• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di bumi ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di bumi ini."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di bumi ini. Bukan saja hanya merusak segala hal di permukaan tanah, akan tetapi memberikan kerugian bagi manusia dalam hal infrastruktur bangunan yang selama ini sudah dibangun. Oleh karena itu dikembangkanlah struktur bangunan yang mampu bertahan dari serangan gempa dan hingga saat ini teknologi ini masih terus dikembangkan.

Contoh dari perkembangan teknologi bangunan tahan gempa banyak tersebar di seluruh penjuru dunia, salah satunya di Jepang, yaitu menara Tokyo SkyTree yang sudah selesai dibangun dan diresmikan pada tahun 2012. Jepang yang selama ini diketahui sebagai negara yang termasuk dalam negara yang sangat rawan dengan gempa. Oleh karena itu para pakar bidang Teknik Sipil berusaha untuk membuat desain bangunan yang mampu bertahan pada saat gempa bumi terjadi dan hasilnya banyak inovasi-inovasi desain bangunan yang mampu bertahan dari goncangan gempa.

Menara Tokyo SkyTree yang merupakan menara tertinggi di dunia yang juga berfungsi sebagai menara transmisi sinyal dan fasilitas pencegahan bencana ini menarik untuk dibahas dan bisa menjadi sumber informasi untuk perkembangan teknologi bangunan tahan gempa untuk di kemudian hari.

(2)

Banyak hal yang bisa dipelajari dan diketahui dalam struktur bangunan ini, teknologi yg digunakan, waktu pengerjaan pembangunan, fungsi dari bangunan itu dibangun untuk apa, dan lain sebagainya yang masi bisa kita pelajari.

C. Tujuan Penulisan

Tokyo SkyTree bisa menjadi contoh struktur bangunan tahan gempa yang menggunakan teknologi yang inovatif dan menarik, dan bisa di aplikasikan ke beberapa negara rawan gempa lainnya.

BAB 2

PEMBAHASAN

Menara Tokyo SkyTree merupakan menara yang di bangun di Tokyo, Jepang yang di resmikan dan dibuka untuk umum tanggal 22 Mei 2012. Menara ini kini termasuk sebagai menara tertinggi di dunia karena menara ini memiliki tinggi sebesar 634 m, menandingi ketinggian Cina Canton Tower (600 meter). Walaupun masih kalah tinggi jika dibanding gedung

(3)

Dubai Burj Khalifa di Dubai (830 meter), menara yang didirikan di Tokyo itu tetap dianggap tertinggi untuk ukuran menara, bukan gedung. Menara yang menghabiskan $ 806 juta ini juga memiliki tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan Menara Eiffel di Paris, yang juga digunakan untuk siaran televisi. Sebagian besar stasiun televisi di Jepang, termasuk NHK, akan menggunakan menara Skytree sebagai menara transmisi.

Arsitektur Skytree banyak diilhami oleh kuil-kuil Shinto dan desain pedang Katana gempa diambil dari teknik anti gempa yang diterapkan pada pagoda-pagoda Jepang berketinggian lima tingkat. Mereka yang terlibat dalam pembangunan Skytree ini sangat bersemangat untuk mengungguli teknik pembangunan Tokyo Tower. Kini Skytree bakal menjadi referensi bagi para arsitek dan insinyur sipil Jepang masa depan.

Pengunjung Skytree diharapkan bakal mencapai 32 juta orang setiap tahun. Tentu banyak efek ekonomi yang bakal diraih dari keberadaan Tokyo Skytree ini. Perkantoran Sumida Ward yang persis bersebelahan dengan Tokyo Skytree, sudah menghitung efek ekonominya yang bisa mencapai ratusan miliar yen, dikarenakan di sekitar Skytree kini bermuculan titik-titik tujuan wisata baru seperti Tokyo Gate Bridge. Sinergi antara Skytree dan destinasi pariwisata di sekitarnya, tentu menarik minat para pelancong manca negara.

menara ini diharapkan juga dapat berfungsi sebagai fasilitas 'pencegahan bencana'. Dengan rancangan menara yang tingginya melebihi gedung-gedung lain di Tokyo, maka dapat dihindari persoalan bentrokan sinyal akibat kehadiran gedung-gedung pencakar langit di kota itu. Saat situasi darurat, menara ini juga dapat dijadikan pemancar jaringan informasi untuk radio dan televisi. Menara ini dilengkapi akuarium, serta teater. Masyarakat juga dapat memanfaatkan ketinggian menara ini untuk menikmati pemandangan kota Tokyo dari atas menara. Tokyo

(4)

SkyTree memiliki 2 dek observasi. Dek observasi di lantai pertama Skytree dapat menampung 2.000 orang, sedangkan di dek kedua memuat 900 orang.

(5)

Gambar 2. Bagian-bagian dari menara Tokyo SkyTree

(6)

Gambar 4. Interior Menara Tokyo SkyTree

Peresmian menara ini sempat ditunda akibat gempa bumi yang melanda Tokyo dan pesisir timur Jepang, pada 2011 lalu. Namun menara ini relatif stabil dari guncangan gempa. Disebutkan menara ini mampu menahan gempa dengan kekuatan 8,0 skala Richter. Hal ini dikarenakan desain dari menara ini memiliki ratio bangunan yg seperti jarum. Berbagai teknologi anti gempa juga diterapkan di konstruksi Tokyo Sky Tree yang menurut pengembang bisa menyerap 50 persen guncangan. Gempa bumi di Tohoku 11 Maret 2011 menjadi bukti bahwa menara ini bisa bertahan dari guncangan gempa besar. Saat gempa tahun 2011, tidak ada kerusakan struktur yang signifikan di Sky Tree.

Nikken Sekkei, perusahaan konstruksi dari Jepang yang mendesain dan membangun menara ini. Menara ini berhasil dibangun dengan menggunakan teknologi terbaru dan juga memperkerjakan ahli-ahli dalam bidang arsitektur dan teknik sipil yan menghasilkan menara yang sangat mencolok di pusat kota Tokyo.

(7)

Gambar 5. Nikken Sekkei, Perusahaan yang membangun Skytree

Menara Skytree ini berdiri dengan dasar bangunan berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi 68 m (223 ft). Dari dasar menara hingga ke titik teratas, menara ini berubah bentuk dari segitiga menjadi lingkaran. Menara baru benar-benar silinder antara setengah dan dua pertiga dari titik puncak.

Sebelum desainer memulai menggambar desain, perusahaan menggunakan weather balloon untuk mengetahui kondisi pada ketinggian 2000 kaki. Fungsi weather balloon ini untuk mengumpulkan data angin. Data angin digunakan untuk mengetahui dan memahami kekuatan lateral angin yang harus ditahan pada bangunan jika sudah berdiri. Dan pada tanah, ribuan kaki dibawahnya dilakukan Micro-motion Array Observation. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yg detail dari perubahan muka bumi akibat pergerseran lempeng hingga kedalaman 3 km (1.9 miles) kebawah tanah. Dengan tingkat kedetailan seperti itu, dapat diketahui lebih akurat dengan simulasi bagaimana nantinya bangunan bergoyang akibat gempa bumi yang terjadi.

Desain Struktural pada menara SkyTree ini menggunakan tabung baja yang sangat kuat di dasar menara, memiliki diameter 2.3 m (7.5 kaki) dan ketebalan 10 cm (3.9 inch). Dan disusun dengan triangular truss, dan ini jarang di aplikasikan untuk sebuah bangunan. Struktur ini pun juga menggunakan branch joint, yang biasanya digunakan untuk membangun struktur laut seperti oil rig pada lautan lepas.

Untuk mengendalikan getaran akibat gempa bumi, Nikken Sekkei terinspirasi dari bangunan jepang yaitu pagoda lima lantai tradisional Jepang. Selama berabad-abad struktur kayu

(8)

ini tetap berdiri kokoh walaupun selama ini sudah beberapa kali diterjang gempa bumi dan badai, namun tidak ada satupun pagoda yang rubuh akibat kejadian seismik tersebut.

Kekuatan ketahanan ini diduga berasal dari kolom tengah (atau shimbashira) tidak secara langsung mendukung struktur di setiap lantai, namun hanya sebagai penyeimbang pada bagian struktur yang bergoyang akibat gempa. Oleh karena itu desain dari menara ini dibuat penyangga pusat dan kerangka besi disekelilingnya dibuat terpisah, sehingga saat struktur bergoyang karena gempa bumi, mereka akan bergoyang secara terpisah. Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan goyangan yang berbeda itu, untuk menekan goyangan secara keseluruhan. Di sepanjang penyangga utama, oil damper atau pegas minyak juga dipasang untuk menyerap getaran. Oil damper ini mampu untuk mengurangi getaran akibat gempa hingga 50 persen. Untuk tambahan penahan getaran, digunakan added mass control mechanism atau tuned mass damper. Sistem ini bekerja jika terjadi gempa bumi akan menjaga pusat gravitasi tetap di pusat dasar bangunan.

(9)

Gambar 6. Desain Skytree yang bersadarkan pagoda

Untuk menopang menara ini dibutuhkan pondasi yang tepat, pondasi yang digunakan pada menara ini terdiri dari 3 kumpulan deep walled piles dengan node baja beton bertulang sepanjang 50 meter yang berbentuk seperti kaki. Desain ini terilhami dari sistem akar pada pohon raksasa. Ketiga kaki ini membentuk menjadi seperti segitiga, dan tergabung dengan deep piled walls dengan panjang 35 meter.

Gambar 7. Desain Pondasi dari SkyTree

BAB 3

PENUTUP

Berdasarkan materi sudah diuraikan sebelumnya, Tokyo SkyTree menjadi ikon baru untuk warga Jepang yang menjadi salah satu menara tertinggi di dunia. Menara yang memiliki berbagai keistimewaan dari berbagai

(10)

aspek, dari pariwisata, keuntungan penggunaan, dan teknologi bangunan tahan gempa yang digunakan, menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi warga sekitar.

Dan kini Tokyo SkyTree bisa menjadi inspirasi bagi para insinyur Teknik Sipil dan Arsitektur untuk membuat desain bangunan tahan gempa dan berimprovisasi dari desain menara ini untuk membuat desain terbaru dan bisa lebih baik dari hari ini.

Gambar

Gambar 1. Menara Tokyo SkyTree
Gambar 2. Bagian-bagian dari menara Tokyo SkyTree
Gambar 4. Interior Menara Tokyo SkyTree
Gambar 6. Desain Skytree yang bersadarkan pagoda

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat dari tahap persepsi, yang menjadi bagian sensasi terlihat dari ungkapan yang disampaikan oleh narasumber yang menyatakan Iklan itu sebagai Iklan yang menarik

Dan kebanyakan pelaku dari kekerasan ini adalah laki-laki karena mereka merasa bahwa mereka adalah jenis kelamin yang berkuasa dan selalu berusaha untuk mengontrol

Jenis modern dressing lainnya yakni Ca Alginat dimana kandungan Ca dapat membantu menghentikan perdarahan. Kemudian hydroselulosa dengan fungsi mampu menyerap cairan dua kali lipat

Dengan kerja keras dan usaha yang sungguh-sumgguh aset, DPK, pembiayaan yang disalurkan, dan SHU yang dibagikan dapat terus ditingkatkan.- BMT Al Hikmah yang terletak di

Dari tabel di atas dijelaskan pengembangan yang dilakukan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai tahun 2013 terkait dengan penyediaan lahan atau luas fasilitasnya rata-rata

Terlihat pada pengamatan 12 MSA setelah dilakukannya penyiangan manual pada 10 MSA, menunjukan bahwa perlakuan penyiangan manual memiliki nilai bobot kering gulma

Pantai Pulau Bengkalis bagian Barat yang mengalami laju abrasi dan akresi paling tinggi pada kurun waktu tahun 1988 – 2014 .... Laju perubahan garis pantai Pulau Bengkalis bagian

Melihat ada keuntungan penggunaan Power Take-Off pad a kapal ferry (kapal dengan motor utama lebih dari satu) dan transmisi hidrolik memungkinkan untuk diterapkan