pengawasan dalam tahun 2016 yang tersedia sebanyak 18.944 hari. Jumlah hari efektif tersebut diperoleh dari hasil perkalian antara hari efektif tahun 2016 dan jumlah pegawai, dan dimanfaatkan seluruhnya untuk kegiatan pengawasan sebagaimana diuraikan pada lampiran II.

D. Hasil pengawasan yang direncanakan untuk diterbitkan pada tahun

2016 sebanyak 246 LHP/Laporan, terdiri dari :

1 Pengawasan Reguler SKPD : 69 LHP

2 Probity Audit : 4 LHP

3 Evaluasi AKIP SKPD : 35 LHE

4 Evaluasi AKIP Kabupaten/Kota : 2 LHE

5 Reviu LAKIP : 1 LHR

6 Reviu RKA : 35 LHR

7 8

Reviu LKPD

Pengawasan Dana Hibah

: :

1 LHR 10 LHP

9 Pengawasan dana BOS : 6 LHP

10 Pengawasan kas berkala : 6 LHP

11 Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) : 1 LHE

12 Pembinaan SKPD : 1 LHP

13 Pendampingan audit keuangan dari BPK : 1 LHP

14 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

fisik/non fisik SKPD : 10 LHP

15 Penanganan kasus pengaduan/issue

penting/perintah Kepala Daerah yang memerlukan penanganan segera

(12)

12

16 Pengawasan Reguler Kab/Kota : 6 LHP

17 Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah

Kabupaten/Kota : 6 LHE

18 Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pelaksanaan RTP : 8 LHP

19 Pengawasan program/kegiatan strategis pemda : 3 LHP

20 Monitoring dan evaluasi hasil penilaian risiko : 1 LHP

21 Assessment LPPD Pemprov : 1 LHP

22 Monitoring tindak lanjut rekomendasi perbaikan

data kinerja untuk penyusunan LPPD : 6 LHP

JUMLAH 246 LHP

VII. PENUTUP

Demikian Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2016 disusun untuk menjadi pedoman / panduan dalam pelaksanaan tugas- tugas Pengawasan di Provinsi Gorontalo.

GUBERNUR GORONTALO, ttd

(13)

13 LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO

NOMOR : 140 / 26 / III /2016 TANGGAL : 14 Maret 2016

TENTANG : PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

RINGKASAN JADWAL PELAKSANAAN PENGAWASAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

No Bulan Kegiatan Pengawasan Obyek Pengawasan Jumlah Target

Laporan

1. Januari Pengawasan Kas Berkala SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Pembinaan SKPD SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

2. Februari Review Laporan Keuangan Pemprov Gorontalo 1 LHR

Pendampingan Audit

Keuangan dari BPK Pemprov Gorontalo 1 LHP

Pengawasan Dana Bos 1 Kota / 5 Kabupaten 6 LHP

Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

3. Maret Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Monitoring Tindak Lanjut

Rekomendasi Perbaikan

Data Kinerja untuk

Penyusunan LPPD

1 Kota dan 5 Kabupaten 6 LHP

Assessment LPPD Pemprov LPPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Probity Audit SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

Reviu atas LAKIP Pemprov Gorontalo 1 LHR

Evaluasi AKIP SKPD Pemprov Gorontalo 35 LHE

4. April Pengawasan Kas Berkala SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

(14)

14

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

5. Mei Pengawasan Reguler 1 Kota, 1 Kab 2 LHP

Probity Audit SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

6 Juni Pengawasan Reguler SKPD Pemprov Gorontalo 34 LHP

Pengawasan Reguler 1 Kab 1 LHP

Pengawasan Kas Berkala SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

EKPPD Kab/ Kota 1 Kota, 5 Kabupaten 6 LHE

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

7 Juli Pengawasan Dana Hibah 10 Instansi / Organisasi

Penerima Dana Hibah 10 LHP

Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

Monitoring Tindak Lanjut

Hasil Pelaksanaan RTP SKPD Pemprov Gorontalo 4 LHP

8. Agustus Pengawasan Kas Berkala SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Evaluasi AKIP 2 Kabupaten 2 LHE

Probity Audit SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

9. September Pengawasan Kas Berkala SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Pengawasan Reguler 1 Kabupaten 1 LHP

Monitoring dan Evaluasi

(15)

15

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

10

. Oktober Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Fisik & Evaluasi / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Pengawasan Reguler 2 Kabupaten 2 LHP

Pengawasan

Program/Kegiatan Strategis Pemda

3 Kegiatan/SKPD 3 LHP

Reviu RKA SKPD Pemprov Gorontalo 35 LHR

Probity Audit SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

11 .

November Monitoring & Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Fisik / Non Fisik SKPD

SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHE

Pengawasan Reguler SKPD Pemprov Gorontalo 35 LHP

Penanganan Kasus Pengaduan / issue

penting / perintah kepala daerah yang memerlukan penanganan segera

3 LHP

12 Desember Pengawasan Kas Berkala SKPD Pemprov Gorontalo 1 LHP

Monitoring Tindak Lanjut

Hasil Pelaksanaan RTP SKPD Pemprov Gorontalo 4 LHP

GUBERNUR GORONTALO, ttd

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Klik Single Account dan input Nomor Rekening (untuk melihat rekening) klik Multiple Account atau cari Branch/Cabang kemudian klik Jenis Rekening atau Jenis Mata Uang (untuk

Pertama, selain menyediakan tabel data Matahari tahunan dengan acuan tahun 2004, kitab ini juga memaparkan proses perhitungan untuk mendapatkan data Matahari

 Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Saat ini rumah sakit Bhakti Mulia telah berkembang Menjadi Rumah sakit type C yang memberikan pelayanan diantaranya yaitu : pelayanan rawat jalan anak, kebidanan,

Penyebab dari perbedaan attenuasi karena jarak antara rumus teoritis dengan kondisi di lapangan adalah pada rumus teoritis tidak diperhatikan tambahan-tambahan

Untuk meningkatkan kapasi- tas dan kualitas pengeringan produk ½ jadi dan produk jadi batik kayu, tim melakukan rekayasa mesin pro- duksi sesuai dengan kebutuhan

Kemukakan soalan tentang situasi yang tidak dibincangkan dalam Kod ini (atau yang mungkin timbul dalam interaksi anda dengan pelanggan, ahli pasukan, pembekal, atau pihakk