• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. postur, dan berdiam diri, pada lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. postur, dan berdiam diri, pada lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penyajian, analisis dan interpretasi data, diketahui, bahwa perilaku komunikasi nonverbal kinesik siswa SMA Katolik Suria Atambua Kabupaten Belu dalam pacaran dijalani dengan menggunakan ekspresi wajah, kontak mata, gerakan tangan, kepala, kaki, penampilan dan postur, dan berdiam diri, pada lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut :

1. Emosi yang ditunjukkan oleh wajah siswa-siswi SMA Katolik Suria Atambua yang sedang pacaran, seperti emosi yang menyatakan gembira, cuek, bosan, dan malu. Adapula ekspresi wajah mereka yang menunjukkan perasan senang, susah, takut, sedih, marah, dan heran. Seperti wajah memerah ketika berdekatan dangan pacarnya.

2. Kontak mata atau cara pandang mata merupakan komunikasi nonverbal yang ditampilkan bersama ekspresi wajah antara siswa-siswi yang sedang berpacaran. Menggerakkan alis mata saat sedang bercakap-cakap sebagai respon karena merasa belum mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan pacarnya. Menatap mata pacarnya sebagai lambang bahwa ia merasa kagum dan sayang. Kontak mata dan cara memandang digunakan berdasarkan waktu, tempat, dan situasi. Seperti mencuri pandang ketika sedang berjauhan di lingkungan sekolah.

(2)

3. Gerakan tangan merupakan perilaku komunikasi nonverbal yang dilakukan oleh siswa-siswi yang sedang pacaran dengan cara berpegangan tangan untuk menunjukkan bahwa ‘kamu adalah milik aku’. Meski awalnya hanya berpegangan tangan dengan pasangannya dan merasa malu, namun dengan seringnya frekuensi bertemu, lambat laun hilanglah jarak di antara mereka.

4. Gerakan kepala merupakan salah satu perilaku komunikasi nonverbal dalam pacaran di antara siswa-siswi di lingkungan sekolah. Seperti gerakan vertikal atau menganggukkan kepala untuk menyatakan persetujuan, sependapat, mengerti, siap atau mendengarkan dan gerakan mendatar dengan menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan untuk menyatakan tidak setuju, keheranan, dan mengubah ide atau gagasan disaat sedang bercakap-cakap.

5. Gerakan kaki merupakan perilaku komunikasi nonverbal dalam pacaran di antara siswa-siswi dengan cara kaki digoyang sampai menyentuh kaki pasangannya ketika sedang duduk berdekatan, menyilangkan kaki, ada yang meluruskan kaki, dan ada yang posisi kakinya biasa saja. Hal ini merupakan suatu isyarat untuk menunjukkan daya tarik kepada pacarnya dan menrupakan sikap yang tidak di segaja karena rasa gugup ketika berdekatan dengan pacarnya.

6. Berpakaian merupakan sebuah bahasa, sebuah sistem nonverbal dari komunikasi. Karena melalui simbol itu ditemukan pribadi pemakai dan penikmatnya yaitu siswa-siswi SMA Katolik Suria Atambua yang

(3)

sedang pacaran. Dalam menjalani pacaran di lingkungan sekolah seringkali di antara siswa-siswi tampil rapi dalam berpakaian untuk menunjukkan keadaan yang prima, menampilkan keindahan dan sensualitas serta berbeda dengan siswa-siswi lain di depan pacarnya. 7. Keheningan adalah pesan nonverbal yang juga digunakan dalam situasi

pacaran di antara siswa-siswi SMA Katolik Suria Atambua di lingkungan sekolah. Berdiam diri menunjukkan perasaan bahwa mereka sedang menikmati saat berdua tersebut. Adapula yang mengambil sikap berdiam diri karena sedang berpikir tentang kata-kata apa yang ingin diutarakan kepada pasangannya.

6.2 Saran

Berpijak dari kenyataan, bahwa para siswa SMA yang sedang pacaran memperlihatkan perilaku komunikasi nonverbal kinesik, maka penulis menawarkan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi para siswa-siswi SMA Katolik Suria Atambua yang sedang jalani pacaran satu sekolah, agar dapat menggunakan bentuk-bentuk dari komunikasi nonverbal kinesik dengan baik, sebagai salah satu cara menjalani pacaran di lingkungan sekolah.

2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling SMA Katolik Suria Atambua agar dapat lebih aktif mempelajari perilaku komunikasi nonverbal dari siswa-siswi yang sedang berpacaran di lingkungan sekolah, agar menjadi bahan dalam memberikan bimbingan dan konseling bagi para siswa-siswi.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Anwar, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkasan, Raja Wali Press, Jakarta 1988.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2002.

Assegaf, Djafar. H., Hubungan Masyarakat Dalam Praktek, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1980.

Bungin, Burhan, Ed., Metodologi Peneltian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001.

Changara Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafika Persada, Jakarta, 1998.

Djoenaesih S., Pengantar Ilmu Komunikasi, Jilid I, Liberty, Yogyakarta, 1991.

Devito, Joseph A, Komunikasi Antarmanusia: Kuliah Dasar, Professional Books, Jakarta, 1997.

Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990.

---, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 1989.

Eilers, Frans Josef, Berkomunikasi Dalam Masyarakat, Nusa Indah, Ende, 2001.

Gunarso D. Singgih & Gunarsa D. Yulia, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, PT. BPK Gunung Mulia, Bandung, 2003.

Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Kencana, Jakarta, 2006.

Liliweri, Alo, Komunikasi Antarpribadi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1997.

---, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Lkis, Yogyakarta, 2003.

Moleong J. Lexi, Metode Penlitian Kualitatif, Penerbit PT Remadja Rosdakarya, Bandung, 2002.

Mulyana, Deddy, Human Communication: Prinsip-Prinsip Dasar, PT Remadja Rosdakarya, Bandung, 2001.

Muhyddin, Muhammad, Pacaran Setengah Halal Setengah Haram, Diva Press, Yogyakarta, 2008.

Thontowi Ahmad, Psikologi Pendidikan, Angkasa, Bandung, 1993.

Permatasari, Rohana, Jenis-Jenis Pacaran, Lingkar Pena; Publising House, Depok, 2007.

Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003.

(5)

Soehoet, Hoeta, Teori Komunikasi 2, Yayasan Kampus Tercinta, IISIP, Jakarta, 2002.

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, P.T. Raja Grasindo Persada, Jakarta, 1997.

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2000.

Supraknya A, Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1995.

Vardiansyah, Dani, Penganar ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Kontekstual, Ghalia Indonesia, Bogor Selatan, 2004.

Sumber Lain

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka Jakarta, 1990.

Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, Karya Harapan, Surabaya, 2005. Yuni Astuti, http://cintastrawberry.890m.com., 2008

(6)

PANDUAN WAWANCARA

1. Ekspresi Wajah

a. Bagaimana ekspresi wajah yang ditunjukkan pacar anda jika sedang duduk berdekatan dengan anda di kantin sekolah?

b. Bagaimana sikap anda ketika pacar anda tidak memberi perhatian kepada anda? Mohon anda ceritakan.

c. Bagaimana sikap yang ditunjukkan pacar anda ketika anda memegang tangannya? Mohon anda ceritakan.

d. Apakah setiap kali bertemu, anda berdua selalu memberikan senyuman? Atau ada ekspresi wajah lain yang ditunjukkan oleh anda berdua?

2. Kontak Mata

a. Apakah anda berdua sering bertatapan mata jika sedang berbicara? Menurut anda apa arti dari tatapan mata tersebut?

b. Menurut anda, dengan adanya kontak mata, apakah komunikasi yang anda lakukan dalam pacaran akan lebih dipermudah?

c. Mohon anda jelaskan apa artinya jika pacar anda mengedipkan mata atau menggerakkan alis matanya kepada anda?

3. Gerakan Tangan

a. Bagaimana bentuk atau posisi tangan anda ketika sedang berbicara dengan pacar anda? Mohon anda jelaskan.

b. Mohon anda ceritakan, pada situasi apa saja anda berkomunikasi dengan pacar anda menggunakan gerakan tangan?

c. Apakah anda berdua pernah bergandengan tangan sewaktu berjalan di lingkungan sekolah?

d. Apa arti atau maksud dari gerakan tangan yang dilakukan oleh anda berdua? Mohon anda ceritakan.

4. Gerakan Kepala

a. Bagaimana sikap yang anda lakukan jika anda mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh pacar anda?

(7)

b. Apakah anda sering menggunakan gerakan kepala untuk memberi isyarat kepada pacar anda?

c. Bagaimana arti atau makna dari gerakan kepala yang anda tunjukkan kepada pacar anda, ketika sedang berbicara?

5. Gerakan Kaki

a. Bagaimana posisi kaki anda ketika sedang duduk dengan pacar anda? Mohon anda jelaskan.

b. Apakah anda berdua pernah menggoyangkan kaki ketika sedang duduk berdekatan? Mohon anda ceritakan.

6. Penampilan dan Postur

a. Bagaimana penampilan atau bentuk busana yang ingin anda tunjukkan kepada pacar anda di sekolah? Mohon anda ceritakan.

b. Bagaimana reaksi pacar anda ketika dia melihat anda tampil rapi?

c. Apakah di antara anda berdua, ada yang suka menggunakan perhiasan untuk saling menunjukkan penampilan yang menarik? Apa saja perhiasan yang sering dipakai oleh anda berdua?

7. Berdiam Diri

a. Apakah pernah anda berdua saling berdiam diri? Apa alasannya anda berdiam diri saat itu? Mohon anda ceritakan.

b. Bagaimana sikap anda jika sedang marah dengan pacar anda? Dan apakah pacar anda mengambil sikap berdiam diri saat anda memarahinya?

Catatan :

Pertanyaan yang dibuat dalam panduan wawancara ini merupakan pertanyaan penuntun, dan akan berkembang pada saat penelitian.

(8)

ORGANISASI PENELITIAN

1. Pembimbing

a. Nama : Drs. Darus Antonius, M.Si Jabatan : Pembimbing I

Alamat : Fisip Unwira Kupang

b. Nama : Yoseph Andreas Gual, S.Sos Jabatan : Pembimbing II

Alamat : Fisip Unwira Kupang

2. Peneliti

Nama : Maria P. Sri Hartati No. Reg : 431 03 022

Jabatan : Peneliti

(9)

JADWAL PENELITIAN

No Jadwal Penelitian Waktu Pelaksanaan

1 Tahap Penyusunan Usulan Penelitian Oktober 2008

2 Tahap Seminar November 2008

3 Tahap Pengumpulan Data Desember 2008

4 Tahap Analisa Data Desember 2008

5 Tahap Penyusunan Laporan Januari 2009

6 Tahap Konsultasi Januari 2009

(10)

BIAYA PENELITIAN

No Uraian Jumlah (Rupiah)

1 Biaya Persiapan 200.000,-

2 Biaya Pengumpulan Data 500.000,-

3 Biaya Analisa Data 100.000,-

4 Biaya Penyusunan Laporan 100.000,-

5 Biaya Konsultasi 200.000,-

6 Biaya Tak Terduga 100.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Seperti apa yang telah dkatakan Dahrendorf, dalam pembangunan PLTU Desa Jayanti Pelabuhan Ratu terdapat dua kelas sosial dimana yang berkuasa itu adalah pihak pemerintah

Sistem informasi perpustakaan sekarang ini sangatlah penting untuk sekolah, instansi maupun pihak lainnya, dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan, proses peminjaman,

Bagi perusahaan, diharapkan agar hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan tempat penelitian dilakukan, untuk dapat menentukan langkah selanjutnya

 Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek,

Dikutip dari Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah dalam buku Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat (1981/1982), dilihat dari struktur bangunannya,

Aliran darah pulmonal yang berlebihan ada pada mereka dengan gagal jantung akibat shunt besar dari kiri ke kanan, dan kekaburan difus karena kongesti vena

Maka dari itu dapat di simpulkan bahwa akreditasi lembaga pendidikan Islam adalah suatu proses penilaian kualitas madrasah, baik madrasah negri maupun swasta

Padahal di DKI Jakarta Sendiri, terdapat 3(tiga) Instansi Badan Narkotika Nasional yaitu Badan Narkotika Nasional Pusat, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta,