42
Dalam membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya, dilakukan pengumpulan data dan pengolahan teknik pengolahan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagaimana yang telah dipaparkan di dalam bab III sebelumnya.
A. Deskripsi Data
Berdasarkan data serta uraian yang telah dikumpulkan sebelumnya, maka didalam bab ini akan dilakukan analisa pembahasan yang diperoleh dalam penelitian ini. Deskripsi data merupakan suatu gambaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data responden atau sampel dan data penelitian ini diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada siswa yang telah dipilih untuk menjadi sampel.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang pengaruh antara dukungan orangtua terhadap kematangan arah pilihan karir siswa MAN 1 Kota Jambi tahun pelajaran 2020/2021. Data tentang dukungan orangtua dan kematangan arah pilihan karir siswa dikumpulkan melalui penyebaran angket dan disajikan dalam bentuk skor angket. Untuk mendeskripsikan data variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini, akan disajikan deskripsi data melalui Kontinum Interval Normatif (KIN).
Berikut ini adalah hasil pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan Kontinum Interval Normatif (KIN).
1. Dukungan orangtua
Dukungan Orangtua (X) merupakan variabel independen. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel dukungan orangtua diperoleh skor tertinggi 112 dan skor terendah sebesar 71. Untuk mencari kategori skor dan persentase dengan menggunakan pendeskripsian data melalui KIN dengan cara sebagai berikut :
Tabel 9. Hasil Deskriptif dukungan orangtua (X) berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 8 112 – 105 4 6% Baik 8 104 – 96 27 39% Sedang 8 95 – 88 17 24% Kurang Baik 8 87 – 79 12 17% Tidak Baik 8 78 – 71 10 14% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dukungan orangtua siswa kelas XI di MAN 1 Kota Jambi pada klasifikasi sebanyak 39% dengan frekuensi terbanyak berjumlah 27 siswa pada klasifikasi baik. Kemudian dukungan orangtua pada klasifikasi sangat baik 6% dengan frekuensin 4 siswa. Pada klasifikasi sedang 24% dengan frekuensi 17 siswa. Pada klasifikasi kurang baik 17% dengan frekuensi 12 siswa. Selanjutnya dukungan orangtua pada klasifikasi tidak baik 14% dengan frekuansi 10 siswa. Dilihat dari data diatas menunjukan bahwa dukungan orangtua siswa tertinggi dalam kategori baik.
Kemudian peneliti memaparkan hasil penelitian skor dari dukungan orangtua, pada masing-masing indikator dapat dipaparkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 10. Hasil Deskriptif indikator kasih sayang berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 4 30 – 27 5 7% Baik 4 26 – 24 10 14% Sedang 4 23 – 20 30 43% Kurang Baik 4 19 – 17 21 30% Tidak Baik 4 16 – 13 4 6% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 8 item pernyataan yaitu item nomor 1 sampai 8 pada indikator kasih sayang pada klasifikasi sedang diperoleh sebesar 43% dengan frekuensi 30 siswa.
Tabel 11. Hasil Deskriptif indikator penghargaan / pengakuan berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 4 33 – 30 2 3% Baik 4 29 – 26 8 11% Sedang 4 25 – 22 27 39% Kurang Baik 4 21 – 18 28 40% Tidak Baik 4 17 – 14 5 7% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 9 item pernyataan yaitu item nomor 9 sampai 17 pada indikator penghargaan / pengakuan pada klasifikasi kurang baik diperoleh sebesar 40% dengan frekuensi 28 siswa.
Tabel 12. Hasil Deskriptif indikator bimbingan berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 4 30 – 27 3 4% Baik 4 26 – 23 6 9% Sedang 4 22 – 20 20 29% Kurang Baik 4 19 – 16 33 47% Tidak Baik 4 15 – 12 8 11% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 8 item pernyataan yaitu item nomor 18 sampai 25 pada indikator bimbingan pada klasifikasi kurang baik diperoleh sebesar 47% dengan frekuensi 33 siswa.
Tabel 13. Hasil Deskriptif indikator kemungkinan dibantu orangtua berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 4 30 – 27 6 9% Baik 4 26 – 23 16 23% Sedang 4 22 – 20 12 17% Kurang Baik 4 19 – 16 25 36% Tidak Baik 4 15 – 12 11 16% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 9 item pernyataan yaitu item nomor 26 sampai 34 pada indikator kemungkinan dibantu orangtua pada klasifikasi kurang baik diperoleh sebesar 36% dengan frekuensi 25 siswa.
2. Kematangan arah pilihan karir siswa
Kematangan arah pilihan karir siswa (Y) merupakan variabel dependen. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel kematangan arah pilihan karir siswa diperoleh skor tertinggi 111 dan skor terendah sebesar 63. Untuk mencari kategori skor dengan
menggunakan pendeskripsian data melalui KIN dengan cara sebagai berikut :
Tabel 14. Hasil Deskriptif kematangan arah pilihan karir siswa (Y) berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 10 111 – 102 2 3% Baik 10 101 – 92 17 24% Sedang 10 91 – 83 34 49% Kurang Baik 10 82 – 73 11 16% Tidak Baik 10 72 – 63 6 9% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa kematangan arah pilih karir kelas XI di MAN 1 Kota Jambi pada klasifikasi sebanyak 49% dengan frekuensi terbanyak berjumlah 34 siswa pada klasifikasi sedang. Kemudian dukungan orangtua pada klasifikasi sangat baik 3% dengan frekuensin 2 siswa. Pada klasifikasi baik 24% dengan frekuensi 17 siswa. Pada klasifikasi kurang baik 16% dengan frekuensi 11 siswa. Selanjutnya kematangan arah pilih karir pada klasifikasi tidak baik 9% dengan frekuansi 6 siswa. Dilihat dari data diatas menunjukan bahwa kematangan arah pilih karir tertinggi dalam kategori sedang.
Kemudian peneliti memaparkan hasil penelitian skor dari kematangan arah pilih karir, pada masing-masing indikator dapat dipaparkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 15. Hasil Deskriptif indikator keputusan karir berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 3 27 – 25 6 9% Baik 3 24 – 23 16 23% Sedang 3 22 – 20 27 39% Kurang Baik 3 19 – 18 18 26% Tidak Baik 3 17 – 15 3 4% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 7 item pernyataan yaitu item nomor 1 sampai 7 pada indikator keputusan karir pada klasifikasi sedang diperoleh sebesar 39% dengan frekuensi 27 siswa.
Tabel 16. Hasil Deskriptif indikator eksplorasi karir berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 2 18 – 17 7 10% Baik 2 16 – 15 13 19% Sedang 2 14 – 13 17 24% Kurang Baik 2 12 – 11 23 33% Tidak Baik 2 10 – 9 10 14% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 5 item pernyataan yaitu item nomor 8 sampai 12 pada indikator eksplorasi karir pada klasifikasi sedang diperoleh sebesar 33% dengan frekuensi 23 siswa.
Tabel 17. Hasil Deskriptif indikator pengambilan keputusan berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 4 31 – 28 2 3% Baik 4 27 – 24 13 19% Sedang 4 23 – 21 22 31% Kurang Baik 4 20 – 17 26 37% Tidak Baik 4 16 – 13 7 10% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 8 item pernyataan yaitu item nomor 13 sampai 20 pada indikator pengambilan keputusan pada klasifikasi sedang diperoleh sebesar 37% dengan frekuensi 26 siswa.
Tabel 18. Hasil Deskriptif indikator pengetahuan berdasarkan pengolahan Kontinum Interval Normatif (KIN) (n = 70)
Klasifikasi Interval Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik 5 39 – 35 4 6% Baik 5 34 – 31 8 11% Sedang 5 30 – 26 41 59% Kurang Baik 5 25 – 22 12 17% Tidak Baik 5 21 - 17 5 7% Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 10 item pernyataan yaitu item nomor 21 sampai 30 pada indikator pengetahuan pada klasifikasi sedang diperoleh sebesar 59% dengan frekuensi 41 siswa.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini disajikan hasil penelitian menggunakan SPSS versi 22 adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Data
Hasil penskoran angket tentang dukungan orangtua memiliki skor tertinggi 112 dan skor terendah 71, sedangkan kematangan arah pilihan karir siswa skor tertinggi 111 dan skor terendah 63. Untuk penelitian analisa data yang digunakan uji analisis adalah sebagai berikut : Uji normalitas dilakukan pada program SPSS versi 22 untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pengujian normalitas data adalah berkaitan dengan teknis analisis data yang digunakan dalam
dukungan orangtua (X) dan kematangan arah pilihan karir siswa (Y) di MAN 1 Kota Jambi, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 19. Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N 70
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,44510024
Most Extreme Differences Absolute ,139
Positive ,198
Negative -,039
Kolmogorov-Smirnov Z ,386
Asymp. Sig. (2-tailed) ,703
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Nilai signifikansi dukungan orangtua (X) dan kematangan arah pilihan karir siswa (Y) sebesar 0,703 lebih besar dari 0,05 atau (0,703 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan orangtua (X) dan kematangan arah pilihan karir siswa (Y) di MAN 1 Kota Jambi yang di uji berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas Data
Uji linearitas sesungguhnya adalah untuk menganalisis apakah kedua variabel memiliki keterkaitan yang searahatau tidak. Kedua data dikatakan linear apabila penambahan pada variabel X akan menyebabkan perubahan yang konstan yang searah variabel Y (Sutja, dkk. 2017:216). Tabel 20. Anova
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 140,070 1 40,070 12,611 ,001a
Residual 932,953 69 11,107
Total 1073,023 70
a. Predictors: (Constant), dukungan orangtua
Tabel Anova dapat dilihat nilai Fhitung 12,611, Ftabel 0,05 (1;69) adalah 3,92. Oleh karena Fhitung > Ftabel (12,611 > 3,92) atau melihat probabilitasnya (Sig) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,001 < 0,05), dapat disimpulkan bahwa dapat diterima.
c. Uji Hipoteris Data
Regresi dilakukan pada program SPSS versi 22 untuk mengetahui linier tidaknya variabel dukungan orangtua (X) dan variabel kematangan arah pilihan karir siswa (Y) di MAN 1 Kota Jambi, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 21. Regression Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,775a ,676 ,564 ,49546
a. Predictors: (Constant), Dukungan Orangtua
Berdasarkan tabel diatas pada kolom R menunujukkan besarnya koefisien korelasi sebesar 0,775 dalam R square menunjukkan besarnya koefisien determinasi sebesar 0,676 merupakan pengaruh koefisien determinasi yang telah dikorelasi yaitu sebesar 0,676 dan koefisien ini yang digunakan dalam memberikan makna bahwa dukungan orangtua memberikan kontribusi terhadap kematangan arah pilihan karir siswa sebesar 67,6% (0,676 x 100%) sedangkan sisanya 32,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Tabel 22. Coefficients (Persamaan Garis Regresi Linear Sederhana) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 35,165 9,201 3,822 ,000 Dukungan orangtua ,502 ,141 ,361 3,551 ,001
a. Dependent Variable: Kematangan arah pilihan karir siswa
Berdasarkan Hasil Uji analisis regresi sederhana diatas diketahui nilai signifikannya berada pada 0,000 dimana (0,000 < 0,05). Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Adanya pengaruh antar variabel.
Sehingga derajat bebasnya adalah Ttabel 68 (70-2) adalah 1,658 sedangkan untuk Thitung adalah 3,551. Oleh karena Thitung > Ttabel (3,551 > 1,658) maka Ho di tolak artinya pengaruh antara dukungan orangtua dan kematangan arah pilihan karir siswa adalah signifikan atau dapat dikatakan bahwa pengaruh dukungan orangtua yang diterima nyata dan dipengaruhi oleh kematangan arah pilihan karir siswa.
Pada kolom Unstandardized Coefficient dengan subkolom B merupakan koefisien yang menunjukkan constanta a dan harga b. Dari kedua koefisien diatas kemudian dimasukkan dalam persamaan sebagai berikut :
Y = a + b X
Keterangan :
Y = Variabel bergantung (Dependent variable) X = Variabel bebas (independent variabel) a = Konstanta regresi
b = Kemiringan garis regresi (intersep)
Y = 35,165 + 0,502 X
Oleh karena persamaan regresinya linear dan berarti, maka dapat digunakan untuk memprediksi yaitu bahwa regresi ini mengandung arti
apabila dukungan orangtua meningkat satu unit maka kematangan arah pilihan karir siswa akan meningkat sebesar 0,502 pada konstanta 35,165.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Dukungan orangtua
Hasil penelitian dukungan orangtua siswa kelas XI di MAN 1 Kota Jambi pada klasifikasi sebanyak 39% dengan frekuensi terbanyak berjumlah 27 siswa pada klasifikasi baik. Dilihat dari data diatas menunjukan bahwa dukungan orangtua siswa tertinggi dalam kategori baik Dukungan orangtua sebagai interaksi yang dikembangkan oleh orangtua yang dicirikan oleh perawatan, kehangatan, persetujuan dan berbagai perasaan positif orangtua terhadap anak. Dukungan orangtua membuat anak merasa nyaman terhadap kehadiran orangtua dan menegaskan dalam benak anak bahwa dirinya diterima dan diakui sebagai individu.
Dukungan orangtua kepada anak dapat berupa dukungan emosi dan dukungan instrumental. Dukungan emosi mengarah pada aspek emosi dalam relasi orangtua-anak, yang mencakup perilaku-perilaku yang secara fisik atau verbal menunjukkan afeksi atau dorongan dan komunikasi yang positif/terbuka.
Selanjutnya dalam Lestari (2012:93) dukungan instrumental mencakup perilaku-perilaku yang yang tidak menunjukkan afeksi secara terbuka, namun masih berkontribusi pada perasaan diterima dan disetujui yang dirasakan anak. Bentuk dukungan instrumental orangtua misalnya
penyediaan sarana dan prasarana bagi pencapaian prestasi atau penguasaan kompetensi.
Dukungan orangtua yang baik adalah yang berupa dukungan otonom (autonomy support) dan bukan dukungan direktif (directive support). Dalam dukungan otonom orangtua bertindak sebagai fasilitator
bagi anak untuk menyelesaikan masalah, membuat pilihan dan menentukan nasib sendiri. Dalam dukungan direktif orangtua banyak memberikan instruksi, mengendalikan dan cenderung mengambil alih.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan orangtua adalah interaksi yang dicirikan perawatan, kehangatan dan perasaan positif orangtua terhadap anak sehingga anak merasa dirinya diterima dan diakui yang berupa dukungan emosi dan instrumental.
2. Kematangan arah pilihan karir siswa
Hasil penelitian pada kematangan arah pilihan karir siswa kelas XI di MAN 1 Kota Jambi pada klasifikasi sebanyak 49% dengan frekuensi terbanyak berjumlah 34 siswa pada klasifikasi sedang. Dilihat dari data diatas menunjukan bahwa kematangan arah pilih karir tertinggi dalam kategori sedang.
Kematangan karir digambarkan sebagai kesadaran dan pemahaman individu untuk menjalankan tugas perkembangan karir sesuai dengan tahap perkembangan yang sedang dijalani, meliputi pembuatan perencanaan, pengumpulan informasi mengenai pekerjaan, dan mengidentifikasi
kesempatan serta tingkat pekerjaan yang sesuai yang sifatnya realistik dan konsisten.
Perkembangan karir pada masa remaja memiliki kesiapan dalam menentukan pilihan-pilihan karir yang tepat. Kesiapan individu dalam menentukan pilihan-pilihan karir tersebut dikenal sebagai “kematangan karir” mendefinisikan kematangan karir sebagai keberhasilan seseorang menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir yang khas pada tahap perkembangan tertentu menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung oleh informasi yang kuat mengenai pekerjaan berdasarkan pencarian informasi yang telah dilakukan.
Menurut Daryanto dan Farid (2015:253) pelaksanaan bimbingan karir di sekolah adalah:
Bimbingan karir merupakan suatu proses usah membantu peserta didik untuk mengenal potensi dirinya seperti : bakat, mint, kelebihan dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para pesrta didik.
Menurut Listyowati (2012:67) menyatakan kematangan karir sebagai kemampuan individu dalam membuat keputusan karir yang tepat termasuk kesadaran terhadap apa yang dibutuhkan. Dalam memilih dan merencanakan karir yang tepat, dibutuhkan kematangan karir, yaitu perencanaan, eksplorasi, pengetahuan tentang dunia kerja dan pengambilan keputusan. Bahwa siswa mulai memikirkan masa depan
mereka secara sungguh-sungguh. Agar siswa siap dalam memilih karir, maka siswa memerlukan tingkat kematangan karir yang baik.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Pratama (2014:34) bahwa kematangan karir sebagai kemampuan individu dalam membuat suatu pilihan karir yang realistik dan stabil dengan menyadari akan apa yang dibutuhkan dalam membuat pilihan karir. Sedangkan kematangan karir adalah kesiapan individu dalam membuat informasi, keputusan karir sesuai dengan usaha menyelesaikan tugas-tugas perkembangan terkait dengan karir.
Kematangan karir adalah merupakan tingkat kemampuan individu dalam menguasai tugas perkembangan vokasional yang meliputi komponen-komponen pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan ketetapan perkembangan karirnya dalam Ariyani (2014:56). Kematangan karir sebagai kemampuan individu dalam membuat keputusan karir yang tepat termasuk kesadaran terhadap apa yang dibutuhkan.
Pendapat yang lain tentang kematangan karir di ungkapkan oleh Listyowati (2012:55) yang mengungkapkan bahwa kematangan karir adalah kesiapan seseorang dalam membekali diri dengan informasi-informasi, membuat keputusan karir yang tepat sesuai dengan usia dan membangun karir menghadapi peluang dan kendala yang ada.
Kematangan karir sebagai kesiapan kognitif dan afektif dari individu untuk memenuhi tugas- tugas perkembangan yang dihadapkan kepadanya. Kematangan akan berdampak pada kesiapan seseorang untuk
membuat pilihan karir, termasuk didalamnya pilihan mengenai studi lanjutan.
Pendapat yang dikemukakan Pratama (2014:51) bahwa kematangan karir sebagai kemampuan individu dalam membuat suatu pilihan karir yang realistik dan stabil dengan menyadari akan apa yang dibutuhkan dalam membuat pilihan karir. Sedangkan kematangan karir adalah kesiapan individu dalam membuat informasi, keputusan karir sesuai dengan usaha menyelesaikan tugas-tugas perkembangan terkait dengan karir.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kematangan karir adalah suatu kesiapan atau kemampuan individu untuk membuat suatu pilihan karir yang tepat, serta menyelesaikan tugas perkembangan terkait dengan karir dengan menyadari hal-hal yang dibutuhkan dalam membuat keputusan karir.
3. Pengaruh dukungan orangtua terhadap kematangan arah pilihan
karir siswa
Hasil penelitian tentang pengaruh dukungan orangtua dan kematangan arah pilihan karir siswa dengan nilai koefisian adalah R menunjukkan besarnya koefisien korelasi sebesar 0,775 dalam R square menunjukkan besarnya koefisien determinasi sebesar 0,676 merupakan pengaruh koefisien determinasi yang telah dikorelasi yaitu sebesar 0,676 dan koefisien ini yang digunakan dalam memberikan makna bahwa dukungan orangtua memberikan kontribusi terhadap kematangan arah
pilihan karir siswa sebesar 67,6% (0,676 x 100%) sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan Hasil Uji analisis regresi sederhana diatas diketahui nilai signifikannya berada pada 0,000 dimana (0,000 < 0,05). Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antar variable atau pengaruh yang positif dan berarti antara dukungan orangtua dan kematangan arah pilihan karir siswa. Maksudnya dukungan orangtua memiliki pengaruh pada kematangan arah pilihan karir siswa dalam pengertian yang lain semakin baik dukungan orangtua maka akan semakin baik pula kematangan arah pilihan karir siswa.
Sehingga derajat bebasnya adalah Ttabel 68 (70-2) adalah 1,658 sedangkan untuk Thitung adalah 3,551. Oleh karena Thitung > Ttabel (3,551 > 1,658) maka Ho di tolak artinya pengaruh antara dukungan orangtua dan kematangan arah pilihan karir siswa adalah signifikan atau dapat dikatakan bahwa pengaruh dukungan orangtua yang diterima nyata dan dipengaruhi oleh kematangan arah pilihan karir siswa. Oleh karena persamaan regresinya linear dan berarti, maka dapat digunakan untuk memprediksi yaitu bahwa regresi ini mengandung arti apabila dukungan orangtua meningkat satu unit maka kematangan arah pilihan karir siswa akan meningkat sebesar 0,502 pada konstanta 35,165.
Menurut teori perkembangan karir, masa remaja memiliki kesiapan dalam menentukan pilihan-pilihan karir yang tepat. Kesiapan individu dalam menentukan pilihan-pilihan karir tersebut dikenal sebagai
“kematangan karir”. Saifuddin (2018:12) mendefinisikan kematangan karir adalah:
Suatu tahap perkembangan karir individu yang ditandai oleh adanya persiapan untuk meraih masa depan. Persiapan yang dilakukan tersebut melalui mencari informasi karir, memahami diri dalam bentuk menelusuri dan menemukan bakat dan minat, memilih karir di masa depan dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai karir yang sesuai.
Kematangan karir digambarkan sebagai kesadaran dan pemahaman individu untuk menjalankan tugas perkembangan karir sesuai dengan tahap perkembangan yang sedang dijalani, meliputi pembuatan perencanaan, pengumpulan informasi mengenai pekerjaan, dan mengidentifikasi kesempatan serta tingkat pekerjaan yang sesuai yang sifatnya realistik dan konsisten.
Kematangan karir juga dipengaruhi oleh usia yang dalam tahapan perkembangan karir menurut Winkel dan Hastuti (2013:48) remaja termasuk kedalam tahap eksplorasi yang antara usia 15 sampai 24 tahun, dimana pada tahap ini individu memikirkan berbagai alternatif pekerjaan tetapi masih belum mengambil keputusan yang mengikat, sebab remaja masih mengeksplorasi pekerjaan yang mungkin siswa masuki. Individu juga menilai tentang dirinya sendiri dan juga mencoba berbagai peran. Sedangkan, menurut Winkel dan Hastuti (2013:49) membagi menjadi tiga fase perkembangan karir, dimana remaja termasuk kedalam fase tentatif, fase dimana individu mengalami masa transisi dari yang hanya bermain sampai individu menunjukkan kesadaran tentang tuntutan dalam suatu pekerjaan.
Dalam menentukan keputusan karir yang tepat merupakan indikator bahwa remaja memiliki kesiapan dalam menentukan masa depannya yang menunjukkan kematanga karir yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi kematangan karir remaja menurut Prahesti (2013:56) yang salah satunya adalah faktor lingkungan, yang dalam hal ini adalah dukungan orangtua. Sedangkan menurut Winkel dan Hastuti (2013:64) ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan karir individu yaitu faktor internal dan eksternal, faktor eksternal salah satunya adalah pengaruh dari anggota keluarga khususnya orangtua.
Menurut Santrock (2003:74), orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pemilihan karir. Pengambilan keputusan mengenai karir sedikit banyak akan dipengaruhi faktor keluarga yakni orangtua, hal ini terjadi karena keluarga khususnya orangtua merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan anak.
Dukungan orangtua dapat berupa dukungan emosi, yang mengarah pada relasi orangtua-anak, meliputi perilaku-perilaku fisik maupun verbal dan komunikasi yang positif atau terbuka. Dukungan orangtua juga berupa dukungan instrumental, yang berkontribusi pada perasaan diterima dan disetujui yang dirasakan anak. Dukungan ini berbentuk penyediaan sarana dan prasarana bagi anak. Menurut Djamarah (2014:45) tanggung jawab orangtua itu diantaranya adalah :
Bergembira menyamput kelahiran anak, memberi nama yang baik, memperlakukan anak dengan lemah lembut dan kasih sayang, menanamkan rasa cinta sesama anak, memberikan pendidikan akhlak, menanamkan akidah tauhid, membimbing dan melatih anak mengerjakan salat, berlaku adil, memperhatikan teman anak, menghormati anak, memberi hiburan, mencengah dari perbuatan
dan pergaulan bebas, menjauhkan anak dari hal-hal yang porno, pornografi, menempatkan dalam lingkungan yang baik, memperkenalkan kerabat kepada anak, mendidik bertetangga dan masyarakat.
Mendidik anak adalah tanggung jawab orangtua dalam keluarga. Itulah sebabnya sesibuk apa pun pekerjaan yang harus diselesaikan, meluangkan waktu demi pendidikan anak adalah lebih baik. Bukankah orangtua yang bijaksana adalah orangtua yang lebih baik mendahulukan pendidikan anak daripada mengurusi pekerjaan siang dan malam tampa meluangkanwaktu sedikitpun untuk anak.
Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan orangtua yang terpenting dimasa remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan lainnya, dukungan orangtua berhubungan dengan kesuksesan akademis remaja, gambaran diri yang positif, harga diri, percaya diri, motivasi dan kesehatan mental.
Berdasarkan hasil pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa “terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan orangtua dengan kematangan arah pilihan karir siswa di MAN 1 Kota Jambi” dengan pengaruh yang positif dan berarti antara dukungan orangtua dan kematangan arah pilihan karir siswa dalam pengertian yang lain semakin baik dukungan orangtua maka akan semakin baik pula kematangan arah pilihan karir siswa.