1
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA
PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN KABUPATEN CIREBON
SKRIPSI
EVA AZIZAH NPM :108020065JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNSWAGATI CIREBON Abstrak
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan kompetensi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon. Karena pada dasarnya setiap organisasi sangat tergantung dari kinerja yang dihasilkan oleh pegawainya.
Metode yang digunakan adalah metode asosiatif, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dua variabel atau lebih. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian, dan hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini dibuktikan dengan hasil thitung > ttabel atau 4,440 > 2,000 dan besarnya
pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sebesar 24,4% dan sisanya sebesar 75,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar yang variabel yang digunakan. 2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kompetensi terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini dibuktikan dengan hasil uji thitung > ttabel atau 7,019 > 2,000 dan
besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sebesar 44,7% dan sisanya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan. 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan dan kompetensi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Cirebon, hal ini didukung oleh hasil uji F yaitu Fhitung > Ftabel atau
29,861 > 3,15, dimana pengaruh kepemimpinan dan kompetensi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai sebesar 48,2% dan sisanya 51,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan.
2 A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian
Sumber daya terpenting bagi organisasi adalah sumber daya manusia, yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat dan kreatifitas mereka pada organisasi. Karena itu kinerja organisasi baik itu organisasi bisnis walaupun organisasi pemerintah, tidak terlepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini factor penempatan pegawai atau karyawan sebagai sumber daya manusia dalam bidang tugas tertentu dalam organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang dapat yang dapat memotivasi kerja, meningkatkan kinerja individu yang pada akhirnya meningkatkan kinerja organisasi.
Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin yang efektif akan meningkat, bila organisasi dapat mengidentifikasikan prilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif organisasi, berbagai perilaku dan teknik tersebut akan dapat dipelajari.
Betapa pentingnya kinerja bagi perusahaan sehingga pengembangan karyawan berbasis kompetensi merupakan salah satu upaya dapat meningkatkan kinerja, karena pengembangan karyawan berbasis kompetensi merupakan salah satu upaya dapat meningkatkan kinerja, karena pengembangan karyawan berbasis kompetensi merupakan wujud perhatian dan pengakuan perusahaan atau pimpinan kepada karyawan yang menunjukan kemampuan kerja, kerajinan, dan kepatuhan serta disiplin kerja.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Cirebon.
2. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Cirebon.
3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan dan kompetensi secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Cirebon.
3. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1 H1 2 : 3 Diduga kepemimpinan berpengaruh Poisitif terhadap kinerja pegawai
4 H2 5 : 6 Diduga kompetensi berpengaruh Poisitif terhadap kinerja pegawai
3 7 H3 8 : 9 Diduga kepemimpinan dan kompetensi secara simultan
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai B. Metodologi
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas {Independent Variable)
Yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas {dependent variable). Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepemimpinan (X1) dan kompetensi (X2).
b. Variabel Terikat {Dependent Variable)
Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain
{independent variable). Variabel terikat yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kinerja pegawai. 2. Definisi Operasional Variabel
a. Kepemimpinan (X1)
Kepemimpinan adalah kegiatan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Kompetensi (X2)
Kompetensi adalah mengacu kepada atribut dan karakteristik seseorang yang membuatnya berhasil dalam pekerjaanya.
c. Kinerja Pegawai (Y)
Kinerja pegawai adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu.
3. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas/karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Responden yang akan diteliti dalam peneltiian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon yang berjumlah 63 pegawai.
Sedangkan pengertian sampel itu sendiri menurut Sugiyono (2010:117) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Dalam menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2010:57) mengemukakan bahwa “sampel jenuh adalah dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel.”
Berdasarkan keterangan diatas, maka jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 63 responden.
4 4. Sumber Data Penelitian
Data yang dikumpulkan untuk melakukan penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan (Nazir,2003;175) adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian secara langsung ke tempat penelitian dengan maksud memperoleh data primer. Data primer ini diperoleh dengan cara:
a. Observasi
Suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati dan meninjau secara langsung.
b. Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan responden yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
c. Kuesioner
Daftar pertanyaan atau kuesioner yang disebarkan dengan disertai alternatif pendapat responden yang telah disediakan dan diberi bobot nilai (skala likert).
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi literatur-literatur yang ada untuk ditelaah serta catatan yang diperoleh di bangku kuliah maupun mass media lainnya. Penelitian ini dapat digunakan untuk mendapatkan data-data sekunder dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian tersebut. Peneliti mencoba untuk melaksanakan analisis yang kemudian akan diambil kesimpulan dan saran-saran dengan batas kemampuan peneliti.
5. Metode Analisis Data a. Uji Validitas
Di dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji validitas, karena alat ukur yang digunakan berupa kuosioner. Menurut Husein Umar (2005:179), mengemukakan bahwa “Validitas adalah untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur”.
Menurut Husein Umar (2005 : 180) menyatakan bahwa “Uji validitas ini dilakukan pada setiap butir pertanyaan“.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Husein Umar (2005 : 207), mengemukakan bahwa “Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukuran di dalam mengukur gejala yang sama”. Untuk mengukur reliabilitas dapat dilakukan dengan uji Statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 dan seterusnya.
5 c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Teknik analisis korelasi dan regresi memerlukan data yang mempunyai distribusi (sebaran) normal. Untuk itu sebelum dilakukan analisis, maka data yang akan diolah harus diuji normalitasnya terlebih dahulu. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah distribusi data normal dilakukan dengan analisis grafik. Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-Plot.
Menurut Santoso (2005 : 142) mengemukakan bahwa:
a. “Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas”.
Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program statistika
SPSS 19.0 for windows.
2) Uji Multikolineritas
Menurut Bhuono (2005 : 58), mengemukakan bahwa:
“Deteksi multikolineritas pada statu model dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain :
a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1/ Tolerance, VIF maka semakin rendah Tolerance.
b. Jika nilai koefisien antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70 maka model dapat dikatakan bebas dari asumsi klasik multikolineritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolineritas.
c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R-Square di atas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka ditengarai model terkena multikolineritas”.
Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program statistika
6 3) Uji Autokorelasi
Cara mudah mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan Durbin Watson. model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No Autocorelasi.
Hipotesis yang akan di uji adalah : Ho : Tidak ada autokorelasi (r = 0) Ha : Ada autokorelasi (r 0)
Kaidah Keputusan Durbin-Watson
Interval Keputusan jika
Tidak ada Autokorelasi positif Tolak H0 0 < d < dL
dL < DW < du Tidak ada dL ≤ d < du
dU < DW < 4 dU Tolak H0 4-dL < d < 4
4 dU < DW < 4 - dL Tidak ada 4-du ≤ d ≤ 4-dL
4 dL < DW Terima H0 du < d <4-du
4) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Bhuono (2005 : 62), menyatakan bahwa:
“Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heterosdastisitas jika:
a). Titik-titik data menyebar dari atas dan di bawah atau disekitar angka 0.
b). Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
c). Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali”.
d. Analisis Regresi
1) Analisis Regeresi Sederhana
Analisis Regresi sederhana digunakan untuk menghitung Hubungan fungsional satu variabel independent dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi Linier sederhana adalah:
Sumber : Husein Umar Dimana:
Y = Varabel tidak bebas X = Variabel bebas
a = Nilai intercept (konstan) b = Koefisien arah regresi
7 Koefisien korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan 0,00-0,19 Sangat Rendah
0,20-0,39 Rendah
0,40-0,59 Sedang
0,60 - 0,79 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat 2) Analisis Regresi linier Berganda
Analisis Linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan kompetensi terhadap kinerja pegawai. Analisis linier berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independenya minimal 2. Bentuk persamaan regresinya adalah :
Sumber : Husein Umar Keterangan : X1 = Variabel independent X2 = Variabel independent Y = Variabel Dependent A = Bilangan konstan b1b2 = Koefisien Regresi n = Periode waktu
C. Hasil dan Pembahasan 1. Pengujian Instrumen a. Uji Validitas
Hasil SPSS Validitas Kepemimpinan (X1) Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted P1 14.03 6.515 .723 .671 P2 14.11 8.810 .337 .796 P3 14.17 6.985 .554 .735 P4 14.13 6.887 .679 .690 P5 14.10 7.894 .470 .761
Dari output diatas terlihat bahwa pada kolom Corrected Item
Total Correlation diperoleh uji validitas instrumen pernyataan
variabel kepemimpinan tersaji pada tabel dibawah ini: Hasil Validitas Kepemimpinan (X1)
Butir pertanyaan R-Hitung R-Tabel (5%) Hasil 1 0.723 0,248 Valid 2 0.337 0,248 Valid Y = a + b1X1 + b2X2 + e
8
3 0.554 0,248 Valid
4 0.679 0,248 Valid
5 0.470 0,248 Valid
Berdasarkan pada tabel diatas tampak bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua pernyataan untuk variabel kepemimpinan (X1) adalah valid.
Hasil SPSS Validitas Kompetensi (X2) Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted P1 14.25 9.741 .783 .840 P2 14.35 9.715 .640 .870 P3 14.56 8.993 .713 .854 P4 14.30 9.762 .762 .844 P5 14.48 9.060 .696 .858
Dari output diatas terlihat bahwa pada kolom Corrected Item
Total Correlation diperoleh uji validitas instrumen pertanyaan
variabel kompetensi tersaji pada tabel dibawah ini: Hasil Validitas Kompetensi (X2)
Butir pertanyaan R-Hitung R-Tabel (5%) Hasil 1 0.783 0,248 Valid 2 0.640 0,248 Valid 3 0.713 0,248 Valid 4 0.762 0,248 Valid 5 0.696 0,248 Valid
Berdasarkan pada tabel diatas tampak bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua pernyataan untuk variabel kompetensi (X2) adalah valid.
Hasil SPSS Validitas Kinerja (Y)
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted P1 29.05 30.530 .479 .883 P2 29.06 28.157 .713 .861 P3 28.68 31.446 .590 .872 P4 29.00 31.806 .428 .885 P5 28.84 29.071 .679 .864 P6 29.02 29.403 .716 .861 P7 29.08 27.881 .802 .852 P8 28.68 31.446 .590 .872 P9 29.03 28.386 .689 .863
Dari output diatas terlihat bahwa pada kolom Corrected Item
Total Correlation diperoleh uji validitas instrumen pertanyaan
9 Hasil Validitas Kinerja (Y)
Butir pertanyaan R-Hitung R-Tabel (5%) Hasil 1 0.479 0,248 Valid 2 0.713 0,248 Valid 3 0.590 0,248 Valid 4 0.428 0,248 Valid 5 0.679 0,248 Valid 6 0.716 0,248 Valid 7 0.802 0,248 Valid 8 0.590 0,248 Valid 9 0.689 0,248 Valid
Berdasarkan pada tabel diatas tampak bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua pernyataan untuk variabel Kinerja (Y) adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan (X1) Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .776 5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi (X2) Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .879 5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .881 9
Berdasarkan pada tabel di atas tampak bahwa nilai rtabel > 0,60 artinya seluruh variabel yang digunakan adalah reliabel.
2. Deskripsi Data Penelitian
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Hasil Regresi Linear Sederhana
Variabel Kepemimpinan (X1) Terhadap Kinerja (Y)
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .494a .244 .232 5.342
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
10 kepemimpinan terhadap kinerja pegawai adalah sedang, adapun R Square (koefisien determinan) sebesar 0.244 artinya bahwa derajat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai rendah, sedangkan R square sebesar 24,4% variasi dari kinerja dapat diterangkan oleh kepemimpinan dan sisanya sebesar 75.6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan.
Hasil Interpretasi
variabel Kepemimpinan (X1)terhadap Kinerja (Y)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 16.523 3.673 4.498 .000 Kepemimpinan .909 .205 .494 4.440 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh interprestasi dari regresi sederhana adalah sebagai berikut :
Y = 16,523 + 0,909 X1
Artinya :
1. Berdasarkan persamaan diatas, jika x1 = 0 maka Y sebesar 16,523.
Artinya jika kinerja pegawai tidak dipengaruhi oleh variabel Kepemimpinan, maka kinerja pegawai adalah 16,523.
2. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika Kompetensi meningkat
satu kali satuan, maka nilai kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,909 pada konstanta 16,523.
Hasil Regresi Linear Sederhana
Variabel Kompetensi (X2) Terhadap Kinerja (Y)
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .668a .447 .438 4.571
a. Predictors: (Constant), Kompetensi b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel diatas R 0,668 artinya bahwa hubungan Kompetensi terhadap kinerja pegawai adalah kuat, adapun R Square (koefisien determinan) sebesar 0.447 artinya bahwa derajat pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sedang, sedangkan R
square sebesar 44,7% variasi dari kinerja dapat diterangkan oleh
kompetensi dan sisanya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan.
11 Hasil Interpretasi
variabel Kompetensi (X2) terhadap Kinerja (Y)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13.204 2.816 4.689 .000 Kompetensi 1.076 .153 .668 7.019 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh interprestasi dari regresi sederhana adalah sebagai berikut :
Y = 13,204 + 1,076 X2
Artinya :
1. Berdasarkan persamaan diatas, jika x2 = 0 maka Y sebesar 13,204.
Artinya jika kinerja pegawai tidak dipengaruhi oleh variabel kompetensi, maka kinerja pegawai adalah 13,204.
2. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika motivasi meningkat
satu kali satuan, maka nilai kinerja pegawai akan meningkat sebesar 1,076 pada konstanta 13,204.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .706a .499 .482 4.386
a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel diatas nilai Adjusted R Square = 0,482 artinya bahwa kinerja pegawai hanya diterangkan oleh kepemimpinan dan kompetensi sebesar 48,2% sedangkan sisanya 51,8% dipengaruhi faktor lain yang tidak diamati.
Hasil interpretasi Regresi Linear Berganda
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.160 3.375 2.418 .019 Kepemimpinan .465 .186 .253 2.496 .015 Kompetensi .900 .163 .559 5.521 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh interprestasi dari regresi sederhana adalah sebagai berikut :
Y = 8,160 + 0,465 X1 + 0,900 X2
Artinya :
1. Berdasarkan persamaan diatas, jika x1 dan X2 = 0, maka nilai Y sebesar 8,160. Artinya jika kinerja pegawai tidak dipengaruhi oleh kedua variabel, maka kinerja karyawan adalah 8,160.
12 2. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika x1 dan X2
ditambah sebesar satu satuan maka kinerja pegawai akan meningkat 0,465 x1 dan meningkatnya juga 0,900 X2 pada konstanta 8,160.
D. Penutup 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini dibuktikan dengan hasil thitung > ttabel atau 4,440 > 2,000 dan besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sebesar 24.4% dan sisanya sebesar 75.6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar yang variabel yang digunakan .
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel kompetensi terhadap variabel kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini dibuktikan dengan hasil uji thitung > ttabel atau 7,019 > 2,000 dan besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai sebesar 44,7% dan sisanya sebesar 55,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan dan kompetensi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, hal ini didukung oleh hasil uji F yaitu Fhitung > Ftabel atau 29.861 > 3,15, dimana pengaruh kompetensi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai sebesar 48,2% dan sisanya 51,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan. 2. Implikasi Penelitian
Dengan mengacu pada hasil pembahasan, maka akan diambil implikasi penelitian sebagai berikut:
Hasil analisis data menunjukan bahwa Kepemimpinan memberikan kontribusi 24,4%. Hal ini berarti kepemimpinan berhubungan dengan dampak strategis atas kinerja pegawai, karena kepemimpinan adalah kegiatan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi, guna meningkatkan kepemimpinan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon maka harus senantiasa ditingkatkan yaitu pada indikator mengenai pemimpin harus menepati janji karena dengan menepati janji dengan komitmen
13 atas keputusannya maka kinerja pegawai akan lebih bersemangat dalam bekerja yang akan meningkatkan standar kualitas pegawai dan akhirnya akan meningkatkan kinerja pegawai.
Hasil analisis data menunjukan bahwa kompetensi memberikan kontribusi 44,7%. Hal ini berarti kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai sebab kompetensi adalah mengacu kepada atribut dan karakteristik seseorang yang membuatnya berhasil dalam pekerjaanya. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon perlu ditingkatkannya kompetensi yaitu pada indikator mengenai konsep diri merupakan sikap dan nilai diukur melalui tes kepada pegawai untuk mengetahui nilai yang dimiliki pegawai dan apa yang menarik bagi pegawai untuk melakukan sesuatu, dengan memberikan standar komptensi yang diperlukan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga pegawai akan berusaha untuk bekerja lebih baik.
Hasil analisis data menunjukan bahwa Kepemimpinan dan kompetensi memberikan kontribusi sebesar 48,2%. Hal ini berarti kepemimpinan dan kompetensi secara bersama-sama mempunya pengaruh strategis atas kinerja pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon perlu ditingkatkan kinerja pegawai dengan melakukan program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi, Pengembangan SDM yang berbasis kompetensi dapat membantu organisasi untuk memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan handal dalam bekerja. Melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pelatihan, kompetensi SDM akan lebih optimal dan berujung pada meningkatnya kinerja organisasi melalui penjabaran serta operasionalisasi visi dan misinya.
E. Daftar Pustaka
Hasibuan, Malayu, S.P. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : PT Toko Gunung Agung.
Mangkunegara, Anwar Prabu (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan ketujuh. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nawawi, Handari (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Gadjah Mada University Press, Yogyakaerta
Pasolong, Herbani. 2007. Manajemen Kinerja. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Santoso. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
14 Sedarmayanti (2009) Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Lingga
Jaya. Bandung
Sekaran, Uma. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Siagian, Sondang P (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan kelima. Bumi Aksara. Jakart
Spencer and Spencer (1993) Human resource Management, New York: Mc Graw Hill
Sugiyono. (2007) Statistika Untuk Penelitian, CV. Alfabeta. Bandung
Suparno, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori Dan Praktek , Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada Yogyakarta , Yogyakarta. Umar, Husein. 2003. Riset Sumber Daya manusia. Jakarta: PT.