KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN
YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014
Oleh :
SELAYANG PANDANG TENTANG
DIREKTORAT LLASDP
DIREKTORAT LLASDP MERUPAKAN DIREKTORAT TEKNIS DALAM
LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN YANG BERPERAN SEBAGAI
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DI BIDANG
ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN
DASAR HUKUM
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran;
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 20Tahun
2011 tentang Angkutan di Perairan;
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Penyeberangan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52Tahun
2012 tentang Alur Pelayaran Sungai dan Danau
ISU-ISU/ PERMASALAHAN
• Masih terdapat lintas yang belum ditetapkan sebagai lintas penyeberangan • Pengembangan trayek sungai dan danau bersifat parsial
• Belum selesainya cetak biru angkutan sungai dan danau
Jaringan
• Adminitrasi status kapal
• Usulan pengadaan kapal tidak sesuai kebutuhan • Kesiapan dan kemampuan operator kapal
Kapal
• Survey penetapan lokasi tidak akurat • Status kepemilikan tanah
• Ketersediaan akses • Keterbatasan anggaran
• Administrasi serah terima aset
Pelabuhan
• Jumlah rambu minim
• Rambu yang sudah dibangun, tidak dijaga dengan baik, rusak dan hilang • Alur pelayaran dangkal
• Usulan pengadaan rambu tidak diserta dengan data dukung lokasi yang akurat
Lalu Lintas
• Registrasi kapal Sungai dan Danau
• Penegasan posisi Regulator dan Operator • Operasional kapal sesuai peruntukannya • Penyesuaian tarif
• Optimalisasi kinerja kapal • Meningkatnya nilai subsidi • Ketersediaan Bunker BBM
PERAN DIREKTORAT LLASDP
• MEMBERDAYAKAN PRASARANA SUNGAI DAN DANAU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR • MEJANGKAU DAERAH
TERISOLIR/PEDALAMAN
• MENJAGA KELESTARIAN SUNGAI • MENGURANGI BEBAN JALAN
TRANSPORTASI
SUNGAI DAN
DANAU
2012 : 10,27 %
2013 : 11,45 %
2014 : 10,86%
2015 :23,41%
• TERWUJUDNYA KONEKTIVITAS ANGKUTAN PENYEBERANGAN:• SABUK UTARA (SABANG - JAYAPURA), • SABUK TENGAH (PALEMBANG - FAK
FAK)
• SABUK SELATAN (SABANG - MERAUKE)
TRANSPORTASI
PENYEBERANGAN
2012 : 89,73 %
2013 : 88,5 %
2014 : 89,14%
2015 : 76,59%
1. Memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang melalui perairan dengan mengutamakan dan melindungi angkutan diperairan dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional
2. Menjunjung kedaulatan negara
3. Menciptakan Daya saing dengan mengembangkan industri angkutan perairan nasional
4. Menunjang, menggerakkan, dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional
5. Memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka perwujudan wawasan nusantara
Kalimantan Timur terdapat 17 sungai dengan panjang 4.089 km Kalimantan Selatan terdapat 15 sungai dengan panjang 1.737 km Kalimantan Tengah terdapat 21 sungai dengan panjang 3.108 km Kalimantan Barat terdapat 11 sungai dengan panjang 1.227 km Papua Terdapat 22 sungai dengan panjang sungai 4.511 km Papua Barat terdapat 19 Sungai dengan panjang sungai 1.915 km Lampung Terdapat 8 sungai dengan panjang 695 km Sumatera Selatan Terdapat 35 sungai dengan panjang 4.856 km Jambi terdapat 19 sungai dengan panjang 3.858 km Riau terdapat 21 sungai dengan panjang 2.747 km Sumut :D.Toba, Sumbar : D. Singkarak D. Maninjau dan Danau Kembar Lampung dan Sumsel :Danau Ranau Sulawesi Selatan: D. Matano dan D. Towuti Jawa : Waduk Cirata jatiluhur, Waduk Gajah Mungkur Papua : D.Sentani
POTENSI PENGEMBANGAN ANGKUTAN
SUNGAI DAN DANAU UNTUK TRANSPORTASI
PERLUNYA
REVITALISASI
PRASARANA
SUNGAI DAN DANAU
NAD
terdapat 10 sungai dengan panjang 1.7479km
POTRET KONDISI SARANA DAN PRASARANA
ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
Operasional kapal
mengabaikan
keselamatan
Dermaga Angkutan Sungai masih
sederhana dan konvensional
PENYELENGGARAAN
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
TUJUAN
1. KETERTIBAN LALU LINTAS KAPAL SUNGAI DAN DANAU
2. MEMONITOR PERGERAKAN KAPAL
3. MENGARAHKAN PERGERAKAN KAPAL SUNGAI DAN DANAU MENETAPKAN :
1. ALUR-PELAYARAN 2. SISTEM RUTE
3. TATA CARA BERLALU LINTAS 4. DAERAH LABUH KAPAL SESUAI KEPENTINGANNYA KEGIATAN 1. PERENCANAAN 2. PEMBANGUNAN 3. PENGOPERASIAN 4. PEMELIHARAAN
ALUR-PELAYARAN SUNGAI DAN DANAU
Penetapan Kelas Alur Oleh Menteri Perhubungan
(PM No.52 /2012 Tentang : Alur Pelayaran Sungai Dan Danau)
Penyelenggaraan Alur Kelas Alur Dalam (M) Lebar (M) Ruang Bebas Dibawah Bangunan yg Melintas
Di Atas Sungai (M)
Dirjen Hubdat
Kelas I
>10
>250
15
Gubernur
Kelas II
5-10
100 – 250
10 – 15
Bupati/Walikota
Kelas III
< 5
< 100
< 10
1. Kolam pemindahan kapal sungai/danau (ship lock) 2. Bendungan pengatur kedalaman alur (navigational
barrage)
3. Bangunan pengangkat kapal (ship lift) 4. Kanal
5. Rambu
6. Pos pengawasan 7. Halte
8. Pencatat skala tinggi air 9. Bangunan penahan arus 10. Bangunan pengatur arus
11. Dinding penahan tanah / tebing sungai 12. Kolam penampung lumpur
FASILITAS PADA ALUR
PELAYARAN
KEBIJAKAN REVITALISASI
ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
1.
Pengoptimalan kembali pelabuhan yang kurang berfungsi dalam
mendukung pergerakan baik untuk barang maupun penumpang
1.
Pembangunan Pelabuhan sungai bagi daerah yang belum
terjangkau oleh transportasi lain, terutama untuk daerah pedalaman
dan daerah yang mempunyai potensi sumberdaya alam cukup besar
2.
Peningkatan Kapasitas dan fasilitas pelabuhan untuk mendukung
keberadaan potensi sumberdaya alam dengan teknologi yang
memadai
PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN
SARANA DAN PRASARANA
ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
Perlunya keperpihakan
Pemerintah untuk
pengembangan dan
peningkatan transportasi
PEMBANGUNAN RAMBU SUNGAI DAN DANAU
TAHUN 2008 – 2014
Panjang sungai di Indonesia
yang dapat dilayari dan sudah
diinventarisasi ± 32.288 km
Jika Rambu/Km sebanyak
5 bh, maka Rambu yang
sudah terpasang baru
sepanjang 622 Km
(± 2% dari panjang sungai
Jarak : 1100 nm 13 lintasan penyeberangan Jarak : 1089 nm 13 lintasan penyeberangan Jarak : 1926 nm 27 lintasan penyeberangan Akan Terhubung Tahun 2017-2019
ANGKUTAN PENYEBERANGAN SEBAGAI
PENGHUBUNG ANTAR WILAYAH DALAM NKRI
Sampai dengan akhir tahun 2013, Wilayah NKRI telah tersambung dari Sabang sampai Merauke melalui angkutan penyeberangan pada Sabuk Selatan dan Tengah. Direncanakan akhir tahun 2017-2019 Sabuk
= Perintis dan = Komersil
LINTAS PENYEBERANGAN DI INDONESIA
20%
80% Komersil
Perintis
Jumlah Lintas Penyeberangan sebanyak
225 lintas terdiri dari :
a. Lintasan Komersil = 44 lintas; 234 kapal
b. Lintasan Perintis = 181 lintas; 72 kapal
PEMBANGUNAN KAPAL
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
2009 - 2013
64%
31%
5%
Kapal Penyeberangan Ro-Pax Bus Air
Kapal Kerja
No JENIS KAPAL JUMLAH
(UNIT) %
1 Kapal Penyeberangan Ro-Pax 43 64,18
2 Bus Air 21 31,34
- 50 penumpang 9
- 20 penumpang 12
3 Kapal Kerja 3 4,48
- Tug Boat 2
- Kapal pembersih alur 1
TOTAL 67 100
Kapal Kerja Bus Air
PEMBANGUNAN KAPAL SELESAI
TAHUN 2014
No
JENIS KAPAL
JUMLAH
1
Kapal Penyeberangan Ro-Pax 5000 GT
3 Unit
2
Kapal Penyeberangan Ro-Pax 750 GT
3 Unit
3
Kapal Penyeberangan Ro-Pax 300 GT
1 Unit
4
Kapal Sungai 200 GT
2 Unit
5
Bus Air Kapasitas 20 Penumpang
1 Unit
No
Operator Kapal
Jumlah Kapal
(unit)
Persentase
(%)
1
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
118
55
2
BUMD
18
6
3
Swasta
170
39
Jumlah
306
100
39%
6%
55%
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) BUMD
Swasta
OPERATOR KAPAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN
DI INDONESIA
Dibandingkan dengan jumlah lintasan yang dilayani, jumlah pelabuhan
penyeberangan
masih
sangat
kurang
sehingga
perlu
dilakukan
perencanaan, pembangunan dan rehabilitasi pelabuhan penyeberangan.
No
Pengelola
Jumlah
1
Pemda
117
2
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
35
3
UPT Pelabuhan Penyeberangan
4
Jumlah
156
75%
22%
3%
Pemda
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) UPT Pelabuhan Penyeberangan
Yang sudah
beroperasi
OPERATOR PELABUHAN PENYEBERANGAN
DI INDONESIA
SUBSIDI ANGKUTAN PENYEBERANGAN
PERINTIS
Dengan Perincian :
1. Rp. 244.678.632.000,- untuk :
- Penunjukan Langsung PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
sebanyak
122 lintas (57 kapal)
- Penunjukan Langsung PT. Pembangunan Investasi Riau
sebanyak 1 lintas (1 kapal)
- Lelang Umum sebanyak 5 lintas (2 kapal)
2. Rp. 119.683.686.000,- untuk 53 lintas (12 kapal)
dilaksanakan oleh Satker Daerah
Anggaran Subsidi T.A. 2014
NO. TAHUN JUMLAH JUMLAH KAPAL NILAI SUBSIDI LINTASAN (Rp) 1 2001 64 42 15,833,000,000 2 2002 60 42 18,841,000,000 3 2003 58 32 24,588,217,000 4 2004 58 33 34,567,137,000 5 2005 54 37 53,847,308,000 6 2006 65 35 76,233,331,000 7 2007 72 36 89,361,197,000 8 2008 70 35 85,303,555,000 9 2009 81 39 66,117,318,724 10 2010 100 45 119,440,361,719 11 2011 129 58 157,852,000,000 12 2012 135 62 170,000,000,000 13 2013 169 68 297,700,000,000 14 2014 181 72 364,362,318,000 50.000.000.000 100.000.000.000 150.000.000.000 200.000.000.000 250.000.000.000 300.000.000.000 350.000.000.000 400.000.000.000 200 1 200 2 200 3 200 4 200 5 200 6 200 7 20 0 8 200 9 2010 2011 2012 2013 2014 Jumla h S ub si d i
Subsidi Perintis
0 50 100 150 200 Jumla h Li nt a sa nPerkembangan Lintasan
Perintis
SUBSIDI ANGKUTAN PENYEBERANGAN PERINTIS
DARI TAHUN KE TAHUN JUMLAH SUBSIDI ANGKUTAN PENYEBERANGAN PERINTIS DAN JUMLAH LINTASAN
PERINTIS YANG DILAYANI TERUS MENGALAMI PENINGKATAN SEHINGGA PERLU DILAKUKAN PERENCANAAN
DAN PEMANFAATAN ANGGARAN YANG OPTIMAL
RENCANA AKSI PENGEMBANGAN TRANSPORTASI
PENYEBERANGAN TAHUN 2010 – 2014 :
Program Aksi Pengembangan Jaringan Pelayanan
Penyeberangan
# 1
• Rencana pembukaan lintas penyeberangan baru
tahun 2010 s/d 2014 adalah
37 lintas
• Realisasi pembukaan lintas penyeberangan tahun
2010 s/d 2013 sebanyak 25 Lintas
• Rencana pembukaan lintas penyeberangan baru
tahun 2014 sebanyak 12 lintas
Program Aksi Pengembangan Prasarana
Pelabuhan Penyeberangan # 2
• Rencana pembangunan dermaga penyeberangan
tahun 2010 s/d 2014 adalah 20 pelabuhan baru dan 33
penyelesaian konstruksi ;
• Realisasi pembangunan dermaga penyeberangan
tahun 2010 s/d 2013 adalah 57 pelabuhan selesai di
bangun, dan ;
• Rencana penyelesaian pembangunan dermaga
penyeberangan tahun 2014 adalah 21 pelabuhan
Program Aksi Pengembangan Sarana
Penyeberangan #3
Rencana pembangunan kapal penyeberangan
tahun 2010 s/d 2014 adalah 90 kapal Ro-Pax
1. Realisasi pembangunan kapal penyeberangan tahun
2010 s/d 2013 adalah
73 kapal
(selesai)
2. Rencana pembangunan kapal penyeberangan tahun
2014 adalah
17 kapal
:
- 9 kapal
(selesai)
KINERJA BUMD SELAKU OPERATOR
KAPAL PENYEBERANGAN PERINTIS
RENCANA KERJA ANGGARAN 2015
DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
PROGRAM PENGEMBANGAN LLASDP
PER PULAU
29
RINCIAN PAGU ANGGARAN TAHUN 2015
PER SUMBER DANA
NO SUMBER DANA ALOKASI (Rp. 000,-) %
1. Rupiah Murni (RM) 4.020.426.600,- 99,59
2. PNBP 2.200.000,- 0,06
3. Pinjaman Luar Negeri 14.000.000,- 0,35
TOTAL 4.036.624.600,- 100,00 PER KEGIATAN
NO BIDANG ALOKASI (Rp. 000,-) %
1. Manajemen & Peningkatan Keselamatan Transportasi
Darat 50.709.000,- 1,26
2. Pembangunan Dan Pengelolaan Prasarana Dan Fasilitas Lalu Lintas Jalan
1.026.432.435,- 25,43 3. Pembangunan Sarana Dan Prasarana Transportasi ASDP
Dan Pengelolaan Prasaraa Lalu Lintas SDP 2.466.084.253,- 61,09 4. Pembinaan dan Pengembangan Sistem Trasportasi
Perkotaan 196.740.652,- 4,87
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Dditjen Perhubungan Darat 296.658.260,- 7,35
PENGEMBANGAN LLASDP PULAU SUMATERA
ACEH Dermaga Penyeb. Meulaboh Thp IV, Subsidi Perintis SUMUTDerm. Peny. Gng Sitoli Thp II, Rambu Suar Sibolga, Peningk Dermaga Sungai Desa Perlis, Jaringhalus, Pematang Buluh, Sijawi-jawi dan Harapan; Derm. Danau Mogang Palipi, Meat, Simanindo, Tiga Ras dan Sibandang. Subsidi Perintis
SUMBAR
Dermaga Danau Ombilin Thp. II Selesai dan Tanjung Sani Thp. II Selesai; Rehab. Derm. Penyeb. Tua Pejat. Subsidi Perintis
RIAU
Derm. Penyeb. Desa Pecah Buyung Thp. II, Derm. Sungai Kuala Enok, Rehab Derm. Penyeb. Dumai, Subsidi Perintis.
KEP. RIAU
Derm. Penyeb. Matak Thp. VI dan Penarik Thp. VI, SBNP di Derm. Penyeb. Matak, Penarik, Selat Belia dan Tj. Pinang. Subsidi Perintis
JAMBI
Derm. Sungai Kuala Tungkal Thp III Selesai, Pemb. Halte Sungai di Kuala Indah Thp. I, Teluk Nilau Parit, dan Rambe.
SUMSEL
Peningk. Dermaga Sungai di Tangga Buntung, 16 Ilir, Jaka Baring, Pemb. Derm. Sungai di Karang Baru.
BABEL
SBNP Derm. Penyeb. di Babel, Peningk. Derm. Penyeb. Tanjung Ru. Subsidi Perintis
BENGKULU Peningk. Dermaga Penyeb. Kahyapu (P. Enggano). Subsidi Perintis LAMPUNG
Pengadaan Alkom, Genset 10.000 KVA, LPJU Solar Cell Dermaga KTM Rawa Jitu, SBNP di Prov. Lampung, Kapal Operasional 40 PK.
BANTEN
Pemb Gangway & Elevated Side Ramp di Dermaga Penyeb. Merak VI Thp. II dan Bakauheni VI Thp. II, Breakwater Sisi Selatan Pelabuhan Penyeb. Merak Thp. II.
PENGEMBANGAN LLASDP PULAU JAWA
JABAR
Rambu Sungai di Prov. Jabar, Rambu Suar Darat di Cirata, Saguling, Jatiluhur, Rambu PJU Solar Cell di Cirata, Saguling, Jatiluhur; Peningk. Dermaga Danau Jati Luhur Thp. II, Banyu Biru dan Cirata, Rehab. Derm. Sungai Citandui.
JATENG
Join Breakwater Pel. Penyeb. Kendal, Peningkatan Dermaga Sungai Citandui, Pengerukan Kolam Pelabuhan Jepara, Speed Boat di waduk Kab. Sragen. Subsidi Perintis
DIY
Peningk. Dermaga di Sermo Tengah dan Klepu, SBNP Pelayaran Sungai Serang.
JATIM
Pemb. Derm. Sungai di 2 Lokasi, Dermaga Penyeb. Ketapang Thp III. Subsidi Perintis
PENGEMBANGAN LLASDP PULAU KALIMANTAN
KALBAR
Pemb. Derm. Penyeb. Ciremai Thp. III selesai, Teluk Malike Thp. III, Sunyat Thp. II selesai, Jangkang II Thp. I, Kemboja Thp. I; LPJU Solar Cell di Teraju, Sei Asam, Sumpit dan Meliau; Peningk. Derm. Sungai Durian, Saunan dan Tayan; Rehab. Derm. Penyeb. Perigi Piai dan Tebas Kuala. Subsidi Perintis
KALTENG
Jalan Masuk Bahaur, Pemb. MB Bahaur, Derm. Sungai di Pelangsian Thp. II, Mandomai, RPM Katingan Kuala, KTM Lamunti, Kasongan Baru, Pemb SBNP di DAS Kalteng dan Derm. Penyeb. Kumai, Rehab Derm. Sungai di Petanak dan Mitak.
KALSEL
Pemb. Derm. Penyeb. Pulau Laut Timur Thp. IV selesai, P. Sebuku Thp III; Peningk. Derm. Penyeb. Saka Kajang Thp. II dan Banjaraya Thp. II; Peningk. Derm. Sungai Banjar Raya Thp. II dan Kuripan Thp. II. Subsidi Perintis
KALTIM
Pemb. Derm. Penyeb. Simanggaris Thp. III; Pemb. Derm. Sungai Kunjang Thp. V Selesai dan Sungai Batu Dinding; Pengerukan Alur Sungai Wain Thp II, Pengarah Arus Derm. II Penajam. Subsidi Perintis
KALTARA
Pengadaan Peta Alur Sungai Kab. Malinau - Kab. Tana Tidung, Speed Boat Pel. Ferry Tarakan. Subsidi Perintis
SULUT
Pemb. Derm. Penyeb. Miangas Thp. II, Karatung Thp. I dan Kawakuso Thp. I, Kapal Penyeb. 750 GT Thp. II, Kapal Pembersih Alur Tondano Thp. II, Subsidi Perintis
PENGEMBANGAN LLASDP PULAU SULAWESI
GORONTALO
MRLL Pel. Penyeb. Gorontalo, Rehab Derm. I Plengsengan, Revitalisasi Gedung Term. Penumpang, Pengerukan Kolam Marisa. Subsidi Perintis
SULTRA
Derm. Penyeb. Sikeli (Tj. Phising) Thp. II, Bombana Thp I, Pengerukan Wanci Thp. II, SBNP di Wanci, Amolengu, Labuhan dan Tondasi; Rehab. Derm. Penyeb. di Torobulu, Tampo, Tondasi, Mawasangka, Wawoni, Bau-bau dan Wara. Subsidi Perintis
SULSEL
Pemb. Derm. Penyeb. di Beau Thp. IV, Rambu Suar Darat di Tokalimbo dan Timampu, Rambu Suar Laut di Tokalimbo dan Timampu, Rehab. Derm. Penyeb. Bira, Pamatata, Bangsalae Siwa, Perluasan Areal Parkir Bira. Subsidi Perintis
SULBAR
Pemb. Derm. Sungai Batu Parigi Thp. I, Salulebo Thp. I; Rehab. Hydrolic dan MB Derm. Penyeb.
Mamuju. Subsidi Perintis SULTENG
Rehab. Derm. Penyeb. di Banggai dan Wakai, Pemeliharaan Lampu Suar. Subsidi Perintis
PENGEMBANGAN LLASDP PULAU BALI & NUSA TENGGARA
BALI
Derm. Penyeb. Gunaksa Thp VIII (selesai), Derm. Penyeb. Gilimanuk Thp III (selesai); Pemb. Jalan Akses Gunaksa.
NTT
Derm. Penyeb. Seba Thp VII Selesai, Pamana Thp. III, Kewapante Thp. III, Raijua Thp. I dan Wairiang Thp. I, Pemb Kapal Penyeb. 1 unit lintas Kupang-Ndao Thp. I, Subsidi Perintis; Rehab. Derm. Penyeb. Kalabahi 1. Subsidi Perintis
NTB
Derm. II Sape Thp III (selesai); Pemb Derm. Plengsengan di Kayangan dan Pototano, Rehab Derm. Penyeb. Lembar.
PAPUA
Derm. Penyeb. Pomako Thp. VIII Selesai, Waren Thp. I; Derm. Sungai Membramo Thp. I; Rehab. Derm. Penyeb. Kabuena dan Mokmer. Subsidi Perintis
PAPUA BARAT
Derm. Penyeb. Fak-Fak Thp. IX Selesai, Folley Thp. III; Batanta Thp. I dan Waisior Thp. I. Subsidi Perintis
PENGEMBANGAN LLASDP PULAU MALUKU & PAPUA
MALUKU
Pemb. Derm. Penyeb. Wailey Thp. VI Selesai, Jasira Salahutu Thp. V Selesai, Air Nanang Thp VI Selesai, Lamerang Thp. V Selesai, Toyando Thp IV Selesai, Amahai Thp V Selesai, Teor Thp. II, Kesui Thp. II, Wunlah Thp. II dan Gorom Thp. II; Pengerukan Dobo; Rehab. Derm. Penyeb. Galala dan Namlea; Kapal Ro Pax 500 GT Thp I Lts. Saumlaki-Letwurung-Tepa-Lakor dan Lts. Tual-Air Nanang, Kapal Ro Pax 500 GT Lts Namlea-Waisala Thp. II Selesai; Subsidi Perintis. Subsidi Perintis
MALUKU UTARA
Pemb. Derm. Penyeb. Wayaloar Thp. I, Rehab. Pel. Penyeb. Bastiong Thp. II, Gorua, Goto, dan MB Gonua; Kapal 300 GT Lts Doro Kao-Subaim Thp. II, Kapal 500 GT Lts. Babang-Saketa Thp. I. Subsidi Perintis