• Tidak ada hasil yang ditemukan

EfekPenggunaan Berbagai Level FesesKerbau Fermentasiterhadap Produktivitas dan Kualitas Rumput (Paspalumconjugatum, Brachiaria decumbens, Digitaria milanjiana)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EfekPenggunaan Berbagai Level FesesKerbau Fermentasiterhadap Produktivitas dan Kualitas Rumput (Paspalumconjugatum, Brachiaria decumbens, Digitaria milanjiana)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Pupuk Organik

Kandungan pupuk organik sama seperti pupuk anorganik masing-masing mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman akan tetapi, nitrogen dan unsur hara lain yang dikandung pupuk organik dilepaskan secara perlahan-lahan sehingga penggunaannya harus berkesinambungan, nilai pupuk yang dikandung dalam pupuk organik juga rendah dan sangat bervariasi, penyediaan hara terjadi secara lambat dan menyediakan hara dalam jumlah terbatas (Sutanto, 2006).

Menurut Madjid et al. (2011) pupuk organic mempunyai perbedaan yang besar dibandingkan dengan pupuk anorganik baik ditinjau dari respon terhadap tanaman

Tabel 1. Ciri-ciri utama pupuk organik dan pupuk anorganik

Ciri Pupuk organik Pupuk anorganik

Respon tanaman Lambat Cepat

Tanaman target Khusus-luas Luas

Penyediaan hara Tidak langsung Langsung Proses hubungan dengan

tanaman

Biologis Kimia

Persyaratan mutu Umumnya belum beku Baku

Dampak lingkungan Tidak ada Ada

Keuntungan yang diperoleh dari pemakaian pupuk organik adalah tahan lama terhadap tanah dan dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Berbeda dengan pupuk anorganik/kimia yang cepat direspon oleh tanaman akan tetapi mudah tercuci dan mudah hanyut.

Pupuk Organik Padat (Feses)

(2)

nitrogen, asam fosfat dan kalium saja, tetapi karena mengandung hamper semua unsur hara makro unsur hara makro seperti, nitrogen (N), posfat (P2O5), Kalium (K2O) dan air (H2O) dan mikro, Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu), Mangan (Mn) dan Boron (Bo

Pupuk kandang (feses ternak) merupakan salah satu bentuk pupuk organik yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah sebagai bahan organik dalam tanah, pupuk kandang selain berperan sebagai penyumbang unsur hara untuk tanaman meskipun dalam jumlah sedikit, juga memperbaiki jumlah fisik tanah dan kimia tanah seperti meningkatkan kapasitas tukar kation dan meningkatkan kapasitas biologi tanah (Buckman dan Brady, 1982).

) yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara keseimbangan hara dalam tanah (Sarno, 2008).

Pupuk kandang yang penulis gunakan adalah pupuk kandang reksa yang diproduksi oleh Reksa subur sembada. Komposisi kandungan pupuk dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan unsur hara dari pupuk kandang Reksa

No Unsur hara Jumlah (%)

1 N 1,94

2 P2O5 1,89

3 K2O 2,52

4 CaO 2,90

5 MgO 0,70

6 C/N ratio 11,59

7 C organic 9,04

8 pH 6,8-7,5

9 Moisture Max 25

sumber: reksa subur sembada (2011).

(3)

kandang beragam tergantung pada jenis, umur serta kesehatan ternak, jenis dan kadar serta jumlah pakan yang dikonsumsi, jenis pekerjaan dan lamanya ternak bekerja, lama dan kondisi penyimpanan, jumlah dan kandungan haranya (Soepardi, 1979). Pupuk kandang termasuk urin biasanya terdiri atas campuran 0,5% N, 0,25% P2O5 dan 0,5% K2

Lingga (1991) melaporkan bahwa jenis dan kandungan hara yang terdapat pada beberapa kotoran ternak padat dan cair dapat dilihat pada Tabel 3.

O (Tisdale and Nelson, 1965).

Tabel 3. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan cair. Nama

Metode Fermentasi Feses Kerbau Penambahan Bakteri (MOL)

(4)

akhir. Prinsip dari fermentasi ini adalah bahan limbah organik dihancurkan oleh mikroba dalam kisaran temperatur dan kondisi tertentu yaitu fermentasi. Studi tentang jenis bakteri yang respon untuk fermentasi dimulai sejak tahun 1892 sampai sekarang. Ada dua tipe bakteri yang terlibat yaitu bakteri fakultatif yang mengkonversi selulosa menjadi glukosa selama proses dekomposisi akhir dari bahan organic yang menghasilkan bahan yang sangat berguna dan alternatif energy pedesaan (Judoamidjojo et al, 1992).

Secara alami, kotoran ternak akan mengalami dekomposisi sehingga menjadi pupuk kandang yang siap pakai. Namun, proses ini berjalan sangat lama, berkisar 4-6 bulan. Untuk mempercepat proses pengomposan, bisa dilakukan dengan pembuatan bioaktivator. Mikroba yang terdapat dalam bioaktivator akan membantu menguraikan ikatan-ikatan kimia kompleks menjadi sederhana. Kesulitan mendapatkan pupuk saat musim tanam membuat petani berfikir keras untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pupuk kimia. Kondisi ini memacu para ahli untuk membuat terobosan dengan menjaga kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, memperkaya bahan makanan dalam tanah, dan menetralisir kimia atau racun dalam tanah. Pemanfaatan pupuk kandang juga dapat mengurangi pemakaian pupuk kinia hingga 50% untuk satu hektar lahan pertanian.

Suntoro (2006) menyatakan, bahwa pupuk organik mempunyai kelebihan antara lain meningkatkan kesuburan kimia, fisik, dan biologi tanah, serta mengandung zat pengatur tumbuh yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk cair dengan memanfaatkan jenis mikroorganisme lokal (MOL) menjadi alternatif penunjang kebutuhan unsur hara dalam tanah.

(5)

penyakit tanaman sehingga baik digunakan sebagai dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik.

(6)

lama, antara 6 bulan hingga 12 bulan, sampai bahan organik tersebut benar-benar tersedia bagi tanaman. Penggunaan mikroorganisme dapat mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu. Menurut Lukitaningsih (2010), mikroorganisme mampu mempercepat proses pengomposan menjadi sekitar 2-3 minggu. Hidayat (2006) menyatakan, bahwa lama fermentasi berkisar 4-14 hari, lama fermentasi yang disarankan adalah 14 hari karena bahan organik telah mengalami proses dekomposisi.

Berdasarkan hasil penelitian Sutari (2009), pembuatan MOL starter dilakukan dengan proses fermentasi daun gamal dan air kelapa dengan konsentrasi 250 g L-1

Kerbau Murrah

air kelapa. Penggunaan MOL sangat murah dan efisien karena larutan MOL menggunakan bahan alami yang terdapat di lingkungan sekitar, serta proses pembuatannya yang sederhana. Bahan– bahan yang terdiri dari daun gamal, urin sapi, dan air kelapa dimasukkan dalam wadah tertutup, dan difermentasi selama beberapa minggu, setelah itu larutan MOL dapat digunakan sebagai aktivator dalam pembuatan pupuk kompos atau dapat langsung digunakan sebagai pupuk cair.

Kerbau Murrah merupakan kerbau sungai yang paling penting di India dan beberapa negara lainnya. Kerbau Murrah terdapat juga di Indonesia yang dipelihara di Sumatera Utara oleh orang-orang keturunan Sikh, India. Bangsa kerbau Murrah berasal dari India di Negara Bagian Uttar, Pradesh, Haryana, Punyab dan Delhi (Fahimuddin, 1975). Kerbau Murrah termasuk kerbau yang paling efisien dalam menghasilkan susu. Produksi susunya diperoleh sebanyak 1800 kg per laktasi dengan kadar lemak 7-8%, sedangkan lama laktasi 9-10 bulan.

(7)

Hijauan Makanan Ternak (Paspalumconjugatum, Brachiaria decumbens, dan Digitaria milanjiana)

Rumput memegang peranan penting dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak ruminansia di Indonesia. Rumput sebagai hijauan makanan ternak telah umum digunakan oleh peternak dan dapat diberikan dalam jumlah yang besar. Rumput mengandung zat-zat makanan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup ternak seperti air, lemak, serat kasar, beta-protein, mineral serta vitamin.

Dari cara tumbuhnya, rumput dapat digolongkan menjadi dua yaitu rumput liar/alami, dan rumput budidaya. Ketersediaan rumput alami semakin berkurang dengan meningkatnya persaingan antara lahan untuk tanaman pangan, perumahan dan industri sehingga perlu diadakan upaya pembudidayaan rumput alami ini agar tatap lestari dan bernilai ekonomi (Setyiana dan Abdullah, 1993).

Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi produktivitas rumput yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan yang mencakup keadaan tanah dan kesuburannya, pengaruh iklim termasuk cuaca dan perlakuan manusia atau manajemen. Sementara Mc. Ilroy (1977) menjelaskan bahwa produktivitas rumput tergantung pada faktor- faktor seperti persistensi, agresivitas, kemampuan tumbuh kembali, sifat tahan kering dan tahan dingin, penyebaran produksi musiman, kesuburan tanah dan iklim.

Tabel 4. Analisa Kadar Protein KasardanSeratKasar berbagai Jenis Hijauan Makanan Ternak

(8)

Rumput paitan merupakan Asia Tenggara. Di Indonesia persedia sangat melimpah yang banyak digunakan sebagai pakan ternak terutama kerbau, sehingga sering juga disebut rumput kerbau. Paitan tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian hingga 1700 meter dpl. Sering ditemukan di lapangan, dibawah pohon. Klasifikasi Rumput Paitan Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Class: Dicotiledoneae Ordo: Poales Famili: Poaceae Genus: Paspalum Spesies : Paspalum conjugatum. Ciri-Ciri Rumput Paitan: Berasal dari rumput liar, Tumbuh dengan cara stolon, Berakar serabut, Tinggi batang 40-60 cm, berdaun pita dengan panjang 30 -40 cm dan berujung runcing, Berbunga dengan 2-3 helai

Rumput Signal (Brachiaria decumbens)

Rumput Brachiaria decumbens (bede)disebut juga rumput signal berasal dari Afrika timur. Brachiaria decumbens mempunyai ciri-ciri, tinggi tanaman 30-45 cm, daun kaku dan pendek, ujung daun meruncing, mudah berbunga, bunga berbentuk seperti bendera.

Brachiaria decumbens disebut rumput gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolon membentuk hamparan yang lebat. Rumput bede termasuk rumput berumur panjang, dapat tumbuh dengan membentuk hamparan lebat dan penyebarannya sangat cepat melalui stolon. Rumput bede tahan penggembalaan berat, tahan injakan dan renggutan serta tahan kekeringan dan responsif terhadap pemupukan nitrogen. Selain itu rumput ini juga cepat tumbuh dan berkembang sehingga mudah menutup tanah, tetapi tidak tahan terhadap genangan air. Rumput ini batangnya kecil mudah menjadi kering. Rumput bede dapat tumbuh baik pada ketinggian 0-1200 m (dataran rendah sampai dataran tinggi) dengan curah hujan 762-1500 mm/tahun, kemasaman tanah (pH) 6-7 (Kismono dan Susetyo, 1977).

(9)

di tanam untuk dilakukan pemotongan seperti halnya rumput gajah dan rumput raja. Rumput signal sangat cocok ditanam di daerah beriklim tropis dan sub-tropis dengan ketinggian mencapai 1750 meter dpl, dan kondisi hujan berkisar 1000-1500 mm/ tahun. Di Indonesia rumput signal sangat mudah ditemukan diantaranya di pinggiran jalan, selokan, lapangan, dan dipinggiran sawah. Manfaat rumput signal pada daunnya sebagai maupun ruminansia kecil. Mampu tumbuh dengan baik pada musim kemarau sehingga dapat digunakan untuk menanggulangi ketersediaan pakan ternak dikala musim kemarau. Selain itu bermanfaat sebagai penahan erosi dan penyubur tanah sebab memiliki perakaran yang sangat kuat dan dalam (Batubara dan Manurung, 1990).

Kandungan isi sel rumput Bede mengalami menurun dengan meningkatnya tingkat kedewasaan tanaman, sedangkan kandungan fraksi serat (NDF, ADF, dan Lignin) meningkat dengan meningkatnya tingkat kedewasaan tanaman. Kualitas serat terbaik ditunjukkan oleh hijauan rumput Bede yang dipotong pada umur 30 hari, dan pemotongan rumput masih tetap dapat dilakukan sampai umur 40 hari. Keistimewaan rumput ini adalah tahan hidup di musim kemarau (tahan kering), selain itu karena mempunyai perakaran yang sangat kuat dan cepat menutup tanah sehingga dapat mengurangi erosi (Siregar, 1987).

(10)

Kandungan protein kasar dan serat kasar pada berbagai taraf pemotongan dilaporkan oleh Siregar dan Djajanegara (1972) adalah, 13,8% dan 29,69% pada pemotongan 20 hari, 8,86% dan 30,63% pada pemotongan 30 hari, 6,24 dan 33,27 pada pemotongan 45 hari serta 5,90 dan 34,1 pada pemotongan 60 hari. Hasil tersebut menunjukkan bahwa protein kasar pada Brachiaria akan cenderung menurun dan serat kasar akan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur potong rumput (http://peternakan.litbang.deptan.go.id/)

Rumput Digit (Digitaria milanjiana)

Rumput Digit (Digitaria milanjiana) merupakan tanaman tahunan yang berkembang dengan stolon membentuk hamparan yang tidak rapat dengan ketinggian 60-120 cm. Bentuk daun tanaman ini memanjang dan kecil berwarna hijau cerah serta tekstur yang licin. Disukai oleh ternak dan cukup palatabel. Berasal dari Afrika Selatan. Jenis rumput ini tidak tahan terhadap penggembalaan yang berat dan terus menerus. Padang penggembalaan perlu dipangkas dengan cara dipotong atau dengan penggembalaan ringan 6-8 minggu setelah penanaman. Dapat tumbuh pada tempat yang memiliki tanah berstruktur sedang sampai berat yang basah (lembab) dengan ketinggian tempat 200-1.500 m dpl dan curah hujan 750-1.000 mm/tahun. Dapat dibiakkan dengan pols dan stolon yang panjangnya 20-30 cm

Produktivitas Hijauan Makanan Ternak

Rumput memegang peranan penting dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak ruminansia di Indonesia. Rumput sebagai hijauan makanan ternak telah umum digunakan oleh peternak dan dapat diberikan dalam jumlah yang besar. Rumput mengandung zat-zat makanan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup ternak, seperti air, lemak, serat kasar, beta-protein, mineral serta vitamin (Sinaga, 2005).

(11)

baik, penanaman, pengairan dan penyediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman seperti pemberian pupuk (Reksohadiprojo, 1985).

Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang setiap rumput atau hijauan berbeda-beda. Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dari rumput yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal erat kaitannya dengan genetik dari rumput tersebut sedangkan faktor eksternal merupakan pengaruh dari lingkungan terhadap pertumbuhan hijauan makanan ternak tersebut. Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dapat terpenuhi secara sempurna. Pemberian pupuk yang cukup merupakan hal yang penting karena tidak semua mineral yang dibutuhkan oleh tanaman tersedia dalam tanah, sehingga perlu adanya pemberian zat tambahan dengan dosis yang tepat. Persyaratan tumbuh juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, persyaratan tumbuh tersebut meliputi kebutuhan cahaya, nutrisi, air, CO2

Kandungan Nutrisi Hijauan Pakan Ternak ( BK, SK, PK )

, dan gas-gas lainnya (Intannursiam, 2010).

Menurut Siregar (1994) hijauan pakan ternak yang baru dipotong masih mengandung air 70% - 80% agar hijauan pakan mengalami penyusutan kandungan air menjadi 30% - 40% maka hijauan perlu diangin-anginkan selama 24 jam setelah pemotongan. Kualitas nutrisi bahan pakan merupakan faktor utama dalam memilih dan menggunakan bahan makanan tersebut sebagai sumber zat makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksinya, kualitas nutrisi bahan pakan terdiri atas komposisi nilai gizi, serat, energi, dan aplikasinya pada nilai palatabilitas dan daya cernanya (Amalia, 2000).

(12)

apabila dipatahkan, tujuannya adalah meningkatkan nilai palatabilitas ternak dan menghindari ternak terkena bloat/kembung (Siregar, 1994).

Bahan kering hijauan kaya akan serat kasar, karena terdiri dari kira-kira 20% isi sel dan 80% dinding sel. Dinding sel tersusun atas dua jenis serat yaitu yang larut dalam detergen asam yaitu hemiselulosa dan sedikit protein dinding sel, dan yang tidak larut dalam detergen asam yakni ligno-selulosa, yang sering disebut Acid Detergen Fiber (ADF). Isi sel terdiri atas zat-zat yang mudah dicerna seperti protein, karbohidrat, mineral, dan lemak, sedangkan dinding sel terdiri atas sebagian besar selulosa, hemiselulosa, peptin, protein dinding sel, lignin dan silika. Serat kasar terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika. Serat kasar dipengaruhi spesies, umur dan bagian tanaman (Hanafi, 2004).

Menurut Tillman (1998) jumlah abu dalam bahan makanan sangat menentukan perhitungan BETN. Kombinasi unsur-unsur mineral dalam bahan makanan berasal dari tanaman sangat bervariasi sehingga nilai abu tidak dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan jumlah unsur mineral tertentu atau kombinasi unsur-unsur yang penting. Anggorodi (1979) menyatakan bahwa protein esensial bagi kehidupan karena zat tersebut merupakan protoplasma aktif dalam semua sel kehidupan. Protein mempunyai peranan penting dalam proses pertumbuhan produksi dan reproduksi.

(13)

Pada analisa proksimat lemak termasuk dalam fraksi ekstrak eter. Lemak adalah lipida sederhana yaitu ester dari tiga asam-asam lemak dan trihidro alkohol gliserol. Istilah lemak meliputi lemak-lemak dan minyak-minyak dan perbedaannya adalah pada sifat fisiknya. Lemak merupakan solid atau padat pada temperatur kamar 200

Gambar

Tabel 1. Ciri-ciri utama pupuk organik dan pupuk anorganik
Tabel 2. Kandungan unsur hara dari pupuk kandang Reksa
Tabel 3. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan cair.
Tabel 4. Analisa Kadar Protein KasardanSeratKasar berbagai Jenis Hijauan Makanan Ternak

Referensi

Dokumen terkait

Pupuk bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, pupuk kandang, dan lain-lain) dengan teknologi EM yang dapat digunakan sebagai pupuk organik

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini pada hal-hal yang terkait dengan pengaruh kepemimpinan kepala desa terhadap kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan

5.4 Apabila Penyelenggara bandar udara ( Aerodrome) tidak dapat memenuhi ketentuan atau persyaratan atau prosedur sebagaimana ditetapkan dalam Manual of Standard, Direktorat

Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( JOINT NATIONAL COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD PRESSURE, USA, 1988

Pupuk kompos adalah pupuk organik (dari bahan jerami, pupuk kandang, sampah organik, dll) hasil fermentasi dengan teknologi EM-4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan

Berdasarkan analisa data yang memperoleh skala 3 dikelas eksperimen pada kuis pertama 23,33% dan pada kuis keempat 76,77% sedangkan dikelas kontrol 29,63% pada kuis pertama dan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Swariawan P (2009) menunjukkan, dengan uji statistik spearman rank correlation ditemukan nilai p = 0,014, < α = Ho

Pada saat beban mencapai 18,65 kN terjadi inisiasi retak dan retak mulai menjalar dengan perbedaan sudut yang sangat jelas dari ujung retak awal yaitu mengikuti arah yang