• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemberdayaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemberdayaan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

65 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan objek wisata telaga biru, maka dapat disimpulkan bahwa :

1.Model pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan di Desa Perian melalui pengembangan kawasan objek wisata Telaga Biru di lakukan dengan :

Membangun kesadaran ekonomi masyarakat ; Sosialisai, Pelatihan, dan Pendampingan ; Pembangunan Infrastruktur.

2.Strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan objek wisata telaga biru di lakukan dengan cara :

Pengembangan sumber daya manusia ; Pengembangan usaha produktif ; Penyediaan informasi tepat guna ; Pengembangan modal masyarakat ; Pengembangan kelembagaan kelompok.

3.Dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan objek wisata Telaga Biru :

Selain budidaya ikan dan usaha kuliner, muncul banyak peluang lapangan pekerjaan terbuka lainnya untuk masyarakat sekitar, yang di mana hal tersebut menyerap banyak tenaga kerja di bidang pariwisata misalnya, menjadi Tour Guide untuk menemani para wisatawan selama perjalanan wisata, menjadi juru parkir di

(2)

66

kawasan objek wisata , banyak kebutuhan bagi para wisatawan seperti tempat menginap sehingga membuka peluang untuk membuat homestay. Keuntungan lain yang muncul seperti di bangunnya fasilitas-fasilitas dan infrastruktur yang lebih memadai demi kenyamanan para wisatawan, hal ini secara tidak langsung juga melakukan pemerataan pembangunan di Kabupaten Lombok Timur, semakin ramai pengunjung semakin cepat pula perkembangan di wilayah tersebut. Semua peluang itu butuh SDM (Sumberdaya Manusia) untuk menjalankannya, maka banyak lowongan kerja terbuka dengan sendirinya.

5.2 Hasil Penelitian :

Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan objek wisata Telaga Biru di Desa Perian bisa di katakan berhasil hal tersebut bisa di lihat dari peningkatan kondisi prekonomian masyarakat di Desa Perian. Para pembudidaya ikan dan pemilik usaha kuliner mengalami peningkatan pendapatan semenjak di bukanya objek wisata Telaga Biru, begitupun ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan banyak yang menjadi pedagang di sekitaran kawasan objek wisata Telaga Biru.

5.3 Saran

1. Perlu di lakukan pelatihan kepariwisataan untuk masyarakat sekitar tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang pariwisata.

2. Perlu di lakukan pelatihan tentang manajemen UKM terhadap yang ada untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam berwirausaha.

3. Perlu di lakukan pembenahan atau perbaikan Infrastruktur oleh Pemerintah Desa setempat mengingat belum adanya musholla yang di sediakan di objek wisata Telaga Biru, hal tersebut perlu di lakukan demi kenyamanan para

(3)

67

pengujung yang berwisata ke objek wisata Telaga Biru mengingat mayoritas penduduk di Lombok beragama muslim.

4. Kebersihan di kawasan objek wisata Telaga Biru harus di jaga hal ini perlu di lakukan oleh semua pihak demi kenyamanan bersama.

(4)

68

DAFTAR PUSTAKA Buku

Anwas, O.M. (2014). “Pemberdayaan Masyarakat di Era Global”. Bandung Alfabeta.

Arjana, I. G. B. (2016). “Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”. Jakatra: PT. Raja Grafindo.

Dermatoto, A. (2009). „‟ Pembagunan Pariwisata Berbasis Masyarakat’’. Surakarta : Sebelas Maret University Perss.

Hadiwijoyo, S. S. (2012). “Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep)”. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hartono dan Arnicun, A. (1997). “Ilmu Sosial Dasar”. Jakarta : Bumi Aksara. Mardikanto, T. (2015). “Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan

Publik”. Bandung : Alfabeta.

Moleong, L. J. (2012). “Metodelogi Penelitian Kualitatif”. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Mubyarto, (2010). “Membagun Sistem Ekonomi” Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Muljadi, A. J. (2010). “Kepariwisataan & Perjalanan Ed. 1”. Jakarta : Rajawali

Pers.

Nyoman S. Pendid, (1994). “Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar” Perdana. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Pendit, Nyoman, S. (1994). “Ilmu Pariwisata (Sebuah Pengantar Perdana)”. Jakarta : Pradnya Paramita.

Pitana, I.G & Diarta, I. K. S. (2009). “Pengatar Ilmu Pariwisata”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Priasukmana. (2001). “Pembangunan Desa Wisata : Pelaksanaan Undang-undang Otonomi Daerah”. Info Sosial Ekonomi : Vol.2 No.1.

Prijono, O. S & Pranaka, A.M. W. (1996). “Pemberdayaan Konsep, Kebijakan, dan Implementasi”. Jakarta : Centre For Stategic And Internacional Studies (CSIS)

Rintuh, C. & Miar. (2003). “Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat”. Yogyakarta: PUSTEP UGM.

(5)

69

Sugiono. (2009). “ Metode penelitian Kualitatif dan R & D”. Bandung. Alfabeta. Suharto, E. (2009). “Membagun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat”.

Bandung: Refika Aditama.

Sulistyani, A. T. (2004). “Kemitraan Dan Model – Model Pemberdayaan”. Yogyakarta: Gava Media.

Sumodinigrat, G. (1999). “Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial”. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

Suwantoro, G. (2004). “Dasar – Dasar Pariwisata” .Yogyakarta:Andi.

Suwena. K. I. (2010) “Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata”. Udayana University. Perss Bali.

Triakusuma S dan Mulyadin M. R. (2009). “ Pembagunan Desa Wisata Pelaksanaan Undang – Undang Otonomi Daerah”. LIPI.

Usman. (2003). “Metodelogi Penelitian Sosial”. Jakarta: Bumi Aksara.

Wrihatnolo, R. R. (2007). “Manejemen Pemberdayaan”. Jakarta: PT Gramedia. Skripsi

Darmawan, D. R. I. (2015). “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekowisata Sidoakur Di Kabupaten Sleman”. Program Studi Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sidabukke, D. O. (2018). “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalaui Pengembangan Objek Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) (Study Pada Objek Wisata Bukit Pangonan Di Desa Pajaresuk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu)”. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik. Universitas Lampung Bandar Lampung. Yopa, K. A. (2017). “Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Desa

Wisata Budaya Di Kebondalam Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah”. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Yogyakarta.

Zulfikar, M. (2016). “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Objek Wisata Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Barat (Study Kasus Di Desa Kubu Perahu)”. Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik. Universitas Lampung Bandar Lampung.

(6)

70

(7)

71

PEDOMAN WAWANCARA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN KAWASAN OBJEK

WISATA TELAGA BIRU

1. Identitas Diri

Nama: Ahmad Khatib Usia: 52 Tahun

Pekerjaan :Kepala Desa (Desa Perian) 2. Pertanyaan

1. Bagaimana kegiatan awal dalam menyadarkan masyarakat disini terhadap potensi yang dimiliki agar dapat menjadi tambahan pendapatan ekonomi?

2. Bagaimana strategi Pemerintah Desa dan Pokdarwis dalam proses pemberdayaan masyarakat?

3. Bagaimana dampak setelah di bukanya objek wisata Telaga Biru ini terhadap prekonomian masyarakat di Desa Perian?

1. Identitas Diri Nama: Muswardi Usia: 40 Tahun

Pekerjaan : Kepala Dusun Gunung Paok (Desa Perian) 2. Pertanyaan

1. Bagaimana kegiatan awal dalam menyadarkan masyarakat disini terhadap potensi yang dimiliki agar dapat menjadi tambahan pendapatan ekonomi?

(8)

72

2. Selain dengan membangun kesadaran ekonomi masyarakat kemudian melakukan sosialisasi dan pendampingan apa ada kegiatan lain dalam langkah pemberdayaan masyarakat?

3. Bagaimana strategi Pemerintah Desa dan Pokdarwis dalam proses pemberdayaan masyarakat?

4. Bagaimana dampak setelah di bukanya objek wisata Telaga Biru ini terhadap prekonomian masyarakat di Desa Perian?

1. Identitas Diri: Nama: Muhid Usia: 26 Tahun

Pekerjaan: Wiraswasta (Ketua Pokdarwis) 2. Pertanyaan

1. Bagaimana kegiatan awal dalam menyadarkan masyarakat disini terhadap potensi yang dimiliki agar dapat menjadi tambahan pendapatan ekonomi?

2. Bagaimana strategi Pemerintah Desa dan Pokdarwis dalam proses pemberdayaan masyarakat?

3. Bagaimana dampak setelah di bukanya objek wisata Telaga Biru ini terhadap prekonomian masyarakat di Desa Perian?

1. Identitas Diri: Nama: Tika Usia: 35 Tahun

(9)

73 2. Pertanyaan

1. Bagaimana kegiatan awal dalam menyadarkan masyarakat disini terhadap potensi yang dimiliki agar dapat menjadi tambahan pendapatan ekonomi? 2. Selain dengan membangun kesadaran ekonomi masyarakat kemudian

melakukan sosialisasi dan pendampingan apa ada kegiatan lain dalam langkah pemberdayaan masyarakat?

3. Bagaimana strategi Pemerintah Desa dan Pokdarwis dalam proses pemberdayaan masyarakat?

4. Bagaimana dampak setelah di bukanya objek wisata Telaga Biru ini terhadap prekonomian masyarakat di Desa Perian?

1.Identitas Diri Nama :Ani Usia : 41 Tahun

Pekerjaan :Wiraswasta (Pedagang di Objek Wisata Telaga Biru) 2.Pertanyaan

1. Bagaimana strategi Pemerintah Desa dan Pokdarwis dalam proses pemberdayaan masyarakat?

2. Bagaimana dampak setelah di bukanya objek wisata Telaga Biru ini terhadap prekonomian masyarakat di Desa Perian?

(10)

74

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

79

(16)
(17)

81

(18)

82

(19)
(20)

84

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Wanita dan pria (ibu dan bapak) sebenarnya memainkan peranan yang sangat penting, keduanya memiliki peran clan tanggung jawab yang sama dalam kehidupan keluarga dan masyarakat..

Ketiga: Dari buku Seteguh Hati Sekokoh Nurani (2005:63) yang mengupas perjalanan enam puluh tahun Kedaulatan Rakyat, dinyatakan bahwa Kedaulatan Rakyat telah menyatu dengan

Apabila dilihat dari tiap kelompok kebutuhan, faktor utama yang dapat meningkatkan motivasi kerja lembur ditinjau dari kebutuhan fisiologis yaitu adanya bonus dan upah tambahan

Sistem informasi perpustakaan sekarang ini sangatlah penting untuk sekolah, instansi maupun pihak lainnya, dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan, proses peminjaman,

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang selalu dilimpahkan kepada penulis, serta berkat doa restu kedua orang tua

Biasanya paling modal, terus butuh kesabaran untuk mencari pelanggan serta kalau ada barang yang Rijek itu resiko sendiri dan barang tidak bias di kembalikan9. Bagaimana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai penerapan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan fungsi sumber daya manusia apakah sudah berjalan dengan

Di dalam hubungan mempunyai pengaruh positip dan tidak terlalu signifikan.Temuan tersebut memperlihatkan calon mahasiswa masih dalam kondisi transisi (kultur yang