• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN

YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014

Oleh :

(2)

SELAYANG PANDANG TENTANG

DIREKTORAT LLASDP

DIREKTORAT LLASDP MERUPAKAN DIREKTORAT TEKNIS DALAM

LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN YANG BERPERAN SEBAGAI

PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DI BIDANG

ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN

(3)

DASAR HUKUM

 Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran;

 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 20Tahun

2011 tentang Angkutan di Perairan;

 Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang

Kepelabuhanan;

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun

2012 tentang Penyelenggaraan Angkutan

Penyeberangan

 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52Tahun

2012 tentang Alur Pelayaran Sungai dan Danau

(4)

ISU-ISU/ PERMASALAHAN

• Masih terdapat lintas yang belum ditetapkan sebagai lintas penyeberangan • Pengembangan trayek sungai dan danau bersifat parsial

• Belum selesainya cetak biru angkutan sungai dan danau

Jaringan

• Adminitrasi status kapal

• Usulan pengadaan kapal tidak sesuai kebutuhan • Kesiapan dan kemampuan operator kapal

Kapal

• Survey penetapan lokasi tidak akurat • Status kepemilikan tanah

• Ketersediaan akses • Keterbatasan anggaran

• Administrasi serah terima aset

Pelabuhan

• Jumlah rambu minim

• Rambu yang sudah dibangun, tidak dijaga dengan baik, rusak dan hilang • Alur pelayaran dangkal

• Usulan pengadaan rambu tidak diserta dengan data dukung lokasi yang akurat

Lalu Lintas

• Registrasi kapal Sungai dan Danau

• Penegasan posisi Regulator dan Operator • Operasional kapal sesuai peruntukannya • Penyesuaian tarif

• Optimalisasi kinerja kapal • Meningkatnya nilai subsidi • Ketersediaan Bunker BBM

(5)

PERAN DIREKTORAT LLASDP

• MEMBERDAYAKAN PRASARANA SUNGAI DAN DANAU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR • MEJANGKAU DAERAH

TERISOLIR/PEDALAMAN

• MENJAGA KELESTARIAN SUNGAI • MENGURANGI BEBAN JALAN

TRANSPORTASI

SUNGAI DAN

DANAU

2012 : 10,27 %

2013 : 11,45 %

2014 : 10,86%

2015 :23,41%

• TERWUJUDNYA KONEKTIVITAS ANGKUTAN PENYEBERANGAN:

• SABUK UTARA (SABANG - JAYAPURA), • SABUK TENGAH (PALEMBANG - FAK

FAK)

• SABUK SELATAN (SABANG - MERAUKE)

TRANSPORTASI

PENYEBERANGAN

2012 : 89,73 %

2013 : 88,5 %

2014 : 89,14%

2015 : 76,59%

1. Memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang melalui perairan dengan mengutamakan dan melindungi angkutan diperairan dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional

2. Menjunjung kedaulatan negara

3. Menciptakan Daya saing dengan mengembangkan industri angkutan perairan nasional

4. Menunjang, menggerakkan, dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional

5. Memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka perwujudan wawasan nusantara

(6)
(7)

Kalimantan Timur terdapat 17 sungai dengan panjang 4.089 km Kalimantan Selatan terdapat 15 sungai dengan panjang 1.737 km Kalimantan Tengah terdapat 21 sungai dengan panjang 3.108 km Kalimantan Barat terdapat 11 sungai dengan panjang 1.227 km Papua Terdapat 22 sungai dengan panjang sungai 4.511 km Papua Barat terdapat 19 Sungai dengan panjang sungai 1.915 km Lampung Terdapat 8 sungai dengan panjang 695 km Sumatera Selatan Terdapat 35 sungai dengan panjang 4.856 km Jambi terdapat 19 sungai dengan panjang 3.858 km Riau terdapat 21 sungai dengan panjang 2.747 km Sumut :D.Toba, Sumbar : D. Singkarak D. Maninjau dan Danau Kembar Lampung dan Sumsel :Danau Ranau Sulawesi Selatan: D. Matano dan D. Towuti Jawa : Waduk Cirata jatiluhur, Waduk Gajah Mungkur Papua : D.Sentani

POTENSI PENGEMBANGAN ANGKUTAN

SUNGAI DAN DANAU UNTUK TRANSPORTASI

PERLUNYA

REVITALISASI

PRASARANA

SUNGAI DAN DANAU

NAD

terdapat 10 sungai dengan panjang 1.7479km

(8)

POTRET KONDISI SARANA DAN PRASARANA

ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

Operasional kapal

mengabaikan

keselamatan

Dermaga Angkutan Sungai masih

sederhana dan konvensional

(9)

PENYELENGGARAAN

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

TUJUAN

1. KETERTIBAN LALU LINTAS KAPAL SUNGAI DAN DANAU

2. MEMONITOR PERGERAKAN KAPAL

3. MENGARAHKAN PERGERAKAN KAPAL SUNGAI DAN DANAU MENETAPKAN :

1. ALUR-PELAYARAN 2. SISTEM RUTE

3. TATA CARA BERLALU LINTAS 4. DAERAH LABUH KAPAL SESUAI KEPENTINGANNYA KEGIATAN 1. PERENCANAAN 2. PEMBANGUNAN 3. PENGOPERASIAN 4. PEMELIHARAAN

(10)

ALUR-PELAYARAN SUNGAI DAN DANAU

Penetapan Kelas Alur Oleh Menteri Perhubungan

(PM No.52 /2012 Tentang : Alur Pelayaran Sungai Dan Danau)

Penyelenggaraan Alur Kelas Alur Dalam (M) Lebar (M) Ruang Bebas Dibawah Bangunan yg Melintas

Di Atas Sungai (M)

Dirjen Hubdat

Kelas I

>10

>250

15

Gubernur

Kelas II

5-10

100 – 250

10 – 15

Bupati/Walikota

Kelas III

< 5

< 100

< 10

1. Kolam pemindahan kapal sungai/danau (ship lock) 2. Bendungan pengatur kedalaman alur (navigational

barrage)

3. Bangunan pengangkat kapal (ship lift) 4. Kanal

5. Rambu

6. Pos pengawasan 7. Halte

8. Pencatat skala tinggi air 9. Bangunan penahan arus 10. Bangunan pengatur arus

11. Dinding penahan tanah / tebing sungai 12. Kolam penampung lumpur

FASILITAS PADA ALUR

PELAYARAN

(11)

KEBIJAKAN REVITALISASI

ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

1.

Pengoptimalan kembali pelabuhan yang kurang berfungsi dalam

mendukung pergerakan baik untuk barang maupun penumpang

1.

Pembangunan Pelabuhan sungai bagi daerah yang belum

terjangkau oleh transportasi lain, terutama untuk daerah pedalaman

dan daerah yang mempunyai potensi sumberdaya alam cukup besar

2.

Peningkatan Kapasitas dan fasilitas pelabuhan untuk mendukung

keberadaan potensi sumberdaya alam dengan teknologi yang

memadai

(12)

PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN

SARANA DAN PRASARANA

ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

Perlunya keperpihakan

Pemerintah untuk

pengembangan dan

peningkatan transportasi

(13)

PEMBANGUNAN RAMBU SUNGAI DAN DANAU

TAHUN 2008 – 2014

Panjang sungai di Indonesia

yang dapat dilayari dan sudah

diinventarisasi ± 32.288 km

Jika Rambu/Km sebanyak

5 bh, maka Rambu yang

sudah terpasang baru

sepanjang 622 Km

(± 2% dari panjang sungai

(14)
(15)

Jarak : 1100 nm 13 lintasan penyeberangan Jarak : 1089 nm 13 lintasan penyeberangan Jarak : 1926 nm 27 lintasan penyeberangan Akan Terhubung Tahun 2017-2019

ANGKUTAN PENYEBERANGAN SEBAGAI

PENGHUBUNG ANTAR WILAYAH DALAM NKRI

Sampai dengan akhir tahun 2013, Wilayah NKRI telah tersambung dari Sabang sampai Merauke melalui angkutan penyeberangan pada Sabuk Selatan dan Tengah. Direncanakan akhir tahun 2017-2019 Sabuk

(16)

= Perintis dan = Komersil

LINTAS PENYEBERANGAN DI INDONESIA

20%

80% Komersil

Perintis

Jumlah Lintas Penyeberangan sebanyak

225 lintas terdiri dari :

a. Lintasan Komersil = 44 lintas; 234 kapal

b. Lintasan Perintis = 181 lintas; 72 kapal

(17)

PEMBANGUNAN KAPAL

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

2009 - 2013

64%

31%

5%

Kapal Penyeberangan Ro-Pax Bus Air

Kapal Kerja

No JENIS KAPAL JUMLAH

(UNIT) %

1 Kapal Penyeberangan Ro-Pax 43 64,18

2 Bus Air 21 31,34

- 50 penumpang 9

- 20 penumpang 12

3 Kapal Kerja 3 4,48

- Tug Boat 2

- Kapal pembersih alur 1

TOTAL 67 100

Kapal Kerja Bus Air

(18)

PEMBANGUNAN KAPAL SELESAI

TAHUN 2014

No

JENIS KAPAL

JUMLAH

1

Kapal Penyeberangan Ro-Pax 5000 GT

3 Unit

2

Kapal Penyeberangan Ro-Pax 750 GT

3 Unit

3

Kapal Penyeberangan Ro-Pax 300 GT

1 Unit

4

Kapal Sungai 200 GT

2 Unit

5

Bus Air Kapasitas 20 Penumpang

1 Unit

(19)

No

Operator Kapal

Jumlah Kapal

(unit)

Persentase

(%)

1

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)

118

55

2

BUMD

18

6

3

Swasta

170

39

Jumlah

306

100

39%

6%

55%

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) BUMD

Swasta

OPERATOR KAPAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN

DI INDONESIA

(20)

Dibandingkan dengan jumlah lintasan yang dilayani, jumlah pelabuhan

penyeberangan

masih

sangat

kurang

sehingga

perlu

dilakukan

perencanaan, pembangunan dan rehabilitasi pelabuhan penyeberangan.

No

Pengelola

Jumlah

1

Pemda

117

2

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)

35

3

UPT Pelabuhan Penyeberangan

4

Jumlah

156

75%

22%

3%

Pemda

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) UPT Pelabuhan Penyeberangan

Yang sudah

beroperasi

OPERATOR PELABUHAN PENYEBERANGAN

DI INDONESIA

(21)

SUBSIDI ANGKUTAN PENYEBERANGAN

PERINTIS

Dengan Perincian :

1. Rp. 244.678.632.000,- untuk :

- Penunjukan Langsung PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)

sebanyak

122 lintas (57 kapal)

- Penunjukan Langsung PT. Pembangunan Investasi Riau

sebanyak 1 lintas (1 kapal)

- Lelang Umum sebanyak 5 lintas (2 kapal)

2. Rp. 119.683.686.000,- untuk 53 lintas (12 kapal)

dilaksanakan oleh Satker Daerah

Anggaran Subsidi T.A. 2014

(22)

NO. TAHUN JUMLAH JUMLAH KAPAL NILAI SUBSIDI LINTASAN (Rp) 1 2001 64 42 15,833,000,000 2 2002 60 42 18,841,000,000 3 2003 58 32 24,588,217,000 4 2004 58 33 34,567,137,000 5 2005 54 37 53,847,308,000 6 2006 65 35 76,233,331,000 7 2007 72 36 89,361,197,000 8 2008 70 35 85,303,555,000 9 2009 81 39 66,117,318,724 10 2010 100 45 119,440,361,719 11 2011 129 58 157,852,000,000 12 2012 135 62 170,000,000,000 13 2013 169 68 297,700,000,000 14 2014 181 72 364,362,318,000 50.000.000.000 100.000.000.000 150.000.000.000 200.000.000.000 250.000.000.000 300.000.000.000 350.000.000.000 400.000.000.000 200 1 200 2 200 3 200 4 200 5 200 6 200 7 20 0 8 200 9 2010 2011 2012 2013 2014 Jumla h S ub si d i

Subsidi Perintis

0 50 100 150 200 Jumla h Li nt a sa n

Perkembangan Lintasan

Perintis

SUBSIDI ANGKUTAN PENYEBERANGAN PERINTIS

DARI TAHUN KE TAHUN JUMLAH SUBSIDI ANGKUTAN PENYEBERANGAN PERINTIS DAN JUMLAH LINTASAN

PERINTIS YANG DILAYANI TERUS MENGALAMI PENINGKATAN SEHINGGA PERLU DILAKUKAN PERENCANAAN

DAN PEMANFAATAN ANGGARAN YANG OPTIMAL

(23)

RENCANA AKSI PENGEMBANGAN TRANSPORTASI

PENYEBERANGAN TAHUN 2010 – 2014 :

(24)

Program Aksi Pengembangan Jaringan Pelayanan

Penyeberangan

# 1

• Rencana pembukaan lintas penyeberangan baru

tahun 2010 s/d 2014 adalah

37 lintas

• Realisasi pembukaan lintas penyeberangan tahun

2010 s/d 2013 sebanyak 25 Lintas

• Rencana pembukaan lintas penyeberangan baru

tahun 2014 sebanyak 12 lintas

(25)

Program Aksi Pengembangan Prasarana

Pelabuhan Penyeberangan # 2

• Rencana pembangunan dermaga penyeberangan

tahun 2010 s/d 2014 adalah 20 pelabuhan baru dan 33

penyelesaian konstruksi ;

• Realisasi pembangunan dermaga penyeberangan

tahun 2010 s/d 2013 adalah 57 pelabuhan selesai di

bangun, dan ;

• Rencana penyelesaian pembangunan dermaga

penyeberangan tahun 2014 adalah 21 pelabuhan

(26)

Program Aksi Pengembangan Sarana

Penyeberangan #3

Rencana pembangunan kapal penyeberangan

tahun 2010 s/d 2014 adalah 90 kapal Ro-Pax

1. Realisasi pembangunan kapal penyeberangan tahun

2010 s/d 2013 adalah

73 kapal

(selesai)

2. Rencana pembangunan kapal penyeberangan tahun

2014 adalah

17 kapal

:

- 9 kapal

(selesai)

(27)

KINERJA BUMD SELAKU OPERATOR

KAPAL PENYEBERANGAN PERINTIS

(28)

RENCANA KERJA ANGGARAN 2015

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

PROGRAM PENGEMBANGAN LLASDP

PER PULAU

(29)

29

RINCIAN PAGU ANGGARAN TAHUN 2015

PER SUMBER DANA

NO SUMBER DANA ALOKASI (Rp. 000,-) %

1. Rupiah Murni (RM) 4.020.426.600,- 99,59

2. PNBP 2.200.000,- 0,06

3. Pinjaman Luar Negeri 14.000.000,- 0,35

TOTAL 4.036.624.600,- 100,00 PER KEGIATAN

NO BIDANG ALOKASI (Rp. 000,-) %

1. Manajemen & Peningkatan Keselamatan Transportasi

Darat 50.709.000,- 1,26

2. Pembangunan Dan Pengelolaan Prasarana Dan Fasilitas Lalu Lintas Jalan

1.026.432.435,- 25,43 3. Pembangunan Sarana Dan Prasarana Transportasi ASDP

Dan Pengelolaan Prasaraa Lalu Lintas SDP 2.466.084.253,- 61,09 4. Pembinaan dan Pengembangan Sistem Trasportasi

Perkotaan 196.740.652,- 4,87

5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Dditjen Perhubungan Darat 296.658.260,- 7,35

(30)

PENGEMBANGAN LLASDP PULAU SUMATERA

ACEH Dermaga Penyeb. Meulaboh Thp IV, Subsidi Perintis SUMUT

Derm. Peny. Gng Sitoli Thp II, Rambu Suar Sibolga, Peningk Dermaga Sungai Desa Perlis, Jaringhalus, Pematang Buluh, Sijawi-jawi dan Harapan; Derm. Danau Mogang Palipi, Meat, Simanindo, Tiga Ras dan Sibandang. Subsidi Perintis

SUMBAR

Dermaga Danau Ombilin Thp. II Selesai dan Tanjung Sani Thp. II Selesai; Rehab. Derm. Penyeb. Tua Pejat. Subsidi Perintis

RIAU

Derm. Penyeb. Desa Pecah Buyung Thp. II, Derm. Sungai Kuala Enok, Rehab Derm. Penyeb. Dumai, Subsidi Perintis.

KEP. RIAU

Derm. Penyeb. Matak Thp. VI dan Penarik Thp. VI, SBNP di Derm. Penyeb. Matak, Penarik, Selat Belia dan Tj. Pinang. Subsidi Perintis

JAMBI

Derm. Sungai Kuala Tungkal Thp III Selesai, Pemb. Halte Sungai di Kuala Indah Thp. I, Teluk Nilau Parit, dan Rambe.

SUMSEL

Peningk. Dermaga Sungai di Tangga Buntung, 16 Ilir, Jaka Baring, Pemb. Derm. Sungai di Karang Baru.

BABEL

SBNP Derm. Penyeb. di Babel, Peningk. Derm. Penyeb. Tanjung Ru. Subsidi Perintis

BENGKULU Peningk. Dermaga Penyeb. Kahyapu (P. Enggano). Subsidi Perintis LAMPUNG

Pengadaan Alkom, Genset 10.000 KVA, LPJU Solar Cell Dermaga KTM Rawa Jitu, SBNP di Prov. Lampung, Kapal Operasional 40 PK.

(31)

BANTEN

Pemb Gangway & Elevated Side Ramp di Dermaga Penyeb. Merak VI Thp. II dan Bakauheni VI Thp. II, Breakwater Sisi Selatan Pelabuhan Penyeb. Merak Thp. II.

PENGEMBANGAN LLASDP PULAU JAWA

JABAR

Rambu Sungai di Prov. Jabar, Rambu Suar Darat di Cirata, Saguling, Jatiluhur, Rambu PJU Solar Cell di Cirata, Saguling, Jatiluhur; Peningk. Dermaga Danau Jati Luhur Thp. II, Banyu Biru dan Cirata, Rehab. Derm. Sungai Citandui.

JATENG

Join Breakwater Pel. Penyeb. Kendal, Peningkatan Dermaga Sungai Citandui, Pengerukan Kolam Pelabuhan Jepara, Speed Boat di waduk Kab. Sragen. Subsidi Perintis

DIY

Peningk. Dermaga di Sermo Tengah dan Klepu, SBNP Pelayaran Sungai Serang.

JATIM

Pemb. Derm. Sungai di 2 Lokasi, Dermaga Penyeb. Ketapang Thp III. Subsidi Perintis

(32)

PENGEMBANGAN LLASDP PULAU KALIMANTAN

KALBAR

Pemb. Derm. Penyeb. Ciremai Thp. III selesai, Teluk Malike Thp. III, Sunyat Thp. II selesai, Jangkang II Thp. I, Kemboja Thp. I; LPJU Solar Cell di Teraju, Sei Asam, Sumpit dan Meliau; Peningk. Derm. Sungai Durian, Saunan dan Tayan; Rehab. Derm. Penyeb. Perigi Piai dan Tebas Kuala. Subsidi Perintis

KALTENG

Jalan Masuk Bahaur, Pemb. MB Bahaur, Derm. Sungai di Pelangsian Thp. II, Mandomai, RPM Katingan Kuala, KTM Lamunti, Kasongan Baru, Pemb SBNP di DAS Kalteng dan Derm. Penyeb. Kumai, Rehab Derm. Sungai di Petanak dan Mitak.

KALSEL

Pemb. Derm. Penyeb. Pulau Laut Timur Thp. IV selesai, P. Sebuku Thp III; Peningk. Derm. Penyeb. Saka Kajang Thp. II dan Banjaraya Thp. II; Peningk. Derm. Sungai Banjar Raya Thp. II dan Kuripan Thp. II. Subsidi Perintis

KALTIM

Pemb. Derm. Penyeb. Simanggaris Thp. III; Pemb. Derm. Sungai Kunjang Thp. V Selesai dan Sungai Batu Dinding; Pengerukan Alur Sungai Wain Thp II, Pengarah Arus Derm. II Penajam. Subsidi Perintis

KALTARA

Pengadaan Peta Alur Sungai Kab. Malinau - Kab. Tana Tidung, Speed Boat Pel. Ferry Tarakan. Subsidi Perintis

(33)

SULUT

Pemb. Derm. Penyeb. Miangas Thp. II, Karatung Thp. I dan Kawakuso Thp. I, Kapal Penyeb. 750 GT Thp. II, Kapal Pembersih Alur Tondano Thp. II, Subsidi Perintis

PENGEMBANGAN LLASDP PULAU SULAWESI

GORONTALO

MRLL Pel. Penyeb. Gorontalo, Rehab Derm. I Plengsengan, Revitalisasi Gedung Term. Penumpang, Pengerukan Kolam Marisa. Subsidi Perintis

SULTRA

Derm. Penyeb. Sikeli (Tj. Phising) Thp. II, Bombana Thp I, Pengerukan Wanci Thp. II, SBNP di Wanci, Amolengu, Labuhan dan Tondasi; Rehab. Derm. Penyeb. di Torobulu, Tampo, Tondasi, Mawasangka, Wawoni, Bau-bau dan Wara. Subsidi Perintis

SULSEL

Pemb. Derm. Penyeb. di Beau Thp. IV, Rambu Suar Darat di Tokalimbo dan Timampu, Rambu Suar Laut di Tokalimbo dan Timampu, Rehab. Derm. Penyeb. Bira, Pamatata, Bangsalae Siwa, Perluasan Areal Parkir Bira. Subsidi Perintis

SULBAR

Pemb. Derm. Sungai Batu Parigi Thp. I, Salulebo Thp. I; Rehab. Hydrolic dan MB Derm. Penyeb.

Mamuju. Subsidi Perintis SULTENG

Rehab. Derm. Penyeb. di Banggai dan Wakai, Pemeliharaan Lampu Suar. Subsidi Perintis

(34)

PENGEMBANGAN LLASDP PULAU BALI & NUSA TENGGARA

BALI

Derm. Penyeb. Gunaksa Thp VIII (selesai), Derm. Penyeb. Gilimanuk Thp III (selesai); Pemb. Jalan Akses Gunaksa.

NTT

Derm. Penyeb. Seba Thp VII Selesai, Pamana Thp. III, Kewapante Thp. III, Raijua Thp. I dan Wairiang Thp. I, Pemb Kapal Penyeb. 1 unit lintas Kupang-Ndao Thp. I, Subsidi Perintis; Rehab. Derm. Penyeb. Kalabahi 1. Subsidi Perintis

NTB

Derm. II Sape Thp III (selesai); Pemb Derm. Plengsengan di Kayangan dan Pototano, Rehab Derm. Penyeb. Lembar.

(35)

PAPUA

Derm. Penyeb. Pomako Thp. VIII Selesai, Waren Thp. I; Derm. Sungai Membramo Thp. I; Rehab. Derm. Penyeb. Kabuena dan Mokmer. Subsidi Perintis

PAPUA BARAT

Derm. Penyeb. Fak-Fak Thp. IX Selesai, Folley Thp. III; Batanta Thp. I dan Waisior Thp. I. Subsidi Perintis

PENGEMBANGAN LLASDP PULAU MALUKU & PAPUA

MALUKU

Pemb. Derm. Penyeb. Wailey Thp. VI Selesai, Jasira Salahutu Thp. V Selesai, Air Nanang Thp VI Selesai, Lamerang Thp. V Selesai, Toyando Thp IV Selesai, Amahai Thp V Selesai, Teor Thp. II, Kesui Thp. II, Wunlah Thp. II dan Gorom Thp. II; Pengerukan Dobo; Rehab. Derm. Penyeb. Galala dan Namlea; Kapal Ro Pax 500 GT Thp I Lts. Saumlaki-Letwurung-Tepa-Lakor dan Lts. Tual-Air Nanang, Kapal Ro Pax 500 GT Lts Namlea-Waisala Thp. II Selesai; Subsidi Perintis. Subsidi Perintis

MALUKU UTARA

Pemb. Derm. Penyeb. Wayaloar Thp. I, Rehab. Pel. Penyeb. Bastiong Thp. II, Gorua, Goto, dan MB Gonua; Kapal 300 GT Lts Doro Kao-Subaim Thp. II, Kapal 500 GT Lts. Babang-Saketa Thp. I. Subsidi Perintis

(36)

Direktorat LLASDP

Ditjen Perhubungan Darat

Gedung Karya Lt.10

Referensi

Dokumen terkait

problem the objective of this study is to know the effect of using KWL technique and translation technique on the reading achievement of grade 10 students.. 1.4

Hal tersebut diduga karena jumlah tepung daging-tulang leher ayam pedaging yang dimanfaatkan relatif besar, mengingat kandungan protein, lemak serta mineral yang terkandung dalam

Nisbah pembiayan mudharabah (bagi hasil) antara Perusahaan Pegadaian dengan KUMKN adalah sebesar maksimal 40% (empat puluh persen) dibanding 60% (enam puluh persen)

Pada Hari ini SELASA tanggal DUA PULUH SEMBILAN bulan JUNI Tahun DUA RIBU SEPULUH, Kami yang bertandatangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang sesuai dengan

mahasiswa belajar mandiri di rumah dengan melihat video tutorial dan lain-lain berkaitan materi tutorial, sebelum ditutonkan pada pertemuan perkuliahan online. Dalam

Tujuan strategis Kemendiknas tahun 2010--2014 dirumuskan berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan sistem tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh Bauran Pemasaran yaitu Produk, Harga, Tempat, dan Promosi terhadap volume penjualan sepeda motor pada PT.. Sarana Niaga

Oleh karena itu, sebagai petugas kesehatan kita harus menghindari sikap yang menganggap bahwa petugas adalah orang yang paling pandai, paling mengetahui