• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Experiental Marketing dan Emotion Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Hiburan Karaoke Double S Di Bekasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Experiental Marketing dan Emotion Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Hiburan Karaoke Double S Di Bekasi."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Experiental Marketing dan Emotion Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Hiburan Karaoke Double “S” Di Bekasi

Desti Dirnaeni

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma destidirnaemi@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara experiental

marketing serta emotion marketing terhadap loyalitas pelanggan. Penggunaan

experiental marketing dan emotion marketing sangat perlu untuk meningkatkan loyalitas pelanggan karaoke Karaoke Double “S” Karaoke. Teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner sebanyak 100 responden. Teknik penetapan responden menggunakan teknik purposive sampling method. Pada tahap analisis dilakukan uji reliabilitas dan validitas, uji regresi linear berganda, uji korelasi, uji determinasi, uji hipotesis melalui uji-f dan uji-t. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara experiental marketing dan emotion marketing secara simultan terhadap loyalitas pelanggan Karaoke Double “S”. Kemudian secara parsial hanya experiental marketing yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

Kata kunci : Emotion Marketing, Experiental Marketing dan Loyalitas Pelanggan

PENDAHULUAN

Persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang lazim terjadi. Para pemilik usaha pun berlomba-lomba dalam meningkatkan daya saing perusahaannya, salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas baik pelayanan maupun produk yang ditawarkan. Salah satu bisnis hiburan yang kini sedang marak adalah bisnis hiburan karaoke. Semakin banyak bermunculannya bisnis semacam ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan dalam menentukan tempat hiburan karaoke mana yang akan dikunjunginya, terlebih lagi konsumen yang saat ini semakin pintar memilih mana yang terbaik. Namun saat ini terjadi kendala yang sangat terasa dirasakan oleh para pebisnis hiburan karaoke, karena adanya pandemic Covid-19 sehingga omset mereka sempat mengalami penurunan di tahun 2020.

Karaoke memang jadi fenomena yang mengejutkan di masyarakat saat ini. Sejak pertama kali ditemukan oleh Daisuke Inoue pada tahun 1970-an, karaoke justru dijadikan sebagai alat penghibur waktu senggang. Nyatanya, akhir-akhir ini justru banyak penggila karaoke tidak mau ketinggalan sedikit pun menjalani ritual karaoke ini. Demi karaoke, mereka sengaja menciptakan waktu senggang. Mereka tidak hanya memanfaatkan waktu istirahat kerja, waktu lewat tengah malam juga digunakan agar bisa bernyanyi bersama rekan-rekan. Tingginya minat berkaraoke ini bisa dilihat dari makin banyaknya tempat-tempat karaoke yang ada di Bekasi.

(2)

Tumbuh dan berkembangnya bisnis-bisnis karaoke tersebut dapat menimbulkan persaingan yang tajam, untuk wilayah Bekasi saja ada 16 nama temapat karaoke yang tersebar di seluruh kota Bekasi. Dan dari 16 tempat karaoke tersebut penelitian ini akan membahas mengenai tempat Double “S” Karaoke yang terletak di Sentra Niaga Kalimalang Bekasi. Usaha ini sama-sama menyediakan pelayanan jasa karaoke dan juga menyediakan fasilitas food and beverage. Para pebisnis jasa hiburan karaoke terus terus bersaing untuk merebut pasar yang seluas-luasnya dan mempertahankan para pelanggan dengan cara memenuhi kebutuhan para pelanggan dengan sebaik-baiknya, sehingga akan menimbulkan pengalaman yang tak terlupakan, maka mereka akan mengingat produk tersebut dan menjadi fanatik dengan produk tersebut dan akan mengajak orang lain untuk membeli produk dari merek tersebut. Dan sebaliknya jika pembeli merasa kecewa dan tidak merasakan pengalaman yang menyenangkan maka konsumen tidak akan pernah membeli lagi.

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, perusahaan harus merencanakan suatu strategi pemasaran yang tepat, dengan menggunakan konsep pemasaran berdasarkan pengalaman (experiental marketing) dan pemasaran berdasarkan emosi (emotion marketing). Menurut Esti Dewayani (2008), Semakin tinggi pengalaman yang dirasakan pelanggan, maka loyalitasnya akan semakin tinggi. Begitu juga dengan semakin tinggi sentuhan emosi yang dirasakan pelanggan, maka loyalitasnya akan semakin tinggi.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan Emotion marketing secara simultan terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke.

2. Untuk mengetahui pengaruh experiential marketing dan Emotion marketing secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke.

METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Objek dalam penelitian adalah Double “S” Karaoke. Lokasi tempat karaoke tersebut berada di pusat kota Bekasi yang terletak di Sentra Niaga Kalimalang Bekasi. Subjek dalam penelitian ini adalah para pelanggan Double “S” Karaoke. Tempat karaoke tersebut memiliki sekitar 36 orang karyawan yang setiap harinya dibagi 2 sift. Double “S” Karaoke dikepalai oleh seorang manager yang bernama bapak Ari.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang berkaraoke dan menikmati makanan yang disediakan oleh pihak karaoke. Dalam penelitian ini tidak diketahui jumlah pengunjung pasti yang menyewa jasa tempat karaoke di Double “S” Karaoke.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling method. Dalam penelitian ini hanya konsumen yang pernah datang lebih dari satu kali dan telah menjadi pelanggan karaoke tersebut yang diteliti. Karena tidak diketahui dengan pasti jumlah pelanggan yang datang maka

(3)

teknik pengambilan jumlah sampel minimal yang digunakan menurut Rao Purba (1996) dengan rumus : 𝑍2 n = 4(moe)2 Dimana : n = Jumlah sampel

Z = Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 95 % = 1, 96

moe = Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, disini ditetapkan sebesar 10%

berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut : 1,962

n = = 96,04 dibulatkan 100 4 (0,1)2

Untuk mempermudah perhitungan maka jumlah sampel yang diperoleh dibulatkan menjad 100 responden.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada 100 responden. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada para pelanggan yang pernah berkaraoke di lokasi tersebut. Teknik Analsisi Data

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, Danang (2011). Jika suatu indikator mempunyai korelasi antara skor masing-masing indikator terhadap skor totalnya (skor variabel konstruk) maka dikatakan indikator tersebut valid.

Uji Reliabilitas

Adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha (a) > 0,6 Danang (2011).

Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat

(4)

masalah-Y = b1X1 + b2X2 + bnXn

masalah asumsi klasik. Berdasarkan pengertian uji asumsi klasik di atas, maka mungkin akan muncul beberapa pertanyaan pada para pembaca sekalian, yaitu antara lain:

1. Uji Normalitas

Adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian.

2. Uji Multikolinearitas

Adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. 3. Uji Heteroskedastisitas

Adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu variabel dependen yaitu keputusan pembelian di Derajat Celcius, Ghozali (2009). Formula untuk regresi linear berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dimana :

Y = keputusan pembelian X1 = experiental marketing X2 = emotion marketing

b1 = koefisien regresi untuk variabel experiental marketing b2 = koefisien regresi untuk variabel emotion marketing e = error

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada penelitian ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen yaitu keputusan pembelian sangat terbatas.

(5)

Uji Statistik F

Uji F digunakan untuk penelitian agar dapat mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen yaitu keputusan pembelian secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen yaitu experiential marketing. Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah :

Ho : Experiential marketing dan emotion marketing secara simultan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke.

Ha :Experiential marketing dan emotion marketing secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke.

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.

Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikan, yaitu membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

Ho : Experiential marketing dan Emotion marketing berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke.

Ha : Experiential marketing dan Emotion marketing secara parsial tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan sample kecil yaitu sebanyak 100 responden, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas

Perta-nyaan Double “S” Karaoke Ket. r-hitung r-tabel EX1 0,604 0,196 Valid EX2 0,747 0,196 Valid EX3 0,509 0,196 Valid EX4 0,762 0,196 Valid EX5 0,807 0,196 Valid EX6 0,696 0,196 Valid

(6)

Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas (Lanjutkan)

Sumber : Data diolah, 2020

Dari hasil perhitungan validitas di atas dapat diketahui bahwa selurh butir pertanyaan diperoleh hasil valid, karena r hitung > r tabel.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi suatu pengukuran dan suatu variabel. Variabel dikatakan reliabilitas jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 sedangkan jika Croanbach Alpha (α) < 0,60 berarti data tersebut tidak reliabilitas. Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan sample sebanyak 100 responden, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Perta-nyaan Double “S” Karaoke Ket. r-hitung r-tabel EX7 0,777 0,196 Valid EX8 0,807 0,196 Valid EX9 0,755 0,196 Valid EX10 0,804 0,196 Valid EX11 0,665 0,196 Valid EX12 0,847 0,196 Valid EX13 0,757 0,196 Valid EX14 0,664 0,196 Valid EM1 0,710 0,196 Valid EM2 0,526 0,196 Valid EM3 0,719 0,196 Valid EM4 0,610 0,196 Valid EM5 0,735 0,196 Valid EM6 0,563 0,196 Valid EM7 0,465 0,196 Valid EM8 0,735 0,196 Valid EM9 0,834 0,196 Valid EM10 0,680 0,196 Valid EM11 0,680 0,196 Valid EM12 0,410 0,196 Valid LO1 0,654 0,196 Valid LO2 0,594 0,196 Valid LO3 0,570 0,196 Valid LO4 0,664 0,196 Valid

(7)

Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Nilai r-hitung = Nilai r-tabel Ket. Experiental Marketing 0,916 > 0,6 Reliabel Emotion Marketing 0,888 > 0,6 Reliabel Loyalitas Pelanggan 0,787 > 0,6 Reliabel

Sumber : Data diolah 2020.

Hasil uji rebilitas tersebut menunjukan bahwa semua variabel memiliki nilai Croanbach Alpha (α) > 0,60 sehingga dapat dikatakan semua kriteria masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabilitas sehingga untuk selanjutnya item-item tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan data yang sudah diperoleh dan sudah dilakukan uji Asumsi Klasik sehingga diperoleh hasil uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedestisitas dan tidak terdapat kendala, maka dapat dilakukan perhitungan lanjutan, yaitu Uji Regresi Linier Berganda.

Uji Regresi Linier Berganda

Setelah melakukan hasil uji asumsi klasik dan diperoleh hasil yang baik, maka selanjutnya dapat dilakukan uji regresi linier berganda. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diketahui hasil sebagai berikut :

Tabel 3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.618 1.558 -.397 .692 X1 .340 .083 .807 4.096 .000 X2 -.054 .088 -.120 -.611 .543 a. Dependent Variable: Y

(8)

berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui hasil sebagai berikut : Y = -1,618 + 0,807X1 - 0,120X2.

1. Nilai constanta (a) adalah -1,618. Artinya jika experiental marketing dan emotion marketing nilainya adalah 0 maka tingkat loyalitas pelanggan nilainya negatif, yaitu -1,618.

2. Nilai koefisien regresi variabel experiental marketing (b1)bernilai positif,

yaitu 0,807. Artinya bahwa setiap peningkatan experiental marketing sebsear 1 maka tingkat loyalitas juga akan meningkat sebesar 0,340 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

3. Nilai koefisien regresi variabel biaya distribusi (b2) bernilai negatif 0,054.

Artinya bahwa setiap peningkatan emotion marketing sebanyak 1, maka loyalitas pelanggan akan berkurang sebesar 0,,054 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

Dari persamaan tersebut dapat terlihat bahwa variabel experiental marketing dan emotion marketing berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Hasil ini di tunjukan dengan meningkatnya persepsi responden tentang experiental marketing dan emotion marketing maka akan berpengaruh pada meningkatnya loyalitas pelanggan.

Koefisien Determinasi

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan mengenai uji koefisien detrminasi, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Double “S” Karaoke

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,694(a) ,482 ,474 1,346 a Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan hasil tabel dapat dilihat pada model summary, diperoleh nilai determinasi sebesar 0,482 yang berarti loyalitas pelanggan 48,2% dipengaruhi oleh experiental marketing dan emotion marketing. Sedangkan sisanya 51,8% (100%-48,2%) disebabkan oleh faktor lain. Hal ini menunjukan bahwa variabel experiental marketing dan emotion marketing memiliki peran yang cukup penting dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan.

(9)

Pengujian Hipotesis

Hasil Uji F (Pengujian hipotesis secara simultan)

Uji F dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel bebas (experiental marketing dan emotion marketing) terhadap variabel terikat (loyalitas pelanggan).

Hipotesis yang diajukan :

Ho : βi = 0 ada pengaruh X1, X2, X3, terhadap Y Ha : βi ≠ 0 tidak ada pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

Jika probabilitas <0,05, maka Ho diterima.

Jika probabilitas >0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 5 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 210.742 2 105.371 58.152 .000a

Residual 226.501 125 1.812

Total 437.242 127

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber : Data diolah, 2020

Dari hasil uji ANOVA didapat F hitung sebesar 58,152 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas signifikansi tersebut kurang dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi loyalitas pelanggan (Y) atau dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y. Artinya experiental marketing dan emotion marketing berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke. Maka Ha diterima.

Hasil Uji T (Pengujian hipotesis secara parsial)

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara individual variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat.

Hipotesis yang diajukan :

Ho : βi = 0 ada pengaruh X1, X2 terhadap Y Ha : βi ≠ 0 tidak ada pengaruh X1, X2 terhadap Y Kriteria yang digunakan :

Bila probabilitas <0,05, maka Ho diterima.

(10)

Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis Parsial

Sumber : Data diolah, 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat uji parsial pada Double “S” Karaoke membuktikan bahwa, pada Double “S” Karaoke, yaitu sebagai berikut :

1. Experiental marketing berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Dapat diketahui bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,096 > 1,979) dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka Ha diterima.

2. Emotion marketing tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu

loyalitas pelanggan. Dapat diketahui t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-0,611 < 0,1979) dengan tingkat signifikan 0,543 > 0,05, maka Ha ditolak.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Experiential marketing dan Emotion marketing secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke.

2. Experiential marketing berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan Emotion marketing tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Double “S” Karaoke.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Double “S” Karaoke diharapkan agar tetap memepertahankan desain ruangan yang sudah menarik, kebersihan tempat, promosi yang ditawarkan, kesopana dan keramahan karyawan serta menjaga interaksi yang lancar antara karyawan dengan pelanggan, hal tersebut haruslah dilakukan agar pelanggan merasa puas dan merekomendasi kepada orang lain untuk berkaraoke di tempat karaoke tersebut.

2. Double “S” Karaoke diharapkan dapat meningkatkan unsur-unsur emotion marketing diantaranya product, money, experience, equity dan energy. Hal-hal yang dapat dilakukan misalnya dengan menambah promosi, pelayanan

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.618 1.558 -.397 .692 Experiental_Market ing .340 .083 .807 4.096 .000 Emotion_Marketing -.054 .088 -.120 -.611 .543 a. Dependent Variable: Y

(11)

yang memuaskan, menjaga nama baik perusahaan, dan membuka cabang yang lokasi yang lebih strategis.

DAFTAR PUSTAKA

Dhanarimawarni, Esti Sri Dewayani, 2008, “Hubungan Antara Experiental

Marketing, Emotion Marketing dan Loyalitas Pelanggan.” Jurnal Bisnis & Manajemen, 9 (2), hal. 102-117.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman enelitian

untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hermawan, Kartajaya. 2004. Marketing in Venus. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Irawan, Cyltamia. 2013. Service Flavour: Customer Experience, Customers’ Thoughts. Literati, Tangerang.

Jatmiko, Rohmat Dwi dan Sri Nastiti Andharini. 2012. “Analisis Experiental marketing dan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata : Studi Pada Taman Rekreasi Malang”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 14 (2), hal. 128-137.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

---. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Indeks, Jakarta.

---. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid Dua. Indeks, Jakarta.

Kurniawan, Deni, 2008, “Forum Statistika”, diakses dari http://ineddeni.wordpress.com Dalam Junaidi, http://junaidichaniago.wordpress.com pada tanggal 19 Agustus 2013.

Kustini, 2007. “Penerapan Experiental Marketing”. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 7 (2), hal. 44-57.

Noviana, Mafazah dan Dita Andansari. 2012. “Pengaruh Penerapan Experiental Marketing Strategic Jurusan Desain Politeknik Negeri Terhadap Loyalitas Mahasiswa.” Jurnal Eksis, 8 (1), hal. 2139-2145.

Robinette, Scott dan Claire Brand. 2011. Emotion Marketing: The Hall Mark Way

Of Winning Customers For Life. TFP

Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. ALFABETA, Bandung.

Sunyoto, Danang. 2011. Analisis regresi dan Uji Hipotesis, Cetakan 1. PT Buku Seru, Yogyakarta.

Sulistya Rini, Endang. 2009. “Menciptakan Pengalaman Konsumen dengan Experiental Marketing.” Jurnal Manajemen Bisnis, 2 (1), hal. 15 – 20. Tjiptono, Fandi dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik Edisi 2, CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.

(12)

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE

BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Nomor Pengunggahan

SURAT KETERANGAN

Nomor: 497/PERPUS/UG/2021

Surat ini menerangkan bahwa:

Nama Penulis : Desti Dirnaeni

Nomor Penulis : 140459

Email Penulis : destidirnaeni@staff.gunadarma.ac.id

Alamat Penulis : Taman Wisma Asri 2 JL. Srikaya blok AA 32 no. 34

Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :

Nomor Induk : FEUG/EA/PENELITIAN/497/2021

Judul Penelitian : Pengaruh Experiental Marketing dan Emotion Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Hiburan Karaoke Double “S” Di Bekasi

Tanggal Penyerahan : 23 / 02 / 2021

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.

Gambar

Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas   Perta-nyaan   Double “S” Karaoke  Ket.  r-hitung  r-tabel  EX1  0,604  0,196  Valid   EX2  0,747  0,196  Valid  EX3  0,509  0,196  Valid  EX4  0,762  0,196  Valid  EX5  0,807  0,196  Valid  EX6  0,696  0,196  Valid
Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas (Lanjutkan)
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas  Nilai  r-hitung  =  Nilai r-tabel  Ket.  Experiental  Marketing  0,916  &gt;  0,6  Reliabel  Emotion  Marketing  0,888  &gt;  0,6  Reliabel  Loyalitas  Pelanggan  0,787  &gt;  0,6  Reliabel
Tabel 5 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Hasi[ Petelangan ],lomor : 050/05.6/POKJA-DIKES/ULP lvlll2016 tanggat 12 Juti 2016, bersama ini kami sampaikan Hasit Evatuasi Pelelangan

Hasil penelitian Kadar Abu menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi tepung pisang, maka kadar kadar abu yang diperoleh pada cake semakin meningkat kadar kadar abu tertinggi

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa kriteria 6 tepat pada alat pertanian menunjukkan bahwa berdasarkan 6 kriteria tepat pengadaan sarana produksi alat pertanian

Temperatur puncak seluruh variasi kompos tidak pernah mencapai temperatur dimana mikroorganisme termofilik tumbuh dan berkembang, karena kondisi tumpukan yang relatif rendah

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Barang 1 tahun Rp.. No Satuan Kerja

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat, Taufik, Hidayah serta Inayahnya, sehingga penulisan karya tulis ilmiah dengan

Tidak adanya perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang melakukan manajemen laba sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, dimana saat manajer melakukan perekayasaan laporan

“ Analisis Pengaruh Likuiditas, Leverage , dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Industri Farmasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2012 sampai dengan Tahun