• Tidak ada hasil yang ditemukan

I Raja-raja 17 : 10 15). Selanjutnya tepung dalam tempayannya tidak pernah habis dan minyak dalam buli-bulinya tidak pernah berkurang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I Raja-raja 17 : 10 15). Selanjutnya tepung dalam tempayannya tidak pernah habis dan minyak dalam buli-bulinya tidak pernah berkurang."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jangan kuatir ( Matius 6 : 25 )

Puncak dari kuatir adalah stress, sementara akibat dari stress adalah gangguan kesehatan sampai kepada gangguan jiwa. Orang yang mengalami sakit kepala atau pun sakit perut bisa diakibatkan karena stress, bermacam-macam penyakit dapat ditimbulkan oleh stress bahkan bisa sampai kepada sakit jiwa (orang gila).

Setiap orang bisa mengalami kekuatiran, apakah dia orang kaya ataupun orang miskin, orang sederhana maupun orang kuat. Orang kaya kuatir akan hartanya dan orang miskin kuatir akan kebutuhannya sehari-hari.

Kitab Matius 12 : 16 – 21 mengisahkan tentang orang kaya yang bodoh. Kitab ini mengatakan bahwa orang yang mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri adalah bodoh di hadapan Tuhan. Sementara orang yang mengutamakan hartanya (miliknya) untuk pekerjaan Tuhan akan Tuhan pelihara seumur hidup, seperti seorang janda di Sarfat yang memiliki sedikit minyak dan

segenggam tepung lalu diolahnya menjadi roti bundar kecil dan memberikannya kepada hamba Tuhan yaitu Elia  ( I Raja-raja 17 : 10 – 15). Selanjutnya tepung dalam tempayannya tidak pernah habis dan minyak dalam buli-bulinya tidak pernah berkurang.

Keadaan yang terjadi akhir-akhir ini membuat setiap orang semakin kuatir, orang tua kuatir terhadap anak-anaknya, kuatir ikut tawuran di sekolah, kuatir ikut kelompok geng sepeda motor di jalan umum, kuatir pergaulan bebas. Para pegawai kuatir terjerat hukum karena korupsi di departemennya, kuatir karena harga sandang pangan yang terus naik sementara pendapatan per kapita sulit ditingkatkan. Kuatir karena biaya pendidikan yang semakin mahal, kuutir ancaman gempa, kebakaran, banjir, perampokkan dan lain sebagainya.

Tuhan tahu kalau kita butuh makanan, butuh pakaian (Matius 6 : 32). Tuhan juga mengatakan kalau hidup kita ini lebih berharga dari burung  di udara karena kita diciptakanNya segambar dengan Dia. Itu sebabnya kita akan dipelihara lebih dari ciptaanNya yang lain. Kita akan didandaniNya indah seperti bunga bakung yang di lembah.

Matius 6 : 25

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”

(2)

keras. Kekuatiran yang berlarut- larut akan membuat tanah hati kita menjadi keras sehingga saat iman yang sebesar biji sesawi jatuh di tanah hati yang berumput duri maka pertumbuhan iman kita menjadi terhimpit dan iman bisa mati. Akibatnya kita tidak mendapat berkat saat firman disampaikan.

Biasanya cara yang mudah untuk mencabut rumput duri ini yaitu dengan menyiram tanah yang keras itu sampai lembek Sesudah tanah lembek baru rumput duri dapat dicabut dengan mudah dan tanah pun tidak rusak.

Cara untuk mencabut berbagai kekuatiran dalam hati kita yaitu kita harus melembutkan hati kita dengan mendengar firman Tuhan. Firman yang kita dengar, yang bagaikan air yang mengalir membasahi tanah hati kita yang kering (keras) dan gersang oleh berbagai kekuatiran hidup ini. Cara mengatasi rasa kuatir :

1. Mendengar firman dan percaya kepada firman; Matius 6 : 33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Matthew 6 : 33 ( KJV )

But seek ye first the kingdom of God, and his righteousness; and all these things shall be added unto you. 

Seek artinya cari sampai dapat, pertama sekali kita harus mencari kerajaan Allah sampai dapat. Jangan dibalik dengan mencari kekayaan dulu baru mencari kerajaan Allah.

Kerajaan Sorga itu berbicara ibadah karena di Sorga itu yang ada hanya ibadah, memuji, menyembah, memuliakan Anak Domba Allah. Kita cari ibadah supaya kita bisa mendengar firman, sebab firman itu adalah kebenaran.

Wahyu 3 : 20

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

(3)

orang tersebut hanya satu langkah. Demikianlah kalau kita membuka hati untuk mau

mendengar firman Tuhan maka jarak antara kita dengan Tuhan itu hanya satu langkah. Dan sering kali jarak yang satu langkah ini disusupi dengan kekuatiran, seharusnya saat kita menerima firman itu haruslah dengan ada rasa penyerahan kepada Tuhan, pasrah kepada Tuhan, bukan dengan kuatir.

Selanjutnya cara kita membuka pintu hati agar firman itu masuk ialah percaya. Jika firman yang kita dengar berbentuk janji harus kita imani, jika berbentuk perintah harus kita taati. Begitu kita mengimani firman itu maka Tuhan masuk dalam hati kita melalui firmanNya.

Makan bersama-sama dengan Tuhan maksudnya segala permasalahan, segala kekuatiran, kita selesaikan bersama dengan Tuhan .

2. Tahbiskan hidup kepada Tuhan (mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh). Matius 19 : 27-28

Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh? "Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”

Layani Tuhan tanpa ada motivasi tertentu tapi dengan rasa penuh pengabdian. Kalau kita ambil bagian bekerja di kebun anggurNya Tuhan (Matius 20 : 1-8) maka Tuhan akan mencukupkan segala yang kita perlukan sebab pada hari itu juga Tuhan melakukan pembayaran upah. Bekerja di ladang Tuhan memang melelahkan tapi ada suka cita, kelegaan dan ketenangan saat kita selesai melayani Tuhan. Datang beribadah juga termasuk melayani Tuhan.

Matius 11 : 28 – 30

11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Tuhan mencukupkan segala yang kita perlukan menurut versiNya Tuhan, bukan menurut maunya kita. Tuhan memelihara bangsa Israel di padang gurun selama 40 Tahun dengan manna dan daging burung puyuh, sementara maunya Israel yaitu mentimun, semangka dan bawang prey, seperti waktu mereka di Mesir, sehingga sepanjang perjalanan mereka selalu bersungut-sungut.

Jika kita mau masuk dalam pemeliharaan Tuhan, perlindungan dan pembelaan Tuhan maka kita harus ada penguasaan diri (self-control). Ada sembilan buah Roh Kudus dan diakhiri

(4)

dengan penguasaan diri. Belajar mencukupkan diri (upah 1 dinar). I Timotius 6 : 8 berkata “asal ada makanan dan pakaian, cukuplah”.

Pemeliharaan, perlindungan dan pembelaan Tuhan dalam hidup kita adalah upah yang kita peroleh dalam mengikut Tuhan dan mentahbiskan hidup ini kepada Tuhan, tetapi upah yang tertinggi dalam mengikut Tuhan adalah duduk di Takhta Allah.

Wahyu 3 : 21

Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Untuk bisa menang dan sampai duduk bersama dengan Tuhan di TakhtaNya dibutuhkan perjuangan yang cukup keras dan membutuhkan pengorbanan  yang cukup banyak. Kita mengorbankan tenaga, waktu dan sampai harta benda. Kita menjadi orang yang suka berkorban apa saja. Karena untuk bisa menang dalam suatu pertandingan kita harus mengerahkan segala kekuatan dan kemampuan kita.

Orang muda yang kaya dalam kitab Matius 19 : 22 gagal mendapatkan upah yang tertinggi ini karena ia kuatir akan hartanya yang banyak itu.

Matius 19 : 22

Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Orang muda ini tidak mengerahkan seluruh kekuatannya dalam pertandingan akibatnya dia gagal meraih kemenangan.

Matius 6 : 19 - 21

6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat

merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. 6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”

Jadi setiap gereja Tuhan tidak boleh ada rasa kuatir dalam hatinya sebab kuatir ini bisa

membunuh iman kita dan kalaupun sempat ada rasa kuatir, belajar menyelesaikannya bersama Tuhan (kita libatkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita). Iman yang muncul sebesar biji

(5)

sesawi akan sanggup menyelesaikan masalah yang sudah menggunung yang hampir membuat kita stress dan berhenti / stop / menyerah!   

TUHAN YESUS memberkati kita.

Referensi

Dokumen terkait

Tumpuan yang dibebankan pada bahu kiri jarang mengalami keluhan atau terjadinya penyakit yang dialami mungkin pedagang tersebut mungkin telah terbiasa dalam

Dengan ruang lingkup pekerjaan tersebut, maka hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah tersusunnya aplikasi Sistem Penilaian Kinerja mekanisme perhitungan

Apabila memang merasa perlu untuk mengisi, menambahi, melengkapi, mengkoreksi untuk kesempurnaan daftar ini dimohon untuk menyampaikannya kepada Hutauruk center di

Kancil merupakan satwa ruminansia yang memiliki alat pencernaan sederhana, lambung kancil hanya memiliki 3 ruangan yaitu rumen, retikulum, dan abomasum (Sigit,

Untuk itulah maka seharusnya perusahaan menerapkan Activity Based Management System (ABM) dalam proses produksi dan perhitungan biaya aktivitas produksinya agar

Ada tiga values, pertama dengan Creative values adalah kegiatan berkarya, bekerja, mencipta serta melaksanakan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab,

peneliti menemukan makna denotasi yang sesuai representasi dari pesan sesuai dalam film, tampilan gambar dan scene merupakan bagian dari makna penyelesaian konflik. Pada setiap

Dalam tesis ini telah diuraikan mengenai dimensi politik pencitraan dan juga bentuk-bentuk isu atau politik identitas yang dimunculkan dalam iklan yang dilakukan ketiga