• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna dan persentase karsas pada ayam pedaging

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna dan persentase karsas pada ayam pedaging"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN ONGGOK DAN MOLASE TERFERMENTASI TERHADAP KOEFISIEN CERNA DAN

PERSENTASE KARKAS PADA AYAM PEDAGING

SKRIPSI

Oleh: MIKE MIATIN

NIM. 08620048

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN BIOLOGI

(2)

PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN ONGGOK DAN MOLASE TERFERMENTASI TERHADAP KOEFISIEN CERNA DAN

PERSENTASE KARKAS PADA AYAM PEDAGING

SKRIPSI

Diajukan Kepada : Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Prasyaratan Dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si)

Oleh: MIKE MIATIN

NIM. 08620048

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN BIOLOGI

(3)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mike Miatin

NIM : 08620048

Fakultas/ Jurusan : Sains dan Teknologi/ Biologi

Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna dan Persentase Karkas pada Ayam Pedaging

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa hasil penelitian saya ini tidak terdapat unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur jiplakan, maka saya bersedia untuk mempertanggungjawabkan, serta diproses sesuai peraturan yang berlaku.

Malang, 19 Juli 2012 Yang membuat pernyataan,

Mike Miatin NIM. 08620048

(4)

PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN ONGGOK DAN MOLASE TERFERMENTASI TERHADAP KOEFISIEN CERNA DAN

PERSENTASE KARKAS PADA AYAM PEDAGING

SKRIPSI

Oleh: MIKE MIATIN

NIM. 08620048

Telah Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Retno Susilowati, M.Si Dr. Munirul Abidin, M.Ag

NIP.19671113 199402 2 001 NIP. 19720420 200212 1 003

Tangggal, 19 Juli 2012 Mengetahui Ketua Jurusan Biologi

Dr. Eko Budi Minarno, M.Pd NIP. 19630114 199903 1 001

(5)

PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN ONGGOK DAN MOLASE TERFERMENTASI TERHADAP KOEFISIEN CERNA DAN

PERSENTASE KARKAS PADA AYAM PEDAGING

SKRIPSI

Oleh: MIKE MIATIN

NIM. 08620048

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Sains (S.Si) Tanggal, 19 Juli 2012

Susunan Dewan Penguji TTD

1. Penguji Utama : Dr. drh. Bayyinatul M, M.Si ( ) NIP.19710919 200003 2 001

2. Ketua : Kholifah Holil, M.Si ( ) NIP. 19751106 200912 2 002

3. Sekretaris : Dr. Retno Susilowati, M.Si ( ) NIP. 19671113 199402 2 001

4. Anggota : Dr. Munirul Abidin, M.Ag ( )

NIP. 19720420 200212 1 003 Mengetahui dan Mengesahkan

Ketua Jurusan Biologi

Dr. Eko Budi Minarno, M.Pd NIP. 19630114 199903 1 001

(6)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya kecil ini aku persembahkan untuk Ibuk, Adek Fikar dan Mbak Mira yang selalu memberi dukungan sepenuh hati sehingga aku bisa menyelsaikan Gelar kesrjanaan ini. Kemudian kepada bulek-bulek dan paklek-paklek yang telah memberikan dukungan dan bantuan untuk beternak ayam. Dan untuk seseorang yang nantinya akan menemani disisa hidupku semoga semuanya selalu dalam lindungan Allah SWT dan dimudahkan semua urusanya. Selanjutnya kepada anak Bi0 08 yang selalu semangat, Selrta seluruh fihk yang telah membantu dalam

(7)

---MOTO---

Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi

sesamanya

Orang-orang yang berhenti belajar akan

menjadi

pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih

terus

belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi

pencapaian kecemerlangan hidup yang di

idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa

kesenangan adalah cara gembira menuju

kegagalan

(8)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahi robbil'alamin segala puji hanya bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam, sebagai pencipta dan pengatur dalam kehidupan kita. Yang telah menaburkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga kita selalu tetap dalam lindunganNya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada beliau Nabi akhiru zaman rasul pembawa rahmat bagi seluruh alam Muhammad SAW, keluarga beliau, sahabat dan orang-orang yang senantiasa berjuang untuk tegaknya kehidupan Islam.

Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ibunda, adek dan seluruh keluarga dirumah dengan seluruh bantuan berupa matriil, dukungan dan doa Semoga Berkah dan Rahmat Allah SWT selalu menaungi mereka dan memberikan tempat yang terbaik di kemudian kelak. 2. Prof. Dr. Imam Suprayogo, selaku Rektor UIN Maliki Malang.

3. Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, SU., Dsc, selaku Dekan fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang..

4. Dr. Eko Budi Minarno, M.Pd selaku ketua jurusan Biologi fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang.

5. Ibu Dr. Retno Susilowati, M.Si yang turut ikhlas membimbing proposal hingga skripsi ini di ujikan dan selanjutnya penelitian. Semoga Allah selalu memberinya yang terbaik.

(9)

ii

6. Dr. Munirul Abidin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Agama yang telah memberikan masukan dan memberikan waktunya untuk memberikan arahan penulis. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada beliau. 7. Ibu Kholifah Holil, M.Si selaku kepala Laboratorium Biologi yang telah

memeberikan izin saya penelitian di lab Fisiologi Hewan.

8. Segenap Dosen Universitas Islam Negeri Malang yang telah membimbing penulis selama menempuh studi di Universitas Islam Negeri Malang.

9. Kepada hubbi yang selalu ada setiap saat dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.

10.Teman-teman satu perjuangan yang selalu membantu setiap ada kesulitan. 11.Serta fihak-fihak yang terkait yang tidak saya bisa sebutkan satu persatu.

Dengan segala keterbatasan kemampuan yang saya miliki dalam menyusun Skripsi ini, saya sadar skripsi ini jauh dari kata sempurna. maka saya mohon saran dan kritikan yang konstruktif yang dapat membantu untuk memenuhi kekurangan saya dalam penelitian selanjutnya.

Mike Miatin NIM.08620048

(10)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 7 1.3 Tujuan ... 7 1.4 Hipotesis ... 7 1.5 Batasan Masalah ... 8 1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beternak Ayam Pedaging ... 10

2.1.1 Kebutuhan Nutrisi Ayam Pedaging ... 11

2.1.2 Komposisi Bahan Pakan dalam Ransum Ayam Pedaging ... 16

2.2 Onggok (Gamblong) ... 17

2.3 Molase (Tetes Tebu) ... 19

2.4 Fermentasi ... 23

2.5 Probiotik ... 25

2.6 Pencernaan Ayam... 28

2.6.1 Penentuan Kecernaan pada Ayam Pedaging ... 30

2.6.2 Konsumsi dan Koefisien Cerna Ransum ... 31

2.6.3 Analisis Proksimat ... 33

2.6.3.1 Kecernaan Bahan Kering ... 34

2.6.3.2 Kecernaan Protein ... 34

2.6.3.3 Kecernaan Abu ... 35

2.6.3.4 Kecernaan Lemak Kasar ... 35

2.6.3.5 Kecernaan Serat Kasar ... 36

2.7 Hasil Produksi Peternakan dan Persentase Karkas ... 37

2.8 Kerangka Konsep Penelitian ... 38

2.9 Kajian KeIslaman tentang Pemanfaatan Onggok dan Molase (Limbah Industri) ... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 48

3.2 Variabel Penelitian ... 48

3.3 Waktu dan Tempat ... 49

3.4 Alat dan Bahan ... 49

(11)

iv

3.5.1 Pembuatan Kandang untuk Penelitian ... 50

3.5.2 Pembagian Kelompok Sampel ... 50

3.5.3 Proses Pembuatan Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi .... 51

3.5.4 Penyusunan Ransum dan Pemeliharaan Ayam Pedaging ... 52

3.5.5 Uji Mutu ... 53

3.5.6 Pelaksanaan Pemeliharaan Ayam ... 54

3.5.7 Pengukuran Koefisien Cerna... 55

3.5.8 Penetapan Kadar Nutrisi ... 56

3.5.8.1 Penetapan Kadar Nutrisi Bahan Kering dan Kadar Air ... 56

3.5.8.2 Penetapan Kadar Nutrisi Bahan Organik dan Kadar Abu ... 57

3.5.8.3 Penetapan Kadar Nutrisi Protein Kasar... 57

3.5.8.4Penetapan Kadar Nutrisi Serat Kasar ... 59

3.5.8.5 Penetapan Kadar Nutrisi Lemak Kasar ... 60

3.5.9 Skema Pengukuran Koefisien Cerna ... 61

3.5.10 Pengukuran Persentase Karkas ... 62

3.5.11 Analisa Data ... 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna Bahan Kering (KcBK)... 64

4.2 Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna Bahan Organik (KcBO)... 67

4.3 Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna Protein Kasar (KcPK) ... 71

4.4 Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna Lemak Kasar (KcLK) ... 73

4.5 Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna Serat Kasar (KcSK) ... 76

4.6 Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Persentase Karkas ... 79

4.7 Hubungan Koefisien Cerna dengan Persentase Karkas ... 85

4.8 Kajian ayat Al-Qur’an tentang Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna dan Persentase Karkas pada Ayam Pedaging... ... 85

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(12)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kebutuhan Zat Makanan Ayam Pedaging ... 11

Tabel 2.2 Kandungan Gizi beberapa Bahan Pakan ... 16

Tabel 2.3 Pedoman Batas Penggunaan Bahan Baku Pakan ... 16

Tabel 2.4 Kandungan Zat Nutrisi Onggok ... 19

Tabel 2.5 Komposisi Tetes Tebu dari Beberapa Negara ... 21

Tabel 2.6 Komposisi Tetes Tebu ... 22

Tabel 2.7 Konsumsi Ransum dan Berat Badan Ayam Pedaging (Umur 1 –6 Minggu) ... 32

Tabel 2.8 Persentase Karkas Ayam Pedaging pada berbagai Umur Pemotongan ... 38

Tabel 3.1 Perhitungan Susunan Ransum Ayam Pedaging pada Perlakuan 53

Tabel 3.2 Kandungan Zat Gizi pada Masing-Masing Perlakuan ... 53

Tabel 3.3 Hasil Uji Proksimat Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi ... 54

Tabel 4.1 Ringkasan ANOVA pada pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcBK) ... 64

Tabel 4.2 Ringkasan Uji BNT tentang pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcBK). ... 64

Tabel 4.3 Ringkasan ANOVA pada pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcBO) ... 68

Tabel 4.4 Ringkasan Uji BNJ 5% tentang pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcBO). ... 68

Tabel 4.5 Ringkasan ANOVA pada pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcPK) ... 70

Tabel 4.6 Ringkasan Uji BNJ 5% tentang pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcPK). ... 71

Tabel 4.7 Ringkasan ANOVA pada pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcLK) ... 73

Tabel 4.8 Ringkasan ANOVA pada pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcSK) ... 76

Tabel 4.9 Ringkasan Uji BNJ 5% tentang pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap koefisien cerna bahan kering (KcSK). ... 77

Tabel 4.10 Ringkasan ANOVA pada pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi terhadap persentase karkas ayam pedaging... 79

(13)

vi

Tabel 4.11 Ringkasan Uji BNJ 5% tentang pengaruh pemberian campuran onggok dan molase terfermentasi persentase karkas ayam pedaging... 80 Tabel 4.12 Hubungan Koefisien Cerna dengan Persentase Karkas ... 84

(14)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi Ayam Pedaging ... 10

Gambar 2.2 Onggok Kering ... 18

Gambar 2.3 Molase ... 20

Gambar 2.4 Sistem Pencernaan Ayam ... 28

Gambar 2.5 Konsep Penelitian ... 42

Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Koefisien Cerna Bahan Kering (KcBK) ... 65

Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Koefisien Cerna Bahan Organik (KcBO) .... 69

Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Koefisien Cerna Protein Kasar (KcPK) ... 72

Gambar 4.4 Grafik Rata-rata Koefisien Cerna Serat Kasar (KcSK) ... 77

(15)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Analisis Proksimat Sisa Kandungan Nutrisi dalam Feses ... 95 Lampiran 2 Hasil Penghitungan Koefisien Cerna ... 96 Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas... 97 Lampiran 4 Analisis Statistik Pengaruh Pemberian Campuran Onggok

dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna

Bahan Kering (KcBK) ... 100 Lampiran 5 Analisis Statistik Pengaruh Pemberian Campuran Onggok

dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna

Bahan Organik (KcBO) ... 102 Lampiran 6 Analisis Statistik Pengaruh Pemberian Campuran Onggok

dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna

Protein Kasar (KcPK) ... 104 Lampiran 7 Analisis Statistik Pengaruh Pemberian Campuran Onggok

dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna Serat

Kasar (KcSK) ... 106 Lampiran 8 Analisis Statistik Pengaruh Pemberian Campuran Onggok

dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna

Lemak Kasar (KcLK) ... 108 Lampiran 9 Analisis Statistik Pengaruh Pemberian Campuran Onggok

dan Molase Terfermentasi terhadap Persentase Karkas ... 109 Lampiran 10 Hasil Analisis Statistik Koefisien Cerna dengan SPSS 16.0 111 Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian ... 117

(16)

ix ABSTRAK

Miatin, Mike. 2012. Pengaruh Pemberian Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi terhadap Koefisien Cerna dan Persentase Karkas pada Ayam Pedaging. Skripsi Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing : Dr. Retno Susilowati, M.Si dan Dr. Munirul Abidin, M.Ag

Kata kunci: Ayam pedaging, Onggok dan Molase, Koefisien Cerna, Persentase Karkas

Intensifikasi usaha ternak ayam pedaging ditentukan oleh pemenuhan kebutuhan pakan, namun seringkali terkendala oleh mahalnya harga bahan pakan. Onggok dan molase yang masih memiliki nilai nutrisi tinggi diduga dapat digunakan sebagai pakan alternatif. Potensi onggok dan molase dalam ransum dapat diketahui dengan mengukur koefisien cerna serta hasil produksi berupa persentase karkas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian onggok dan molase terfermentasi (OMT) terhadap koefisien cerna dan persentase karkas ayam pedaging.

Penelitian ini bersifat eksperimental kuantitatif menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan berupa pemberian OMT dalam ransum sebanyak 0% (P0); 5% (P1); 10% (P2) dan 15% (P3). Parameter pengamatan meliputi koefisien cerna bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), lemak kasar (LK), serat kasar (SK) dan persentase karkas. Koefisien cerna diperoleh dari penghitungan selisih kadar nutrisi dalam ransum dikurangi sisa dalam feses. Data persentase karkas dihitung dari bobot karkas dibagi bobot hidup. Untuk mengetahui adanya pengaruh, data hasil penghitungan dianalisis menggunakan One Way ANOVA, apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNJ 5% sesuai nilai koefisien keragamannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian OMT berpengaruh nyata terhadap koefisien cerna BK, BO, PK, SK dan persentase karkas, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap koefisien cerna LK. Koefisien cerna BK, BO, PK dan SK terbaik pada pemberian OMT 15% (P3), begitu pula persentase karkas terbaik pada pemberian OMT 15% (P3). Penggunaan OMT pada semua kadar tidak mempengaruhi koefisien cerna LK, karena LK terabsorbsi maksimal. Sehingga pemberian OMT 15% baik digunakan sebagai bahan pakan ransum agar dapat menekan biaya produksi peternakan.

(17)

x ABSTRACT

Miatin, Mike. 2012. Effect of Mixture Tapioca Waste and Fermented Molasses to Digestibility Coefficients and Percentage of Carcass on Broiler. Thesis Department of Biology, Faculty of Science and Technology, State Islamic University (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor: Dr. Retno Susilowati, M.Si and Dr. Munirul Abidin, M.Ag

Key words: Broiler, Tapioca Waste and Molasses, Digestibility Coefficients, Percentage of Carcass

Intensification of broiler is determined by meeting the needs of feed, but is often hampered by high prices of feed ingredients. Tapioca waste and molasses which still has a high nutritional value could be expected to be used as an alternative feed. Potential waste of tapioca and molasses in the ration can be determined by measuring the coefficient of digestibility and carcass yield a percentage. This research aims to determine effect of giving tapioca waste and fermented molasses (OMT) on digestibility coefficients and the percentage of broiler carcasses.

This research is quantitative experimental using Complete Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. Treatment for the provision of OMT in the ration as much as 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2) and 15% (P3). Observational parameters include the coefficient of dry matter digestibility (BK), organic matter (BO), crude protein (PK), crude fat (LK), crude fiber (SK) and the percentage of carcasses. Digestibility coefficients obtained from the calculation of the difference in levels of nutrients in the ration reduced the rest of the stool. Data calculated from the percentage of carcass weight divided by live weight carcass. To find out the influence, data were analyzed using a tally One Way ANOVA, if there is a real effect followed by a further BNJ test 5% according to the value of the coefficient of variability.

The results showed that administration of OMT significantly affect digestibility coefficients BK, BO, PK, SK, and the percentage of carcasses, but no significant effect on digestibility coefficient of LK. Digestibility coefficients of BK, BO, PK and SK the best in OMT provision of 15% (P3), and the percentage of carcasses in the provision of OMT Best 15% (P3). The use of OMT at all levels do not affect the digestibility coefficients LK, LK absorbed due to the maximum. Thus providing OMT 15% either used as feed material in order to reduce the cost of livestock productions.

(18)

xi صخلملا هٌبِ ،تئِ . َبػ ِٓ 2102 . ةرمخملا ركسلا سبد نم ريثأت كوغوا ىلع لمبعملل تيوئملا تبسنلاو بنريسو طيلخلا محلالا جبجذلا ثثج . تؼِبدٌا تٍِلاعلإا تٌٚذٌاٚ ،بٍخٌٕٛٛىخٌاٚ ٍَٛؼٌا تٍٍو ًف ءبٍحلأا ٍُػ ًف تحٚشطأ ُغل حٔلابِ ٍُ٘اشبإ هٌبِ بٔلاِٛ . غع ٕٛحس ٛخوذٌا :فششٌّا شٍخغدٌّا ،ىحاٍٛ ٛخوذٌاٚ ، l يشٍِٕ ،ٌٓذببػ .شٍخغدٌّا ثبملكلا حبتفم نٛغٚا ٚ جبخذٌاٚ ُحٌٍا : .تحٍبزٌا ِٓ تٌٛئِ تبغٔ ،ًِبؼِ بٔشٍع ،شىغٌا ظبدٚ عبفحسا ِٓ َذطصٌ بِ اشٍثو ٓىٌٚ ،فلاػلأا ِٓ ثبخبٍخحلاا تٍبٍح ًبل ِٓ ُحلاٌا جبخذٌا فٍثىح دذحخٌٚ تٍفٍؼٌا داٌّٛا سبؼعأ . ىٌّٚ غلٛح ٓ نٛغٚا تٌزغح ًف بِٙاذخخعلا تٌٍبػ تٍئازغ تٍّل ٌٗذٌ ياضٌ لا يزٌا شىغٌا ظبدٚ تٌٍذب . ذٌذحح ٓىٌّٚ نٛغٚا يٛصحِٚ ُض٘ ًِبؼِ طبٍل يلاخ ِٓ تٌٍّٕٛخٌا تصحٌا ًف شىغٌا ظبدٚ ،تٍّخحٌّا تٌٛئِ تحٍبزٌا . ءبطػإ شثأ ذٌذحح ىٌإ تعاسذٌا ٖز٘ فذٙح نٛغٚا ةشّخٌّا شىغٌا ظبدٚ (OMT) ثلاِبؼِ ىٍػ حٌساشفٌا حئببزٌٍ تٌٛئٌّا تبغٌٕاٚ ُضٌٙا . ًِبىٌا ًئاٛشؼٌا ٍُّصخٌا َاذخخعبب تٍبٌشدخٌا تٍّىٌا تعاسذٌا ٖز٘ غِ 4 ب٘ساشىحٚ ثبدٌبؼِ 5 . شٍفٛخٌ جلاػ OMT سذمب تصحٌا ًف 1 ٪ (P0) ٚ ، 5 ٪ (P1) ٚ ، 01 ٪ (P2) ٚ ، 05 ٪ (P3). ًِبؼِ ًّشحٚ تظحلاٌّا ىٍػ ثبٍّؼٌّا ٌا ُض٘ تٌٛضؼٌا داٌّٛاٚ ،)نسبِ( تفبدٌا ةدبّ (BO) َبخٌا ٍٓحٚشبٌا ، (PK) َبخٌا فبٌٍلأاٚ ،)بلٌٛ( َبخٌا ْٛ٘ذٌاٚ ، (SK) ثثدٌٍ تٌٛئٌّا تبغٌٕاٚ . داٌّٛا ثبٌٛخغِ ًف قشفٌا ةبغح ِٓ بٍٍٙػ يٛصحٌا ُح ًخٌا ُضٌٙا ثلاِبؼِ جضفخ صاشبٌا تٍمب تصحٌا ًف تٌزغٌّا . ْصٚ تبغٔ ِٓ تبٛغحِ ثبٔبٍب ًحٌا ْصٌٛا تثخ ىٍػ بِٛغمِ تحٍبزٌا . ،شٍثأح تفشؼٌّ ثاسببخخلاا ِٓ ذٌضِ ٗبمؼٌ ًمٍمح شٍثأح نبٕ٘ ْبو ارإٚ ،ذحاٚ كٌشطٌا ٖذٍصس بفٛٔأ َاذخخعبب ثبٔبٍبٌا ًٍٍحح ُح ذلٚ ( 1.15 ٌٓببخٌا ًِبؼِ تٍّمٌ بمفٚ ) . ٍغٌا ةسادإ ْأ حئبخٌٕا ثشٙظأ ثلاِبؼِ ُض٘ ىٍػ اشٍبو اشٍثأح شثؤح تٌٍّبؼٌا تحب BK ،BO ،PK ،SK ، بلٌٛ ُض٘ ًِبؼِ ىٍػ شٍبو شٍثأح ٌٗ ظٌٍ ٓىٌٚ ،ثثدٌٍ تٌٛئٌّا تبغٌٕاٚ. ُض٘ ثلاِبؼِ BK ،BO ،PK ٚSK شٍفٛح ًف ًضفأ 05 تٌٍّبؼٌا تحبٍغٌا ِٓ ٪ (P3)ًضفأ شٍفٛح ًف حئببزٌا تبغٔ جغٍب ٍٓح ًف ، OMT05٪(3P). ٛخعا جبػ LK َاذخخعا OMT ذح ىصلأ ىٌإ هٌر غخشٌٚ ،بلٚ ثلاِبؼِ ُض٘ ىٍػ شثؤح لا ثبٌٛخغٌّا غٍّخ ىٍػ. شٍفٛح ًٌبخٌببٚ OMT ٪ 15صصحٌا ًٔاٍٛحٌا جبخٔلإا تفٍىح ضفخ ًخأ ِٓ تٌزغح ةدبّو بِإ بِٙاذخخعا

Referensi

Dokumen terkait

Hipertermi adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap infeksi atau zat asing yang masuk ke dalam tubuhnya.. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh

Variabilitas CPUE dapat menggambarkan indeks kelimpahan nisbi pada suatu perairan (Atmadja et al. Dengan semakin meningkatnya jumlah kapal tuna longline yang

Di SDI Al-Ma’arif 02 membuktikan bahwa kepala sekolah saat ini mempu meningkatkan mutu PAI karena mempunyai kompetensi leader yang baik, yaitu kepribadian berlandaskan

Adapun saran yang diberikan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel lain seperti return on

Pertumbuhan pada triwulan I-2015 terhadap triwulan IV-2014 ( q-to-q ) diwarnai oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang

1. Untuk memahami pelaksanaan tugas Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Selatan periode 2014-2019. Untuk mengetahui akibat hukum putusan

Namun oleh karena gejalanya yang sering sub klinis dan masa hidupnya yang cukup lama (interval 5 tahun, bahkan pernah dijumpai 1 kasus di mana cacing ini dapat parasitik pada