• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya investasi yang besar dan menggunakan teknologi tinggi yang senantiasa terus berkembang. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang besar termasuk minyak dan gas bumi. Hal ini dibuktikan banyak perusahaan luar negeri dan beberapa perusahaan dalam negeri yang melakukan ekspansi secara besaran. Beberapa perusahaan luar negeri yang melakukan ekspansi besar-besaran di industri minyak dan gas bumi di Indonesia antara lain BP Plc yang saat ini sedang melakukan kegiatan eksplorasi gas alam cair di wilayah Tangguh-Papua, Inpex Co yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi gas di blok Masela perairan laut Arafura, Chevron Corp yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi salah satunya kegiatan produksi LNG di daerah Gendalo-Selat Makasar dan Total E&P yang saat ini melakukan kegiatan ekplorasi di Blok Mahakam, Kalimantan Timur.

PT Pertamina Hulu Energi sebagai bagian dari PT Pertamina dan sekaligus perusahaan dalam negeri yang memiliki tantangan yang cukup besar untuk dapat memberikan kontribusi maksimal dalam produksi minyak dan gas Pertamina. PT Pertamina Hulu Energi resmi beroperasi sejak 1 Januari 2008, merupakan konsekuensi dari penerapan UU Migas No.22 tahun 2001 yang membatasi satu badan usaha hanya boleh mengelola satu wilayah kerja. PT Pertamina Hulu

(2)

2

Energi mengelola portofolio bisnis migas melalui berbagai skema kemitraan baik di dalam maupun di luar negeri. Berbagai skema tersebut antara lain adalah JOBPSC (Joint Operating Body-Production Sharing Contract) di mana PT Pertamina Hulu Energi bertindak sebagai operator, termasuk mengelola Blok Offshore North West Java (ONWJ) yang telah diakuisisi pada tahun 2009 dan Blok West Madura Offshore (WMO) yang telah diakuisisi di tahun 2011 dari operator asing.

Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir PT Pertamina Hulu Energi telah mengalami peningkatan rata-rata 28 persen dan di tahun 2013 PT Pertamina Hulu Energi ditargetkan mampu memproduksi minyak sebesar 76 ribu bopd. Angka ini meningkat 31 persen dibandingkan tahun 2012 lalu, yaitu 54 ribu bopd. Sedangkan untuk produksi gas PT Pertamina Hulu Energi ditargetkan mencapai produksi sebesar 531 mmscfd meningkat sebesar 8 persen. Dalam proses pencapaian target tersebut, saat ini PT Pertamina Hulu Energi mengandalkan hasil pengembangan lapangan-lapangan baru antara lain di blok West Madura Offshore yaitu lapangan PHE KE-38B, PHE KE-39 dan PHE KE-54 dan lapagan-lapangan di blok North West Java yaitu lapangan UL dan GG.

Akuisisi dan alih kelola yang dilakukan PT Pertamina Hulu Energi terhadap blok Offshore North West Java dan West Madura Offshore merupakan salah satu strategi korporat. Dengan memasukan kedua blok tersebut dalam portofolio bisnis diharapkan dapat meningkatkan performa bisnis PT Pertamina Hulu Energi, serta diharapkan dapat menciptakan nilai yang lebih baik bagi blok Offshore North West Java dan blok West Madura Offshore. Menurut Goold,

(3)

3

Cambell, dan Alexander (1995), untuk dapat mewujudkan suatu nilai tambah perusahaan diperlukan strategi korporat yang efektif.

Sebuah perusahaan korporat memiliki tantangan dalam membuat nilai perusahaan lain lebih baik dibandingkan dengan kompetitor yang memiliki bisnis yang sama. Dengan demikian, bisnis tersebut dapat berkembang dan maju. Tantangan untuk membuat nilai lebih terhadap perusahaan lain itu disebut parenting advantage. Untuk dapat membuat nilai tambah perusahaan lain diperlukan suatu kerangka yang disebut dengan corporate parenting framework (Campbell, Goold, & Alexander, 1995).

Di dalam analisis corporate parenting framework digunakan analisis terstruktur yang terdiri dari empat komponen utama, yaitu critical success factor, parenting opportunities, parenting characteristic, dan parenting fits matrix untuk kemudian dianalisis dalam lima kategori. Kelima kategori tersebut adalah heartland business, edge-of-hearth land business, ballast business, alien territory, dan value trap. Setiap kategori memiliki implikasi strategi yang berbeda bagi perkembangan korporasi di masa mendatang.

Corporate parenting framework merupakan kerangka analisis tingkat korporat dalam mengindentifikasi permasalahan krusial bisnis yang terdapat dalam portofolio bisnis. Hal ini meliputi pendekatan apa yang harus dilakukan kepada unit bisnis agar kinerjanya menjadi lebih baik disertai dengan model kenseptual dan analisis. Gambar 1.1 menyajikan kerangka strategi korporat.

(4)

4

Gambar1.1 Kerangka Strategi Korporat

Sumber : Campbell, A. & Goold, M. & Alexander, M. 1995. The Value of The Parent Company. California Management Review, Vol. 38, No. 1 : 79 – 97

Pada proses analisis dengan corporate parenting framework digunakan pendekatan analisis terstruktur yang terdiri dari empat komponen utama, yaitu critical success factor, parenting opportunities, parenting characteristic, dan parenting fits matrix, yang kemudian dianalisis kedalam lima kategori. Kelima kategori tersebut adalah heartland business, edge-of-hearth land business, ballast business, alien territory, dan value trap. Setiap kategori memiliki implikasi strategi yang berbeda bagi perkembangan korporasi di masa mendatang.

PT Pertamina Hulu Energi sebagai perusahaan yang mengakuisisi dua blok produktif yaitu Blok Offshore West North Java dan West Madura Offshore harus dapat menciptakan nilai bagi kedua blok tersebut. Dengan menggunakan parenting fit matrix dan kerangka strategi korporat, penulis tertarik untuk menganalisis kesesuaian antara karakteristik PT Pertamina Hulu Energi selaku induk perusahaan dengan blok North Est Java dan West Madura Offshore selaku

(5)

5

unit bisnis serta apakah proses akuisisi yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi terhadap blok Offshore West North Java dan Blok West Madura Offshore dapat membuat kedua blok tersebut lebih baik.

B. Rumusan Masalah

Sebagai sebuah group bisnis yang memiliki banyak anak perusahaan, PT Pertamina Hulu Energi perlu melakukan analisis strategi korporasi. Saat ini PT Pertamina Hulu Energi memiliki beberapa blok, yang mana PT Pertamina Hulu Energi berperan sebagai operator. Sebagai contoh blok yang dioperasikan oleh Pertamina Hulu Energi adalah blok North West Java dan West Madura Offshore, kedua blok tersebut menyumbang hasil produksi terbesar bagi PT Pertamina Hulu Energi saat ini. Dengan menggunakan pendekatan corporate parenting framework yang dikembangkan oleh Campbell, Goold dan Alexander (1995), penulis akan melakukan beberapa analisis berikut sebagai bagian dari penentuan strategi korporasi.

Pertanyaan penelitian adalah :

1. Apakah parenting characteristics Pertamina Hulu Energi sesuai dengan critical success factors Offshore North West Java?

2. Apakah parenting characteristics Pertamina Hulu Energi sesuai dengan critical success factors West Madura Offshore?

3. Apakah parenting opportunities Offshore West North Java sesuai dengan parenting characteristics Pertamina Hulu Energi?

4. Apakah parenting opportunities West Madura Offshore sesuai dengan parenting characteristics Pertamina Hulu Energi?

(6)

6

5. Apakah corporate characteristics yang dimiliki Pertamina Hulu Energi dapat mendukung perkembangan Blok Offshore North West Java dan West Madura Offshore?

C. Tujuan Penelitian

Dengan menggunakan corporate parenting framework, penelitian ini bertujuan:

1. Menilai dan menganalisis tingkat kesesuaian antara parenting characteristics Pertamina Hulu Energi dan critical success factors Offshore North West Java

2. Menilai dan menganalisis tingkat kesesuaian antara parenting characteristics Pertamina Hulu Energi dan critical success factors West Madura Offshore

3. Menilai dan menganalisis tingkat kesesuaian antara parenting opportunities Offshore West North Java dan parenting characteristics Pertamina Hulu Energi

4. Menilai dan menganalisis tingkat kesesuaian antara parenting opportunities West Madura Offshore dan parenting characteristics Pertamina Hulu Energi

5. Memetakan blok Offshore North West Java dan West Madura Offshore ke dalam portofolio pada parenting fit matrix

D. Batasan Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada parenting strategy PT Pertamina Hulu Energi terhadap blok Offshore North West Java dan blok West Madura Offshore.

(7)

7 E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Dapat menganalisis kesesuaian critical success factors dan parenting opportunities blok Offshore North West Java dan West Madura Offshore dengan PT Pertamina Hulu Energi sebagai induk perusahaan. Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan dalam proses akuisisi pada blok-blok migas yang akan datang .

2. Sebagai studi kasus parenting strategy dilingkungan industri minyak dan gas, yang diharapakan dapat menjadi bahan pembelajaran di lingkungan akademis.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan ini dibagi dalam lima bab berikut ini: BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan metode penelitian.

BAB II Landasan teori

Bab ini menjelaskan beberapa teori yang digunakan di dalam penelitian untuk menganalisis masalah. Teori tersebut adalah teori konsep parenting framework, corporate strategy, akuisisi, dan perusahaan strategi.

(8)

8

BAB III Gambaran Umum Perusahaan.

Dalam bab ini dijelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang menjadi objek penelitian. Perusahaan tersebut adalah PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ dan PT Pertamina Hulu Energi WMO. Hal ini meliputi sejarah perusahaan, visi, misi, filosofi dan budaya perusahaan, struktur organisasi, anak perusahaan yang dimiliki, analisis terhadap perusahaan, dan lingkungan perusahaan.

BAB IV Analisis

Pada bab ini dianalisis tentang strategi korporat yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ dan PT Pertamina Hulu Energi WMO. Kemudian menganalisis kesesuaian di antara keduanya dengan menggunakan parenting fit framework. Hal ini meliputi analisis critical success factors PT Pertamina Hulu Energi ONWJ dan PT Pertamina Hulu Energi WMO, parenting opportunities PT Pertamina Hulu Energi ONWJ dan PT Pertamina Hulu Energi WMO, dan parenting characteristics dari PT Pertamina Hulu Energi. Setelah itu, hasil analisis tersebut dimasukkan ke dalam parenting fit mix.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini dipaparkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil analisis yang ada di dalam BAB IV.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan Sosial, 2003), hal.. Upacara kematian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah keluarga untuk memberikan peringatan terakhir kepada orang yang dikasihinya

Stratum 1 yang terdiri dari rumput dan legum unggul menyediakan hijauan makanan ternak pada 4 bulan musim hujan; stratum 2 yang terdiri dari semak legum menyediakan hijauan

Pada genotipe peka (Lokon) peranan MVA dalam meningkatkan kemampuan adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan melalui perubahan potensial air lebih besar dibandingkan dengan

Variabel rasa, harga, tekstur, lokasi dan distribusi produk perlu mendapat perhatian khusus dari perusahaan karena variabel ini merupakan variabel – variabel yang menjadi

Dengan perjanjian internasional yang diratifi- kasi oleh Indonesia membawa pengaruh pada KUHP, khususnya dalam tindak pidana aerial hijacking yaitu terdapat

Sub Bagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf c mempunyai tugas pengoordinasian penyiapan bahan perumusan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi

(*) Commercial use on ground floor and residential use on upper floors will be allowed on those roads where setback has been exempted (as already declared under