• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK PRODUK MINUMAN THAI TEA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MINUMAN THAI TEA (STUDI PADA PELANGGAN DAERAH KOTA BANDUNG TIMUR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KARAKTERISTIK PRODUK MINUMAN THAI TEA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MINUMAN THAI TEA (STUDI PADA PELANGGAN DAERAH KOTA BANDUNG TIMUR)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK PRODUK MINUMAN THAI TEA

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

MINUMAN THAI TEA

(STUDI PADA PELANGGAN DAERAH KOTA BANDUNG TIMUR)

Desan Henriawan

STIE Sebelas April Sumedang Jln. Angkrek Situ No.19 Sumedang 45323

Email: desan.henriawan@gmail.com

ABSTRACT

Now that Thai tea beverage products are quite easy to find in Indonesia, various brands of Thai tea drinks have emerged. Contemporary drinks, especially Thai tea, are quite popular with the public, but this is not necessarily directly proportional to customer loyalty to their favorite drink brands. With so many brands that are present in the community, of course there is the possibility of customers moving to other brands, therefore entrepreneurs need to analyze the characteristics of their Thai tea beverage products in an effort to pay attention to their customers.

Based on the results of the study, the results obtained a correlation value of 0.871 between the variable characteristics of thai tea beverage products with customer loyalty of thai tea drinks. When viewed from the acquisition of r square or the coefficient of determination, this regression model has a value of 75.9%. It can be interpreted that the influence of the variable characteristics of thai tea beverage products on customer loyalty of thai tea drinks is very strong, which is 75.9% in this case, while 24.1% is influenced by other variables.

Keywords: Product Characteristics, Customer Loyalty, Thai Tea ABSTRAK

Kini produk minuman thai tea sudah cukup mudah di temukan di indonesia, berbagai macam merek minuman thai tea telah bermunculan. Minuman kekinian khususnya thai tea cukup digemari masyarakat, namun hal tersebut belum tentu berbanding lurus dengan loyalitas pelanggan pada merek minuman favorit mereka. Dengan banyaknya merek yang hadir di tengah masyarakat, tentu ada kemungkinan pelanggan berpindah ke merek lain, oleh karena itu pihak pengusaha perlu menganalisis karakteristik produk minuman thai tea mereka sebagai usaha untuk memperhatikan para pelanggannya.

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil nilai korelasi sebesar 0,871 antara variabel karakteristik produk minuman thai tea dengan loyalitas pelanggan minuman thai tea. Jika dilihat dari perolehan r square atau koefisien determinasi menunjukan model regresi ini memiliki nilai sebesar 75,9%. Dapat ditafsirkan pengaruh variabel karakteristik produk minuman thai tea terhadap loyalitas pelanggan minuman thai tea sudah sangat kuat yaitu sebesar 75,9% pada kasus ini, sedangkan 24,1% dipengaruhi variabel lain.

(2)

PENDAHULUAN

Minuman merupakan salah satu kebutuhan manusia sehari – hari, minuman yang di minum setiap harinya tentu beragam. Di mulai dari air putih, jus, susu, kopi dan minuman rasa unik lainnya. Minuman “kekinian” atau minuman dengan rasa unik seperti thai tea, kopi susu dan brown sugar milk ternyata mulai digemari masyarakat indonesia. Berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas pada akhir januari 2020 pada artikel “Tren Konsumsi Minuman Kekinian” menyebutkan bahwa 32 persen respon mengonsumsi minuman kekinian seminggu sekali dan data berikutnya menyebutkan 28 persen yang menikmatinya lebih dari seminggu dua kali. Pada tahun 2011 muncul merek minuman kekinian di bandung, khususnya minuman thai tea. Brand yang memulai dan mulai buming pada saat itu adalah Addictea, merek tersebut menawarkan produk milk tea dengan pengemasan botol cukup besar. Hingga saat ini sudah banyak bermunculan merek minuman thai tea dengan dengan berbagai pengemasan dan variasi.

Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat, kini tersedia aplikasi jasa antar makanan seperti Gojek dan GrabFood. Kedua aplikasi ini sangat membantu para pengusaha usaha kecil dan menengah untuk mengembangkan usahanya tanpa ada batasan tempat dan waktu. Dikutip dari Kompas.com dengan judul artikel “Pertumbuhan Bisnis Waralaba Terdorong Jasa Antar Makanan” menjelaskan bahwa jasa antar makanan online sangat mendorong usaha kecil dan menengah. Andrew Nugroho yang saat itu menjabat sebagai Direktur PT Top Food Indonesia yang membawahi brand Es Teler 77 menegaskan bahwa “Layanan pengiriman makanan menopang kenaikan pendapatan usaha hingga 15 persen. Terlebih sektor makanan dan minuman memang dominan dalam kenaikan usaha waralaba”.

Seiring dengan begitu mudahnya para ukm mengembangkan usahanya dengan jasa antar makanan online, bukan berarti usaha mereka akan berjalan dengan sangat lancar. Adanya faktor lain yang perlu di waspadai yaitu persaingan yang lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan semakin mudahnya para pemula di bidang usaha minuman khususnya thai tea untuk mengakses resep dan membeli bahan baku minuman khas negara Thailand tersebut. Konsumen mungkin akan dimanjakan dengan berbagai pilihan menu dan variasi minuman tersebut sekaligus akan di bingungkan dengan banyaknya merek minuman thai tea.

Para pengusaha di bidang minuman thai tea menggunakan banyak akal untuk tetap memikat para pelanggannya dengan program – program reward, diskon dan momen – momen kuliner daerah setempat untuk menggelar promosi minuman mereknya. Contohnya seperti promo gratis ongkos pengiriman atau diskon produk tertentu pada aplikasi layanan antar makanan. Kegiatan promosi tersebut sesungguhnya untuk tetap meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat menggunakan aplikasi jasa antar makanan online tersebut, sekaligus untuk meningkatkan penjualan para ukm di dalamnya.

Setelah semua usaha promosi yang dilakukan para pengusaha thai tea kepada para pelanggannya, diharapkan para pelanggan tersebut akan mengingat merek minuman pengusaha tersebut. Namun kemungkinan tersebut bisa saja terjadi atau tidak sama sekali. Mengingat dengan banyaknya merek minuman yang sejenis tersedia di pasaran. Selain itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa para pelanggan suatu produk bisa saja tertarik hanya karena program promo yang di selanggarakan suatu perusahaan produk.

Fenomena tersebut perlu diwaspadai oleh para pengusaha. Jika tidak, para pengusaha bisa saja hanya membakar uang untuk melakukan promosi tanpa ada hasil yang menjanjikan setelahnya. Seperti berita yang di kutip dari artikel Katadata.co.id, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi menjelaskan bahwa strategi bakar uang sudah dilakukan banyak startup, biaya strategi bakar uang tidak sebanding dengan naiknya bisnis yang dijalankan.

Hal ini dapat terjadi kepada para pengusaha minuman thai tea, pelanggan bisa saja meninggalkan merek minuman thai tea yang sering mereka beli dikarenakan tidak ada lagi promosi yang ditawarkan. Bahkan akan semakin banyak para pelanggan lari ke merek lain, karena minuman thai tea cenderung memiliki rasa yang sama. Dengan alasan itu pelanggan akan semakin diruntuhkan kesetiaannya pada merek yang selama ini mereka konsumsi.

Penelitian tidak akan spesifik terhadap merek minuman thai tea tertentu, penelitian berfokus pada karakteristik umum dari produk minuman thai tea yang beredar di pasaran. Pada artikel yang membahas merek – merek thai tea, yang terbit sekitar desember 2019 di laman grab.com. Sedikitnya ada sembilan produk minuman thai tea yang cukup terkenal di jakarta. Jumlah merek tersebut belum mencakup jumlah keseluruhan merek minuman thai tea yang dapat di temukan di Jakarta.Tentunya masih ada merek minuman thai tea yang mungkin masih berkembang dan belum diketahui banyak orang.

(3)

minuman thai tea terhadap loyalitas pelanggan minuman thai tea; (2) Seberapa besar pengaruh karakteristik produk minuman thai tea terhadap loyalitas pelanggan minuman thai tea. Penelitian memiliki tujuan untuk memperluas wawasan tentang karakteristik produk yang berhubungan dengan loyalitas pelanggan. Selanjutnya hasil penelitian dapat menjadi referensi dan pertimbangan bagi siapa saja yang berkecimpung dalam produk minuman sejenisnya.

Karakteristik produk adalah kondisi yang berbeda dari suatu produk dibandingkan para pesaingnya yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan (Kotler & Keller dalam Gesita, 2019:8). Berdasarkan teori tersebut para pengusaha minuman thai tea harus memiliki perbedaan pada unsur produk mereka sehingga para pelanggan tetap memilih produk mereka. Salah satu unsur produk yang dapat menjadi contoh perbedaan produk satu dan lainnya adalah prestise produk. Prestise produk membuat para pelanggannya memiliki tingkat gengsi tertentu sehingga enggan untuk memilih produk lain. Untuk beberapa pengusaha minuman thai tea atau sejenisnya, biasanya melakukan dengan cara membedakan tempat dan penampilan yang lebih elegan di tempat penjualan produk minumannya. Cara lainnya yang biasa dilakukan adalah melalui iklan endorse selebritis terkenal, secara tidak langsung akan menaikan status sosial para pelanggannya. Hal tersebut merupakan beberapa cara yang biasa dilakukan dan mungkin masih ada cara lainnya untuk menaikan prestise suatu produk di mata pelanggan dan umum.

Selain prestise produk, unsur berikutnya merupakan durabilitas produk. Untuk minuman thai tea biasanya pengemasan produknya di buat sedemikian rupa untuk mempermudah pelanggan atau bahkan para ojek online sebagai penyedia jasa layanan antar makanan. Tentunya hal tersebut akan semakin memudahkan pelanggan untuk menikmati produknya dimanapun dan kapanpun.

Selanjutnya tentang loyalitas pelanggan menurut Morais dalam dalam Etta Mamang (2013:104) berpendapat bahwa loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Selain itu, Griffin dalam Ratih Hurriyati (2010:129) berpendapat bahwa pelanggan yang loyal memiliki karakteristik : (1) Melakukan pembelian secara teratur; (2) Membeli diluar lini produk/jasa; (3) Merekomendasikan produk kepada yang lain; (4) Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Setelah memahami teori – teori tersebut, loyalitas pelanggan lebih kepada komitmen pelanggan untuk selalu setia menggunakan produk yang mereka pilih. Komitmen ini muncul tentunya oleh beragam hal, seperti kepuasan produk, kualitas pelayanan, promosi produk, inovasi produk dan banyak hal lainnya yang dapat menjadi faktor penentu komitmen dari pelanggan tersebut.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian survei. Neuman W Lawrence dalam Sugiyono (2018:35) menyatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian kuantitatif, dalam penelitian survei, peneliti menanyakan ke beberapa orang tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek dan perilaku yang telah lalu atau sekarang. Pernyataan tersebut selaras dengan penelitian ini yang mengungkap rumusan masalah pada saat ini.

Selanjutnya mengenai desain penelitian menggunakan model desain penelitian asosiatif kausal. Asosiatif kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat, oleh karena itu ada variabel independen dan variabel dependen (Sugiyono, 2018:52). Karakteristik produk dalam penelitian ini dikategorikan variabel independen dan loyalitas pelanggan sebagai variabel yang di pengaruhi atau variabel dependen.

Lokasi penelitian yang diteliti yaitu di daerah kota bandung timur. Sekitar wilayah kota bandung timur ada beberapa kecematan seperti kecaman panyileukan, cibiru, gedebage, arcamanik dan ujung berung. Daerah bandung timur cukup banyak di kelilingi komplek perumahan – perumahan besar seperti bumi panyileukan, cempaka arum, cipadung, bumi harapan dan beberapa komplek perumahan lainnya

Mengenai penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan purposive sampling. Teknik penentuan sampel ini menggunakan kriteria tertentu untuk mendapatkan responden. Kriteria yang ditentukan untuk responden dalam sampel ini adalah responden yang setidaknya pernah membeli minuman thai tea dengan metode pembelian apapun (online atau konvensional). Di harapkan dengan ketentuan tersebut, responden yang mengisi kuesioner merupakan pelanggan yang paham dengan karakteristik produk minuman thai tea. Melalui data tersebut, diharapkan akan didapatkan data mengenai variabel loyalitas pelanggan minuman thai tea.

Jumlah sampel yang di tetapkan dalam penelitian berjumlah 52 responden, jumlah tersebut

di tentukan dengan pertimbangan pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2018:149) mengenai ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Data penelitian berasal dari data primer

(4)

yaitu langsung di dapatkan dari pihak pertama. Jenis data yang diperoleh bersifat data interval / rasio. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang di bagikan kepada responden. Kuesioner tersebut menggunakan jawaban dengan skala Likert.

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

Setelah seluruh data kuesioner dari responden telah terkumpul, selanjutnya data tersebut akan di analisis dengan teknik analisis data regresi sederhana untuk menguji adanya pengaruh dan seberapa besar pengaruh karakteristik produk terhadap loyalitas pelanggan minuman thai tea.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini merupakan frekuensi jawaban beberapa kuesioner dalam bentuk pernyataan yang telah di bagikan kepada responden di daerah kota bandung timur yang menyangkut variabel X tentang karakteristik produk minuman thai tea.

Gambar 4.1

Frekuensi Jawaban Pernyataan 4

Data grafik pada gambar 4.1 merupakan pernyataan 4 dalam kuesioner dengan bentuk kalimat “Kualitas rasa minuman merek thai tea favorit saya sangat enak”. Hasil jawaban dari pertanyaan tersebut diketahui 11 responden (21%)

menjawab sangat setuju, 34 responden (65%)

setuju, 6 responden (12%) ragu – ragu, 0 responden tidak setuju dan 1 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju.

Berdasarkan hasil tersebut, terdapat kesimpulan bahwa pelanggan minuman thai tea memiliki persepsi bahwa merek favoritnya memiliki kualitas rasa yang sangat enak, walaupun masih ada dengan jumlah sedikit yang menjawab ragu – ragu. Karena pada jawaban pertanyaan ini, frekuensi jawaban setuju dan sangat setuju cenderung sangat dominan. Kesimpulan lain dari data di atas adalah kualitas rasa minuman thai tea menjadi alasan cukup penting untuk mempertahankan mereka sebagai pelanggan.

(X) Karakteristik Produk (Y) Loyalitas Pelanggan

(5)

Gambar 4.2

Frekuensi Jawaban Pernyataan 6

Selanjutnya pada data grafik pada gambar 4.2 merupakan pernyataan 6 dalam kuesioner dengan bentuk kalimat “Saya memiliki kebanggaan tersendiri saat membeli minuman thai tea favorit saya”, pernyataan ini termasuk ke dalam dimensi prestise produk pada variabel karakteristik produk. Hasil jawaban dari pertanyaan tersebut diketahui 5 responden (10%) menjawab sangat setuju, 32

responden (62%) setuju, 13 responden (25%) ragu

– ragu, 1 responden (2%) tidak setuju dan 1 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju.

Hasil tersebut menggambarkan bahwa pelanggan minuman thai tea masih memiliki kebanggaan saat membeli produk minuman thai tea. Namun ada perbedaan dengan pernyataan 4, frekuensi jawaban ragu – ragu meningkat menjadi

13 responden. Meski terjadi kenaikan frekuensi jawaban ragu – ragu, frekuensi jawaban setuju dan sangat setuju jika digabungkan masih menjadi dominan. Namun perlu diwaspadai bahwa frekuensi jawaban ragu – ragu hampir setengahnya dari frekuensi jawaban setuju. Hal tersebut mencirikan masih ada sebagian kecil pelanggan yang kurang mementingkan prestise produk minuman thai tea yang di konsumsi.

Kemudian data grafik di bawah ini merupakan frekuensi jawaban beberapa kuesioner dalam bentuk pernyataan yang telah di bagikan kepada responden di daerah kota bandung timur yang menyangkut variabel Y tentang loyalitas pelanggan minuman thai tea.

Gambar 4.3

Frekuensi Jawaban Pernyataan 11

Berikut ini adalah data grafik pada gambar 4.3 yang merupakan pernyataan 11 dalam kuesioner dengan bentuk kalimat “Jika terjadi sedikit kenaikan harga pada merek minuman thai tea favorit saya, saya akan tetap membeli merek favorit tersebut”. Hasil jawaban dari pertanyaan tersebut diketahui 2 responden (4%) menjawab

sangat setuju, 26 responden (50%) setuju, 18

responden (35%) ragu – ragu, 5 responden (10%) tidak setuju dan 1 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju.

Hasil tersebut menggambarkan terjadi perpecahan keyakinan para pelanggan untuk tetap membeli atau tidak membeli produk minuman thai tea favorit pelanggan. Frekuensi jawaban ragu – ragu menjadi sangat tinggi, hampir menyeimbangi jawaban setuju. Bahkan jawaban tidak setuju mulai muncul terkait pernyataan tersebut. Pelanggan yang menjawab ragu – ragu masih dapat membeli atau menjadi tidak membeli produk minuman thai tea favorit mereka. Tingginya frekuensi jawaban ragu – ragu, menjadi faktor penting para pengusaha minuman thai tea untuk mempertimbangkan seberapa besar kenaikan harga minuman thai tea yang mereka jual.

(6)

Gambar 4.4

Frekuensi Jawaban Pernyataan 13

Pada gambar 4.4 yang merupakan data grafik dari pernyataan 13 dalam kuesioner dengan bentuk kalimat “Jika merek thai tea lain menawarkan harga lebih murah dari merek favorit saya, saya akan tetap membeli merek thai tea favorit saya”. Pernyataan ini masuk ke dalam dimensi kebal terhadap produk lain pada variabel loyalitas pelanggan. Hasil jawaban dari pertanyaan tersebut diketahui 5 responden (10%) menjawab sangat

setuju, 21 responden (40%) setuju, 20 responden

(38%) ragu – ragu, 4 responden (8%) tidak setuju dan 2 responden (4%) menjawab sangat tidak setuju.

Menurut hasil frekuensi jawaban tersebut, tingkat frekuensi jawaban ragu – ragu menjadi seimbang dengan frekuensi jawaban setuju. Selain itu, frekuensi jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju menjadi bertambah sedikit. Dapat terjadi perpindahan pelanggan sangat besar jika pengusaha minuman thai tea tidak merawat kesetiaan para pelanggannya. Faktor harga suatu produk minuman thai tea menjadi sangat penting setelah melihat data grafik tersebut. Kesetiaan pelanggan minuman thai tea kepada merek tertentu cukup mudah digoyahkan dengan tawaran harga lebih murah dari merek pesaing. Selain itu ada kemungkinan dikarenakan minuman rasa thai tea cukup mudah ditemukan di pasaran, sehingga pelanggan memiliki banyak pilihan merek jika pelanggan ingin mencoba atau bahkan berpindah ke merek minuman thai tea lain.

Berikut hasil analisis data yang dilakukan, mengenai pengaruh karakteristik produk minuman thai tea terhadap loyalitas pelanggan minuman thai tea. Perhitungan hasil penelitian dilakukan menggunakan SPSS sebagai berikut.

Tabel 4.1 Model Summary

Pada tabel model summary di dapat nilai korelasi sebesar 0,871, dengan jumlah sebesar itu dapat di interpretasikan bahwa hubungan kedua variabel sangat kuat dan jika dilihat dari perolehan r square atau koefisien determinasi menunjukan model regresi ini memiliki nilai sebesar 75,9%. Dapat ditafsirkan pengaruh variabel karakteristik produk minuman thai tea terhadap loyalitas pelanggan minuman thai termasuk kuat yaitusebesar 75,9% pada kasus ini, sedangkan 24,1% dipengaruhi variabel lain.

(7)

Tabel 4.3 Coefficients

Pada tabel Coefficients, setiap 1% penambahan karakteristik produk akan menambah tingkat loyalitas pelanggan sebesar 1,046. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. Dari tabel Anova di dapatkan angka 50 untuk mencari distribusi nilai T tabel yang sebesar 2,008. Diketahui T hitung sebesar 12.556 lebih besar dari T tabel sebesar 2,008, hitungan tersebut menyimpulkan karakteristik produk berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Sehingga hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien ini bernilai sangat positif, maka dengan demikian karakterisitik produk minuman thai tea memang berpengaruh sangat positif terhadap loyalitas pelanggan minuman thai tea.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah memahami teori, hasil dan pembahasan yang di jelaskan, karakteristik produk menjadi salah satu faktor penting untuk menumbuhkan, meningkatkan loyalitas pelanggan, khususnya pada produk minuman thai tea. Masih cukup banyak pelanggan yang mementingkan kualitas produk minuman thai tea untuk menikmati produk tersebut.

2. Karakteristik produk masih dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan, namun masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu faktor harga dan faktor

– faktor dari usaha pesaing untuk merebut pelanggan.

SARAN

1. Pihak pengusaha produk minuman thai tea harus selalu disiplin untuk merawat para pelanggannya dengan cara – cara unik. Seperti diskon, beli dua gratis satu atau program lainnya yang sesekali memanjakan atau seolah – olah memberikan hadiah atas kesetiaan pelanggannya untuk tetap bertahan pada merek minuman thai tea tersebut.

2. Selain hal yang disebutkan sebelumnya, pihak pengusaha perlu berkonsentrasi untuk menganalisis dan membuat karakteristik produknya tersebut sesuai dengan keinginan para pelanggannya, sehingga para pelanggan sulit untuk berpindah ke merek lain dikarenakan suatu karakteristik melekat dan tidak dimiliki produk lain.

DAFTAR PUSTAKA

Albertus Krisna. Tren Konsumsi Minuman Kekinian. https://kompas.id/baca

/metro/2020/03/05/tren-konsumsi-minuman- kekinian/. Di akses tanggal 12 Oktober 2020. Fika Nurul Ulya. Pertumbuhan Bisnis Waralaba Terdorong Jasa Antar Makanan. https://

palembang.kompas.com/read/2019/07/05

/172400326/pertumbuhan-bisnis- waralaba- terdorong-jasa-antar-makanan. Di akses tanggal 12 Oktober 2020.

Fahmi Ahmad Burhan. Strategi Gojek Tanpa Bakar Uang Kerek Transaksi GoFood 2 Kali Lipat.

https://katadata.co.id/marthathertina/digital/5e9a495cbe104 /strategi-gojek-tanpa-bakar- uang-kerek-transaksi-gofood-2-kali-lipat. Di akses tanggal 13 Oktober 2020.Grab. Fakta Tentang Thai Tea dan Rekomendasinya di Jakarta. https://www.grab.com/id/food-blog/fakta-

tentang-thai-tea-dan-rekomendasinya-di- jakarta/. Di akses tanggal 13 Oktober 2020Etta Mamang Sangadji & Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen : Pendekatan Praktis. Edisi 1.

(8)

Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Edisi 7. Alfabeta. Bandung

Gambar

Tabel 4.3 Coefficients

Referensi

Dokumen terkait

mempengaruhi lingkungan fisik kimiawi, proses dan hasilnya mempengaruhi lingkungan sosial budaya, eksploitasi sumber daya air yang pemanfaatannya berpotensi menimbulkan

KEPADA PESERTA PELELANGAN YANG KEBERATAN, DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENYAMPAIKAN SANGGAHAN KHUSUSNYA MENGENAI KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG TELAH DITENTUKAN DALAM

Berdasarkan hasil dari penelitian diatas menunjukkan bahwa faktor penentu daya saing ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai adalah faktor infrastruktur yang memiliki bobot paling besar

Dari penentuan kadar asam lemak bebas didapatkan PKE masih memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI), sedangkan COPEX sudah tidak memenuhi syarat Standar Nasional

[r]

Di gunakan untuk memutihkan pulp y ang berkualitas sebab dapat mengoksidasi bahan yang bukan merupakan selulosa dengan kerusakan pada selulosa yang minimum, dan

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahlimadya (Amd) pada Program Studi Diploma

Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “satu-satunya” atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menyebutkan dalam hal apa produk tersebut menjadi yang satu-satunya dan hal