ISSN : 2541-4704
145
Penerapan Model Belajar The Power Of Two Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Materi Mengenal Keputusan Bersama
Darmanto SD Negeri 03 Plumbon
ABSTRACT - The problem in this study is the low learning outcomes of Civics students of grade V SD 03 Plumbon. The purpose of this study is to improve student learning outcomes of class V even semester SD Negeri 03 Plumbon, District Tawangmangu, Karanganyar District through the application of the power of two model in learning Civics. The type of this research is Classroom Action Research (PTK) which carried out two cycles. Each cycle consists of planning, implementation, observation, and reflection. Data collection techniques used are non-test (observation) and test. Data collection tools in the form of observation sheets and test questions. Data analysis used qualitative and quantitative analysis. The results showed that the application of the power of two model can improve the students' learning outcomes in accordance with the performance indicator is the percentage of learning achievement reached ≥75% of the number of students in the class under study. The average value of student learning outcomes initial conditions 56.11 with a percentage of 38.89% mastery. In the first cycle the average value of students 63.89 with a percentage of 61.11% completeness and the average value of cycle II 72.78 with a percentage of 88.89% completeness.
Keywords: Model of the power of two, learning outcomes, Civics
ABSTRAK - Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 03 Plumbon. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester genap SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar melalui penerapan model the power of two dalam pembelajaran PKn. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah non tes (observasi) dan tes. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi dan soal tes. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model the power of two dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa sesuai dengan indicator kinerja yaitu dengan prosentase hasil belajar mencapai ≥75% dari jumlah siswa pada kelas yang diteliti . Nilai rata-rata hasil belajar siswa kondisi awal 56,11 dengan prosentase ketuntasan 38,89%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 63,89 dengan prosentase ketuntasan 61,11% dan nilai rata-rata siklus II 72,78 dengan prosentase ketuntasan 88,89%.
Kata kunci : Model the power of two, hasil belajar , PKN 1.1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang guru harus pandai menciptakan suasana pembelajaran yang baru agar pembelajaran PKn menjadi lebih menarik, sehingga siswa dapat aktif dalam mengembangkan potensi dirinya, misalnya siswa dapat belajar berinteraksi dengan teman-temannya di dalam kelas serta dapat aktif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diberikan oleh guru.
Kebanyakan siswa yang lainnya masih malu, takut atau ragu untuk mengajukan pertanyaan dan pendapat mereka. Selain itu, guru belum maksimal dalam menggunakan variasi model pembelajaran. Cara penyampaian materi ajar masih terpaku pada buku pelajaran yang digunakan dan siswahanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa dalam proses pembelajaran hanya pasif dan sulit dalam menerima materi yang disampaikan serta keterampilan siswa dalam berinteraksi sosial masih kurang, hal ini
menyebabkan hasil belajar yang diharapkan akan sulit untuk dicapai.
Melihat berbagai permasalahan yang terdapat di kelas V SD Negeri 03 Plumbon, maka perlu dilakukan suatu perbaikan dalam proses belajar mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Upaya perbaikan dapat diwujudkan melalui pembelajaran yang variatif dan menyenangkan agar hasil belajar yang diharapkandapat tercapai. Cara agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih tepat. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model the power of two. Model the power of two dianggap cocok oleh peneliti untuk menciptakan suasana belajar aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Sutikno (2014: 132) kekuatan berdua atau the power of two adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kegiatan kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu.
ISSN : 2541-4704
49
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu diidentifikasi permasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut :
1. Siswa belum sepenuhnya berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
2. Penyampaian materi ajar masih terpaku pada buku pelajaran sehingga siswa hanya pasif dan sulit menerima materi yang disampaikan.
3. Keterampilan siswa dalam berinteraksi sosial masih kurang.
4. Hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 03 Plumbon masih rendah, nilai rata-rata kelas hanya mencapai 56,11 dan siswa yang tuntas hanya 38,89% atau 7 orang dari 18 orang siswa di kelas tersebut.
5. Guru belum maksimal dalam menggunakan variasi model pembelajaran antara lain model the power of two dalam pembelajaran PKn kelas V SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar dalam penyusunan ini tidak terlepas dari tujuan, maka perlu diberikan pembatasan masalah. Pembatasan masalah tersebut sebagai berikut :
1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada pendekatan structural melalui model pembelajaran the power of two.
2. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari proses belajar mengajar PKn materi mengenal keputusan bersama.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan model the power of two dapat hasil belajar PKn materi mengenal keputusan bersama pada siswa kelas V semester genap SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester genap SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar melalui penerapan model the power of two dalam pembelajaran PKn. F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Siswa
Melalui model the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu model ini dapat menjadi alternatif gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menarik dan tidak membosankan.
2. Guru
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, serta memperluas wawasan dan pengetahuan guru kelas mengenai model-model pembelajaran khususnya model the power of two pada pembelajaran PKn.
3. Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model the power of two.
4. Peneliti
Menambah wawasanan pemahaman saat peneliti melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memperbaiki dan menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan menjadi bahan referensi penelitian berikutnya.
2.1. KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Model The Powr Of Two
Pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam prose pembelajaran akan memudahkan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu model yang dinilai dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan akan digunakan dalam penelitian ini adalah model the power of two Silberman (2014: 173) mengemukakan bahwa model the power of two merupakan aktivitas yang digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan menegaskan manfaat dari sinergi yakni, bahwa dua kepala adalah lebih baik daripada satu.
2. Pengertian Hasil Belajar
Suprijono dalam Thobroni (2015: 20) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Susanto (2014:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
ISSN : 2541-4704
50
3. Pengertian PKn
PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan pada jenjang sekolah dasar. Ruminiati (2007: 1.15) menyatakan bahwa pelajaran PKn merupakan salah satu pelajaran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Tetapi di dalam pelaksanaan pembelajaran, tidak sedikit yang salah menafsirkan bahwa PKn dengan PKn merupakan hal yang sama. Padahal keduanya memiliki definisi dan fungsi yang berbeda dalam pembelajaran. B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “Melalui Penerapan Model Belajar The Power Of Two Dapat Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Mengenal Keputusan Bersama Pada Siswa Kelas V Semester Genap SD Negeri 03 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017”.
2.1. METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri 03 Plumbon yang terletak di Watusambang, Kelurahan Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Jumlah murid dikelas tersebut sebanyak 18 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Kegiatan penelitian ini dilaksanaka pada tahun pelajaran 2016/2017 semester genap selama 3 bulan, terhitung mulai bulan Februari sampai dengan bulan April.
B. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Adapun subjek penelitiannya adalah 18 orang siswa, yang terdiri dari 13 orang siswa
laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. C. Sumber Data
Data-data yang berkaitan dengan penilaian dikumpulkan melalui dua teknik, yaitu nontes dan tes.
D. Validasi Data
Penelitian ini menerapkan bentuk triangulasi teknik pengumpulan data. Triangulasi teknik pengumpulan data ini untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu melalui observasi. E. Analisis Data
1. Analisis Data Kualitatif
Data diperoleh dari penggunaan lembar observasi kinerja guru selama
proses pembelajaran berlangsung, serta refleksi proses pembelajaran setiap akhir siklus. Data tersebut dianalissi secara kualitatif.
2. Analisis Data Kuantitatif
Data diperoleh dari tes yang dilakukan pada akhir siklus. Untuk menghitung nilai prosentase hasil belajar siswa secara klasikal diperoleh melalui rumus :
a) Analisis Data Kualitatif
Data diperoleh dari penggunaan lembar observasi kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung, serta refleksi proses pembelajaran setiap akhir siklus. Data tersebut dianalissi secara kualitatif.
b) Analisis Data Kuantitatif
Data diperoleh dari tes yang dilakukan pada akhir siklus. Untuk menghitung nilai prosentase hasil belajar siswa secara klasikal diperoleh melalui rumus :
F. Indikator Kinerja
Penerapan model the power of two dalam pembelajaran PKn pada penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila prosentase hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan hingga mencapai ≥75% dari jumlah siswa pada kelas yang diteliti.
G. Prosedur Penelitian Kondisi Guru belum mengguna NIlai Pra Siklus belum sesuai Tindak an Pembe lajaran denga Siklu Siklu s 2 Kondisi Dengan penerapan model
ISSN : 2541-4704
51
3.1. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan di kelas V SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Hasil pengamatan tersebut adalah :
Jumlah siswa di kelas V SD Negeri 03 Plumbon sebayark 18 siswa dengan rincian 5 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Hasil prestasi belajar siswa saat pra siklus diperoleh rata-rata 56,11 dengan prosentase ketuntasan 38,89%. Jumlah siswa yang tuntas hanya 7 siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 11 siswa. Hal ini terjadi karena guru saat menyampaikan pembelajaran menggunaka metode ceramah dan Tanya jawab sehingga siswa merasa bosan, ada anak yang sering membuat gaduh ketika proses pembelajaran.
B. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung diantaranya adalah : Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); Membuat pertanyaan yang sesuai dengan materi; Membuat daftar nama siswa untuk absensi dan penilaian; Membuat lembar observasi proses pembelajaran untuk peserta didik dan guru; Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus I; 2. Tindakan
Pelaksanaan siklus I dipusatkan untuk menyampaikan materi mengenal keputusan bersama. Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan dari perencanaan yang telah disusun.
a. Kegiatan Awal
1) Mengondisikan kelas (berdoa, mengecek kehadiran siswa, dan menata tepat duduk untuk menertibkan siswa).
2) Orientasi : Guru menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru memotivasi siswa agar siswa memperhatikan pelajaran dan dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
3) Apersepsi : Siswa melakukan tanya jawab bersama guru untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari dan mengaitkannya dengan materi yang akan disampaikan.
b. Kegiatan Inti
1) Ekslporasi: Siswa mengamati gambar yang ditampilkan oleh guru mengenai “mengenal keputusan bersama”; Siswa melakukan tanya jawab mengenai gambar yang ditampilkan oleh guru.
2) Elaborasi : Guru memberikan beberapa persoalan dalam bentuk LKS mengenai materi mengenal keputusan bersama; Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru secara individu; Setelah semua menyelesaikan soal tersebut, guru membagi siswa secara berpasangan; Guru meminta siswa mencocokkan hasil jawaban dengan pasangan masing-masing dan memilih salah satu jawaban yang dianggap benar; Siswa menuliskan jawaban yang dianggap benar dari hasil diskusi kelompok di LKS yang telah diberikan oleh guru; Guru meminta setiap pasangan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di dalam kelas; Pasangan kelompok yang lain menanggapi dan mencatat hasil diskusi dari kelompok lain; Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa, yaitu dengan pujian atau tepuk tangan diikuti perbaikan dalam susunan keruntutan bahasa maupun prosedur pemecahan masalah.;Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
3) Konfirmasi : Siswa dibimbing oleh guru membuat penegasan kesimpulan dari materi yang baru saja dipelajari; Siswa bersama guru mengadakan refleksi terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Kegiatan Akhir : Guru memberikan tes berupa soal pilihan ganda pada siklus I secara individu untuk mengukur hasil belajar kognitif dan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan; Melakukan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan gambaran kegiatan pembelajaran berikutnya; Guru memberikan motivasi dan penguat agar siswa selalu rajin belajar.
ISSN : 2541-4704
52
3. Hasil Pengamatan
Dengan metode the power of two pada materi mengenal keputusan bersama kelas V SD Negeri 03 Plumbon pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 63,89. Dari jumlah 18 siswa, sebanyak 11 siswa yang berhasil mencapai KKM, 7 siswa belum mencapai KKM sehingga prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 61,11% dan prosentase siswa yang belum tuntas sebesar 39,89%. Dengan melihat hasil dari data di siklus I masih perlu diadakan perbaikan, karena hasil belajar siswa belum memenuhi indicator yang ditentukan, yakni prosentase ketuntasan hasil belajar ≥ 75%.
4. Refleksi
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus I, diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung masih kurang efektif yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata 63,89. Namun penggunaan metode ini mengalami peningkatan prosentase ketuntasan yang pada pra siklus 38,89% menjadi 61,11%. Dengan nilai rata-rata kelas 63,89 akan tetapi hasil ini belum memenuhi target yang ditetapkan peneliti, sehingga diperlukan suatu perbaikan dalam pembelajaran siklus II.
C. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung diantaranya adalah : Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); Membuat pertanyaan yang sesuai dengan materi; Membuat daftar nama siswa untuk absensi dan penilaian; Membuat lembar observasi proses pembelajaran untuk peserta didik dan guru; Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus II.;
2. Tindakan
Pelaksanaan siklus II dipusatkan untuk menyampaikan materi mengenal keputusan bersama dan penekanan pada metode the power tof two. Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan dari perencanaan yang telah disusun. a. Kegiatan Awal
1) Mengondisikan kelas (berdoa, mengecek kehadiran siswa, dan
menata tepat duduk untuk menertibkan siswa).
2) Orientasi : Guru menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru memotivasi siswa agar siswa memperhatikan pelajaran dan dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
3) Apersepsi : Siswa melakukan tanya jawab bersama guru untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari dan mengaitkannya dengan materi yang akan disampaikan.
b. Kegiatan Inti
1) Ekslporasi : Siswa mengamati gambar yang ditampilkan oleh guru mengenai “mengenal keputusan bersama”; Siswa melakukan tanya jawab mengenai gambar yang ditampilkan oleh guru.
2) Elaborasi : Guru memberikan beberapa persoalan dalam bentuk LKS mengenai materi materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat ; Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru secara individu; Setelah semua menyelesaikan soal tersebut, guru membagi siswa secara berpasangan; Guru meminta siswa mencocokkan hasil jawaban dengan pasangan masing-masing dan memilih salah satu jawaban yang dianggap benar; Siswa menuliskan jawaban yang dianggap benar dari hasil diskusi kelompok di LKS yang telah diberikan oleh guru; Guru meminta setiap pasangan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di dalam kelas; Pasangan kelompok yang lain menanggapi dan mencatat hasil diskusi dari kelompok lain; Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa, yaitu dengan pujian atau tepuk tangan diikuti perbaikan dalam susunan keruntutan bahasa maupun prosedur pemecahan masalah; Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
3) Konfirmasi : Siswa dibimbing oleh guru membuat penegasan kesimpulan dari materi yang baru
ISSN : 2541-4704
53
saja dipelajari; Siswa bersama guru mengadakan refleksi terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Kegiatan Akhir : Guru memberikan tes berupa soal pilihan ganda pada siklus II secara individu untuk mengukur hasil belajar kognitif dan tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan; Melakukan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan gambaran kegiatan pembelajaran berikutnya; Guru memberikan motivasi dan penguat agar siswa selalu rajin belajar. 3. Hasil Pengamatan
Dengan pembelajaran metode the power of two pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 72,78. Dari 18 siswa, sebanyak 2 siswa yang tidak tuntas dengan prosentase 11,11% karena nilai yang diperoleh belum mencapai KKM 67 dan sebanyak 16 siswa yang tuntas dengan prosentase sebesar 88,89%. Jadi dapat diketahui dari hasil tiap siswa sudah banyak mengalami ketuntasan karena sudah memenuhi indicator yang ditentukan, yakni prosentase ketuntasan hasil belajar ≥ 75%.
4. Refleksi
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus II, diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung masih sudah efektif yang ditunjukkan dengan nilai hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata 72,8. Dan penggunaan metode ini mengalami peningkatan prosentase ketuntasan yang pada siklus I sebesar 61,1% menjadi 88,9%.
D. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus Pembahasan yang diuraikan disini lebih banyak didasarkan atas hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Pada pra siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil berdasarkan tes pra siklus, data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 56,11 dan prosentase ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar 38,89%. Masih belum memenuhi indicator yang ditentukan, yakni prosentase ketuntasan hasil belajar ≥ 75%.
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus I, diketahui bahwa
proses pembelajaran yang berlangsung masih kurang efektif yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata 63,89. Namun penggunaan metode ini mengalami peningkatan prosentase ketuntasan yang pada pra siklus 38,89% menjadi 61,11%. Dengan nilai rata-rata kelas 63,89 akan tetapi hasil ini belum memenuhi target yang ditetapkan peneliti, sehingga diperlukan suatu perbaikan dalam pembelajaran siklus II.
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus II, diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung masih sudahefektif yang ditunjukkan dengan nilai hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata 72,78. Dan penggunaan metode ini mengalami peningkatan prosentase ketuntasan yang pada siklus I sebesar 61,11% menjadi 88,89%.
E. Hasil Penelitian
Nilai awal peserta didik diambil berdasarkan tes pra siklus, data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 56,11 dan prosentase ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar 38,89%. Masih belum memenuhi indicator yang ditentukan, yakni nilai prosentase ketuntasan hasil belajar ≥ 75%.
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus I, diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung masih kurang efektif yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata 63,89. Namun penggunaan metode ini mengalami peningkatan prosentase ketuntasan yang pada pra siklus 38,89% menjadi 61,11%. Dengan nilai rata-rata kelas 63,89 akan tetapi hasil ini belum memenuhi target yang ditetapkan peneliti, sehingga diperlukan suatu perbaikan dalam pembelajaran siklus II.
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus II, diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung masih sudahefektif yang ditunjukkan dengan nilai hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata 72,78. Dan penggunaan metode ini mengalami peningkatan prosentase ketuntasan yang pada siklus I sebesar 61,11% menjadi 88,89%, jadi penelitian yang dilakukan pada siklus II ini mengalami keberhasilan.
ISSN : 2541-4704
54
5.1. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kelas yang diajar dengan penerapan model belajar the power of two dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi mengenal keputusan bersama pada siswa kelas V semester genap SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini terlihat dari besarnya nilai rata-rata hasil belajar siswa kondisi awal 56,11 dengan prosentase ketuntasan 38,89%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 63,89 dengan prosentase ketuntasan 61,11% dan nilai rata-rata siklus II 72,78 dengan prosentase ketuntasan 88,89%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran di bawah ini dapat dipertimbangkan oleh guru maupun pihak sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
1. Siswa
Siswa diharapkan dapat berpartipasi aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat memahami materi pembelajaran dengan baik. Selain itu, siswa juga harus mengerjakan dengan baik tugas yang diberikan, baik tugas individu maupun kelompok.
2. Guru
Guru diharapkan dapat lebih kreatif dalam menginovasi pembelajaran serta dapat memahami dan mencoba terlebih dahulu dalam mengunakan model the power of two maupun model pembelajaran yang lain sebelum menerapkan model tersebut dalam pembelajaran. Berani berinovasi untuk menerapkan model serta media pembelajaran yang kreatif, menarik, dan menyenangkan sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Selain itu diharapkan guru dapat mengajarkan dan memotivasi siswa untuk memahami materi yang diajarkan sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat berguna dalam pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari.
3. Sekolah
Pihak sekolah diharapkan agar memfasilitasi kebutuhan guru dalam pembelajaran agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan memberikan arahan bahwa banyak model pembelajaran khususnya model the power
of two yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
4. Peneliti
Penelitian ini dilakukan melalui penerapan model the power of two pada pembelajaran PKn kelas V SD Negeri 03 Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Peneliti berikutnya dapat mengembangkan dan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model serupa pada kelas yang lainnyadengan tujuan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Djarmajah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi
Belajar Mengajar.
http://sejatiningraos.blogspot.co. id/2014/ 06/pembelajaran-kelompokpower-of-two.html. Diakses pada 24/04/ 2017 @20.30 WIB.
[2] Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Insan Madani. Yogyakarta.
[3] Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010.
Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung.
[4] Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
[5] Abad 21. Ghalia Indonesia. Bogor.
[6] Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013.
Evaluasi Pembelajaran. Multi pressindo. Yogyakarta.
[7] Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. PT [8] Refika Aditama. Bandung.
[9] Kunandar, 2014. Penilaian Autentik. (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Rajawali Pers. Jakarta.
[10] Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo.
[11] Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
[12] Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Surakarta: UMS
[13] Silberman, Melvin L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Nuansa Cendekia. Bandung. Yogyakarta. [14] Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhi. PT Rineka Cipta. Jakarta.
[15] Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. ArRuzz Media. Yogyakarta.
ISSN : 2541-4704
55
[16] Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana. Jakarta.
[17] Sutikno, M Sobry. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Holistica. Lombok.
[18] Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Ar-ruzz Media. Yogyakarta.
[19] Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana Prenada Media Group. Jakarta.