• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Batas Wilayah dan Kondisi Fisik. Batas wilayah Desa Cikalong adalah sebelah utara Desa Cipinang, sebelah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Batas Wilayah dan Kondisi Fisik. Batas wilayah Desa Cikalong adalah sebelah utara Desa Cipinang, sebelah"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Desa Cikalong

a. Batas Wilayah dan Kondisi Fisik

Batas wilayah Desa Cikalong adalah sebelah utara Desa Cipinang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Warjabakti dan Tribakti Mulya, sebelah barat berbatasand engan Desa Sukamaju dan Desa Lamajang dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Mekarsari.

Luas wilayah Desa Cikalong adalah 2603,101 Ha dengan ketinggian 900-1200 Meter dpl. Curah hujan rata-rata 1000-2500 mm/ tahun, suhu ratra-rata 30 derajat. Terdiri dari tiga dusun, 12 RW, dan 32 RT.

b. Keadaan Penduduk

Desa cikalong berpenduduk sebanyak 5594 jiwa terdiri dari laki-laki 2856 jiwa dan perempuan 2738 jiwa. Dari jumlah tersebut, yang aktif bekerja sebanyak 2015 jiwa atau 35,9 % dan sisanya usia sekolah dan di atas 60 tahun sedangkan usia produktif yang belum bekerja sebanyak 25%.

Adapun jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah: TK sebanyak 156 jiwa, SD sebanyak 1116 jiwa, SLTP sebanyak 250 jiwa, SLTA sebanyak 135 jiwa, PT sebanyak 43 jiwa, pesantren sebanyak 50 jiwa, belum sekolah sebanyak 415 jiwa, tidak sekolah sebanyak 17 jiwa, dan tidak tamat SD sebanyak 136 jiwa.

(2)

c. Kondisi Infrastruktur Masyarakat Cikalong

1) Sarana perumahan, sebanyak 1440 rumah, dari jumlah 1512 kepala keluarga. 2) Sarana pendidikan, desa ini memiliki delapan Madrasah , tiga TK, dan tiga

SD.

3) Sarana kesehatan, terdiri dari 12 unit Posyandu.

4) Prasarana air bersih, terdiri dari lima lokasi mata air yang belum termanfaatkan secara maksimal.

5) Prasarana listrik, jumlah rumah tangga yang telah menggunakan listrik adalah sebanyak 1339 kepala keluarga.

6) Jaringan jalan, terdapat dua jaringan jalan, yaitu jalan kabupaten dan jalan desa sepanjang 4500 Meter.

7) Kondisi kesehatan masyarakat, yang mengalami kurang gizi sebanyak tujuh jiwa, penyakit berat (TBC, Hernia, Ginjal, stroke dan jantung) sebanyak 76 jiwa.

8) Kondisi kemiskinan. Jumlah warga miskin di Desa Cikalong sebanyak 126 KK dari total kepala keluarga.

2. Gambaran Umum Gabungan Kelompok Tani Subur Mukti Desa Cikalong Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung

Gapoktan Subur Mukti terletak di Desa Cikalong Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Gapoktan yang berdiri pada tanggal 8 Februari 2008 ini awalnya

(3)

merupakan kelompok tani yang melakukan diskusi mengenai permasalahan-permasalahan pertaniannya. Pada tahun 2009 hingga sekarang mereka diberikan pelatihan yang merupakan program

pemerintah untuk meningkatkan pemahaman para petani dalam pengelolaan pertanian yang dikenal dengan sekolah lapangan.

Gapoktan Subur Mukti yang mulanya sebagai kelompok tani (poktan), sekarang memiliki lima poktan binaan, yaitu Poktan Subur Mukti yang berada di Kampung Babakan Saputra, Kewirausahaan Wanita tani (KWT) Subur Mukti di Palasari, KWT Mekar Mulya, Poktan Harapan Mulya di Palasari, Poktan Sedap Malam di Cikalong.

Poktan tersebut bergabung untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kemampuan teknis pertanian, sharing pengalaman untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan baik melalui agen penyuluh pendamping pertanian maupun antar poktan. Selain itu, kelompok tani tersebut juga mengembangkan penguatan-penguatan baik dari segi permodalan, penyediaan pupuk, penyediaan pakan dan pengembangan kemitraan untuk meningkatkan posisi tawar petani. Subur Mukti merupakan salah satu Gapoktan yang aktif karena selain dari tingkat kehadiran juga memiliki kemitraan

(4)

dengan seluruh Gapoktan tingkat Provinsi Jawa Barat. Gapoktan Subur Mukti yang baru berdiri pada tahun 2008 ini telah memiliki prestasi. Pada tingkat Kabupaten dan Provinsi, pada Hari Pangan yang diselenggarakan di Kuningan pada tanggal 29-01 Agustus 2010 dan Hari Krida yang diselenggarakan di Soreang pada tanggal 4-5 Agustus 2010 memenangkan juara satu lomba Gapoktan.

Gapoktan dibentuk dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Cikalong Kecamatan Cimaung dengan prinsip sukarela, transparansi, kekeluargaan, demokrasi, berdayaguna dan berhasil guna, serta gotong royong. Gapoktan Subur Mukti memiliki visi menjadikan kelompok yang mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kelompok tani. Oleh karena itu, misi dari Gapoktan ini adalah

a. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam mengelola kegiatan bagi kepentingan masyarakat.

b. Mengembangkan demokratisasi melalui prinsip-prinsip transparansi, partisipasi, dan berpihak pada kepentingan bersama.

c. Mengembangkan kegiatan distribusi pangan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui manfaat yang nyata bagi kelompok.

Tujuan dari pembentukan Gapoktan Subur Mukti adalah:

a. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam pengelolaan kegiatan b. Meningkatkan akuntabilitas dan integrasi moral

(5)

d. Meningkatkan keberhasilan pengelola kegiatan untuk kepentingan kelompok tani

e. Meningkatkan peran serta dalam setiap kegiatan

Kegiatan Gapoktan Subur Mukti terbagi ke dalam tiga bagian,yaitu sebagai berikut:

a. Unit usaha distribusi pangan/ pemasara b. Unit usaha pengelolaan/ penggilingan c. Unit pengelolaan cadangan pangan.

Struktur organigram Gapoktan Subur Mukti adalah sebagai berikut

Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan GAPOKTAN Subur Mukti

Meningkatkan keberhasilan pengelola kegiatan untuk kepentingan kelompok

Meningkatkan peran serta dalam setiap kegiatan

Kegiatan Gapoktan Subur Mukti terbagi ke dalam tiga bagian,yaitu sebagai

Unit usaha distribusi pangan/ pemasaran hasil pertanian Unit usaha pengelolaan/ penggilingan

Unit pengelolaan cadangan pangan.

Struktur organigram Gapoktan Subur Mukti adalah sebagai berikut

truktur Kepengurusan GAPOKTAN Subur Mukti

Meningkatkan keberhasilan pengelola kegiatan untuk kepentingan kelompok

Kegiatan Gapoktan Subur Mukti terbagi ke dalam tiga bagian,yaitu sebagai

Struktur organigram Gapoktan Subur Mukti adalah sebagai berikut:

(6)

3. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Pengujian Normalitas Variabel Penelitian

Penggunaan statistik parametris bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal yang digambarkan dalam kurva normal sebagai berikut:

-∞ µ +∞

Gambar 4.2 Kurva distribusi normal dengan rata-rata µ dan simpangan baku σ

Oleh karena itu, untuk mengetahui suatu variabel berdistribusi normal, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

TABEL 4.1

SUMBER DAYA, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN, PELUANG DAN KEBERDAYAAN

No Responden

SKOR TIAP VARIABEL Sumber Daya (X1) Pengetahuan dan Keterampilan (X2) Peluang (X3) Keberdayaan (Y) 1 43 36 21 49 2 40 28 24 42 3 36 24 20 40 4 45 36 24 51 5 45 34 22 50 6 38 30 20 43 7 35 27 19 39 8 38 30 21 43 9 38 30 20 43

(7)

10 30 28 23 36 11 36 30 20 40 12 41 30 23 48 13 35 23 18 38 14 32 21 22 35 15 36 29 19 42 16 34 27 18 37 17 39 28 24 42 18 30 21 19 37 19 43 36 24 49 20 38 29 23 42 21 42 30 18 45 22 26 17 15 27 23 31 21 11 37 24 34 22 18 36 25 28 21 13 36 26 34 21 14 38 27 34 24 14 38 28 26 23 15 36 29 25 19 14 27 30 34 26 18 40 31 35 28 17 38 32 32 29 17 36 33 38 29 17 45 34 42 35 20 51 35 31 34 17 46 36 36 30 14 42 37 38 30 16 42 38 37 29 18 40 39 35 26 18 37 40 34 27 18 36 41 38 25 18 38 42 31 26 17 39 43 40 25 21 43 44 43 33 18 46 45 43 30 22 49 46 39 30 22 43 47 36 28 23 43 48 41 31 21 48 49 30 17 18 37 50 36 27 16 40

(8)

51 38 26 17 28 52 30 17 22 36 53 39 18 16 35 54 37 23 14 36 55 36 23 16 29 56 34 24 14 35 57 38 30 17 43 58 39 29 20 41 59 41 30 23 47 60 35 26 18 39 61 40 30 20 43 62 43 29 18 36 63 43 28 19 39 64 41 29 23 43 65 35 28 20 39 66 33 35 21 46 67 39 27 15 35 68 36 28 20 40 69 34 29 21 39 70 37 21 15 31 71 34 25 18 32 72 26 24 13 29 73 27 20 17 29 74 38 36 18 43 75 43 32 22 50 76 35 25 18 37 77 40 36 23 49 78 36 33 24 48 ∑X 2828 2131 1464 3122 S 4,688854 4,77138 3,128931 5,804106 x 36,25641 27,32051 18,76923 40,02564

1) Pengujian Normalitas Data Variabel Sumber Daya (X1)

a) Mencari skor terbesar dan terkecil: 45 dan 26 Mencari nilai rentangan (R) : 45-25 : 20 b) Mencari banyaknya kelas (BK)

(9)

BK = 1 + 3,3 Log(78) = 7,244 dibulatkan menjadi 8. c) Mencari nilai panjang jelas (i)

BK R

i= = 2, 5 dibulatkan menjadi 3

d) Menghitung normalitas data

TABEL 4.2

TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL SUMBER DAYA DENGAN CHI KUADRAT

Kelas Interval F0 fh f0- fh (݂݋ − ݂ℎ)ଶ (݂݋ − ݂ℎ) ଶ ݂ℎ 25-32 15 13 2 4 0,30769231 33-40 48 53 -5 25 0,47169811 41-48 15 13 2 4 0,30769231 Jumlah 78 79 1,08708273 Harga fh= 16,23% x 78 =12,6594, 68,26% x 78 =53,2428, 16,23% x 78 =12,6594

Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 1,087. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) 3-1 =2. Berdasarkan Tabel Chi Kuadrat, dapat diketahui bahwa bila dk= 2 dan kesalahan yang ditetapkan = 5 %, maka harga Chi Kuadrat tabel adalah 5,591. Karena harga Chi Kuadrat hitung (1,087) lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka distribusi nilai statistik variabel sumber daya dari 78 anggota Gapoktan tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.

2) Pengujian Normalitas Data Variabel Pengetahuan dan

Keterampilan (X2)

a) Mencari skor terbesar dan terkecil: 33 dan 13 Mencari nilai rentangan (R) : 36-17 = 19

(10)

BK = 1 + 3,3 Log n: 1 + 3,3 Log 78 = 7,244 dibulatkan menjadi 8. c) Mencari nilai panjang jelas (i)

BK R

i= = 2, 375 dibulatkan menjadi 3

d) Menghitung normalitas data

TABEL 4.3

TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DENGAN CHI

KUADRAT Kelas Interval F0 fh f0- fh (݂݋− ݂ℎ)ଶ (݂݋ − ݂ℎ) ଶ ݂ℎ 15-22 13 13 0 0 0 23-30 52 53 -1 1 0,01886792 31-38 13 13 0 0 0 Jumlah 78 79 0,01886792

Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 0,68. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) 3-1 =2. Berdasarkan Tabel Chi Kuadrat, dapat diketahui bahwa bila dk 2 dan kesalahan yang ditetapkan = 5 %, maka harga Chi Kuadrat tabel adalah 5,591. Karena harga Chi Kuadrat hitung (0,0188) lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka distribusi nilai statistik variabel pengetahuan dan keterampilan dari 78 anggota Gapoktan tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.

3) Pengujian normalitas data variabel peluang (X3)

1) Mencari skor terbesar dan terkecil: 24 dan 12 Mencari nilai rentangan (R) : 24-11 = 13 2) Mencari banyaknya kelas (BK).

(11)

BK = 1 + 3,3 Log n:

= 1 + 3,3 Log 78 = 7,244 dibulatkan menjadi 7. 3) Mencari nilai panjang jelas (i)

BK R

i= = 1,857143 dibulatkan menjadi 2

4) Menghitung normalitas data

TABEL 4.4

TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL PELUANG DENGAN CHI KUADRAT

Kelas Interval F0 fh f0- fh (݂݋− ݂ℎ)ଶ (݂݋ − ݂ℎ) ଶ ݂ℎ 11-18 41 39 2 4 0,1025641 19-26 37 39 -2 4 0,1025641 Jumlah 78 78 0,20512821 Harga fh= 50,36% x 78 =39,2808, 50,36% x 78 =39,2808

Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 0,205. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) 2-1 =1. Berdasarkan Tabel Chi Kuadrat, dapat diketahui bahwa bila dk 2 dan kesalahan yang ditetapkan = 5 %, maka harga Chi Kuadrat tabel adalah 5,591. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka distribusi nilai statistik variabel peluang dari 78 anggota Gapoktan tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.

4) Pengujian normalitas data variabel keberdayaan (Y)

1) Mencari skor terbesar dan terkecil: 36 dan 17 Mencari nilai rentangan (R) : 36-17 = 19

2) Mencari banyaknya kelas (BK). BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Struges) : 1 + 3,3 Log 73 = 7,224 dibulatkan menjadi 8.

(12)

3) Mencari nilai panjang jelas (i)

BK R

i= = 2,375 dibulatkan menjadi 3

4) Menghitung normalitas data

TABEL 4.5

TABEL PENOLONG UNTUK PENGUJIAN NORMALITAS DATA VARIABEL KEBERDAYAAN DENGAN CHI KUADRAT

Kelas Interval F0 fh f0- fh (݂݋− ݂ℎ)ଶ (݂݋ − ݂ℎ) ଶ ݂ℎ 27-35 12 13 -1 1 0,07692308 36-43 49 53 -4 16 0,30188679 44-51 17 13 4 16 1,23076923 Jumlah 78 79 1,6095791

Dalam perhitungan ditemukan Chi Kuadrat hitung adalah 1,609. Selanjutnya harga ini dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) 3-1 =2. Berdasarkan Tabel Chi Kuadrat, dapat diketahui bahwa bila dk 2 dan kesalahan yang ditetapkan = 5 %, maka harga Chi Kuadrat tabel adalah 5,591. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel maka distribusi nilai statistik variabel keberdayaan dari 78 anggota Gapoktan tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal.

b. Pengujian Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel

dengan Menggunakan Path Analisis

Proporsi hipotetik yang diajukan oleh peneliti diterjemahkan dalam diagram jalur seperti gambar 4.2 di bawah ini:

(13)

Gambar 4.3. Diagram Jalur Variabel Penelitian

Gambar 4.3 menunjukan bahwa diagram jalur terdiri dari dua subsstruktur, yang berisi tiga variabel independen dan satu dependen. Persamaan struktural untuk diagram jalur tersebut adalah:

Y

1

= P

ݕ1ݔ1

X

1 +

P

ݕ1ݔ2

X

2 +

P

ݕ1ݔ3

X

3+

ε

Oleh karena itu, matriks korelasi antar variabel yang diperoleh atas dasar tabel 4.7 adalah sebagai berikut:

R= 1

r

X2X1

r

X3X1 1

r

X1X2 1

r

X3X2

r

X1X2

r

X1X3

r

X2X3 1

r

X1X3 1

r

X2X1

r

X3X1 1 Py1x2 rx2x3 Py1x3 Py1x1 p εy1 Keberdayaan (Y) Pengetahuan dan Keterampilan (X2) Peluang (X3) Sumber Daya (X1)

ε

rx1x2 rx2x3

(14)

R=

Sedangkan korelasi antar variabel independen (x1, x2, dan x3) adalah sebagai berikut:

R=

R=

Matriks inversi dari matriks korelasi antar variabel independen digambarkan sebagai berikut: ܴିଵ= 1 det ܴ . ݆ܽ݀ ܴ det R = r11r22r33 + r12r23r31 + r13r21r32 – r13r22r31 – r11r23r32- r12r21r33 = 1 + 0,178 + 0,178 - 0,261 - 0,278 - 0,437 = 0,38 r22 r23 r12 r13 r12 r13 r32 r33 r32 r33 r22 r23 Adj R = r21 r23 r11 r13 r11 r13 r31 r33 r31 r33 r21 r23 r21 r22 r11 r12 r11 r12 r31 r32 r31 r32 r21 r22 1,000 0,660946 0,511311 0,696955 1,000 0,526959 0,8063 1,000 0,623913 1,000 1

r

X2X1

r

X3X1

r

X1X2 1

r

X3X2

r

X1X3

r

X2X3 1 1,000 0,661 0,511 0,661 1,000 0,527 0,511 0,527 1,000

(15)

Dari data di atas, dapat diperoleh bahwa hasil invers korelasi antar variabel x adalah sebagai berikut:

ܴିଵ = -1,03 1,9 1,943 -1,03 -0,43 -0,5

-0,429 -0,497 1,481

Dari hasil invers tersebut, maka koefisien jalur penelitian ini adalah dengan cara mengalikan matrik inversi korelasi dengan korelasi setiap variabel independen dengan variabel dependensebagai berikut:

P

y1x1 C11 C21 C31

r

y1x1

P

y1x2 = C12 C22 C32

r

y1x2

P

y1x3 C13 C23 C33

r

y1x3

Py1x1

1,9 -1,03 -0,43 0,696955 0,226

Py1x2

= -1,03 1,943 -0,5 0,8063 = 0,538

Py1x3

-0,429 -0,497 1,481 0,623913 0,224

Menghitung besarnya harga R2, yaitu koefisien yang menyatakan Determinasi Total (X1, X2, Xk terhadap Yj). Rumus yang dipergunakan untuk menghitung koefisien determinasi adalah:

1 0,527 0,661 0,511 0,661 0,511 0,527 1 0,527 1 1 0,527 Adj R= 0,661 0,527 1 0,511 1 0,511 0,511 1 0,511 1 0,661 0,527 0,661 1 1 0,661 1 0,661 0,511 0,527 0,511 0,527 0,661 1 0,722 -0,392 -0,16 Adj R= -0,392 0,739 -0,19 -0,163 -0,189 0,563

(16)

܀

ଶ ௬ଵ(௫ଵ௫ଶ௫ଷ)=

(

ܘ

௬ଵ௫ଵ

ܘ

௬ଵ௫ଶ

ܘ

௬ଵ௫ଷ

)

0,696955

܀

௬ଵ(௫ଵ௫ଶ௫ଷ)= 0,226 0,538 0,224

0,8063 = 0,732 0,623913

Menghitung harga koefisien jalur dari variabel residu dengan rumus:

ܘ

௬ଵఌୀ ටଵିୖ ౯భ(౮భ,౮మ,౮య)

=

=

0,518

c. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis diambil dari sampel berukuran n, maka sebelum menarik kesimpulan mengenai hubungan kausal yang digambarkan diagram jalur, perlu dilakukan pengujian kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang telah dihitung dengan Theory Trimming. Langkah-langkah yang dipergunakan dalan pengujian koefisien jalur adalah:

1) Pengujian Hipotesis 1 (Pengaruh Sumber daya terhadap Keberdayaan Anggota Gapoktan)

H0 : Py1x1 = 0

H1 : Py1x1 ≠ 0

Dengan menggunakan statistik uji, diperoleh harga t hitung sebagai berikut:

r

y1x1

r

y1x2

(17)

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

t

= ܘܡܑܠܑ ට૚ష܀૛..۱ܑܑܖషܓష૚

=

଴,ଶଶ଺ ට(భషబ,ళయమ)భ,వళఴషయషభ

= 2,034

-1,980 0 1,980 2,034

Harga t tabel pada db=74 diperoleh titik kritis 1,980. Pada gambar di atas, terlihat bahwa ternyata harga t hitung berada pada daerah penolakan H0 karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya jalur X1 ke Y adalah signifikan.

2) Hipotesis 2 (Pengaruh Pengetahuan dan Keterampilan terhadap Keberdayaan Anggota Gapoktan)

H0 : Py1x2 = 0

H1 : Py1x2 ≠ 0

Dengan menggunakan statistik uji, diperoleh harga t hitung sebagai berikut:

t

=

ܘ

ܡܑܠܑ

૚ష܀૛..۱ܑܑ ܖషܓష૚ = = ଴,ହଷ଼ ට(భషబ,ళయమ)భ,వరయళఴషయషభ

= 4,783

Titik kritis Harga t hitung Titik kritis

(18)

Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho [ -1,980 0 1,980 4,783

Harga t tabel pada db=74 diperoleh titik kritis 1,980. Pada gambar di atas, terlihat bahwa ternyata harga t hitung berada pada daerah penolakan H0 karena t hitung (4,783) lebih besar daripada t tabel (1,980). Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya jalur X2 ke Y adalah signifikan.

3) Hipotesis 3 (Pengaruh Peluang terhadap Keberdayaan Anggota Gapoktan) H0 : Py1x3 = 0

H1 : Py1x3 ≠ 0

Dengan menggunakan statistik uji, diperoleh harga t hitung sebagai berikut:

t

=

ܘ

ܡܑܠܑ

૚ష܀૛..۱ܑܑܖషܓష૚ = [ -1,980 0 1,980 2,285 Titik kritis Harga t hitung Titik kritis Titik kritis Harga t hitung Titik kritis

(19)

Harga t tabel pada db=74 diperoleh titik kritis 1,980. Pada gambar di atas, terlihat bahwa ternyata harga t hitung berada pada daerah penolakan H0 karena t hitung lebih besar daripada t tabel. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya jalur X3 ke Y adalah signifikan.

Dari hasil pengujian koefisien jalur, diperoleh keterangan bahwa koefisien jalur dari X1 ke Y, X2 ke Y dan X3 ke Y bermakna. Oleh karena itu pengujian koefisien jalur tidak diperlukan trimming.

[

d. Menghitung Besarnya Pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y Secara

Proporsional

Besarnya pengaruh X1 terhadap Y adalah sebagai berikut:

Pengaruh langsung: Pyx1 X Pyx1 =0,226 X 0,226 = 0,051

Pengaruh yang melalui hubungan:

Pyx1 X rxix2 X Pyx2 =0,226 X 0,661 X 0,538 = 0,081

Pyx1 X rx1x3 X Pyx3 = 0,226 X 0,511 X 0,224 = 0,026

Jumlah = 0,158

Besarnya pengaruh X2 ke Y adalah sebagai berikut:

Pengaruh langsung: Pyx2 X Pyx2 = 0,538 X 0,538 = 0,289

Pengaruh yang melalui hubungan:

Pyx2 X rx1x2 X Pyx1 = 0,538 X 0,661 X 0,226 = 0,064

Pyx2 X rx2x3 X Pyx3 = 0,538 X 0,527 = 0,080

Jumlah = 0,434

Besarnya pengaruh X2 ke Y adalah sebagai berikut:

Pengaruh langsung: Pyx3 X Pyx3 = 0,224 X 0,224 = 0,050

(20)

hubungan: Pyx3 X rx2x3 X Pyx2 = 0,224 X 0,527 X 0,538 = 0,064

Jumlah = 0,14

Besarnya pengaruh gabungan dari X1, X2, dan X3 adalah 0,732

B. Pembahasan

Seperti yang telah digambarkan dalam hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa teori yang menyebutkan bahwa sumber daya, pengetahuan dan keterampilan, serta peluang memiliki pengaruh terhadap keberdayaan anggota masyarakat. Secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis jalur/ path analysis faktor-faktor eksogen/ independen tersebut memiliki pengaruh yang kuat dengan koefisien determinasi sebesar 0,732 atau 73,2 % terhadap variabel endogen/ dependen, dan 0,268 atau 26,8 % dari variabel lain yang tidak diteliti. Dari hasil penelitian, pengaruh variabel lain yang tidak diteliti adalah power within atau

psychological power yang memang berpengaruh terhadap keberdayaan, seperti

yang diungkapkan oleh Solomon dalam Harry Hikmat (2004:51) menambahkan faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tidak berdaya bahwa:

Ketidakberdayaan dalam individu dan kelompok sosial dianggap sebagai ketidakmampuan untuk mengatur emosi, skill (keahlian dan keterampilan), pengetahuan (knowledge) dan sumber-sumber material lainnya dalam tatanan nilai-nilai sosial.

Commision on woman and development. (2007: 10). Pemberdayaan jika

dilihat dari sebuah proses, dibagi ke dalam empat tingkat kekuasaan, "Power over (kekuasaan atas)": "Power to (kekuasaan untuk), "Power with (kekuasaan

(21)

dengan)", dan "Power within (

pada kesadaran diri, harga diri, identitas dan ketegasan mengacu pada bagaimana individu, melalui analisis

dapat mempengaruhi kehidupan mereka dan membuat perubahan. menurut Jhon Friedman yang mengatakan bahwa

terbagi kedalam tiga bidang, yaitu sosial, politik dan psikologi.

Gambar 4.4 Persentase Determinasi

Masing masing variabel sumber daya memiliki pengaruh sebesar pengetahuan dan keterampilan memiliki pengaruh sebesar

memiliki pengaruh sebesar

0,518 yang menunjukan ada variabel lain yang mempengaruhi variabel Y

(keberdayaan) dan belum teridentifikasi o menunjukkan kekeliruan pengukuran.

variabel dalam arti X1 atau sumber daya terhadap Y atau keberdayaan, X2 pengetahuan dan keterampilan terhadap Y atau keberdayaan dan X3 peluang terhadap keberdayaan menunjukan pengaruh yang rendah,

keterampilan yang memiliki skor paling tinggi pun tidak mencapai 50 % dari

26,80%

Power within (kekuatan dalam)": gagasan kekuasaan mengacu

pada kesadaran diri, harga diri, identitas dan ketegasan (know how tobe mengacu pada bagaimana individu, melalui analisis-diri dan kekuata dapat mempengaruhi kehidupan mereka dan membuat perubahan.

menurut Jhon Friedman yang mengatakan bahwa kekuatan dalam masyarakat terbagi kedalam tiga bidang, yaitu sosial, politik dan psikologi.

Persentase Determinasi KeseluruhanVariabel Independen Masing masing variabel sumber daya memiliki pengaruh sebesar pengetahuan dan keterampilan memiliki pengaruh sebesar

memiliki pengaruh sebesar 0,14. Penelitian ini memiliki koefisien residu se yang menunjukan ada variabel lain yang mempengaruhi variabel Y

dan belum teridentifikasi oleh teori, koefisien residu juga menunjukkan kekeliruan pengukuran. Jika dilihat secara terpisah pengaruh antar variabel dalam arti X1 atau sumber daya terhadap Y atau keberdayaan, X2 pengetahuan dan keterampilan terhadap Y atau keberdayaan dan X3 peluang terhadap keberdayaan menunjukan pengaruh yang rendah, pengetahuan keterampilan yang memiliki skor paling tinggi pun tidak mencapai 50 % dari

73,20% 26,80% Determinasi Variabel X1,X2, X3 Determinasi Variabel lain

gagasan kekuasaan mengacu

know how tobe). Hal ini

diri dan kekuatan internal, dapat mempengaruhi kehidupan mereka dan membuat perubahan. Selain itu, kekuatan dalam masyarakat

Independen Penelitian Masing masing variabel sumber daya memiliki pengaruh sebesar 0,158, pengetahuan dan keterampilan memiliki pengaruh sebesar 0,434, peluang Penelitian ini memiliki koefisien residu sebesar yang menunjukan ada variabel lain yang mempengaruhi variabel Y h teori, koefisien residu juga Jika dilihat secara terpisah pengaruh antar variabel dalam arti X1 atau sumber daya terhadap Y atau keberdayaan, X2 pengetahuan dan keterampilan terhadap Y atau keberdayaan dan X3 peluang

pengetahuan dan keterampilan yang memiliki skor paling tinggi pun tidak mencapai 50 % dari

Determinasi Variabel X1,X2, X3

(22)

keseluruhan, yakni hanya mencapai 43,4 %, apalagi pengaruh sumber daya dan peluang. Namun, jika faktor-faktor tersebut digabungkan, maka akan menghasilkan pengaruh yang besar terhadap keberdayaan. Dalam arti jika petani atau anggota Gapoktan Subur Mukti belum dikatakan berdaya jika hanya memiliki salah satu faktor. Misalnya, jika petani memiliki sumber daya yang memadai namun ia tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan atau akses terhadap informasi, dan tidak memiliki peluang untuk usaha pertaniannya maka ia akan memiliki keberdayaan yang rendah karena pengaruh sumber daya hanya 15,8 %. Jika petani hanya memiliki peluang usaha, namun tidak memiliki sumber daya yang memadai dan tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan maka ia tidak dapat memanfaatkan peluang usaha dengan baik apalagi tidak memiliki sumber daya misalnya kepemilikan tanah merupakan aspek penting dalam pertanian, maka ia belum dapat berdaya. Sama halnya dengan pengetahuan dan keterampilan, jika petani hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan namun tidak memiliki akses terhadap peluang dan tidak memiliki sumber daya yang mendukung dan memadai maka ia tidak dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan tersebut dengan efektif.

Berikut ini, grafik persentase pengaruh tiap variabel X1,X2 dan X3 atau sumber daya, pengetahuan dan keterampilan, serta peluang terhadap keberdayaan.

(23)

Gambar 4.5 Persentase Determinasi Masing

Masing-masing variabel juga memiliki keterkaitan atau hubungan satu sama lain: Variabel sumber daya dan variabel pengetahuan memiliki hubungan/ koefisien korelasi yang kuat yaitu sebesar

anggota Gapoktan Subur Mukti maupun media elektronik

keterampilan dari berbagai media, penyuluh pertanian, pendamping, dan teman sebaya, inovatif, dan senang berdiskusi maka dengan pengetahuan dan keterampilan tersebut ia akan dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai keberdayaan

Variabel sumber daya dan variabel peluang memiliki hubungan yang sedang dengan koefisien korelasi sebesar

peluang memiliki hubungan/ korelasi yang sedang pula yakni sebesar

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40,00% 45,00% 15,80%

Persentase Determinasi Masing-Masing Variabel Independen Penelitian

masing variabel juga memiliki keterkaitan atau hubungan satu sama lain: Variabel sumber daya dan variabel pengetahuan memiliki hubungan/ koefisien korelasi yang kuat yaitu sebesar 0,661, hal ini menunjukkan bahwa jika anggota Gapoktan Subur Mukti menggunakan berbagai media baik media cetak maupun media elektronik, mendapatkan informasi atau pengetahuan dan keterampilan dari berbagai media, penyuluh pertanian, pendamping, dan teman sebaya, inovatif, dan senang berdiskusi maka dengan pengetahuan dan terampilan tersebut ia akan dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai keberdayaan.

sumber daya dan variabel peluang memiliki hubungan yang sedang dengan koefisien korelasi sebesar 0,511, sedangkan variabel pengetahuan dan

hubungan/ korelasi yang sedang pula yakni sebesar

Variabel X 15,80%

43,40%

14% 26,80%

Variabel sumber daya Variabel Pengetahuan dan Keterampilan Variabel Peluang Variabel lain

Masing Variabel Independen

masing variabel juga memiliki keterkaitan atau hubungan satu sama lain: Variabel sumber daya dan variabel pengetahuan memiliki hubungan/ hal ini menunjukkan bahwa jika nggunakan berbagai media baik media cetak , mendapatkan informasi atau pengetahuan dan keterampilan dari berbagai media, penyuluh pertanian, pendamping, dan teman sebaya, inovatif, dan senang berdiskusi maka dengan pengetahuan dan terampilan tersebut ia akan dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki

sumber daya dan variabel peluang memiliki hubungan yang sedang , sedangkan variabel pengetahuan dan hubungan/ korelasi yang sedang pula yakni sebesar 0,527.

Variabel sumber daya Variabel Pengetahuan dan Keterampilan Variabel Peluang Variabel lain

(24)

Variabel sumber daya

sosial, infrastruktur sosial ekonomi, alam, dan infrastruktur fisik Gapoktan memiliki ra

19,23 % memiliki sumber daya yang rendah, 48 orang atau sekitar 61,54 % memiliki sumber daya yang sedang, dan 15 orang atau 19,23% anggota Gapoktan memiliki sumber daya yang tinggi

ini:

Gambar 4.6 Tingkat Sumber Daya Anggota Gapoktan Subur Mukti

Dikatakan memiliki sumber daya yang tinggi, sedang atau rendah, itu dilihat dari besar atau kecilnya dukungan dari keluarga, teman atau kelompok, dan pemerintah; memadai atau

hayati, dan ketersediaan dukungan dari pelayanan sosial.

Faktor kedua yang berpengaruh terhadap keberdayaan gabungan kelompok tani adalah sumber daya.

mengemukakan bahwa “kelompok masyarakat dengan pemilikan faktor produksi atau sumber daya produktivitas rendah, Menghasilkan tingkat kesejahteraan

Variabel sumber daya yang meliputi ketersediaan dukungan keluarga dan

sosial, infrastruktur sosial ekonomi, alam, dan infrastruktur fisik memiliki rata-rata sebesar 36,256. 15 dari skor keseluruhan 45 19,23 % memiliki sumber daya yang rendah, 48 orang atau sekitar 61,54 % memiliki sumber daya yang sedang, dan 15 orang atau 19,23% anggota Gapoktan memiliki sumber daya yang tinggi seperti yang digambarkan pada grafik b

Tingkat Sumber Daya Anggota Gapoktan Subur Mukti

Dikatakan memiliki sumber daya yang tinggi, sedang atau rendah, itu dilihat dari besar atau kecilnya dukungan dari keluarga, teman atau kelompok, dan memadai atau tidaknya sumber daya alam baik hayati maupun non hayati, dan ketersediaan dukungan dari pelayanan sosial.

Faktor kedua yang berpengaruh terhadap keberdayaan gabungan kelompok tani adalah sumber daya. Seperti yang dijelaskan oleh Kartasasmita yang kan bahwa “kelompok masyarakat dengan pemilikan faktor produksi atau sumber daya produktivitas rendah, Menghasilkan tingkat kesejahteraan

19,23% 61,54% 19,23% Rendah Sedang Tinggi

yang meliputi ketersediaan dukungan keluarga dan sosial, infrastruktur sosial ekonomi, alam, dan infrastruktur fisik anggota 6. 15 dari skor keseluruhan 45 atau 19,23 % memiliki sumber daya yang rendah, 48 orang atau sekitar 61,54 % memiliki sumber daya yang sedang, dan 15 orang atau 19,23% anggota Gapoktan seperti yang digambarkan pada grafik berikut

Tingkat Sumber Daya Anggota Gapoktan Subur Mukti

Dikatakan memiliki sumber daya yang tinggi, sedang atau rendah, itu dilihat dari besar atau kecilnya dukungan dari keluarga, teman atau kelompok, dan tidaknya sumber daya alam baik hayati maupun non

Faktor kedua yang berpengaruh terhadap keberdayaan gabungan kelompok Seperti yang dijelaskan oleh Kartasasmita yang kan bahwa “kelompok masyarakat dengan pemilikan faktor produksi atau sumber daya produktivitas rendah, Menghasilkan tingkat kesejahteraan

Rendah Sedang Tinggi

(25)

rendah” (Ginanjar Kartasasmita,1996: 218). Salah satu sumber daya utama seorang petani adalah kepemilikan tanah. Secara keseluruhan lebih dari 60% anggota Gapoktan memiliki tanah milik pribadi. Dari hasil observasi, sumber daya alam di Gapoktan Subur Mukti dapat dikatakan memadai karena masih merupakan daerah yang subur dengan air yang berlimpah. Lingkungan sekitar Gapoktan memiliki infrasruktur sosial ekonomi dan fisik yang sangat memadai sehingga sumber daya juga memiliki pengaruh terhadap produktivitas pertanian. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki anggota Gapoktan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki bahkan kotoran/ sampah hasil produksi akan bermanfaat jika dikelola dengan baik. Setiap poktan dengan komoditas padi masing-masing memiliki 1 kerbau untuk membajak sawahnya. Kotoran kerbau tersebut mereka olah menjadi pupuk organik yang berguna untuk pertanian mereka tanpa menggunakan pupuk kimia. Hasil perkebunan pun sebagian tidak dijual secara langsung tapi mereka olah menjadi panganan yang unik dan bernilai ekonomi yang tinggi.

Variabel pengetahuan dan keterampilan yang meliputi tingkat pendidikan,

pemanfaatan media cetak dan media elektronik, berdiskusi dengan penyuluh, dan saling membantu dalam memecahkan masalah usaha dengan teman sebaya atau kelompok anggota Gapoktan memiliki rata-rata 27,32 dari skor keseluruhan 36. Anggota Gapoktan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang rendah sekitar 13 orang atau 16,67%, dan anggota yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sedang sekitar 52 orang atau 66,67%, dan anggota yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi adalah 13 orang atau 16,67%.

(26)

Gambar 4.7 Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Anggota Gapoktan Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa faktor yang paling berpengaruh pada keberdayaan anggota Gapoktan

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota. dikemukakan oleh Trecker (1948: 8

Suatu proses dan metode melalui individu dalam kelompok dalam pengaturan lembaga sosial dibantu oleh s

menghubungkan dirinya dengan orang lain dan memberikan pengalaman pertumbuhan kesempatan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas. Dalam kerja kelompok sosial, kelompok itu sendiri yang digunakan oleh individu dengan bantuan pekerja, seb

perkembangan.

Sebagai social group work

setiap poktan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman sekitar pertanian dan peluang-peluang, serta keterampilan tek

gapoktan anggota diberikan pengetahuan dan keterampilan baik secara teori maupun praktik mengenai pengelolaan pertanian dari mulai memilih bibit unggul, meneliti anakan, pengairan, pengolahan tanah, pengendalian h

pupuk organik sampai pada penanganan pascapanen dan pengolahan hasil panen. Menghimpun minat dan keahlian yang tersedia di masyarakat lalu membuatnya dapat dimanfaatkan dan diakses secara luas, dapat menjadi

Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Anggota Gapoktan Subur Mukti

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa faktor yang paling berpengaruh pada keberdayaan anggota Gapoktan Subur Mukti adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota.

Trecker (1948: 8-9) Social group work adalah:

Suatu proses dan metode melalui individu dalam kelompok dalam pengaturan lembaga sosial dibantu oleh seorang pekerja untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain dan memberikan pengalaman pertumbuhan kesempatan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas. Dalam kerja kelompok sosial, kelompok itu sendiri yang digunakan oleh individu dengan bantuan pekerja, sebagai alat utama perubahan kepribadian, pertumbuhan dan

social group work, Gapoktan Subur Mukti memfasilitasi anggota di

setiap poktan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman sekitar pertanian dan peluang, serta keterampilan teknis. Bersama penyuluh dan fasilitator dari gapoktan anggota diberikan pengetahuan dan keterampilan baik secara teori maupun praktik mengenai pengelolaan pertanian dari mulai memilih bibit unggul, meneliti anakan, pengairan, pengolahan tanah, pengendalian h

pupuk organik sampai pada penanganan pascapanen dan pengolahan hasil panen. Menghimpun minat dan keahlian yang tersedia di masyarakat lalu membuatnya dapat dimanfaatkan dan diakses secara luas, dapat menjadi

16,67% 66,67% 16,67% Tinggi Sedang Rendah

Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Anggota Gapoktan Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa faktor yang paling

Subur Mukti adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota. Seperti yang

Suatu proses dan metode melalui individu dalam kelompok dalam eorang pekerja untuk menghubungkan dirinya dengan orang lain dan memberikan pengalaman pertumbuhan kesempatan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas. Dalam kerja kelompok sosial, kelompok itu sendiri yang digunakan oleh individu dengan agai alat utama perubahan kepribadian, pertumbuhan dan

, Gapoktan Subur Mukti memfasilitasi anggota di setiap poktan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman sekitar pertanian dan nis. Bersama penyuluh dan fasilitator dari gapoktan anggota diberikan pengetahuan dan keterampilan baik secara teori maupun praktik mengenai pengelolaan pertanian dari mulai memilih bibit unggul, meneliti anakan, pengairan, pengolahan tanah, pengendalian hama, pemberian pupuk organik sampai pada penanganan pascapanen dan pengolahan hasil panen.

Menghimpun minat dan keahlian yang tersedia di masyarakat lalu membuatnya dapat dimanfaatkan dan diakses secara luas, dapat menjadi

Tinggi Sedang Rendah

(27)

aktivitas pembangunan berharga; tindakan untuk menghimpun sumber daya yang ada dapat merangsang minat dan keterlibatan masyarakat (Jim Ife, 2008:518).

Dari hasil wawancara kepada delapan orang anggota Gapoktan petani padi dewasa, produktivitas padi mereka meningkat sebanyak 22 %. Petani yang sebelumnya tidak memiliki takaran atau aturan yang benar mengenai pengelolaan pertanian dan perkebunan, dengan pengelolaan yang efektif dan efisien akan menghasilkan produktivitas pertanian yang efektif dan efisien pula. Tidak hanya fasilitator dan penyuluh yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, anggota petani juga ikut mengemukakan pengalaman hasil praktiknya.

Walaupun dari hasil observasi petani wanita (anggota) kurang berperan dalam pembelajaran dalam arti mengemukakan pengalaman, ide, dan masukan tapi semua anggota sangat antusias mendengarkan dengan seksama pembelajaran yang diberikan. Selain anggota diberi pemahaman mengenai pengelolaan pertanian, bersama penyuluh mereka juga belajar mengenai pengorganisasian poktan dan administrasi yang tertib. Tidak ada diskriminasi gender dalam Gapoktan Subur Mukti ini, semua anggota memiliki kesempatan untuk mengikuti pembelajaran, ikut dalam kepengurusan atau penngelolaan.

Variabel peluang yang meliputi peluang dari pemerintah pusat, peluang dari

informasi penyuluh dalam kegiatan Gapoktan, dan peluang dari saudara serta rekan anggota Gapoktan Subur Mukti memiliki rata-rata 18,76 dari skor keseluruhan 24. Anggota Gapoktan tidak memiliki peluang yang rendah, karena sebanyak 41 orang atau 52,56% memiliki peluang yang sedang dan 37 orang atau 47,44 % memiliki peluang yang tinggi.

(28)

Gambar 4.

Variabel ketiga yang memiliki pengaruh terhadap keberdayaan anggota Gapoktan Subur Mukti adalah peluang. Pelu

Hikmat adalah sebagai berikut

Intervensi pengembangan manusia (

upaya meningkatkan kemampuan manusia agar memiliki jangka secara lebih luas. Jangkauan pilihan tersebut bermacam

sesuai dengan keadaan dan waktu. Terdapat tiga pilihan yang bersifat pokok, yakni

a. Memiliki kemampuan untuk menempuh hidup dengan harapan hidup yang panjang dan sehat.

b. Memiliki kesempatan dan kemampuan untuk memperoleh pendidikan agar dapat menanggapi kemajuan zaman.

c. Memperoleh kesempatan akses dalam mengusahakan sumber untuk menaikan tingkat kehidupan. (Hari Hikmat, 2004: 83)

Dari hasil wawancara terhadap pengurus dan Penyuluh, anggota Gapoktan diberikan

informasi-promosi, kemitraan, sumber pendanaan, dan usaha baru. Dari s

informasi tersebut, yang kurang termanfaatkan adalah informasi pasar baik pasar input maupun pasar output. Dalam arti hanya hasil perkebunan dan olahan makanan saja yang memanfaatkan informasi pasar output

pertanian padi kuran

52,56%

Gambar 4.8 Tingkat Peluang Anggota Gapoktan Subur Mukti

Variabel ketiga yang memiliki pengaruh terhadap keberdayaan anggota Gapoktan Subur Mukti adalah peluang. Peluang atau kesempatan menurut Harry Hikmat adalah sebagai berikut

Intervensi pengembangan manusia (Human development upaya meningkatkan kemampuan manusia agar memiliki jangka

s. Jangkauan pilihan tersebut bermacam-macam dan berubah sesuai dengan keadaan dan waktu. Terdapat tiga pilihan yang bersifat pokok, Memiliki kemampuan untuk menempuh hidup dengan harapan hidup yang panjang dan sehat.

Memiliki kesempatan dan kemampuan untuk memperoleh pendidikan agar dapat menanggapi kemajuan zaman.

Memperoleh kesempatan akses dalam mengusahakan sumber ikan tingkat kehidupan. (Hari Hikmat, 2004: 83)

Dari hasil wawancara terhadap pengurus dan Penyuluh, anggota Gapoktan -informasi peluang usaha. Seperti informasi harga, pasar, promosi, kemitraan, sumber pendanaan, dan usaha baru. Dari s

informasi tersebut, yang kurang termanfaatkan adalah informasi pasar baik pasar input maupun pasar output. Dalam arti hanya hasil perkebunan dan olahan a yang memanfaatkan informasi pasar output, sedangkan hasil pertanian padi kurang dapat dipasarkan karena tanah yang produksinya pun

47,44% 52,56%

0,00%

Tinggi Sedang

Tingkat Peluang Anggota Gapoktan Subur Mukti

Variabel ketiga yang memiliki pengaruh terhadap keberdayaan anggota ang atau kesempatan menurut Harry

an development) adalah dalam

upaya meningkatkan kemampuan manusia agar memiliki jangkauan pilihannya macam dan berubah sesuai dengan keadaan dan waktu. Terdapat tiga pilihan yang bersifat pokok, Memiliki kemampuan untuk menempuh hidup dengan harapan hidup yang Memiliki kesempatan dan kemampuan untuk memperoleh pendidikan agar Memperoleh kesempatan akses dalam mengusahakan sumber-sumber

ikan tingkat kehidupan. (Hari Hikmat, 2004: 83)

Dari hasil wawancara terhadap pengurus dan Penyuluh, anggota Gapoktan informasi peluang usaha. Seperti informasi harga, pasar, promosi, kemitraan, sumber pendanaan, dan usaha baru. Dari sekian banyak informasi tersebut, yang kurang termanfaatkan adalah informasi pasar baik pasar input maupun pasar output. Dalam arti hanya hasil perkebunan dan olahan , sedangkan hasil tanah yang produksinya pun

Tinggi Sedang

(29)

terbatas, sehingga masih menjadi konsumsi rumah tangga/ keluarga belum menjadi agribisnis.

Sedangkan untuk dalam keluarga, dan

sosial anggota Gapoktan Subur Mukti memiliki rata keseluruhan sebesar 51

memiliki kemampuan dalam mempengaruhi dan berkontribusi dalam keluarga, sderta dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan di dalam kelompok dan lingkungannya maka keberdayaan dari anggota Gapoktan Subur Mukti dikatakan tinggi dan sebaliknya jika semua aspek tersebut rendah maka keberdayaannyapun akan rendah. Anggota Gapoktan yang memiliki ke

12 orang atau 15,38%, anggota yang memiliki keberdayaan yang sedang sekitar 49 orang atau 62,82%, dan anggota yang memiliki keberdayaan yang tinggi adalah 17 orang atau 21,8%.

Gambar 4.9

Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa

keberdayaan menurut Jim Ife adalah peningkatan kapasitas dalam kehidupannya terbatas, sehingga masih menjadi konsumsi rumah tangga/ keluarga belum

Sedangkan untuk variabel keberdayaan dengan sub variabel kekuasaan dalam keluarga, dan luasnya partisipasi dan kemampuan mengakses pelayanan

anggota Gapoktan Subur Mukti memiliki rata-rata 40,03

keseluruhan sebesar 51. Maksudnya, jika anggota Gapoktan Subur Mukti memiliki kemampuan dalam mempengaruhi dan berkontribusi dalam keluarga, erpartisipasi aktif dalam kegiatan di dalam kelompok dan lingkungannya maka keberdayaan dari anggota Gapoktan Subur Mukti dikatakan tinggi dan sebaliknya jika semua aspek tersebut rendah maka keberdayaannyapun Anggota Gapoktan yang memiliki keberdayaan yang rendah sekitar 12 orang atau 15,38%, anggota yang memiliki keberdayaan yang sedang sekitar 49 orang atau 62,82%, dan anggota yang memiliki keberdayaan yang tinggi adalah 17 orang atau 21,8%.

9 Tingkat Keberdayaan Anggota Gapoktan Subur Mukti Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa

keberdayaan menurut Jim Ife adalah peningkatan kapasitas dalam kehidupannya

21,80% 62,82% 15,38% Tinggi Sedang Rendah

terbatas, sehingga masih menjadi konsumsi rumah tangga/ keluarga belum

dengan sub variabel kekuasaan mengakses pelayanan rata 40,03 dari skor Maksudnya, jika anggota Gapoktan Subur Mukti memiliki kemampuan dalam mempengaruhi dan berkontribusi dalam keluarga, erpartisipasi aktif dalam kegiatan di dalam kelompok dan lingkungannya maka keberdayaan dari anggota Gapoktan Subur Mukti dikatakan tinggi dan sebaliknya jika semua aspek tersebut rendah maka keberdayaannyapun berdayaan yang rendah sekitar 12 orang atau 15,38%, anggota yang memiliki keberdayaan yang sedang sekitar 49 orang atau 62,82%, dan anggota yang memiliki keberdayaan yang tinggi

Subur Mukti Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa indikator keberdayaan menurut Jim Ife adalah peningkatan kapasitas dalam kehidupannya

Tinggi Sedang Rendah

(30)

dan partisipasi dalam masyarakatnya. Anggota Gapoktan memiliki kapasitas dalam pengambilan keputusan keluarga, ikut serta dalam pengelolaan ekonomi keluarga tidak hanya kepala keluarga tetapi pasangannya. Dan berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat dengan cara ikut serta dalam pengambilan keputusan, ikut serta mengelola dan mengambil bagian dalam kepengurusan program sebagai bentuk kepercayaan diri dan tanggung jawab. Dilihat dari segi partisipasi anggota dalam Gapoktan, tidak ada diskriminasi gender, dalam arti semua anggota baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama sebagai anggota. Bahkan banyak yang anggota perempuan yang mengikuti kepengurusan kegiatan dan ikut andil dalam pengambilan keputusan serta ikut serta dalam mengawasi, mengelola sampai pada mengevaluasi kegiatan yang ada di Gapoktan Subur Mukti.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan GAPOKTAN Subur Mukti
Gambar 4.2 Kurva distribusi normal dengan rata-rata µ dan simpangan baku σ
Gambar  4.3  menunjukan  bahwa  diagram  jalur  terdiri  dari  dua  subsstruktur,  yang  berisi  tiga    variabel  independen  dan  satu  dependen
Gambar 4.4 Persentase Determinasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada tanggal 13 September 2018 untuk mendapatkan data mengenai kepuasan pengguna layanan jaringan internet

harapannya subtema yang dipilih ini sebagai jembatan untuk pen*apaian tujuan dari 'ndonesia (inta $ehat pada akhir 2014 nanti# +ang tentunya! harapan saya dengan adanya "KN

Adapun metode wawancara, peneliti gunakan untuk menggali data dari para pelaku dan penerima (pendidik dan peserta) dalam penerapan pembelajaran berwawasan SETS, yang

Setelah penyisipan menggunakan Histogram an, selanjutnya adalah proses IDWT atau inverse dari DWT untuk mendapatkan file terwatermark atau watermarked kualitasnya

Hasil pengujian hipotesis pertama memiliki nilai koefisien negatif sebesar -0,058 dengan signifikansi sebesar 0,395 yang berarti bahwa variabel kompleksitas kerja tidak

Untuk menentukan upaya pengembangan yang layak bagi objek wisata Pantai Goa Cemara di masa yang akan datang perlu diketahui karakteristik objek wisata di daerah

Peningkatan kurs (angka nominalnya) atau penurunan nilai tukar mata uang tersebut akan membuat harga dari berbagai komoditi ekspornya menjadi lebih murah bagi para