• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SILABUS

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

A. Pendahuluan

Secara prinsip, silabus sebagai acuan pengembangan RPP dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat silakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, Kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatana Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pada tingkat SMP yang bertanggung jawab di bidang pendidikan pengembangan silabus disusun dibawah supervisi dinas kabupaten/kota.

B. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan /atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

C. Prinsip Pengembangan Silabus

Pada dasarnya ada delapan prinsip yang harus diikuti dalam mengembangkan silabus pembelajaran yaitu: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dn menyeluruh. Berikut ini keterangan dari delapan prinsip di atas.

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

(2)

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajaer, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6.Aktual dan Konstekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni muthakir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

D. Unit Waktu Silabus

(3)

2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi Dasar untuk mata pelejaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kuriulum.

E. Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah dan lingkungannya.

2. Apabila guru mata pelajaran karena suatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok uru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan di sekolah.

3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas 1 sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs unuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.

4. Sekolah/Madrasah yang belum mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolha-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk secara bersama-sama megembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

(4)

penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim terdiri dari para gurur berpengalaman di bidang masing-masing.

F. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. urutan berdasar hierarki konsep disiplin ilmu dan/ atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

b. keterkaitan antara standarkompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

a. potensi peserta didik;

b. relevansi dengan karakteristik daerah,

c. tingkat perkembangan fisik, Intelektual, emosional, sosial, dan spiritual oeserta didik;

d. kebermanfatan bagi peserta didik;

e. struktur keilmuan;

f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

(5)

3.Mengembangkan Kegiatan Belajar

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensii dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalaui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar membuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengebangan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberi banuan guru agar dapat elaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan secara berurutan yang dilakukan oleh peserta didikuntuk mencapai kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajarn harus sesuai dengan herarki konsep pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur, yaitu kegiatan siswa dan materi. 4. Merumuskan IndikatorPencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

5. Penentuan Jenis Penilaian

(6)

pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a. Penilaian di arahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa

yang bisa dilakukan paserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian berkelanjutan, artinya semua indikator ditagih, hasilnya dianalisis untuk mengetahui kompetensi yang dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Perbaikan proses pembelajaran dan remedial.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.

6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasiwaktu mata pelajaran permingu mefektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan yingkat kepentingan kompetensi dasar.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kmpetensi.

(7)
(8)

PENGEMBANGAN SILABUS

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Oleh: Tri Hartiti Retnowati M.Pd

Makalah disampaikan pada Workshop Tim Pengembang

Kurikulum Berbasis Kompetensi Bagi Guru Kesenian SMP

Di Hotel Yasmin Jl. Jampea No. 5, Makassar

Sulawesi Selatan

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(9)

PENGEMBANGAN RPP

(10)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA I. Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi Dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

 RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan

 Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

(11)

Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

Apabila alokasi waktu yang dibutuhkan dalam RPP lebih dari satu pertemuan, maka tiap pertemuan dirumuskan tujuan pembelajarannya. C. Mencantumkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pembelajaran yang ada dalam silabus, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi.

D. Mencantumkan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

E. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah-langkah-langkah kegiatan pembelajaran di setiap pertemuan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan yang lebih dari satu pertemuan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

F. Mencantumkan Sumber Belajar

(12)

Dalam penilaian terlebih dahulu dirumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi yaitu kompetensi apa saja yang diharapkan dapat dicapai

oleh pesertadidik.

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah atau tugas proyek harus disertai rubrik penilaian, kemudian istilah teknik tes disesuaikan dengan panduan penilaian kelompok mapel estetika.

III. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Standar Kompetensi : ... B. Kompetensi Dasar : ... C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1 Pertemuan 2 dst

D. Materi Pembelajaran E. Metode Pembelajaran

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

(13)

Indikator Pencapaian Kompetensi

Teknik Penilaian Instrumen Bentuk Instrumen Contoh

(14)

Mata Pelajaran : Seni Budaya/Seni Rupa Kelas/Semester : VIII ( tujuh )/1 ( satu )

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )

A. Standar Kompetensi : 2. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

B. Kompetensi Dasar :2.3. Mengekspresikan diri melalui karya seni lukis/ gambar

C. Tujuan Pembelajaran :

Pada akhir pembelajaran peserta didik dapat : Pertemuan 1 :

o Teknik menggambar Ilustrasi

o Menentukan media yang akan dipakai untuk menggambar o Membuat sketsa gambar

Pertemuan 2 :

o Teknik mewarnai

o Mewarnai gambar/sketsa

D. Materi Pembelajaran : Gambar Ilustrasi

E. Metode Pembelajaran : Model pendekatan CTL dan Lifeskill

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 : a. Kegiatan Pendahuluan

o Guru menanyakan teknik-teknik menggambar yang telah dipelajari sebelumnya.

o Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

o Peserta didik melihat tayangan slide/contoh gambar ilustrasi

b. Kegiatan Inti : Peserta didik

o Memilih model dan teknik menggambar dari gambar

yang ditayangkan dengan memperhatikan bentuk dan warna di alam sekitar.

o Menentukan tema gambar ( bila guru memberikan pilihan ).

o Menentukan media yang akan dipakai untuk menggambar

o Berlatih membuat sketsa 1.

(15)

o Guru menanyakan proses pembuatan sketsa dan memberi arahan mengatasi kesulitan

o Peserta didik melihat demontrasi guru berkaitan dengan teknik pewarnaan.

b. Kegiatan Inti :

o Dengan bimbingan guru peserta didik mencoba mempraktikkan teknik pewarnaan

o Proses mewarnai sketsa o

c. Kegiatan Penutup

o Guru memberikan umpan balik terkait hasil karya peserta didik

o Guru memberi tahu materi yang akan dipelajari minggu

o Buku teks ( sebutkan judul dan halaman yang jadi acuan ) o Slide /contoh –contoh gambar ilustrasi

o Peragaan Guru

G. Sumber Belajar : Media Cetak, media elektronik, peragaan Guru

H. Penilaian :

(16)

Aspek-aspek yang dinilai Kriteria Penilaian

1 2 3 4 5

Kesesuaian tema Kreativitas Teknik Orisinalitas

Jumlah 20

Keterangan : 1 = sangat kurang 2 = kurang

3 = cukup 4 = baik

5 = sangat baik

Panduan Penskoran:

Nilai = Jumlah perolehan x 100 % Skor maksimum

..., ...

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(17)

PENGEMBANGAN SILABUS

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Oleh: Tri Hartiti Retnowati M.Pd

Makalah disampaikan pada Workshop Tim Pengembang

Kurikulum Berbasis Kompetensi Bagi Guru Kesenian SMP

(18)

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Gambar

gambar ilustrasi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

XL menawarkan berbagai produk dan layanan telekomunikasi seperti percakapan, SMS , layanan berbasis data dan layanan tambahan lainnya.Untuk mengantisipasi

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam

Tugas perpustakaan umum membangun lingkungan pembelajaran ( learning environment ) dimana anggota komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan

Masing-masing dari soal maupun tugas tersebut akan diamati untuk menjeniskan tugas tersebut ke dalam jenis penilaian autentik yang dinilai sesuai.Di dalam buku

Kesimpulan penelitian ini adalah: Pertama , Kesatuan dalam hubungan kerjasama pelayanan antargereja di Doyo Sentani dapat tercipta apabila semua orang

Penjabaran strategi korporasi adalah berupa kebijakan pembangunan yang merupakan pedoman dan petunjuk awal untuk pembangunan dengan sudut pandang yang sama dalam melihat

Tetapi ada kalanya dimana ketika fungsi hunian memanfaatkan ruang terbuka publik untuk fasilitas parkir yaitu ketika terdapat hajatan dimana lahan parkir yang