• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah [MPMBS] : studi kasus di sekolah-sekolah yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah [MPMBS] : studi kasus di sekolah-sekolah yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang - USD Repository"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

38

PELAKSANAAN JOB DESCRIPTION KEPALA SEKOLAH

YANG MENERAPKAN MANAJEMEN PENINGKATAN

MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS)

Studi Kasus : Sekolah-sekolah Yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Chatharina Tanty Safriani Sadjarwo NIM: 021324037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

PELAKSANAAN JOB DESCRIPTION KEPALA SEKOLAH

YANG MENERAPKAN MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS)

Studi Kasus Pada Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang

Chatharina Tanty Safriani Sadjarwo 021324037

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2007

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:1 ) bagaimanakah pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), 2) faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan job description, 3) faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan job description, 4) upaya-upaya apa yang ditempuh kepala sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah-sekolah Yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang pada bulan Februari 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah-kepala sekolah Yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang yang berjumlah 17 orang yang terdiri dari 11 orang kepala sekolah SD, 2 orang kepala sekolah SMP, 2 orang kepala sekolah SMA dan 2 orang kepala sekolah SMK. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 17 orang yang diambil dengan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, observasi dan dokumentasi. Teknik pengujian instrumen menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach. Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Persentase.

Berdasarkan Analisis Persentase, hasil penelitian menunjukkan: 1) pelaksanaan job description kepala sekolah di sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur Cabang Kota Semarang secara keseluruhan adalah sangat baik (64,71%), 2) tingginya faktor-faktor pendukung yang ada (70,59%) membuktikan bahwa pelaksanaan job description kepala sekolah dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan job description tersebut, 3) tingginya faktor-faktor penghambat yang ada (58,82%) membuktikan bahwa pelaksanaan job description kepala sekolah dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan job description tersebut, 4) tingginya upaya-upaya untuk mengatasinya (58,82%) membuktikan bahwa kepala sekolah telah mampu mengatasi berbagai faktor penghambat yang ada dalam pelaksanaan job descriptionnya.

(6)

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF JOB DESCRIPTION OF SCHOOL

PRINCIPALS WHO APPLY BETTER QUALITY MANAGEMENT BASED ON SCHOOL BASES (MPMBS)

A Case Study in Schools Run by Pangudi Luhur Institution in Semarang, Central Java

Chatharina Tanty Safriani Sadjarwo 021324037

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The purposes of this research are to analyze: 1). how the implementation of job description of school principals who apply Better Quality Management Based on School Bases, 2) supporting factors in implementing job description, 3) inhibiting factors in implementing job description, 4) efforts taken by school principals in overcoming those inhibiting factors. This research belongs to a descriptive research.

This research was conducted in schools run by Pangudi Luhur Institution in Semarang, Central Java in February 2007. The populations of this research were school principals run by Pangudi Luhur Institution in Semarang, Central Java. There were 17 samples which consist of eleven Elementary School Principals, two Junior High School Principals, two Senior High School Principals and two Vocational Senior High School Principals. The techniques of samples drawing was satiated sampling technique. The techniques of data analysis collection were questionnaire, observation, and documentation. The techniques of data analysis were product moment correlation and realibility examination by applying Alpha Cronbach Formula.

(7)

MOTTO

Ia membuat segala sesuatu indah tepat pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekuatan dalam hati mereka ( Pengkotbah 3:11)

Tuhan tidak hanya hadir pada saat kita berada dalam kesulitan, tetapi jiga hadir menolong kita keluar dari kesulitan

Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES tidak selalu lurus, Ada tikungan bernama KEGAGALAN, Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN, Tanjakan bernama TEMAN, Lampu merah bernama MUSUH, Lampu kuning bernama KELUARGA, Engkau akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah hidup. Tapi jika engkau membawa ban serep bernama TEKAD, Mesin bernama KETEKUNAN, Asuransi bernama IMAN, pengemudi bernama TUHAN, sampailah kau di daerah yang disebut SUKSES dan BAHAGIA.

PERSEMBAHAN

Tuhan Yesus Kristus Tersayang Bunda Maria Tersayang Kedua orang tuaku tersayang Adekku Bernadetha Rosmarini S yang kusayang My Lovely Ignasius Lantip WG (Ood) yang selalu ada di hatiku Seluruh teman-temanku

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pelaksanaan Job Description Kepala Sekolah Yang Menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Sekolah (MPMBS) untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh dukungan, bimbingan dan doa dari berbagai pihak. Semuanya itu sangat membantu mendukung penulis dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma

2. Drs. Sutarjo Adisusilo, J. R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma

3. Y. Harsoyo, S. Pd., M. Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma

4. Dra. C. Wigati Retno Astuti, M. Si selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar membimbing dan membantu penulis

5. Y. M. V Mudayen, S. Pd selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan membantu penulis

6. Drs. P. A. Rubiyanto yang dengan sabar memberikan dukungan dan semangat kepada penulis

7. Br. Drs. Theodorus Riyanto, MA. FIC selaku Ketua Yayasan Pangudi Luhur karena telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah-sekolah Pangudi Luhur Kota Semarang

8. C. Titik Sukawati selaku kepala sekolah SD PL Don Bosko terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

(9)

10. Christina Winarti selaku kepala sekolah SD PL Bernardus II terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

11. Y. Agus Jumani, S.Pd selaku kepala sekolah SD PL Bernardus III terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

12. Br. Arnold, FIC selaku kepala sekolah SD PL Bernardus IV terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

13. Antonius Paeno Seputro, S.Pd selaku kepala sekolah SD PL Gunung Brintik terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis 14. Y. Suyadi selaku kepala sekolah SD PL Vinsentius terima kasih atas bantuan

dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

15. R. Basuki, S.Pd selaku kepala sekolah SD PL Xaverius I terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

16. Rita Kasimah, S.Pd selaku kepala sekolah SD PL Xaverius II terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

17. V. Sutrisno selaku kepala sekolah SD PL Tarcisius terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

18. Br. Ignatius Dalimin, FIC selaku kepala sekolah SD PL Santo Yusup terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

19. F. Karlinarna selaku kepala sekolah SMP PL Bonifasio terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

20. Br. Anton Paryanta, S. Pd.,M. Pd, FIC selaku kepala sekolah SMP PL Domenico Savio terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

21. H. Brotocahyono selaku kepala sekolah SMA PL Thomas Aquino terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

22. Br. Frans D. Atmadja, FIC selaku kepala sekolah SMA PL Don Bosko terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

23. Drs. HJ. Rusyadi selaku kepala sekolah SMK PL Tarcisius I terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

24. Drs. AM Setya Budi selaku kepala sekolah SMK PL Tarcisius II terima kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

(10)

25. Papaku Medardus Sadjarwo, Ibuku Veronica Purwani, Adekku Bernadetha Rosmarini Sadjarwo terima kasih atas doa, dukungan dan segala sesuatunya guna mendukung keberhasilanku (Akhirnya Tanty lulus juga…..Ayo Ririen kapan mo nyusul)

26. My lovely Ignasius Lantip Waspodo Gayutomo (Ood) terima kasih atas cinta, perhatian dan dukungannya (Sayank, adek sudah jadi sarjana juga lo)

27. Fr. John SJ, Fr. Gogon SJ, Mas Suryadi terima kasih atas dukungan, bantuan dan doanya

28. Teman-temanku YSS (Mas Murni, Mas Dimas, Mas Kris, Mas Eko, Mas Sujek, Mas Gembong, Mbak Ola, Linda) terima kasih atas kebersamaannya selama ini. Tuhan memberkati

29. Teman-temanku AKT C’03 (Tata, Titi, Lia, Fita, Ricky, Dewo, Wiwid, Angga) dan Resa AKT’03 thanks ya kalian sudah membantu, mendukung dan mendoakanku dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian juga cepat lulus (sukses terus ya dan Tuhan memberkati kalian)

30. Retno, Didik, Totok, Aris, Yoana, Heri, Rita, Yunar dan teman-temanku Pendidikan Ekonomi’02 terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya selama ini (ayo kita wisuda bareng ya). Tuhan memberkati

31. Segenap pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 5 Juni 2007 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL….……….………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….... ii

HALAMAN PENGESAHAN………..… iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………..… iv

ABSTRAK………. v

ABSTRACT……….. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..……. vii

KATA PENGANTAR……….. viii

DAFTAR ISI………...………... xi

DAFTAR TABEL………..…….. xiv

DAFTAR GAMBAR………....…… xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Job Description ... 6

2.1.1 Pengertian dan Tujuan Job Description ... 6

2.2 Kepala Sekolah... 10

2.3 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) ... 16

2.3.1 Pengertian dan Tujuan MPMBS ... 16

(12)

2.3.2 Konsep Dasar MPMBS ... 18

2.3.3 Karakteristik MPMBS ... 20

2.4 Penelitian Terdahulu ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 23

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 23

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

3.5 Data Yang Dibutuhkan ... 25

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.7 Variabel, Indikator dan Pengukurannya ... 26

3.8 Teknik Analisis Data ... 33

3.8.1 Teknik Pengujian Instrumen ... 33

3.8.2 Analisis Data ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 40

4.1 Sejarah Singkat Yayasan Pangudi Luhur ... 40

4.2 Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur ... 42

4.2.1 Visi Yayasan Pangudi Luhur ... 42

4.2.2 Misi Yayasan Pangudi Luhur ... 42

4.3 Struktur Organisasi Yayasan Pangudi Luhur ... 44

4.4 Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah ... 45

4.4.1 Kepala Sekolah Sebagai Administrator ... 45

(13)

xiii

4.4.3 Kepala Sekolah Sebagai Supervisor ... 47

4.5 Struktur Organisasi Sekolah ... 47

4.5.1 Struktur Organisasi SD ... 47

4.5.2 Struktur Organisasi SMP ... 49

4.5.3 Struktur Organisasi SMA ... 49

4.5.4 Struktur Organisasi SMK ... 50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

5.1 Deskripsi Data ... 52

5.2 Analisis Data ... 56

5.3 Pembahasan ... 68

BAB VI PENUTUP ... 76

6.1 Kesimpulan ... 76

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 77

6.3 Saran-Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN ... 82

Lampiran 1 Kuesioner ... 83

Lampiran 2 Data Responden ... 85

Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... 87

Lampiran 4 Hasil Validitas Dan Reliabilitas ... 90

Lampiran 5 Hasil Analisis Persentase ... 97

Lampiran 6 Tabel Statistik ... 98

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ... 100

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ... 22

Tabel III.1 Indikator Kompetensi Profesional ... 27

Tabel III.2 Indikator Kompetensi Wawasan Kependidikan dan Manajemen ... 28

Tabel III.3 Indikator Kompetensi Kepribadian ... 28

Tabel III.4 Indikator Kompetensi Sosial ... 29

Tabel III.5 Indikator Faktor-Faktor Pendukung Job Description ... 30

Tabel III.6 Indikator Faktor-Faktor Penghambat Job Description ... 31

Tabel III.7 Indikator Upaya-Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Job Description ... 31

Tabel III.8 Rangkuman Hasil Uji Validitas ... 34

Tabel III.9 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas... 37

Tabel V.1 Daftar Sekolah-Sekolah Di Bawah Naungan Yayasan Pangudi Luhur (YPL) Cabang Kota Semarang ... 52

Tabel V.2 Deskripsi Data Jenis Kelamin Responden ... 53

Tabel V.3 Deskripsi Data Tingkat Pendidikan Responden ... 54

Tabel V.4 Deskripsi Data Pangkat/Golongan Responden ... 54

Tabel V.5 Deskripsi Data Umur Responden ... 55

Tabel V.6 Deskripsi Data Lama Bekerja Responden ... 55

Tabel V.7 Deskripsi Data Status Perkawinan Responden ... 56

(15)

Tabel V.9 Job Description Kepala Sekolah Dilihat Dari Kompetensi Profesional ... 58 Tabel V.10 Job Description Kepala Sekolah Dilihat Dari Kompetensi

Wawasan Kependidikan Dan Manajemen ... 60 Tabel V.11 Job Description Kepala Sekolah Dilihat Dari Kompetensi

Kepribadian ... 61 Tabel V.12 Job Description Kepala Sekolah Dilihat Dari Kompetensi Sosial ... 63 Tabel V.13 Faktor Pendukung Pelaksanaan Job Description ... 64 Tabel V.14 Faktor Penghambat Pelaksanaan Job Description ... 66 Tabel V.15 Upaya-Upaya Untuk Mengatasinya ... 67

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Yayasan Pangudi Luhur ... 44

Gambar 2 Struktur Organisasi SD ... 48

Gambar 3 Struktur Organisasi SMP ... 49

Gambar 4 Struktur Organisasi SMA ... 50

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tantangan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia dalam era globalisasi dan era reformasi sangat nyata, khususnya dalam dunia pendidikan. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Guna mengantisipasi hal tersebut dan seiring dengan paradigma baru era otonomi daerah, desentralisasi dalam bidang pendidikan mulai dilaksanakan bahkan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah telah diserahkan sampai ke tingkat sekolah melalui penerapan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dengan demikian, peningkatan mutu merupakan tanggung jawab sepenuhnya seluruh komponen sekolah.

(18)

sekolah untuk mengambil keputusan partisipatif yang melibatkan seluruh warga sekolah sesuai dengan standar mutu pelayanan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kota. Kemunculan MBS dimaksudkan sebagai pemberdayaan pendidikan di daerah. Di dalamnya ada pengalihan kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab pengelolaan pendidikan dari birokrasi sentral kepada sekolah dan komunitasnya. Sekolah dan komunitasnya dipandang sebagai pengelola pendidikan yang terdepan.

Demikian pula dengan pengembangan kurikulum. Kurikulum bukan lagi merupakan kurikulum yang telah jadi dalam bentuk Garis-Garis Besar Program Pengajaran. Sekolah dapat mengembangkan kurikulum sendiri dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip yang berorientasi pada tujuan, relevansi pendidikan, efisiensi dan efektivitas, keluwesan, berkesinambungan dan pendidikan seumur hidup dengan mengacu kepada kemampuan/kompetensi dasar pada setiap jenjang pendidikan yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Nasional.

(19)

3

memudahkan mereka dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan sekolah mereka masing-masing.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PELAKSANAAN JOB DESCRIPTION KEPALA SEKOLAH YANG MENERAPKAN MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH”.

1.2 Rumusan Masalah

1 Bagaimanakah pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)?

2 Faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan job description?

3 Faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan job description?

4 Upaya-upaya apa yang ditempuh kepala sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

(20)

2. Untuk menganalisis ada tidaknya faktor pendukung dalam pelaksanaan job description

3. Untuk menganalisis ada tidaknya faktor penghambat dalam pelaksanaan job description

4. Untuk menganalisis upaya yang ditempuh untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan job description

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi sekolah untuk mengoptimalkan pelaksanaan job description kepala sekolah sehingga mampu menunjang kinerja kepala sekolah di sekolah. 2. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi kepala sekolah untuk meningkatkan kinerjanya.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang job description kepala sekolah yang menerapkan Manajemen

(21)

5

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Job Description

2.1.1 Pengertian dan Tujuan Job Description

Secara umum deskripsi pekerjaan (job description) merupakan produk yang pertama dan langsung dari proses analisis pekerjaan. Sedangkan menurut Simamora (1997:139), deskripsi pekerjaan adalah dokumen yang menyediakan informasi mengenai kewajiban, tugas dan tanggung jawab pekerjaan. Biasanya dokumen tersebut bersifat deskriptif dan terdiri atas catatan fakta-fakta pekerjaan yang ada dan berkaitan. Selain itu deskripsi pekerjaan juga menggambarkan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh pemangku jabatan sehingga memberikan standar objektif untuk pengisian tiap pekerjaan, serta merupakan alat yang mengisi pekerjaan tersebut melalui promosi dan pengangkatan.

Tujuan dari deskripsi pekerjaaan adalah :

a). Menyediakan informasi bagi calon-calon pekerja dengan tingkat keahlian tertentu

b). Menentukan kedudukan pekerjaan dalam suatu organisasi serta gaji dan keuntungan dan garis tanggung jawab

(23)

7

kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat.

c). Menjadi dasar untuk mempersiapkan sumber bacaan dalam rangka rekruitmen

Penarikan (recruitment) adalah proses pencarian dan ”pemikatan” para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Proses penarikan penting karena kualitas sumber daya manusia organisasi tergantung pada kualitas penarikannya.

d). Menjadi dasar untuk merancang kriteria seleksi

Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Proses seleksi merupakan pusat manajemen personalia. Para manajer personalia menggunakan proses seleksi untuk mengambil keputusan penerimaan karyawan baru. Efektivitas proses seleksi sangatlah ditentukan oleh tiga hal yaitu informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia dan penarikan.

(24)

melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan bila manajemen ingin menyiapkan karyawan utnuk memegang tanggung jawab pekerjaan yang akan datang maka kegiatan tersebut disebut pengembangan. Pengembangan (development) adalah upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian. Oleh karena itu, program-program latihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran serta memperbaiki kepuasan kerja.

Pada prinsipnya, deskripsi pekerjaan mempunyai elemen-elemen yang terdiri atas identifikasi pekerjaan, ringkasan pekerjaan, dan kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab. Identifikasi pekerjaan (job identification) biasanya bermanfaat untuk mengidentifikasi

pekerjaan tertentu di dalam organisasi. Ringkasan pekerjaan (job summary) merupakan rangkuman umum perihal tanggung jawab

utama dan komponen-komponen yang membedakan pekerjaan tersebut dengan pekerjaan yang lainnya. Sedangkan kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab merupakan jantung dari deskripsi pekerjaan (Simamora, 1997:143).

(25)

9

pekerjaan sangat bermanfaat untuk desain organisasi, klarifikasi tanggung jawab, rekruitmen, desain tes, wawancara, orientasi, pelatihan, evaluasi pekerjaan, penilaian kinerja, survai kompensasi dan penempatan keluar (Simamora, 1997:143-145).

Deskripsi-deskripsi pekerjaan adalah sahih selama deskripsi itu mewakili muatan pekerjaan, lingkungan dan kondisi kepegawaian secara akurat. Jika analisis pekerjaan tidak dimuktahirkan secara berkala, dinamika pekerjaan dapat mengubah deskripsi-deskripsi pekerjaan secara nyata. Dinamika menuntut adanya perubahan dalam deskripsi-deskripsi pekerjaan sebagaiman halnya pada program pelatihan.

(26)

deskripsi pekerjaan yang bersifat naratif ini dapat melahirkan efek bumerang, hal yang sama sekali berlawanan dari kegunaannya.

2.2 Kepala Sekolah

Kepemimpinan yang ditetapkan oleh seorang kepala sekolah dalam lembaga pendidikan dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja bawahan untuk mencapai sasaran yang maksimal. Kepemimpinan adalah kata benda dari pemimpin. Pemimpin adalah seorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2002:169). Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan kewibawaan (personality authority). Falsafah kepemimpinannya bahwa pemimpin adalah untuk

bawahan dan milik bawahan. Dalam penelitian ini pemimpin sekolah yang dimaksud penulis adalah seorang kepala sekolah.

(27)

11

meningkatkan mutu sekolah. Jadi supaya bisa meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya, kepala sekolah harus dapat melaksanakan fungsinya sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah sebagai Educator

Dalam meningkatkan kinerja kepala sekolah sebagai educator, khususnya dalan peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi belajar peserta didik, upaya-upaya yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut mengikutsertakan guru-guru dalam penataran-penataran, mengumumkan hasil evaluasi peserta didik agar memotivasi belajar mereka, mengajak guru untuk memanfaatkan waktu secara efisien dan efektif (Prasetya, 2004 : 8).

Sesuai dengan yang ditetapkan dalam penilaian kinerja kepala sekolah (Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0296/U/1996), kepala sekolah sebagai educator harus memiliki kemampuan untuk membimbing guru, tenaga kependidikan non guru, peserta didik, mengmbangkan tenaga kependidikan, mengikuti perkembangan IPTEK dan memberi contoh model pembelajaran dan bimbingan konseling yang baik.

2. Kepala Sekolah sebagai Manajer

(28)

meningkatkan profesinya, mendorong keterlibatan seluruh tenaga pendidik dalm kegiatan di sekolah (Prasetya, 2004 : 9).

Sesuai dengan yang ditetapkan dalam penilaian kinerja kepala sekolah, kepala sekolah sebagai manajer harus memiliki kemampuan dalam menyusun program sekolah, menyusun organisasi personalia sekolah, memberdayakan tenaga kependidikan di sekolah dan mendayagunakan sumber daya sekolah.

3. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas.

4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun program supervisi pendidikan, melaksanakan program supervisi pendidikan, memanfaatkan hasil supervisi pendidikan. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual dan simulasi pekerjaan.

5. Kepala Sekolah sebagai Administrator

(29)

13

sekolah. Secara spesifik kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan, mengelola administrasi keuangan. 6. Kepala Sekolah sebagai Inovator

Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara-cara Ia meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, serta adaptabel dan fleksibel (Prasetya, 2004 : 11).

7. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melaksanakan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan, serta Pengembangan Pusat Sumber Belajar (PPSB) (Prasetya, 2004 : 12).

Sedangkan menurut Masidjo, ada tiga fungsi yang perlu dimiliki oleh kepala sekolah untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya yaitu sebagai berikut :

1. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan

(30)

untuk menyumbangkan kemampuannya demi tercapainya tujuan sekolah yang telah disepakati bersama. Guna mencapai tujuan tersebut, peranan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan sangatlah diperlukan. Berikut ini ada beberapa tipe kepemimpinan yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yaitu kepemimpinan positif dan negatif, kepemimpinan otokratis, kepemimpinan partisipatif, kepemimpinan lepas, kepemimpinan impoverish, kepemimpinan country club, kepemimpinan middle of the road, kepemimpinan task and team

(Masidjo, 1997:54). Namun di dalam pelaksanaannya kepala sekolah dapat mengkombinasikan tipe-tipe kepemimpinan tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku di sekolah.

(31)

15

2. Kepala sekolah sebagai supervisor

Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun program supervisi pendidikan, melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasil supervisi pendidikan. Selain itu kepala sekolah juga harus mampu menanggapi segala perubahan yang terjadi di sekolah. Baik perubahan yang berasal dari sekolah sendiri, standar kepuasaan kerja yang semakin meningkat maupun yang berasal dari luar sekolah. Perubahan-perubahan tersebut akan mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan hidup sekolah khususnya berpengaruh terhadap mutu segenap rekan guru sebagai supervisee.

(32)

3. Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan

Administrasi pendidikan di sekolah adalah suatu proses pengendalian usaha kerjasama antar individu sebagai rekan kerja untuk mendayagunakan semua sumber yang ada dan yang relevan demi tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien. Fungsi kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai administrator bidang garapan di sekolah dan sebagai administrator tingkah laku dan proses di sekolah.

Tugas kepala sekolah sebagai administrator tingkah laku yaitu dalam bidang komunikasi, motivasi, mamahami individu lain, konflik sinergi-konsesus. Sedangkan tugas kepala sekolah sebagai administrator proses di sekolah yaitu planning, organizing, directing, coordinating, controlling dan evaluating. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, peranan komunikasi sangatlah diperlukan oleh kepala sekolahterutama dalam melaksanakan tugas untuk tercapainya suatu tujuan tertentu.

2.3 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)

2.3.1 Pengertian dan Tujuan MPMBS

(33)

17

karyawan, orang tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2001). Dengan otonomi yang lebih besar, sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sekolahnya sehingga sekolah lebih mandiri. Dengan kemandiriannya, sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan program-program yang tentu saja lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya.

MPMBS bertujuan untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif. Secara rinci, MPMBS bertujuan untuk (Depdiknas, 2001:5) :

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama

c. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya

(34)

2.3.2 Konsep Dasar MPMBS

MPMBS dapat didefinisikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan mutu sekolah dalam kerangka pendidikan nasional. Karena itu, esensi MPMBS = otonomi sekolah + pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu sekolah (Depdiknas, 2001:9).

Otonomi dapat diartikan sebagai

kewenangan/kemandirian yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya sendiri dan merdeka/tidak tergantung. Jadi otonomi sekolah adalah kewenangan sekolah untuk mengatur dan mengurus kepentingan warga sekolah menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan pendidikan nasional yang berlaku (Depdiknas, 2001:9).

(35)

19

2001:9). Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa jika seseorang dilibatkan (berpartisipasi) dalam penyelenggaraan pendidikan, maka yang bersangkutan akan mempunyai “rasa memiliki” terhadap sekolah, sehingga yang bersangkutan juga akan bertanggungjawab dan berdedikasi sepenuhnya untuk mencapai tujuan sekolah. Jadi makin besar tingkat partisipasi, makin besar pula rasa memiliki; makin besar rasa memiliki, makin besar pula rasa tanggungjawab; dan makin besar rasa tanggungjawab, makin besar pula dedikasinya. Tentu saja pelibatan warga sekolah dalam penyelenggaraan sekolah harus mempertimbangkan keahlian, batas kewenangan, dan relevansinya dengan tujuan partisipasi. Peningkatan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah akan mampu menciptakan keterbukaan, kerjasama yang kuat, akuntabilitas, dan demokrasi pendidikan.

(36)

proses pendidikan, sedang unit-unit di atasnya (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi, dan Departemen Pendidikan Nasional) akan merupakan unit pendukung dan pelayan sekolah, khususnya dalam pengelolaan peningkatan mutu.

Sekolah yang mandiri atau berdaya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Depdiknas, 2001:10) :

a. Tingkat kemandirian tinggi/tingkat ketergantungan rendah b. Bersifat adaptif dan antisipatif/proaktif sekaligus

c. Memiliki jiwa kewirausahaan tinggi (ulet, inovatif, gigih, berani mengambil resiko, dan sebagainya)

d. Bertanggungjawab terhadap kinerja sekolah

e. Memiliki kontrol yang kuat terhadap input manajemen dan sumberdayanya

f. Memiliki kontrol yang kuat terhadap kondisi kerja

g. Komitmen yang tinggi pada dirinya dan prestasi merupakan acuan bagi penilaiannya

2.3.3 Karakteristik MPMBS

(37)

21

karakteristik MPMBS tidak dapat dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif. Jika MPMBS merupakan wadah/kerangkanya, maka sekolah efektif merupakan isinya. Oleh karena itu, karakteristik MPMBS berikut memuat secara inklusif elemen-elemen sekolah efektif, yang dikategorikan menjadi input, proses, dan output.

(38)

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel II.1

Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Subjek, Sampel, Lokasi

Variabel Teknik Analisis Data

Kesimpulan

1. Persepsi Terhadap Perilaku Kepemimpinan Kepala Jurusan dan Sikap Profesional Para Dosen (Jurnal Ilmu Pendidikan)

Willem Mantja, 1996

Subjek : dosen Sampel : 140 orang dosen (tetap) IKIP Malang Lokasi : IKIP Malang

Bebas : perilaku pemimpin

(leader behaviour)

Terikat : sikap profesional para dosen

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi berdasarkan stratifikasi kepangkatan atau golongan dosen terhadap perilaku kepemimpina n kepala jurusan.

1) hipotesis diterima, tidak ada perbedaan yang signifikan antara stratifikasi kepangkatan atau golongan para dosen dan persepsi mereka terhadap perilaku kepemimpin-an kepala jurusan (p>0,05) ; 2) hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi para dosen terhadap kepemimpin-an kepala jurusan dan sikap profesional mereka ditolak (p<0,05). 2. Persepsi

Tenaga Edukatif dan Administratif Terhadap Gaya Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah Di Bidang Administrasi Sekolah

Charoline Ika Maya

Komalasari, 2005

Subjek : tenaga edukatif dan administratif Sampel : 18 orang tenaga edukatif dan 16 orang tenaga administratif Lokasi : SMUN 1 Sleman

Bebas : tenaga edukatif dan administratif SMUN 1 Sleman Terikat : persepsi tenaga edukatif dan administratif terhadap gaya pengambilan keputusan kepala sekolah dalam bidang administrasi sekolah yaitu bidang administrasi kesiswaan, bidang administrasi kurikulum, dan bidang administrasi keuangan.

Teknik analisis uji T yaitu

Independent Sample T-Test dengan taraf signifikan 5%.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

1. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif karena terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya sekedar mengungkap fakta

2. Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus yaitu suatu penelitian yang mendalam mengenai unit sosial tertentu yang menghasilkan gambaran yang berlaku untuk jangka waktu tertentu, karena mengumpulkan data dan analisis data yang dilakukan pada waktu tertentu.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian terhadap kepala sekolah-kepala sekolah yang berada di Yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang baik kepala sekolah SD, kepala sekolah SMP, kepala sekolah SMA maupun kepala sekolah SMK. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2007

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

(40)

kepala sekolah SD, kepala sekolah SMP, kepala sekolah SMA maupun kepala sekolah SMK.

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ( MPMBS ).

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala sekolah yang berada di Yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang yaitu sebanyak 17 orang yang terdiri dari 11 orang kepala sekolah SD, 2 orang kepala sekolah SMP, 2 orang kepala sekolah SMA dan 2 orang kepala sekolah SMK.

2. Sampel

(41)

25

3.5 Data Yang Dibutuhkan

1. Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari responden yaitu data mengenai pelaksanaan job description kepala sekolah-kepala sekolah yang berada di Yayasan Pangudi Luhur Kota Semarang, faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan job description, faktor-faktor-faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan job description serta upaya yang ditempuh untuk mengatasinya.

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh di sekolah-sekolah yaitu berupa daftar susunan tugas-tugas kepala sekolah

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, observasi dan dokumentasi.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membagikan daftar pertanyaan kepada kepala sekolah. Kuesioner adalah alat untuk mencari data tentang pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan MPMBS, faktor pendukung pelaksanaan job description, faktor penghambat pelaksanaan job description serta upaya-upaya untuk mengatasinya.

2. Observasi

(42)

dilakukan oleh kepala sekolah. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan secara langsung di sekolah. 3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengutip data atau keterangan yang ada di tempat penelitian. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang tugas-tugas kepala sekolah.

3.7 Variabel, Indikator dan Pengukurannya

1. Job Description Kepala Sekolah

Deskripsi pekerjaan (job description) adalah dokumen yang menyediakan informasi mengenai kewajiban, tugas dan tanggung jawab pekerjaan (Simamora,1997). Adapun beberapa indikator yang merupakan job description kepala sekolah dalam penelitian ini yaitu : a) Kompetensi profesional

Indikator yang digunakan meliputi: 1) perencanaan sekolah, 2) kelembagaan sekolah, 3) kepemimpinan, 4) tenaga kependidikan, 5) sarana dan prasarana, 6) hubungan sekolah-masyarakat, 7) sistem informasi sekolah, 8) kesiswaan, 9) kurikulum dan kegiatan belajar mengajar, 10) ketatausahaan dan keuangan sekolah, 11) kemajuan IPTEK, 12) budaya dan iklim kerja, 13) supervisi, 14) evaluasi dan pelaporan

(43)

27

Tabel III.1

Indikator Kompetensi Profesional

No Indikator (+) No Item (-) No Item Jumlah

1. Perencanaan sekolah 4 1,2,3,4 1 5 5

2. Kelembagaan sekolah 2 6,8 1 7 3

3. Kepemimpinan 7 9,10,11,13,

14,15,16

1 12 8

4. Tenaga kependidikan 3 17,18,19 0 3

5. Sarana dan prasarana 2 20,22 1 21 3

6. Hubungan sekolah-masyarakat 2 23,24 0 2

7. Sistem informasi sekolah 2 25,26 0 2

8. Kesiswaan 1 28 1 27 2

9. Kurikulum dan kegiatan

belajar mengajar

2 29,30 0 2

10. Ketatausahaan dan keuangan

sekolah

1 32 1 31 2

11. Kemajuan IPTEK 1 33 0 1

12. Budaya dan iklim kerja 1 34 0 1

13. Supervisi 1 35 0 1

14. Evaluasi dan pelaporan 1 36 0 1

Jumlah 30 6 36

b) Kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen

Indikator yang digunakan meliputi: 1) landasan pendidikan, 2) kebijakan pendidikan, 3) kepemimpinan dan manajemen

pendidikan

(44)

Tabel III.2

Indikator Kompetensi Wawasan Kependidikan dan Manajemen No Indikator (+) No Item (-) No Item Jumlah

1. Landasan pendidikan 1 1 0 1

2. Kebijakan pendidikan 2 2,4 1 3 3

3. Kepemimpinan dan

manajemen pendidikan

2 5,6 0 2

Jumlah 5 1 6

c) Kompetensi kepribadian

Indikator yang digunakan meliputi: 1) sikap terbuka, 2) jiwa pemimpin, 3) pengembangan diri, 4) pengendalian diri, 5) etos kerja Tabel kisi-kisi pengembangan setiap indikator kompetensi kepribadian:

Tabel III.3

Indikator Kompetensi Kepribadian

No Indikator (+) No Item (-) No Item Jumlah

1. Sikap terbuka 1 1 0 1

2. Jiwa pemimpin 1 2 1 3 2

3. Pengembangan diri 1 4 0 1

4. Pengendalian diri 0 1 5 1

5. Etos kerja 2 6,7 0 2

Jumlah 5 2 7

d) Kompetensi sosial

Indikator yang digunakan meliputi: 1) kerjasama, 2) partisipasi dalam kegiatan kelembagaan/sekolah, 3) partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

(45)

29

Tabel III.4

Indikator Kompetensi Sosial

No Indikator (+) No Item (-) No Item Jumlah

1. Kerjasama 1 1 1 2 2

2. Partisipasi dalam kegiatan

kelembagaan/sekolah

1 3 0 1

3. Partisipasi dalam kegiatan

kemasyarakatan

1 4 0 1

Jumlah 3 1 4

2. Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Job Description

Faktor pendukung adalah berbagai faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan MPMBS di sekolah mereka masing-masing. Adapun beberapa indikator yang merupakan faktor-faktor pendukung pelaksanaan job description kepala sekolah dalam penelitian ini yaitu (Puspitaningrum, 2003) :

a) Pelaksanaannya dilakukan melalui tahapan-tahapan mulai dari persiapan sampai dengan evaluasi

b) Adanya sarana fisik seperti penerangan, telepon, komputer, internet c) Adanya sarana personalia seperti ketenagakerjaan dan kualifikasi

karyawan

d) Adanya kelengkapaan administrasi

(46)

Tabel III.5

Indikator Faktor-Faktor Pendukung Job Description

No Indikator (+) No Item (-) No Item Jumlah

1. Fungsi manajemen 1 1 1 2 2

2. Sarana dan prasarana 2 3,5 1 4 3

3. Kerjasama 1 6 0 1

Jumlah 4 2 6

3. Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Job Description

Faktor penghambat adalah berbagai faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan MPMBS di sekolah mereka masing-masing. Adapun beberapa indikator yang merupakan faktor-faktor penghambat pelaksanaan job description kepala sekolah dalam penelitian ini yaitu (Puspitaningrum, 2003) :

a) Faktor intern kepala sekolah sendiri seperti penurunan motivasi, adanya masalah pribadi

b) Faktor ekstren seperti kebijakan sekolah, kebijakan yayasan, orang tua siswa, faktor penghargaan

c) Keterbatasan dana/anggaran d) Kurangnya kuantitas personel e) Kelengkapan alat kerja

(47)

31

Tabel III.6

Indikator Faktor-Faktor Penghambat Job Description

No Indikator (+) No Item (-) No Item Jumlah

1. Kebijakan 1 1 1 2 2

2. Keuangan 1 3 1 4 2

3. Kepemimpinan 1 5 0 1

4. Tenaga kependidikan 1 6 0 1

Jumlah 4 2 6

4. Upaya-Upaya Untuk Mengatasinya

Agar dapat melaksanakan job description dengan baik, maka diperlukan upaya-upaya tertentu untuk mengatasi faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan job description. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan yaitu (Puspitaningrum, 2003) :

a) Penggalian/pengoptimalan dana yang telah tersedia b) Pemeliharaan perlengkapan yang telah ada

c) Pemberian penjelasan yang baik bagi orang tua murid d) Pemberian hak sesuai dengan kemampuan yayasan

Tabel kisi-kisi pengembangan setiap indikator upaya-upaya untuk mengatasinya:

Tabel III.7

Indikator Upaya-Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Job Description No Indikator (+) No Item (-) No Item Jumlah

1. Hubungan sekolah-masyarakat 1 1 1 2 2

2. Keuangan 1 3 0 1

3. Sarana dan prasarana 1 4 0 1

4. Kompensasi 1 1 0 1

(48)

Pengukuran mengenai faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan job description serta upaya untuk mengatasinya ditujukan oleh skor dari kuesioner. Dalam kuesioner, kepala sekolah diwajibkan memilih salah satu dari lima alternatif jawaban. Alternatif jawaban yang disediakan adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban untuk kuesioner menggunakan skala pengukuran dari model Likert yaitu : (Riduwan, 2002:13)

Alternatif jawaban tersebut mempunyai skor 1-5. Untuk pernyataan positif jawaban tersebut diberi skor :

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-Ragu (RR) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Untuk pernyataan negatif jawaban tersebut diberi skor :

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 2

Ragu-Ragu (RR) 3

Tidak Setuju (TS) 4

(49)

33

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner maka untuk mengukur kevalidan dan keandalannya dilakukan pengujian terlebih dahulu. Adapun alat pengujian tersebut meliputi :

1. Validitas

Analisis validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditasan dan kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 1996:158). Suatu instrumen penelitian harus mempunyai syarat kesahihan. Instrumen tersebut dikatakan valid atau sahih jika mampu mengungkapkan apa yang hendak diungkapkannya. Instrumen yang dimaksud adalah kuesioner yang dibagikan kepada responden, digunakan teknik korelasi product moment (Hadi, 1990:14) dengan rumus sebagai berikut :

(

)

[

(

)

]

(

Ν − Ν −

]

− Ν = 2 2 2 2 y y x x y x xy rxy Keterangan :

rxy = koefisien korelasi setiap item

(50)

Setelah diperoleh harga r hitung, selanjutnya untuk dapat diputuskan instrumen tersebut valid atau tidak, harga tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel untuk taraf kesalahan dalam penelitian ini yang digunakan adalah 5% dengan derajat kebebasan (n-2), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

Untuk menguji apakah instrumen yang akan dipakai tersebut valid atau tidak, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS versi 11. Berikut adalah tabel rangkuman hasil uji validitas yaitu :

Tabel III.8

Rangkuman Hasil Uji Validitas

No. Variabel Perhitungan 1 Perhitungan 2

Tidak valid

Valid Tidak valid

Valid

1. Kompetensi profesional 15 21 - 21

2. Kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen

- 6 - 6

3. Kompetensi kepribadian - 7 - 7

4. Kompetensi sosial - 4 - 4

5. Faktor-faktor pendukung - 6 - 6

6. Faktor-faktor penghambat - 6 - 6

7. Upaya-upaya mengatasinya - 5 - 5

Jumlah 15 55 0 55

(51)

35

profesional, ada 15 item (yaitu item pertanyaan no 1, 2, 7, 9, 12, 14, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 27, 31 dan 34) yang gugur karena r hitung > 0,514. Oleh karena itu 15 item pertanyaan tersebut dihilangkan kemudian diolah kembali seperti semula. Dari hasil pengujian yang kedua untuk variabel kompetensi profesional diketahui bahwa semua item sudah valid karena r hitung > r tabel.

Akhirnya, didapatkan 21 item untuk variabel kompetensi profesional, 6 item untuk variabel kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen, 7 item untuk variabel kompetensi kepribadian, 4 item untuk variabel kompetensi sosial, 6 item untuk variabel faktor-faktor pendukung, 6 item untuk variabel faktor-faktor penghambat dan 5 item untuk variabel upaya-upaya mengatasinya, sehingga terdapat total 55 item pertanyaan.

2. Reliabilitas

(52)

teknik penghitungan Alpha Cronbach yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat konsistensi atau keajegan. Untuk mengukur koefisien dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach dengan taraf signifikansi 5%. Indeks reliabilitas

instrumen yang baik menurut Cronbach adalah 0,60 atau lebih. Penggunaan rumus Alpha Cronbach karena menggunakan model skala Linkert. Rumusnya adalah sebagai berikut : (Sugiyono, 2005:282)

(

)

=

t S

Si

k k Ri

2

1 1

Keterangan :

K = mean kuadrat antara subjek

2

Si = mean kuadrat kesalahan

t

S = varians total

(53)

37

Tabel III.9

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Koefisien Reliabilitas

1. Kompetensi profesional 0,9565

2. Kompetensi wawasan kependidikan dan manajemen

0,9282

3. Kompetensi kepribadian 0,8866

4. Kompetensi sosial 0,8801

5. Faktor-faktor pendukung 0,8663

6. Faktor-faktor penghambat 0,8852

7. Upaya-upaya mengatasinya 0,91148

Jumlah

Suatu item pertanyaan dinyatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua item pertanyaan adalah reliabel.

3.8.2 Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis persentase. Alat analisis ini digunakan untuk menganalisis data yang berupa pelaksanaan job description kepala sekolah yang meliputi faktor-faktor pendukung pelaksanaan job description, faktor-faktor penghambat pelaksanaan job description, serta upaya-upaya untuk mengatasinya.

(54)

1. Menentukan batas persepsi pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)

2. Menentukan derajat persepsi

Derajat Persepsi Kategori

90%-100% Sangat Tinggi

80%-89% Tinggi

65%-79% Cukup

55%-64% Rendah

Di bawah 55% Sangat Rendah

3. Menentukan interval

Jumlah item yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan job description dan yang valid sebanyak 55 item. Dengan demikian

skor maksimal = 5 X 55 = 275 dan skor minimal = 1 X 5 = 55. Berdasarkan data ini dapat disusun interval kelas pelaksanaan job description sebagai berikut :

90% x 275 = 247,5 dibulatkan menjadi 248 80% x 275 = 220

65% x 275 = 178,8 dibulatkan menjadi 179 55% x 275 = 151,3 dibulatkan menjadi 151

Interval Kategori Pelaksanaan

248-275 Sangat Baik

(55)

39

179-219 Cukup

151-178 Buruk

(56)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 Sejarah Singkat Yayasan Pangudi Luhur

Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan tiga ribu lebih pulau diantaranya dihuni penduduk dengan berbagai macam suku dan budaya. Semenjak pergolakan dan kerusuhan perang dunia kedua dan perebutan perang kemerdekaan, problem pengajaran dan pendidikan menjadi sangat memprihatinkan. Kaitannya dengan hal tersebut Dekrit Perfectae Caritatis nr. 2 mendesak agar warisan berharga dalam kebiaraan tetap dipertahankan terutama sekali dalam karya pendidikan dan pengajaran.

(57)

41

Pada tahun 1958, Br. Leonardus menjabat sebagai pimpinan Badan Pengurus Yayasan Pangudi Luhur dan berkantor di bekas pastoran dan rumah yavenat, disinilah kantor Yayasan Pangudi Luhur didirikan.

Br. Leonardo bertugas dibantu oleh beberapa pegawai dari sekolah, mencari penyelesaian kesulitan, menangani keluhan, konflik dan keberatan sehingga banyak menuntut perhatian, lebih-lebih sekolah Pangudi Luhur bertambah banyak. Meskipun begitu Br. Leonardo tidak selalu menikmati penghargaan atas jasanya. Dengan pengertiannya yang cerdas ia mampu melihat dengan jelas mana kekurangan dalam pengajaran pada umumnya, dan ia sungguh berusaha meskipun dengan hasil yang sangat sedikit agar sekolah Pangudi Luhur menjadi lebih baik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pada tahun 1973 Br. Leonardo pindah ke Yogyakarta, kantor Yayasan Pangudi Luhur diambil alih oleh Br. Cajetanus Wiyarsoatmaja. Ia melanjutkan kebijakan Br. Leonardo dan dibantu Br. Ignatius Ngadiso hingga tahun 1980 dan kepemimpinan kantor Yayasan Pangudi Luhur diserahterimakan pada Br. Antherus Sutrisno.

(58)

kurang dalam beberapa hal. Ia menaruh perhatian pada Katakese di sekolah-sekolah.

Tak dapat disangkal perkembangan Pendidikan Pangudi Luhur sangat pesat semenjak dipegang tanduk kepemimpinan oleh kalangan akademis, terlebih lagi dilanjutkan kepemimpinan baru oleh Br. Dr. Martinus T.H, Br. Drs. Anton Hadiwardaya, Br. Drs. Heribertus Sumarjo MM (th 1996-2001) dan kembali Kantor Yayasan Pangudi Luhur dipercayakan kembali pada Br. Antherus Sutrisno hingga sekarang.

4.2 Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur

4.2.1 Visi Yayasan Pangudi Luhur

1. Yayasan Pangudi Luhur merupakan komunitas iman yang berpusat pada Yesus Kristus. Komunitas iman tersebut ditandai dengan semangat persaudaraan sejati, kemitraan menanggung karya perutusan bersama, mengembangkan komunikasi, dan berpihak kepada yang lemah

2. Yayasan Pangudi Luhur merupakan lembaga pendampingan kaum muda untuk berkembang menjadi seorang PRIBADI yang berkualitas tinggi, beriman, berwatak dan berbudi pekerti luhur. 4.2.2 Misi Yayasan Pangudi Luhur

(59)

43

Misi 1 :

1. Menghidupkan dan mengembangkan unit kerja sebagai komunitas iman dan persaudaraan sejati

2. Meningkatkan peranan mitra kerja dengan melaksanakan shared mission yaitu menanggung karya perutusan bersama

3. Menangani Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan Pangudi Luhur secara profesional, realistis, kritis dan kontekstual

4. Meningkatkan dan mengembangkan komunikasi secara formal dan informal antara Yayasan Pangudi Luhur dan Bruder serta Instansi terkait

5. Mengupayakan pelaksanaan karya kerasulan pendidikan yayasan pangudi luhur dengan tetap memberikan perhatian istimewa kepada kaum miskin dan kekurangan, yang tersingkir dan yang cacat, yang lemah dan terlupakan, dan mereka yang kurang mengalami cinta

Misi 2 :

(60)
(61)

45

Keterangan :

Ketua Yayasan : Br. Frans Sugi, S.Pd. FIC

Sekretaris Umum : Br. Drs. Theodorus Riyanto, MA. FIC Sekretaris : Br. Antonius Paryanto, S.Pd, M.Pd. FIC Bendahara Umum : Br. Agustinus Giwal Santosa, SE. FIC Bendahara : Br. Ignatius Ngadiso, BA. FIC

Anggota : Br. Albertus Suwarto, BA. FIC Br. Titus Totok Tri Nugroho, ST. FIC Br. Gregorius Bambang Nugroho, S.Pd. FIC

Br. Drs. Fransiscus Asisi Dwiyatno, S.Pd, M.Si. FIC

4.4 Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah

Di dalam sekolah kepemimpinan kepala sekolah sangatlah penting karena kepala sekolah mempunyai tugas sebagai penanggung jawab semua kegiatan yang ada di sekolah. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di 17 sekolahan baik di SD, SMP, SMA maupun SMK, fungsi dan tugas kepala sekolah hampir semuanya memiliki kesamaan. Oleh karena itu penulis ingin merangkum fungsi dan tugas kepala sekolah secara umum saja. Secara umum kepala sekolah berfungsi sebagai administrator, pemimpin dan supervisor. 4.4.1 Kepala Sekolah Sebagai Administrator

(62)

1. Perencanaan, contohnya merencanakan dan menyusun kegiatan sekolah

2. Pengorganisasian, contohnya mengatur, mengorganisasikan dan mendayagunakan segala sumber daya yang dimiliki sekolah 3. Pengarahan

4. Pengkoordinasian, contohnya mengatur pendelegasian tugas dalam unit kerja

5. Pengawasan 6. Kurikulum

7. Mengatur administrasi kesiswaan, contohnya menyelenggarakan penerimaan siswa baru

8. Mengatur administrasi kantor 9. Mengatur administrasi pegawai 10. Mengatur administrasi keuangan 11. Mengatur administrasi perlengkapan 12. Mengatur administrasi perpustakaan 13. Laboratorium

4.4.2 Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Kepala sekolah sebagai pemimpin mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

(63)

47

4. Mengkoordinasikan kegiatan 5. Melaksanakan pengawasan

6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan 7. Menentukan kebijakan

8. Mengadakan rapat 9. Mengambil keputusan

10. Mengatur proses belajar-mengajar

11. Mengatur administrasi kantor, siswa, pegawai, sarana dan prasarana serta keuangan

12. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi yang terkait, contohnya mengatur hubungan antara sekolah, Yayasan dan POMG serta instansi terkait

4.4.3 Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Kepala sekolah selaku supervisor menyelenggarakan supervisi mengenai :

1. Proses belajar-mengajar

2. Kegiatan bimbingan dan konseling 3. Kegiatan ekstrakurikuler

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait 6. Sarana dan prasarana (fasilitas sekolah)

4.5 Struktur Organisasi Sekolah

(64)

KOORDINATOR KOMITE

BID.KESISWAAN BID.FINANSIAL BID. SARANA DAN PRASARANA BID.UMUM

YPL PUSAT

GURU / KARYAWAN

KELAS III A,B,C,D

KELAS V A,B,C,D KELAS IV

A,B,C,D

KELAS VI A,B,C,D

ADMINISTRASI TENAGA

PELAKSANA

SATPAM PENJAGA

MALAM

KEPALA SEKOLAH

PESERTA DIDIK DINAS PENDIDIKAN

KECAMATAN

BID.AKADEMIK

KELAS I A,B,C,D

(65)

49

4.5.2 Struktur Organisasi SMP

Sumber : SMP PL Domenico Savio, 2007

4.5.3 Struktur Organisasi SMA

KADISDIK KEPALA KANTOR

YPL

Kepala Sekolah Komite

TU / Karyawan

Koordinator Aksel Wakasek

Pengajaran

Wakasek Kesiswaan

Wakasek Sarana Prasarana

Tenaga BK

Guru / Wali Kelas

(66)

Sumber : SMA PL Don Bosko, 2007

4.5.4 Struktur Organisasi SMK

KEPALA SEKOLAH FKOG / POMG

TATA USAHA

WAKASEK BID. KESISWAAN WAKASEK

BID. KURIKULUM

WAKASEK SARANA PRASARANA

B C

A D E F G H

S I S W A

DEPDIKNAS YAYASAN PANGUDI

(67)

51

Ketua YPL Pusat

Kepala Sekolah

Komite Sekolah Dinas Pendidikan Kota

TU

Keu PPL/7K Peg. Kntr Siswa

Wakasek Kurikulum

Wakasek Kesiswaan Wakasek

Hub Ind/ Humas

Koor. Lab Bhs

Lab Komputer

Perpus BKK Pemb.

OSIS Koor.

Ekstra Toko

Hub Ind

KPK Akuntansi KPK Sekretaris

Lab Akt Lab Mengetik Lab Sekretaris

Wali Kelas BK

Guru

(68)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Data

Berdasarkan struktur organisasi Yayasan Pangudi Luhur di depan, Yayasan Pangudi Luhur (YPL) Cabang Kota Semarang membawahi 17 sekolahan yang terdiri dari 11 SD, 2 SMP, 2 SMA dan 2 SMK. Selain 17 sekolahan tersebut, YPL Cabang Kota Semarang juga membawahi beberapa sekolah TK dan playgroup (kelompok belajar). Namun dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti pelaksanaan job description kepala sekolah SD, kepala sekolah SMP, kepala sekolah SMA, dan kepala sekolah SMK. Berikut adalah data-data sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur Cabang Kota Semarang yaitu :

Tabel V.1

Daftar Sekolah-Sekolah di Bawah Naungan Yayasan Pangudi Luhur (YPL) Cabang Kota Semarang

No. Nama Kepsek Nama Sekolah Alamat Sekolah

1 C. Titik Sukawati SD PL Don Bosko Jl. Sultan Agung 133

2 A. Marno SD PL Bernardus I Jl. Dr. Sutomo No 4

3 Christina Winarti SD PL Bernardus II Jl. Dr. Sutomo No 4 4 Y. Agus Jumani, S.Pd SD PL Bernardus III Jl. Dr. Sutomo No 4

5 Br. Arnold, FIC SD PL Bernardus IV Jl. Dr. Sutomo No 4

6 Antonius Paeno Seputro, S.Pd SD PL Gunung Brintik Jl. Dr. Sutomo No 4

7 Y. Suyadi SD PL Vinsentius Jl. Purwosari Raya

8 R. Basuki, S.Pd SD PL Xaverius I Jl. Dr. Cipto No 91

9 Rita Kasimah, S.Pd SD PL Xaverius II Jl. Dr. Cipto No 91

(69)

No. Nama Kepsek Nama Sekolah Alamat Sekolah

11 Br. Ignatius Dalimin, FIC SD PL Santo Yusup Jl. Mataram 874

12 F. Karlinarna SMP PL Bonifasio Jl. Muktiharjo Dalam 4

13 Br. Anton Paryanta, S. Pd.,M. Pd, FIC SMP PL Domenico Savio Jl. Dr. Sutomo No 6 14 H. Brotocahyono SMA PL Thomas Aquino Jl. Muktiharjo Km 3 15 Br. Frans D. Atmadja, FIC SMA PL Don Bosko Jl. Sultan Agung 133 16 Drs. HJ. Rusyadi SMK PL Tarcisius I Jl. Brigjen Katamso No 49 17 Drs. AM Setya Budi SMK PL Tarcisius II Jl. Muktiharjo Km 3

Sumber : Yayasan Pangudi Luhur, 2007 (lihat lampiran 2 halaman 93 )

Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dengan cara membagikan kuesioner kepada responden yang terdiri dari 11 kepala sekolah SD, 2 kepala sekolah SMP, 2 kepala sekolah SMA dan 2 kepala sekolah SMK. Kuesioner yang dibagikan kepada kepala sekolah berisi 55 item pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan job description kepala sekolah.

Data dibedakan menjadi dua yaitu data pertama berisi tentang karakteristik responden seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, pangkat/golongan, umur, lama bekerja dan status perkawinan. Sedangkan data yang kedua berisi tentang jawaban dari pertanyaan narasumber tentang pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Data dari penelitian inilah yang dipakai sebagai data primer karena diperoleh langsung dari narasumber. Berikut ini adalah data tentang karakteristik responden :

Tabel V.2

Deskripsi Data Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Perempuan 3 17,65%

2. Laki-laki 14 82,35%

(70)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 14 orang (82,35%), sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang (17,65%).

Tabel V.3

Deskripsi Data Tingkat Pendidikan Responden No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

1. D3 1 5,88%

2. S1 15 88,24%

3. S2 1 5,88%

Jumlah 17 100%

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2007 (lihat lampiran 2 halaman 94 )

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 1 orang kepala sekolah mempunyai tingkat pendidikan D3 (5,88%), sebanyak 16 orang kepala sekolah mempunyai tingkat pendidikan S1 (88,24%), sedangkan sisanya yaitu sebanyak 1 orang kepala sekolah mempunyai tingkat pendidikan S2 (5,88%).

Tabel V.4

Deskripsi Data Pangkat/ Golongan Responden No. Pangkat/ Golongan Jumlah Persentase

1. III B 9 52,94%

2. III C 4 23,53%

3. III D 4 23,53%

Jumlah 17 100%

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2007 (lihat lampiran 2 halaman 94 )

(71)

Tabel V.5

Deskripsi Data Umur Responden No. Umur Jumlah Persentase

1. 36-40 3 17,65%

2. 41-45 6 35,29%

3. 46-50 5 29,41%

4. 51-55 3 17,65%

Jumlah 17 100%

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2007 (lihat lampiran 2 halaman 94 )

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 3 orang kepala sekolah berumur antara 36-40 tahun (17,65%), sebanyak 6 orang kepala sekolah berumur antara 41-45 tahun (35,29%), sebanyak 5 orang kepala sekolah berumur antara 46-50 tahun (29,41%), sedangkan sisanya yaitu sebanyak 3 orang kepala sekolah berumur antara 51-55 tahun (17,65%).

Tabel V.6

Deskripsi Data Lama Bekerja Responden No. Lama Bekerja Jumlah Persentase

1. 1-10 1 5,88%

2. 11-20 7 41,18%

3. 21-30 7 41,18%

4. 31-40 2 11,76%

Jumlah 17 100%

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2007 (lihat lampiran 2 halaman 95)

(72)

Tabel V.7

Deskripsi Data Status Perkawinan Responden No. Status Perkawinan Jumlah Persentase

1. Belum menikah 0 0%

2. Menikah 13 76,47%

3. Tidak menikah 4 23,53%

Jumlah 17 100%

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2007 (lihat lampiran 2 halaman 95)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa status perkawinan sebagian besar responden adalah menikah yaitu sebanyak 13 orang (76,47%), sedangkan responden yang mempunyai status perkawinan tidak menikah sebanyak 4 orang (23,53%). Ada 4 orang responden yang tidak menikah, hal itu dikarenakan mereka adalah seorang bruder.

5.2 Analisis Data

1. Data Pelaksanaan Job Description Kepala Sekolah

Dalam data pelaksanaan job description kepala sekolah yang menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), skor tertinggi dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah:

Skor tertinggi yang diharapkan 5 X 55 = 275 Skor terendah yang mungkin dicapai 1 X 55 = 55

Penentuan kategori pelaksanaan job description kepala sekolah berdasarkan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP

Gambar

Tabel V.11 Job Description Kepala Sekolah Dilihat Dari Kompetensi
Gambar 1 Struktur Organisasi Yayasan Pangudi Luhur ...................................
Tabel II.1
Tabel kisi-kisi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dibandingkan dengan penelitian tentang peran kepala sekolah sebagai manajer dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Ugaran tidak hanya memfokuskan

Penulisan tesis yang berjudul ” Peran Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Dan Sarana Prasarana Terhadap Mutu Pembelajaran Sekolah Dasar Di Kecamatan Ngluwar

Data yang didapatkan dianalisis dengan cara direduksi, disajikan, dan disimpulkan.Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kepala sekolah rnerniliki peran sangat penting dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Keterampilan kepemimpinan kepala sekolah, 2) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu sekolah. Jenis penelitian ini

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada tiga indikator yang dapat digunakan seorang kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu sekolah melalui pengembangan kualitas guru,

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada tiga indikator yang dapat digunakan seorang kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu sekolah melalui pengembangan kualitas guru,

Adapun yang menjadi taret peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu kepala sekolah memberikan arahan kepada guru untuk memberikan suatu motivasi kepada peserta didik

Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa peran managerial Kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan sangat signifikan, dengan peranan Kepala sekolah melakukan upaya-upaya