i
SKRIPSI
Sebagai Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Ade Puspitasari
A11200734
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
iv
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Gombong, April 2016
v
Bersabarlah… karena semua doa
baik pasti dikabulkan
vi
Alhamdulillahi Rabbil ’alamin,
Segala puji bagi Allah SWT, Atas segala rahmat dan hidayah Nya karya sederhana ini dapat terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Bapak Martono, Ibu Mutiah, Mba Agustin Wilujeng
vii
Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Pasien untuk Menjalani Terapi
Hemodialisa Di RSUD Dr.Soedirman Kebumen”. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti
mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Diah Astutiningrum M.Kep.,Ns. selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Direktur PKU Muhammadiyah Gombong, perawat, dan pasien ruang
Hemodialisa yan sudah mengizinkan peneliti melakukan uji validitas.
6. Direktur RSUD Dr. Soedirman, Perawat, dan Pasien di Ruang Hemodialisa
yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan studi pendahuluan dan
penelitian.
7. Sahabat (Amri, Anggun, Anida, Heti, Fela, Ika, Yuni). Dan Teman-teman S1
Keperawatan angkatan 2012
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna dan banyak terdapat kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan
viii
ix Skripsi, April 2016
Ade Puspitasari 1), Podo Yuwono 2), Diah Astutiningrum 3)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PASIEN UNTUK MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
xvi +59 halaman + 2 gambar+ 13 tabel+ 10 lampiran .
ABSTRAK
Latar Belakang : Motivasi diperlukan dalam berbagai hal salah satunya adalah motivasi untuk menjalani terapi hemodialisa. Hemodialisa adalah salahsatu terapi pengganti ginjal yang dilakukan 2-3 kali seminggu. Pasien yang menjalani terapi ini pasti mengalami kejenuhan, namun banyak pasien yang tetap bertahan dan semangat menjalaninya.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan faktor yang paling dominan dengan motivasi pasien untuk menjalani terapi hemodialisa.
Metode: Metode penelitian ini adalah analitik korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 50 responden dengan menggunakan purposive sampling. Analisa bivariat menggunakan spearman rank dan analisa multivariat menggunakan regresi logistic dengan model forward.
Hasil: Berdasarkan penelitian didapatkan hasil tidak terdapat hubungan kebutuhan dengan motivasi (p=0,221). Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan motivasi (p=0,000). Terdapat hubungan akses pelayanan dengan motivasi (p=0,016). Tidak terdapat hubungan pelayanan perawat dengan motivasi (p=0,555).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian akses pelayanan dan dukungan keluarga berhubungan dengan motivasi pasien untuk menjalankan terapi hemodialisa. Sedangkan faktor yang paling berhubungan adalah dukungan keluarga.
Kata kunci : Akses pelayanan, Dukungan keluarga, Motivasi melakukan terapi hemodialisa.
x Minithesis, April 2016
Ade Puspitasari1), Podo Yuwono2), Diah Astutiningrum3)
CORRELATED FACTORS WITH PATIENTS’ MOTIVATION TO
UNDERGO HEMODIALYSIS THERAPY AT Dr. SOEDIRMAN
KEBUMEN STATE HOSPITAL
xvi +59 pages + 2 figures+ 13 tables+ 10 appendices.
ABSTRACT
Background: Motivation is needed to everything including to undergo hemodialysis therapy. Hemodialysis is a kind of kidney replacement therapy done for 2 – 3 times a week. Patients undergoing this therapy are definitely experiencing bored, but there are many patients who keep having the therapy and high spirit.
Objectives: To determine correlated factors and the dominant with patients’ motivation to undergo hemodialysis therapy at Dr. Soedirman Kebumen State Hospital.
Methods: The present study used analytical correlation with cross sectional approach. The samples consisted of 50 respondents taken by purposive sampling technique. Data were analyzed using bivariate analysis by Spearman Rank and multivariate analysis by Logistic Regression with forward model.
Results: There were significant correlation between family support and motivation (p=0,000), and service access and motivation (p=0,016). There were no correlation between necessities and motivation (p=0,221), and nurses’ service and motivation (p=0,555).
Conclusion : Service access and family support were corrrelated with patients’ motivation to undergo haemodyalisis therapy. The most dominant factor was family support.
xi
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN... iv
MOTTO... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
E. Keaslian Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI ... 8
1. Konsep Gagal Ginjal Kronik ... 8
a. Pengertian ... 8
b. Etiologi ... 9
c. Patofisiologi ... 9
d. Tahap Perkembangan Gagal Ginjal ... 10
e. Manifestasi ... 11
2. Konsep Hemodialisa ... 12
xii
b. Teori Motivasi ... 17
c. Jenis Motivasi ... 17
d. Perilaku Kesehatan... 18
d. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ... 18
B. KERANGKA TEORI ... 25
C. KERANGKA KONSEP ... 26
D. HIPOTESIS ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 28
B. Populasi Dan Sampel ... 28
C. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 29
D. Variabel ... 30
E. Definisi Operasional ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 32
G. Instrumen ... 33
H. Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 35
I. Teknik Analisa Data ... 39
J. Pengolahan Data ... 41
K. Etika Penelitian... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariat ... 43
2. Analisa Bivariat ... 45
3. Analisa Multivariat ... 48
B. PEMBAHASAN 1. Faktor yang berhubungan dengan motivasi pasien ... 49
xiii
a. Bagi Institusi Pendidikan ... 57
b. Bagi Rumah Sakit ... 58
c. Bagi Keluarga ... 58
c. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 58
DAFTAR PUSTAKA
xiv
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 26
Tabel 3.2 kisi-kisi kuesioner ... 30
Tabel 3.3 Interpretasi Pengujian Hipotesis ... 40
Tabel 3.4 Pengkodingan Variabel ... 42
Tabel 4.1 Distribusi Frekuesi Responden Faktor Kebutuhan ... 44
Tabel 4.2 Distribusi Frekuesi Responden Faktor Dkungan keluarga ... 45
Tabel 4.3 Distribusi Frekuesi Responden Faktor Akses Pelayanan ... 45
Tabel 4.4 Distribusi Frekuesi Responden Faktor Pelayanan Perawat ... 46
Tabel 4.5 Hubungan Kebutuhan Dengan Motivasi Pasien Untuk Menjalani Terapi Hemodialisa ... 46
Tabel 4.6 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Pasien Untuk Menjalani Terapi Hemodialisa ... 47
Tabel 4.7 Hubungan Akses pelayanan Kebutuhan Dengan Motivasi Pasien Untuk Menjalani Terapi Hemodialisa ... 48
Tabel 4.8 Hubungan Pelayanan PerawatKebutuhan Dengan Motivasi Pasien Untuk Menjalani Terapi Hemodialisa ... 48
xv
Gambar 2.1. Kerangka Teori ... 21
xvi Lampiran 1 : Kegiatan Bimbingan
Lampiran 2 : Jadwal Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 5 : Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 6 : Surat Ijin Uji Validitas
Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas
Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 9 : Hasil Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar
didunia masih menghadapi berbagai permasalahan kesehatan yang cukup
pelik. Masalah kesehatan yang lazim terjadi di negara-negara maju yaitu
penyakit-penyakit kronis akibat proses degeneratif dan perubahan gaya hidup
seperti: hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, stroke, gagal
ginjal kronik dan lain-lain (PPI Belanda, 2015). Menurut Lazzarus (2000)
dalam Faradila (2009) mengatakan di Amerika Serikat, data tahun
1995-1999 menyatakan insiden penyakit ginjal kronik diperkirakan 100 kasus
perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat sekitar 8% setiap
tahunnya.
Gagal Ginjal Kronik juga menjadi masalah utama di negara-negara
berkembang seperti Asia Tenggara. Negara Malaysia dengan populasi 18 juta
diperkirakan terdapat 1800 kasus baru gagal ginjal pertahunnya (Faradila,
2009). Berdasarkan data yang didapatkan dari Indonesia Renal Registry, suatu kegiatan dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia, pada tahun 2010 ada
5184 pasien dan meningkat menjadi 5951 pada tahun 2011 (IRR, 2011).
Meningkatnya prevalensi gagal ginjal tahap akhir yang dirawat dapat
dihubungkan dengan peningkatan jumlah pasien yang menjalani Terapi
Pengganti Ginjal (TPG)/ Repacement Renal Therapy (RRT). Hemodialisa menjadi pilihan utama pasien gagal ginjal kronik untuk mempertahankan
hidupnya (Asti dkk, 2014).
Data yang didapat dari Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Umum
Margono Soekarjo Purwokerto pada Maret 2006 menunjukkan adanya
peningkatan jumlah pasien gagal ginjal yang menjalani terapi Hemodialisis.
Pada tahun 2004 telah dilakukan tindakan hemodialisis sebanyak 4543 kali,
terdiri dari laki-laki sebanyak 3064 kali dan perempuan sebanyak 1479 kali.
Sedangkan pada tahun 2005 dilakukan tindakan hemodialisis 7028 kali, laki-
laki 4225 kali dan perempuan sebanyak 2983 kali, terhadap 150 pasien baik
rawat jalan maupun rawat inap (Saryono dan Handoyo, 2006). Sedangkan
pasien yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ)
mencapai 143 pada 2002, 152 pasien pada tahun 2003 dan 168 pasien pada
akhir bulan November 2004. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
jumlah pasien yang menjalani hemodialisa di RSIJ sekitar 5% per tahun
(Suryati dan Triayu, 2010).
Ketika seseorang memulai terapi ginjal pengganti (hemodialisis) maka
ketika itulah pasien harus merubah seluruh aspek kehidupannya. Pasien harus
mendatangi unit hemodialisa secara rutin 2-3 kali seminggu, konsisten
terhadap obat-obatan yang harus dikonsumsinya, memodifikasi dietnya secara
besar-besaran, mengatur asupan cairan hariannya serta mengukur balance cairan setiap harinya. (Kim, 2010 dalam Syamsiah, 2011).
Pasien yang menjalani hemodialisa juga sering dihadapkan pada
sejumlah permasalahan baik fisik maupun psikososial. Masalah fisik
diantaranya mual, muntah, nyeri epigastrium, pusing, hypotensi, kram otot
dan lain-lain. Sedangkan masalah psikososial diantaranya timbul perasaan
khawatir akan kondisi sakit yang tidak bisa diramalkan, kejenuhan, masalah
finansial, dan menurunnya kualitas hidup. Masalah-masalah tersebut diatas
sering menghilangkan semangat pasien untuk hidup (Annas, 2010).
Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang paling lama kontak
dengan pasien, juga dengan peran uniknya sebagai petugas yang memberi
pemenuhan kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual, diharapkan mampu
memberikan motivasi pada pasien agar tetap menjalani hemodialisa. Motivasi
merupakan faktor yang paling berpengaruh dan diperlukan pasien gagal ginjal
kronik untuk mendorong perilaku mereka agar rutin menjalani terapi
hemodialisa. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Syamsiah
(2010), bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan
Motivasi sangat diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas, pasien
yang menjalani terapi hemodialisa 2-3 kali akan mengalami kejenuhan
dengan proses terapi, oleh karena itu motivasi untuk melakukan terapi
hemodialisa sangat dibutuhkan. Ada enam faktor yang terbukti berpengaruh
terhadap kepatuhan selama menjalani terapi di Rumah Sakit yaitu: usia,
perbedaan gender, lama hemodialisa, akses pelayanan, persepsi pelayanan
perawat, dan dukungan keluarga (Syamsiah, 2010).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Annas (2010) tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi pasien untuk tetap menjalani terapi
hemodialisa, mendapatkan hasil bahwa proses kehilangan, kebutuhan akan
dicintai, penyuluhan pre hemodialisis, kualitas hidup, dan dana merupakan
faktor lain yang juga berpengaruh terhadap motivasi pasien untuk menjalani
terapi hemodialisa.
Motivasi adalah dorongan/dukungan dari dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai tujuan. Motivasi dapat bersumber dari faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik. Motivasi instrinsik yaitu semacam dorongan yang
bersumber dari dalam diri individu, tanpa harus menunggu rangsangan dari
luar. Sedangkan Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh
adanya rangsangan atau dorongan dari luar. Kelemahan dari motivasi ini
adalah harus senantiasa didukung oleh lingkungan, fasilitas dan orang yang
mengawasi, sebab kesadaran dari dalam diri individu itu belum berubah
(Ardi, 2010).
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman merupakan salah satu
rumah sakit yang melayani terapi hemodialisis di daerah Kebumen, dengan
menyediakan 12 mesin hemodialisis. Data yang didapat dari Ruang
Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman menunjukan adanya
peningkatan jumlah pasien dari bulan ke bulan yang menjalani terapi, pada
bulan Juli jumlah pasien yang menjalani terapi hemodialisa sebanyak 88
pada bulan September jumlah pasien bertambah cukup banyak menjadi 98
pasien.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada pasien yang
mengalami drop out terapi Hemodialisa. Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 pasien pada 19 Oktober 2015 ,4 pasien mengatakan menjalani
Hemodialisa karena keinginan sendiri dan untuk menghilangkan gejala dari
Gagal Ginjal Kronik (Faktor Intrinsik), Sedangkan 4 pasien mengatakan
menjalani Hemodialisa karena dukungan/dorongan dari Keluarga dan Tenaga
kesehatan. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
lebih jauh tentang “Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pasien untuk menjalani Terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soedirman Kebumen tahun 2016”.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “ Apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pasien untuk menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Soedirman Kebumen?”.
1.3.TUJUAN PENELITIAN
1.3.1.Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
beberapa faktor yang berhubungan dengan motivasi pasien untuk
menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
1.3.2.Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1.3.2.1. Hubungan kebutuhan dengan motivasi pasien untuk menjalani
terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soedirman.
1.3.2.2. Hubungan dukungan keluarga dengan motivasi pasien untuk
menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soedirman.
1.3.2.3. Hubungan pelayanan perawat dengan motivasi pasien untuk
menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soedirman.
1.3.2.4. Hubungan akses pelayanan dengan motivasi pasien untuk
menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soedirman.
1.3.2.5. Faktor yang paling dominan dengan motivasi pasien menjalani
terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Soedirman.
1.4.MANFAAT PENELITIAN
1.4.1.Manfaat keilmuan
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pasien untuk
1.4.2.Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data
untuk penelitian selanjutnya. Melalui penelitian ini akan memberikan
kejelasan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi
pasien untuk menjalani terapi hemodialisa. Sehingga dapat dijadikan
data untuk penelitian selanjutnya untuk mengembangkan intervensi
yang tepat dalam upaya meningkatkan tingkat kesehatan pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa.
1.5. KEASLIAN PENELITIAN
Penelitian yang sama belum pernah dilakukan, namun ada beberapa
penelitian yang hampir mirip dengan penelitian yang dilakukan peneliti
antara lain:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Syamsiah (2010) tentang Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien CKD yang menjalani
Hemodialisa di RSPAU dr. Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma
Jakarta. Desain penelitian adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 157 responden, yang didapat dengan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan
dengan usia (p=0,006), pendidikan (p=0,003), lamanya terapi hemodialisa
(p=0,015), motivasi (p=0,039) dan dukungan keluarga (p=0,014).
Sedangkan variabel lain tidak ada hubungan jenis kelamin (p=0,328),
kebiasaan merokok (p=0,855), pengetahuan (p=0,408), akses yankes
(0,723), dan persepsi pasien terhadap pelayanan perawat (p=0,418).
Persamaan terletak pada variabel yang diteliti yaitu dukungan keluarga,
akses pelayanan, dan pelayanan perawat. Desain penelitian yang
digunakan sama. Perbedaannya yaitu tidak meneliti tentang kepatuhan
b. Penelitian yang dilakukan oleh Annas (2010) dengan judul Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Motivasi Pasien Gagal Ginjal Kronik Untuk Tetap
Menjalani Hemodialisis Di Unit Hemodialisis RS Dr.Cipto
Mangunkusumo. Desain penelitian adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 140 responden. Hasil penelitian didapatkan hubungan antara
motivasi dengan proses kehilangan (p=0,001), kebutuhan akan dicintai
(p=0,000), spiritual (0,021), penyuluhan pre hemodialisis (p=0,019),
kualitas hidup (p=0,000) dan tersedianya dana (p=0,000). Persamaan
dengan penelitian ini yaitu meneliti faktor-faktor yang memotivasi pasien
untuk melakukan terapi hemodialisis, dan desain penelitian. Perbedaannya
Stikes Muhammadiyah Gombong.
Annas, Jasni. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pasien gagal ginjal kronik untuk tetap menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisis RS Dr. Cipto Mangunkusumo. Materi di presentasikan dalam PITNAS PPGI 2010.
Ardi. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pasien tuberculosis terkontroversi melanjutkan pengobatan TB di Puskesmas Kroya I dan II Kabupaten Cilacap. Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asti, Arnika Dwi dkk. (2014). Gambaran perubahan hidup klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Jurnal kebidanan dan keperawatan Vol 10 No 2. Yogyakarta: STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
Baradero, Mary. (2009). Klien Gangguan Ginjal: Seri asuhan keperawatan. Jakarta: EGC.
Butar-butar, Aguswina. (2009). Karakteristik Pasien dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=58691&val=4130. Diakses pada 18 April 2016
Desimawati, Wahyuni Dian. (2013). Hubungan Layanan Keperawatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Sumbersari KabupatenJember.
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/3179/Dian%20Wa hyuni%20Desimawati%20%20092310101060.PDF?sequence=1. Diakses pada 15 Februari 2016.
Dita, Arasti Nisfiani. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diit Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Desa Begajah Kecamatan Sukoharjo KabupatenSukoharjo.http://eprints.ums.ac.id/30732/12/naskah_publikasi.p df. Diakses 20 maret 2016
Faradilla, Nova. (2009). Gagal Ginjal Kronik (GGK). https://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/06/ggk_files_of_drsmed_fk ur.pdf. Diakses pada 14 September 2015.
kalisari batang. http://lib.unnes.ac.id/17243/1/155040844.pdf. Skripsi: Fakultas ilmu pendidikan. Universitas Negeri Semarang . diakses pada 28 November 2015.
Hastono, Sutanto Priyo. 2011. Statistik Kesehatan edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers
Hidayat, Syarifudin. (2011). Metodologi penelitian. Bandung: Mandar Maju.
IRR. (2011). 4th Report Of Indonesia RenalRegistry. http://www.pernefriinasn.org/Laporan/4th%20Annual%20Report%20Of% 20IRR%202011.pdf. Diakses pada 10 September 2015.
Kamaluddin, Ridlwan. (2009). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Asupan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis Di Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.http://Jos.Unsoed.Ac.Id/Index.Php/Keperawatan/Article/View /175. Diakses Pada 20 Maret 2016
Kowalski dan Rosdahl. (2014). Textbook of basic nursing. Dwi Widiarti (Alih Bahasa). Jakarta: EGC.
Nara, Adriana. (2014). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Akses Pelayanan Kesehatan, Jumlah Sumber Informasi Dan Dukungan Keluarga Dengan Pemanfaatan Fasilitas Persalinan Yang Memadai Oleh Ibu Bersalin Di Puskesmas Kawangu Kabupaten Sumba Timur. http://Www.Pps.Unud.Ac.Id/Thesis/Pdf_Thesis/Unud-1011-1790967196-Tesis.Pdf. Diakses Pada 20 Maret 2016
Nugrahaeni, Dyan Kunthi. (2012). Konsep Dasar Epidemiologi. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2008). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PPI Belanda, (2015). Penyakit Ginjal di Indonesia Sampai di Mana?. http://Ppibelanda.org/penyakit-ginjal-di-indonesia-sampai-dimana.
Diakses pada 12 September 2015.
PKU Muhammadiyah Gombong. Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Rahmah, Sofani Ridho. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar. http://Ejournal.Say.Ac.Id/Ejournal/Index.Php/Jkk/Article/Download/51/51 . Diakses Pada 20 Maret 2016
Riwidikdo, Handoko. (2007). Belajar mudah teknik analisis data dalam penelitian kesehatan (plus aplikasi software SPSS). Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Sandy, M Fitria. (2013). Hubungan Antara Faktor Kepatuhan Mengkonsumsi Obat, Dukungan Keluarga Dan Lingkungan Masyarakat Dengan Tingkat Kekambuhan Pasien Skizofrenia Di RSJD Surakarta http://Eprints.Ums.Ac.Id/27203/17/NASKAH_PUBLIKASI.Pdf. Diakses Pada 20 Maret 2016
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis bagi pemula. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Saryono dan Handoyo. (2006). Kadar ureum dan Kreatini darah pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis di rumah sakit umum margono soekarjo purwokerto. Jurnal ilmiah kesehatan keperawatan Vol. 2 No.1 februari 2006. Gombong: LPPM Stikes Muhammadiyah Gombong.
Septia, Asra. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum
Obat Pada Penderita Tb Paru.
http://Jom.Unri.Ac.Id/Index.Php/JOMPSIK/Article/Viewfile/3399/3296.Id . Diakses Pada 20 Maret 2016
Smeltzer, C Susan. (2013). Handbook For Brunner & Suddarth’s Textbook Of Medical-Surgical Nursing . Devi Yulianti dan Amelia Kimin (Alih Bahasa). Jakarta: EGC.
Sopiyudin, M Dahlan. (2014). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan DESKRIPTIF, Bivariat, Dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia.
Sudiarti. (2014). Gambaran Gaya Hidup Pasien Sebelum Menderita Gagal Ginjal Kronik di PKU Muhammadiyah Gombong. Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
N%20KEPATUHAN%20DIET%20PADA%20PASIEN%20GAGAL%20 GINJAL%20KRONIK%20DI%20IRINA%20C2%20DAN%20C4%20RS UP%20PROF.%20DR.%20R.%20D.%20KANDOU%20MANADO. Diakses Pada 20 Maret 2016
Sunaryo. (2005). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.
Suryati, Atih dan Triayu, Ati reski. (2010). Hubungan Terapi Religius (Doa dan Dzikir) dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di rumah sakit islam Jakarta. Jurnal kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Susanti, Rifi. (2014). Hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap pemenuhan kebutuhan dasar pasien gangguan jiwa dengan deficit perawatan diri di Rumah Sakit JIwa Tampan Pekanbaru. http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/download/5209/5088. Jurnal Keperawatan Universitas Riau. Diakses pada 17 April 2016.
Suwardiman, Deni. (2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Beban Keluarga Untuk Mengikuti Regimen Terapeutik Pada Keluarga Klien Halusinasi Di RSUD Serang Tahun 2011. Lib.Ui.Ac.Id/File?File=Digital/20280324T%20Deni%20Suwardiman.Pdf. Tesis Fakultas ilmu keperawatan Program Studi Magister Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia. Diakses pada 24 Februari 2015.
Syamsiah, Nita. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisa Di RSPAU Dr Esnawan Antariksa Halim Perdana Kusuma Jakarta. http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20281994T%20Nita%20Syamsiah.pd f. Tesis Fakultas ilmu keperawatan Program Studi Magister Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia. Diakses pada 19 September 2015.
Tisna, Nandang Ali Ami Jaya. (2009).Faktor-Faktor Yang Berhubungna Dengan Tingkat Kepatuhan Pasien Dalam Minum Obat Antihipertensi Di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten Tahun 2009. http://Perpus.Fkik.Uinjkt.Ac.Id/File_Digital/Nandang%20Tisna.Pdf. Skripsi Prodi FIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Diakses pada 15 Maret 2016
Maret 2016
Wahyuni, Sri. (2010). Analisis Motivasi Terapi Hemodialisis Pada Penderita Gagal Ginjal (Studi Kasus Di Rumah Sakit Islam Klaten Tahun 2010). http://core.ac.uk/download/pdf/11708334.pdf. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Universitas Diponegoro: Semarang. Diakses pada 12 Desember 2015.
Waskiyah, Yayah. (2011). Hubungan Motivasi Kerja Dengan Perilaku Caring Perawat Di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. http://digilib.un imus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=readdi=jtptunimus-yayah(skripsi). Diakses tanggal 16 Maret 2016
49 60 1 tahun P SMP
36 3 3 3 3 3 3 18 2 36 3 1 2 2 3 3 14 1
37 3 2 1 3 2 3 14 1 37 3 3 3 3 4 4 20 2
38 1 2 1 1 2 2 9 1 38 3 2 3 3 2 3 16 2
39 3 3 2 2 2 3 15 1 39 3 3 3 3 3 3 18 2
40 2 1 3 2 2 3 13 1 40 3 1 3 2 3 3 15 1
41 2 3 2 2 2 4 15 1 41 3 3 3 3 4 3 19 2
42 3 3 2 2 1 3 14 1 42 2 2 3 2 3 2 14 1
43 3 3 2 2 1 3 14 1 43 3 1 2 3 3 3 15 1
44 1 3 3 3 2 3 15 1 44 3 3 1 3 2 3 15 1
45 3 2 2 2 1 3 13 1 45 3 1 3 2 3 3 15 1
46 3 3 3 3 3 3 18 2 46 3 1 3 3 3 3 16 2
47 1 3 3 3 2 3 15 1 47 3 1 2 3 3 3 15 1
48 3 3 3 3 3 3 18 2 48 3 2 3 3 3 3 17 2
49 4 3 3 3 3 3 19 2 49 3 1 3 2 2 3 14 1
50 2 2 3 3 3 3 16 2 50 2 1 3 2 2 3 13 1
36 3 3 3 2 3 3 17 2 36 3 3 3 4 3 3 19 2
37 1 3 4 1 4 4 17 2 37 3 2 3 4 3 1 16 2
38 3 2 3 2 3 3 16 2 38 3 3 3 4 3 1 17 2
39 1 3 3 1 3 3 14 1 39 3 2 3 4 3 1 16 2
40 3 3 3 2 3 3 17 2 40 3 2 3 4 3 1 16 2
41 3 3 3 4 3 3 19 2 41 3 3 3 4 3 3 19 2
42 3 3 3 2 3 3 17 2 42 1 4 3 1 3 1 13 1
43 3 3 3 2 3 3 17 2 43 1 4 3 1 3 1 13 1
44 1 3 3 2 3 3 15 1 44 1 1 3 2 3 1 11 1
45 1 3 3 2 3 3 15 1 45 2 1 3 2 3 2 13 1
46 2 3 3 2 3 3 16 2 46 2 2 3 2 3 1 13 1
47 3 3 3 2 3 3 17 2 47 1 2 3 4 3 1 14 1
48 1 3 3 2 3 3 15 1 48 3 3 3 4 3 1 17 2
49 2 3 2 3 3 3 16 2 49 1 3 3 4 3 1 15 1
50 2 3 3 2 3 3 16 2 50 1 2 3 4 3 1 14 1
36 3 3 3 4 3 3 19 2
37 3 3 1 4 3 3 17 2
38 3 3 2 2 2 2 14 1
39 3 3 1 3 3 3 16 2
40 3 3 3 2 2 3 16 2
41 3 1 1 3 3 1 12 1
42 3 2 1 1 1 2 10 1
43 3 2 1 1 1 2 10 1
44 3 3 1 3 3 2 15 1
45 3 3 3 3 1 1 14 1
46 3 3 3 3 2 3 17 2
47 3 3 1 3 3 2 15 1
48 4 3 2 3 3 1 16 2
49 3 3 2 3 3 1 15 1
50 3 3 2 3 3 2 16 2
36 3 3 3 4 3 3 19 2
37 3 3 1 4 3 3 17 2
38 3 3 2 2 2 2 14 1
39 3 3 1 3 3 3 16 2
40 3 3 3 2 2 3 16 2
41 3 1 1 3 3 1 12 1
42 3 2 1 1 1 2 10 1
43 3 2 1 1 1 2 10 1
44 3 3 1 3 3 2 15 1
45 3 3 3 3 1 1 14 1
46 3 3 3 3 2 3 17 2
47 3 3 1 3 3 2 15 1
48 4 3 2 3 3 1 16 2
49 3 3 2 3 3 1 15 1
50 3 3 2 3 3 2 16 2
Studi
pendahuluan
Penyusunan
proposal
Seminar
proposal
Revisi
proposal
Uji validitas
Pengumpulan
data
Pengolahan
data
Penyusunan
hasil
Bapak/ Ibu/ Saudara……..
Ditempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong
Nama : Ade Puspitasari
NIM : A11200734
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pasien menjalani terapi hemodialisa di RSUD Dr. Soedirman tahun 2016”. Untuk maksud tersebut, dengan kerendahan hati, saya meminta kesediaan bapak/ ibu/ saudara menjadi responden. Partisipasi ini akan
membawa dampak positif dalam upaya peningkatan motivasi pasien untuk
menjalani terapi hemodialisa.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan, kerahasiaan
semua informasi akan dijaga dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika
bapak/ ibu/ saudara tidak bersedia menjadi responden maka tidak ada paksaan,
namun jika bersedia, mohon bapak/ ibu/ saudara menandatangani pernyataan
kesediaan menjadi responden.
Atas perhatian dan kesediaan bapak/ ibu/ saudara, saya ucapkan terima
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Setelah membaca dan memahami penjelasan pada lembar permohonan
menjadi responden, saya bersedia turut berpartisipasi sebagai responden dalam
penelitian yang akan dilakukan oleh :
Nama :
NIM :
Judul :“Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi pasien untuk menjalani terapi hemodialisa di RSUD Dr. Soedirman Kebumen tahun 2016”
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan merugikan saya, oleh
karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini.
Kebumen, 2016
Reponden
Jenis kelamin :
Laki-laki Perempuan
Pendidikan :
SD Perguruan Tinggi
SMP Lainnya………
SMA
Petunjuk Pengisian
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan perilaku
sehari-hari. Baca dan pahamilah terlebih dahulu setiap pernyataan tersebut sebelum
menjawab, kemudian pilihlah salah satu dari empat pilihan yang paling sesuai
setuju setuju
setuju
1 Saya tetap menjalani terapi ini karena sesak nafas
dan rasa lemas saya hilang setelah cuci darah.
2 Saya tetap menjalani agar masih bisa bertahan
hidup.
3 Saya akan tetap menjalani terapi cuci darah
walaupun komplikasi terapi ini dapat
mempengaruhi penampilan saya (kulit menjadi lebih gelap, kulit pecah-pecah, dan bengkak).
4 Saya merasa nyaman dengan kesehatan saya saat
ini.
5 Saya tidak cemas lagi untuk menjalani terapi cuci
darah.
6 Saya akan tetap cuci darah selama saya hidup.
B. DUKUNGAN KELUARGA
No Pertanyaan Sangat
setuju Setuju
1 Saya diantar keluarga jika pergi cuci darah.
2 Keluarga ikut memperhatikan asupan minum dan
saya setiap hari.
3 Keluarga saya siap kapanpun diperlukan jika saya
memerlukan bantuan, sehubungan penyakit yang saya derita.
4 Keluarga saya ikut aktif bertanya pada petugas
kesehatan tentang apa yang boleh dan tidak boleh saya lakukan.
5 Keluarga mendengarkan keluhan-keluhan penyakit
saya
6 Saya mendapat nasehat dari keluarga untuk rutin
cuci darah
administrasi untuk cuci darah.
3 Jadwal cuci darah menghambat pekerjaan saya.
4 Saya merasa bosan dengan penataan ruang cuci
darah.
5 Saya sering terlambat datang cuci darah karena
rumah saya jauh.
6 Saya mendapatkan pelayanan yang baik setiap kali
datang cuci darah.
D. PELAYANAN PERAWAT
No Pertanyaan Sangat
setuju Setuju
1 Saya rutin cuci darah karena perawat disini ramah
dan baik hati.
2 Perawat rajin memberikan penyuluhan kesehatan.
3 Perawat diruang cuci darah sangat terampil dan
cepat tanggap.
4 Perawat banyak membantu untuk kemajuan
kesehatan saya.
5 Perawat tidak pernah membeda-bedakan pasien
6 Saya puas dengan kerjasama antara perawat dan
dokter
E. MOTIVASI
No Pertanyaan Sangat
setuju Setuju
semua program cuci darah yang saya lakukan.
2 Saya berusaha hadir untuk cuci darah walaupun
banyak rintangan yang dihadapi.
3 Saya senang jika tiba jadwal cuci darah.
4 Saya memiliki semangat yang tinggi untuk tetap
kbthn1 Sig. (2-tailed) .000
N 20
kbthn2
Pearson Correlation .572**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
kbthn3
Pearson Correlation .220
Sig. (2-tailed) .351
N 20
kbthn4
Pearson Correlation .672**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
kbthn5
Pearson Correlation .519*
Sig. (2-tailed) .019
N 20
kbthn6
Pearson Correlation .674**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
kbthn7
Pearson Correlation .381
Sig. (2-tailed) .097
N 20
kbthn8
Pearson Correlation .560*
Sig. (2-tailed) .010
N 20
jumlah1
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). RELIABILITY
/VARIABLES=kbthn1 kbthn2 kbthn4 kbthn5 kbthn6 kbthn8 jumlah1 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA /STATISTICS=SCALE /SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Cases Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.764 7
Pearson Correlation .451*
Sig. (2-tailed) .046
N 20
kel2 Pearson Correlation .794
**
kel4 Sig. (2-tailed) .667
N 20
kel5
Pearson Correlation .370
Sig. (2-tailed) .108
N 20
kel6
Pearson Correlation .444*
Sig. (2-tailed) .050
N 20
kel7
Pearson Correlation .309
Sig. (2-tailed) .185
N 20
kel8
Pearson Correlation .766**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
jumlah2
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=kel1 kel2 kel6 kel8 jumlah2 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Item-Total Statistics
/VARIABLES=akses1 akses2 akses3 akses4 akses5 akses6 akses7 akses8 jumlah3
/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Pearson Correlation .699**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
akses2
Pearson Correlation .437
Sig. (2-tailed) .054
N 20
akses3
Pearson Correlation .802**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
akses4
Pearson Correlation .407
Sig. (2-tailed) .075
N 20
akses7
Pearson Correlation .516*
Sig. (2-tailed) .020
N 20
akses8
Pearson Correlation .606**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
jumlah3
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). RELIABILITY
/VARIABLES=akses1 akses3 akses5 akses6 akses7 akses8 jumlah3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
Cronbach's Alpha N of Items
akses1 32.10 25.674 .623 .709
/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Pearson Correlation .775**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
prwt2
Pearson Correlation .637**
Sig. (2-tailed) .003
N 20
prwt3
Pearson Correlation .497*
Sig. (2-tailed) .026
N 20
prwt4
Pearson Correlation .329
Sig. (2-tailed) .157
N 20
prwt5
Pearson Correlation .442
Sig. (2-tailed) .051
N 20
prwt8
Pearson Correlation .531*
Sig. (2-tailed) .016
N 20
jumlah4
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). RELIABILITY
/VARIABLES=prwt1 prwt2 prwt3 prwt8 jumlah4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
Cronbach's Alpha N of Items
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
28.20 7.537 2.745 5
CORRELATIONS
/VARIABLES=motiv1 motiv2 motiv3 motiv4 motiv5 motiv6 motiv7 motiv8 jumlah5
/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Pearson Correlation .577**
Sig. (2-tailed) .008
N 20
motiv2
Pearson Correlation .466*
Sig. (2-tailed) .038
N 20
motiv3
Pearson Correlation .638**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
motiv4
Pearson Correlation .703**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
motiv5
Pearson Correlation .142
Sig. (2-tailed) .552
N 20
motiv6
Pearson Correlation .755**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
motiv7
Pearson Correlation .400
Sig. (2-tailed) .080
jumlah5 Sig. (2-tailed)
N 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=motiv1 motiv2 motiv3 motiv4 motiv6 motiv8 jumlah5 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
Cronbach's Alpha N of Items
Mean Variance Std. Deviation N of Items
N
Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
kebutuhan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
buruk 18 36.0 36.0 36.0
baik 32 64.0 64.0 100.0
Valid
Tidak terpenuhi Terpenuhi
susah mudah
motivasi
rendah Count 10 4 14
% of Total 20.0% 8.0% 28.0%
tinggi Count 12 24 36
% of Total 24.0% 48.0% 72.0%
Total
Count 22 28 50
% of Total 44.0% 56.0% 100.0%
motivasi * perawat Crosstabulation
perawat Total
buruk baik
motivasi
rendah Count 8 6 14
% of Total 16.0% 12.0% 28.0%
tinggi Count 10 26 36
% of Total 20.0% 52.0% 72.0%
Total
Count 18 32 50
[
Correlations
kebutuhan motivasi
Spearman's rho
Kebutuhan
Correlation Coefficient 1.000 .175
Sig. (2-tailed) . .224
N 50 50
Motivasi
Correlation Coefficient .175 1.000
Sig. (2-tailed) .224 .
Correlation Coefficient 1.000 .552**
Sig. (2-tailed) . .000
N 50 50
motivasi
Correlation Coefficient .552** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nonparametric Correlations
Correlations
motivasi akses
Spearman's rho
motivasi
Correlation Coefficient 1.000 .345*
Sig. (2-tailed) . .014
N 50 50
akses
Correlation Coefficient .345* 1.000
Sig. (2-tailed) .014 .
N 50 50
Spearman's rho
motivasi Sig. (2-tailed) . .054
N 50 50
perawat
Correlation Coefficient .275 1.000
Sig. (2-tailed) .054 .
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 50 100.0
Missing Cases 0 .0
Original Value Internal Value
rendah 0
kebutuhan Tidak terpenuhi 15 1.000
Terpenuhi 35 .000
Block 0: Beginning Block
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant .944 .315 8.991 1 .003 2.571
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Block 1: Method = Forward Stepwise (Likelihood Ratio)
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
parameter estimates changed by less than .001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
2 2 2.000 27 27.000 29
Overall Percentage 78.0
a. The cut value is .500
a. Variable(s) entered on step 1: keluarga.
Model if Term Removed
Variable Model Log
Likelihood
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 1
Variables kebutuhan(1) .002 1 .962
akses(1) 1.385 1 .239
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
motivasi
Tidak terpenuhi .385 15 .000 .630 15 .000
Terpenuhi .476 35 .000 .521 35 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Dukungan keluarga*Motivasi
Tests of Normality
Keluarga Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
motivasi
Buruk .372 21 .000 .633 21 .000
Baik .536 29 .000 .281 29 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Akses pelayanan*Motivasi
Tests of Normality
akses Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
motivasi susah .359 22 .000 .637 22 .000
mudah .513 28 .000 .419 28 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Pelayanan Perawat*Motivasi
Tests of Normality
perawat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
motivasi buruk .363 18 .000 .638 18 .000
baik .494 32 .000 .478 32 .000