• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa mendengarkan keterangan dosen tentang pengertianhadist, sunnah,khabar dan atsar kemudian mencatat dan mendiskusikannya secara berkelompok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mahasiswa mendengarkan keterangan dosen tentang pengertianhadist, sunnah,khabar dan atsar kemudian mencatat dan mendiskusikannya secara berkelompok"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok MK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Prodi : Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya

Kompetensi Mata Kuliah : Mahasiswa memahami dengan baik arti pentingnya ilmu hadits sebagai suatu ilmu dengan hadist sebagai sumber ajaran agama Islam

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah Studi Hadits ini dimaksudkan untuk memberi wawasan, pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa

tentang posisi penting hadits Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum kedua dalam Islam, melalui upaya

pemahaman dan penguasaan terhadap aspek-aspek yang mencakup pengertian hadits, sunnah, khabar, atsar, struktur hadits:

sanad, matan dan mukharrij, sejarah hadits prakodifikasi, kodifikasi hadits pada abad II,II dan IV, pembagian hadits dari

kuantitas dan kualitas sanad, kajian tentang hadits shahih dan hasan, kajian tentang hadits dhoif dan kehujjahannya, syarat

perowi yang diterima riwayatnya, ilmu jarh wa al- ta’dil, pengertian hadits maudlu’, takrij hadits dan kitab-kitab yang

diperlukan untuk mentakhrij dan cara menggunakannya

No Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pengalaman Belajar Life Skills Penilaian Alokas

i waktu Sumber/ Bahan/Media/Alat 1. Mahasiswa: Memiliki pemahaman tentang pengertian hadits, sunnah, khabar dan atsar

 Menjelaskan pengertian hadits  Menjelaskan pengertian sunnah  Menjelaskan pengertian khabar  Menjelaskan pengertian atsar  Pengertian hadist  Pengertian sunnah  Pengertian khabar  Pengertian atsar

 Mahasiswa mendengarkan keterangan dosen tentang pengertianhadist, sunnah,khabar dan atsar kemudian mencatat dan mendiskusikannya secara berkelompok 1. Tekun 2. Cermat 3. Konsentrasi 4. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 1 TM

Samdhi, Muhammad.

Al-Manhaj Hadits fi ‘Ulum

al-Hadits Qism 'Ulum al-Ruwat.

Kairo: Dar Kutub

al-‘Ilmiyyah, t.th

Al-Shalih, Shubhi. 'Ushul

al-Hadits wa Mushtalahuh.

Beirut: Dar 'Ilm li

al-Malayin, 1988.

2 Memiliki pemahaman tentang struktur  Menjelaskan strukrur hadits  Menjelaskan  Struktur hadist  Struktur sanad  Struktur mukhrij

 Mahasiswa berdiskusi tentang struktur hadist, sanad dan mukhrij

 Kelompok diskusi Mahasiswa

1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti  Performace  Keaktifan dalam diskusi 1 TM

Ibn Taimiyah, Minhaj

al-Sunnah al-Nabawiyyah.

(2)

waktu hadits, sanad, matan dan mukharrij struktur sanad  Menjelaskan struktur mukharrij

menjelaskan tentang struktur hadist, sanad dan mukhrij

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang hal yang belum dipahami  Mahasiswa mendengarkan penjelasan

dari dosen tentang perbedaan struktur hadist, sanad dan mukhrij

4. Berani 5. Semangat

Kairo: Maktabah Ibn

Taimiyah, 1989.

Ibn Hanbal, Abu 'Abd Allah

Ahmad, Musnad Ahmad ibn

Hanbal. Beirut: al-Maktabah

al-Islami, 1978.

3 Mahasiswa Memiliki pemahaman tentang Sejarah hadits prakodifikasi,pada masa nabi  Menjelaskan tentang sejarah hadits prakodifikasi pada masa Nabi  Sejarah hadits prakodifikasi pada masa Nabi

 Mahasiswa berdiskusi tentang sejarah hadist prakodifikasi pada masa Nabi  Kelompok diskusi Mahasiswa

menjelaskan tentang sejarah hadist prakodifikasi pada masa Nabi

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang hal-hal yang tidak dimengerti  Mahasiswa mendengarkan penjelasan

dari dosen tentang sejarah hadist prakodifikasi pada masa Nabi

1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir) Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 2 TM

Azami., M. M., Hadis

Nabawi dan Sejarah

Kodifikasinya.Terj. Ali

Mustafa Ya'qub. Jakarta :

Pustaka Firdaus, 1994.

4 Mahasiswa: Memiliki pemahaman tentang kodifikasi hadits pada abad II,II dan IV

 Menjelaskan tentang kodifikasi hadits pada abad II  Menjelaskan

tentang kodifikasi hadits pada abad III

 Menjelaskan tentang kodifikasi hadits pada abad IV

 Kodifikasi hadits pada abad II  Kodifikasi hadits

pada abad III  Kodifikasi hadits

pada abad IV

 Mahasiswa berdiskusi tentang kodifikasi hadist pada abad II,III,IV  Kelompok diskusi Mahasiswa

menjelaskan tentang kodifikasi hadist pada abad II,III,IV

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang hal-hal yang tidak dimengerti  Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari dosen tentang kodifikasi hadist pada abad II,III dan IV

1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 1 TM

Azami., M. M., Hadis

Nabawi dan Sejarah

Kodifikasinya.Terj. Ali

Mustafa Ya'qub. Jakarta :

Pustaka Firdaus, 1994.

5 Mahasiswa Memiliki pemahaman tentang pembagian hadits dari segi kualitas dan

 Menjelaskan pembagian hadits dari segi kualitas sanad

 Menjelaskan pembagian hadits

 Pembagian hadits dari segi kualitas sanad  Pembagian

hadits dari segi kuantitas sanad

 Mahasiswa berdiskusi tentang pembagian hadist dari segi kualitas dan kuantitas sanad

 Kelompok diskusi Mahasiswa

menjelaskan tentang pembagian hadits dari segi kualitas dan kuantitas sanad

1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan 1 TM

. Ibn Al-Shalah. 'U1um

al-Hadits. Beirut: al-Maktab

a1-'Ilmiyyah, 1981.

(3)

waktu kuantitas sanad dari segi kuantitas

sanad

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang hal-hal yang tidak dimengerti  Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari dosen tentang pembagian hadist dari segi kualitas dan kuantitas sanad

dalam kelas dan dalam diskusi 6 Mahasiswa : Memiliki pemahaman tentang hadits shaih dan hasan syarat dan macamnya

Mahasiswa mampu:  Menjelaskan

hadits shahih dan syaratnya  Menjelaskan tentang hadits shahih dan macamnya  Menjelaskan tentang hadits hasan dan syaratnya  Menjelaskan tentang hadits hasan dan macamnya  Hadits shahih dan syaratnya  Hadits shahih dan macamnya  Hadits hasan dan

syaratnya  Hadits hasan dan

macamnya

 Mahasiswa berdiskusi tentang hadist shahih syarat dan macamnya dan hadist hasan syarat dan macamnya  Kelompok diskusi Mahasiswa

menjelaskan tentang hadist shahih dan hadist hasan 1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 1 TM

Ismail, M. Syuhudi, Kaedah

Keshahihan Sanad Hadis.

Jakarta: Bulan Bintang, 1988

7 Mahasiswa: Memiliki pemahaman tentang

Hadits dhoif dan kehujjahannya

 Menjelaskan tentang hadits dloif dan kehujjahannya

 Hadits dloif dan kehujjahannya

 Mahasiswa berdiskusi tentang hadist dloif dan kehujjahannya

 Kelompok diskusi Mahasiswa menjelaskan tentang hadist dloif dan kehujjahannya

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang hadist dloif dan kehujjahannya  Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari dosen tentang hadist dloif dan kehujjahannya 1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 1 TM

Muhtadi Ridwan, A., Intisari

Ilmu Hadis, Alih bahasa;

Mahmud al-Thahhan, Taysir

Musthalah al-Hadits (Malang;

UIN Press, 2007).

Muhtadi Ridwan, A., Studi

Kitab-Kitab Hadits Standar

(Malang; UIN Press, 2010).

8 Memiliki pemahaman tentang Syarat perowi

 Menjelaskan syarat perowi yang diterima

riwayatnya

 Syarat perowi yang diterima riwayatnya

 Mahasiswa berdiskusi tentang syarat perowi yang diterima riwayatnya  Kelompok diskusi Mahasiswa

menjelaskan tentang syarat perowi

1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani  Performance (lembar pengamatan terlampir) 1 TM

Ismail, M. Syuhudi, Kaedah

Keshahihan Sanad Hadis.

Jakarta: Bulan Bintang, 1988

(4)

waktu yang diterima

riwayatnya

yang diterima riwayatnya

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang hal-hal yang tidak dimengerti  Mahasiswa mendengarkan penjelasan

dari dosen tentang syarat perowi dan riwayatnya 5. Semangat  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi

Thahun, Ibrahim. Al-Wajiz fi

'Ilm Mushtalah al-Hadith.

Kairo: al-Azhar, 1991

9 Mahasiswa: Memiliki pemahaman tentang

lmu jarh wa

al-tadil , pengertian,

obyek

pembahasan dan

kegunaannya

 Menjelaskan pengertian Ilm jarh wa al-ta’dil

 Menyebutkan obyek pembahasan al-jarh wa al-ta’dil  Menjelaskan

kegunaan ilm jarh wa al-ta’dil  Pengertian ilm jarh wa al ta’dil  Obyek pembahasan al-jarh wa al-ta’dil  Kegunaan ilm jarh wa al-ta’dil

 Mahasiswa berdiskusi tentang pengertian ilm jarh wa al ta’dil, obyek pembahasan dan kegunaannya

 Kelompok diskusi Mahasiswa menjelaskan tentang pengertian jarh wa al-ta’dil, obyek pembahasan dan kegunannya

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang hal-hal yang tidak dimengerti  Mahasiswa mendengarkan penjelasan

dari dosen tentang pengertian jarh wa al-ta’dil, obyek pembahasan dan kegunannya 1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 1 TM

Samdhi, Muhammad.

Al-Manhaj Hadits fi ‘Ulum

al-Hadits Qism 'Ulum al-Ruwat.

Kairo: Dar Kutub

al-‘Ilmiyyah, t.th.

Al-Shadiq, Basyir Nashr,

Dhawabith al-Riwayat ‘ind al

Muhadditsin. Tharablis:

Al-Turath al-Islami, t.th.

Al-Shalih, Shubhi. 'Ushul

al-Hadits wa Mushtalahuh.

Beirut: Dar 'Ilm li

al-Malayin, 1988.

Al-Sijistani, Abu Daud.

Sunan Abi Daud. Beirut:

Da>r al-Fikr, t.th.

10 Memiliki

pemahaman

tentang

pengertian hadis

maudlu awal

muncul dan

faktor yg

melatarbelakangi

 Menjelaskan pengertian hadits maudlu’ awal muncul  Menjelaskan factor yang melatarbelakangi hadits maudlu’  Pengertian hadits maudlu’ awal muncul  Factor yang melatarbelakangi hadits maudlu’

 Kelompok diskusi Mahasiswa menjelaskan tentang hadist maudlu’ dan hal-hal yang melatarbelakangi kemunculannya

 Mahasiswa berdiskusi tentang hadist maudlu’ dan hal-hal yang

melatarbelakangi kemunculannya  Mahasiswa bertanya kepada dosen

tentang hal-hal yang tidak dimengerti  Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari dosen tentang hadist maudlu’ dan

1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 1 TM

Al-Tirmidzi, Muhammad ibn

'Isa. Al-Jami' al-Tirmidzi.

Beirut: Dar al-Fikr, 1983.

Amin, Ahmad. Fajr al-Islam,

Kairo : Maktabah al-Nahdhah

al-Mishriyyah, 1975

(5)

waktu hal-hal yang melatarbelakangi

kemunculannya 11 Memiliki

pemahaman tentang

Takhrij

Hadis dan

kitab-kitab yang

diperlukan u

mentkhrij dan

cara

penggunaannya

 Menjelaskan tentang takhrij hadits  Menjelaskan tentang kitab-kitab yang diperlukan untuk mentakhrij  Menjelaskan tentang cara menggunakan tahrij hadits  Takhrij hadits  Kitab-kitab untuk menta’rij hadits  Cara menggunakan tahrij hadits

 Kelompok diskusi Mahasiswa menjelaskan tentang takhrij hadist, kitab-kitab yang digunakan untuk menta’rij dan cara menggunakannya  Mahasiswa berdiskusi tentang takhrij

hadist, kitab-kitab yang digunakan untuk menta’rij dan cara

menggunakannya

 Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari dosen tentang hal-hal yang tidak dimengerti

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang takhrij hadist, kitab-kitab yang digunakan untuk menta’rij dan cara menggunakannya 1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 1 TM

Al-Qadir, Ibn 'Abd al-Hadi,

Thuruq Takhrij Hadits

Rasulillah. Kairo: Dar

al-I'tisham, t.th.

Al-Qazwini, Muhammad ibn

Yazid. Sunan Ibnu Majah.

Kairo: Dar al-Hadits, t.th.

Al-Hadi, 'Abd al-Qadir 'Abd,

Thuruq Takhrij Hadits

Rasulillah. t.tp.: Dar

al-I'tisham, t.th.

12 Memiliki pemahaman tentang

sejarah

ilmu Nasikh wal

Mansukh Hadis,

pdpt ulama

ttgnya, kitab

berikut

penulisnya

 Menjelaskan tentang sejarah ilmu nasikh hadits  Menjelaskan

tentang pendapat ulama tentang nasih wal mansukh hadits  Sejarah ilmu nasakh hadits  Pendapat para ulama tentang nasih wa al mansuh

 Kelompok diskusi Mahasiswa menjelaskan tentang sejarah ilmu nasakh hadist dan pendapat para ulama tentang nasaikh wa al-mansukh  Mahasiswa berdiskusi tentang sejarah

ilmu nasakh hadist dan pendapat para ulama tentang nasaikh wa al-mansukh  Mahasiswa mendengarkan penjelasan

dari dosen tentang hal-hal yang tidak dimengerti

 Mahasiswa bertanya kepada dosen tentang sejarah ilmu nasakh hadist dan pendapat para ulama tentang nasaikh wa al-mansukh 1. Tekun 2. Cermat 3. Teliti 4. Berani 5. Semangat  Performance (lembar pengamatan terlampir)  Keaktifan dalam kelas dan dalam diskusi 1 TM

Ibn Al-Shalah. 'U1um

al-Hadits. Beirut: al-Maktab

a1-'Ilmiyyah, 1981.

Ilyas, Yunahar dan Mas'udi,

M. (ed.) Pengembangan

Pemikiran Terhadap Hadis,

Yogyakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini ketidakbermaknaan hubungan antara derajat diferensiasi karsinoma sel skuamosa serviks uteri dengan ekspresi HER-2/neu mungkin disebabkan oleh

Dari penelitian ini, imunoreaktivitas antara kulit normal dan PEH menunjukkan gambaran yang kurang lebih sama, sehingga dapat disimpulkan pada kasus PEH dijumpai

PANITIA PENGADAAN BARANG/ JASA KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN 2012.. PENGUMUMAN /

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan keluarga melalui edukasi terhadap kemampuan merawat pasien gangguan jiwa di Kota Medan pada Rumah Sakit Jiwa

Pemahaman prosedural yang juga mirip pemahaman yang diterangkan oleh Davis telah dinyatakan oleh Ohlsson & Rees (1991) di mana pemahaman prosedural dinyatakan sebagai

Dari hasil penelitian selama kurang lebih 3 bulan di Hotel Grand Darmo Suite Surabaya, strategi media relations Hotel Grand Darmo Suite Surabaya dalam

Teaching and Learning in Diverse Context .... Teaching and Learning in

Dari hasil uji patogenitas pada tiga jenis ikan uji yaitu ikan lele, nila dan gurame diperoleh enam isolat kandidat probiotik terpilih, yang selama 2 minggu observasi hanya