• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK NAGARI CABANG SOLOK E-JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK NAGARI CABANG SOLOK E-JURNAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN

ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK NAGARI

CABANG SOLOK

E-JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh :

Herlin Oktavia

11090202

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK NAGARI

CABANG SOLOK Oleh:

Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat. Telp (0751) 7053731 Fax (0751)

7053826

Email: Herlinoktavia_1513@yahoo.co.id, rizkynatassia@gmail.com , Syailend_ra@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to determine the (1)Influence of motivation on employee performance Bank Nagari Cabang Solok; (2) effect of organizational culture on employee performance Bank Nagari Cabang Solok; (3) influence organizational commitment to employee performance Bank Nagari Cabang Solok; (4) Effect of motivation, organizational culture, and organizational commitment to employee performance Bank Nagari Cabang Solok.

The results of data analysis showed that the (1) motivation positive and significant influence on employee performance Bank Nagari Cabang Solok has a regression coefficient of 0.215 with thitung (6.588)> t tabel 2.05183); (2) organizational culture positive and significant impact on employee performance Bank Nagari Cabang Solok has a value of 0.195 with a regression coefficient thitung (3.872)> t tabel 2.05183); (3) organizational commitment and significant positive effect on employee performance Bank Nagari Cabang Solok has a regression coefficient of 0.358 with thitung (4.061)> ttabel (2.05183); (4) motivation, organizational culture, and organizational commitment significantly influence employee performance Bank Nagari Cabang Solok because of Fhitung (48.148) ≥ F tabel (3.09). R-square value of 0.847, which means that amounted to 84.70% of the change in the dependent variable (employee performance) can be explained by the independent variables (motivation, organizational culture, and organizational commitment) while the remaining 15.30% influenced by other variables not included into this study.

Key Word: Performance of employee, Motivation, 0rganization of culture and Organization Commitment ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Bank Nagari cabang Solok; (2) pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Bank Nagari cabang Solok; (3) Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Bank Nagari cabang Solok; (4) Pengaruh motivasi, budaya organisasi, dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Bank Nagari cabang Solok.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari cabang Solok Barat memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,215 dengan thitung

(6,588) > ttabel 2,05183); (2) budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

Bank Nagari cabang Solok Barat memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,195 dengan thitung (3,872) > ttabel

2,05183); (3) komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari cabang Solok Barat memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,358 dengan thitung (4,061) > ttabel (2,05183); (4)

motivasi, budaya organisasi, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari cabang Solok Barat karena Fhitung (48,148) ≥ Ftabel (3,09). nilai R square sebesar 0,847, yang

artinya sebesar 84,70% perubahan pada variabel dependen (kinerja pegawai) dapat dijelaskan oleh variabel independen (motivasi, budaya organisasi, dan komitmen organisasi) sedangkan sisanya sebesar 15,30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

(4)

PENDAHULUAN

Di era globalisasi sekarang saat ini sumber daya manusia (SDM) di tuntut untuk terus mampu mengembangkan diri secara produktif. SDM harus menjadi pribadi yang mau belajar dan bekerja keras dengan penuh semangat, sehingga

potensi instansinya berkembang

maksimal. Oleh karena itu, SDM yang diperlukan saat ini adalah SDM yang sanggup menguasai teknologi dengan cepat, adaptif dan responsive terhadap

perubahan-perubahan teknologi serta

memiliki motivasi dan budaya organisasi serta komitmen organisasi yang handal.

Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan organisasi tersebut dan kinerja karyawan. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai atau karyawan dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mathis

dan Jackson, 2002). Kinerja

merefleksikan seberapa besar karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Kinerja pegawai dapat diperbaiki bila pegawai tahu apa yang diharapkan dari mereka dan kapan mereka diperbolehkan berperan serta dalam proses menetapkan harapan-harapan tersebut dan kapan mereka dinilai dari hasil-hasilnya.

Didalam sebuah kinerja tentu ada motivasi kerja pada diri pegawai. Menurut Mangkunegara (2000:13) faktor

yang mempengaruhi kinerja adalah

motivasi. Motivasi diartikan sebagai sikap pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja lingkungan organisasinya. Menurut (Robbins, 2008:222) Motivasi

sebagai proses yang menjelaskan

intensitas, arah, dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya.

Motivasi kerja merupakan faktor

psikologis dalam diri seseorang yang merupakan pendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Pegawai yang

mempunyai motivasi kerja akan

terdorong melakukan tugas-tugas dengan

baik sehingga kinerjanya akan berhasil dengan baik.

Selain dari motivasi, kinerja

karyawan dipengaruhi oleh budaya

organisasi. Suatu perusahaan atau

organisasi perlu untuk membentuk kultur atau budaya yang mampu menjadi identitas perusahaan serta acuan dalam

bertindak dan berperilaku. Dengan

adanya budaya organisasi, karyawan akan merasa bangga dengan perusahaan serta memiliki acuan dalam bekerja. Kultur organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh

para anggota yang membedakan

organisasi tersebut dengan organisasi lain (Robbins, 2008:256).

Budaya organisasi yang kuat dapat memberikan kepastian kepada seluruh karyawan untuk berkembang bersama, tumbuh dan bekembangnya perusahaan. Budaya organisasi merupakan suatu system makna bersama yang dianut oleh

anggota-anggota organisasi yang

membedakan organisasi itu dari

organisasi-organisasi lain. Budaya

organisasi yang benar-benar dikelola

sebagai alat manajemen akan

berpengaruh dan menjadi pendorong bagi karyawan untuk berperilaku positif, dedikatif, dan produktif. Nilai-nilai

budaya itu tidak tampak tetapi

merupakan kekuatan yang mendorong perilaku untuk menghasilkan efektifitas kinerja. Perusahaan atau organisasi harus mampu mengajak karyawan terutama

karyawan baru untuk melakukan

penyesuaian terhadap budaya organisasi

yang menjadi pedoman dalam

pencapaian kinerja yang tinggi.

Disamping itu, kinerja juga

dipengaruhi oleh komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan nilai personal, yang kadang-kadang mengacu pada sikap loyal pada oragnisasi ataupun komitmen pada organisasi, komitmen ini merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak

(5)

tempat dia bekerja (Ikhsan dan Ishak, 2005:36). Komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan

tujuan dan lebih mengutamakan

kepentingan organisasi dibandingkan

dengan kepentingan sendiri (Weiner, 2004:619).

Disamping itu, Bank Pembangunan Sumatera Barat merupakan bank yang kegiatan utamanya menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat yang mana dalam aktivitasnya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan prima terhadap nasabah dan calon

nasabah sehingga dapat merebut peluang pasar yang ada.

Berdasarkan hasil observasi awal

yang penulis lakukan pada bulan

September 2015, penulis mendapatkan data tentang fenomena kinerja yang ada pada Bank Nagari Cabang Solok. Yang mana kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2004:145). Berikut data obsevasi awal tentang kinerja pegawai:

Tabel. 1 Data Realisasi Target yang Telah Dicapai Karyawan Bank Nagari Cabang Solok

No Posisi/Jabatan Target Realisasi Belum

Terealisasi

1 Kredit Komersial 100% 95% 5%

2 Loan Officer 100% 95% 5%

3 ADM Kredit 100% 95% 5%

4 Kredit Personal 100% 96% 4%

5 Dana dan Jasa 100% 95% 5%

6 Funding Officer 100% 95% 5%

7 Teller 100% 97% 3%

8 Customer Service 100% 90% 10%

9 PEMSIE SDM dan Umum 100% 95% 5%

Sumber: Bank Nagari Cabang Solok (2015)

Dari Tabel 1, terlihat bahwa realisasi kinerja dari karyawan Bank Nagari Cabang Solok belum 100% terealisasi sepenuhnya, yang terlihar dari

kinerja karyawan dibagian Teller

terealisasi sebesar 97%, dibagian Kredit Personal terealisasi sebesar 96% dan pada bagian Kredit Komersial, Loan Officer, ADM Kredit, Dana dan Jasa,

Funding Officer dan PEMSIE SDM dan Umum terealisasi sebesar 95%.

Kinerja yang dicapai oleh

karyawan terbentuk karena keberadaan sejumlah variabel. Dalam usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan maka

salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan adanya motivasi kerja. Hadari Nawawi (2005:351) mengatakan

bahwa motivasi (motivation) kata

dasarnya adalah motif (motive) yang

berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Berarti, suatu kondisi yang demikian motivasi dapat diartikan sebagai proses

psikologi yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku seseorang pada pencapaian tujuan. Berikut data yang berkaitan dengan motivasi:

(6)

Tabel 2. Data absensi Bank Nagari Cabang Solok

Ket Tahun 2014

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jml %

Cuti - - - 0 0 Absen - 1 org - - - 2 org - - - - 3 3.22 Permisi 4 org 3 org 4 org 3 org 4 org 4 org 6 org 3 org 5 org 5 org 5 org 1 org 47 50.5 4 Sakit 6 org 6 org 2 org 2 org 5 org 2 org 3 org 4 org 4 org 4 org 2 org 3 org 43 46.2 4 Total 10 org 10 org 6 org 5 org 9 org 6 org 9 org 9 org 9 org 9 org 7 org 4 org 93 100 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2015)

Dari Tabel 2, data absensi Bank Nagari Cabang Solok pada bulan Januari tingkat ketidakhadiran karyawan Bank Nagari Cabang Solok mencapai 10 orang dan terus mengalami penurunan hingga bulan April menjadi 5 orang. Bulan Mei tingkat ketidakhadiran kembali naik menjadi 9 orang. Ketidak hadiran karyawan ini bila diperhatikan paling banyak pada keterangan permisi, dimana persentase ketidak hadiran karena alasan permisi mencapai 50.54% dalam setahun, lebih tinggi dibandingkan keterangan

lainnya. Tingginya ketidak hadiran

karyawan dengan keterangan permisi menunjukkan bahwa motivasi karyawan untuk bekerja masih kurang sehingga

menyebabkan kinerja mereka juga

kurang maksimal.

Selain dari motivasi, kinerja

karyawan dipengaruhi oleh budaya

organisasi. Setiap organisasi merupakan sistem yang khas. Setiap organisasi mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri. Karena itu setiap organisasi memiliki kultur yang khas pula. Kultur

atau budaya organisasi tersebut

merupakan bagian dari kultur masyarakat yang sudah diterima secara bersama. Menurut P. Siagian (2002:27) budaya organisasi adalah kesepakatan bersama mengenai nilai yang dianut bersama

dalam kehidupan organisasi dan

mengikat semua orang dalam organisasi yang besangkutan.

kinerja juga dipengaruhi oleh

komitmen

organisasi.

Menurut

Robbins

(2007:94)

komitmen

organisasi

didefenisikan

sebagai

tingkat dimana karyawan mengitkan

dirinya ke organisasi tertentu dan

sasaran-sasarannya,

dan

berharap

dapat

mempertahankan

keanggotaannya

dalam

organisasi

tersebut. Sehingga dengan adanya

komitmen

tinggi

yang

dimiliki

terhadap perusahaan atau organisasi

tersebut diharapkan meningkatkan

kinerja karyawan tersebut. Masrukin

dan Waridin (2006) menyatakan

bahwa kinerja seseorang dipengaruhi

oleh tingkat pendidikan, inisiatif,

pengalaman kerja, dan motivasi

pegawai. Hasil kerja seseorang akan

memberikan umpan balik bagi orang

itu sendiri untuk selalu aktif

melakukan kerjanya secara baik

dan diharapkan akan menghasilkan

mutu pekerjaan yang baik.

Pendidikan

dapat

mempengaruhi

kinerja

seseorang

karena

dapat

memberikan wawasan yang lebih luas

untuk berinisiatif dan berinovasi yang

selanjutnya

berpengaruh

terhadap

kinerjanya.

(7)

METODOLOGI PENELITIAN

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif asosiatif. Penelitian deskriptif

asosiatif adalah penelitian yang

dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain terhadap suatu objek atau wilayah yang diteliti. Dengan desain penelitian deskriptif asosiatif, maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan teori yang dimiliki validitas yang universal Arikunto, (2010:3) Penelitian ini akan dilaksanakan di Penelitian ini dilakukan di Bank Nagari Cabang Solok pada bulan Januari tahun 2016, dan objek penelitian ini adalah karyawan Bank Nagari Cabang Solok. Dengan menggunakan data primer

dan sekunder Data primer dalam

penelitian ini adalah data yang didapat

dari jawaban responden terhadap

rangkaian pertanyaan tentang indikator

motivasi, budaya organisasi dan

komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan, data skunder yang diperoleh adalah teori kepustakaan, jurnal, data kinerja karywan , absensi karyawan, profil perusahaan yaitu Bank Nagari Cabang Solok. Dalam penelitian terdapat tiga variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu motivasi, budaya organisasi,

komitmen organisasi dan kinerja

karyawan

Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda yang digunakan untuk melihat pengaruh yaitu motivasi, budaya organisasi, komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

Data diolah dengan bantuan Software

SPSS. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun persamaan regresi, yaitu : Y= α + b1X1 + b2X2 +b3X3 + e dimana : Y =Kinerja Karyawan X1=Motivasi X2=Budaya organisasi X3=Komitmen organisasi a = Nilai Konstanta

b1=Koefisien regresi variabel

motivasi

b2=Koefisien regresi variabel

budaya organisasi

b3=Koefisien regresi variabel

komitmen organisasi

e = Kesalahan (error)

Sebelum dilakukan Pengujian

Regresi Linear Berganda maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik sehingga dapat memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusi secara normal, tidak

mengandung Multikolonieritas,

Autokorelasi dan Heterokedastisitas. Setelah dilakukan uji regresi berganda dilanjutkan dengan pengujian hipotesis yang terdiri dari Uji statistik t dan Uji statistik F.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja pegawai BANK Nagari Solok

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,215, yang berarti jika motivasi naik sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai akan naik sebesar 0,215 untuk setiap satuannya. Sedangkan berdasarkan

pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung

> ttabel (6,588 > 2,05183), pada alpha 5%,

nilai sig < alpha (0,000 < 0,05). Artinya motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari Solok.

Berdasarkan distribusi frekuensi

diperoleh rata-rata skor pada variabel motivasi sebesar 3,77 dengan rata-rata tingkat capaian responden (TCR) sebesar 75,34% berada pada kategori sedang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian responden mendukung motivasi dapat

(8)

mempengaruhi kinerja pegawai di Bank Nagari Cabang Solok.

Hal ini juga dinyatakan oleh Kreitner dan Kinichi, (2001: 205). Motivasi

merupakan proses psikologi yang

membangkitkan dan mengarahkan

perilaku pada pencapaian tujuan atau

goal-directed behavior.

Faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut (Gitisudarmo, 2001). Apabila ia membutuhkan serta menginginkan sesuatu, maka ia terdorong untuk melakukan aktifitas tertentu untuk memperoleh apa yang dibutuhkannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Adi Puspa Sawitri (2011) dengan judul

“Pengaruh Motivasi, Komitmen

Organisasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai (Studi Empiris Pada Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah). Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Studi Empiris Pada Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah).

2. Pengaruh Budaya organisasi Terhadap Kinerja pegawai Bank Nagari Solok

Berdasarkan pengujian yang telah

dilakukan diperoleh nilai koefisien

sebesar 0,195 yang bertanda positif, yang berarti jika budaya organisasi naik sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai akan naik sebesar 0,195 untuk setiap satuannya. Sedangkan berdasarkan

pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung

> ttabel (4,061 > 2,05183) dengan alpha

5%, dan nilai sig < alpha (0,000 < 0,05). Artinya bahwa budaya organisasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari Solok.

Berdasarkan distribusi frekuensi

diperoleh rata-rata skor pada variabel budaya organisasi sebesar 4,02 dengan

rata-rata tingkat capaian responden

(TCR) sebesar 80,46% berada pada kategori baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian responden mendukung budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Bank Nagari Cabang Solok.

Makin kuat budaya organisasi, maka

semakin mantap pula kesepakatan

bersama tersebut. Oleh karena itu melalui proses sosialisi, budaya organisasi harus melembaga sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan dengan baik dan bahkan dapat meningkatkan kinerja anggota atau karyawannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Sutrisno

(2010:2) budaya organisasi dapat

didefenisikan sebagai perangkat system nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, asumsi-asumsi atau norma-norma yang telah lama berlaku, dipakai dan diikuti oleh

anggota suatu organisasi sebagai

pedoman perilaku dan pemecahan suatu masalah dalam organisasi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Farrah

Amril Putri (2015) dengan judul

“Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya

Organisasi, dan Komitmen

Organisasional Terhadap Kinerja

Kryawan (Studi pada PT Bernas Mulia

Sakti Bagian Office dan Sub Office”.

Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Bank Nagari Cabang Solok.

3. Pengaruh Komitmen organisasi Terhadap Kinerja pegawai Bank Nagari Solok

Berdasarkan pengujian yang telah

dilakukan diperoleh nilai koefisien

sebesar 0,358 yang bertanda positif, yang berarti jika komitmen organisasi naik sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai akan naik sebesar 0,358 untuk setiap satuannya. Sedangkan berdasarkan

(9)

> ttabel (4,061 > 2,05183) dengan alpha

5%, dan nilai sig < alpha (0,001 < 0,05). Artinya bahwa komitmen organisasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari Solok.

Berdasarkan distribusi frekuensi

diperoleh rata-rata skor pada variabel komitmen organisasi sebesar 3,40 dengan

rata-rata tingkat capaian responden

(TCR) sebesar 67,93% berada pada kategori sedang baik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian responden mendukung bahwa komitmen organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai siswa di Bank Nagari Cabang Solok.

Komitmen organisasi adalah sebagai tingkat dimana karyawan mengaitkan dirinya ke organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya, dan berharap dapat mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Sehingga dengan adanya komitmen tinggi yang dimiliki

terhadap perusahaan atau oranisasi

tersebut diharapkan meningkatkan

kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Coryanata (2004:619) menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan

kepentingan organisasi dibandingkan

dengan kepentingan sendiri.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh Aryo Kristiwardhana (2011) dengan judul “Pengaruh motivasi kerja dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan (Studi pada PT. BPR Estetika Artha

Guna Semarang”. Hasil penelitian

menunjuan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai siswa.

4. Pengaruh Motivasi, Budaya

organisasi dan Komitmen

organisasi Terhadap Kinerja pegawai Bank Nagari Solok

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

motivasi, budaya organisasi dan

komitmen organisasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari Solok, Hal ini dapat dilihat pada Tabel yang menyatakan bahwa nilai nilai

48,148 > Ftabel 3,09 dan nilai

signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik motivasi, budaya organisasi dan komitmen organisasi maka akan semakin baik pula kinerja yang akan diperoleh oleh pegawai, begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah

motivasi, budaya organisasi dan

komitmen organisasi maka akan semakin rendah pula kinerja yang di peroleh pegawai.

Sedangkan nilai R square sebesar

0,847 yang artinya 84,70% perubahan pada variabel dependen (kinerja pegawai)

dapat dijelaskan oleh variabel

independen (motivasi, budaya organisasi dan komitmen organisasi) sedangkan sisanya sebesar 15,30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini, seperti: minat karyawan, dan lain sebagainya.

Dari hasil penelitian motivasi, budaya organisasi dan komitmen organisasi berada pada kategori baik, dilihat dari motivasi, lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Bank Nagari Cabang Solok yaitu rata-rata variabel motivasi 75,34%, rata-rata-rata-rata

variabel budaya organisasi sebesar

80,46% dan rata-rata variabel komitmen organisasi sebesar 67,93%. Hal ini berarti menunjukkan bahwa motivasi berada dalam kategori sedang, budaya organisasi

berada dalam kategori baik serta

komitmen organisasi berada dalam

kategori sedang.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa motivasi, budaya organisasi dan

(10)

komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari Cabang Solok. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja pegawai dapat diupayakan dengan meningkatkan

motivasi, budaya organisasi dan

komitmen organisasi. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan.

PENUTUP A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Variabel motivasi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Bank Nagari Solok. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,215. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung > ttabel

(6,588 > 2,05183) dengan nilai alpha

0,000 < = 0,05. Artinya apabila

motivasi meningkat sebesar 0,215 satuan maka kinerja pegawai Bank Nagari Solok, akan meningkat sebesar 0,215 untuk setiap satuannya.

2) Variabel budaya organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Bank Nagari Solok. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,195 angka ini signifikan dengan alpha (0,000 < 0,05) dan nilai thitung sebesar > ttabel

(3,872 >2,05183). Artinya apabila motivasi meningkat sebesar 0,195 satuan maka kinerja pegawai Bank Nagari Solok, akan meningkat sebesar 0,195 untuk setiap satuannya.

3) Variabel komitmen organisasi

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Bank Nagari Solok. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien yang bernilai positif sebesar 0,358 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05 dan nilai thitung (4,061) > ttabel

(2,05183). Artinya apabila komitmen organisasi meningkat sebesar 0,358 satuan maka kinerja pegawai Bank

Nagari Solok akan meningkat sebesar 0,358 untuk setiap satuannya.

4) Sedangkan nilai R square sebesar

0,847 yang artinya 84,70% perubahan pada variabel dependen (kinerja

pegawai) dapat dijelaskan oleh

variabel independen (motivasi,

budaya organisasi dan komitmen organisasi) sedangkan sisanya sebesar 15,30% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak termasuk kedalam

penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja pegawai Bank Nagari Cabang Solok yang ditujukan kepada :

1. Penelitian ini menunjukan bahwa

motivasi yang dimiliki pegawai

berada pada kategori sedang. Dimana

tingkat ketercapaian responden

terendah berada pada indikator

kompensasi yang memadai bunyi

pernyataan kompensasi yang

diberikan perusahaan belum cukup bagi saya, untuk itu diharapkan kepada pimpinan cabang ataupun pusat agar memberikan kompensasi yang cukup bagi pegawai. Maka secara otomatis kinerja pegawai akan lebih meningkat untuk kedepannya.

2. Selanjutnya budaya organisasi berada

pada kategori baik. Dimana skor

terendah berada pada indikator

orientasi karyawan pada pernyataan no 8 yang berbunyi organisasi

mengharapkan saya melakukan

pekerjaan dengan hati-hati, untuk itu

disarankan kepada Bank Nagari

Cabang Solok agar tidak terlalu mengharapkan kepada pegawai untuk bekerja dengan hati-hati melalui organisasi yang ada.

3. Dilihat dari komitmen organisasi

berada pada kategori sedang, dimana skor terendah terdapat pada indikator komitmen normatif pada pernyataan no 7 dengan bunyi pernyataan

(11)

organisasi ini benar-benar memacu diri saya mencapai suatu prestasi yang tinggi, hal ini berarti organisasi kurang menjamin pegawai untuk meningkatkan prestasi yang lebih tinggi dalam bekerja di Bank tersebut. Oleh karena itu disarankan pada Bank Nagari Cabang Solok agar lebih meningkatkan organisasi supaya bisa memacu pegawai untuk mencapai prestasi kerja yang lebih tinggi.

4. Peneliti selanjutnya, diharapkan hasil

penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang akan meneliti tentang kinerja pegawai pada tempat yang sama disarankan mengaitkannya dengan variabel yang lain dari motivasi, budaya organisasi,

dan komitmen organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto suharsimi. 2010. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan dan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta

Mangkunegara. 2000. Manajemen

Sumber Daya Manusia: PT. Remaja/ Roda Karya

____________. 2004. Manajemen

Sumber Daya Manusia Perusahaan: PT. Remaja/ Roda Karya: Bandung

Partina, Anna. 2005. Menjaga Komitmen

Organisasional Pada Saat Downsizing. Dalam Jurnal Telaah Bisnis Vol 6. No 2.

Robbin. 2006. Perilaku Organisasi:

Konsep, Kontroversi,

Aplikasi jilid 1, Alih

Bahasa Budaya Hujat

Maka, PT Prehellindo:

Gambar

Tabel 2. Data absensi Bank Nagari Cabang Solok

Referensi

Dokumen terkait

Dari apa yang telah penulis dapatkan dalam siklus I penelitian ini, penulis merasa bahwa pelayanan konseling kelompok masih harus dilanjutkan mengingat ada

A Needs Analysis For Designing An Esp-Based Syllabus In An Islamic Studies Education Program.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak New Dinasty Tour and Travel kurang puas pada bulan Januari

1) Menentukan perbandingan rumput laut dan air, serta jumlah starter bakteri yang dapat menghasilkan nata dengan nilai rendemen tertinggi. 2) Mengetahui pengaruh penambahan DAP

Nilai tersebut lebih besar dari taraf α = 1 persen yang menunjukan bahwa frekuensi pembelian tidak berpengaruh nyata pada permintaan rumah tangga terhadap cabai

Penyakit gagal ginjal kronik terjadi apabila penyakit ginjal yang berjalan lebih dari 3 bulan, dengan tanda- tanda proteinuria serta penurunan laju

FREQUENCY DIVIDER 125MHz. CLOCK