• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam lingkungan dikenal zat xenobiotik yaitu zat yang asing bagi tubuh,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Di dalam lingkungan dikenal zat xenobiotik yaitu zat yang asing bagi tubuh,"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Toksikologi adalah studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia terhadap organisme hidup. Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara kuantitatif tentang organ-organ tubuh yang sering terpajang serta efek yang di timbulkannya. Banyak sekali peran toksikologi dalam kehidupan sehari-hari.

Bahan-bahan toksik dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, tergantung dari minat dan tujuan pengelompokkannya. Dimana pengelompokkannya didasarkan atas :

1. Organ targetnya : hati ginjal, sistem hermatopotik, dan lain-lain 2. Penggunaanya: pestisida, pelarut,aditif makanan, dan lain-lain 3. Sumbernya: toksik tumbuhan dan binatang dan buatan

4. efeknya: kanker, mutasi, kerusakan hati, dan sebagainya 5. fisiknya: gas, debu, cair;

6. sifatnya : mudah meledak

7. kandungan kimianya: amina aromatik, hidrokarbon halogen, dan lain-lain

Di dalam lingkungan dikenal zat xenobiotik yaitu zat yang asing bagi tubuh, dapat diperoleh dari luar tubuh (eksogen) maupun dari dalam tubuh (endogen). Xenobiotik yang dari luar tubuh dapat dihasilkan dari suatu kegiatan atau aktivitas manusia dan masuk ke dalam lingkungan. Bila organisme terpajan oleh zat xenobiotik maka zat ini akan masuk ke dalam organisme dan dapat menimbulkan efek biologis.

Bila zat toksik ini masuk ke dalam tubuh, dan menimbulkan efek, maka hal ini yang dikatakan sebagai keracunan atau dengan kata lain adalah keadaan tidak normal

(2)

keracunan yang terjadi dapat bersifat akut, sub-akut, khronis, delayed. Hal ini ditentukan oleh waktu, lokasi organ (lokal/sistemik). Kemampuan racun untuk menimbulkan kerusakan apabila masuk kedalam tubuh dan lokasi organ yang rentan disebut toksisitas

Interaksi bahan kimia dapat terjadi melalui sejumlah mekanisme seperti perubahan dalam absorbsi , pengikatan protein, dan bio transformasi atau ekskresi dari satu atau dua zat toksik yang berinteraksi. Efek dari dua bahan kimia yang diberikan secara bersamaan akan menghasilakan suatu respon yang akan mungkin hanya sekedar aditif dari respon invidual masing-masing atau mungkin lebih besar atau lebih kecil dari yang diharapkan. Beberapa terminologi telah digunakan untuk menjelaskan interaksi farmakologi dan toksikologi tersebut.

Pemaparan bahan-bahan kimia terhadap manusia bisa bersifat kronik atau akut. Efek toksik dari bahan-bahan kimia sangat bervariasi dalam sifat, organ sasaran, maupun mekanisme kerjanya. Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan cidera pada tempat yang kena bahan tersebut (efek lokal), bisa juga efek sistematik setelah bahan kimia diserap dan tersebar ke bagian organ lainnya.

1.2 Tujuan

 Untuk memahami treatment penanggulangan efek toksik dan uji toksisitas kronik.

 Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan pada kasus keracunan  Agar dapat melakukan apa yang harus dilakukan pada setiap jenis keracunan

(3)

BAB II

ISI

2.1 Penanggulangan Efek Toksik

Menurut darmono (2001), dalam bukunya yang berjudul lingkungan hidup dan pencemaran yaitu dalam upaya melakukan antisipasi pencegahan suatu kasus terjadinya keracunan logam yang lebih luas, perlu dilakukan pengamatan kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang menurun baik udara, air ataupun makanan yang selalu digunakan penduduk setiap hari perlu diteliti. Bilamana suatu kawasan

(4)

lingkungan yang mulai dipergunakan sebagai kawasan industri, maka perlu dipikirkan relokasi pemindahan penduduk ke daerah lain yang bersih.

Disamping relokasi penduduk, pengamatan atau monitor produk makanan terhadap kandungan logam berbahaya juga perlu dilakukan. Usaha pengurangan kadar Pb dalam produk makanan telah dilakukan oleh pabrik makanan di Amerika, sehingga hasilnya cukup menggembirakan.

Dari hal tersebut jelaslah bahwa pencegahan adalah usaha yang paling utama dalam penanggulangan keracunan logam pada manusia terutama terhadap bayi dan anak-anak dapat disimpulkan bahwa pencegahan utama yang perlu dilakukan ada dua hal, yaitu:

a. Hidup atau tinggal di lingkungan yang bersih dan bebas polusi

b. Makan dan minum dari bahan makanan atau produk makanan yang berkadar logam rendah.

2.2 Jenis Efek Toksik

Efek dari keracunan bisa bersifat akut dan kronik. Efek akut adalah efek yang segera muncul pada saat terpapar atau terkena bahan toksit, dan akan hilang setelah paparan bahan kimia beracun tersebut dihilangkan. Contoh bahan kimia yang dapat menimbulkan efek akut adalah Ammonia, apabila terhirup uap ammonia maka sekita kita akan merasa mual dan pusing, akan tetapi pada konsentrasi tinggi dapat merusak paru-paru. Bahan kimia yang bersifat kronik misalnya adalah asbestos, paparan terhadap debu asbes tidak segera menyebabkan kerusakan pada paru-paru, akan tetapi apabila terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kanker paru-paru. Karbon monoksida (CO) dapat mengakibatkan efek akut dan kronis, apabila

(5)

terhirup gas CO maka kepala akan pusing dan terasa mual, namun dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakkan pada paru-paru. Efek toksik juga bisa bersifat reversible atau ireversibel. Efek reversible artinya efek yang dapat hilang dengan sendirinya. Efek irreversible adalah efek yang akan menetap atau bertambah. Efek irreversible diantaranya adalah karsinoma, mutasi, kerusakan syaraf dan sirosis hati. Efek reversible terjadi apabila terpapar dengan konsentrasi yang rendah atau jangka waktu tidak lama, efek ireversibel bisa terjadi apabila terpapar dengan konsentrasi yang tinggi dan waktu yang lama.

2.3 Cara Menghindari Keracunan

Untuk menghindari agar tidak keracunan adalah dengan tidak menggunakan bahan beracun atau tidak kontak dengan bahan beracun. Namun dalam dunia industri tentu saja hal itu sulit dilakukan, karena kita memerlukan bahan-bahan kimia didalam proses produksi sehari-hari, artinya hampir setiap hari kita bergelut dengan bahan kimia yang sebagian besar beracun. Dalam situasi seperti ini, dimana kita tidak bisa menghindari menggunakan bahan-bahan kimia beracun, maka yang harus kita lakukan adalah:

(6)

1. Mengenal bahan kimia yang kita gunakan dengan baik. Kenalilah sifat-sifat kimia terutama sifat toksik dari bahan yang kita gunakan sehingga kita tahu efek yang dapat ditimbulkannya.

2. Mengetahui cara penanganan dan penggunaanya secara baik untuk menghindari paparan yang tidak perlu.

3. Usahakan seminimal mungkin untuk kontak atau terpapar terhadap bahan kimia beracun tersebut. Hati-hati jika pada bahan kimia cair yang mudah menguap, jangan berasumsi bahwa semua cairan tidak mengguap, salah satu indikator bahwa bahan kimia cair menguap adalah adanya bau yang ditimbulkan, namun tidak semua uap kimia berbau.

4. Gunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat dalam menangani bahan kimia beracun. Jika bekerja dengan bahan kimia cair maka gunakan safety glove yang sesuai dan safety glases jika diperlukan. Jika bekerja dengan bahan kimia berupa gas atau uap maka gunakan respirator yang dapat melindungi dari uap atau gas kimia.

5. Kenali cara penanganan jika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan kimia beracun tersebut.

6. Pelajari tindakan pertolongan pertama (first aids) jika terjadi kecelakaan keracunan pada saat bekerja.

(7)

7. Konsultasikan kesehatan anda dengan Dokter jika ada gejala-gejala keracunan yang anda rasakan.

2.4 Perlakuan Untuk Jenis Keracunan

Secara khusus, perlakuan lanjutan yang harus dilakukan pada setiap jenis keracunan bahan kimia yang berbeda adalah sebagai berikut :

1. Keracunan melalui Mulut/Pencernaan

Perlakuan yang dapat diberikan kepada korban adalah dengan memberikan air minum/susu sebanyak 2-4 gelas, Apabila korban pingsan jangan berikan sesuatu melalui mulut. Usahakan supaya muntah segera dengan memasukkan jari tangan ke pangkal lidah atau dengan memberikan air garam hangat (satu sendok makan garam dalam satu gelas air hangat). Ulangi sampai pemuntahan cairan jernih. Pemuntahan jangan dilakukan apabila tertelan minyak tanah, bensin, asam atau alkali kuat, atau apabila korban tidak sadar.

Berilah antidote yang cocok, bila tidak diketahui bahan beracunnya, berilah satu sendok antidote umum dalam segelas air hangat umum. Bubuk antidote umum terbuat dari dua bagian arang aktif (roti yang gosong), satu bagian magnesium oksida (milk of magnesia), dan satu bagian asam tannat (teh kering). Jangan berikan minyak atau alkohol kecuali untuk racun tertentu.

(8)

2.5 Obat Untuk Pertolongan Pertama Pada Keracunan

Berikut adalah beberapa alternatif obat yang dapat anda gunakan untuk pertolongan pertama terhadap korban keracunan bahan kimia :

Jenis Peracun Pertolongan Pertama

Asam-asam korosif seperti asam sulfat (H2SO4),

fluoroboric acid, hydrobromic acid 62%, hydrochloric acid 32%, hydrochloric acid fuming 37%, sulfur dioksida, dan lain-lain. Bila tertelan berilah bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih telur yang dikocok dengan air.

Bila tertelan berilah bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih telur yang dikocok dengan air. Jangan diberi dengan karbonat atau soda kue.

Alkali (basa) seperti amonia (NH3), amonium hidroksida (NH4OH), Kalium hidroksida (KOH), Kalsium oksida (CaO), soda abu, dan lain-lain.

Bila tertelan berilah asam asetat encer (1%), cuka (1:4), asam sitrat (1%), atau air jeruk. Lanjutkan dengan memberi susu atau putih telur.

Kation Logam seperti Pb, Hg, Cd, Bi, Sn, dan lain-lain

Berikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, suntikan BAL, atau putih telur.

(9)

vegeta, norit, suntikan PAM

Garam Arsen

Bila tertelan usahakan pemuntahan dan berikan milk of magnesia.

2. Keracunan melalui Pernafasan

Jika racun yang masuk dalam tubuh terhirup oleh saluran pernafasan, gunakan masker khusus atau kalau terpaksa sama sekali tidak ada, tahanlah nafas saat memberikan pertolongan di tempat beracun. Bawalah korban ke tempat yang berudara sesegera mungkin dan berikan pernafasan buatan secepatnya, apabila korban mengalami kesulitan bernafas. Lakukan hal tersebut berulang-ulang sampai petugas kesehatan datang.

3. Keracunan melalui Kulit

Jika racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit, jika memungkinkan tentukan lebih dulu jenis bahan kimia beracun yang masuk dan usahakan agar tidak tersentuh, siramlah bagian tubuh korban yang terkena bahan racun dengan air bersih paling sedikit 15 menit. Langkah selanjutnya, lepaskan pakaian yang dikenakan, berikut sepatu, perhiasan dan benda-benda lain yang terkena racun. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat pada kulit yang terkena racun, kecuali diperintahkan oleh petugas kesehatan yang hadir di situ.

(10)

Jika racun yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir di mata, segeralah melakukan pencucian pada kedua mata korban dengan air bersih dalam jumlah banyak (disini anda dapat mengunakan air hangat-hangat kuku). Buka kelopak mata atas dan bawah, tarik bulu matanya supaya kelopak mata tidak menyentuh bola mata. Posisi ini memungkinkan masuknya air bersih dan dapat mencuci seluruh permukaan bola mata dan kelopaknya. Teruskan pekerjaan ini sampai paling sedikit 15 menit.

2.6 Cara Alami Mengeluarkan Racun Dalam Tubuh

Racun adalah zat yang dapat membahayakan tubuh Anda dan bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai macam penyakit. Racun merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Setiap hari tubuh kita selalu terhubung dengan racun seperti air tercemar, asap rokok, bahan kimia dari makanan yang dimakan. Racun yang bersarang di dalam tubuh terlalu lama dapat melukai ginjal dan hati serta menyebabkan berbagai jenis masalah pencernaan dan menurunkan metabolisme tubuh. Untungnya, ada beberapa cara alami mengeluarkan racun dari tubuh yang dapat diterapkan dan terbukti aman dan efektif untuk membersihkan tubuh dari racun berbahaya.

(11)

Caranya:

Langkah Pertama :

Tambahkan makanan kaya serat untuk diet Anda setiap hari. Serat membantu hati melawan racun dengan cara mengangkutnya keluar dari sistem pencernaan. Jika ada jumlah serat yang cukup dalam perut Anda, racun dapat keluar secara alami disaat Anda buang air besar. Tetapi apabila Anda kekurangan serat, racun akan menyusup kedalam darah dan hati sehingga apabila dibiarkan akan mempercepat proses penyebarannya. Makan 2 - 3 porsi makanan kaya serat setiap hari sudah mampu mengeluarkan racun dan mencegahnya masuk kembali kedalam tubuh.

(12)

Langkah Kedua :

Mengkonsumsi 10 sampai 12 gelas air putih setiap hari dapat menjaga kesehatan hati dan ginjal serta membantu menghilangkan racun dari tubuh. Selain itu, mengkonsumsi banyak air dapat mendinginkan suhu tubuh dan memberikan jenis kulit yang sehat.

Langkah Ketiga :

Tambahkan 2 - 3 porsi makanan kaya vitamin C untuk menu sehari-hari. Vitamin C membantu hati membuat antioksidan alami yang disebut glutathione, fungsinya untuk membantu hati mengeluarkan racun/toksin dari tubuh. Sumber makanan yang kaya akan vitamin C mencakup berbagai buah dan sayur seperti jeruk, tomat, paprika, dan brokoli.

Langkah Keempat :

Olahraga setiap hari selama 30 menit sampai 1 jam dapat membantu memperkuat sistem kardiovaskular Anda. Berolahraga yang cukup dapat mengalirkan darah yang kaya oksigen lebih banyak untuk ginjal dan hati, sehingga sangat efektif untuk menghilangkan racun dari tubuh secara efektif

Menghilangkan racun atau mengeluarkannya dari dalam tubuh adalah hal penting yang harus dilakukan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Tubuh seringkali

(13)

kemasukan racun sebagai akaibat dari gaya hidup yang tidak sehat atau makanan yang dikonsumsi. Selain itu, bukan tidak mungkin, racun juga seringkali masuk ke dalam tubuh melalui kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi alkohol dan kebiasaan merokok.

Zat-zat beracun tersebut bisa merusak organ-organ lunak dalam tubuh jika terus dibiarkan seperti ini. Selain itu, racun tersebut dapat berisiko melemahkan sistem kekebalan tubuh. Membersihkannya akan membuat tubuh menjadi lebih ringan dan lebih sehat serta sistem kekebalan tubuh akan menjadi lebih kuat.

2.7 Penawar racun

Penawar racun adalah obat yang dapat melawan efek dari racun. Beberapa penawar racun yang sering digunakan adalah:

Racun Penawar Asetominofen NAC(N-asetilsistein). Antikolinergik Fisostigmin Antikoagulan (warfarin/coumadin, heparin) Vitamin K1, protamin.

Benzodiazepina Perawatan pendukung, flumazenil Botulisme Antitoksin botulinum

(14)

Penyekat saluran kanal kalsium Kalsium, Glukagon

Kolinergik Atropin, Pralodixime dalam organofosfat dengan dosis berlebih

Karbon monoksida Oksigen, Oksigen hiperbarat Sianida

Amil Nitrat, Natrium Nitrat, Natrium Thiosulfat, Hidroksikobalamin

Digitoksin Antibodi Fab digoksin

Besi Deferoksamin

Isoniazid Piridoksin

Timbal BAL, EDTA, DMSA

Methemoglobinemia Methelene Biru

Opiod Nalokson

Alkokol beracun

Dialisis, Etanol Drip. Kemungkinan juga dapat menggunakan inhibitor enzim.

(15)

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

a. Toksikologi adalah studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan dari zat-zat kimia terhadap organisme hidup

b. Di dalam lingkungan dikenal zat xenobiotik yaitu zat yang asing bagi tubuh, dapat diperoleh dari luar tubuh (eksogen) maupun dari dalam tubuh (endogen).

c. pencegahan adalah usaha yang paling utama dalam penanggulangan keracunan logam pada manusia terutama terhadap bayi dan anak-anak

d. bahwa pencegahan utama yang perlu dilakukan ada dua hal, yaitu: o Hidup atau tinggal di lingkungan yang bersih dan bebas polusi

o Makan dan minum dari bahan makanan atau produk makanan yang berkadar logam rendah.

(16)

apabila terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kanker paru-paru.

f. Efek toksik juga bisa bersifat reversible atau ireversibel. Efek reversible artinya efek yang dapat hilang dengan sendirinya. Efek irreversible adalah efek yang akan menetap atau bertambah.

g. Untuk menghindari agar tidak keracunan adalah dengan tidak menggunakan bahan beracun atau tidak kontak dengan bahan beracun.

h. Racun adalah zat yang dapat membahayakan tubuh Anda dan bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai macam penyakit.

i. ada beberapa cara alami mengeluarkan racun dari tubuh yang dapat diterapkan dan terbukti aman dan efektif untuk membersihkan tubuh dari racun berbahaya. seperti makan makanan berserah, sering minum air putih dan berolah raga.

3.2 saran

Menghilangkan racun atau mengeluarkannya dari dalam tubuh adalah hal penting yang harus dilakukan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Tubuh seringkali kemasukan racun sebagai akaibat dari gaya hidup yang tidak sehat atau makanan yang dikonsumsi. Selain itu, bukan tidak mungkin, racun juga seringkali masuk ke

(17)

dalam tubuh melalui kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi alkohol dan kebiasaan merokok.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penggunaan ampas kecap dalam ransum itik Mojosari petelur sampai umur 28 minggu hingga taraf 10

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas mengikuti kegiatan menghafal Al Qur’an dengan kemampuan kognitif anak didik dalam pembelajaran PAI di

 perubahan seperti seperti yang yang terjadi terjadi pada pada 1976 1976 menjadi menjadi Pusat Pusat Pengembangan Pengembangan Teknologi Teknologi Mineral (PPTM)

Nurkolis menyampaikan “untuk kedepannya program yang akan diusung difokuskan pada tiga komponen utama yaitu pada peningkatan kualitas dan relevansi pembelajaran, peningkatan

Data pada tabel 1 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan penerapan model pembelajaran PKn sebagai yadnya pada siswa SD kelas VI di Bali dalam penelitian ini

Dua lahan peternakan sapi di Australia seluas 550 ha yang dibeli oleh Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) lewat anak usaha PT Santos aAgrindo dengan nilai investasi 38 juta dolar

Pendapat Abdul Halim (2007:98) tentang lain-lain pendapatan asli daerah yang sah adalah sebagai berikut: Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain

Seleksi merupakan kegiatan untuk memilih induk lele yang siap untuk dipijahkan. Agar seleksi dapat berjalan lancar maka pembudidaya harus mengenal dengan baik ciri- ciri