• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kemitraan Bina Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Program Kemitraan Bina Lingkungan"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

MENUJU KEMITRAAN

yang

SELARAS

dan

HARMONIS

(2)

DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENT

PENDAHULUAN INTRODUCTION

4 Sekapur Sirih

Preface

6 Ikhtisar Data Keuangan

Financial Highlights

8 Sambutan Direksi

Message From The Board of Directors IMPLEMENTASI KOMITMEN PKBL DI PTBA IMPLEMENTASI KOMITMEN PKBL DI PTBA

14 SEKILAS PTBA

PTBA AT A GLANCE

15 Sejarah singkat

Brief History of PTBA

16 Profil Usaha

Business Profile

17 Wilayah Operasional

Areas of Operations

18 Informasi Umum PKBL

PKBL General Information

18 Visi, Misi, dan Strategi Pelaksanaan

Vision, Mission, and Implementation Strategy

20 LANDASAN HUKUM KEGIATAN PKBL

LEGAL BASIS OF PKBL

21 PKBL DI PTBA

PKBL AT PTBA

21 Sertifikasi dan Penghargaan

Certification and Awards

24 Kebijakan Umum Kegiatan PKBL

PKBL General Policies

26 Profil Pelaksana

Profile of Implementers

28 Struktur Organisasi Pelaksana PKBL

Organizational Structure of PKBL Implementers REALISASI PROGRAM PKBL

REALIZATION OF PKBL PROGRAM

32 GAMBARAN UMUM

GENERAL OUTLINE

36 SINERGI MUSRENBANG

MUSRENBANG SYNERGY

38 POLA PENGEMBANGAN PKBL

PATTERN OF PKBL DEVELOPMENT

39 PROGRAM KEMITRAAN

PARTNERSHIP PROGRAM

39 Rencana dan Realisasi Anggaran

Budget Planning and Realization

39

Penerimaan Angsuran Pokok dan Jasa Administrasi Pinjaman

Receipt of Principal Installment Fees and Administration Service Fees

39 Pendapatan

Income

42 Penggunaan Dana Program Kemitraan

Use of Partnership Program Fund

42

Penyaluran Dana Program Kemitraan Kerjasama dengan BUMN Pembina lain

Fund Distribution of Program of Partnership per work area and Cooperation with Fosterimg SOEs

43 Penyaluran Dana Program Kemitraan Per Sektor

Fund Distribution of Partnership per Sector Program

44 Penggunaan Biaya Pembinaan Program Kemitraan

Use of Fund of Development Partnership Program

44 Penggunaan Biaya Operasional Program Kemitraan

Use of Operational Cost of Partnership Program

45

Pelaksanaan Monitoring Penagihan Mitra Binaan Monitoring Implementation and Collection from Fostered Partners

46 Mutasi Pinjaman Bermasalah

Mutation of Non-Performing Loan

48 Kolektibilitas Pinjaman

Account Receivables Collectibility

49 Kisah Sukses Mitra Binaan

Success Story of Fostered Partners

PROGRAM BINA WILAYAH DAN BINA LINGKUNGAN REGIONAL DEVELOPMENT AND COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAMS

52 Penggunaan Dana Program Bina Wilayah

Use of Regional Devleopment Program Fund

52 Penggunaan Biaya Bina Wilayah

Use of Regional Development Cost

52 Penggunaan Biaya Bina Lingkungan

Use of Community Development Cost

53

Realisasi Aktivitas Program Bina Lingkungan per Sektor Realization of Activities of Community Development Program per Sector

53 Bidang Bantuan Bencana Alam

Natural Disaster Assistance

53 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Education and Training

55 Bidang Peningkatan Kesehatan

Health Improvement

56 Bidang Pengembangan Sarana Umum

Development of Public Facility

56 Bidang Pengembangan Sarana Ibadah

Development of Worship Facilities

57 Bidang Pelestarian Alam

Natural Preservation

58 Bidang Sosial Kemasyarakatan / Pengentasan Kemiskinan

Social Community/Poverty Allevation

59 Program Unggulan

Flagship Programs

59 Program Pengembangan Kelompok Usaha Pupuk Bokashi

Bokashi Fertilizer Business Group Development Program

59 Program Desa Binaan

Fostered Village Program

60 Program Bantuan Biaya Sekolah

School Fees Donation Program PENUTUP

CLOSING

64 OPINI AUDITOR INDEPENDEN

INDEPENDENT AUDITOR’S OPINION

64 KENDALA YANG DIHADAPI

THE CONSTRAINTS

65 SOLUSI PENANGANAN KENDALA

SOLUTIONS TO OVERCOME CONSTRAINTS

65 RENCANA STRATEGIS PROGRAM KEMITRAAN 2015

STRATEGIC PLAN FOR 2015 PARTNERSHIP PROGRAM

65

RENCANA STRATEGIS

PROGRAM BINA LINGKUNGAN 2015

2015 STRATEGIC PLAN COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM

65 PROGRAM DESA BINAAN

FOSTERED VILLAGE PROGRAM

65 PROGRAM BANTUAN BIAYA SEKOLAH

(3)

MENUJU KEMITRAAN

yang

(4)

SEKAPUR SIRIH

SEKAPUR SIRIH

Menuju Kemitraan yang Selaras dan Harmonis

Towards A Synchronic And Harmonious PARTNERSHIP

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. meyakini bahwa Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan (PKBL) merupakan salah satu pondasi Perseroan dalam

menjalankan roda usaha. Untuk itu, Perseroan terus berupaya melakukan

penyempurnaan dan perbaikan secara berkesinambungan, sebagai bentuk

tanggung jawab sosial Perusahaan, serta dalam rangka menerapkan tata

kelola perusahaan yang baik.

(5)

PKBL merupakan peluang bagi perusahaan untuk menyatukan diri dengan masyarakat sekitar. PKBL memang erat kaitannya dengan program yang dijalankan secara berkelanjutan, di mana Perseroan dituntut untuk memperhatikan faktor sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun jangka panjang. Tujuan utama kegiatan PKBL adalah untuk menjaga atau mengurangi kerusakan lingkungan, namun penting tujuan lainnya adalah untuk menjadikan masyarakat sekitar daerah operasional menjadi lebih mandiri. Konsep pembentukan masyarakat mandiri tersebut ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup di lingkungan daerah operasional perusahaan.

Pelaksanaan PKBL menjadi bagian dari komitmen PTBA untuk ikut menjaga kelestarian bumi (planet) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (people). Sementara itu, sebagai sebuah entitas usaha, PTBA juga dituntut untuk dapat berkontribusi pada peningkatan nilai ekonomi (profit). Ketiga aspek planet, people dan profit ini menjadi dasar bagi

PKBL is an opportunity for the Company to unite with the surrounding community. It is closely related to the program run on an ongoing basis, where the Company is required to pay attention to social and environmental factors in the current time and in the long-term. The main objective of PKBL is to maintain a harmonious relationship with the environment. Other important objective is to make the people surrounding the Company’s areas of operations become more self-reliant. The concept of the establishment of a self-reliant community is intended to improve the standard of living in the places surrounding the Company’s areas of operations.

(6)

IKHTISAR DATA KEUANGAN

FINANCIAL HIGHLIGHTS

Dana PKBL yang tersedia

Total PKBL Fund Available

Total Dana Penyaluran PKBL

Total PKBL Fund Disbursed

Penyaluran Dana Program Kemitraan

Disbursement of Partnership Program Fund

2013

Rp.122,666,475,427,-2013

Rp.76,558,148,522,-2013

Rp.38.812.994.750,-2014

Rp.93,966,571,036

,-2014

Rp.55.709.632.018,-2014

(7)

Rp.22.560.528.500,-Penyaluran Dana Bina Lingkungan

Disbursement of Community Development Fund

Tingkat Efektifitas Penyaluran Dana Program Kemitraan

Level of Partnership Program Fund Disbursement Effectiveness

Tingkat Kolektibitas Penyaluran Dana Program Kemitraan

Level of Partnership Program Fund Disbursement Collectibility

2013

Rp.37.745.153.772,-2014

Rp.33.129.068.518,-2013

47%

42%

2014

(8)

SAMBUTAN DIREKSI

MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Direktur Utama

President Director

Ir. Milawarma, M.Eng

Selaras dengan iklim usaha yang positif, maka pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan menjadi salah satu pondasi penting bagi Perseroan untuk melaju secara harmonis bersama lingkungan.

Selaras dengan iklim

usaha yang positif, maka

pelaksanaan Program

Kemitraan dan Bina

(9)

Pemangku kepentingan yang Terhormat,

Kondisi ekonomi dunia sangat berpengaruh pada keadaan ekonomi nasional. Untuk dapat bertahan, maka kita semua harus dapat memanfaatkan secara optimal sumber daya yang ada dan berbagi untuk kesejahteraan bersama. Berdasarkan kajian BP Energy Outlook 2035, kebutuhan energi dunia akan tumbuh rata-rata 3% per tahun dalam periode 2014 – 2035. Sebagian besar pertumbuhan tersebut akan berasal dari negara – negara di kawasan Asia.

Selaras dengan iklim usaha yang positif, maka pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan menjadi salah satu pondasi penting bagi Perseroan untuk melaju secara harmonis bersama lingkungan.

Perseroan memegang teguh terhadap implementasi kegiatan PKBL dengan aktif melakukan evaluasi terhadap efektivitas program dalam rangka menyiasati tantangan yang ada. Segenap elemen PTBA percaya bahwa kegiatan PKBL harus dapat dilakukan secara sinergis, yaitu kemanfaatan bersama, baik untuk Perseroan maupun penerima manfaat.

Sebagai catatan, pelaksanaan kegiatan PKBL di tahun lalu dihadapkan dengan serangkaian Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merevisi Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 serta PERMEN 08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan yang menjadi landasan hukum di Perseroan.

Perubahan kebijakan tersebut intinya adalah ditiadakannya alokasi laba untuk program kemitraan dan dana program bina lingkungan dibebankan menjadi biaya perusahaan. Dengan demikian, maka efisiensi program PKBL perlu terus ditingkatkan karena menjadi bagian dari kinerja ekonomi Perusahaan.

Our esteem stakeholders,

The global economic condition has significantly influenced our national economic condition. In order to survive, we should have the acumen to optimally make use of the available resources and share for our common welfare. Based on BP Energy Outlook 2035, the world energy demand will grow by 3% annually within 2014-2035 periods, and the demand is dominated by the Asian countries.

In line with the above positive business climate, the Partnership and Community Development Program (“PKBL”) will lay as one of the Company’s key foundations to move forward in harmony together with environment.

The Company is committed to the implementation of PKBL activities by actively evaluating the program effectiveness in weathering the challenges heading in our way. All PTBA elements should believe that PKBL activities shall be able to be carried out in synergy for the benefit of all parties, not only for the Company but also for the parties receiving the benefits.

For the record, PKBL implementation of the preceding year should encounter a series of SOE Ministerial Regulation that revised the Minister of SOEs Regulation No. PER-05 / MBU / 2007 and the latter Minister of SOEs Regulation No. PER-08 / MBU / 2013 regarding the SOE Partnership Program with Small Business and Community Development Program, which have laid as legal basis for the Company.

(10)

Perubahan-perubahan peraturan PKBL yang dilakukan Pemerintah adalah indikasi bahwa pola kegiatan program ini masih terus mencari bentuk yang ideal dalam rangka menghasilkan program yang berfungsi maksimal. Seiring dengan hal itu, PKBL di lingkungan PTBA intinya menitik beratkan pada penyelesaian program sebelumnya dengan melakukan evaluasi dan pengawasan, serta pembinaan. Pengawasan lebih ditujukan pada peningkatan kolektabilitas dengan cara penjadwalan ulang beberapa pinjaman.

Pada tahun 2014, realisasi dana Program Kemitraan yang disalurkan sebesar Rp.22.560.528.500,-. Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp.38.812.994.750,-Penurunan tersebut disebabkan oleh adanyas erangkaian perubahan kebijakan tersebut diatas sehingga program Kemitraan baru dapat disalurkan pada semester 2 tahun 2014 dengan lebih mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Realisasi dana tersalurkan tersebut terdiri dari pinjaman lunak sebesar Rp.22.195.000.000 dan dana pembinaan sebesar Rp.365.528.500. Pinjaman lunak tersebut disalurkan ke sektor-sektor terkait, meliputi; Sektor Industri, Perdagangan, Pertanian, Perikanan dan Jasa.

Sementara itu, Perseroan juga melakukan pembinaan kepada mitra binaan melalui kegiatan monitoring perkembangan usaha, pameran produk dan pelatihan keterampilan usaha.

Komitmen PTBA dalam membentuk masyarakat yang mandiri dituangkan dengan pendekatan baru dalam pelaksanaan program Bina Lingkungan yang sudah dimulai sejak tahun 2012. Perseroan telah merancang program-program peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat yang diselaraskan dengan pemenuhan kebutuhan operasional Perseroan melalui Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) bidang lingkungan/agrobisnis, umum dan jasa boga, suku cadang dan manufaktur. Kendati demikian, Perseroan juga tetap meningkatkan kualitas program Bina Lingkungan di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

Changes in PKBL regulations made by the government have indicated that this program is still searching for an ideal pattern in order to produce a program that will work best. Along with it, PKBL in PTBA is essentially focused on the completion of a previous program with an evaluation and monitoring, as well as coaching. Supervision is aimed at improving the collectability by loan rescheduling.

In 2014, the actual Partnership Program fund disbursed was Rp22,560,528,500, a decrease from the previous year amounting to Rp38,812,994750. The decrease was due to the existence of a series of policy changes mentioned above so that the partnership program fund could be disbursed in the 2nd half of 2014 with more emphasis on the principles of prudence.

The actual disbursed fund consists of a soft loan of Rp22,195,000,000 and development funds of Rp365,528,500. Soft loans were channeled to related sectors, including; Industry, Commerce, Agriculture, Fisheries and Services.

Meanwhile, the Company is also to provide guidance to the fostered partners through monitoring activities of their business development, product exhibitions and business skills training.

(11)

Direktur Utama

President Director

Ir. Milawarma, M.Eng

Dana Bina Lingkungan yang telah disalurkan pada tahun

2014 sebesar Rp33.129.068.518,-. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp.37.745.153.772,-. Penurunan tersebut disebabkan penyaluran program Bina Lingkungan dilakukan secara lebih selektif, lebih memperhatikan kualitas hasil dan fokus kegiatan lebih banyak ke program pemberdayaan masyarakat.

Realisasi dana Bina Lingkungan yang disalurkan tersebut meliputi enam sektor bidang bantuan, yaitu bantuan untuk bencana alam Rp.58.582.000,-, pendidikan dan pelatihan Rp.23.374.982.763,-, peningkatan kesehatan Rp.1.729.190.862,-, pengembangan prasarana dan sarana umum Rp.4.949.173.069,-, sarana ibadah Rp.2.606.246.443,-, dan pelestarian alam Rp.410.893.381.

Serangkaian perubahan perundang-undangan yang merevisi platform kegiatan PKBL (khususnya BUMN) kami anggap sebuah tantangan, bukan hambatan. Perseroan berkomitmen untuk terus melaju secara agresif dengan inovasi serta pengembangan program lainnya. Perseroan berharap agar kegiatan PKBL dapat menjadi sinergi kemitraan antara Perusahaan, masyarakat dan Pemerintah sehingga terjalin hubungan yang harmonis dan berkelanjutan.

Community Development fund disbursed in 2014 amounted to Rp33,129,068,518, a decrease compared to the previous year of Rp. 37,745,153,772. The decrease was due to the disbursement of the Community Development program fund was more selective by paying more attention to the quality of the results and focusing more into community empowerment program activities.

The actual Community Development fund disbursed includes six sectors of assistance, namely: assistance for natural disasters of Rp58,582,000, education and training of Rp23,374,982,763, health improvement of Rp1,729,190,862, public facilities and infrastructure development of Rp4,949,173,069, places of worship of Rp2,606,246,443, and nature conservation of Rp410,893,381.

(12)
(13)

IMPLEMENTASI

KOMITMEN

(14)

SEKILAS PTBA

PTBA AT A GLANCE

Setelah kekuasaan kolonial Belanda berakhir, dan Indonesia

menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, karyawan

Indonesia di penambangan Tanjung Enim berjuang dan menuntut

perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional.

Hasilnya, pada 1950, Pemerintah RI mengesahkan pembentukan

Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA)

(15)

Sejarah singkat

Keberadaan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. tak lepas dari pertambangan batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Penambangan di lokasi ini dimulai sejak 1919, saat pemerintah kolonial Belanda masih menjajah Indonesia. Kala itu, di lokasi pertama, yakni di Tambang Air Laya, penambangan lakukan dengan metode penambangan terbuka (open pit mining). Perubahan metode penambangan terjadi pada 1923, yakni mulai dilakukan dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining). Metode ini berlangsung hingga 1940. Sementara itu, ihwal produksi penambangan untuk kepentingan komersial di Tanjung Enim dimulai sejak 1938.

A Brief History of PTBA

(16)

Setelah kekuasaan kolonial Belanda berakhir, dan Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, karyawan Indonesia di penambangan Tanjung Enim berjuang dan menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Hasilnya, pada 1950, Pemerintah RI mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).

Selanjutnya, pada 1981, PN TABA berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan.  Untuk meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990, pemerintah menetapkan untuk menggabungkan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.

Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993, pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara. Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”.

Profil Usaha

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, Perseroan berusaha dalam bidang pengembangan bahan bahan galian, terutama pertambangan batubara sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

w Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian, terutama batubara.

w Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-bahan galian, terutama batubara.

w Memperdagangkan hasil produksi sehubungan dengan usaha di atas, baik hasil sendiri maupun hasil

After the Dutch rule ended, the Indonesian employees fought for the nationalization of the mines. In 1950, the Indonesian Government approved the establishment of Perusahaan Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).

Furthermore in 1981, PN TABA was changed into Limited Liability Company under the name PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), hereinafter referred to as “the Company”. In order to improve the development of the coal industry in Indonesia, in 1990 the Government decided to merge Perum Tambang Batubara with the Company.

In accordance with the National Energy Security development program, in 1993 the Government assigned the Company to develop coal briquette business. On December 23, 2002, the Company was listed as a public company on the Indonesia Stock exchange with trading code “PTBA”.

Business Profile

Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Company is a mining company which processes a number of minerals, especially coal mining, in accordance with the stipulations of the prevailing laws and regulations by adhering to the principles of limited liability companies.

The Company’s business activities are as follows:

w To engage in mining operation comprising general research, exploration, exploitation, processing, and refining, including the transportation and trade of a number of minerals, especially coal.

w To conduct further processing of the minerals, especially coal.

(17)

w Mengusahakan dan mengoperasikan pelabuhan dan dermaga khusus batubara, baik untuk keperluan sendiri maupun keperluan pihak lain.

w Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain.

w Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang terkait dengan pertambangan batubara beserta hasil-hasil olahannya.

Wilayah Operasional

Perseroan memegang hak Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi sebagai berikut:

Tambang batubara Tanjung Enim seluas 66.414 hektare, yang meliputi Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Area pertambangan di lokasi ini terdiri atas:

a. Air Laya (751/KPTS/Dispertamben/2010, 29 Oktober 2010): 7.621 ha.

b. Muara Tiga Besar(304/KPTS/Distamben/2010, 30 April 2010): 3.300 ha.

c. Banko Barat (390/KPTS/Tamben/2010, 13 April 2010): 4.500 ha.

d. Banko-Tengah Blok Barat (391/KPTS/Tamben/2010, 13 April 2010): 2.423 ha.

e. Banko-Tengah Blok Timur (389/KPTS/Tamben/1010, 13 April 2010): 22.937 ha.

f. Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara, Arahan Selatan (461/KPTS/HK-KS/Pertamben/2003): 24.751 ha.

g. Bukit Kendi (305/KPTS/Distamben/2010, 30 April 2010): 882 ha.

w To provide and operate dedicated ports and jetties for coal transportation, either for the Company’s purposes or the purposes of other parties.

w To provide and operate steam power plants, either for the Company’s purposes or the purposes of other parties.

w To provide consulting and engineering services in the fields related to coal mining as well as the further processed products.

Areas of Operations

The corporate reserves the right Mining Permit (IUP) Production Operations as follows:

Tanjung Enim coal mine has the area of 66.414 hectares, which includes Muara Enim and Lahat, South Sumatra. Mining area at this location consists of:

a. Air Laya (751 / KPTS / Dispertamben / 2010, October 29, 2010): 7,621 ha.

b. Three Muara Besar (304 / KPTS / Distamben / 2010, April 30, 2010): 3,300 ha.

c. Banko West (390 / KPTS / Tamben / 2010, April 13, 2010): 4,500 ha.

d. Banko Central-West Block (391 / KPTS / Tamben / 2010, April 13, 2010): 2,423 ha.

e. Banko Central-Eastern Bloc (389 / KPTS / Tamben / 1010, April 13, 2010): 22 937 ha.

f. Banjarsari, Kungkilan, Bunian, North Landing, South Landing (461/KPTS/HK-KS/Pertamben/2003):24 751 ha.

(18)

Tambang batu bara Ombilin seluas 2.950 hektare, yakni: Lembah Segar dan Talawi (05.87.Perindagkop, 30 Apr 2010): 2.950 ha.

Selain IUP Operasi Produksi tersebut, Perseroan juga memegang hak IUP Operasi Produksi di lokasi Peranap, Indragiri Hulu Riau (09/IUP/545-02/IV/2010, 27 April 2010) seluas 18.230 ha, dan di lokasi Kecamatan Palaran, Kotamadya Samarinda melalui anak perusahaan PT Internasional Prima Coal (454/375/HK-KS/VII/2010, 19 Juli 2010) seluas 3.238 ha. Dengan demikian, total luas area yang dikelola Perseroan adalah 90.832 hektar.

Informasi Umum PKBL

Pelaksana Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang pada awalnya disebut sebagai Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK), telah dilaksanakan oleh PT Bukit Asam (Persero) Tbk., sejak tahun 1992 hingga saat ini.

Kegiatan utama yang dilakukan oleh unit PKBL adalah sebagai berikut:

w Memberikan modal kerja dan pelatihan manajerial yang sederhana kepada usaha kecil atau menengah, koperasi, dan usaha mikro dengan harapan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama yang berada di sekitar unit usaha PTBA.

w Memberikan bantuan untuk pemberdayaan masyarakat di sekitar unit usaha dalam bentuk bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam dan bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.

Visi, Misi, dan Strategi Pelaksanaan

Perseroan telah menyusun landasan kebijakan internal dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Direksi Nomor: 188/KEP/Int-0100/KL.01/2008 Tanggal 5

Coal mining has the area of 2,950 hectares Ombilin, namely: Valley Fresh and Talawi (05.87.Perindagkop, April 30, 2010): 2,950 ha.

In addition to the Production Operation IUP, the corporate also holds rights in the Production Operation IUP in Peranap, Indragiri Hulu Riau (09 / IUP / 545-02 / IV / 2010, April 27, 2010) covering an area of 18 230 ha, and in the District of Palaran location, Municipality Samarinda through its subsidiary PT International Prima Coal (454/375 / HK-KS / VII / 2010, July 19, 2010) covering an area of 3,238 ha. Thus, the total area managed by the corporate is 90 832 hectares

PKBL General Information

The Partnership and Community Development Program (PKBL), which was originally called the Small Business and Cooperative Development, has been implemented by PT Bukit Asam (Persero) Tbk since 1992 up to the present.

The main activities of PKBL Unit are as follows:

w Provide working capital and simple managerial training to small businesses, cooperatives, and micro-enterprises so it can help the economic growth of society, especially those around PTBA business units.

w Provide assistance to community development around the business units in the form of disaster relief, education and training, health, public facilities and infrastructure, places of worship, conservation and social assistance in order to alleviate the poverty.

Vision, Mission, and Implementation

Strategy

(19)

Visi

“Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berwawasan lingkungan”

Misi

w Mendukung program pemerintah untuk meningkatkan taraf ekonomi, sosial, pendidikan masyarakat serta pelestarian lingkungan.

w Memberdayakan potensi lokal dan memperluas pasar untuk perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar perseroan.

w Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung rencana jangka panjang perusahaan dan pengembangan lokasi pasca tambang.

Strategi Pelaksanaan

w Peningkatan kapabilitas dan hubungan dengan masyarakat.

w Pengembangan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

w Pengembangan infrastruktur, sarana umum dan lingkungan.

Vision

“To create prosperous and self-reliant community with environmental insights.

Missions

w To support the government program to improve the economic, social, community education and environmental conservation.

w To empower local potential and expanding the market for the expansion of employment opportunities for people around the company.

w To increase the community’s participation in supporting the Company’s long-term plans and the development of post-mining sites.

Implementation Strategies

w Increasing the capability and relationship with the community.

w Development of a sustainable local economy.

(20)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) menjadi wadah bagi PTBA untuk berpartisipasi dan mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kontribusi PKBL dapat dilihat dari program-program dan penyaluran dana pembinaan yang telah dilaksanakan.

Sasaran Program Kemitraan PTBA adalah meningkatnya kemampuan usaha kecil dan koperasi di sekitar wilayah operasi Perseroan agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana kemitraan. Sedangkan sasaran Program Bina Lingkungan adalah meningkatnya kualitas hidup masyarakat dan tumbuhnya kesadaran akan perlunya pendidikan, interaksi sosial dan keselarasan dengan lingkungan alam yang terpelihara.

Peran BUMN dalam program pembinaan masyarakat secara eksplisit tercantum dalam Penjelasan Umum Undang-undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Undang-undang ini menjadi pendorong bagi BUMN untuk berperilaku seperti perusahaan pada umumnya, yakni berorientasi kepada laba perusahaan. Pengurusan dan pengawasan BUMN untuk berperilaku, harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).

Selanjutnya, Pasal 88 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 menyebutkan, BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecil dan koperasi serta pembinaan masyarakat di sekitar BUMN.

Kementrian BUMN menindaklanjuti Pasal 88 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tersebut sampai dengan Peraturan Menteri (PERMEN) BUMN No. PER-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL) yang kemudian disempurnakan dengan PERMEN BUMN No. PER-08/ MBU/2013 tanggal 10 September 2013.

PKBL is a forum for PTBA to participate and encourage the economic activity and growth of the society. This contribution to PKBL can be seen from the programs and the distribution of development funds that have been implemented.

Target of PTBA Partnership Program is to improve the ability of small businesses and cooperatives around the Company’s area of operation with a view to make them strong and self-reliant through the use of partnership funds. Meanwhile, the target of Community Development Program is the increased quality of life and the growing awareness of the importance of education, social interaction and harmony with the well-maintained natural environment.

SOE role in community development programs are explicitly included in the General Explanation of the Law of the Republic of Indonesia No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises. This law became the driving force for SOEs to conduct as the company in general, as a profit-making oriented company. The management and supervision of SOE conduct shall be done based on GCG principles.

Furthermore, Article 88 of Law No. 19 of 2003 provides that SOE can set aside part of its net income for the purposes of fostering small businesses and cooperatives and community development around the SOE’s area of operation.

SOE Ministry has further followed-up Article 88 of the Law No. 19 of 2003 with the issuance of the SOE Minister Regulation No. PER-05 / MBU / 2007 dated April 27, 2007 on the SOE’s Partnership Program with Small Business and Community Development Program (PKBL) which was then refined by the SOE Minister Regulation No. PER-08 / MBU / 2013 dated September 10, 2013.

(21)

Sertifikasi dan Penghargaan

Komitmen PTBA dalam menjamin konsistensi proses bisnis perusahaan adalah dengan menerapkan Sistem Manajemen Bukit Asam (SMBA) yang merupakan integrasi SMM ISO 9001:2008, SML ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007, SMK3 (PP 50 Th. 2012) dan SMP (Perkap 24 Th. 2007) secara konsisten sejak tahun 2010 yang telah disertifikasi secara Nasional dan Internasional. SMBA merupakan pendekatan sistematis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penerapan sistem manajemen di PTBA yang terus digerakkan dengan melakukan continual improvement agar dapat menjawab tantangan organisasi dan mencapai Visi Perusahaan.

PTBA telah memperoleh sertifikat ISO 14001:2004 dari PT TUV Nord Indonesia pada tahun 2014 dengan masa berlaku hingga tahun 2017. Sertifikat ini menunjukkan bukti pengakuan internasional terhadap penerapan SML di PTBA sejak pertama kali memperoleh sertifikat ISO 14001 pada tahun 2007. Sertifikasi ISO 14001:2004 di PTBA melingkupi seluruh kegiatan operasional penambangan dan penunjangnya termasuk pengelolaan lingkungan serta kegiatan-kegiatan yang dinilai dalam PROPER.

Certification and Awards

PTBA commitment in ensuring the consistency of the company’s business processes is to implement Bukit Asam Management System (SMBA) which is an integration of QMS ISO 9001: 2008, EMS ISO 14001: 2004, OHSAS 18001: 2007, SMK3 (PP 50 Th. 2012) and SMP (Perkap 24 Th. 2007) consistently since 2010 that have been certified nationally and internationally. SMBA is a systematic approach to improve the effectiveness and efficiency of the implementation of management systems in PTBA that is constantly driven by continual improvement in order to meet the challenges of the organization and achieve the Company’s vision.

PTBA has obtained ISO 14001: 2004 from PT TUV Nord Indonesia in 2014 with a validity period up to 2017. The certificate is evidence of international recognition of the application of EMS in PTBA since first obtaining ISO 14001 certification in 2007. ISO 14001: 2004 The PTBA encompasses all mining operations and supporting activities including environmental management as well as activities that are assessed in PROPER.

(22)

Berikut daftar penghargaan yang diterima oleh PTBA di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat selama 5 tahun terakhir :

PENGHARGAAN AWARDS

INSTANSI PEMBERI AWARDED BY

TAHUN | YEAR

2010 2011 2012 2013 2014

Enviro Award (Nasional)

Enviro Award (Nasional)

Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral RI

Indonesian Ministry of Energy and Minerals Aditama Aditama Aditama Aditama Utama Utama Terbaik Terbaik Utama Utama PROPER Tingkat Provinsi Sumsel South Sumatra Provincial PROPER

Gubernur Sumatera Selatan

South Sumatera Governor

Hijau

Green

Hijau

Green

Hijau

Green n/a n/a

Green Award

Green Award

Kementerian Kehutanan RI – Majalah CSR

Ministry of Forests – CSR Magazine - Menginspirasi bumi karena menjadikan lahan bekas tambang sbg TAHURA dan Penyelamatan pohon merbau yang hampir punah Keberhasilan mereklamasi lahan bekas tambang dengan pohon kayu putih yang menghasilkan minyak kayu putih sehingga memberi manfaat ekonomi dan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar Kepedulian PTBA secara nyata untuk kemandirian masyarakat sekitar untuk peningkatan kesejahteraan, pendidikan dan lain hal-nya melalui pengembangan energi terbarukan berupa Pembangunan Pembangkit Listrik Microhydro Tema Pengembangan Keanekaragaman Hayati” atas keberhasilannya dalam Pengelolaan Keanekaragaman Flora dan Fauna di Hutan Pendidikan serta Pengembangan Kebun Benih Merbau dan Arboretum. Penyelamat Sumber Daya Air

SRI KEHATI

SRI KEHATI

Yayasan KEHATI - Majalah Swa

Yayasan KEHATI - Majalah Swa - -

-Kepercayaan investor di Pasar Modal terhadap keberlanjutan usaha PTBA yang telah menjalankan usahanya dengan baik dan komitmen terhadap kepedulian lingkungan, komunitas sekitar, maupun pelaksanaan Good Corporate Governance. Penghargaan ini diterima langsung oleh Direktur Utama PTBA

n/a

PROPER Tingkat Nasional

National PROPER Award

Kementerian Lingkungan Hidup RI Hijau

Green Hijau Green Hijau Green Emas Gold Emas Gold

Asean Coal Award (International)

Asean Coal Award (International)

Asean Center for Energy (ACE)

Asean Center for Energy (ACE) - - -

1st-RunnerUp kategori CSR

1st-RunnerUp kategori CSR

n/a

(23)

PENGHARGAAN AWARDS

INSTANSI PEMBERI AWARDED BY

TAHUN | YEAR

2010 2011 2012 2013 2014

Gelar Karya Pemberdayaan

Masyarakat Award

MenkoKesRa RI bekerjasama

dengan CFCD dan CMK -

2 Gold 3 Silver

2 Gold 2 Silver

1. “PLATINUM” pada Bidang Program Partisipasi Penciptaan Lapangan Kerja Baru 2. “GOLD” pada Bidang Program Pendidikan Dasar 9 Tahun (Ayo Sekolah dan BIDIKSIBA) 3. “GOLD” pada Bidang

Program Pelayanan Kesehatan Anak Balita

4. “GOLD” pada Bidang Program Penanaman Pohon di atas Lahan Tidak Produktif 5. “GOLD” pada

Bidang Program Penciptaan Akses Air Minum/Bersih dan Sanitasi Lingkungan (PAMSIBA) 6. Terbaik 2 Tingkat

Manajemen untuk SM. CSR PTBA Saudaraku Danang Sudira Raharja 7. Terbaik 1 Tingkat

Pelaksana Lapangan untuk Saudaraku Gito Prawoko yang menyampaikan Suka Duka CDO dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat 8. Terbaik 1 Tingkat

Pelaku Mitra Usaha PTBA, Saudari Waginem sebagai “Wonder Women” Pemberdayaan Perempuan.

(24)

PENGHARGAAN AWARDS

INSTANSI PEMBERI AWARDED BY

TAHUN | YEAR

2010 2011 2012 2013 2014

PKBL BUMN

Award The Lathofi - - - -

PTBA memperoleh ; I.Penilaian Kategori Emas, pada bidang yaitu: 1)Usaha Kecil 2)Pendidikan Masyarakat 3)Kesehatan Masyarakat 4)Pelestarian alam dan lingkungan 5Pengambangan Sarana dan Prasarana Umum 6)Bantuan Sosial dan

Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial

II.Anugerah Terpuji I untuk transparansi publikasi laporan kegiatan CSR Perusahaan.

Kebijakan Umum Kegiatan PKBL

Dalam rangka implementasi strategi pelaksanaan kegiatan PKBL, Perseroan telah menerapkan kebijakan secara umum dan segmentasi yang mengatur pelaksanaan kegiatan PKBL, sebagai berikut:

1. Program Kemitraan

w Penyaluran dana kemitraan dilaksanakan secara selektif, mempertimbangkan kondisi calon mitra binaan di antaranya karakter, jiwa kewirausahaan yang dimiliki, kondisi sosial dan budaya masyarakat.

w Penyaluran dana kemitraan mempertimbangkan prospek pasar dari komoditas yang dihasilkan.

PKBL General Policies

In order to implement PKBL strategy implementation, the Company has applied general policy and segmentation for the implementation of PKBL activities, as follows:

1. Partnership Program

w Distribution of funds partnerships is selectively implemented by considering the condition of the partners candidate covering character, entrepreneurial spirit, social and cultural conditions of the community.

(25)

w Seleksi mitra binaan dilakukan secara transparan dan obyektif, untuk menjaring usaha kecil dan koperasi yang berpotensi.

w Dilaksanakan guna membantu perkembangan perekonomian rakyat secara umum berpedoman pada ketentuan Peraturan Menteri BUMN.

w Kriteria komoditas calon mitra yang diprioritaskan untuk dibantu diantaranya mencakup: komoditas yang mampu menunjang kelancaraan operasional perusahaan, komoditas yang menjadi andalan daerah, komoditas yang mampu menyerap tenaga kerja/padat karya.

2. Program Bina Lingkungan

w Kegiatan yang dilaksanakan harus menyentuh langsung kepentingan masyarakat.

w Jenis bantuan yang dilaksanakan dan disalurkan senantiasa masuk dalam ruang lingkup program sebagaimana diatur dalam peraturan perundangan mengenai program PKBL.

w Besar bantuan ditetapkan secara proposional dan sesuai kewenangan pelaksana pada struktur pengelola PKBL dengan mempertimbangkan letak lokasi sasaran bantuan terhadap lokasi operasional Perseroan yang terdiri atas tiga kategori, yakni Ring I, Ring II dan Ring III serta daerah terpencil yang belum pernah disentuh pembangunan.

Perseroan telah menetapkan beberapa acuan yang menjadi dasar pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berkesinambungan, yakni:

w Menciptakan manajemen dan organisasi PKBL yang sehat dan efisien yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkesinambungan.

w Selection of the fostered partners is carried out in a transparent and objective manner to attract potential small businesses and cooperatives.

w The implementation is to help the economic development of the people in general, by referring to the provisions of the SOE Minister Regulation.

w Criteria for priority commodities of prospective partners include: the commodities that are capable to support the Company’s operations, which are the mainstay of local commodities and the commodity that are able to provide employment / labor intensive.

2. Community Development Program

w The activities undertaken should directly embrace the interests of the society.

w The type of assistance implemented and

distributed are always within the scope of the programs set out in legislation regarding PKBL program.

w The amount of the program fund shall be set preportionally in accordance with the authority of the implementer in the PKBL management structure by considering the location of the targeted area for the program to the Company’s area of operations consisting of three categories, namely Ring I, Ring II and Ring III and remote areas that are undeveloped.

The Company has set some benchmarks as basis for the sustainable PKBL management, namely:

(26)

w Menciptakan sistem dan prosedur pelayanan meliputi penyusunan program kerja, penetapan lokasi, identifikasi dan seleksi calon mitra dan pembinaan mitra.

w Merancang dan menciptakan program pembinaan yang konseptual dan teratur melalui pelatihan-pelatihan, pendampingan teknis dan promosi produk untuk menumbuh kembangkan mitra binaan yang berdaya saing dan memiliki ketahanan terhadap perubahan kondisi perekonomian nasional maupun daerah.

w Mewujudkan infrastruktur layanan yang kuat dalam rangka mengembangkan dan mengelola PKBL untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan Perseroan yang selaras dengan pertumbungan lingkungan, sosial dan kelestarian lingkungan.

w Mewujudkan sikap swadaya lingkungan sosial dan mitra binaan dengan sebaran areal yang semakin luas sehingga mampu membangun citra positif Perseroan.

Melalui pelaksanaan program PKBL tersebut, Perseroan meyakini tumbuhnya kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar agar lebih berdaya dan mandiri serta terpeliharanya hubungan yang harmonis dan berkesinambungan antara perusahaan dengan masyarakat.

Profil Pelaksana

Yansir Nani

Senior Manager CSR

Lahir di Lahat 12 Januari 1965. Latar belakang pendidikan beliau adalah lulusan S-1 Teknik Sipil dari Universitas Tridinanti, Palembang (1991). Resmi menjabat Sebagai

Senior Manager CSR sejak Maret 2014, sebelumnya beliau menjabat sebagai Senior Manager Pertambangan Unit Pertambangan Tanjung Enim (2013-2014). Sepanjang karirnya, beliau aktif mengikuti berbagai kursus dan pelatihan, meliputi; Pengenalan Dasar Sistem PTBA

w To establish systems and procedures covering the preparation of the work program, the determination of the location, identification and selection of potential partners and development of the partners.

w To design and create conceptual development and regular programs through training, technical assistance and promotion of products to build partners who are competitive and resilient to the changes in national or local economic conditions.

w To create a strong service infrastructure in order to develop and manage the Partnership to keep the Company’s growth in a balance with the environmental, social and environmental growth.

w To realize self-reliance of social environment and fostered partners with a wider distribution area in order to build a positive image of the Company.

Through the implementation of the above PKBL program, the Company believes to achieve the growth of social and economic welfare of the local community so that they will be more empowered and self-reliant as well as the harmonious relationship between the Company and the community.

Profile of Implementers

Yansir Nani

Senior Manager of CSR

(27)

(2013), Calon Assessor assessment Centre PTBA (2011), Asesor Kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (2010), Business Solution for Optimalization Module Supply Chain Management System Implementation PTBA (2010), Business Requirement Statement for Supply Chain Management System Implementation PTBA (2010).

Hasbi Alhamdy

Manajer PKBL

Lahir di Curup, 13 Mei 1959. Latar belakang pendidikan beliau adalah lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta (1983) dengan disiplin ilmu pendidikan Teknik Mesin. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Kepala Publikasi dan Protokoler (1999-2002), Asman Bina Lingkungan (2006-2012) dan Manager Pertanahan (2012). Sepanjang karirnya, beliau aktif mengikuti berbagai kursus dan pelatihan, seperti; Manajemen Kehumasan (2008), Strategi dan Perencanaan CSR (2010), Community development (2010), Hukum Pertanahan (2012), Manajemen Komunikasi (2014).

Teguh Budi Santosa

Manajer Perencanaan CSR & Bina Wilayah

Lahir di Temanggung, 31 Agustus 1968. Latar belakang pendidikan beliau adalah lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta (1993) dengan disiplin ilmu pendidikan Teknik Mesin. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Perencana Program Pengembangan Pelatihan (1999-2002), Spesialis SDM (2002-2005), Analis SDM (2007-2011) dan Manajer TJSL (2012). Sepanjang karirnya, beliau aktif mengikuti berbagai kursus dan pelatihan, seperti; Total Productif Maintenance

(2008), Perencanaan Tenaga Kerja (2009), Pembentukan Karakter (2010), Desain Organisasi (2011), Pengetahuan CSR (2013) dan Manajemen Komunikasi (2014).

Muhammad Syafaat

Manajer Akuntansi dan Keuangan

Lahir di Tanjung Batu, 6 Juni 1965. Latar belakang pendidikan beliau adalah lulusan Politeknik Universitas

Competency Assessor for National Professional Certification Agency(2010), Business Solution for Optimization of Supply Chain Management Module of PTBA System Implementation (2010), Business Requirements Statement for PTBA Supply Chain Management System Implementation (2010).

Hasbi Alhamdy

PKBL Manager

Born in Curup, May 13, 1959. He is a graduate of Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta (1983) majoring in mechanical engineering. He previously served as Head of Publications and Protocol (1999-2002), Assistant Manager of Community Development (2006-2012) and Manager of Land ((2006-2012). Throughout his career, he has been actively participated in various courses and trainings such as: Public Relations management (2008), CSR Strategy and Planning (2010), Community Development (2010), Land Law (2012), Communication Management (2014).

Teguh Budi Santosa

CSR Planning & Region Development Manager

Born in Temanggung, August 31, 1968. He is a graduate of Teacher Training and the Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta (1993) majoring in Mechanical Engineering. He previously served as Development Training Program Planner (1999-2002), HR Specialist (2002-2005), HR Analyst (2007-2011) and TJSL Manager (2012). Throughout his career, he has been actively participated in various courses and trainings, such as: Total Productive Maintenance (2008), Manpower Planning (2009), Character Building (2010), Organizational Design (2011), CSR Knowledge (2013) and Communication Management (2014).

Muhammad Syafaat

Accounting and Finance Manager

(28)

Niaga / Akuntansi. Selain menjabat sebagai Manajer Akuntansi dan Keuangan – CSR, beliau juga dipercaya sebagai Sekretaris Dewan Komisaris di PT Batubara Bukit Kendi yang merupakan anak perusahaan PTBA. Sepanjang karirnya, beliau aktif mengikuti berbagai kursus dan pelatihan, seperti; Pengetahuan Dasar di Bidang Dana Pensiun (2014), Pengukuhan Profesional Internal Auditor (2013), Certified Sustainibility Reporting Specialist (2009),

Corporate Finance for Executive – basic (2004).

Struktur Organisasi Pelaksana PKBL

Perseroan membentuk satuan kerja khusus yang menangani pelaksanaan program dan dipimpin oleh seorang Senior Manajer yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur SDM dan Umum. Struktur organisai penanggung jawab pelaksanaan Program kemitraan dan Bina Lingkungan perseroan adalah sebagai berikut.

Senior Manager

Corporate Social Responsibility

AM. Evaluasi & Pelaporan

Manajer Kemitraan & Bina Lingkungan

Manajer Keuangan & Akutansi

Manajer Perencanaan CSR & BW

Asmen Kemitraan

Asmen Bina Lingkungan

Asmen Bina Mitra

AM. Keuangan

AM. Akuntansi

AM. Bina Wilayah Asmen Perencanaan

CSR & Dokumentasi

addition to serving as Manager of Accounting and Finance - CSR, he is also entrusted as Secretary to the Board of Commissioners of PT Coal Hill Kendi, a subsidiary of PTBA. Throughout his career, he is actively participated in various courses and trainings, such as: Basic knowledge in Pension Fund (2014), Conservation of Professional Internal Auditors (2013), Certified Sustainability Reporting Specialist (2009), Corporate Finance for Executives - Basic (2004).

Organizational Structure of PKBL

Implementers

(29)
(30)
(31)

REALISASI

(32)

GAMBARAN UMUM

GENERAL OUTLINE

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor pertambangan batu bara. Selain mengemban misi ekonomi, PTBA juga mengemban misi sosial dengan kepedulian dan kepekaan untuk bersama-sama membantu masyarakat khususnya di sekitar lingkungan perusahaan guna turut membantu dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), PTBA mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yang telah dilakukan perubahan ke empat sesuai PERMEN BUMN Nomor PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013, tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan yang menjadi landasan hukum pelaksanaan PKBL di Perseroan. Perubahan kebijakan yang terjadi intinya meniadakan alokasi laba untuk Program kemitraan pada tahun 2013 dan dana Program Bina Lingkungan dibebankan menjadi biaya perusahaan.

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) is one of the State-Owned Enterprises in coal mining sector. In addition to its economic mission, PTBA also has a social mission to take care and be sensitive to jointly help people, especially the community in the Company’s surrounding area in order to help them improve their life.

(33)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan juga dilandasi kepada tanggung jawab sosial, artinya perusahaan selain dituntut dapat berkembang menghasilkan profit juga harus dapat membantu dan mengembangkan masyarakat sekitar. Diharapkan melalui kegiatan ini akan dapat tercipta sinergi yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh PTBA merupakan salah satu implementasi dari visi dan misi Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan, yaitu:

Visi :

Mewujudkan masyarakat yang sejahtera mandiri dan berwawasan lingkungan

Misi :

w Mendukung program pemerintah untuk meningkatkan taraf ekonomi, sosial, pendidikan masyarakat serta pelestarian lingkungan.

w Memberdayakan potensi lokal dan memperluas pasar untuk perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar Perusahaan

w Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung rencana jangka panjang Perusahaan dan pengembangan pasca tambang.

Dana Program Kemitraan Tahun 2014, bersumber dari sisa dana tahun buku 2013 dan penerimaan dari angsuran pinjaman pokok, jasa administrasi serta jasa giro dan atau bunga deposito tahun berjalan, sedangkan dana program Bina Lingkungan bersumber dari anggaran Perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun 2013.

Penyaluran kepada Usaha Kecil dan Koperasi diberikan dalam bentuk pinjaman lunak dengan jasa administrasi 6% per tahun dengan jangka waktu pengembalian selama 36

PKBL Program is also based on social responsibility, meaning that the Company is not only required to grow and generate profit, but should also assist and develop the surrounding community. Through this activites, it is expected that a harmonious synergy between the Company and the surrounding community will be developed.

PKBL implemented by PTBA is one of the implementation of the Company’s CSR vision and mission, namely:

Vission:

To embody a prosperous, self relianct and environmentally friendly community.

Mission:

w to support government program in improving

economy, social, public education of the community and preserve environment.

w To empower local potential and expand market to provide more employment opportunities for the company’s surrounding community.

w To encourage public particpation in supporting the Company’s long-term plan and post mining development.

Partnership Program Fund in 2014 was derived from the remaining fund of the financial year 2013 and the receipt of principal installments, administrative service fee, current account service fee and tie deposit interest, while the Community Development program funds came from the Company’s budget counted as expense, at the maximum of 2% of the net income in 2013.

(34)

pelatihan, dan pemagangan, serta promosi penjualan atau bantuan pemasaran dengan mengikutsertakan usaha kecil yang telah menjadi mitra binaan pada ajang pameran.

Penggunaan dana Program Kemitraan terdiri dari dana pinjaman dan dana pembinaan yang disalurkan kepada usaha kecil yang meliputi sektor- sektor sebagai berikut :

1. Sektor Industri

2. Sektor Perdagangan

3. Sektor Pertanian

4. Sektor Peternakan

5. Sektor Perkebunan

6. Sektor Perikanan

7. Sektor Jasa

8. Sektor lainya

9. Kerjasama Lembaga lain.

Penggunaan dana Program Bina Lingkungan yang disalurkan untuk program-program bantuan sebagai berikut :

1. Korban Bencana Alam

2. Pendidikan dan/atau pelatihan

3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat

4. Pengembangan Prasarana dan/atau sarana umum

5. Sarana Ibadah

6. Pelestarian Alam

7. Sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan

training, and apprenticeship, as well as sales promotion or marketing assistance to include small businesses that have become the partners in exhibition

Use of Partnership Program fund consists of loan funds and coaching funds distributed to small businesses covering the following sectors:

1. Industrial Sector

2. Trade Sector

3. Agriculture Sector

4. Farming Sector

5. Plantation Sector

6. Fishery Sector

7. Service Sector

8. Other Sectors

9. Cooperation with other institution

The Community Development Program funds are distributed for assistance programs as follows:

1. Victims of Natural Disaster

2. Education and/or Training

3. Development of Community Health

4. Development of Public Infrastructure

5. Worship Facilities

6. Nature Reservation

(35)

Program Bina Lingkungan terutama difokuskan pada peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat yang berada di Ring 1 yang tersebar di 5 wilayah kerja Perusahaan yaitu Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE), Unit Pertambangan Ombilin (UPO), Unit Pelabuhan Tarahan (Peltar), Unit Dermaga Kertapati (Derti) dan Proyek Penambangan di Peranap.

Komitmen Perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang harmonis bersama masyarakat merupakan salah satu bentuk kepekaan dan kepedulian untuk bersama-sama membangun masyarakat di sekitar Perusahaan. Pasalnya, sebagai salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara tidak terlepas dari perlunya dukungan dan peran masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan Perusahaan sehingga terjadi sinergi yang dapat membantu kelancaran operasional Perusahaan secara keseluruhan.

Secara umum pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh Pemerintah. Kendati dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala, namun Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dijalankan oleh Perusahaan selama ini dirasakan mampu membangkitkan perekonomian baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu implikasinya adalah dapat mengurangi kesenjangan sosial, serta dapat membantu pemerintah didalam mengentaskan kemiskinan khususnya bagi masyarakat di lingkungan Perusahaan.

Community Development Program is primarily focused on improving the social welfare of society who live in Ring 1 spreading across 5 areas of our work, namely Tanjung Enim Mining Unit (UPTE), Ombilin Mining Unit (UPO), Tarahan Port Unit (Peltar), Kertapati Jetty Unit (Derti) and Mining Projects in Peranap.

The Company’s commitment to grow and thrive in harmony with the community is one of sensibility and concern to jointly build a community around the Company. The consideration is that, as one of the companies engaging in coal mining, the support and role from the communities is needed in the implementation of its activities so there will be a synergy that can assist the smooth operation of the Company as a whole.

(36)

Sejak Tahun 2010, Perseroan bersama Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat bersinergi dalam pola yang disebut Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk bersama-sama merancang dan mengimplementasikan program-program kemasyarakatan secara tepat guna dan tepat sasaran.

Dengan pola Musrenbang, Perseroan bersama Bappeda Kabupaten Muara Enim dan Kabupatan Lahat merencanakan pengelolaan dana CSR yang melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah mulai dari tingkat terendah. Pola Musrenbang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan masyarakat mulai dari tingkat desa yang tidak mendapatkan pembiayaan dari pemerintah melalui RAPBD. Dengan pola ini, kegiatan CSR Perseroan berjalan secara sinergis dengan para pemangku kepentingan, terutama masyarakat dan pemerintah karena pelaksanaannya dilakukan bersama-sama melibatkan secara aktif seluruh pihak terkait sejak dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi dan pelaporan.

Program-program yang dirancang dalam pola Musrenbang terutama adalah pembangunan sarana dan prasarana seperti pembangunan/perbaikan sarana umum, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana ibadah dan pelestarian alam. Pola Musrenbang mengadopsi sistem perencanaan pembangunan nasional dengan modifikasi sesuai kebutuhan di lapangan. Keunggulan pola ini adalah sifatnya yang aspiratif dan partisipatif karena bersifat bottom up planning dan melibatkan langsung para pihak yang berkepentingan. Pola ini juga bersifat akuntabel karena terukur dan dipantau oleh semua pihak.

Dalam pelaksanaannya pola Musrenbang mendapatkan dukungan dan melibatkan Forum CSR Muara Enim di semua tahapannya. Forum CSR berperan sebagai mediator mencari solusi masalah yang mungkin timbul antara perusahaan dengan masyarakat ataupun pemangku kepentingan lainnya. Koordinasi dengan Bappeda dan Forum CSR menjadikan pengelolaan dana CSR lebih efisien dan terhindar dari tumpang tindih dengan program yang dibiayai anggaran negara, atau sumber dana lainnya. Diagram berikut memperlihatkan contoh kegiatan Musrenbang:

Since 2010, the Company together with the Governments of Muara Enim and Lahat Regencies have synergized in a pattern Called “Development Planning Forum” (Musrenbang), to jointly design and implement community programs appropriately and well targeted.

With Musrenbang scheme, the Company together with Muara Enim Regency’s Development Agency (Bappeda) and Lahat Regency have planned PKBL funds management involving the community and local governments from the lowest level. Musrenbang scheme allows fulfillment of the community’s needs starting from villages which do not receive government funds through RAPBD. With this scheme, the Company PKBL activities work in synergy with the stakeholders, particularly the community and governments because the implementation is donetogether to actively involve all related parties in planning, implementation, evaluation and reporting stages

The programs designed by Musrenbang mainly are infrastructure development such as construction/ repair of public facilities, educational facilities, health facilities, praying facilities and environment preservation. Musrenbang scheme adopts national development planning system with necessary modifications in the field. The advantage of this scheme is that it is aspirational and participatory because it is bottom-up planning and directly involves all stakeholders. This scheme is also accountable because it is measurable and monitored by all parties.

In the implementation, Musrenbang scheme is supportted and involves Muara Enim PKBL Forum in all stages. PKBL Forum acts as a mediator to seek solutions to problems that may arise between the Company and the community or other stakeholders. Coordination with Bappeda and PKBL Forum manages PKBL funds more efficiently and avoids overlap with state budget-funded programs, or other funding sources. The following diagram shows examples of Musrenbang activities

(37)

Pada tahun 2014, Perseroan tidak membuat kesepakatan baru mengenai program musrenbang dengan pemerintah daerah tetapi melanjutkan penyelesaian program-program pembangunan yang telah disepakati melalui MOU tahun sebelumnya.

TERANGLAH DESAKU a. Penyediaan Listrik Mandiri Rakyat,

Mikrohidro, pemasangan lampu jalan dan lampu hias

b. Tujuan : membantu desa-desa yang masih mengalami krisis listrik, mendukung terwujudnya lingkuangan kota desa yang indah

PEDULI UMMAT

a. Perbaikan sarana ibadah, bantuan perlengkapan ibadah, pembinaan mental spiritual masyarakat

b. Tujuan : meningkatkan kualitas sarana ibadah, meningkatakan semangat belajar agama, mendukung terwujudnya masyarakat yang mandiri, aman, kondusif dan agamais.

CINTA SEKOLAH

a. Pebaikan sarana sekolah, bantuan perlengkapan sekolah dan bantuan biaya pendidikan siswa

b. Tujuan : meningkatkan kualitas sarana sekolah, meningkatkan semangat belajar para siswa

PEDULI MASYARAKAT

a. Pembuatan Jalan lingkungan dan siring, jambatan, kantor desa, pembangunan GSG, pasar, MCK umum, Check Dam,

b. Tujuan : mendukung kelancaran aktifitas kehidupan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

PTBA GREEN & CLEAN a. Pengolahan sampah terpadu,

pembangunan TPS, bantuan bak sampah, dan pembangunan taman hijau

b. Tujuan : meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengolah sampah, menambah ruang terbuka hijau, mendukung terwujudnya lingkungan yang asri, bersih dan sehat

(38)

Sebagai BUMN Terbuka, Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan kinerja terbaiknya untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan. Masyarakat sekitar adalah salah satu pemangku kepentingan yang mendapatkan perhatian besar dari Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Berkembangnya perusahaan tentu harus diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup komunitas sekitar, baik secara ekonomi maupun sosial. Dengan demikian, terjalin hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara perusahaan dengan masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan terhadap masyarakat terutama di wilayah sekitar perusahaan melalui program peningkatan kehidupan kemasyarakatan (community development) yang dilakukan dalam dua program utama, yakni Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Bina Wilayah.

Dalam implementasinya, Perseroan bersama masyarakat membentuk Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) untuk mempermudah dalam pemberdayaan masyarakat. Selain Posdaya Perseroan juga dibantu oleh CDO (Community development Officer) khususnya dalam pemetaan sosial dan pendampingan pelaksanaan program CSR Perusahaan.

As publicly listed SOE, the Company continuously makes efforts to improve its best performance to provide maximum benefit to stakeholders. Surrounding communities is one of the stakeholders who get the attention of the Company in implementing corporate social responsibility. The company’s growthshould be followed by rising prosperity and living standards of the surrounding community, both economically and socially. Thus, the relation between the Company and the community will be harmonius and mutual supportive.

To achieve this goal, the Company conducts various activities in social, economy and environment of the community, especially in the area around the company through community developmentconducted in two major programs, Partnership and Community Development Program (PKBL) and Regional Development.

In the implementation, the Company together with the community formed Posdaya (Family EmpowermentCenter) to facilitate community empowerment. In addition to Posdaya the Company is also assisted by CDO (Community Development Officer) especially in social mapping and mentoring of the Company’s PKBL program implementation.

POLA PENGEMBANGAN PKBL

PATTERN OF PKBL DEVELOPMENT

Keterangan : Hubungan Kemitraan Hubungan Kerja Admistratif Hubungan Kerja Admistratif Hubungan Koordinasi dan Kosultasi Monitoring Program CSR PTBA SATKER CSR

PTBA

Manj Perusahaan

Pemerintah

• Program peduli pemerintah

• MUSRENBANG

Kecamatan/

Kelurah/Desa (Pos Pemberdayaan Keluarga)

POSDAYA

(39)

Sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2014 Dana Program Kemitraan akan disalurkan ke 9 (sembilan) wilayah binaan yaitu Propinsi Sumatera Selatan, Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Lampung, Propinsi DKI. Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur. Selain per wilayah, penyaluran dana kemitraan juga dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak ketiga.

Pemberian bantuan dana pinjaman terutama ditujukan kepada usaha kecil yang mempunyai komoditas sebagai produk unggulan daerah, komoditas yang berpeluang atau berorientasi ekspor, komoditas yang dapat menyerap banyak tenaga kerja padat karya dan komoditas yang mendukung permasyarakatan.

1. Rencana dan Realisasi Anggaran

Realisasi dana tersedia Program Kemitraan pada tahun 2014 sebesar Rp.57.966.072.519 atau 72% terhadap Rencana Anggaran tahun 2014 sebesar Rp.80.350.370.812.

a. Penerimaan Angsuran Pokok dan Jasa Administrasi Pinjaman

Realisasi penerimaan angsuran pokok pinjaman dan jasa administrasi pinjaman (bunga) tahun 2014 sebesar Rp.14.457.735.249 atau 31% terhadap Rencana Anggaran Tahun 2014 sebesar Rp.46.192.039.129 dengan rincian sebagai berikut :

Penerimaan Angsuran Pokok Pinjaman

Receipt of Loan Installment Rp.11.558.649.719

Penerimaan Jasa Administrasi Pinjaman (Bunga)

Receipt of Loan Administration Service (Interest) Rp.2.889.085.530

b. Pendapatan

Realisasi pendapatan dari jasa administrasi, bunga deposito dan/atau jasa giro, dan lainnya Tahun 2014 sebesar Rp.3.649.491.125 atau

In accordance to budget plan (RKA) year 2014 Partnership Program Funds will be distributed to 9 (nine) target areaswhich are the Provinces of South Sumatra, West Sumatra, Lampung, DKI. Jakarta and Banten, West Java, DI Yogyakarta, Central Java, East Java. Besides per sector, partnership fund distributes in cooperation with third parties.

The Fund disbursement is mainly aimed for small business with local superior product commodity that is prospective or export oriented and can absorb many labors.

1. Budget Planning and Realization

Realization of Partnership Program funds in 2014 amounted to Rp.57.966.072.519 or 72% of the Budget Plan 2014 for Rp.80.350.370.812.

a. Receipt of Principal Installment Fees and Administration Service Fees

Realization of the receipt of loan principal installments and loan administration services fee (interest) in 2014 amounted to Rp.14,457,735,249 or 31% of the Budget Plan 2014 of Rp.46,192,039,129 with details as follows:

b. Income

Realized income of administration services, time deposit interest and/or current account service fee and other income in 2014 amounted to

(40)

sebesar Rp.2.518.000.00 0dengan rincian sebagai berikut:

Penerimaan Jasa Administrasi Pinjaman (Bunga)

Receipt of Loan Administration Service (Interest) Rp. 2.889.085.530

Penerimaan Bunga Deposito/Jasa Giro

Receipt of time deposit interest/Current Account service fee Rp. 716.276.532

Pendapatan lain-lain

Other income Rp. 34.129.063

Dana Tersedia dan Penggunaan Dana Program Kemitraan Tahun 2014

Available Fund and use of Partnership Program Fund year 2014

(Dalam Satuan Rupiah) (In Rupiah denomination)

Uraian | Description Realisasi Tahun 2013Realization in 2013 RKA Tahun 2014RKA Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014Realization in 2014 Persentasi (%)

1 2 3 (2:1)

A. DANA TERSEDIA | AVAILABLE FUND

a. Saldo Dana AwalInitial Balance of Fund 18,694,723,259 33,708,331,383 42,789,444,175 127

b.

Alokasi Dana dari Laba Tahun Lalu

Fund allocated from Net Income of the Previous Year

-c. Penerimaan Angsuran belum TeridentifikasiReceived Unidentified Installments 266,431,015 75,128,360

-d. Penerimaan Angsuran Pokok PinjamanReceived Loan Principal Installment 59,900,808,606 44,124,039,429 11,483,521,359 26 Sub Jumlah

Sub Total 78,861,962,880 77,823,370,812 54,348,093,894 70

e. PendapatanRevenue

1. Penerimaan Jasa Administrasi

Received Administration Fee 4,146,650,738 2,068,000,000 2,889,085,530 140

2. Penerimaan Bunga Deposito/Jasa Giro

Received Time Deposit Interest / Current Account Fee

457,815,985 450,000,000 716,276,532 159

3. Pendapatan Lain-lain

Other Receipts 30,446,400 34,129,063

-Sub Jumlah

Sub Total 4,634,933,123 2,518,000,000 3,649,491,125 144 Jumlah-A

TOTAL-A 83,496,896,003 80,350,370,812 57,997,085,019 72

B. PENGGUNAAN DANA | USE OF FUNDS

1. Pinjaman dan PembinaanLoans and Fostering Program

a. Pinjaman :Loans : - Industri

- Industry 122,500,000 300,000,000 185,000,000 62

- Perdagangan

- Trade 1,660,000,000 3,000,000,000 630,000,000 21

(41)

Dana Tersedia dan Penggunaan Dana Program Kemitraan Tahun 2014

Available Fund and use of Partnership Program Fund year 2014

(Dalam Satuan Rupiah) (In Rupiah denomination)

Uraian | Description Realisasi Tahun 2013Realization in 2013 RKA Tahun 2014RKA Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014Realization in 2014 Persentasi (%)

1 2 3 (2:1)

- Pertanian

- Farming 15,000,000 100,000,000 1,075,000,000 1,075

- Peternakan

- Livestock - 100,000,000

-- Perkebunan

- Plantation 45,000,000 100,000,000

-- Perikanan

- Fishery 30,000,000 100,000,000 65,000,000 65

- Jasa

- Services 100,000,000 1,150,000,000 240,000,000 21

- Lainnya

- Others - 150,000,000

-- Kerjasama

- Cooperation 36,400,893,750 65,000,000,000 20,000,000,000 31 - Jumlah – a

- Total – a 38,373,393,750 70,000,000,000 22,195,000,000 32

b. PembinaanDevelopment - Industri

- Industry 500,000,000 365,528,500 73

- Perdagangan

- Trade 439,601,00 1,500,000

-- Pertanian

- Farming 100,000,000

-- Peternakan

- Livestock 100,000,000

-- Perkebunan

- Plantation 2,000,00

Gambar

tabel berikut ini :
table presents data of  the loan installment per target

Referensi

Dokumen terkait

PENETAPAN PEGAWAI NON APARATUR SIPIL NEGARA (NON ASN) BADAN LAYANAN UMUM DAERAH.. Sarwoko Oetomo, MMR Pembina

Petunjuk teknis ini menjelaskan cara pengoperasian Indo Jarwo Transplanter sebagai mesin tanam padi dan cara membuat persemaian padi yang sesuai dengan persyaratan teknis mesin

Pada tahap ini, klasifikasi menggunakan JST Backpropagation akan dilakukan dalam beberapa percobaan dengan mengombinasikan persentase pembagian data latih dan data uji,

Grafik Perbandingan QCC, QAC, dan TQC Kerusakan Pengolahan Dodol Salak Berdasarkan Gambar 2 di tahun 2014 dapat dijelaskan bahwa pengawasan mutu yang dilakukan

Tahap ini diperlukan untuk mengevaluas produk sabun yang dihasilkan denan mengguanakan data analisa, sehingga dapat diketahui kekurangan dari produk yang

diam dan tidak mau bertanya. dan pengamatan proses belajar mengajar bagi guru, yang digunakan untuk mengetahui penggunaan metode langsung dalam bagaimana proses guru

Sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam negara demokrasi yang mengharuskan Penyelenggara Negara membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang