13 | P a g e
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP WORK PRODUCTIVITY DENGAN
KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
Doni Irsan
1,
2Aulia Arief Nasution,
3Sunaryo
1,2,3Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Harapan Medan, Medan
doniirsan53@gmail.com1, 2bangnasution79@gmail.com, 3sunaryo.dosen@gmail.com Received: 14 Januari 2021; Accepted: 08 Februari 2021; Published: 25 Februari 2021
Abstract (Indonesia)
Studi bertujuan untuk menentukan Budaya Organisasi Produktivitas Kerja dengan Komitmen Organisasi sebagai variabel moderat. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian santai atau hubungan kausal. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, sampel penelitian ini sebesar 104 responden. Teknik pengambilan sampel diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin sebagai perhitungan teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Pengukuran variabel menggunakan skala interval dari sangat setuju (skor 5) menjadi sangat tidak setuju (skor 1). Analisis data menggunakan teknik statistik seperti uji validitas, uji keandalan, regresi linier sederhana, analisis Regresi Moderator, tes asumsi klasik, uji model (F), uji parsial (t) dan koefisien uji penentuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki efek positif yang signifikan pada produktivitas kerja. Dan komitmen organisasi tidak moderat untuk Budaya Organisasi dalam mempengaruhi Produktivitas Kerja.
Kata kunci : Budaya Organisasi; Work Productivity; Komitmen Organisasi
Abstract (English)
Study aims to determine Organizational Culture of Work Productivity with Organizational Commitment as a moderating variable. This type of research uses casual research or causal relationships. Data collection was carried out using a questionnaire, the sample of this study was 104 respondents. The sampling technique is obtained by using the formula Slovin as a calculation the sampling technique used is random sampling. Measurement of variables using a interval scale from strongly agree (score 5) to strongly disagree (score 1). Data analysis uses statistical techniques such as validity test, reliability test, simple linear regression, Moderating Regression analysis, classical assumption test, model test (F), partial test (t) and the coefficient of determination test. The results of this study indicate that organizational culture has a significant positive effect on work productivity. And organizational commitment does not moderate for Organizational Culture in influencing Work Productivity.
14 | P a g e
Di dalam perusahaan sumber daya manusia (SDM) ialah kunci kesuksesan suatu industri buat tercapainya sasaran serta tujuan yang ditetapkan. Sumber energi manusia wajib berfungsi aktif dalam tiap aktivitas organisasi, sebab sebaik apapun suatu organisasi, sebanyak apapun fasilitas serta prasarana yang dipunyai organisasi, tanpa terdapatnya kedudukan dari karyawan seluruhnya itu tidak hendak berjalan dengan sempurna. Organisasi dibutuhkan sumber daya bermutu serta berkualitas, sebab sumber daya yang bermutu mempunyai kinerja yang baik, sehingga upaya mutu sumber daya sangat berarti buat dicermati oleh pimpinan industri
Tiap perusahaan sering berupaya tingkatkan produktivitas kerja karyawannya supaya bisa tumbuh dan bisa bersaing dari pihak luar. Demi tingkatkan produktivitas karyawan, sehingga butuh dilaksanakan revisi serta kenaikan sumber daya manusia. Namun kerap kali penerapan kenaikan produktivitas tidak tercapai sesuai yang diharapkan Walaupun organisasi mempunyai sumber energi yang bermutu, karyawan belum pasti dapat bisa membagikan hasil kerja yang baik untuk industri bila mereka masih terletak di dalam lingkungan kerja yang kurang menunjang serta tidak mendukung. Apabila keadaan ini masih senantiasa bersinambung maka karyawan akan larut di budaya organisasi yang kurang mendukung pada visi misi organisasi perusahaan.
Ada pula aspek pokok yang diperlukan buat membangun produktivitas yang maksimal ialah komitmen organisasi. Perihal ini diperlukan karena komitmen yang besar akan memperoleh dorongan individu untuk dapat berupaya serta berjuang secara optimal demi kemajuan organisasi serta dirinya. Apabila komitmen tinggi dapat mendorong tumbuh perilaku loyalitasnya, inovatif, kreatif yang diperlukan oleh organisasi supaya bisa mempertahankan serta menumbuh kembangkan loyalitasnya. Kebalikannya, apabila orang yang mempunyai komitmen organisasi rendah bisa menimbulkan penyusutan produktifitas, semacam absensi tidak tertib, terlambat masuk kerja, cepat kembali kantor, selalu rehat, serta bermalasan.
Budaya di perusahaan tersebut sebenarnya dipengaruhi oleh produktivitas karyawan itu sendiri. Pemahaman para pimpinan maupun karyawan pada pengaruh budaya organisasi perusahaan bisa memberikan semangat buat mempertahankan serta meningkatkan budaya organisasi di perusahaan tersebut yang merupakan daya dorong yang kokoh buat kemajuan organisasi perusahaan. apabila pemimpin perushaan bisa meningkatkan semangat kerja, maka Budaya organisasi perusahaan bakal menumbuh kembangkan rasa tanggung jawab yang besar dalam diri karyawan sehingga bisa memotivasi buat menunjukkan kinerja yang memuaskan, tercapainya tujuan yang lebih baik, dan bakal memotivasi semua anggotanya buat tingkatkan produktivitas kerjanya.
KAJIAN PUSTAKA Budaya Organisasi
Pemakaian istilah budaya organisasi mengacu pada perusahaan, karena umumnya perusahaan itu ialah sesuatu bentuk organisasi, yakni kerja sama antara sebagian orang yang membentuk kelompok maupun satuan sistem kerja tertentu. Menurut (Schein, 2010) mendefinisikan budaya organisasi ialah sistem anggapan dasar yang ditentukan ataupun dibesarkan sekelompok orang pada saat mereka belajar tentang gimana cara
15 | P a g e
sehingga dianggap legal untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai metode yang pas buat berfikir, memandang, merasakan serta membongkar permasalahan. Dan menurut (Kinicki & Fugate., 2013) budaya organisasi yakni seperangkat bersama, diambil buat membagikan anggapan implisit bahwa kelompok yang memegang serta yang memastikan bagaimana metode pandang, metode berpikir, serta bereaksi terhadap berbagai macam lingkungan.
Work Productivity
Produktivitas berasal dari bahasa Inggris, productive yang maksudnya menciptakan, creative yang maksudnya kekuatan ataupun keahlian dalam menciptakan suatu dalam organisasi yang kreatif. Produktivitas kerja yang dihasilkan merupakan bentuk dari tujuannya. Jadi, produktivitas sangat berarti buat tingkatkan kesejahteraan nasional. (manullang k. dan andreas g. Munthe. 2013) mengatakan kalau pada dasarnya produktivitas kerja ialah perilaku mental yang mempunyai semangat dalam bekerja keras serta mau memiliki kerutinan buat melaksanakan perbaikan. Perwujudan perilaku mental tersebut berkaitan dengan diri sendiri yang dapat dicoba dengan tingkatkan pengetahuan, disiplin, keahlian, intensitas dalam bekerja serta upaya individu, sedangkan yang berhubungan dengan pekerjaan bisa dicoba melalui manajemen serta tata cara kerja efisien, teknologi yang lebih mutahir serta tepat waktu. Bagi (j. Ravianto 2013) produktivitas kerja karyawan merupakan perbandingan antara pencapaian yang sudah dicapai dengan peran dan karyawan di organisasi per satuan waktunya. Dalam penafsiran tersebut sudah menunjukkan kalau ada kaitan antara pencapaian kerja dengan waktu diperlukan buat menciptakan suatu produk dari seseorang tenaga kerja.
Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi ialah perilaku ataupun sikap seorang pada organisasi dalam wujud kesetiaan atau loyalitas serta pencapaian visi, misi, serta tujuan suatu organisasi. Seseorang bisa dibilang mempunyai komitmen yang besar kepada organisasi ini, bisa dikenali melalui identitas keyakinan serta penerimaan yang mempengaruhi terhadap misi serta nilai organisasi, dorongan hati yang kokoh supaya berbuat demi organisasi serta mempunyai kemauan yang kokoh buat senantiasa jadi anggota organisasi di industri tersebut. Menurut (Robbins S.P. & Judge T. A., 2011) mereka menjelaskan komitmen bagaikan peristiwa dimana seseorang memihak pada organisasi dan tujuannya karena memiliki niat buat mempertahankan atau menjaga keangotaannya dalam organisasi.
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Budaya Organisasi Work Productivity
16 | P a g e
Independent Variabel : Budaya Organisasi Variabel Moderator : Komitmen Organisasi.
Hipotesis Penelitian
H1 = Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Work Productivity.
H2 = Komitmen Organisasi memperlemah antara Budaya Organisasi terhadap Work Productivity.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang penulis gunakan kali ini menggunakan metode kausal atau hubungan sebab akibat. Populasi pada penelitian ini berjumlah 140 karyawan dan sampel berjumlah 104 sampel dengan metode slovin.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabel Demografi Keterangan Frekuensi Persentase (%) Jenis kelamin Perempuan Laki-laki 22 82 21,15% 78,85%
Usia < 25 Tahun 14 13,46% 26-30Tahun 53 50,96% 31-36 Tahun 31 29,81% > 37 Tahun 6 5,77% Agama Islam 73 70,19 Kristen 26 25,00 Hindu 0 0,00 Buddha 5 4,81 Lama Bekerja <3 Tahun 6 5,77 4-8 Tahun 16 15,38 >9 tahun 82 78,85
Sumber : Data Diolah (2020) Uji Validitas
Tabel 2 .Hasil Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan r-Hitung r-Table Keterangan Budaya Organisasi (X) Q 1 0,628 O,176 Valid Q 2 0,614 Q 3 0,453 Q 4 0,684 Q 5 0,598 Q 6 0,505
17 | P a g e Q 7 0,525 Q 8 0,644 Q 9 0,464 Q 10 0,387 Q 11 0,697 Q 12 0,496 Q 13 0,587 Work Productivity (Y) Q 1 0,545 O,176 Q 2 0,548 Q 3 0,592 Q 4 0,535 Q 5 0.296 Q 6 0.550 Q 7 0.652 Q 8 0.487 Q 9 0.622 Q 10 0.521 Q 11 0.340 Q 12 0.431 Komitmen Organisasi (Z) Q 1 0.508 O,176 Q 2 0,577 Q 3 0,560 Q 4 0,837 Q 5 0,846 Q 6 0.621
Sumber : Data Diolah (2020)
Hasil pengetesan penelitian ini memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,176). Maka bisa disimpulkan seluruh instrumen question setiap variabel valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha Ketentuan Keterangan Budaya Organisasi (X) 0,847 0,60
Reliabel
Work Productivity (Y) 0,869 0,60
Komitmen Organisasi (Z) 0,766 0,60
Sumber : Data Diolah (2020)
Nilai pada Cronbach's alpha diatas 0.60. Maka semua instrument dinyatakan reliabel, sehingga seluruh item bisa dipakai dalam penelitian.
18 | P a g e
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Normalitas Kolmogorov –
Sumirnov Z Asymp.Sig (2-Tailed) Sig Keterangan Model 1 1.242 0,091 > 0.05 Normal Model 2 1,074 0,199
Sumber : Data Diolah (2020)
Membuktikan bahwa nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05, kesimpulannya data tersebut berdistribusi normal.
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas
Tolerance VIF Keterangan X ,993 1,007 Tidak ada Multikolinieritas Z ,993 1,007
Sumber : Data Diolah (2020)
Hasil analisis dapat diketahui variabel budaya organisasi pada nilai tolerance 0,993 > 0,1, serta nilai VIF 1,007 < 10). Hasil pada variabel komitmen organisasi sama dengan budaya organisasi. Maka hasil diatas disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada masing-masing variabel.
Tabel 6. Hasil Uji Heterokedastisitas
Signifikansi Absut
Residual Keterangan Model 1 0,064
Tidak Terjadi Heterokedastisitas Model 2 0,497
Sumber : Data Diolah (2020)
Pengujian heterokedastisitas ini menggunakan uji glejser dengan meregresikan antara interaksi variabel bebas dengan variabel terikat. Bisa dilihat di tabel 6 menunjukkan nilai signifikansi dari setiap model lebih besar 0.05, bisa disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas.
Persamaan Model
Tabel 7. Hasil Uji Persamaan Model
Unstandardized Coefficients B Std.Error Model 1 X 0,100 ,035
Z -0,268 ,086 Model 2 X 0,035 ,040
19 | P a g e
positif. Maka model penelitian dalam persamaan regresi linear sederhana ini dapat dijelaskan :
1. Jika nilai budaya organisasi ditingkatkan maka produktivitas kerja mengalami peningkatan sebesar 0,100. 2. Jika nilai komitmen organisasi menurun maka produktivitas kerja mengalami penurunan sebesar 0.268.
Dan dilihat dari persamaan linear model 2, bahwa hubungan penelitian ini didapatin hubungan linear positif. Maka model penelitian dalam persamaan regresi linear sederhana ini dapat dijelaskan jika nilai Budaya Organisasi ditingkatkan maka komitmen organisasi mengalami peningkatan sebesar 0,035.
Koefisien Determinasi
Tabel 8. Koefisien Determinasi
Variabel Independen R R Square Adjusted R Square
Model 1 Budaya Organisasi_
Produktivitas Kerja 0,375 0.140 0,123
Sumber : Data Diolah (2020)
Pada tabel 8 dijelaskan nilai R2 adalah sebesar 0.140 , maka mengartikan budaya organisasi terhadap
produktvitas kerja adalah sebesar 14,0% sedangkan sisanya 86,0%, kemudian sisanya dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.
Uji F (Model)
Tabel 9. Hasil Uji F (Model)
Variabel Independen Variabel Dependent F Sig Model
1 Budaya Organisasi Produktivtias Kerja
8,242 0,000
Sumber : Data Diolah (2020)
Diketahui bahwa tabel 9 didapatin nilai signifikansi uji F sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05. Maka bisa didapatin budaya organisasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Uji t
Tabel 10. Hasil Uji t
Constanta T Sig
X 51,507 2,849 0,005 Z -3,126 0,002
20 | P a g e
0.005, Dan hasil output spss diatas nilai t hitung variable budaya organisasi adalah 2.849. karena nilai t hitung > t table (2,849 > 1.660), maka disimpulkan hipotesis diterima.
Diketahui nilai signifikansi (sig) variable komitmen organisasi (Z) sebesar 0.002, Pada hasil output spss nilai pada t hitung variable komitmen organisasi adalah -3.126. karena nilai nilai t hitung < t table (-3.126 > 1.660), maka disimpulkan hipotesis diterima.
Uji Pengaruh Moderasi (MRA)
Tabel 10. Hasil Uji Secara MRA
Variabel Independen_
Variabel Dependen Constanta Unstandardized Coefficient Sig
Komitmen Organisasi memoderasi Budaya Organisasi
ke Produktivitas Kerja 0,966 0,017 0,759
Sumber : Data Diolah (2020)
Berdasarkan Pengujian menggunakan SPSS diperoleh hasil pengujian interaksi komitmen organisasi memoderasi budaya organisasi terhadap produktivitas kerja menunjukkan nilai constanta sebesar 0,966 dan nilai
unstandardized coefficient sebesar 0,017 dengan signifikansinya sebesar 0,759. Hal ini berarti komitmen
organisasi tidak memoderasi budaya organisasi terhadap work productivity, sebab nilai signifikansi 0,759 lebih besar dari 0,05.
Pembahasan
Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Work Productivity
Berdasarkan pada penelitian ini maka budaya organisasi berpengaruh positif terhadap work productivity. Hasil pengolahan ini dapat dilihat bahwa hasil t hitung didapatin memakai spss 20 dengan nilai 2.849 > 1.660 dengan nilai signifikansi 0,05 menunjukkan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap work productivity.
Hasil ini didukung dengan penelitian terdahulu dari (Gabriella et al., 2019) yang menyatakan bahwa Budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan. Kemudian menurut (Novianti Agustin, 2015) menyimpulkan Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap produktivtitas kerja karyawan. Lalu menurut (Agus Anas Fuadi, 2014) menyimpulkan bahwa Budaya organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap produktivitas kerja.
Maka hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap work
21 | P a g e
Variable Moderating
Pada hasil penelitian ini bisa disimpulkan bahwa komitmen organisasi bukan variabel moderating. Berdasarkan hasil pengolahan data primer didapat pada uji moderating regression analysis (MRA) didapatkan nilai koefisien sebesar 0.017 dengan nilai segnifikansi sebesar 0.759. Ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara variabel Z terhadap variabel X dan variabel Y atau dapat dikatakan bahwa komitmen organisasi tidak memoderasi antara budaya organisasi terhadap work productivity. Ini dikarenakan juga hasil uji MRA didapatkan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha penelitian. Hasil ini berbanding terbalik pada penelitian terdahulu menurut (Agus Anas Fuadi, 2014) Menyimpulkan bahwa komitmen organisasi memperlemah pengaruh antara budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja.
Maka hasil penelitian ini bahwa Komitmen Organisasi bukan variabel moderating bagi Budaya Organisasi dalam mempengaruhi Work Productivity
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka kesimpulannya ialah : 1. Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap work productivity.
2. Komitmen Organisasi bukan variabel moderating dalam mempengaruhi budaya organisasi terhadap work
productivity. SARAN
Berdasarkan pada kesimpulan tersebut, maka penulis ingin menyampaikan kesimpulan yang berguna untuk masukan kepada pihak-pihak dibawah ini :
1. Bagi Perusahaan
Budaya organisasi yang sudah diterapkan sudah dilaksanakan dengan baik. Namun, tetap melakukan evaluasi terhadap budaya organisasi secara terus menerus yang akan dibuat sehingga mempunyai karakter tersendiri dibandingkan dengan perusahaan lain.
2. Bagi Karyawan
Produktivitas kerja yang ada sudah dilaksanakan dengan baik, namun demikian sebaiknya tetap melakukan peningkatan kemampuan secara terus-menerus agar produktivitas kerja dapat meningkatkan lebih baik lagi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapakan bisa jadi bahan rujukan untuk riset selanjutnya, serta diharapkan dapat melaksanakan riset yang bersangkut paut dengan faktor yang mempengaruhi work productivity. Dengan cara menambahkan variabel riset, serta menganti objek riset pada perusahaan tertentu.
22 | P a g e
Agus Anas Fuadi. (2014). Pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja guru dengan komitmen organisasi sebagai moderating. Informatika, 1(2), 2337–5213. Gabriella, Lengkong Victor P. K., & Dotulong Lucky O. H. (2019). Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya
Organisasi, Dan Karakteristik Organisasi Terhadap Produktivitas Karyawan Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Manado Tikala. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(2), 2531–2540. https://doi.org/10.35794/emba.v7i2.23550
Kinicki, A., & Fugate. (2013). Organizational Behavior: Key Concepts, Skills and Best Practices. 5th Edition. New
York: McGraw-Hill Education.
Kiki Ernawati (2017).” Pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan non medis di rumah sakit islam Siti Aisyah Madiun Tahun 2017.”Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun. Novianti Agustin. (2015). Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Komitmen Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan ( Studi Pada PT Astra International Tbk Daihatsu Cabang Majapahit Semarang ). Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, 4(4), 208–219.
Robbins S.P. & Judge T. A. (2011). “organizational behavior”. edisi empat belas,Pearson education inc, new
jersey 2011.
Schein, E. H. (2010). Organizational culture and leadership (Vol. 2). John Wiley & Sons.
Septiana Nur Faidah, (2016) Pengaruh Budaya Organisasi dan Struktur Organisasi Terhadap Implementasi Sistem Informasi Akuntansi dan Dampaknya Pada Kualitas Informasi (Survei pada BUMN Sektor Transportasi di Kota Bandung). Skripsi (S1) thesis, Fakultas Ekonomi Unpas Bandung.
Zahrah Ayuni (2017).” Pengaruh Komitmen Organisasi,disiplin kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan (studi kasus pada PT. Farrasindo Perkasa).”Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.