• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Komposit Terbiodegradasikan Dari Polipropilena, Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida Dan Tepung Biji Durian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Komposit Terbiodegradasikan Dari Polipropilena, Polipropilena Tergrafting Maleat Anhidrida Dan Tepung Biji Durian"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Saat ini, ada banyak jenis bahan yang digunakan untuk mengemas makanan diantaranya adalah berbagai jenis plastik, kertas, gelas, fibreboard, aluminium (Syamsir, 2008). Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yakni plastik yang bersifat termoplastik dan termoset. Termoplastik dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain sedangkan jenis termoset apabila telah mengeras maka tidak dapat

dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan sehari-hari adalah bentuk termoplastik, seiring dengan perkembangan teknologi kebutuhan plastik terus meningkat (Amin, S, 2011).

Namun, penggunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai persoalan lingkungan, yaitu tidak dapat didaur ulang dan tidak dapat diuraikan secara alami oleh mikroba di dalam tanah sehingga terjadi penumpukan sampah plastik yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan.

Dewasa ini, penggunaan material komposit sudah banyak dikembangkan dalam dunia industri manufaktur. Material komposit yang ramah lingkungan dan bisa didaur ulang kembali, merupakan tuntutan teknologi saat ini. Salah satu material komposit yang diharapkan di dunia industri yaitu material komposit dengan material pengisi (filler) baik yang berupa serat alami maupun serat buatan. Saat ini bahan komposit yang diperkuat dengan serat merupakan bahan teknik yang banyak digunakan karena kekuatan dan sifat spesifik yang jauh di atas bahan teknik pada umumnya, sehingga sifatnya dapat didesain mendekati kebutuhan (Jones, 1975).

Telah dilakukan berbagai penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan suatu material komposit yang bersifat biodegradabel seperti yang dilakukan oleh (Clemons, 2003) yang membuat suatu material komposit dengan menggabungkan material plastik polipropilena dengan selulosa yang dicampurkan kemudian diproduksi dengan dua cara yaitu dicetak tekan dengan sistem penyuntikan bahan matriks polipropilena (PP) untuk menghasilkan suatu komposit biodegradabel. Selulosa dipilih sebagai bahan pengisi karena

(2)

cetak tekan dan metode penyuntikan didapatkan penurunan sifat elastisitas dengan kenaikan persentase selulosa. Pada hasil metode penyuntikan matriks, didapatkan hasil yang lebih baik pada uji permukaan yang dilakukan, karena susun selulosa lebih teratur dibanding pada metode cetak tekan.

Biji durian merupakan sumber karbohidrat yang cukup tinggi (42,1%) sehingga berpotensi sebagai alternatif pengganti bahan makanan, bahan pengisi atau bahan pengikat.

Rahmi (2012) meneliti tentang pembuatan papan komposit biodegradable dari α

-selulosa ampas tebu Bz 132 (Saccharum officinarum) dan polipropilena dengan menggunakan polipropilena tergrafting maleat anhidrida dan divinil benzena sebagai agen

ikat silang, Dimana dapat disimpulkan memiliki sifat fisik dan sifat kimia yang baik. Dari analisa kemampuannya terurai di alam dengan uji biodegradabel menunjukkan laju persentase biodegradasi dari komposit biodegradabel ini adalah paling tinggi yakni dalam tanah sampah, yang didukung data spektra FTIR setelah biodegradasi yang menunjukkan melemahnya ikatan kimia yang ada pada komposit biodegradabel ini.

Dari uraian tersebut diatas, untuk mengubah sifat non polar polipropilena menjadi bersifat polar dan meningkatkan nilai tambah biji durian sebagai bahan pengisi serta cara untuk mengatasi masalah akibat tumpukan sampah plastik yang tidak dapat terurai oleh tanah, maka dari itu penulis berkeinginan membuat komposit terbiodegradasikan dengan menggunakan polipropilena yang di-grafting dengan maleat anhidrida dan menggunakan tepung biji durian sebagai bahan pengisi (filler) untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanis dari bahan komposit terbiodegradasikan.

1.2.Permasalahan

(3)

1.3.Pembatasan Masalah

1. Bahan polimer yang digunakan adalah polipropilena isotaktik yang di-grafting dengan maleat anhidrida.

2. Dalam penelitian ini pada proses grafting digunakan perbandingan PP : MA : DKP yaitu : 95% : 3% : 2%.

3. Pembuatan komposit terbiodegradasikan dilakukan dengan metode kempa tekan (hot press).

1.4.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakteristik Komposit Terbiodegradasikan dari Tepung Biji Durian, Polipropilena dan Polipropilena tergrafting Maleat Anhidrida.

2. Menemukan cara untuk mengurangi limbah biji durian dan dapat meningkatkan nilai tambah biji durian serta sebagai bahan alternatif yang dapat digunakan untuk pembuatan komposit terbiodegradasikan.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diinginkan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakterisasi komposit terbiodegradasikan dari polipropilena, polipropilena tergrafting maleat anhidrida dan tepung biji durian dan dapat mendorong munculnya pemikiran mengenai cara menyelamatkan lingkungan melalui pembuatan bahan komposit terbiodegradasikan yang dapat terurai di alam sehingga dapat mengurangi dampak polusi dari plastik konvensional.

1.6.Metodologi Penelitian

Penelitian ini berupa eksperimen laboratorium. Ada beberapa tahapan penelitian.

(4)

2. Tahap pertama adalah penyiapan tepung biji durian, biji durian yang telah dipisahkan dengan daging buahnya dicuci sampai bersih, dijemur untuk menghilangkan airnya kemudian dikupas kulit arinya, diiris tipis-tipis lalu dikeringkan, diblender sampai halus dan dijemur untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam pati.

3. Tahap kedua adalah proses grafting menggunakan alat internal mixer dengan perbandingan poliropilena, dikumil peroksida, maleat anhidrida yaitu 95% : 3% : 2% ( berat/berat) pada suhu 1650C dan menghasilkan polipropilena yang telah di-grafting dengan maleat anhidrida (PP-g-MA). Selanjutnya PP-g-MA dimurnikan dengan cara direfluks dengan xilena, diendapkan dengan aseton, disaring dan endapannya dicuci dengan methanol berulang-ulang. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu

1200C selama 6 jam.

4. Tahap ketiga adalah pembuatan bahan komposit terbiodegradasikan dengan proses pengepresan dengan memvariasikan berat tepung biji durian.

5. Tahap keempat yaitu tahapan karakterisasi, untuk karakterisasi yang dilakukan adalah analisis kekuatan tarik (tensile test), analisis kemuluran, analisis termal dengan uji DTA (Differential Thermal Analysis), analisis sifat morfologi dengan uji Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Uji biodegradable.

Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Variabel tetap

Suhu internal mixer pada saat grafting ( 1650C ) Ukuran partikel tepung ( 120 m)

Berat PP-g-MA (0,5 g)

Berat Polipropilena murni (7 g) 2. Variabel bebas

Tepung Biji Durian dengan berat 0,2 g Tepung Biji Durian dengan berat 0,3 g Tepung Biji Durian dengan berat 0,4 g Tepung Biji Durian dengan berat 0,5 g Tepung Biji Durian dengan berat 0,6 g 3. Variabel terikat

Analisa Kekuatan Tarik dan Kemuluran (ASTM D638) Analisa bioderadabilitas komposit

(5)

Analisa FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy)

1.7.Lokasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat segala sesuatu menjadi lebih mudah,begitu juga dengan pekerjaan dengan teknologi sekarang ini pekerjaan akan semakin lebih mudah

Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng

[r]

FNNs (one for source language and the other for target language) to learn bilingual word embeddings so as to make sure that a source word is close to its correct translation in

Dari fenomena-fenomena tersebut peneliti akan melakukan penelitian yang lebih dalam tentang Perilaku Pro-Sosial Mahasiswa Psikologi UNNES ditinjau dari tipe kepribadian introvert

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap craving pada mantan pengguna narkoba.. Populasi penelitian ini adalah mantan

Pengolahan data indikator merumuskan variabel percobaan, siswa yang berada pada kategori tidak terampil sebesar 36,1%, setelah diberi pelatihan dengan model inkuiri

Citra atau image yang berbeda dibenak konsumen antara negara berkembang dengan negara maju yang nantinya akan memunculkan perceived quality yang berbeda pula terhadap produk