• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME 5 NOMOR 2, MEI 2014

34 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Dian Kurniasari

Abstract

One of the goals of accounting education in Indonesia is to introduce the students to the ethics and values of accounting profession. This research focused on the effectiveness of acconting curiculum in developing students responsibility towards the financial statement’s users. We find that different ethics influence to perception the financial statement.

Keywords: ethics, student,

PENDAHULUAN

Wyatt (2004) dalam bukunya yang berjudul “Accounting Professionalism-They just don’t get it!” menyatakan bahwa salah satu yang menyebabkan kelemahan sebagai seorang akuntan adalah prasaan tidak pernah puas atas apresiasi yang diberikan sebagai balas jasa atas kinerjanya yang pada akhirnya melakukan tindakan yang tidak sesuai etika dan aturan yang telah ditetapkan.

Beberapa pelanggaran etika yang terjadi di Indonesia, baik yang dilakukan oleh akuntan publik, akuntan intern, maupun akuntan pemerintah seharusnya tidak terjadi jika setiap akuntan dan calon akuntan mempunyai pengetahuan, pemahaman dan dapat menerapkan etika secara memadai dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang akuntan yang professional. Sebab seorang akuntan seharusnya bekerja secara professional yang sepenuhnya berlandaskan pada standar moral dan etika yang ada. Dengan sikap akuntan yang professional maka tekanan yang

muncul dari dirinya sendiri ataupun dari pihak eksternal dapat dihadapi.

Kemampuan seorang akuntan untuk dapat mengerti dan peka terhadap persoalan etika juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia berada. Dalam hal ini ada salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seorang akuntan adalah latar belakang pendidikan.

Dalam pelaporan informasi keuangan, pendidikan etika memberikan pandangan lebih baik dalam menyajikan laporan keuangan, yaitu menurut standar etik akuntansi atau dengan perkataan lain dalam kegiatan akuntansi berlaku nilai-nilai akuntansi, yaitu Ketelitian (dalam pemeriksaan), Kejujuran dan akurasi (dalam pelaporan), dan Kepentingan semua pihak. Ketiga hal tersebut sebagai nilai yang berlaku dalam akuntansi, sebab ketiganya bermakna dan berperan besar mendukung seorang akuntan yang dapat menghasilkan apa yang seharusnya atau wajib dilakukan oleh seorang akuntan.

Penelitian ini hendak menganalisis pengaruh pendidikan

(2)

VOLUME 5 NOMOR 2, MEI 2014

35 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)

etika terhadap persepsi mahasiswa terhadap penyusunan laporan keuangan.

TELAAH PUSTAKA Laporan Keuangan

Laporan keuangan

merupakan informasi yang dapat digunakan digunkan oleh berbagai pengguna kepentingan untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan. Namun tidak sedikit

pihak-pihak yang tidak

bertanggungjawab

menyalahgunakan untuk

kepentingan pribadi. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menyatakan laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi-informasi keuangan suatu perusahaan terhadap semua pihak, baik masyarakat maupun para pengguna informasi tersebut.

Di dalam penyusunan laporan keuangan, akuntan selalu dituntut untuk bertindak sesuai dengan etika yg telah ditetapkan. Miftahul Fannani (2006) menyebukan terdapat 4 (empat) unsur prilaku yang sesuai dalam penyusunan laporan keuangan, diantaranya: (1) kemungkinan salah saji didalam proses penyusunan laporan keuangan, yang dalam penyusunannya kondisi dan prilaku menentukan kualitas yang akan disajikan dalam laporan keuangan; (2) pengungkapan laporan keuangan, dalam hal ini informasi yang akan disediakan harus sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan kebijakan; (3) dalam resiko pengeluaran biaya dapat sebanding dengan manfaat yang akan diterima oleh perusahaan, dalam hal ini manfaat yang diterima dapat mampu memperpanjang

kelangsungan hidup perusahaan kedepannya; (4) tanggungjawab kepada pengguna informasi dari laporan keuangan yang akan disajikan, dalam penyajiannya harus sesuai dengan realita dilapangan sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan yang memadai kepada para pengguna informasi.

Persepsi

Persepsi merupakan

pandangan individu-individu terhadap peristiwa yang diterima oleh panca indra sehingga individu-individu dapat memahami kejadian yang diterima sesuai dengan keadaan pristiwa it terjadi. Muhyadi (dalam Pangewa, 2004: 55) menyatakan suatu persepsi timbul karena adanya faktor-faktor tertentu

yang mempengaruhinya,

diantaranya individu sendiri, peristiwa yang terjadi, dan situasi yang dapat membentuk suatu persepsi itu sendiri.

Etika

Etika digunakan sebagai suatu penilaian atau pandangan terhadap prilaku individu. Siagian (1996) menyatakan etika merupakan sesuatu yang sangat penting. Apabila seorang individu mampu melaksanakannya ia dapat mempengaruhi individu lain untuk berprilaku sama. Etika mampu menjadi solusi bagi individu untuk menentukan pilihan dalam berprilaku, etika mampu menuntun individu untuk berprilaku sesuai norma dan nilai sesuai dengan lingkungan individu tersebut berada, etika mampu memberikan adaptasi-adaptasi terhadap berbagai lingkungan dimana individu tersebut beraktivitas.

(3)

VOLUME 5 NOMOR 2, MEI 2014

36 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)

Pengaruh pendidikan etika terhadap persepsi penyusunan laporan keuangan

Hasil penelitian Yulianty & Fitriani (2005) menunjukkan bahwa pendidikan akuntansi yang diterima mahasiswa yang mengajarkan untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi pada kebutuhan pengguna laporan keuangan, memiliki pengaruh pada persepsi terhadap penyusunan laporan kuangan. Dalam penelitian tersebut ditunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi secara keseluruhan juga lebih menolak manajeman laba dibandingkan mahasiswa jurusan non-akuntansi.

Sementara itu hasil penelitian dari Nurita & Wed Radianto (2008) yang meneliti tentang perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan, antara mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah pendidikan etika atau mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah pendidikan etika atau mahasiswa tingkat awal menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi yang signifikan mengenai laporan keuangan antara mahasiswa yang sudah mengambil meta kuliah pendidikan etika dengan mahasiswa yang belum mengambil pendidikan etika.

Menurut Haas (2005) yang dilakukan untuk mengetahui pemberian muatan etika pada mata kuliah pengantar akuntansi keuangan pada Universitas Negeri dan Swasta di New York, yang meliputi 44 program studi akuntansi mengungkapkan bahwa: (1) rata-rata waktu yang digunakan untuk membahas isu etika adalah 3,7 jam per semester untuk 3 jam

perkuliahan per minggu, (2) jumlah program studi yang sudah memasukkan muatan etika dalam perkuliahan pengantar akuntansi sebanyak 66%, (3) beberapa responden memasukkan isu etika pada mata kuliah intermediate accounting, auditing, tax, cost accounting, dan advance accounting. Terdapatnya isu-isu etika yang dimasukkan dalam pelajaran akuntansi keuangan melatih mahasiswa untuk membentuk persepsinya dalam memandang suatu kasus.

Dengan mendasarkan pada penelitian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H: Terdapat pengaruh pendidikan etika terhadap persepsi mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi STIE Totalwin Semarang. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria mahasiswa jurusan akuntansi program S1 semester 7 yang telah mengikuti mata kuliah auditing dan etika bisnis dan profesi.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder Data primer diperoleh secara langsung dengan memberikan kuesioner/daftar pertanyaan pada responden yang dipilih secara acak ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi program S1 semester 7 yang telah mengikuti mata kuliah auditing dan etika bisnis dan profesi.

(4)

VOLUME 5 NOMOR 2, MEI 2014

37 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)

Adapun rentang penilaian yang dipakai dalam kuesioner adalah 1 – 10 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai. Untuk dapat dijawab dengan mudah, maka responden memberikan tanda  pada skala 1 – 10 yang tersedia. Skala 1 diartikan sebagai ”sangat tidak setuju” dan skala 10 diartikan sebagai ”sangat setuju”. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari buku Laporan Tahunan Hotel.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Responden

Dari 250 kuesioner yang disebar hanya 176 kuesioner yang dikembalikan.

Uji Instrumen

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen terhadap data berupa uji validitas dan reliabilitas.

Uji Validitas

Dilakukan terhadap semua indicator variable penelitian dengan teknik factor analysis yang menghasilkan keluaran (output) berikut ini: koefisien KMO yang

digunakan untuk melihat kecukupan jumlah sampel penelitian, jika KMO > 0,5 sampel dinyatakan cukup, selanjutnya untuk melihat valid tidaknya item pernyataan dilihat dari loading factor, jika loading factor lebih besar dari 0,4 dinyatakan valid.

Validitas Keprcayaan terhadap Pimpinan

Koefisien KMO menunjukkan angka sebesar 0,852, yang menandakan bahwa kriteria kecukupan jumlah sampel penelitian ini telah terpenuhi. Sedangkan loading faktor seluruhnya menghasilkan loading faktor lebih besar dari 0,4 sehingga seluruh item dinyatakan valid, dan bisa diteruskan dengan menguji tingkat kehandalan atau reliabilitasnya.

Hasil olah data menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha (α ) sebesar > 0.60 , sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dari keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau handal untuk dipergunakan.

Uji Hipotesis

Hasil Regresi untuk membuktikan hipotesis yang diajukan dapat dilihat pada tebel berikut:

Hasil uji regresi

Dari hasil regresi diatas terlihat bahwa koefisien regresi

pendidikan etika dan persepsi penyusunan laporan keuangan adalah 0,232. Dengan demikian ini Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.421 2.809 3.852 .000 pendidikan etika .272 .092 .232 2.729 .003

(5)

VOLUME 5 NOMOR 2, MEI 2014

38 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)

berarti bahwa pendidikan etika memiliki pengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan.

Hasil Uji Determinasi

Hasil uji deterinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .527a .278 .263 3.63512

a. Predictors: (Constant), persepsi mahasiswa

Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui adjusted R squared sebesar 0,263. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel pendidikan etika terhadap persepsi laporan keuangan sebesar 26,3 %, selebihnya sebesar 73,7% dijelaskan variabel lain di luar penelitian ini.

PEMBAHASAN

Penelitian ini membuktikan bahwa pendidikan etika berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa penyusunan laporan keuangan. Dengan demikian penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sementara itu hasil penelitian dari Nurita & Wed Radianto (2008) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan antara mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah pendidikan etika atau mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah pendidikan etika atau mahasiswa tingkat awal. Dengan demikian pendidikan etika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi mahasiswa.

SIMPULAN & SARAN

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa muatan etika dalam akuntansi keuangan diperoleh berpengaruh signifikan terhadap persepsi etika mahasiswa. Adanya pemberian muatan etika dalam pengajaran/mata kuliah dapat meningkatkan sensitifitas mahasiswa terhadap isu-isu etika yang berkembang.

Saran untuk peneliti berikutnya adalah menambah beberapa variable yang diduga mempengaruhi persepsi etis mahasiswa. Sebab terdapat kemungkinan persepsi etis mahasiswa juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti jenis kelamin atau kecerdasan emosional.

Daftar Pustaka

Nurita dan Wed Radianto, 2008.

Persepsi Mahasiswa

Akuntansi Terhadap Etika

Penyusunan Laporan

Keuangan, The 2nd

National Conference UKWMS ,Surabaya. Ludigdo, U. dan M. Machfoedz.

1999. Persepsi Akuntan dan Mahasiswa tentang Etika Bisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.2, No.1, hal 1-19.

(6)

VOLUME 5 NOMOR 2, MEI 2014

39 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT)

Utami, W. dan F. Indriawati. 2006. Muatan Etika dalam pengajaran Akuntansi

Keuangan dan

Dampaknya terhadap Persepsi Etika Mahasiswa : Studi Eksperimen Semu. Makalah Simposium Nasional Akuntansi IX.

Ikatan Akuntansi

Indonesia-Kompartemen Akuntan Pendidik. pp. 1-29.

Yulianty dan Fitriani, 2005. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Penyusunan

Lporan keuangan,

Universitas Indonesia,

SNA VIII Solo, 15-16 September 2005

Wulandari dan Sularso. 2002.

Persepsi Akuntan

Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia : Studi Kasus di Surakarta, Perspektif. Vol. 7, No. 2, hal. 71-87.

Referensi

Dokumen terkait

Suatu perbuatan yang menyalahi atau menyimpang dari ketentuan peraturan yang ada dapat dikenai sanksi administrasi saja, sanksi pidana saja atau sanksi administrasi dan

Kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga pada Juni 2017 mengalami kenaikan nilai indeks sebesar 0,72 persen.. Sub kelompok yang mengalami kenaikan nilai indeks yaitu

PROSEDUR KERJA (PK) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR & INSTRUKSI KERJA (IK) BIDANG LITIGASI.. 5 Konsultasi Setelah itu Staf Penanganan perkar/ Kabid litigasi memanggil

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P 2 adalah perlakuan yang terbaik dengan nilai rata-rata rupa 8,52 hal ini dikarenakan semakin lama waktu pemindangan akan

Kurva S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan atau persentase (%)

- Dengan menggunakan metode kriging, estimasi grid pada pemodelan dilakukan berdasar parameter-parameter statistik dari data observasi, sehingga efek clustering dari

While student teachers conducted conduct management when they managed self behavior management: the student teachers showed friendly, used students’ name in the learning process,

[r]