• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Oleh karena itu manajer keuangan perusahaan perlu memahami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Oleh karena itu manajer keuangan perusahaan perlu memahami"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Untuk dapat menjalankan kegiatan operasinya dengan lancar, sebuah perusahaan membutuhkan sejumlah dana. Dana tersebut dapat diperoleh melalui berbagai macam sumber pendanaan. Secara garis besar sumber pendanaan perusahaan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hutang dan ekuitas. Presentasi komposisi dana dari kedua sumber tersebutlah yang dikenal dengan istilah struktur modal (capital structure). Setiap perusahaan akan berusaha membentuk struktur modal yang optimal baginya.

Masing-masing perusahaan memiliki preferensi tersendiri dalam menentukan struktur modal yang optimal. Setiap sumber dana memiliki karakteristik dan biaya yang berbeda. Oleh karena itu manajer keuangan perusahaan perlu memahami karakteristik dan biaya sumber dana tersebut sebelum memilih.

Di satu sisi, penggunaan hutang sebagai sumber dana untuk perusahaan dapat menghemat beban pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Namun seiring dengan meningkatnya pendanaan dengan hutang, biaya kebangkrutan yang dihadapi oleh perusahaan juga semakin meningkat. Sedangkan di sisi lain pendanaan dengan menggunakan modal tidak membawa risiko peningkatan biaya kebangkrutan. Kelemahan sumber dana ini adalah pendanaan dengan modal tidak memberi keuntungan proteksi pajak.

(2)

2

Di dunia keuangan negara-negara maju telah banyak dilakukan penelitian untuk mengembangkan model teoretis mengenai pola pemilihan struktur modal perusahaan. Penelitian-penelitian tersebut juga dilakukan dalam rangka membuktikan apakah teori-teori yang dikembangkan tersebut mampu menjelaskan fenomena yang terjadi di dunia bisnis. Namun penelitian-penelitian terdahulu tersebut hanya meneliti perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat saja. Padahal teori-teori struktur modal tersebut telah berkembang luas dan digunakan hingga ke dunia internasional.

Rajan dan Zingales (1995) adalah yang pertama kali membawa teori-teori keuangan mengenai struktur modal yang dikembangkan di barat untuk diteliti pada perusahaan-perusahaan di luar Amerika Serikat. Namun demikian penelitian

dilakukan dengan menerapkan model struktur modal yang diturunkan dari setting

Amerika Serikat terhadap negara-negara yang tergabung dalam G-7. Negara-negara tersebut sendiri memiliki kondisi perekonomian yang tidak berbeda jauh dengan kondisi perekonomian di Amerika sehingga hasil penelitian dapat dikatakan tidak berbeda. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa

variabel-variabel yang berpengaruh pada leverage perusahaan Amerika Serikat juga

memiliki pengaruh pada leverage perusahaan-perusahaan di negara-negara G-7.

Pada tahun 2001 Booth et al mencoba melakukan penelitian dengan

menggunakan setting negara-negara berkembang. Penelitian dilakukan dengan

mengambil sampel 10 data negara berkembang. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi komposisi struktur modal di negara-negara berkembang sama dengan di negara-negara maju.

(3)

3

Indonesia saat ini belum bisa diklasifisikan sebagai negara maju, namun juga sudah lebih baik dari pada kondisi negara berkembang. Selain itu, bisa dikatakan bahwa Indonesia cenderung menganut sistem ekonomi pasar. Perusahaan milik swasta jumlahnya lebih banyak dari pada perusahaan milik negara. Pemerintah hanya menguasai sumber-sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak. Saham badan usaha milik negara pun tidak sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah. Sebagian besar badan usaha milik negara terdaftar di bursa efek dan bersifat publik.

Indonesia memiliki kerangka hukum dan institusional yang jelas. Ada

peraturan yang jelas mengenai kewajiban dan hak bagi shareholders maupun

debtholders serta peranan pemerintah seandainya terjadi kebangkrutan dan perusahaan harus dilikuidasi.

Penelitian ini akan mereplikasi penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Jean J. Chen (2003) tentang pengaplikasian teori struktur modal moderen seperti trade-off theory dan pecking order theory di Cina dengan mengganti lokasi penelitian menjadi di Indonesia. Dalam penelitiannya di Cina, Chen menggunakan sampel perusahaan-perusahaan Cina yang terdaftar dalam dua bursa efek di negara tersebut. Sebanyak 63 perusahaan terdaftar di Shanghai Stock Exchange dan 25 perusahaan lainya terdaftar di Shenzen Stock Exchange. Seluruh

perusahaan-perusahaan tersebut masuk dalam Dow-China 88 Index.

Perbedaannya adalah penelitian kali ini hanya akan memfokuskan pada trade-off

(4)

4

Replikasi penelitian Jean J. Chen menarik untuk dilakukan di Indonesia karena keadaan ekonomi negara Indonesia saat ini berbeda dengan keadaan ekonomi negara tempat teori keuangan moderen khususnya mengenai pemilihan struktur modal dikembangkan. Namun seperti yang telah dijabarkan oleh Chen, penelitian ini belum mampu menyertakan variabel yang dapat mencerminkan pengaruh institusional. Menurut Chen, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membangun hipotesis yang mampu menyertakan variabel tersebut.

Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada struktur modal perusahaan di Indonesia. Lebih spesifik, perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan non-bank dan non-lembaga keuangan yang tercatat dalam indeks LQ 45.

Setelah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, faktor-faktor tersebut akan dibandingkan dengan faktor-faktor yang relevan terhadap struktur modal di negara-negara maju yang menyusun teori struktur modal moderen. Dengan membandingkan faktor-faktor relevan tersebut

dapat disimpulkan apakah model trade-off theory yang dikembangkan di

negara-negara maju juga dapat diterapkan di Indonesia. Oleh sebab itu penulis memilih “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Non-Bank dan Non-Lembaga Keuangan di Indonesia Tahun 2007-2011” sebagai judul karya tulis ini.

Penelitian ini memiliki beberapa batasan. Batasan yang pertama adalah lingkup geografis penelitian. Penelitian kali ini hanya mengobservasi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Karena bertujuan untuk melihat kecocokan teori

(5)

5

keuangan modern di Indonesia. Batasan yang kedua adalah data yang digunakan dalam penelitian. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Sehingga peneliti hanya bisa menggunakan data yang sudah tersedia.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah: Apakah determinan struktur modal di Indonesia mendukung model

trade-off theory?

Penelitian ini akan mencoba menyelidiki faktor-faktor yang memiliki

hubungan terhadap leverage perusahaan sehingga memengaruhi keputusan

perusahaan dalam penentuan struktur modalnya. Setelah faktor-faktor tersebut berhasil diidentifikasi, akan dilihat apakah faktor-faktor penentu struktur modal perusahaan di Indonesia mendukung trade-off theory yang berlaku di negara-negara maju terutama Amerika Serikat.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian mengenai determinan struktur modal perusahaan ini dilakukan

dengan tujuan utama untuk membuktikan kesesuaian model trade-off theory

terhadap perusahaan-perusahaan Indonesia. Selain tujuan tersebut, terdapat beberapa tujuan yang lebih spesifik dari penelitian ini, yaitu: Mengetahui determinan struktur modal perusahaan di Indonesia.

(6)

6

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja menentukan struktur modal sebuah perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Peningkatan penggunaan hutang akan meningkatkan leverage perusahaan.

Peningkatan leverage hingga level tertentu akan meningkatkan nilai perusahaan.

Di sisi lain peningkatan hutang juga meningkatkan risiko perusahaan. Setelah level tertentu, risiko yang ditimbulkan oleh leverage justru akan membuat nilai perusahaan menurun. Oleh karena itu, perusahaan perlu menentukan titik optimal tersebut.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai penentuan titik optimal antara manfaat leverage dan nilai perusahaan (value).

1.5. Kerangka Penulisan

Agar masalah yang diangkat dalam penelitian dapat dibahas secara runtut dan terarah maka diperlukan kerangka penulisan. Secara garis besar kerangka penulisan penelitian ini terbagi dalam lima bagian yaitu:

BAB I Pendahuluan

Latar belakang, batasan-batasan, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian serta kerangka penulisan akan dimuat dalam bab pendahuluan ini.

(7)

7

BAB II Landasan Teori

Dalam bab II ini akan dibahas tinjauan pustaka dan teori-teori yang berhubungan dengan variabel dalam penelitian. Juga akan dibahas mengenai penelitian terdahulu yang telah dilakukan, model yang digunakan dalam penelitian, serta perumusan dan pengembangan hipotesis.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini akan memuat metode penelitian, instumen yang digunakan dalam penelitian, pengujian data serta prosedur analisis penelitian terkait dengan model analisis untuk membuktikan hipotesis yang telah disusun.

BAB IV Analisis Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian beserta analisisnya. Dan juga memuat pembahasan atas temuan-temuan dalam penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan mengenai hasil penelitian dan saran bagi penelitian yang selanjutnya akan dimuat dalam bab ini.

Daftar Pustaka Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Juga dari hasil analisis yang dilakukan peneliti menemukan bahwa komunikasi antarbudaya yang terjadi diakibatkan oleh adanya dua budaya berbeda di kawasan Senggarang yakni

Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (2), Pasal 17 ayat (2), dan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 tahun 2017 tentang

Koolma dan C.J.M van de schoot ; proyek adalah suatu tugas yang perlu didefinisikan dan terarah ke suatu sasaran yang dituturkan secara kongkrit serta harus

Berdasarkan Grafik 4 diatas untuk debit air yang terbuang ini dapat kita ketahui dengan menghitung terlebih dahulu debit input air yang masuk dalam pompa

Dalam pada itu ketika Ki Go-thian harus menghindarkan diri lagi dari suatu serangan si orang aneh yang dipandangnya paling tangguh diantaranya tiga lawan itu, diluar dugaan

Walaupun definisi fatwa merujuk kepada keputusan yang telah dikeluarkan oleh Jabatan Mufti yang telah diwartakan oleh kerajaan negeri, mahkamah sivil dalam beberapa kes menerima

Pendugaan protein tubuh dapat dilakukan melalui konsentrasi kreatinin, karena pada individu yang sama terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi bobot badan dan kandungan

Karakter
 Soekarwo
 yang
 patuh
 terhadap
 aturan
 dan
 norma,
 selalu
 memperhitungkan
 data‐data
 faktual
 serta
 pengalaman
 yang