BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Mananggu dalam meningkatkan hasil
belajar Geografi materi Lingkungan Hidup melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Outdoor Activity. Dari hasil observasi awal dapat dilihat kemampuan siswa sebagaimana
terlihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar (Observasi Awal) Nilai Jumlah Siswa Total Persentase
6- 7 9 54 33.33 7- 8 7 49 25.93 8- 9 7 56 25.93 9-10 4 36 14.81 Jumlah 27 195 100 Nilai 6,5 Keatas 66.67 Daya Serap 72.22
Sumber: Data hasil belajar siswa SMA N 1 Managgu tahun ajaran 2011- 2012 4.1.1 Kegiatan Pembelajaran Siklus I
1) Pengamatan pengelolaan pembelajaran
Pengambilan data siklus I dilakukan secara bersama-sama dengan pengamat yang lain
(guru mitra). Adapun yang menjadi objek pada pengamatan pembelajaran adalah pengelolaan
pembelajaran Outdoor activity, aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan belajar
Geografi. Ke tiga objek yang tersebut diperoleh melalui lembar pengamatan kegiatan, sedangkan
hasil belajar siswa diperoleh melalui evaluasi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil
Tabel 4.2 Pengelolaan Pembelajaran
No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%)
1 Sangat baik 0 0
2 Baik 4 40
3 Cukup 6 60
4 Kurang 0 0
Jumlah 10 100
Sumber: Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran
Pada Tabel 4.2, tentang hasil pengamatan pengolaan pembelajaran dapat diterangkan
bahwa :
- Kualifikasi baik sebanyak 4 aspek (40%), yakni: (1) motivasi dan apersepsi, (2) memandu
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (1 kelompok 4-5 orang) sambil mengingatkan
keterampilan kooperatif yang akan dilatihkan, (3) membagikan LKS seraya memandu siswa
bekerja berdasarkan LKS dan memperhatikan demonstrasi, dan (4) memberikan tambahan
penjelasan.
- Kualifikasi cukup sebanyak 6 aspek (60%), yakni: (1) menyiapkan siswa, (2) perumusan
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) menyajikan informasi kepada siswa
melalui jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan, (4) memandu beberapa kelompok siswa
untuk mempresentasekan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompok lain, (5)
mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (6) memberikan penghargaan kepada siswa yang
berpartisipasi. Untik lebih jelasnya mengenai hasil analisis pengelolaan pembelajaran ini,
dapat dilihat pada Lampiran 5.
2) Pengamatan aktivitas guru
Pengamatan aktivitas guru pada penelitian ini lebih diarahkan pada 19 aspek kegiatan
selama pelaksanaan pembelajaran. Untuk aktivitas guru, hasil pembelajaran dapat diuraikan pada
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%)
1 Sangat baik 0 0.00
2 Baik 7 36.84
3 Cukup 10 52.63
4 Kurang 2 10.53
Jumlah 19 100
Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
Pada Tabel 4.3, tentang hasil pengamatan aktivitas guru dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
- Kualifikasi baik sebanyak 7 aspek (36,84%), yakni: (1) persiapan, (2) menjelaskan materi
yang diajarkan, (3) membagi siswa dalam kelompok kecil secara heterogen, (4) membagi
lembar kerja siswa (LKS) seraya memandu siswa bekerja berdasarkan LKS, (5) memandu
siswa ke dalam kelompok kecil sambil mengingatkan keterampilan kooperatif, (6)
mengumpulkan hasil kerja siswa, dan (7) memberikan penghargaan kepada siswa yang
berpartisipasi.
- Kualfikasi cukup sebanyak 10 aspek (52,63%) yakni: (1) menyampaikan apersepsi, (2)
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) memperkenalkan model
pembelajaran berdasarkan pengalaman, (4) menyampaikan aturan-aturan dalam model
pembelajaran berdasarkan pengalaman, (5) memandu beberapa kelompok untuk
mempresentasekan hasil kerjanya, (6) mengatur kembali dan melanjutkan proses
pembelajaran berikutnya yang telah direvisi, (7) mengevaluasi dengan tes hasil belajar siswa,
(8) pengelolaan waktu, (9) guru antusias, dan (10) berpusat pada siswa.
- Kualifikasi kurang sebanyak 2 aspek (10,53%), yakni: (1) memberikan tambahan penjelasan
jika diperlukan, dan (2) siswa antusias. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil pengamatan
3) Pengamatan aktivitas siswa
Aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran diamati pada 9 aspek selama proses
pembelajaran sedang berlangung. Adapun hasil pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa
dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%)
1 Sangat baik 0 0.00
2 Baik 2 22.22
3 Cukup 5 55.56
4 Kurang 2 22.22
Jumlah 9 100
Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Pada Tabel 4.4, tentang hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dideskripsikan sebagai
berikut
- Kualifikasi baik sebanyak 2 aspek (22,22%), yakni: (1) interaksi antar siswa, dan (2)
kemampuan mengopersikan media pembelajaran.
- Kualifikasi cukup sebanyak 5 aspek (55,56%), yakni: (1) mencatat materi pembelajaran, (2)
mengerjakan contoh soal, (3) menjaga suasana belajar, (4) antusias dalam kegiatan
kelompok, dan (5) memiliki sifat tanggung jawab.
- Kualifikasi kurang sebanyak 2 aspek (22,22%), yakni: (1) bertanya tentang materi yang
belum dimengerti, dan (2) memberikan tanggapan sehubungan dengan materi pembelajaran.
. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil analisis pengamatan aktivitas siswa, dapat dilihat
pada Lampiran 9.
4) Hasil belajar
Untuk melihat ketuntasan siswa pada materi Lingkungan Hidup, maka pada setiap ahkir
terdapat pada Lampiran 3. Soal yang diberikan berjumlah 10 butir soal. Dimana analisis hasil
penelitian dapat diperoleh data hasil belajar seperti yang terlihat pada Tabel 4.5:
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa
Nilai Jumlah Siswa Total Persentase
6- 7 7 42 25.93 7- 8 6 42 22.22 8- 9 8 64 29.63 9- 10 6 54 22.22 Jumlah 27 202 100 Nilai 6,5 Keatas 74.07 Daya Serap 74.81
Sumber: Hasil Analsis Nilai Siswa
Dari hasil observasi dan refleksi pada pelaksanaan tindakan ini, diperoleh data dengan
penjelasan sebagai berikut.
a. Dari 27 orang siswa, siswa yang memperoleh:
- Nilai 6 berjumlah 7 orang atau 25,92%,
- Nilai 7 berjumlah 6 orang atau 22,22%,
- Nilai 8 berjumlah 8 orang atau 29,63%, dan
- Nilai 9 berjumlah 6 orang atau 22,22%.
b. Untuk capaian nilai 6,5 (keberhasilan per individu) dapat dijelaskan:
- Yang mencapai nilai di atas 6,5 berjumlah 20 orang atau 74, 07%, dan
- Yang mencapai nilai di bawah 6,5 berjumlah 7 orang atau 25,93%.
c. Daya serap siswa mencapai 74,81%.
Berdasarkan penjelasan data di atas, bahwa hasil belajar siswa belum mencapai indikator
keberhasilan. Oleh karena itu, proses ini akan disempurkan pada pelaksanaan tindakan di siklus
5) Refleksi
Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru dan pengamat. Pelaksanaan refleksi
siklus I bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang ketepatan/kesempurnaan pelaksanaan
tindakan siklus; apakah mencapai indikator kinerja atau tidak. Jadi, hasil refleksi ini menjadi
bahan pertimbangan untuk menilai kesempurnaan pelaksanaan siklus pembelajaran dengan
mengacu pada indikator keberhasilan pembelajaran.
Untuk pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa aspek kegiatan guru dan kegiatan
siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Aspek tersebut adalah sebagai berikut:
a. Dari 10 aspek yang diamati pada pengelolaan pembelajaran, masih terdapat 6 aspek atau 60%
yang memperoleh kriteria cukup yaitu terdapat pada aspek (1) menyiapkan siswa, (2)
merumuskan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) menyajikan informasi kepada
siswa melalui bahan bacaan, (4) memandu beberapa kelompok siswauntuk
mempersentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompk lain, (5) mengevaluasi hasil
belajar siswa, dan (6) memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
b. Dari 19 aspek aktivitas guru yang dimati, masih terdapat 12 aspek atau 63, 16% yang
memperoleh kriteria cukup dan kurang, yaitu terdapat pada aspek (1) menyampaikan
apersepsi, (2) menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3)
memperkenalkan model pembelajaran berdasarkan pengalaman, (4) menyampaikan aturan-
aturan dalam model pembelajaran berdasarkan pengalaman, (5) memandu beberapa
kelompok untuk mempersentasikan hsil kerjanya, (6) mengatur kembali dan melanjutkan
proses pembelajaran berikutnya yang telah direvisi, (7) mengevaluasi dengantes hasil belajar
siswa, (8) pengelolaan waktu, (9) guru antusias, (10) berpusat pada siswa, (11) memberikan
c. Dari 9 aspek aktivitas yang diamati, masi terdapat 7 aspek atau 77,78% untuk akumulasi
kriteria cukup dan kurang, yaitu terdapat pada aspek (1) mencatat materi pembelajaran, (2)
mengerjakan contoh soal, (3) menjaga suasana belajar, (4) antusias dalam kegiatan
kelompok, (5) memiliki sifat tanggung jawab, (6) bertanya tentang materi yang belum
dimengerti, dan (7) memberikan tanggapan sehubungan dengan materi pembelajaran.
d. Untuk hasil belajar siswa, siswa yang belum tuntas sebanyak 7 orang atau 25, 93%.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka proses siklus belajar berdasarkan pengalaman
perlu ditindak lanjuti pada siklus berikutnya, dengan cara memperbaiki kekurangan- kekurangan
yang terdapat pada siklus sebelumnya, yakni sebagai berikut:
a. Pengelolaan pembelajaran, pada pengelolaan pembelajaran yang perlu diperbaiki adalh
sebagai berikut:
- Menyiapkan materi atau peralatan yang berhubungan dengan pembelajaran, guru
mengarahkan siswa agar duduk teratur dan tertib.
- Guru harus menyampaikan indikator pembelajaran sebelum kegiatan inti pembelajaran,
sehingga siswa dapat mengetahui indikator apa yang harus dicapai pada pembelajaran
saat itu.
- Sebelum melakukan kegiatan inti, guru menyajikan sedikit informasi kepada siswa
melalui bahan bacaan.
- Memandu kelompok dalam mempersentasikan hasil kerjanya dengan tertib dan
ditanggapi oleh kelompok lain.
- Setelah melakukan post test, guru mengevaluasi kembali hasil belajar siswa.
- Penghargaan yang diberikan tidak hanya berupa pujian tapi dapat berupa cindramata.
- Apersepsi yang diberikan tidak berupa pertanyaan kepada siswa
- Guru harus menyampaikan indikator pembelajaran sebelum kegiatan inti pembelajaran,
sehingga siswa dapat mengetahui indikator apa yang harus dicapai pada pembelajaran
saat itu.
- Memperkenalkan model pembelajaran outdoor activity berdasarkan pengalaman artinya
siswa tidak diajak berkhayal melainkan diperhadapkan pada pengalaman langsung di
lingkungan.
- Sebelum siswa mengerjakan LKS, guru menjelaskan langkah- langkah dalam
mengerjakan LKS sampai pada presentasi kelompok.
- Setelah kegiatan Outdoor selesai, guru mengarahkan siswa untuk kembali ke kelas dan
mengatur kembali siswa agar tertib dalam kelompok guna melengkapi LKS dan
pembuatan poster serta memandu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka
dalam bentuk poster sederhana.
- Setelah melakukan post test, guru mengevaluasi kembali hasil belajar siswa.
- Pengelolaan waktu pada kegiatan inti ditambahkan 30 menit.
- Didalam pembelajaran, siswa yang seharusnya lebih banyak berperan dibandingkan guru
- Memberikan tambahan penjelasan kepada siswa tentang materi lingkungan hidup.
c. Aktivitas siswa, yang perlu diperbaiki adalah sebagai berikut:
- Siswa mencatat materi pembelajaran yang idberikan oleh guru
- Mengerjakan atau memahami contoh soal yang diberikan oleh guru yang berkaitan
dengan materi
- Menjaga suasana belajar agar tetap tertib dan menyenangkan
- Siswa harus memiliki sifat tanggung jawab dalam mengerjakan LKS
- Siswa bertanya tentang meteri yang belum dimengerti
- Siswa memberikan tanggapan sehubungan dengan materi pembelajaran bila ada yang
masih kurang.
d. Hasil belajar siswa. cara memperbaiki hasil belajar siswa yaitu dengan memberikan remedial
kepada siswa yang belum tuntas.
4.1.2 Kegiatan Pembelajaran Siklus II 1) Pengamatan pengelolaan pembelajaran
Pengambilan data siklus II sama seperti halnya pada pembelajaran siklus I. Semua aspek
kegiatan pengelolaan pembelajaran dipantau dan dinilai dengan menggunakan lembar
pengamatan. Untuk pengelolaan pembelajaran siklus II dapat diuraikan pada Tabel 4.6:
Tabel 4.6 Hasil Pengelolaan Pengajaran No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%)
1 Sangat baik 2 20
2 Baik 6 60
3 Cukup 2 20
4 Kurang 0 0
Jumlah 10 100
Sumber: Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran
Berdasarkan Tabel 4.6 tentang hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
- Kualifikasi sangat baik sebanyak 2 atau 20% yaitu; (1) motifasi dan apersepsi, dan (2)
memandu siswa kedalam kelompok- kelompok kecil (1 kelompok 4-5 orang) sambil
mengingatkan ketrampilan kkooperatif yang akan dilatihkan,
- Kualifikasi baik sebanyak 6 atau 60%, yaitu; (1) mempersiapkan siswa untuk belajar, (2)
membagi LKS seraya memandu siswa bekerja berdasarkan LKS, (4) memberikan tambahan
penjelasan, (5) mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (6) memberikan penghargaab kepada
siswa yang berpartisipasi.
- Kualifikasi cukup sebanyak 3 aspek atau 20% yaitu,(1) perumusan kompetensi dasar, dan (2)
memandu beberapa kelompok siswa untuk mempersentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi
oleh kelompok lain. Untuk lebih jelasnya mengenai lembar pengamatan pengelolaan
pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 6.
2) Pengamatan aktivitas guru
Pengamatan aktivitas guru pada penelitian ini lebih diarahkan pada 19 aspek kegiatan
selama pelaksanaan pembelajaran. Untuk aktivitas guru, hasil pembelajaran dapat diuraikan
pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%)
1 Sangat baik 4 21.05
2 Baik 12 63.12
3 Cukup 3 26.32
4 Kurang 0 0.00
Jumlah 19 100
Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
Pada Tabel 4.7, tentang pengamatan aktivitas guru dapat di deskripsikan sebagai berikut:
- kualifikasi sangat baik sebanyak 4 aspek atau 21,05%, yaitu; (1) menjelaskan materi yang
diajarkan, (2) membagi siswa dalam kelompok kecil secara heterogen, (3) memandu
beberapa kelompok dalam mempersentasikan hasil kerjanya, (4) mengumpulkan hasil
kerjanya
- kualifikasi baik sebanyak 12 aspek (63.12%), yaitu; (1) persiapan, (2) menyampaikan
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, (3) memperkenalkan model pembelajaran
berdasarkan pengalaman, (5) membagi LKS seraya memandu siswa bekerja berdasarkan
LKS, (6) memandu siswa kedalam kelompok kecil sambil mengingatkan ketrampilan
kooperatif, (7) memberikan tambahan penjelasan, (8) memberikan penghargaan kepada siswa
yang berprestasi, (9) pengelolaan waktu (10) guru antusias, (11) siswa antusias (12) berpusat
pada siswa.
- Kualifikasi cukup sebanyak 2 aspek (15.79%) yaitu (1) menyampaikan apersepsi, (2)
mengatur kembali dan melanjutkan proses pembalajaran, (3) mengevaluasi dengan tes hasil
belajar siswa. Mengenai hasil pengamatan aktivatas guru lebih jelasnya dapat dilihat pada
Lampiran 8.
3) Pengamatan aktivitas siswa
Aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran diamati pada 9 aspek selama proses
pembelajaran sedang berlangung. Adapun hasil pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa
dapat dilihat pada Tabel 4,8.
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
No Kriteria Aspek Jumlah Persentase (%)
1 Sangat baik 3 33.33
2 Baik 4 44.44
3 Cukup 2 22.22
4 Kurang 0 0.00
Jumlah 9 100
Sumber: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Pada Tabel 4.8, tentang hasil pengamatan aktivitas siswa dapat di deskripsikan sebagai
berikut:
- Kualifikasi sangat baik sebanyak 3 aspek (33,33%) yang; (1) interaksi antar siswa, (2)
kemampuan mengoperasikan media pembelajaran, dan (3) dan memiliki sifat tanggung
- Kualifikasi baik sebanyak 4 aspek (44,44%) kriteria baik, yaitu; (1) mencatat materi
pembelajaran, (2) mengerjakan contoh soal, (3) menjaga suasana belajar, dan (4)
memberikan tanggapan sehubungan dengan materi pembelajaran.
- Kualifikasi cukup sebanyak 2 aspek (22.22 %) yaitu; (1) bertanya tentang materi yang
belum dimengerti, dan (2) antusias dalam kegiatan kelompok. Untuk lebih jelasnya mengenai
hasil pengamatan aktivitas siwa dapat dilihat pada Lampiran 10.
4) Hasil Belajar
Untuk melihat ketuntasan siswa pada materi Lingkungan Hidup, maka peneliti
melakukan evaluasi pembelajaran pada akhir siklus. Soal yang digunakan adalah soal objektif
sebagaimana terdapat pada lampiran 2. Berdasarkan analisis penelitian diperoleh data hasil
belajar pada Tabel 4.9:
Tabel 4.9 Data Hasil Belajar
Nilai Jumlah Siswa Total Persentase
6- 7 4 24 14.81 7- 8 6 42 22.22 8- 9 7 56 25.93 9- 10 10 90 37.04 Jumlah 27 212 100 Nilai 6,5 Keatas 85.19 Daya Serap 78.52
Sumber: Hasil Analisis Nilai Siswa
Dari hasil observasi dan refleksi pada pelaksanaan tindakan ini, diperoleh data dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Dari 27 orang siswa, siswa yang memperoleh:
- Nilai 6- 7 berjumlah 4 orang atau 14,81%,
- Nilai 7- 8 berjumlah 6 orang atau 22,22%,
- Nilai 8- 9 berjumlah 7 orang atau 25,93%, dan
b. Untuk capaian nilai 6,5 (keberhasilan per individu) dapat dijelaskan:
- Yang mencapai nilai di atas 6,5 berjumlah 23 orang atau 85,19%, dan
- Yang mencapai nilai di bawah 6,5 berjumlah 7 orang atau 14,81%.
c. Daya serap siswa mencapai 78,52%.
Uraian lengkap hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada Lampiran 11.
5) Refleksi
Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru dan pengamat. Refleksi yang bermaksud
untuk memperoleh gambaran mengenai ketepatan/kesempurnaan tindakan siklus yang telah
dilakukan. Dari refleksi disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas pada siklus II telah
terlaksana sebagaimana diharapkan dan tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya,
karena telah mencapai indikator kinerja.
4.2 Pembahasan
Geografi merupakan suatu ilmu yang banyak berhubungan dengan distribusi dan susunan
seluruh bagian permukaan bumi. Berdasarkan Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006
disebutkan bahwa Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan
mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia
memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial,
dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses
yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi
manusia dengan tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam
fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di tempat dan
Untuk mencapai indikator pembelajaran Geografi, maka seorang guru Geografi dituntut
untuk berupaya meningkatkan kemampuan terutama penguasaan materi ajar disertai kemampuan
penciptaan proses pembelajaran yang kondusif melalui penggunaan berbagai strategi, metode
dan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan materi ajar yang akan dibelajarkan kepada
siswa. Hubungannya dengan materi Lingkungan Hidup, maka guru diharap untuk
membelajarkannya melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Outdoor activity,
sebagaimana yang dikaji dalam penelitian ini.
Berdasarkan data hasil penelitian terlihat bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar
siswa baik pada siklus I maupun siklus II; dari aspek guru maupun siswa. Hal ini terlihat dari
lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus
Hasil pengamatan kegiatan belajar siklus I memberikan gambaran bahwa materi
Lingkungan Hidup yang dibelajarkan melalui pembelajaran outdoor activity dapat meningkatkan
hasil dan disiplin belajar Geografi. Seperti halnya yang terlihat dalam pengelolaan pembelajaran
(siklus I), bahwa akumulasi kriteria sangat baik dan baik mencapai 40%, dan pada siklus II
meningkat menjadi 80%. Untuk lebih jelasnya mengenai data ini, dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Pengelolaan Pembelajaran
No. Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 Sangat baik 0 2 0 20
2 Baik 4 6 40 60
3 Cukup 6 2 60 20
4 Kurang 0 0 0 0
Jumlah 10 10 100 100
Kemudian, mengenai kegiatan guru pada pembelajaran outdoor activity (siklus I),
akumulasi kriteria sangat baik dan baik memperoleh 36,84%. Nilai ini mengalami peningkatan
pada pelaksanaan siklus II, menjadi 84.17%. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil analisis ini
Tabel 4.11 Pengamatan Aktivitas Guru
No. Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 Sangat baik 0 4 0 21.05
2 Baik 7 12 36.84 63.12
3 Cukup 10 3 52.63 15.79
4 Kurang 2 0 10.53 0.00
Jumlah 19 19 100 100
Demikian halnya dengan aktivitas belajar siswa, juga mengalami peningkatan kualitas.
Dimana pada pelaksanaan tindakan siklus I, akumulasi kriteria sangat baik dan baik hanya
memperoleh 22,22%. Angka ini mengalami peningkatan pada pelaksanaan tindakan siklus II,
yakni menjadi 77,77%. Untuk lebih jelasnya mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Pengamatan Aktivitas Siswa
No Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 Sangat baik 0 3 0 33.33
2 Baik 2 4 22.22 44.44
3 Cukup 5 2 55.56 22.22
4 Kurang 2 0 22.22 0.00
Jumlah 9 9 100 100
Sementara untuk pencapaian hasil belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup
menggunakan pembelajaran outdoor activity diperoleh gambaran sebagaimana terlihat pada
Tabel 4.13.
Tabel 4.13. Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran Kualitas Pembelajaran
Nilai 6,5 Keatas (%) Daya Serap (%)
Siklus I 74.07 74.81
1. Pada siklus I; dari jumlah 27 orang siswa, terdapat 20 orang atau 74,07% yang diberikan tes
memperoleh nilai kriteria tuntas, dan 7 siswa lainnya belum tuntas, dengan dan daya serap
sebesar 74,81%.
2. Pada siklus II; sebagai tindak lanjut dan perbaikan dari capaian hasil belajar pada siklus I,
menunjukan peningkatan dan keberhasilan siswa yaitu dari jumlah 27 orang siswa yang
diberikan tes, terdapat 23 orang siswa atau 85,19% memperoleh nilai kriteria tuntas, dan 4
siswa lainnya belum tuntas, dengan daya serap sebesar 78,52%.
Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pembelajaran pada siklus I dan II, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi Lingkungan Hidup dapat ditingkatkan
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe outdoor activity. Hal ini didukung pula
oleh faktor internal dan eksternal siswa, bahwa siswa kelas XI IPS adalah usia remaja awal tentu
menyenangi proses pembelajaran yang bersifat kontekstual dan berlangsung di luar kelas. Oleh
karena itu, hipotesis tindakan yang berbunyi: ”jika guru menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe outdoor activity pada materi Lingkungan Hidup, maka hasil belajar siswa kelas