• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas - Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi Bebas Melalui Model Pembelajaran Outdoor Di Kelas V SD Negeri 3 Bancarkembar” - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas - Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi Bebas Melalui Model Pembelajaran Outdoor Di Kelas V SD Negeri 3 Bancarkembar” - repository perpustakaan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Kreativitas sangat diperlukan di berbagai bidang. Tanpa adanya kreativitas dalam diri manusia, maka seseorang tidak memiliki kemajuan dalam kehidupannya. Di bawah ini, ada beberapa pendapat dari para ahli tentang kreativitas.

Kreativitas menurut Clark Moustaksi (Munandar, 2009 : 18) merupakan pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain. Menurut Rogers (Munandar, 2009 : 18) bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan kemampuan organisme.

(2)

b. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif

Menurut pakar psikolog dalam Munandar (2009:37) ciri-ciri pribadi kreatif adalah sebagai berikut :

1) Imajinatif

2) Mempunyai prakarsa 3) Mempunyai minat luas 4) Mandiri dalam berpikir 5) Senang berpetualang 6) Percaya diri

7) Penuh energi

8) Bersedia mengambil resiko

9) Berani dalam pendirian dan keyakinan

Anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai banyak kegemaran dan aktivitas yang kreatif.Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri.Mereka lebih berani mengambil resiko dari pada anak-anak lainya. c. Pengembangan Kreativitas

Pengembangan kreativitas siswa menurut Munandar (2009:45) perlu meninjau empat aspek dari kreativitas yaitu pribadi, pendorong (press), proses, dan produk (4p dari kreativitas)

1) Pribadi

(3)

yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut.Dari ungkapan pribadi yang dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk–produk yang produktif.

2) Pendorong

Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkunganya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu.

3) Proses

Mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif.Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan. Proses pengembangan kreativitas yang terpenting adalah memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif.

4) Produk

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (“press”)

(4)

dengan mempertunjukan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.

d. Indikator kreativitas 1) Kelancaran

Didasarkan atas jumlah kata yang digunakan dalam menulis puisi

2) Kelenturan (Fleksibelitas)

Didasarkan atas kelenturan dalam struktur kalimat dan kelenturan dalam konten atau gagasan

a) Keragaman bentuk kalimat b) Penggunaan kalimat

c) Keragaman panjang kalimat d) Imajinasi

e) Fantasi

3) Keaslian (Orisinalitas) a) Orisinalitas tema

b) Orisinalitas pemecahan akhir cerita c) Humor

d) Menggunakan nama baru untuk orang tau hewan dengan nama lucu sesuai dengan karakter

(5)

c) Empati d) Unsur pribadi e) Percakapan

Tabel 2.1 Kisi – Kisi Pedoman Penilaian Kreativitas Menulis Puisi

No Penilaian Deskriptor Skor

1 Kelancaran Lebih dari 25 kata yang di akhiri tanda seru)

Introgatif (mengandung pertanyaan)

Tema baru / tidak lazim digunakan Tema lazim digunakan

(6)

hewan dengan nama

Penulis melibatkan diri dalam cerita Penulis tidak melibatkan diri dalam cerita

Ada kata langsung dari penulis Tidak ada kata langsung dari penulis

3

Dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

No Rentang Nilai Kriteria

(7)

a. Kemampuan Intelektual

(intellectual ability) adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk

melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar, dan memecahkan masalah (Robbins : 2008). Kemampuan Intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental (Robbin : 2001).

b. Kemampuan Fisik

(physical abilities) tertentu bermakna penting bagi keberhasilan

pekerjaan yang kurang membutuhkan ketrampilan dan lebih terstandar (Robbin : 2008). Kemampuan Fisik yang khusus memiliki makna penting untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan yang kurang menuntut stamina, kecekatan tangan, kekuatan tungkai, atau bakat – bakat serupa (Robbin : 2001). Menurut KBBI (2007 : 707) kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup melakukan sesuatu,

dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan berarti merupakann ketrampilan yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan sesuatu.

(8)

3. Menulis

Pada dasarnya menulis adalah kegiatan berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada orang lain. Menulis sebagai suatu ketrampilan berbahasa yang dituntut untuk dapat menyusun tulisan dengan bahasa tulisan yang baik.

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang – lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang – orang lain dapat membaca lambang – lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan – kesatuan ekspresi bahasa (Tarigan : 21)

Menurut Farris (Resmini 2006 : 229) mengemukakan bahwa menulis merupakan kegiatan yang paling kompleks untuk dipelajari siswa. Khususnya di sekolah dasar, menulis merupakan ketrampilan yang sulit diajarkan sehingga bagi guru, mengajarkan menulis juga merupakan tugas yang paling sulit.

Berdasarkan pendapat para ahli, menulis adalah kegiatan melukiskan lambang – lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang dan menulis merupakan kegiatan yang paling kompleks untuk dipelajari oleh siswa.

a. Jenis – jenis tulisan

(9)

a) Tulisan Narasi (kisah, naratif)

Narasi merupakan suatu bentuk pengembangan tulisan yang bersifat menyejarahkan sesuatu berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis dari suatu peristiwa, kejadian, atau masalah. Kekuatan tulisan ini terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara – cara bercerita yang diatur melalui alur (plot).

b) Tulisan Eksposisi (bahasan, paparan, ekspositoris)

Eksposisi merupakan suatu tulisan yang di dalamnya menceritakan mengenai peristiwa atau kejadian. Penulis berupaya memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dapat memahaminya. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa pola eksposisi yang harus diikuti yaitu (1) definisi, (2) klasifikasi / pembagian, (3) ilustrasi, (4) pembanding / penentangan, (5) sebab dan analisis fungsional.

c) Tulisan deskripsi (pemerian, deskriptif)

(10)

d) Tulisan argumentasi

Argumentasi sebenarnya merupakan suatu jenis tulisan eksposisi yang bersifat khusus. Penulisnya berupaya meyakinkan atau membujuk pembaca untuk percaya dan menerima apa yang dikemukakannya. Ia selalu memberikan bukti yang obyektif dan meyakinkan. Ia dapat menggunakan argumentasinya dengan metode deduktif dan induktif. Selain itu, ia dapat pula mengajukan argumentasinya berdasarkan (1) contoh-contoh, (2) analogi, (3) akibat ke sebab, (4) sebab ke akibat.

e) Tulisan prosedural

Merupakan rangkaian tuturan yang melukiskan sesuatu secara berurutan yang tidak boleh dibolak – balik unsurnya karena urgensi unsur yang lebih dahulu menjadi landasan unsur yang berikutnya. f) Tulisan hortatorik (persuasi)

Tulisan ini merupakan tuturan yang isinya bersifat ajakan, bujukan, atau nasihat. Kadang – kadang tuturan itu disusun untuk memperkuat keputusan atau meyakinkan pendapat.

g) Tulisan dialog

Tulisan dialog berisi percakapan yang berupa kalimat – kalimat langsung seorang pembicara dengan orang lain secara bergantian dalam peran pembicara dan pendengar.

h) Tulisan surat

(11)

b. Fungsi Menulis

Menulis mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Melalui menulis,seseorang bisa mengungkapkan ide, gagasan, perasaan serta pikiran dengan baik. Jadi pada intinya menulis merupakan alat komunikasi secara tidak langsung.

Menurut Rusyana dalam Isah Cahyani (2006 : 101-102) fungsi menulis dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi kegunaan dan perannya dalam mengarang.

1) Fungsi Kegunaan a) Melukiskan

Dalam tulisan itu penulis menggambarkan, atau mendeskripsikan sesuatu, baik menggambarkan wujud benda atau mendeskripsikan keadaan sehingga pembaca dapat membayangkan secara jelas apa yang digambarkan atau dideskripsikan penulisnya. Pembaca seolah – olah melihat sendiri atau mengalaminya sendiri. Fungsi seperti ini terdapat dalam karangan lukisan.

b) Memberi Petunjuk

(12)

c) Memerintahkan

Penulis dalam karangan ini memberi perintah, permintaan, anjuran, nasihat, agar pembaca memenuhi keinginan penulis. Fungsi ini terdapat pada tulisan yang berbentuk undangan – undangan dan peraturan.

d) Mengingat

Penulis karangan ini mencatat peristiwa, keadaan, keterangan, dengan tujuan mengingat atau hal – hal penting itu tidak terlupakan. Tulisan seperti itu biasanya diperlukan untuk penulis itu sendiri atau bisa saja untuk kepentingan orang lain. Misalnya menulis buku harian, memori atau piagam.

e) Berkorespondensi

Dalam karangan itu penulis melakukan surat – menyurat dengan orang lain. Ia memberitahukan, menanyakan, memerintahkan atau meminta sesuatu kepada orang yang dituju, dan mengharapkan oarang itu memenuhi apa yang dikemukakan itu serta membalasnya secara tertulis pula. Fungsi demikian terdapat pada surat.

2) Fungsi Peranan a) Fungsi Penataan

(13)

pikiran, gagasan, dan lain – lain itu diwujudkan secara tersusun.

b) Fungsi Pengawetan

Hal – hal yang kita tulis biasanya kita simpan untuk dibaca kembali pada saat yang lain baik oleh penulis sendiri maupun orang lain.

c) Fungsi Penciptaan

Mengarang berarti menciptakan sesuatu yang baru di antara gagasan, pikiran, pendapat atau imajinasi itu mungkin tidak ada sebelumnya atau tidak demikian susunannya. Kemudian kita menulis atau mengarang sehingga terciptalah suatu yang baru. Karangan sastra menunjukan fungsi penciptaan.

d) Fungsi Penyampaian

Gagasan, pikiran, imajinasi itu yang sudah ditata dan diawetkan dalam wujud tulisan dapat dibaca atau disampaikan kepada yang lain. Penyampaian ini dapat terjadi bukan saja kepada orang lain yang berdekatan tempatnya juga kepada orang yang tinggal berjauhan. Bisa juga penyampaian itu terjadi kepada orang yang berada pada masa pelarihan.

c. Manfaat Menulis

Manfaat menuis menurut Isah Cahyani (2006:102-103) yaitu :

(14)

maka terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan di bawah sadar.

b) Dengan mengembangkan berbagai gagasan penulis terpaksa bernalar, menghubung – hubungkan serta membandingkan fakta – fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan kalau tidak menulis. c) Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoretis maupun mengenai fakta – fakta yang berhubungan.

d) Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian permasalahan yang semula masih samar menjadi lebih jelas.

e) Melalui tulisan dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan secara lebih objektif

f) Lebih mudah memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret

g) Dengan menulis kita aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap informasi

(15)

d. Tahapan Menulis

Menurut Resmini (2006 : 231) tahapan dalam proses menulis ada 5 tahapan, yaitu :

a) Pramenulis (prewriting)

Pada tahap ini siswa berusaha mengemukakan apa yang akan mereka tulis. Dalam hal ini guru bisa menggunakan berbagai strategi pramenulis yang di implementasikan di kelas untuk membantu siswa memilih tema dan menentukan lancarnya proses menulis.

b) Penyusunan Draf Tulisan (Drafting)

Pada tahap kedua dalam proses menulis adalah menulis draf. Dalam proses menulis, siswa menulis dan menyaring tulisan mereka melalui sejumlah konsep. Selama tahap penyususnan konsep, siswa terfokus dalam pengumpulan gagasan. Perlu disampaikan kepada siswa pada tahap iini tidak perlu merasa takut melakukan kesalaha.

c) Perbaikan (Revising)

(16)

d) Penyuntingan (Editing)

Penyuntingan merupaka penyempurnaan tu lisan sampai pada bentuk akhir. Sampai tahap ini fokus utama proses menulis adalah pada isi tulisan siswa denga fokus berganti pada kesalahan mekanik.

e) Pemublikasian (publising)

Pada tahap akhir proses penulisan, siswa mempublikasikan tulisan mereka dan menyempurnakan dengan membaca pendapat dan komentar yang diberikan teman atau siswa lain.

e. Tujuan Menulis

Menulis mempunyai tujuan yang sangat bermacam – macam, tergantung dari keinginan si penulis ingin menulis sesuai yang dikehendakinya.

Menurut Hugo Hartig dalam Tarigan (1982 : 24-25) tujuan dari menulis ada 7 yaitu :

a) Assignment Purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan diri sendiri.

b) Altruistic purpose (tujuan altruistik)

(17)

ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

c) Persuasif purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

d) Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan / penerangan kepada para pembaca.

e) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada pembaca.

f) Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai – nilai artistik, nilai – nilai kesenian.

g) Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, serta menjelajahi dan meneliti serta cermat pikiran – pikiran dan gagasan sendiri agar dapat diterima dan dimengerti oleh para pembaca.

(18)

4. Puisi

a. Pengertian puisi

Puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan tuhan sang pencipta, melalui media bahasa yang estetik yang secara padu dan utuh dalam bentuk teks yang dinamakan puisi (Widjojoko : 2006 : 51).

b. Puisi Bebas

Puisi bebas atau puisi modern adalah bentuk puisi yang benar – benar bebas. Bebas dalam bentuk maupun isi. Jenis puisi inintidak terikat oleh aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang biasanya dikenakan pada puisi lama maupun puisi baru. Puisi ini lebih mengabdi pada isi. Bentuk harus tunduk pada isi yang hendak disampaiakan oleh penyairnya (suroto, 1989 : 58)

c. Jenis Puisi

Apresiasi puisi yang akan dilakukan akan lebih baik lagi bila mengnal jenis – jenis puisi berdasar pada temanya. Jenis puisi yang dikenal dalam dunia sastra di antaranya adalah sebagai berikut :

1) Puisi epik

(19)

2) Puisi ode

Adalah Puisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sifat kepahlawanan.

3) Puisi himne

Adalah puisi pujian kepada tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa atau tanah air.

4) Puisi Naratif

Adalah puisi yang mengandung suatu cerita dengan pelaku dan serangkaian peristiwa yang dialami pelaku itu.

5) Puisi lirik (liris)

Adalah puisi yang biasanya memperhatikan rima (bunyi akhir) dan jumlah suku kata dalam setiap baris. Irama dari puisi lirik dibentuk dari keseragaman pola kalimat pada setiap baris dengan variasi tema dari setiap kalimat.

6) Puisi didaktik

Adalah puisi yang menyandung nilai – nilai pendidikan secara eksplisit.

7) Puisi satirik

Adalah puisi yang mengandung sindiran atau kritik terhadap kehidupan suatu kelompok masyarakat tertentu.

8) Puisi romantis

(20)

9) Puisi elegi

Adalah puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang. (Dadan Juanda dan Prana Iswara : 2006 : 11)

Sedangkan menurut Widjojoko (2006 : 51) jenis puisi dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Puisi Lama

Puisi ini ada pada masyarakat lama sebelum mendapat pengaruh kebudayaan barat (asing). Puisi lama sebenarnya merupakan pencerminan dari masyarakat lama. Puisi lama merupakan puisi yang terikat oleh syarat – syarat, jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik, serta muatan setiap bait. 2) Puisi baru

Puisi baru berbeda dengan puisi lama, sehingga ada yang menyebut puisi moderen. Puisi baru lahir sebagai manifestasi dari rasa berontak penyair yang merasa terkungkung oleh sifat – sifat puisi lama.

3) Puisi kontemporer

Puisi ini merupakan perkembangan dari puisi baru / modern dari segi bentuknya. Konteporer berarti kesewaktuan yang menandai corak terbaru dari puisi indonesia.

Disebutkan ada 6 ciri yang menandai puisi kontemporer :

(21)

b) Puisi yang menggunakan simbol – simbol non kata atau menggunakan kata seminimal mungkin

c) Puisi dengan bebas memasukan unsur – unsur bahasa asing atau bahasa daerah kedalamnya

d) Puisi yang mementingkan tipografi

e) Puisi yang menggunakan kata secara tepat, sehingga menghasilkan ungkapan baru

f) Puisi yang menggunakan kata – kata “supra” (kata – kata biasa yang dijungkirbalikan suku – suku katanya.

d. Unsur intrisik puisi

Menurut Widjojoko (2006 : 61-62) Puisi sebagai salah satu karya kreatif yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, mempunyai unsur – unsur yang dapat ditelusuri. Unsur yang tergolong unsur intrisik puisi itu adalah: (1) tema, (2) rasa, (3) nada, (4) amanat, (5) diksi, (6) imajinasi, (7) pusat pengisahan, (8) gaya bahasa, (9) ritme dan (10) rima.

1) Tema

(22)

puisi mengandung dua tema, berapa pun panjangnya puisi tersebut.

2) Rasa

Rasa disebut juga arti emosional. Dalam menghadapi suatu persoalan, seorang penyair tersentuh secara rasional, ia tersentuh dan terlibat secara emosional. Ketika ia melihat sesuatu obyek, ia bisa saja merasa sedih, atau merasa heran. Makna emosional seperti itulah yang disebut dengan rasa.

3) Nada

Dalam kehidupan sehari – hari kita berbicara menggunakan nada bicara. Hal ini akan menggambarkan sikap kita terhadap persoalan yang kita bicarakan tersebut. Demikian pula halnya dengan puisi, kita dapat menangkap sikap penyair lewat intonasi puisi tersebut. Penyair dapat terlihat menggurui, mencaci, merayu, merengek, menyindir, mengajak dan sebagainya terhadap pembaca atau pendengarnya. Itulah yang disebut nada puisi.

4) Amanat

(23)

sesuatu atau berontak dan berbuat sesuatu. Barangkali juga penyair mengharapkan kita merenung dan menjadi bijak setelah membaca puisi. Itulah yang disebut amanat, yang kadang – kadang juga disebut pemecahan persoalan yang dikemukakan dalam tema. 5) Diksi (pilihan kata)

Diksi atau pilihan kata di dalam puisi, merupakan hal yang penting, karena keberhasilan puisi dicapai dengan mengintensifkan pilihan kata. Puisi – puisi moderen (konvensional) mencari kekuatan pada diksi yang tepat, karena makna dan keindahan puisi di bangun oleh seni kata.

6) Imajeri

Imajeri adalah sesuatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk mengungkapkan kembali kesan – kesan panca indra dalam jiwa kita. Berdasarkan indra yang dikenai rangsang, maka imajeri dapat dikelompokan menjadi imajeri pandang, imajeri dengar, dan imajeri kecap.

7) Pusat pengisahan

(24)

8) Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa.

9) Ritme atau irama

Ritme dan irama adalah totalitas tinggi rendahnya suara, panjang pendek, dan cepat lambatnya suara waktu membaca puisi. Ritme di dalam puisi dibentuk oleh pengaturan larik, jumlah suku kata, dan pengaturan bunyi. Di dalam puisi yang baik, ritme itu dapat memberi gambaran yang intensif tentang nada rasa dan tema. 10)Rima atau Sajak

Rima atau sajak adalah persamaan bunyi. Persamaan bisa terjadi di awal, tengah atau di akhir. Di dalam puisi moderen, rima tidak seteratur puisi lama. Walaupun demikian, bukan berarti tidak berirama. Puisi modern pun menggunakan rima, hanya tidak berpola seperti dahulu. Rima digunakan secara bebas sesuai dengan ekspresi yang disinginkan penyair.

Materi menulis puisi bebas sesuai KTSP SD Negeri 3 Bancarkembar dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai berikut :

Standar Kompetensi :

(25)

Kompetensi Dasar :

8.3 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata tepat.

5. Apresiasi Sastra

Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin “apreciatio” yang berarti “mengindahkan” atau “menghargai”. Dalam kosnteks yang lebih luas,

istilah apresiasi menurut Gove mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai – nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Menurut Squire dan Taba (aminudin, 1995 : 34) berkesimpulan bahwa sebagai suatu proses, apresiasi melibatkn tiga unsur inti, yakni (1) Aspek Kognitif, (2) Aspek emotif, (3) Aspek Evaluatif. (aminudin, 1995 : 34)

(26)

6. Model Pembelajaran Outdoor( di Luar Kelas)

Proses pembelajaran untuk siswa harus benar-benar menyenangkan,

sehingga siswa betah untuk belajar. Suasana pembelajaran diciptakan agar

tidak ada penekanan psikologis bagi kedua belah pihak, guru dan

siswa.Pembelajaran di luar kelas merupakan salah satu upaya terciptanya

pembelajaran, terhindar dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi belajar

hanya dalam kelas.Pembelajaran di luar kelas merupakan pembelajaran

yang dilakukan di luar ruang kelas atau di luar gedung sekolah, atau

berada di alam bebas, seperti: bermain di lingkungan sekitar sekolah, di

taman, atau di perkampungan masyarakat sekitar sehingga diperoleh

pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas hasil belajar

terhadap materi yang disampaikan di luar kelas.

a. Tujuan Pembelajaran di Luar Kelas

Tujuan pembelajaran di luar kelas yang secara umum ingin dicapai

melalui aktivitas di luar ruang kelas atau di luar lingkungan sekolah

(Irawan, A. Dalam Ginting; 2005) dalam Muh.Soleh 2012.adalah:

3. Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk

mengembangkan kreativitas dan inisiatif personal

4. Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap

5. Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga

dan spiritnya dapat berkembang optimal

6. Memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara

(27)

7. Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan

ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas

8. Memberikan kontribusi untuk membantu mengembangkan

hubungan guru-murid yang lebih baik melalui berbagai

pengalaman di alam bebas

9. Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung

10. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan

komunitas sekitar untuk pembelajaran.

b. Langkah – langkah Pelaksanaan Pembelajaran Outdoor sebagai

berikut:

1) Tahap Persiapan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a) Merumuskan tujuan pembelajaran

b) Guru menyiapkan tempat dan media yang ada di luar lingkungan

c) Guru mengajak siswa ke luar kelas

d) Baik guru maupun siswa harus dalam keadaan nyaman, rileks dan tidak merasa terpaksa.

2) Tahap Pelaksanaan, meliputi langkah sebagai berikut:

a) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk berjalan dengan rapi dan tertib untuk belajar di luar kelas

(28)

c) Guru menjelaskan materi

d) Siswa memperhatikan penjelasan guru di luar kelas

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3) Tahap Evaluasi, meliputi langkah sebagai berikut:

a) Tahap evaluasi merupakan kesempatan yang diberikan guru kepada siswa untuk memperlihatkan kemajuannya.

b) Jika siswa tidak memberikan jawaban maka guru tidak mengatakan salah tetapi menyebutkan kata yang benar dan mengajak siswa untuk mengulangi kembali

c) Manfaat Pembelajaran di luar kelas c. Manfaatnya pembelajaran di luar kelas antara lain:

1) Pikiran lebih jernih

2) Pembelajaran akan terasa menyenangkan

3) Pembelajaran lebih variatif

4) Belajar lebih rekreatif

5) Belajar lebih riil

6) Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas

7) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas

8) Wahana belajar akan lebih luas

9) Kerja otak lebih rilexs

d. Kelebihan yang mendukung pada pembelajaran siswa, di antaranya

(29)

1) Mendorong motivasi belajar siswa, karena menggunakan setting

alam terbuka sebagai sarana kelas, untuk memberikan dukungan

proses pembelajaran secara menyeluruh yang dapat menambah

aspek kegembiraan dan kesenangan.

2) Guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan karena dapat berekspolarasi menciptakan suasana

belajar seperti bermain.

3) Pada pembelajaran di luar kelas siswa menggunakan media

pembelajaran yang kongkrit dan memahami lingkungan yang ada

disekitarnya. Pada saat pembelajaran digunakan media yang

sesuai dengan situasi kenyataannya, yakni berbagai permainan

anak seperti seluncuran, ayunan, jungkat-jungkit dan lain-lain.

4) Mengasah aktivitas fisik dan kreativitas siswa karena

menggunakan strategi belajar sambil melakukan atau

mempraktekan sesuai dengan penugasan. Selain memiliki

kelebihan, pendekatan di luar kelas sebagai pendekatan

pembelajaran juga memiliki kelemahan: memerlukan perhatian

yang ekstra dari guru pada saat pembelajaran karena

menggunakan media yang sesuai dengan kenyataannya di arena

bermain anak yang dapat memungkinkan anak keterusan bermain

(30)

7. Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan sarana untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, serta untuk meningkatkan pengetahuan intelektual dan kesussasteraansalah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut. Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai – nilai kemanusiaan (Hartati : 2006)

a) Fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia

1) Sarana pembinaan kesatuan dan kesatuan bangsa

2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya

3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

4) Sarana penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik untuk keperluan menyangkut berbagai masalah

5) Sarana pengembangan penalaran

6) Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusasteraan Indonesia

b) Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia

(31)

2) Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk makna, dan fungsi, serta menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk bermacam – macam tujuan, keperluan dan keadaan

3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial

4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis)

5) Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

c) Ruang Lingkup Bahasa Indonesia a) Mendengarkan

(32)

b) Berbicara

Seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan, menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, mesyarakat, benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar tunggal, gambar seri, kegiatan sehari – hari, peristiwa, tokoh kesukaan/ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk dan laporan serta mengapresiasikan dan berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil sasrta berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak.

c) Membaca

Seperti membaca huruf, suku kata – kata, kalimat, paragraph, berbagai teks bacaan, denah; petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra berupa dongeng, cerita anak – anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan drama anak kompetensi membaca juga diarhkan menumbuhkan budaya membaca

d) Menulis

(33)

dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan menulis hasil sastra berupa cerita dan puisi. Kompetensi menulis juga diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis.

B. Penelitian Yang Relevan

Prawita (2014) dalam penelitiannyayang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar di Sekolah Dasar” menunjukan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis

puisi siswa setelah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarhal ini ditunjukan dengan meningkatnya hasil menulis puisi siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I presentase ketuntasan menulis puisi bebas yaitu sebesar 67,61 dan untuk presentase pada siklus II sebesar 76,42.

C. Kerangka Pikir

(34)

D.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah kreativitas dan kemampuan menulis puisi bebas dapat ditingkatkan dengan melalui model pembelajaranoutdoor di kelas V SD N III Bancarkembar.

Kondisi awal

Belum menggunakan model

Rendahnya kreativitas dan kemampuan

menulis puisi

Melakukan tindakan Menggunakan model

pembelajaran Outdoor

Siklus I

Refleksi

Kondisi akhir

Melalui model pembelajaran outdoor dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan menulis puisi bagi siswa kelas V

Gambar

Tabel 2.1 Kisi – Kisi Pedoman Penilaian Kreativitas Menulis Puisi
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

Referensi

Dokumen terkait

Namun juga dengan penambahan konsentrasi maltodekstrin dapat mempengaruhi penurunan intensitas warna, daya larut, waktu pembasahan, dan kadar klorofil juga semakin

The purpose of this study was to determine the effect of pH, temperature and heating duration on antioxidant degradation of red beet powder and to determine the

Jenis-jenis pendapatan utama dari operasi suatu bank antara lain adalah pendapatan bunga, pendapatan provisi dan pendapatan komisi, serta pendapatan jasa lainnya. Setiap

Pagano dan McKnight dalam Masri (2002), mengembangkan pengukuran kepuasan pelanggan yang sering digunakan pada jasa transportasi, meliputi delapan aspek pelayanan,

There is one main question which is going to be discussed in this study, namely (1) How does John McCrae portray his view on war through his poems are “In Flanders Fields”,

Tetapi kalau dilihat secara lebih mendalam maka yang paling menentukan dalam proses tersebut adalah elektron karena timbulnya radikal dalam proses aplikasi teknologi plasma

Campuran gas (CO2 dan CO) kemudian bereaksi dan mereduksi oksida U3O8 dengan menghasilkan campuran oksida uranium. Kernel oksida uranium hasil kalsinasi gel diatas yang

Dari hasil uji fungsi diketahui bahwa alat uji transduser TS-3 trigger dan TS-3 switch telah berfungsi dengan baik, sesuai dengan yang diharapkan.. Kata kunci : Pembuatan,