ANALISIS KARAKTERISTIK BAHAN
L1.1 ANALISIS KARAKTERISTIK BAHAN 1. Kadar Air (AOAC 1995)
Cawan alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya, diisi sebanyak 2-3 gram
sampel lalu ditimbang (W1) kemudian dimasukkan kedalam oven suhu 105oC selama 1-2 jam.
Cawan alumunium dan sampel yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam desikator kemudian
ditimbang. Ulangi pemanasan sampai dihasilkan bobot konstan (W2). Sisa contoh dihitung
sebagai total padatan dan air yang hilang sebagai kadar air.
Kadar air (%) = W −W
W ×100%
2. . Kandungan nitrogen (N) dengan metode Kjedahl
Sebanyak 0.25 gam sampel dimasukkan ke dalam labu kjedahl dan ditambahkan 2.5 ml H2SO4
pekat dan 1 g katalis. Larutan tersebut kemudian didestruksi hingga jernih. Selanjutnya
ditambahkan NaOH 40% ke dalam larutan dekstruksi dingin sebanyak 15 ml. Disiapkan pula
larutan penampung di dalam erlenmeyer 250 ml yang terdiri dari 19 ml H3BO3 4% dan indikator
mensel 2-3 tetes. Setelah itu larutan sampel dimasukkan ke dalam labu destilasi. Destilasi
dihentikan apabila tidak ada lagi terbentuk gelembung-gelembung yang keluar pada larutan
penampung. Hasil destilasi kemudian dititrasi dengan H2SO4 0.02 N.
% N = i i − i i x S x x
g x
3. Kandungan karbon (C) (JICA 1978)
Perhitungan kadar karbon didasarkan pada kadar abu dalam bahan. Penentuan kadar abu berdasar
pada prinsip sisa mineral hasil pembakaran bahan organik pada suhu 550oC. Cawan porselen
dikeringkan terlebih dahulu di dalam oven pada suhu 105oC selama 1 jam, kemudian didinginkan
ditimbang contoh sebanyak 2 gam (B), dan dimasukkan ke dalam cawan porselin dan dipijarkan
menggunakan pembakar Bunsen sampai tidak membentuk asap lagi. Kemudian dimasukkan ke
dalam tanur listrik (furnace) pada suhu 550oC selama ± 12 jam. Selanjutnya cawan didinginkan
selama 30 menit pada desikator, dan ditimbang hingga didapatkan berat konstan (C).
Kadar abu (%) = x100%
Kadar C (%) = %− i %− %− i g %
.
4. kadar karbohidrat (by difference)
Pada pengujian kadar karbohidrat total menggunakan metode carbohydrate by difference dengan
rumus:
PERHITUNGAN RASIO C/N
L2.1 PERHITUNGAN KEBUTUHAN NPK
Rasio C/N media = 89.11
Rasio C/N untuk fermentasi = 10 (Syamsu et al 2003)
Tabel 1 Perhitungan Kebutuhan NPK
Parameter Jumlah
Jadi NPK yang ditambahkan untuk 5 liter nira adalah :
12.83 gram x 5000 ml = 64150 gram/ml
= 64.15 gram/liter
L2.2 PERHITUNGAN KADAR MASING MASING N,P,K DALAM KOMPOSISI
Jumlah kadar NPK yang terdapat dalam komposisi pupuk adalah
N : 15% ; P : 15% ; K : 15%
Maka untuk kadar masing masing N, P dan K dalam komposisi adalah
N = x 64.15 gram
Maka N = x 9.62 gram
= 9.62 gram
P = x 64.15 gram
= 9.62 gram
Maka P = x 9.62 gram
= 4.2 gram
K = x 64.15 gram
= 9.62 gram
Maka K = x 9.62 gram
NILAI KALIBRASI ALKOHOLMETER BERDASARKAN
PENGENCERAN
LAMPIRAN 4
NILAI AFR (AIR FUEL RATIO) DARI SETIAP CAMPURAN GASOHOL
L4.1 PERHITUNGAN NILAI AFR GASOHOL E10 (10%BIOETANOL+ 90%PREMIUM)
0.9C8H18 + 0.1 C2H5OH + 11.5 (O2 +3.76 N2) 7.4CO2 + 8.4H2O + 43.428 N2
L4.2 PERHITUNGAN NILAI AFR GASOHOL E15 (15%BIOETANOL+ 85%PREMIUM)
0.85 C8H18 + 0.15 C2H5OH + 11.075 (O2 +3.76 N2) 7.1 CO2 + 8.1H2O + 41.642 N2
L4.3 PERHITUNGAN NILAI AFR GASOHOL E20 (20%BIOETANOL+ 80%PREMIUM)