• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Kadar Homosistein Paternal dan Fragmentasi DNA Sperma pada Pasangan dengan Keguguran Berulang Idiopatik Dini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi Kadar Homosistein Paternal dan Fragmentasi DNA Sperma pada Pasangan dengan Keguguran Berulang Idiopatik Dini"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

xix

CORRELATION OF PATERNAL HOMOCYSTEINE LEVEL AND SPERM DNA FRAGMENTATION IN COUPLE WITH IDIOPATHIC RECURRENT EARLY PREGNANCY LOSS

ABSTRACT

Background: Recurrent pregnancy loss is the most traumatic event for couple in the effort to obtain offspring. Various etiologies from women side have been extensively studied, but more than half of them still remain unknown. Embryo as the result of unification of sperm and oocyte, and any defect in spermatogenesis will also influence the quality of embryo which will determine the fate of the pregnancy. Routine semen analysis failed to support the evidence of influence of defective sperm in recurrent pregnancy loss. Currently, examination of sperm DNA fragmentation has been added to evaluate the quality of sperm beside the routine semen analysis. We hipothesized that high sperm DNA fragmentation play a role in incidence of idiopathic recurrent early pregnancy loss. Beside that the cause of sperm DNA fragmentation are numerous and remain controversial. We would like to know whether paternal hyperhomocysteinemia has impact to high sperm DNA fragmentation and incidence of idiophatic recurrent early pregnancy loss.

Objectives: To find the correlation of paternal homocysteine level with sperm DNA fragmentation in couple with recurrent pregnancy loss.

Methods: An observational prospective analysis study has been conducted by recruiting 40 cases of idiopathic recurrent early pregnancy loss and 40 cases of control from normal fertile population who attended to HFC, Fertility Clinic, Division of Reproductive Endocrinology and Fertility, Department of Obstetric & Gyneacology, Medical School, USU, H.Adam Malik Hospital according to inclusion and exclusion criteria.

Blood and semen sample were collected for routine semen analysis, sperm DNA fragmentation, serum and seminal homocysteine.

The results were analyzed to find the correlation between sperm DNA fragmentation, serum homocysteine, seminal homocysteine and the incidence of idiopathic recurrent early pregnancy loss.

Result: There was a significant correlation between incidence of idiopathic recurrent early pregnancy loss with sperm DNA fragmentation (p<0.05) and

(2)

xx

serum homocysteine (p<0.05). In idiopathic recurrent pregnancy loss subjects significantly have higher DFI (p<0.05). Hyperhomocysteinemia appear to cause significantly increase of sperm DNA fragmentation (p<0.05).

Conclusion: Paternal serum homocysteine and high sperm DNA fragmentation significantly correlate with the incidence of idiopathic recurrent early pregnancy loss.

Keywords : hyperhomocysteinemia, DFI, idiopathic recurrent early pregnancy loss

(3)

xxi

KORELASI KADAR HOMOSISTEIN PATERNAL

DAN DNA FRAGMENTASI DNA SPERMA PADA PASANGAN DENGAN KEGUGURAN BERULANG IDIOPATIK DINI

ABSTRAK

Latar belakang: Keguguran berulang adalah kejadian yang paling traumatis bagi pasangan dalam upaya untuk mendapatkan keturunan. Berbagai etiologi dari sisi perempuan telah dipelajari secara ekstensif, tetapi lebih dari separuhnya tetap tidak diketahui penyebabnya. Embryo sebagai hasil penyatuan sperma dan oosit, dan gangguan dalam spermatogenesis akan mempengaruhi kualitas embrio dan yang akan menentukan nasib luaran kehamilan. Pemeriksaan analisa semen rutin tidak mampu untuk membuktikan adanya pengaruh faktor pria pada keguguran berulang. Saat ini, pemeriksaan fragmentasi DNA sperma disamping analisa semen, telah ditambahkan untuk mengevaluasi kualitas dari sperma. Kami menghipotesa bahwa fragmentasi DNA sperma yang tinggi memainkan peran dalam kejadian keguguran berulang idiopatik dini. Teori penyebab terjadinya fragmentasi DNA sperma beragam dan masih kontroversial. Disini ingin diketahui apakah hiperhomosisteinemia pada pria menyebabkan fragmentasi DNA sperma yang tinggi dan kejadian keguguran berulang idiopatik dini.

Tujuan: Untuk menemukan korelasi homosistein pria dengan kerusakan sperma DNA pada pasangan dengan keguguran berulang.

Metode: Sebuah studi analisis observasional prospektif telah dilakukan dengan merekrut 40 kasus keguguran berulang idiopatik dini dan 40 kasus kontrol dari populasi subur normal yang mengunjungi HFC, Klinik Fertilitas HFC, Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, Departemen Obstetri & Ginekologi, Fakultas Kedokteran, USU, RSUP H. Adam Malik Medan sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Darah dan sampel semen dikumpulkan untuk analisis semen rutin, fragmentasi DNA sperma, homosistein serum dan homosistein semen.

Hasilnya kemudian dianalisis untuk menemukan korelasi antara fragmentasi DNA sperma, homosistein serum, homosistein semen dan kejadian keguguran berulang idiopatik dini.

Hasil: Ada korelasi yang signifikan antara kejadian keguguran berulang idiopatik dini dengan fragmentasi DNA sperma dan homosistein serum

(4)

xxii

(p<0,05). Pada kasus keguguran berulang idiopatik dini secara signifikan didapatkan DFI lebih tinggi (p<0,05). Hiperhomosisteinemia berhubungan dengan meningkatnya fragmentasi DNA sperma secara signifikan (p<0.05).

Kesimpulan: Homosistein serum pria dan fragmentasi DNA sperma tinggi secara signifikan berkorelasi dengan kejadian keguguran berulang idiopatik dini.

Kata kunci: hiperhomosisteinemia, DFI, Keguguran berulang idiopatik

Referensi

Dokumen terkait

Keluaran Jumlah Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 30 Orang Hasil Tersedianya Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 100%. Kelompok Sasaran Kegiatan

The guidelines of this research were: the integrated use between scanner-laser data and digital photogrammetry; the management of the points cloud as first 3d discrete model and its

Sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 51 Tahun 2006 Bab III Pasal 7, pengumpulan ZIS dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a) melalui petugas operasional;

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media video efektif untuk meningkatkan hasil belajar praktik berwudhlu, sehingga perlu adanya kajian- kajain yang berfokus

Gambar 1: Ompung yang akan diberikan tungkot dan sulang-sulang dari pahompu. sebelum mandi dan diusei (diganti pakaiannya dengan

Selanjutnya, dalam buku pedoman pelatihan “Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum: Evaluasi Diri Sekolah” dikemukakan bahwa EDS

Kategori verba kejadian dalam kajian ini diilustrasikan dengan komponen semantis ‘sesuatu terjadi pada sesuatu/seseorang karena seseorang yang lain melakukan sesuatu’.. Verba

a. besar perbandingan gaya aksi dan reaksi bekerja pada benda yang berbeda adalah tidak sama, sehingga perenang yang massanya jauh lebih kecil daripada massa satu kolam air