128
Kelas VII-A menunjukkan bahwa pembelajaran belum berpusat pada siswa. Hal
tersebut diperkuat dengan hasil belajar siswa yang masih dibawah Standar Ketuntasan
Minimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang
penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif
Think Pair Share dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 2
Bandar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas. Kegiatan pembelajaran terdiri dari dua siklus. Pengambilan data dilakukan dengan
observasi dan tes formatif. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pola
Kegiatan Ekonomi Penduduk, Penggunaan Lahan, dan Pola Permukiman Penduduk
Berdasarkan Kondisi Fisik Muka Bumi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pra tindakan nilai rata-rata kelas
sebesar 63,59 dengan 6 siswa tuntas, Siklus I 75,16 dengan 18 siswa tuntas, dan Siklus II
82,19 dengan jumlah siswa tuntas 28 siswa. Nilai rata- rata kelas ini mengalami
peningkatan tiap siklus yaitu sebesar 18,19 % pada Siklus I dan sebesar 9,35% pada
Siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan sekolah menggalakkan penggunaan
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share. Upaya merealisasikannya melalui
sosialisasi penggunaan pembelajaran kooperatif ataupun mengikutsertakan guru-guru
mata pelajaran dalam pelatihan, guru hendaknya menggunakan pembelajaran kooperatif
model Think Pair Share sebagai tindakan kelas pada mata pelajaran IPS Geografi dengan
pembuatan Rancangan Pembelajaran dengan memasukkan tata cara pembelajaran
kooperatif Think Pair Share dalam kegiatan inti yang juga disesuaikan dengan evaluasi
pembelajaran. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya
dalam penelitian maupun penulisan karya ilmiah mereka dalam penerapan pembelajaran
kooperatif Think Pair Share untuk mengukur aspek yang lain.
Kata Kunci : pembelajaran kooperatif,
Think Pair Share
, hasil belajar
Pendahuluan
129
siswa dalam pembelajaran tidak cukup dengan hanya mendengarkan guru ceramah,
tetapi siswa harus aktif mencari sendiri dan kreatif dalam berdiskusi dengan siswa
yang lain tentang materi pelajaran tersebut.
Zayadi (2004) juga berpendapat bahwa proses pembelajaran yang menekankan
pada pemahaman konsep-konsep bukan belajar mengalami (dalam Nursyamsu, 2011 :
6). Maka bagaimana
mungkin ia dapat belajar secara mandiri sementara mereka sendiri terpola pada kondisi belajar yang kurang melibatkan mereka. Strategi pembelajaran yang dapatditerapkan dalam kondisi yang demikian adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning).
Strategi pembelajaran ini berangkat dari pemikiran getting better together, yang menekankan
pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang lebih kondusif kepada
para siswa untuk memperoleh serta mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan
keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat (Solihatin, 2007 : 2).
Adapun strategi pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah model
pembelajaran tipe Think-Pair-
Share (TPS).Model pembelajaran Think- Pair-Share
diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam
komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam
kelompok kecil. Hal ini sesuai dengan pengertian dari model pembelajaran
Think-Pair-Share itu sendiri, sebagaimana yang dikemukakan oleh Lie (2002:57) bahwa, “Think
-Pair-Share adalah pembelajaran yang memberi
siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain.Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa melakukan
diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif sederhana yang memiliki prosedur secara eksplisit sehingga model
pembelajaran Think-Pair-Share dapat disosialisasikan dan digunakan sebagai alternatif dalam
pembelajaran IPS Geografi di sekolah. Keunggulan lain dari pembelajaran ini adalah
optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa
maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, tipe Think-Pair-Share ini memberi
kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan
menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain (Lie, 2004:57).
Di samping mempunyai keunggulan, model pembelajaran Think-Pair- Share juga
130
dengan cara
mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa (Lie : 2004)Demikian pula yang terjadi di SMP Negeri 2 Bandar, berdasarkan observasi awal yang
dilakukan pada tanggal 09 dan 10 Mei 2017 dikelas VII-A belum menunjukkan adanya
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran IPS Geografi yang berlangsung selama
ini menggunakan metode ceramah, pemberian tugas dan kerja kelompok. Berdasarkan nilai
hasil belajar, rata-rata masih rendah dengan rata-rata kelas yang dicapai hanya 63,59 dari
Standar Ketuntasan Minimal 75. Kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
tersebut membuat siswa tidak terbiasa berfikir analisis sehingga menyebabkan
kemampuan analisis siswa menjadi lemah. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti
ingin menerapkan pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share pada siswa kelas VII-A
SMP Negeri 2 Bandar untuk meningkatkan hasil belajar karena hasil belajar siswa
masih rendah.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus di SMP
Negeri 2
Bandar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Bandar, semester genap tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 32 orang. Data dalampenelitian ini adalah data daftar nilai mata pelajaran Geografi, untuk mengetahui hasil belajar
siswa apakah sudah memenuhi SKM (75) dan KKM (85%) yang ditentukan, data hasil
observasi yang terdiri dari lembar observasi dan catatan lapangan yang diperoleh dari observer,
data hasil tes dari tiap siklus. Sumber data pada penelitian ini adalah tindakan siswa kelas
VII-A SMP Negeri 2 Bandar dalam proses pembelajaran serta nilai tes di akhir siklus.
Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar.
Nilai hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi berupa tes tertulis yang diberikan setiap akhir
putaran siklus setelah menerapkan pembelajaran kooperatif model Think pair Share.
Peningkatan hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran dianalisis dengan
membandingkan rata-rata hasil tes yang telah diperoleh pada masing-masing siklus. Data hasil
tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa. Ketuntasan belajar ada dua
kategori yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Ketuntasan belajar perseorangan dengan
ketentuan, siswa secara individu telah mencapai nilai minimal 75 atau 75% dalam
menyelesaikan soal tes.
Sedangkan distribusi frekuensi hasil belajar dihitung dengan menggunakan rumus
Struges seperti tabel.
Tabel
Penentuan
Taraf Keberhasilan Hasil Belajar
131
85 – 100 A Sangat Baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
40 – 54 D Kurang
0 - 39 E Sangat Kurang
Penilaian rata-rata kelas ini untuk mengetahui secara keseluruhan dari proses
pembelajaran siswa.Peningkatan rata-rata ini dapat terjadi dengan meningkatnya ketuntasan
klasikal siswa. Pencarian rata-rata mengunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
P = rata-rata nilai
∑ X = jumlah nilai keseluruhan n = banyaknya siswa
Peningkatan hasil belajar dapat diketahui pada penelitian ini dengan membandingkan
ketuntasan dan rata-rata skor hasil belajar sebelum tindakan siklus I, siklus II sampai ke siklus
berikutnya.
Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi dan catatan lapangan dalam
penelitian. Lembar observasi berisi jabaran aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa selama
pembelajaran berlangsung. Data ini digunakan sebagai dasar untuk refleksi sehingga ada
perbaikan pada siklus selanjutnya.
Paparan Data dan Temuan
Pada siklus I diperoleh data tentang hasil belajar siswa. Data tersebut diperoleh
melalui tes belajar di akhir siklus I. Adapun distribusi frekuensi hasil belajar siklus I
tercantum pada tabel berikut ini.
Tabel Hasil Belajar Siklus I Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Bandar
Rentang Nilai f fk % Kualifikasi
85 – 100 13 13 40,625 Sangat Baik
70 – 84 8 21 25 Baik
55 – 69 8 29 25 Cukup
40 – 54 3 32 9,375 Kurang
0 - 39 0 32 0 Sangat Kurang
Jumlah 32 100
Dari tabel data hasil belajar siswa kelas VII-A di atas, menurut standar ketuntasan
minimal yang ditetapkan oleh SMP
Negeri 2 Bandar
yaitu ≥75 terdapat 11 siswa yang masih tergolong dalam kualifikasi nilai cukup dan kurang karena memperoleh nilai dibawah75. Sedangkan dapat diketahui ada 21 siswa yang memperoleh nilai lebih dari 75 terdistribusi
132
terdapat 65,625% siswa yang dapat dianggap tuntas. Siswa yang dianggap tuntas adalah siswa
yang memperoleh nilai ≥70. Sedangkan 34,375% siswa belum tuntas dengan distribusi 25%
siswa dengan kualifikasi nilai cukup dan 9,375% siswa dengan kualifikasi nilai kurang. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar di Kelas VII-A SMP
Negeri 2 Bandar
masih membutuhkan perbaikan pada siklus berikutnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa agartercapai kualifikasi nilai yang diinginkan.
Pada siklus II diperoleh data tentang hasil belajar siswa. Data tersebut diperoleh melalui tes
belajar di akhir siklus II. Adapun distribusi frekuensi hasil belajar siklus II tercantum pada
tabel berikut ini.
Tabel Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas VII -A SMP
Negeri 2 Bandar
Rentang Nilai f fk % Kualifikasi
minimal yang ditetapkan oleh SMP
Negeri 2 Bandar
yaitu ≥75 terdapat 4 siswa tidak tuntas yang terdistribusi pada kualifikasi cukup. Sedangkan diketahui ada 28 siswa dinyatakan tuntasyang terdistribusi pada kualifikasi nilai baik sampai dengan sangat baik. Pada juga
menunjukkan bahwa terdapat 87,5% siswa yang dapat dianggap tuntas. Siswa yang dianggap
tuntas adalah siswa yang memperoleh nilai ≥70. Sedangkan 12,5% siswa belum tuntas dengan
kualifikasi nilai cukup. Prosentase siswa yang dianggap tuntas menunjukkan bahwa hasil
belajar di Kelas VII-A SMP Negeri 2 Bandar sudah mencapai pada kualifikasi nilai Baik.
Hasil belajar dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Think Pair Share diperoleh melalui tes. Nilai tes ini digunakan untuk membandingkan besarnya peningkatan hasil belajar pada kegiatan pra tindakan, siklus I, dan siklus II.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disusun perolehan hasil belajar dalam tabel berikut ini.
Tabel Nilai Hasil Belajar Kelas VII-A Pra Tindakan, Siklus I dan II
Rentang Nilai Kualifikasi Pra Tindakan Siklus I Siklus II
f % f % f %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa ada peningkatan jumlah siswa yang
133
dengan sangat baik. Dengan distribusi pada pra tindakan terdapat hanya 10 siswa yang
memperoleh kualifikasi baik kemudian meningkat menjadi 21 siswa yang memperoleh
kualifikasi baik sampai dengan sangat baik pada
Siklus I. Kemudian pada Siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas 70 juga
meningkat menjadi 28 siswa dengan kualifikasi nilai baik sampai dengan sangat baik.
Peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas standar ketuntasan minimum
menyebabkan adanya peningkatan rata-rata pada hasil belajar siswa Kelas VII-A SMP
Negeri 2 Bandar
. Perhitungan nilai rata-rata kelas dilakukan dengan penjumlahan nilai yang diperoleh seluruh siswa, kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebutsehingga diperoleh nilai rata-rata kelas. Peningkatan nilai rata-rata kelas dapat diketahui
dengan membandingkan nilai rata-rata kelas pra tindakan dengan nilai rata-rata kelas siklus I
dan nilai rata-rata kelas siklus I dengan nilai rata-rata siklus II. Berdasarkan data yang
diperoleh nilai rata-rata siswa kelas VII-A disajikan dalam tabel berikut.
Tabel Peningkatan Hasil Belajar Kelas Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II Rata-rata
Tindakan Rata-rata Nilai Peningkatan Prosentase Peningkatan
Pra Tindakan 63,59 0 0%
Siklus I 75,16 11,57 18,19%
Siklus II 82,19 7,03 9,35%
Pada tabel menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai rata-rata kelas siswa sebelum
dan setelah tindakan. Pada pra tindakan nilai rata-rata kelas sebesar 63,59, siklus I sebesar
75,16, dan siklus II sebesar 82,19. Rata-rata kelas ini mengalami peningkatan tiap siklus yaitu
sebesar 18,19% pada siklus I dan sebesar 9,35% pada siklus II. Meskipun selisih nilai
rata-rata tidak mengalami peningkatan yang besar namun kualifikasi nilai ikut mengalami
134
Gambar
Peningkatan
Hasil Belajar Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
Adapun temuan penelitian yang diperoleh dari penerapan pembelajaran
kooperatif model
Think Pair Share
adalah sebagai berikut. Hasil belajar IPS Geografi
siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Bandar meningkat dengan penerapan pembelajaran
Think Pair Share
.
Pembahasan
Penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A
SMP Negeri 2 Bandar
. Hal ini dikarenakan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII-A yang masih bersifat berpusat padaguru
(teacher centered), menyebabkan suasana belajar yang kurang menarik dan komunikatif. Hal ini dapat menghambat usaha siswa, khususnya siswa kelas VII-A
SMP Negeri 2 Bandar
dalam mengoptimalkan hasil belajar IPS Geografi, padahal perlu diketahui IPS Geografi
memiliki kontribusi yang besar dalam pencapaian kompetensi yang harus dimiliki para siswa.
Jika penerapan model pembelajaran untuk IPS Geografi hanya menggunakan model ceramah
sebagai model utama, maka proses belajar akan terasa membosankan bagi siswa karena terasa
monoton. Kondisi atau suasana pembelajaran dalam kelas akan sangat mempengaruhi hasil
belajar, minat belajar dan daya tarik siswa dalam mengikuti pelajaran.
Kenyataan pembelajaran IPS Geografi yang seperti ini menunjukkan bahwa
pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok sangatlah penting sehingga
akan tercipta suasana belajar siswa aktif yang saling komunikatif, saling mendengar, saling
berbagi, saling memberi dan menerima, yang mana keadaan tersebut selain dapat
meningkatkan pemahaman terhadap materi juga meningkatkan interaksi sosial siswa,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan tercapainya tujuan belajar siswa kelas VII-A
SMP Negeri 2 Bandar
khususnya pada pelajaran IPS Geografi.Upaya peningkatan hasil belajar siswa dilakukan dengan menerapkan strategi
pembelajaran secara kooperatif atau cooperative learning dengan model Think Pair Share. Belajar dalam kelompok dengan prinsip kooperatif sangat baik digunakan untuk mencapai
tujuan belajar, baik yang bersifat kognitif, afektif, maupun konatif. Pada Siklus I peneliti
menerapkan pembelajaran kooperatif Think Pair Share dalam kelas dengan menggunakan media power point dalam menyampaikan materi penggunaan lahan.
Peningkatan hasil belajar pada Siklus I masih tergolong kurang terlihat signifikan
sehingga peneliti melakukan perbaikan pada Siklus I sebagai acuan dilaksanakannya Siklus
II. Masih banyak siswa yang belum mencapai nilai diatas SKM atau dalam kriteria cukup
sampai dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi,
135
a. Setiap individu mempunyai daya serap yang berbeda dalam menerima materi
saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Ketidaknyamanan dalam pembentukan kelompok.
c. Hasil belajar akan optimal apabila ada motivasi yang tepat dengan minat siswa.
d. Siswa kurang berinteraksi dalam proses pembelajaran, khususnya saat diskusi
kelompok..
e. Media juga mempengaruhi perbedaan hasil belajar.
Hasil belajar siswa Kelas VII-A pada Siklus I dijadikan acuan untuk perbaikan pada
pelaksanaan tindakan selanjutnya. Sehingga pada Siklus II hasil belajar siswa Kelas VII-A
semakin meningkat dibandingkan dengan Siklus I. Hal ini juga dapat dilihat tidak hanya dari
segi hasil belajar saja tapi juga hasil jawaban diskusi yang juga mengalami peningkatan
analisis pemahaman materi dan nilai skor dari Siklus I.
Suatu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengupayakan aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model
pembelajaran kooperatif Think Pair Share. Hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif Think Pair Share telah menunjukkan suatu peningkatan dari hasil belajar siswa Pra Tindakan sampai dengan Siklus II. Sedangkan hasil observasi terhadap
aktivitas guru dalam hal ini peneliti dalam menerapkan pembelajaran kooperatif Think Pair Share pada tindakan Siklus I sudah baik hanya kurang dalam manajemen waktu saat pembelajaran. Demikian pula hasil observasi terhadap aktivitas peneliti dalam menerapkan
pembelajaran kooperatif Think Pair Share pada tindakan Siklus II ini sudah sangat baik dan sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan hal ini
menunjukkan bahwa kegiatan peneliti dalam mengelola pembelajaran pada IPS Geografi
dengan pembelajaran kooperatif Think Pair Share sudah sangat baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VII-A
SMP Negeri 2 Bandar
. Peningkatan hasil belajar tersebut terlihat pada peningkatan nilai hasil belajar siswa pada siklus I dengan nilairata-rata 75,16 dan pada siklus II menjadi 82,19.
Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan peneliti adalah.
1. Sekolah menggalakkan penggunaan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share
melalui sosialisasi penggunaan pembelajaran kooperatif.
2. Guru hendaknya menggunakan pembelajaran kooperatif model Think Pair
136
4. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian maupun
penulisan karya ilmiah mereka dalam penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share untuk mengukur aspek yang lain.
Daftar Pustaka
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Lie, Anita. 2004.
Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nursyamsu. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share (Tps) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Rumus Dan Fungsi Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII.B Semester II di MTs Al-Musyawarah Lembang Bandung).Skripsi tidak diterbitkan. (Online:
http://repository.upi.edu/skripsiview), diakses 13 Maret 2017.