• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TINJAUAN KRITIS. budaya menjadi identitasnya. Apabila manusia dicabut dari budayanya, ia bukan lagi orang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV TINJAUAN KRITIS. budaya menjadi identitasnya. Apabila manusia dicabut dari budayanya, ia bukan lagi orang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV TINJAUAN KRITIS

Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya kita dapat melihat bahwa manusia selalu menyatu dengan kebudayaannya dan budaya itu pun menyatu dalam diri manusia. Karena itu budaya menjadi identitasnya. Apabila manusia dicabut dari budayanya, ia bukan lagi orang itu, karena ia tidak dapat terlepas dari budaya di mana ia hidup. Manusia tidak pernah dapat lepas dari kebudayaan dimana manusia itu di bentuk.

Sebagai makhluk individu maupun sosial, kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari kebudayaan dan nilai adat-istiadat dalam masyarakat. Tylor antara lain mengatakan bahwa “kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat”.1

Keterkaitan yang dijabarkan oleh Tylor, menjelaskan bahwa manusia sebagai makhluk sosial berkewajiban untuk tetap menjaga serta melestarikan budaya dan hasilnya, baik itu lewat tulisan maupun adat kebiasaan agar kelak dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Demikian pentingnya kebudayaan dalam kehidupan manusia, sehingga ketakterpisahan itu pun terus mengikat manusia hingga kini dan mengharuskannya untuk terus mempertimbangkan nilai-nilai baru yang sesuai dan cocok dengan nilai-nilai budaya setempat. Yang berarti bahwa ketika suatu keadaan dan kebutuhan tertentu timbul dalam masyarakat dan masyarakat mengadopsinya maka terbentuklah norma-norma baru yang dalam praktek dapat menggantikan adat-istiadat.

(2)

4.1 Tinjauan Kritis Berdasarkan Landasan Teoritis

Tradisi marapu adalah salah satu bentuk kebudayaan yang tidak begitu saja bisa lepas dan hilang dari masyarakat sumba. Mewarisi tradisi demi penghormatan kepada para leluhur atau alasan lain pada hakikatnya baik. Akan tetapi jika tidak disertai sikap kritis sudah tentu hasil akhirnya kurang menguntungkan. Apalagi yang diwarisi unsur negatifnya cenderung menguat. Salah satu unsur budaya Sumba yang masih diwarisi generasi masa kini adalah pesta adat. Dalam konteks asli Sumba, kebiasaan ini merupakan ungkapan syukur kepada Alkhalik atas segala berkat berlimpah yang diterima manusia. Dapat juga dilaksanakan karena merupakan ikrar dari masa dan generasi sebelumnya. Dalam pesta ini, masyarakat Sumba menyatakan pengakuan bahwa Alkhalik adalah Dia yang peduli kepada kehidupan manusia dengan melimpahkan berkatnya tanpa batas. Karena itu Dia diberi korban persembahan.

Seperti yang diungkapkan oleh Nono Rato berikut ini:

Untuk penghormatan kepada leluhur, masyarakat Sumba selalu melaksanakan tradisi yang turun-temurun. Akan tetapi seiring perkembangan jaman, masyarakat lebih mengadopsi tradisi tersebut lebih banyak ke sisi negatifnya yang terkesan foya-foya demi gengsi. Semakin kuat ekonomi seseorang, maka semakin besar korban yang dipersembahkan, yaitu berupa pembantaian hewan besar2

Hidup Sederhana sangat penting dan menentukan, sebab dengan menerapkan pola hidup sederhana akan menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial, jujur, disiplin, hemat dan tidak bergaya hidup mewah. Adapun nilai moral dan isi pesan pola hidup sederhana yaitu: bahwa kita semua tanpa kecuali ingin hidup bahagia. Kita merasa bahagia apabila merasakan kepuasan batin, karena adanya ketenangan dan ketenteraman hati. Untuk mencapai rasa bahagia salah satu jalannya adalah menerapkan pola hidup sederhana.

(3)

Untuk menggapai impian ini dibutuhkan kesadaran penuh dari semua elemen masyarakat. Pesta adat dilaksanakan sesederhana mungkin tanpa menghilangkan unsur syukurnya. Mengucap syukur merupakan ungkapan kerendahan hati di hadapan Alkhalik dan bukannya untuk menyombongkan diri. Bila mana hal ini yang terus berlangsung, maka upaya berbagai pihak akan tetap sia-sia. Pesta adat akan tetap menghantar masyarakat menuju kemiskinan. Maka dari itu, semua elemen masyarakat hendaknya kembali bersatu hati untuk mengatasi masalah ini.

Hal seperti di atas akan menghambat lancar dan suksesnya program hidup hemat, ini dikarenakan tokoh masyarakat yang seharusnya menjadi panutan atau contoh yang melanggar aturan yang ada. Pemerintah seharusnya jauh lebih tegas dalam hal ini. Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa program gerakan hidup hemat tidak berjalan cukup baik sejauh ini. Jika hanya sekedar dimengerti namun tidak dapat dilaksanakan, maka program ini tidak akan berjalan. Yang diharapkan adalah bagaiamana program ini dalam prakteknya dapat menyentuh seluruh lapisan masayarakat, baik itu dari kalangan atas sampai dengan masyarakat dengan tingkatan yang terkecil. Tokoh-tokoh masyarakat harus mampu menjadi contoh dan juga menaati aturan yang berlaku. Pemerintah harusnya dapat membuat aturan yang jauh lebih keras namun tidak mempersulit msyarakat, mencari ajlan keluar bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan bersama manfaat positif dari program ini.

4.2 Tinjauan Kristis Berdasarkan Landasan Teologis

Setiap manusia membutuhkan sesuatu termasuk benda dan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Apapun yang dibutuhkan harus diperlakukan sebagai alat, bukan sebagai tujuan, karena jikalau benda dan uang telah menjadi tujuan utama, maka orang mulai terjerumus kepada materialisme. Jadi sikap yang diperlukan yaitu: sikap terhadap benda.

(4)

Kepemilikan benda atau harta adalah anugerah dan kepercayaan Tuhan yang harus diatur atau dipakai dengan penuh hikmat. Upaya-upaya yang diadakan untuk memperoleh benda bukanlah merupakan tujuan akhir. Kelebihan benda harus ditata, disimpan dan diberikan kepada yang memerlukan, dilakukan secara berimbang dan menjaga dan mencegah pemborosan yang melambangkan kecerobohan dan keangkuhan sosial.

Penggunaan benda adalah tanggungjawab yang diberikan Allah dan pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya. Benda harus digunakan untuk melayani Tuhan bukan untuk diri sendiri. Sikap kita terhadap uang: Sikap pemberian uang dilaksanakan atas prinsip kasih. Setiap pemberian uang harus dilakukan secara sukarela, baik kepada sesama maupun untuk pekerjaan Tuhan. Setiap pemberian uang adalah berkat dimana memberi adalah merupakan tindakan ketaatan dan itu adalah berkat, karena Allah berjanji memberkati orang yang memberi. Hampir setiap minggu kita menjyanyikan lagu: KJ No.287 b: Sekarang Bersyukur; KJ No. 367: 1: Padamu Tuhan dan Allahku; KJ No. 365 c: Tuhan Ambil Hidupku; KJ No. 393: Tuhan Betapa Bannyaknya; KJ No. 403: 1: Hujan Berkat kan Tercurah.

Berdasarkan hal di atas, maka gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya dipanggil dan dikuduskan oleh Allah serta diutusNya ke dunia untuk melaksankan tugas bersekutu, bersaksi dan melayani. Panggilan dan pengutusan itu disertai dengan pemberian berbagai karunia rohani atau talenta kepada umatNya. Kekayaan karunia atau talenta yang diberikan Allah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya bagi terwujudnya tugas dan panggilan gereja itu sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pendeta, majelis serta jemaat GKS Kalimbu Kuni nampak bahwa, sebagian besar jemaat ini mendukung serta menyadari akan

(5)

pentingnya penerapan gerakan hidup hemat. Seperti yang disampaikan oleh bapak pendeta John Ju Talo3

Baik secara pribadi maupun mewakili GKS Kalimbu Kuni, mendukung program Gerakan Hidup Hemat, karena hal ini sangat bersifat positif bagi jemaat dan juga kesejahteraan masyarakat secara luas di Kabupaten Sumba Barat. Bentuk dukungan tersebut dapat terlihat baik melalui khotbah ibadah minggu maupun dalam ibadah-ibadah rumah tangga, terus diingatkan kepada jemaat untuk dapat mendukung program tersebut. Dan Sinode juga sangat mendukung aturan yang telah dikeluarkan oleh pemirintah tentang Gerakan Hidup Hemat.

Gereja sangat mendukung penuh program tersebut. Hal ini nampak ketika ibadah minggu maupun ibadah rumah tangga atau ibadah lainnya, dimana selalu ditekankan akan pentingnya menjalankan program gerakan hidup hemat. Ini merupakan salah satu bukti bahwa gereja terlibat secara langsung dalam membantu pemerintah untuk ikut mensosialisasikan program ini kepada masyarakat. Selain pendeta, majelis pun ikut dalam mensosialisasikan program gerakan hidup hemat ini. Bukan hanya dalam ibadah mereka saling mengingatkan, namun dalam penerapan kehidupan bermasyarakat, terutama dalam proses upacara adat, seperti kematian, dimana mereka mencoba menerapkan aturan yang telah diberlakukan oleh pemerintah, baik dari jumlah pemotongan hewan hingga upacara adat tersebut hanya boleh berlangsung dalam 3 hari saja. Hal ini seperti yang disampaikan oleh salah seorang jemaat, Agustinus Saba Ora4

Program dalam Gerakan Hidup Hemat yang telah dicanangkan oleh Pemerintah sudah saya rasakan dampak positifnya secara langsung dimana pada peristiwa kematian ibu saya, proses penyemayaman mayat dilakukan maksimal tiga hari dan pada saat pemakaman ternak besar yang dipotong maksimal berjumlah lima ekor. Manfaat yang saya rasakan adanya

3

Hasil wawancara pada tanggal 28 Juni 2011

4

(6)

penghematan biaya dan waktu serta tenaga karena penyemayaman mayat tidak dilakukan berlama-lama dan adanya kesisaan jumlah ternak besar yang berasal dari sumbangan keluarga. Biaya dan kesisaan ternak besar ini dapat saya manfaatkan untuk kebutuhan pendidikan anak, kesehatan keluarga dan lain-lainnya

Jemaat sudah dapat merasakan manfaat dari penerapan gerakan hidup hemat ini, tanpa harus menghilangkan budaya yang sudah begitu melekat dalam kehidupan masyarakat sumba barat. Kesadaran akan hidup hemat ini harusnya terus disosialisasikan, sehingga masyarakat memahami dengan baik maksud dan tujuan dari menerapkan gerakan hidup hemat tersebut. Selain itu jemaat juga mulai mempunyai tabungan dan tidak lagi melakukan pemborosan ketika ada upacara adat. Jemaat mulai menyadari akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka, sehingga dalam upacara adat jumlah hewan yang dibantai pun disesuaikan dengan keuangan yang mereka punya. Namun tidak semua jemaat menyadari akan hal tersebut, salah satu alasan yang dipaparkan oleh jemaat adalah, karena adanya jemaat yang masih saja mementingkan ego atau harga diri. Apalagi jika jemaat tersebut memiliki jabatan atau merupakan tokoh masyarakat yang merupakan keturunan raja. Suatu keharusan bagi mereka untuk mengorbankan hewan dalam jumlah yang banyak, meskipun sebenarnya jumlah hewan tidak diharuskan dalam suatu upacara adat.

Sebagai orang Kristen kita biasa disebut sebagai murid yang hidup berkelimpahan. Demikian juga Tuhan Yesus. Yohanes 10 : 10b. tetapi sayang bahwa kita sering mengidentifikasi kelimpahan hidup dengan multiplikasi benda, dengan uang untuk membeli barang-barang yang diinginkan untuk dibeli. Tetapi tidak demikian dengan Tuhan Yesus. Dia selalu menghindari kekayaan dan kemewahan. Dia melihat celaka di depan orang yang bersukaria dalam kemewahan ( Lukas 16 : 19-dst ).

Referensi

Dokumen terkait

Peran suami adalah variabel yang paling dominan berhubungan terhadap perilaku perawatan kehamilan di- mana ibu yang memiliki suami yang mendukung per- awatan kehamilan tujuh kali

Bertitik tumpu kepada pokok rumusan masalah yang menjadi isu utama penelitian ini, sebagaimana terurai pada paragraf pendahuluan, maka pokok kesimpulan penelitian bahwa

Tidak berhenti sampai disini saja, dalam meningkatkan kualifikasi guru pemerintah juga memberikan bebebrapa pilhan terkait model-model peningkatan kualifikasi guru, diantaranya

Dimana gejala tersebut, seperti tidak berjalannya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan aturan yang ada, rendahnya alokasi dana untuk program

- Sedikit pesaing yang akan mengikuti pola yang sama diterapkan perusahaan Strategi deferensiasi cukup berisiko apabila ternyata pelanggan tidak menemukan banyak nilai yang

Havighurst menyebutkan tugas-tugas perkembangan bagi para remaja, antara lain: mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman-teman sebayanya, baik dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis Tricho-kompos TKKS 9 ton/ha menunjukkan hasil yang lebih baik pada parameter tinggi tanaman, berat segar

Penggunaan air kelapa dalam sex reversal dengan lama perendaman 5 jam dan 10 jam efektif dilakukan pada ikan lele Masamo ( Clarias sp) yang barumur 7 hari setelah menetas dapat