• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik Radiografi Manus, Wrist

joint, Antebrachii, Humerus

(2)

INDIKASI PEMERIKSAAN

RADIOGRAFI

• Trauma / cidera

– Fraktur, fisura, dislokasi, luksasi, ruptur

• Pathologis

– Artheritis, Osteoma, dll.

• Benda asing (corpus alienum)

• Cacat bawaan / Congenental

(3)

PROSEDURE / PRINSIP

PROTEKSI RADIASI

 Prinsip Jarak

 Dalam setiap pemotretan dengan menggunakan sinar-X

seorang petugas radiasi harus senantiasi berada pada

jarak yang jauh dengan sumber radiasi (jarak aman).

 Prinsip waktu

 Pada pemotretan, petugas radiasi seminimal mungkin berada di medan radiasi

 Prinsip perisai

 Pada saat pemotretan dengan sinar-X, petugas radiasi harus senantiasa menggunakan perisasi radiasi / pelindung radiasi

 Apron, Gonad shield, Ovarium shield, penggunaan luas lapangan penyinaran secukupnya.

(4)

TEKNIK RADIOGRAFI

OSSA MANUS

• PROYEKSI YANG DIGUNAKAN

– POSTERO ANTERIOR (DORSOPALMAR)

– ANTERO POSTERIOR (VENTRODORSAL)

– LATERAL

– OBLIQUE

• RADIOGRAFI OSSA MANUS DAPAT

DILAKUKAN SATU PERSATU DARI DIGITI

YANG ADA

(5)

PROYEKSI POSTERO

ANTERIOR(DORSOPALMAR)

• Posisi Penderita : duduk

menyamping pada tepi

meja pemeriksaan dan atur

ketinggian pasien shg.

Lengan pasien nyaman di

atas meja pemeriksaan.

• Posisi obyek : Letakkan

tangan pasien yang

diperiksa diatas kaset,

dengan jari tangan diatur

lurus.

(6)

– Gunakan apron untuk melindungi organ sensitive.

– Gunakan alat bantu sandbag / softbag untuk fixasasi

• Arah sinar

– Vertikal tegak lurus terhadap kaset

– Ukuran kaset

: 18 x 24 cm

– FFD

: 100 cm

– CP

: Metacarpophlangeal joint Digit III

• Pada saat eksposure penderita menoleh ke sisi

yang tidak di foto / menjauhi arah sinar.

(7)

KRITERIA RADIOGRAF

• Tampak gambaran carpal,

metacarpal dan phalangs

dalam posisi PA kecuali

thumb (oblique),

interarticulasio dari ossa

manus, distal radius dan

ulna.

• MCP dan interphalangeal

joint membuka.

• Soft tissue tampak,

(8)

PROYEKSI

AP PERBANDINGAN

• Posisi penderita : duduk

menghadap meja

pemeriksaan.

• Posisi obyek

– Letakan kedua tangan di atas kaset, dengan

membentuk sudut 45

(gunakan alat bantu spon) – Atur jari-jari tangan lurus.

• Arah sinar

– CR vertikal tegak lurus – FFD 100 cm

(9)

KRETERIA RADIOGRAF

• Tampak ossa manus kedua

tangan dalam posisi

oblique.

• Tampak wrist joint

• Tampak distal Os. Radius

dan ulna

• Caput Metacarpal tidak

saling superposisi

• Soft tissue dan trabecula

tulang jelas terlihat

(10)

PROYEKSI LATERAL

• Posisi Penderita sama

• Posisi obyek :

– lengan bawah fleksi dengan ulnar aspek dekat film.

– Atur jari-jari tangan lurus dan tegak lurus dengan kaset

– Atur MCP pada pertengan kaset – Usahakan di depan telapak tangan

diberikan spon.

• Arah Sinar

– CR Vertikal tegak lurus pada kaset – FFD 100 cm

(11)

KRITERIA RADIOGRAF

• Tampak gambaran tulang Carpal, Metacarpal ,

phalang, distal radius dan ulna superposisi.

• Tampak thumb bebas superposisi

• Soft tissue dan trabecula tulang tampak

(12)

PROYEKSI LATERAL

(MODIFIKASI)

(13)

PROYEKSI OBLIQUE

• Posisi Penderita sama

• Posisi Obyek :

– Lengan bawah fleksi diatas meja pemeriksaan

– Atur jari-jari tangan lurus dengan telapak tangan

membentuk sudut 45 (gunakan alat bantu spon, dan sand bag) – Atur MCP tangan di tengah

kaset

• Arah Sinar :

– CR Vertikal tegak lurus – FFD 100 cm

(14)

PROYEKSI MANUS

OBLIQUE

• Posisi Penderita sama

• Posisi Obyek :

– Lengan bawah fleksi diatas meja pemeriksaan

– Atur jari-jari tangan lurus dengan telapak tangan

membentuk sudut 45 (TANPA alat bantu spon, dan sand bag) – Atur MCP tangan di tengah

kaset

• Arah Sinar :

– CR Vertikal tegak lurus – FFD 100 cm

(15)

KRITERIA RADIOGRAF

• Tampak gambaran Carpal,

Metacarpal, phalang

dalam posisi oblique.

• Tampak Caput Metacarpal

3-5 sedikit overlap,

tampak

• MCP dan interphlangeal

membuka

• Soft tissue dan trabekula

tampak

(16)

WRIT JOINT

PROYEKSI AP

• Posisi penderita sama

• Posisi obyek

– Atur lengan atas dan bawah lurus di atas meja.

– Atur wrist ditengah kaset dengan jari tangan lurus di atas

penyangga spon.

– Gunakan selalu Gonad sheild / apron.

• Arah sinar

– CR Vertikal tegak lurus – FFD 100 Cm

(17)

KRITERIA RADIOGRAF

• Tampak gambaran

metacarpal dan carpal,

tampak juga distal ula

dan radius.

• Softissue dan trabecula

tulang tampak

• Interspace carpalia

terlihat jelas

(18)

WRIST JOINT

PROYEKSI LATERAL

• Posisi penderita sama

• Posisi obyek

– Atur lengan bawah fleksi thd lengan atas dgn. Tepi ulnaris menempel kaset / meja.

– Atur wrist ditengah kaset dengan jari tangah lurus

– Gunakan selalu alat proteksi/ apron.

• Arah sinar

– CR Vertikal tegak lurus – FFD 100 Cm

(19)

KRITERIA RADIOGRAF

WRIST JOINT LATERAL

• Tampak gambaran

carpalia dlm projecti

lateral, distal radius dan

ulna dlm posisi overlaping

• Tampak Metacarpal

superposisi

• Densitas merata

• Soft tissue dan trabecula

jelas kelihatan

(20)

PROYEKSI PA (WRIST JOINT)

• Posisi pendnerita duduk

menyamping meja

pemeriksaan pada tepi

tangan yang akan di foto.

• Posisi obyek : lengan

bawah fleksi dengan

bagian palmar manus

menempel film. Jika perlu

letakan spon dibawah jari

untuk fiksasi.

• Arah Sinar

– Ukuran kaset 18 x 24 cm – CR vertikal

– CP pada mid carpalia – FFD 100 cm

(21)

KRITERIA RADIOGRAF

• Tampak tulang-tulang carpalia al:

– Navicula, Lunatum, Triquetum Pisiform, Multangular Mayus, Multangular Minor, Capitatum dan Hamatum.

• Tampak metacarpalia

• Tampak 1/3 distal os ulna dan radius.

• Tampak styloid ulna • Tampak Styloid radius

• Softissue dan trabekula jelas • Densitas radiograf merata.

(22)

ANTEBRACHI

PROYEKSI ANTERO POSTERIOR

• Posisi penderita sama

• Posisi Obyek :

– Kedua lengan lurus di atas kaset

– Atur antebrachi true AP dengan cara mengukur ketinggian yang sama kedua epicondilus dengan

permukaan kaset.

– Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan.

– Gunakan selalu apron pada pasien

• Arah sinar

– CR vertikal tegak lurus thd kaset – FFD 100 cm

(23)

KRITERIA RADIOGRAF

• Tampak os radius dan ulna

dalam posisi tidak

superposisi.

• Tampak batas bwh adalah

gambaran Wrist joint dan

batas atas Elbow joint.

• Caput radius, ulna dan

Collum radius dan ulna

saling overlaping.

• Epicondilus medial dan

lateral os. Humerus tidak

mengalami

elongasi dan

elongasi dan

foreshotened

(24)

ANTEBRACHI

PROYEKSI LATERAL

• Posisi penderita sama

• Posisi Obyek :

– Atur lengan bwh fleksi 90 derajat dengan lengan atas dgn tepi ulanaris menempel kaset.

– Gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan.

– Gunakan selalu apron pada pasien

• Arah sinar

– CR vertikal tegak lurus thd kaset

– FFD 100 cm

(25)

KRITERIA RADIOGRAF

• Radius d an ulna tampak

superposisi pada bagian distal dgn batas atas elbow joint dan batas bawah wrist joint masuk dalam film.

• Caput radius d an Prosesus coronoid overlap.

• Epicondilus humerus superposisi.

• Elbow kelihatan fleksi.

• Softissue dan trabecula tampak dalam gambaran radiograf.

(26)

ELBOW JOINT (SENDI SIKU)

PROYEKSI AP

• Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. • Posisi obyek :

– Kedua lengan extension

– Atur elbow joint ditengah kaset. – Untuk fiksasi letakkan sandbag

diatas telapak tangan.

– Pastikan ketinggian kedua

epicondilus sama tinggi thd kaset. • Arah sinar vertikal tegak lurus • FFD 100 cm

• CP berada di pertengahan kedua condylus.

(27)

KRITERIA RADIOGRAF

• Tampak gambaran elbow joint dengan batas atas 1/3 distal os humerus dan batas bawah 1/3 proximal oss. Antebrachi.

• Tampak gambaran capu, collum dan tuberositas radi overlaping dengan os ulna proximal.

• Elbow joint tampak membuka

• Epicondylus tidak mengalami rotasi

(28)

ELBOW JOINT AP

HUMERUS PARALEL

• Posisi penderita duduk

menyamping pada tepi

tangan yang akan di foto.

• Posisi Obyek :

– Letakan elbow joint pada pertengahan kaset

– Humerus paralel dengan

meja.

– Lengan bawah fleksi, jika

perlu letakkan penyangga

pada wrist joint.

• Arah sinar :

– CR tegak lurus

– CP pada pertengan elbow – FFD 100 cm

(29)

WRIST JOINT AP

ANTEBRACHI PARALEL

• Posisi penderita duduk

menyamping pada tepi tangan yang akan di foto.

• Posisi Obyek :

– Letakan elbow joint pada pertengahan kaset

– Antebrachi paralel

dengan meja.

– Lengan atas fleksi, jika

perlu letakkan sandbag

pada telapan tangan.

• Arah sinar :

– CR tegak lurus

– CP pada pertengan elbow – FFD 100 cm

(30)
(31)

ELBOW JOINT

PROYEKSI LATERAL

• Posisi penderita duduk menyamping pada tepi tangan yang akan di foto. • Posisi Obyek :

– Letakan elbow joint pada pertengahan kaset

– Lengan atas fleksi 90 derajat , jika perlu letakkan sandbag pada telapan tangan untuk fiksasi.

• Arah sinar :

– CR tegak lurus

– CP pada pertengan elbow – FFD 100 cm

Pada saat ekposure kepala

menoleh ke obyek yang tdk

difoto.

(32)

KRITERIA RADIOGRAF

ELBOW JOINT LATERAL

• Tampak elbow joint membuka pada posisi lateral.

• Elbow joint dalam posisi fleksi 90  Humeral epicondilus

overlap.

• Tampak caput radius

superposisi dengan procesus coronoid

• Procesus olecranon tampak. • Densitas radiograf merata

• Softissue dan trabecula tampak jelas.

(33)

HUMERUS

PROYEKSI AP SUPINE

• Posisi penderita tidur supine diatas meja pemeriksaan dengan lengan yang difoto abduksi dan telapan tangan supinase.

• Posisi Obyek :

– Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi.

– Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto.

• Arah sinar vertikal • FFD 100 cm

(34)

HUMERUS

PROYEKSI AP ERECT

• Posisi penderita berdiri pada

standar kaset/ bucky stand dengan lengan yang difoto abduksi dan telapak tangan supinase (posisi anatomi).

• Posisi Obyek :

– Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi.

– Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto.

• Arah sinar horizontal • FFD 100 cm

(35)

HUMERUS

PROYEKSI LATERAL ERECT

• Posisi penderita berdiri pada

standar kaset/ bucky stand dengan lengan yang difoto fleksi dan

telapak tangan menempel pada pinggang.

• Posisi Obyek :

– Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi.

– Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto.

• Arah sinar horizontal • FFD 100 cm

(36)

HUMERUS

AP ENDOROTASI

• Posisi penderita tidur supine diatas meja pemeriksaan dengan lengan yang difoto full endorotasi

• Posisi Obyek :

– Letakan humerus dipertengahan kaset dengan mengatur kedua condylus medialis tidak rotasi.

– Kepala menoleh ke obyek yang tdk difoto.

• Arah sinar vertikal • FFD 100 cm

(37)
(38)

HUMERUS

LATERAL DECUBITUS

• Posisi penderita tidur lateral

recumbent pada sisi lengan yang tidak difoto.

• Posisi Obyek :

– Letakkan kaset dibawah axila – Letakan humerus pada

pertengahan kaset.

– Jika perlu lengan bawah fleksi • Arah sinar

– CR Vertikal – FFD 100 cm

– FP pada pertengahan os humerus

(39)

HUMERUS LATERAL

TRANS THORACIC PROJECTION

• Posisi penderita berdiri

menyamping pada tepi lengan yang akan di foto, dgn posisi

lengan yg difoto spt anatomi posisi dan MAP tegak lurus thd kaset. • Posisi obyek

– Humerus yang difoto dekat dengan kaset / bucky stand

– Lengan yang tdk difoto ditarik ke atas

• Arah sinar vertikal • FFD 100 cm

• CP pada mid axila setinggi angulus skapula inferior.

(40)

KRITERIA RADIOGRAF

HUMERUS TRANSTHORACIC

• Os. Humerus saling

overlap dengan costea.

• Sholder joint tampak

• Acromeon

• Tuberositas mayor dan

minor os. Hmerus tampak

• Thacal vertebra tampak

• Costea tampak

Referensi

Dokumen terkait