BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Aneurisma aorta abdominal (AAA) merupakan penyebab kematian tertinggi ke 14, kebanyakan terjadi akibat ruptur yang dramatik. Angka mortalitas keseluruhan dari ruptur AAA sebesar 80 – 90% dibandingkan dengan angka mortalitas 30-hari post-operasi setelah operasi elektif sebsar 3%. Dengan mempertimbangkan keseimbangan antara insidensi dan efektivitas biaya, bahkan penyaringan dilatasi AA pada penderita yang asimtomatik dikombinasikan dengan meningkatnya angka operasi elektif aneurisma dapat menurunkan angka mortalitas. Prevalensi AAA yang relatif rendah pada populasi umum (5.5% pada laki-laki usia di atas 65 tahun) menyiratkan target spesifik populasi resiko tinggi.
AAA dan penyakit jantung koroner (PJK) memiliki faktor resiko umum yang sama, penderita dengan infark miokard akut (IMA) menggambarkan populasi dengan resiko tinggi, sehingga penyaringan untuk lokasi aterosklerotik lain disarankan namun sering terabaikan.
Ultrasound scanning merupakan metode lini pertama untuk penyaringan.
Pemeriksaan ini cepat dan aman dengan sensitivitas dan spesifisitas yang mendekati 100%. Studi sebelumnya telah mengemukakan bahwa penggunaan probe 2,5 MHz pada pemeriksaan trantoraksik ekokardiografi (TTE) merupakan pemeriksaan yang adekuat untuk deteksi dilatasi AA dengan sensitivitas 91 – 94% menggunakan potongan subcostal. (Roshanali F, 2007)
1.2. Pertanyaan Penelitian
Apakah ada perbandingan faktor resiko terhadap dilatasi AA dengan menggunakan diameter AA pada penderita PJK.
1.3. Hipotesis
Adanya perbandingan faktor resiko terhadap dilatasi AA dengan menggunakan diameter AA pada penderita PJK.
1.4.Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum
Mendapatkan data awal terhadap angka kejadian dilatasi AA dengan menggunakan diameter AA di rumah sakitt pada penderita PJK.
1.4.2. Tujuan Khusus
Membandingkan faktor resiko terhadap dilatasi AA dengan menggunakan diameter AA pada penderita PJK di rumah sakit.
1.5. Manfaaat Penelitian 1.5.1 Kepentingan akademik
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat ilmiah dalam mengoptimalkan pemeriksaan penyaringan dilatasi AA pada penderita PJK dengan menggunakan TTE.
1.5.2 Kepentingan masyarakat
Mendapatkan data angka kejadian dilatasi AA dan perbandingan faktor resiko terhadap dilatasi AA terutama pada penderita PJK agar dapat mengoptimalkan tatalaksana penderita dilatasi AA maupun aneurisam AA.