• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara mikroskopis menggunakan metode velaskar. Dan didapatkan hasil agregasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara mikroskopis menggunakan metode velaskar. Dan didapatkan hasil agregasi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

33 4.1. Hasil Penelitian

Hasil dari uji pendahuluan menggunakan induktor kolagen yang berasal dari air rebusan ceker ayam yang dibandingkan dengan Induktor epinefrin yang dihitung secara mikroskopis menggunakan metode velaskar. Dan didapatkan hasil agregasi trombosit pada penggunaan konsentrasi kolagen dari air rebusan ceker ayam sebesar 50%, dan didapatkan hasil agregasi trombosit lalu dimasukkan kedalam rumus velaskar sebagai berikut :

Tanpa induktor T.agregasi I. 14 II. 2 III. 2 T. Bebas I. 3 II. 1 III. - Trombosit Total = 17 + 2 = 19 %Agregasi Trombosit = 18 22 × 100 = 81% 1 4 18

(2)

Dengan inuktor

Dari hasil perhitungan diatas didapatkan hasil agregasi trombosit sebesar 63% dan dikategorikan sebagai normoagregasi, dan hasil tersebut sama dengan hasil saat menggunakan induktor epinefrin dimana hasilnya adalah normoagregasi.

T. Agregasi : I. 23 : II. 2 : III. 2 T.Bebas : I. 1 : II. - : III. 1 Trombosit total : 27 + 2= 29 %Agregasi Trombosit = 27 29 × 100 = 93 %

Agregasi dengan koreksi = (% 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙−% 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙) × 100 100−% 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙

Agregasi dengan koreksi =(93%−81%)×100(100−981%) =120019 %

=63% ( Normoagregasi)

Agregasi dengan koreksi =(93%−81%)×100(100−981%) =120019 %

(3)

Gambar 4.1 : Hasil Uji Penahuluan Pemeriksaan agregasi trombosit metode velaskar dengan menggunakan induktor kolagen dari air rebusan ceker ayam

Sumber : Dokumen Pribadi

Hasil dari jurnal Platelet Aggregometry Testing: Molecular Mechanisms,

Techniques and Clinical Implications dipublikasikan oleh international Journal of molecular science kolagen dapat menjadi induktor pemeriksaan agregasi trombosit

(4)

Gambar 4.2 : Hasil Perbandingan induktor yang digunakan untuk pemeriksaan Agregasi Trombosit

(5)

Hasil dari jurnal STAT3 Regulates Collagen-Induced Platelet Aggregation

Independent of its Transcription Factor Activity yang dipublikasikan oleh U.S. Department of Veterans Affairs menyebutkan bahwa semakin rendah konsentrasi

induktor agregasi trombosit yang digunakan dapat merespon The signal transducers

and activators of transcription 3 (STAT3). Dimana transduser sinyal dan aktivator

transkripsi 3 (STAT3) adalah faktor transkripsi yang diaktifkan oleh sinyal intraseluler yang diinduksi sitokin . Jalur sinyal ini memainkan peran penting dalam peradangan dan megakaryopoiesis .

Untuk selanjutnya, (TPO) trombopoietin mengikat reseptornya (produk dari proto-onkogen c-Mpl) pada megakariosit untuk mengaktifkan (JAK) Janus kinase yang terkait dengan reseptor. , menghasilkan rekrutmen dan fosforilasi tirosin STAT3. STAT3 yang diaktifkan mengubah konformasi, dimerisasi melalui domain src homologi 2 (SH2), dan mentranslokasi ke dalam nukleus, di mana ia mengatur transkripsi beberapa gen yang diperlukan untuk produksi trombosit

Gambar 4.3 : Grafik yang menunjukan respon STAT3 saat bereaksi dengan agregat trombosit dengan induktor kolagen

(6)

Dari Jurnal yang berjudul Individual variations in platelet reactivity towards

ADP, epinephrine, collagen and nitric oxide, and the association to arterial function in young, healthy adults yang dipublikasikan oleh Thrombosis Research menyebutkan

bahwa dengan penggunan induktor kolagen 0,3µg/ml nilai agregasi trombosit lebih stabil dibandingkan menggunakan induktor dengan konsentrasi yang lebih besar, ini dikarenakan kolagen merupakan induktor kuat sehingga cukup dengan konsentrasi yang sedikit namun optimal untuk menilai agregasi trombosit sehingga mengantisipasi terjadinya hiperagregasi (Lindkvista, et al., 2018)

Gambar 4.4 : Hasil agregasi trombosit dengan menggunakan induktor kolagen dapat dilihat stabil dengan konsentrasi 0,3µg/ml

(7)

Hasil dari jurnal Isolation and Characterization of Collagen from Chicken Feet dipublikasikan oleh World Academy of Science, Engineering and Technology

International Journal of Bioengineering and Life Sciences menyebutkan bahwa

kandungan kolagen pada ceker ayam cukup besar yaitu lebih dari 20%.

Selain bisa melihat kadar kolagen pada ceker ayam, nilai kelembaban, lemak, dan uap setelah ekstraksi terlihat nilainya.

Gambar 4.5 : Hasil analisis kandungan pada ceker ayam sumber: (Hashim, et al., 2014)

(8)

Hasil dari jurnal Analysis of Morphology of Platelet Aggregates Formed on

Collagen menyebutkan bahwa rata diameter trombosit yang beragegrasi semakin

melebar dan menggumpal dan memadat hingga selang waktu tertentu s

Gambar 4.6 : Morfologi agregat trombosit yang terbentuk pada kolagen di bawah aliran darah Luminar (COLACE, et al., 2011)

(9)

Hasil dari jurnal Collagen-induced Platelet Shape Change Is Not Affected by

Positive Feedback Pathway Inhibitors and cAMP-elevating Agents, menunjukkan morfologi trombosit selama selama dalam keadaan istirahat. Mengikuti stimulasi kolagen, hanya saat trombosit yang dekat dengan serat kolagen mengalami perubahan bentuk, menunjukkan tanda-tanda penataan ulang sitoskeletal, sentralisasi butiran sekretori, dan pembentukan pseudopodia.

Sedangkan semua trombosit lainnya tidak memodifikasi morfologi. Ketika dianalisis dalam sampel yang diberi iloprost, perubahan bentuk trombosit terlihat sejajar dengan yang diamati pada sampel yang tidak diberi penanganan khusus

Gambar 4.7 : Perubahan morfologi agregasi trombosit dengan yang terinduksi kolagen (Riondino, et al., 2005)

(10)

Hasil dari penelitian (Kusumawati, 2018) yang berjudul Perbedaan agregasi trombosit antara reagen adenosine difosfat(ADP) dengan getah pelepah batang pisang raja (Musa sp.) Menunjukkan bahwa nilai prosentase agregasi trombosit getah pelepah batang pisnag raja (Musa sp.) memiliki rata-rata lebih tinggi yaitu 85,72% dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil agregasi trombosit reagen adenosin difosfat (ADP) yaitu 77,75%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan agregasi trombosit antara reagen adenosin difosfat (ADP) dengan getah pelepah batang pisang raja (Musa sp.) mempunyai rata-rata lebih tinggi dibanding nilai prosentase agregasi trombosit menggunakan reagen adenosin difosfat (ADP). Namun meskipun memiliki nilai yang berbeda kedua nilai tersebut masih dalam kategori yang sama yaitu hiperagregasi.

Tabel 4.1 hasil perbandingan agregasi trombosit menggunakan ADP dengan getah pelepah pisang raja (Musa sp.)

(11)

4.2. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil uji pendahuluan yang dlakukan membandingkan penggunaan induktor kolagen dari air rebusan ceker ayam dengan epinefrin terhadap nilai agregasi trombosit dengan menggunakan metode velaskar didapatkan hasil yang sama dengan menggunakan induktor epinefrin yaitu normoagregasi, dimana konsentrasi kolagen yang digunakan yaitu sebesar 75%, dan 50%.

Berdasarkan hasil penelitian uji agregometri trombosit, kolagen bisa diunakan sebagai induktor pemeriksaan dengan nilai konsentrasi yang paling rendah, dimana jika dibandingkan dengan ADP, epinefrin, TXA2, dan induktor lain, kolagen lebih sedikit penggunaannya karena digolongkan sebagai induktor berat.

Berdasarkan jurnal STAT3 Regulates Collagen-Induced Platelet Aggregation

Independent of its Transcription Factor Activity menunjukkan bahwa semakin rendah

konsentrasi induktor agregasi trombosit yang digunakan dapat merespon STAT3 (The signal transducers and activators of transcription 3). Dimana transduser sinyal dan aktivator transkripsi 3 (STAT3) adalah faktor transkripsi yang diaktifkan oleh sinyal intraseluler yang diinduksi sitokin . Jalur sinyal ini memainkan peran penting dalam peradangan dan megakaryopoiesis .

Untuk selanjutnya, trombopoietin (TPO) mengikat reseptornya (produk dari proto-onkogen c-Mpl) pada megakaryocytes untuk mengaktifkan Janus kinase (JAK) yang terkait dengan reseptor. , menghasilkan rekrutmen dan fosforilasi tirosin STAT3. STAT3 yang diaktifkan mengubah konformasi, dimerisasi melalui domain src

(12)

hemologi 2 (SH2), dan mentranslokasi ke dalam nukleus, di mana ia mengatur transkripsi beberapa gen yang diperlukan untuk produksi trombosit.

Dari jurnal yang berjudul variasi individu dalam reaktivitas trombosit terhadap ADP, epinefrin, kolagen dan nitrat oksida, dan hubungan dengan fungsi arteri pada orang dewasa muda yang sehat menyebutkan bahwa agregasi trombosit dapat menunjukkan nilai yang stabil saat diberikan induktor kolagen dengan konsentrasi yang rendah yaitu sebesar 0,3µg/ml dibandingkan dengan menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi (1 µg/ml, dan 3µg/ml) yang justru menjadikan hasil hiperagregasi.

Dari jurnal yang berjudul Isolasi dan Karakterisasi Kolagen dari Kaki Ayam menyebutkan bahwa hasil isolasi kaki ayam menggunakan Pepsin dibantu dalam asam asetat (22,94%) dan Papain (18,16%). Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil kolagen antara dua Metode ekstraksi. Hasil kami lebih tinggi dari hasil kolagen dari kaki unggas lain (7,31 ± 0,20%, dasar kering) dan kolagen dari kaki burung (16,79 ± 4,79,). Hal ini menyarankan agar Papain dapat menjadi metode alternatif yang baik untuk isolasi kolagen dari kaki ayam.

Kaki ayam adalah ekonomi dan teknologi substrat yang layak untuk mengekstrak kolagen. Kaki ayamkolagen memiliki pola komposisi asam amino yang sama,pola berat molekul dan sifat struktural dibandingkan dengancollagens komersial. Sifat termal jugastabil pada suhu tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kaki ayam kolagen menggunakan metode isolasi Papain mungkin sebagai bahan alternatif komersial.

(13)

Dari jurnal yang berjudul Analysis of Morphology of Platelet Aggregates

Formed on Collagen Under Laminar Blood Flow menyebutkan bahwa kumulasi

trombosit pada kondisi ini tersebar di seluruh jalur kolagen Massa trombosit terbentuk di kondisi laju geser rendah secara signifikan lebih kecil dari yang tumbuh pada 500 dan 1000s, tetapi ukuran keseluruhan dan tingkat pertumbuhan tergantung pada donor. Selain itu, kami mengamati peningkatan ukuran agregat pada 1000 s21 untuk satu donor. Kami menyelidiki temuan ini dengan menilai tingkat pertumbuhan untuk ketiga kategori pada menit akhir perfusi dan menemukan korelasi antara ukuran agregat, tingkat pertumbuhan pada 5 menit, dan konsentrasi plasma faktor von Willebrand (vWF).

Dari jurnal yang berjudul Collagen-induced Platelet Shape Change Is Not

Affected by Positive Feedback Pathway Inhibitors and cAMP-elevating Agents

menyebutkan Perubahan Bentuk Trombosit menunjukkan perubahan dalam cahaya transmisi dicatat setelah stimulasi kolagen (5 g / ml) pada tidak adanya siklooksigenase dan penghambat reseptor ADP. Setelah fungsi penuh dari persiapan trombosit diuji dalam menanggapi kolagen, trombosit itu diobati dengan. Di bawah ini kondisi eksperimental, kami tidak dapat mendeteksi perubahan apa pun dalam transmisi ringan sebagai respons terhadap kolagen (25 g / ml),

Jadi, untuk memverifikasi apakah perubahan bentuk trombosit benar-benar tidak terjadi di hadapan penghambat umpan balik positif ketika trombosit distimulasi oleh kolagen, kami dianalisis dengan mikroskop elektron transmisi perubahan morfologis asuspensi trombosit diaktifkan selama 20 detik dengan kolagen (25g / ml).

(14)

Gambar a menunjukkan morfologi trombosit (Gbr. a). Mengikuti stimulasi kolagen, hanya itu trombosit yang dekat dengan serat kolagen (panah) mengalami perubahan bentuk, menunjukkan tanda-tanda penataan ulang sitoskeletal, sentralisasi butiran sekretori, dan pembentukan pseudopodia, sedangkan semua trombosit lainnya tidak memodifikasi morfologi. Ketika dianalisis dalam sampel yang diberi iloprost, perubahan bentuk trombosit sejajar yang diamati pada yang tidak diobati sampel.

Hasil dari penelitian (Kusumawati, 2018) yang berjudul Perbedaan agregasi trombosit antara reagen adenosine difosfat(ADP) dengan getah pelepah batang pisang raja (Musa sp.) Experimen yang dilakukan yaitu dengan memeriksa perbedaan agregasi trombosit antara reagen adenosin difosfat (ADP) dengan getah pelepah batang pisang raja (Musa sp.).Jumlah sampel yang digunakan 16 sampel dengan menggunakan reagen adenosin difosfat (ADP) dan dengan getah pelepah batang pisang raja (Musa sp.). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data hasil perbedaan agregasi trombosit antara reagen adenosin difosfat (ADP) dengan getah pelepah batang pisang raja (Musa sp.). Mengetahui adanya perbedaan agregasi trombosit antara reagen adenosin difosfat (ADP) dengan getah pelepah batang pisang raja (Musa sp.), dilakukan dengan analisa statistik Independent Sampel t-test. Uji in dilakukan pada tingkat kepercayaan 95%

Dan didapatkan hasil ada perbedaan agregasi trombosit antara reagen adenosin difosfat (ADP) dengan getah pelepah batang pisang raja (Musa sp.) mempunyai rata-rata lebih tinggi dibanding nilai prosentase agregasi trombosit menggunakan reagen

(15)

adenosin difosfat (ADP). Namun meskipun memiliki nilai yang berbeda kedua nilai tersebut masih dalam kategori yang sama yaitu hiperagregasi.

Gambar

Gambar 4.1 : Hasil Uji Penahuluan Pemeriksaan agregasi trombosit metode  velaskar dengan menggunakan induktor kolagen dari air rebusan ceker ayam
Gambar 4.2 :  Hasil Perbandingan induktor yang digunakan untuk  pemeriksaan Agregasi Trombosit
Gambar 4.3 :  Grafik yang menunjukan respon STAT3 saat bereaksi dengan agregat   trombosit dengan induktor kolagen
Gambar 4.4 : Hasil agregasi trombosit dengan menggunakan induktor            kolagen   dapat dilihat stabil dengan konsentrasi 0,3µg/ml
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menunjang pelaksanaan akuntansi agar dapat menyajikan informasi yang benar mengenai kas yang dimiliki oleh perusahaan maka diperlukan suatu prosedur audit kas,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelinci yang diberikan diet tinggi lemak menunjukkan adanya kerusakan hati berupa vakuola lemak yang luas disekitar

Metode adsorpsi ini lebih sering digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu peralatan yang digunakan lebih sederhana, pengerjaannya cukup mudah, tidak memerlukan suhu

a) Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia; b) penyelenggaraan negara berdasarkan trias politika; c) pemerintahan didasarkn paad undang-undang; d) Adanya peradilan

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

Siosan tekening kawigunan pamucuk sane sampun katelatarang pikolih tetilik puniki kaaptiang mawiguna kawigunan panglimbak pinaka majeng ring : (1) majeng ring Sekolah

Afeksi yang dimaksud adalah sikap yang ditunjukan masyarakat terhadap adanya peraturan dan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Agama No 11 Tahun 2007 mengenai

Hasil dari penelitian ini digunakan untuk menambah wawasan bagi peneliti tentang pengaruh dari brand image terhadap minat beli ulang mahasiswa dan mahasiswi