• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kewajiban dalam Rukun Islam adalah menunaikan ibadah haji bagi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kewajiban dalam Rukun Islam adalah menunaikan ibadah haji bagi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai agama terakhir dan merupakan nikmat Allah yang paling sempurna yang menjadi pedoman hidup umat manusia sepanjang sejarah. Sebagai muslim wajib meyakini dan menjalankan Rukun Islam. Salah satu kewajiban dalam Rukun Islam adalah menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Mampu disini diartikan adalah kemampuan fisik, harta, mental, dan kemampuan pada waktu seseorang hendak mengerjakan haji.

Sebagai seorang muslim harus meyakini dan mentaati, seta mengimani bahwa haji merupakan sebuah kewajiban yang wajib dikerjakan bagi yang sanggup dan mampu. Hal ini sesuai firman Allah dalam surah Ali imran ayat 97 yang artinya Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah. Oleh karena itu, segala macam hambatan yang dihadapi umat islam akan menghadapinya dengan penuh keikhlasan dan penuh kesabaran. Walaupun menempuh perjalanan antar negara, melelahkan, meninggalkan keluarga, penuh pengorbanan dan penuh resiko secara fisik dan mental serta harus mengeluarkan biaya yang relatif besar dan berat bagi masyarakat akan tetapi setiap tahun umat muslim di dunia berbondong bondong datang ke baitullah

(2)

untuk melaksanakan Ibadah haji demi menjalankan kewajibanya sebagai seorang muslim. Umat muslim sangat menyakini bahwa mengerjakan Haji dengan sungguh sungguh dan penuh keikhlasan, kesabaran serta hanya semata-mata mengharap ridho Allah akan mendatangkan keberkahan dan balasannya adalah Surga. Haji yang mabrur tiada upahnya kecuali surga,1 . Walaupun sudah mengeluarkan bayak biaya dan bahkan ada yang menabung bertahun-tahun demi menjalaankan ibadah haji akan tetapi semangat umat muslim khususnya di indonesia setiap tahunnya terus bertambah dan rela harus mengantri dalam daftar tunggu. Hal ini disebabkan disamping ingin memperoleh haji mabrur ada hal lain yang memotivasi untuk menjalankan ibadah haji yaitu dapat status sosial dari masyarakat.

Perjalanan bangsa indonesia dalam menyelenggarakan ibadah haji telah memberikan makna yang sangat berarti bagi kehidupan kenegaraan secara keseluruhan. Dalam berbagai peristiwa baik sosial, budaya, ekonomi maupun poltik, para hujjaj memiliki peran yang sangat penting dalam memberiakan motivasi dan membudayakan “kehidupan yang salih” di masyarakat, sehingga selalu diharapkan dapat memberi secercah titik terang dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Beragamnya dimensi yang melingkupi penyelenggaraan ibadah haji menyebabkan penanganan dan pengelolaan haji memiliki permasalahan yang sangat komplek dan sensitif.2

1HR Bukhari:1683, Muslim: 1349

2 Ahmad Nidjam dan Alatief Hanam, 2001, Manajemen Haji studi kasus dan telaah implementasi knowledge workers, Zikrul hakim, Jakarta. Hlm iii

(3)

Dalam beberapa tahun terakhir jumlah jamaah Haji seluruh dunia mencapai sekitar dua hingga tiga juta orang. Jamaah Haji indonesia selalu menempati peringkat lima besar dari keseluruhan jumlah jamaah haji, karena indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama islam dan kenyataan sejarah bahwa beberapa masyarakat indonesia memiliki hubungan memiliki hubungan kekerabatan dengan bangsa arab.3

Seiring dengan terus bertambahnya jumlah jamaah Haji, maka pelaksanaan ibadah haji pun memerlukan pengaturan dan pengorganisasian dengan baik, dan melibatkan hubungan antar negara. Artinya, masalah haji bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi tetapi juga melibatkan negara-negara yang memberangkatkan jamaah haji. Seperti halnya ketika Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan Peraturan Tentang Penyelenggaraan Haji atau Ta‟limatul Haji yang harus dipatuhi dan ditaati oleh seluruh jamaah haji, maka peraturan ini pun harus singkron dengan pelaksanaan haji dari negara-negara asal jamaah haji.4 Dengan jamaah haji indonesia yang cukup besar dan beragam profesi serta tingkat pendidikan jemaah haji menyebabkan tingginya kompleksitas pengorganisasian dan pelayanan sehingga pencapaian ukuran tingkat kepuasan jamaah haji sangat beragam dan bervariasi.5

Dalam Penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun selalu ditemukan berbagai kritik dari berbagai kalangan yang disampaikan secara lisan maupun

3Ibid hlm vii

4Ibid hlm x

(4)

tertulis. Wacana yang selalu muncul ke permukaaan sebagian besar adalah ketidakpuasan terhadap manajemen penyelenggaraan haji dan pelayanan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Walaupun di sisi lain Pemerintah melalui berbagai inovasi dan penyempurnaan telah melakukan upaya-upaya peningkatan baik dari aspek manajerial, sumber daya manusia, pola operasional, diversifikasi angkutan, diversifikasi pemondokan dan memberi kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berperan serta dalam penyelenggaraan haji.6 Akan tetapi dalam kenyataan dilapangan masih banyak dijumpai keluhan dan ketidakpuasan dari jamaah haji dalam hal pelayanan jamaah haji. Jamaah haji dalam hal pelayanan sering sekali mengeluh dalam hal masalah pemondokan, akomodasi, transportasi. Hal lain yang menjadi perhatian dan dikeluhkan jamaah haji dalam pengelolaan haji yaitu terkait keamanan, pada musim haji 2012, jumlah jamaah yang menjadi korban penipuan, pencurian, dan penjambretan meningkat. Hingga rabu (17/10) Jumlah kerugian yang dialami jamaah akibat aksi kriminalitas selama di Makkah mencapai Rp 267 juta dan 94.865 riyal Arab Saudi.7 Hal ini mengakibatnya setiap tahun jamaah selalu mengeluh terhadap pelayanan jamaah. Di sisi lain Jamaah Haji ketika mengalami kerugian atas pelayananya, jamaah tidak pernah ada yang menggugat pihak pengelola pelaksanaan ibadah haji, karena beranggapan semua rangkaian ibadah haji adalah ibadah yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran semata-mata karena mengharap ridho Allah. Padahal Jamaah Haji selaku

6

Ibid hlm xv

7Lima masalah pelayanan haji yang harus diprhatikan pemerintah

(5)

konsumen mempunyai hak dalam hal perlindungan hukum apabila terjadi tindakan yang merugikanya.

Munculnya keluhan dan ketidakpuasan dalam pelayanan serta kurangnya perlindungan hukum bagi jamaah haji selaku konsumen maka penulis tertarik mengangkat topik perlindungan hukum bagi jamaah haji. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap Haji sebagai konsumen jasa yang dikelola oleh Kementerian Agama Kabupaten Sleman diperlukan penelitian khusus. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas, penulis memilih judul penelitian skripsi yaitu “Tinjaun Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Jamaah Haji Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji Yang Dikelola Kementerian Agama Kabupaten Sleman”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimana implementasi perlindungan hukum jamaah haji di Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai pengelola Ibadah Haji?

b. Upaya atau tindakan apa sajakah yang bisa ditempuh oleh Jamaah haji apabila terjadi hal-hal yang merugikan dirinya dalam pelaksanaan Ibadah Haji?

C. Tujuan Peneleitian

Penelitian penulisan hukum ini bertujuan untuk :

(6)

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam rangka menyusun penulisan hukum guna melengkapi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanan dalam bidang hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

2. Tujuan Obyektif

a) Untuk mengetahui dan membahas implementasi perlindungan hukum jamaah haji dari Kementerian Agama Kabupaten Sleman sebagai pengelola penyelenggaraan ibadah haji.

b) Untuk mengetahui dan membahas tindakan apa saja yang dapat ditempuh jamaah haji apabila terjadi tindakan hukum yang merugikan. D. Keaslian Penelitian

Untuk melihat keaslian penelitian telah dilakukan penelusuran penelitian pada berbagai referensi dan hasil penelitian serta dalam media cetak maupun elektronik. Sudah banyak karya ilmiah yang membahas mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen, namun penulis belum pernah menjumpai adanya penelitian secara khusus mengenai “Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Jamaah Haji Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji Yang Dikelola Kementerian Agama Kabupaten Sleman”. Ada karya ilmiah yang sejenis yang membahas mengenai perlindungan hukum jamaah haji sebagai konsumen tetapi berbeda penekananya dan obyeknya. Karya ilmiah tersebut dalam bentuk tesis yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Jamaah Haji indonesia (Studi Kasus Kantor Departemen Agama Semarang) “(2010) Yang ditulis oleh M. SHIDQON PRABOWO SH.

(7)

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kota Semarang. Penulisan hukum yang di buat dari penelitian hukum yang dilakukan oleh penulis berbentuk Tesis dengan fokus pembahasan mengenai perlindungan hukum jamaah haji di kota semarang serta membahas mengenai tindakan pemerintah daerah terhadap permasalahan penyelenggaraan ibadah haji.

Penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Penulisan hukum yang dilakukan penulis berjudul “ Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Jamaah Haji Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji Yang Dikelola Kementrian Agama Kabupaten Sleman”. Penelitian bertempat di wilayah Kabupaten Sleman membahas mengenai Implementsi perlindungan hukum jamaah haji yang dikelola Kementrian Agama Kabupaten Sleman serta mengenai tindakan apa saja yang bisa ditempuh oleh Jamaah haji apabila terjadi hal-hal yang merugikan dirinya dalam pelaksanaan ibadah haji. Perbedaan tidak hanya terletak pada judul tetapi juga permasalahan yang diangkat, lokasi penelitian, serta instansi yang dipilih untuk melakukan penelitian hukum. Dengan demikian penulis, menyatakan bahwa penulisan hukum yang ditulis oleh penulis yang berbentuk skripsi ini asli dan bukan merupakan karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjananaan di suatu perguruan tinggi.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk kepentingan akademis maupun kepentingan praktis.

(8)

1. Manfaat Akademis

a. Dari hasil penelitian penulisan hukum ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan pengembangan ilmu hukum pada khususnya.

b. Dapat digunakan sebagai salah satu kelengkapan dalam persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah Mada. 2. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pada umumnya tentang pengetahuan mengenai pentingya bagaimana perlindungan hukum terhadap Jamaah Haji dalam penyelenggaraan ibadah haji yang dikelola Kementerian Agama Kabupaten Sleman.

Referensi

Dokumen terkait

Teori ini sering digunakan untuk kota-kota yang termasuk sebagai kota metropolitan atau semi metropolitan dengan permasalahan yang cukup kompleks dalam kawasan

Abstrak: Tulisan ini diharapkan dapat mengetahui tentang prinsip-prinsip bisnis syariah yaitu prinsip tauhid, keseimbangan, khilafah (kepemimpinan), dan keadilan,

Hasil Penelitian yang diperoleh adalah elektroda Cu-Fe menghasilkan kuat arus dan tegangan lebih kecil dibandingkan penggunaan elektroda Cu-Mg pada percobaan

Metode pokok dalam penelitian ini menggunakan metode angket yang digunakan untuk mengumpulkan data persepsi mahasiswa mengenai variasi mengajar dosen serta data hasil belajar

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif Alat pengumpulan datanya adalah panduan observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi Dari hasil penelitian diperoleh

(Yasin verdi, 2012) Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras,

Paparan alergen inhalan pada individu yang tersensitisasi merupakan faktor risiko kekambuhan/ eksaserbasi asma, gejala asma persisten dan perubahan fungsi paru yang bermakna