• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akutansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Akutansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

17 BAB II

PROFIL PT INALUM (Persero) KUALA TANJUNG BATU BARA

A. Sejarah Ringkas

Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari

Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik

mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah

Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.

Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari

Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek

PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak

untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari

listrik yang dihasilkannya.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang

panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini,

pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang

menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium

Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas

Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical

Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd.,

(2)

18

K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi

Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.

Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di

Jakarta kedua belas Perusahaan Penanam Modal Tersebut bersama Pemerintah

Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan aluminium Co, Ltd (NAA) yang

berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 Nopember 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum),

sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta.

Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan,

sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia

dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan

adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut

menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%.

Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia

kemudian mengeluarkan SK Presiden No.5/1976 yang melandasi terbentuknya

Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang

bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek

Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di

Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan

investasi sebesar 411 milyar Yen.

Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1

(3)

19

Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan

asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi

menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia

mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT INALUM (Persero)

resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.

Makna Logo PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

Logo PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara di tunjukkan oleh gambar

berikut :

Gambar 2.1

Logo PT Inalum (Persero) Makna logo adalah sebagai berikut:

a. Gagasan Visual : Stilasi huruf ‘A’ dan ‘I’. Menyimbolkan struktur kimia

dari alumunium, menyiratkan ruang lingkup usaha inalum yakni industri

alumunium.

b. Arah Hologram : Mengarah keatas. Mengekspresikan karakter yang

(4)

20 di Indonesia dan siap bersaing di kancah global.

c. Logotype : Menggunakan font Gotham Bold Lowercase. Memberikan makna

bahwa personifikasi inalum adalah sosok yang disiplin dan professional

(bold), sekaligus ramah dan humaniora (lowercase).

d. Warna Logogram dan Logotype.

Biru : Industri berteknologi canggih

Hijau : Ramah lingkungan

Merah : Kebanggaan bangsa Indonesia

Visi PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

Visi PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara adalah

menjadiPerusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium

TerpaduRamahLingkungan.

MisiPT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara

a. Menjalankan Operasi Peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan,

aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku

kepentingan.

b. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional

melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.

c. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar

melalui program CSR dan PKBL yang tepat sasaran.

d. Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan

(5)

21 B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan pencerminan kebijaksanaan yang

dilakukan guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Struktur

organisasi PT. Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung Batu Bara terbagi

atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT

(6)

22 Gambar 2.2

(7)

23

STRUKTUR ORGANISASI PT INALUM (Persero)

KUALA TANJUNG BATU BARA

Direktrur Utama : Winardi

Direktur Umum & Sumber Daya Manusia : Carry Mumbunan

Direktur Keuangan : Oggy Achmad Kosasih

Direktur Pengembangan dan Bisnis : Harmon Yunaz

Direktur Operasi : Sahala Hasoloan Sijabat

Wakil Manajem : Sahala Hasoloan Sijabat

Administrasi : Eddy Kristanto

Umum & CSR : Wijayanto Djoko L

Administrasi SDM & Welfare : Nugraha M. Toyib

Pengembangan SDM : Moh. Rozak H

Treasury : Robinsong Girsang

Budgeting & Accounting : Afrizal Noorbey

Logistik : Untung Baritno

Proyek Pengembangan : Dante Sinaga

Perencanaan Strategi : Ismadi YS Jenal

Marketing & Sales : Salman Farisi

Reduksi & Penuangan : Aji Rustanto

Karbon : Kusnandar D. Sartono

Pemeliharaan : Dwi Yantho Soetimin

Engineering : Ivan Ermisyam

(8)

24

Pemeliharaan PLTA : Benny Iskandar

Pengawasan Internal : Rainaldy Harahap

Sekretaris Perusahaan : Ricky Gunawan

Legal & Kepatuhan : Satyawarman Tarigan

Pengadaan : Suryadi Munir

Auditor Internal : Yohanes Sigit Subabdriawan

C. Job Description

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi.

2. Komisaris

Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan

perseroan, serta memberikan nasehat kepada direksi.

3. Direksi

Direksi bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk

kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

4. Direktur

Ada 5 direktur dalam setiap departemen perusahaan antara lain :

a.Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia. Melayani dan bertanggung

jawab dengan tugas antara lain :

1. Masalah umum yang berhubungan dengan organisasi perusahaan.

(9)

25

3. Masalah hukum dan peraturan-peraturan.

4. Masalah personalia

5. Hubungan industrial

6. Latihan dan kependidikan

b.Direktur Perencanaan dan Keuangan

Direktur Perencanaan dan Keuangan menangani dan bertanggungjawab

atas tugas antara lain :

1. Pengelolaan dana keuangan perusahaan

2. Akuntansi dan perpajakan

3. Penyajian laporan keuangan

4. Hal-hal yang berkenaan dengan kas dan bank

c.Direktur Bisnis

Direktur bisnis terbagi atas tiga departemen yaitu:

1. Departemen penanganan dan produk

Menangani dan bertanggungjawab atas tugas-tugas antara lain:

a. Pengadaan bahan untuk operasi perusahaan dan prasarana lain

baik impor maupun ekspor

b. Studi pengembangan system pengadaan

c. Riset dan seleksi supplier atau leveransir untuk pengadaan bahan

kebutuhan perusahaan

d. Pejualan barang atau bahann yang sudah tidak dapat terpakai lagi

2. Departemen Penjualan Produk

(10)

26

a. Perencanaan, administrasi, dan pelaksanaan penjualan hasil

produksi

b. Kontrak penjualan hasil produksi

c. Penagihan pembayaran atas penjualan hasil produksi

d. Studi dan riset market salles

3. Depertemen Transportasi

Departemen transportasi menangani dan bertanggungjawab atas

tugas-tugas berikut:

a. Perencanaan, administrasi dan pelaksanaan serta penyempurnaan

sistem transportasi pemasukan bahan keperluan operasi perusahaan

dan pengeluaran hasil produksi untuk dijual.

b. Perencanaan dan pelaksanaan kepabeanan impor dan ekspor

perusahaan.

c. Perencanaan dan pelaksanaan klaim kepada perusahaan asuransi

sehubungan dengan impor bahan.

d. Direktur Produksi

Direktur produksi menangani dan bertanggungjawab atas tercapainya

produksi baik segi kualitas maupun kuantitas.

e. Direktur pembangkit listrik

Direktur pembangkit listrik menangani dan bertanggung jawab

masalah penyediaan dan distribusi dari tenaga listrik yang diterima dari

PLTA siguragura dan tangga keseluruh departemen yang

(11)

27

perawatan dan perbaikan dari peralatan dan fasilitas elektronik, seperti

telepon, computer, dan lain-lain.

5. Seksi jaminan mutu

Seksi jaminan mutu menangani dan bertanggungjawab atas pemeriksaan

dan analisa mutuu bahan baku untuk dipakai dalam proses produksi serta

mutu hasil proses produksi.

6. Seksi akuntansi

Seksi akuntasi adalah petugas yang mencek, menyusun, mengatur, dan

melaksanakan pembayaran atau penerimaan dan bukti akuntansi.

7. Kasir

Kasir adalah petugas yang berfungsi menerima dan membayar uang

(termasuk petugas yang berwenang terhadap kas kecil dan dana cadangan

pembayaran)

8. Seksi keamanan industri

Menangani masalah yang berkenaan dengan keamanan arealPower plant

dan pemukiman karyawan.

Selain itu, adapun job deskripsion pada bagian SFA adalah sebagai

berikut:

1. Bambang Irawan ( Position : Manager, M-1)

a. Memanajemen secara keseluruhan dan akuntabilitas di SFN

b. Persetujuan keseluruhan transaksi dari SFN

c. Manajer keuangan

(12)

28

e. Verifikasi akhir dan pengendalian pembayaran internal dan

eksternal

f. Tugas khusus dari direktur dan DGM/GM dari hal pendanaan

1. Yuko Syahputra (Position : Junior Manager, JM-1)

a. Mengontrol keselulruhan pekerjaan keuangan

b. Verifikasi dan pengendalian kas dan laporan deposito harian untuk

semua W/L

c. Verifikasi dan pengendalian L/C impor

d. Verifikasi dan pengendalian akun untuk ISP, IPP, IMO, & JAO

e. Verifikasi dan pengendalian pembayaran internal dan eksternal

2. Adi Nugroho ( Officer, OF-3)

a. Administrasi dan control L/C impor

b. Pemroses dan verifikasi pertama dari transaksi pembayaran internal

dan eksternal

c. Administrasi dari laporan DHE dan LLD

d. Mempersiapkan dan mengontrol anggaran SFN

e. Pekerjaan khusus dari manager mengenai masalah keuangan.

3. Arta Amaya Doris (Assistant Officer, AO-5)

a. Proyeksi laporan arus kas dan laporan posisi keuangan

b. Pengelolaan dana (transfer, penempatan, dan pertukaran)

c. Pekerjaan khusus dari DGM/GM &M mengenai halpendanaan

4. Irwanto ( Assistant Officer, AO-1)

(13)

29

b. Laporan bulanan koleksi penjualan dan saldo

c. Koleksi penjualan dan pengendali perdagangan A/R

d. Faktur dari pekerjaan layanan

5. Neliana Hutagalung (Assistant Officer, AO-1)

a. Akuntansi penjualan produk dan jasa lainnya (misalnya: sampah

segar, barang yang tidak terpakai, dan bahan pembuangan)

b. Faktur untuk barang/ suku cadang, memuat semua ingot,

pengiriman, distribusi, penghitungan dan survey bekerja dengan

suveryor independent.

c. A/R Kontroler non perdagangan

d. Pengendalian semua sistem pengarsipan dan penyimpanan

e. ISO dan penanganan dokumen non ISO, termasuk hal-hal yang

berkaitan dengan PA

6. Thoyib K.B (Assistant Officer, AO-1)

a. Verifikasi pembayaran ISP harian dan penerimaan, makanan inklusif

dan alokasi BBM untuk M/S

b. Verifikasi pembayaran berkala (non-IDR) dari IPP

c. Verifikasi pajak penghasialan pasal 21

d. Administrasi dan control keseimbangan karyawan pinjaman untuk

semua lokasi kerja

e. Administrasi dan control obligasi tender pengadaan

f. Administrasi biaya pengobatan dan control untuk semua lokasi

(14)

30

g. Administrasi dan pengendalian pembayaran tagihan untuk semua

lokasi kerja

h. Administrasi dari penjualan (ingot dan lain-lain)

i. Hal personal ( daftar hadir, kesejahteraan, dan lain-lain)

j. Membantu Mr. Irwanto mengenai faktur penjualan jasa

7. Siswadi Ngadiman (Senior Clerk, SC-7)

a. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi dari pembayara dan

penerimaan harian ISP , termasuk snack dan alokasi BBM untuk

M/S (internal dan eksternal)

b. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi pembayaran periodic

(non-IDR) dari IPP.

c. Membantu Mr. Toyib mengenai verifikasi pajak penghasilan pasal

21

d. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan pengendalian

kredit untuk keseimbangan karyawan untuk semua lokasi kerja.

e. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan biaya pengobatan

untuk semua lokasi kerja

f. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi dan pembayaran

tagihan untuk semua lokasi kerja

g. Membantu Mr. Toyib mengenai administrasi penjualan ( semua

Ingot dan lain-lain)

h. Membantu Mr. Toyib mengenai data pribadi (daftar hadir,

(15)

31

8. Ratna Julianti Boyman (Clerk, C-7)

a. Kasir kedua

b. Administrasi pelaporan dan RFA

c. Mempersiapkan faktur untuk pengadaan barang/ suku cadang dan

jasa. Import dengan non- L/C

d. Assisten penanganan dokumen ISO dan non ISO

e. Memproses pembayaran periodic

f. Administrasi peraturan dan regulasi

g. Hal urusan umum ( korespondensi, pengarsipan umum, stasioner,

dan sebagainya)

9. Ratih Agustina Parapat (Clerk, C-7)

a. Kasir pertama

b. Mempersiapkan dan administrasi petunjuk remittance

c. Mempersiapkan dan administrasi pernyataan harian dan deposito

d. Rekonsilisasi bank

e. Administrasi korespondensi perbankan

f. Control dan administrasi bank garansi dan garansi lainnya

10. Prayudi Utama (Clerk, C-5)

a. Penerimaan tengah IR/COC untuk bagian dan faktur dokumen.

Dari vendor dan distribusi dan administrasi IR/COC dan faktur

untuk PIC

b. Mempersiapkan dan administrasi dari L/C impor

(16)

32 d. Pengajuan bukti ISP

D. Jaringan Usaha

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun

pembangkit listrik siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan

2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera

Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai

Asahan yang mengalirkan air danau Toba ke Selat Malaka.

Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi

permukaan air danau toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni

1978. Pembangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura

dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh presiden RI, Soeharto

dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara

adat Jepang dan tradisi local. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu

5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada

tanggal 7 Juni 1983. Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak

513MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala

Tanjung.

2.Pabrik peleburan alumunium

Inalum membangun pabrik peleburan alumunium dan fasilitas pendukungnya

diatas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu

(17)

33

Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton alulmunium

pertahun ini dibangun menghadap Selat Malaka. Pembangunan pabrik

peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasi dimulai

pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI,

Soeharto yang didampingi oleh 12 Mentri Kabinet Pembangunan II. Operasi

pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Februari 1982 dan Maret 1982,

alumunium ingot pertama berhasil dicetak.

Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton

Alumunium Ingot meninggalkan Kuala Tanjung menuju Japan untuk

mengekspor produk PT. Inalumdan membuat Indonesia sebagai salah satu

Negara pengekspor alumunium di dunia. Produksi ke satu juta ton berhasil

dicetak pada tanggal 8 Februari 1988, kedua juta ton pada tanggal 2 Juni

1993, ketiga juta ton pada 12 Desembmer 1997, keempat juta ton pada 16

Desember 2003 dan kelima juta ton pada 11 Januari 2011.

Produk Inalum menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam negeri

dan digunakan sebagai bahan baku industry hilir seperti ekstrusi, kabel dan

lembaran alumunium. Kualitas produk inalulm adalah 99,70% dan 99,90%.

Pabrik pelburan alumunium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang

mereduksi alumina menjadi alumunium dengan menggunakan alumina,

karbon, dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik

utama, pabrik Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik penuangan serta fasilitas

pendukung lainnya.

(18)

34

Unit tungku reduksi terdiri dari tiga gedung, masing-masing berukuran

panjang ±640 meter dan lebar 50 meter. Dalam masing-masing gedung

dipasang 170 tungku tipe anoda panggang 175.000 amp dengan kapasitas

produksi 75.000 ton alumunium setiap tahun, demean lisensi dari

Sumitomo Alumunium Smelting Co. Ltd. Tungku terpasang dengan

kapasitas produksi keseluruhan 225.000 ton alumunium setiap tahun.

b.Gedung Karbon

Gedung karbon yang akan memproduksi blok-blok karbon Anoda

yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi terdiri dari tiga bagian,

yaitu Bagian Penangkaian. Dalam bagian karbon mentah yang bertingkat

ini, bahan-bahan baku seperti kokas dan pitch keras diaduk sedemikian

rupa dan dibentuk menjadi blok-blok anoda mentah. Blok-blok anoda

mentah yang dihasilkan dibawa ke bagian pemanggang anoda, dimana

106 tungku tipe riedhammer tertutup dipasang. Blok-blok anoda panggang

ini kemudian dipindahkan kebagian penagkaian dimana anoda panggang

diberi tangkai yang nantinya berfungsi sebagai elektroda pada tungku

reduksi.

c.Bagian Penuangan

Alumunium cair yag dihisap dari tungku reduksi diangkat bagian

penuangan dimana alumunium cair setelah dimurnikan lebih lanjut dalam

tungku-tungku penampungan, dibentuk menjadi ingot-ingot alumunium

dengan berat masing-masing 50LB (22,7 Kg), yang merupakan produksi

(19)

35

buah tungku penampung yang masing-masing berkapasitas 30 ton

pencetak ingot.

3. Produk akhir

Produk yang dihasilkan oleh PT Indonesia Asahan Alumunium adalah

alumunium batangan. Berat per batangnya adalah 22,7kg.PT. Indonesia

Asahan Alumunium (Persero) menghasilkan 2 (dua) jenis kualitas produk,

yaitu 99,90% dan 99,70% . alumunium batangan PT. Inalum terdaftar

pada London Metal Exchange (LME) tanggal 22 September 1987.

Standar Mutu Alumunium Batangan PT Inalum mengacu pada JIS

H2-102, 1968 (Reaffirmed 1974) dan Western, Alumunium Assosiation

Designation and Chemical composition Limits for Unalloyed Alumunium

of Alumunium Association Inc, USA.

E. Kinerja Usaha Terkini

Salah satu persyaratan dari Key player adalah kemampuan untuk melaksanakan

proses kerja dan produksi sebagai sebuah pelayanan dengan metode standar global

yang disebut ISO, yaitu sebuah metode yang berkualitas yang pada prinsipnya

telah dilaksanakan oleh PT INALUM (Persero) sejak berdirinya PT INALUM.

Komitmen perusahaan sejak masa konstruksi dalam kepeduliannya terhadap

lingkugan telah dilaksanakan dimana PT INALUM (Persero) telah memperoleh

Peringkat Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan

(PROPER). Sedangkan untuk SMK3 ( Sistem Manajemen Keselamatan dan

(20)

36

Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT INALUM

(Persero) adalah :

1. Quality Management System (QMS)

PT INALUM (Persero) telah mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001 dari SGS International dan memperoleh 2 (dua) sertifikat,

masing-masing :

No.AU98/1054, Sejak Februari 1998 untuk PLTA.

No.: ID03/0239, sejak April 1998 untuk Pabrik Peleburan.

2. Environmetal Management System (EMS)

Dalam rangka turut melestarikan lingkungan, PT INALUM (Persero)

telah mendapatkan Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen

Lingkungan No.: GB02/55087 sejak April 2002 dari SGS International.

3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

PT INALUM (Persero) telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan

mendapatkan predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 2 (Dua) kali yaitu

pada tahun 2005 & 2008 (Sertifikat No. : 00351/SE/2004 & No.:

00351/SE/2007 untuk PLTA dan Sertifikat No.00352/SE/2004 &

No.:0032/SE/2007 untuk Pabrik Peleburan) dari Kementrian Tenaga Kerja

dan Transmigrasi.

4. PROPER

PT INALUM (Persero) juga telah mendapatkan 3 (tiga) kali peringkat

(21)

37

yaitu pada tahun 2004, 2005 dan 2008 dari Kementrian Lingkungnan Hidup

Indonesia.

5. International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code

Untuk mendeteksi ancaman keamanan dan tindakan pencegahan di

Pelabuhan, PT INALUM (Persero) telah mendapatkan sertifikat ISPS Code

No.: 02/0161- DV tanggal 3 Juni 2005 dari Pemerintah Republik Indonesia.

6. Sahwali Awards

Perusahaan juga menerima Sahwali Awards tentang

EnvironmentallyFriendly Businessman pada tanggal 13 November 1992 dari

Indonesian Enviromental Management and Information Center (IEMIC).

F. Rencana Usaha

Inalum akan menambah kapasitas menjadi 455.000 ton per tahun 2017.

Oleh karena itu Inalum membutuhkan dana senilai US$750 juta untuk

pengembangan tersebut. Adapun saat ini kapasitas alumunium ingot

(batangan) PT Inalulm mencapai 240.000 ton per tahun.

Selain itu Inalum juga ada rencana menggandeng PT Aneka Tambang Tbk

(Persero) membangun refineryalumina di Menpwah, Kalimantan Barat,

berkapasitas 1,2 juta ton alumina per tahun.

BAB III

Gambar

Gambar 2.1 Logo PT  Inalum (Persero)
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara untuk menambah petugas puskesmas Tanjung tiram sesuai dengan posisi yang diperlukan,

Tugas akhir berjudul “Studi Gasifikasi Batu Bara lignite Dengan Variasi Kecepatan Udara Untuk Keperluan Karbonasi ” dapat terselesaikan atas dukungan dari beberapa

Lisa Odillia, Nim. 2122151004, “Inkulturasi Pada Gaya Arsitektur Istana Datuk Lima Laras Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara”. Program Studi Pendidikan Seni Rupa S1,

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research ) yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Tanjung Tiram di kabupaten Batu Bara. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Bagaimanakah pengaruh difusi inovasi penangkapan ikan terhadap peningkatan pendapatan nelayan ke camatan Tanjung Tiram kabupaten Batu Bara”, dimana diperoleh hasil

Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang merupakan perusahaan joint.. venture antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium

EVALUASI TERHADAP KINERJA KONTRAKTOR OUTSOURCING PADA SISTEM MANAJEMEN PEMELIHARAAN PABRIK DI PT INALUM KUALA TANJUNG GELADIKARYA Oleh BAMBANG IRIANTO R NIM 087007062 PROGRAM STUDI

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara untuk menambah petugas puskesmas Tanjung tiram sesuai dengan posisi yang diperlukan,