• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAHHUKUM BISNIS TENTANG PERUSAHAAN PERSEORANGAN DAN FIRMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MAKALAHHUKUM BISNIS TENTANG PERUSAHAAN PERSEORANGAN DAN FIRMA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH

HUKUM BISNIS TENTANG PERUSAHAAN

PERSEORANGAN DAN FIRMA

OLEH :

MAXI SANDI LATUL, S.E

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA – PAPUA

2017

(2)

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Istilah perusahaan mulai dikenal pada saat disusunnya Rancangan Wetboek van Koophandel

(Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) yang kemudian berlaku di Netherland (Belanda) sejak

tahun 1838. Menurut Pemerintah Belanda, yang pada waktu membacakan memorie van

toelichting (memori penjelasan) Rencana Undang-Undang Wetboek van Koophandel di muka parlemen, yang disebut dengan perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus-putus, dengan terang-terangan, dan dalam kedudukan tertentu untuk mencari laba (bagi diri sendiri).

Secara umum,perusahaan didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Berdasarkan definisi diatas maka dapat dilihat adanya lima unsur penting dalam sebuah perusahaan,yaitu organisasi,produksi,sumber ekonomi,kebutuhan dan cara yang menguntungkan.

5. Perseroan Terbatas Negara (Persero), 6. Perusahaan Daerah (PD),

7. Perusahaan Negara Umum (PERUM), 8. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN), 9. Koperasi, dan

10. Yayasan.

Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengkaji lebih dalam tentang pengertian serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Usaha Perseorangan dan Firma (Fa).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Perusahaan, Perusahaan perseorangan dan Firma?

2. Apa saja yang membedakan antara perusahaan perseorangan dengan firma?

3. Apa Kelebihan dan kekurangan dari masing- masing bentuk usaha tersebut?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan makalah ini, yaitu antara lain:

1. Mengetahui pengertian dari perusahaan, perusahaan perseorangan dan perusahaan firma.

2. Mengetahui ciri-ciri dari perusahaan perseorangan maupun perusahaan firma.

(3)

1.4 MANFAAT MAKALAH

Melalui makalah ini diharapkan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi masyarakat. Adapun manfaat dari makalah ini antara lain:

a. Bagi penulis, dengan adanya penyusunan makalah ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan

dan wawasan penulis tentang perusahaan dalam bentuk perseorangan dan perusahaan dalam bentuk firma.

b. Bagi masyarakat, diharapkan dapat memberikan informasi jenis perusahaan perseorangan

maupun firma serta dapat membedakan karakteristik diantara keduanya.

c. Bagi ilmu pengetahuan, diharapkan dapat dijadikan dasar acuan bagi pengembangan penelitian

selanjutnya dan pengembangan ilmu pengetahuan yang akan datang.

d. Bagi pengusaha, dengan adanya penyusunan makalah ini maka dapat memperkirakan perusahaan

mana yang baik untuk dikembangkan sebagai modal atau langkah awal untuk mendirikan suatu perusahaan.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan ini bermaksud untuk memudahkan para pembaca dalam memahami isi makalah. Sistematika dalam penulisan makalah ini terbagi menjadi empat bab. Bab satu adalah pendahuluan. Bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, serta sistematika penulisan makalah.

Bab dua mengemukakan tentang tinjauan pustaka. Dalam bagian ini akan diuraikan teori tentang pengertian perusahaan menurut para ahli dan juga kategori perusahaan berdasarkan jumlah pemiliknya, status hukumnya dan pemilik modal.

Bab tiga mengemukakan tentang tinjauan khusus. Dalam bagian ini akan diuraikan teori tentang pengertian perusahaan perseorangan dan firma, karakteristik dari perusahaan perseorangan dan firma, serta kelebihan dan kekurangan dari perusahaan perseorangan maupun firma.

Sebagai penutup, bab empat berisi tentang kesimpulan dan saran. Pada bab ini dikemukaan kesimpulan makalah sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang diharapkan berguna bagi kebijakan terkait tentang bentuk perusahaan perseorangan dan firma.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PERUSAHAAN MENURUT PARA AHLI

(4)

Menurut Mr. M. Polak, perusahaan ada apabila diperlukan adanya perhitungan-perhitungan tentang laba-rugi yang dapat diperkirakan dan segala sesuatu itu dicatat dalam pembukuan.

Abdul Kadir Muhammad dalam bukunya Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia menyatakan bahwa berdasarkan tinjauan hukum, istilah perusahaan mengacu pada badan hukum dan perbuatan badan usaha dalam menjalankan usahanya.Lebih lanjut, perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua fartor produksi.

Sementara itu, dalam hukum positif Indonesia, UU Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf b, dirumuskan bahwa perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.

2.2 BERDASARKAN JUMLAH PEMILIKNYA

Apabila perusahaan dibedakan berdasarkan banyaknya jumlah pemilik maka terdapat dua macam perusahaan, yaitu perusahaan dagang (perusahaan perseorangan) dan perseroan (persekutuan).Perusahaan dagang (perusahaan perseorangan) adalah perusahaan yang jumlah pemiliknya satu orang.Sementara itu, perseroan atau persekutuan adalah perusahaan yang jumlah pemiliknya lebih dari satu orang.

2.3 BERDASARKAN STATUS HUKUMNYA

Apabila perusahaan dibedakan berdasarkan bentuk hukumnya maka terdapat dua jenis perusahaan.Pertama adalah perusahaan yang berstatus badan hukum, yaitu perseroan terbatas (PT).Kedua adalah perusahaan yang tidak berbadan hukum yang terdiri atas perusahaan dagang, persekutuan firma (Fa) dan persekutuan komanditer (CV). Dalam ilmu hukum dikenal dua subjek hukum, yaitu orang dan badan hukum. Pengaturan dasar dari hukum itu sendiri terdapat dalam Pasal 1654 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang menyatakan bahwa semua perkumpulan yang sah adalah seperti halnya dengan orang pribadi, dapat melakukan tindakan-tindakan perdata. Sebagai subjek hukum, badan hukum mempunyai kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum seperti halnya orang.Akan tetapi, perbuatan hukum itu hanya terbatas pada bidang hukum harta kekayaan.Karena bentuk badan hukum adalah sebagai badan atau lembaga maka dalam mekanisme pelaksanaannya badan hukum bertindak dengan peraturan pengurus-pengurusnya.

2.4 BERDASARKAN PEMILIK MODALNYA

(5)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN DAN FIRMA (Fa) 3.1.1 PENGERTIAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN

(6)

Sumarai, Jhon Suprianto:2003). Menurut (Basswasta:2002) Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan (Basswasta:2002). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang didirikan, dimiliki, dan dikelola seseorang.Perusahaan perseorangan banyak sekali dipakai di Indonesia.Bentuk perusahaan ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha kecil, atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha, misalnya dalam bentuk toko, restaurant, bengkel, dll. Walaupun jumlah perusahaan yang ada relatif banyak, tetapi volume penjualan masing-masing relatif kecil jika dibandingkan perusahaan lain.

Jika seseorang menginginkan mendirikan perusahaan, dengan pilihan jenis usaha yang resiko perusahaan tidak begitu besar, kapital sendiri dari perusahaan yang didirikan tidak membutuhkan terlampau banyak dan apabila pengusaha memang ingin mengurus dan memimpin sendiri serta ingin menanggung akibat hukum yang mungkin terjadi tanpa bantuan orang lain adalah pilihan yang tepat jika ingin membentuk badan usaha perseorangan.

3.1.2 PENGERTIAN FIRMA

Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut firmant) tidak terbatas; sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung (Basu Swastha, 1988:55). Menurut Manulang (1975) persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi ada beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan. Nama perusahaan seperti umumnya adalah nama dari salah seorang sekutu. pasal 18 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menyebutkan inti dari firma yaitu bahwa tiap-tiap anggota saling menanggung dan untuk semuanya bertanggung jawab terhadap perjanjian firma tersebut. Agar lebih jelas, peraturan-peraturan tersebut diperkuat oleh pasal 16 dan 18 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Bulgerlijk Wetboek) yang menyatakan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian, dimana dua orang atau lebih sepakat untuk bersama-sama mengumpulkan sesuatu dengan maksud supaya laba yang diperoleh dari itu dibagi antara mereka.

Walaupun para anggota mempunyai kesatuan nama dalam menjalankan usahanya dan perusahaan mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan masing-masing anggota, namun pada umumnya firma bukanlah badan hukum, melainkan sebagai sebutan dari anggota bersama-sama. Ini disebabkan karena masing-masing anggota dengan seluruh harta benda pribadinya bertanggung jawab atas semua utang perusahaan. Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan dari badan hukum bersangkutan. Untuk mendirikan persekutuan dengan firma, maka mereka yang bersekutu dapat mendirikan dengan membuat suatu akte resmi. Akte tersebut memuat tentang apa yang sudah disetujui mereka bersama-sama, seperti nama perusahaan yang mereka dirikan, besarnya modal tiap sekutu, dll.

3.2 PERBEDAAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN DAN FIRMA 3.2.1 CIRI- CIRI PERUSAHAAN PERSEORANGAN

1. Dimiliki oleh perseorangan (individu atau perusahaan keluarga)

(7)

3. Modalnya relatif tidak terlalu besar

4. Kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya

5. Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relatif kecil.

3.2.2 CIRI- CIRI FIRMA

1. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.

2. Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.

3. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.

4. Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.

3.3 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DARI PERUSAHAAN PERSEORANGAN DAN

FIRMA

3.3.1 PERUSAHAAN PERSEORANGAN

A. KEUNGGULAN

1) Kebebasan bergerak

Pemilik perusahaan perseorangan mempunyai kebebasan yang sepenuhnya pada setiap tindakannya. Segala keputusan adalah mutlak harus dilaksanakan sesuai keputusan. 2) Menerima seluruh keuntungan

Hanya perusahaan perseorangan yang memungkinkan seluruh keuntungan diperuntukkan bagi seseorang.

3) Pajak yang rendah

Bagi perusahaan perseorangan hingga saat ini pemerintah tidak memungut pajak dari perusahaan itu sendiri. Pemungutan pajak hanya dilakukan pada pemilik yaitu, pajak penghasilan.

4) Rahasia perusahaan terjamin

Perusahaan perseorangan merupakan suatu jenis perusahaan dimana rahasia-rahasia dapat dijamin tidak akan bocor, lebih-lebih jika pemilik perusahaan itu sendirilah yang menjalankan segala tugas-tugas yang penting. Di beberapa perusahaan, keuntungan yang besar terletak atas dasar dipunyainya suatu proses atau formula rahasia yang tidak diketahui perusahaan lain.

5) Organisasi yang murah dan sederhana

Pada perusahaan perseorangan bagian-bagiannya tidak banyak seperti halnya PT karenanya ongkos yang dibutuhkan untuk itu adalah relatif rendah.

B. KELEMAHAN

3. Kelangsungan perusahaan tidak terjamin

(8)

Karena pemiliknya hanya satu orang, maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya bergantung pada kemampuan pemilik perusahaan.

5. Kesulitan dalam manajemen

Dalam perusahaan semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pencarian kredit, pengaturan karyawan dan sebagainya, dipegang oleh seorang pemimpin. Ini lebih sulit dibandingkan apabila manajemen dipegang beberapa orang.

6. Kurangnya kesempatan para karyawan

Karyawan yang bekerja pada perusahaan perseorangan ini akan tetap menduduki posisinya dalam jangka waktu yang relatif lama.

3.3.2 FIRMA

A. KEUNGGULAN

1) Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk

memperluas usahanya.

2) Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih

besar.

3) Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota.

Disamping itu, semua keputusan di ambil bersama-sama. 4) Tergabung alasan-alasan rasional.

5) Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan

B. KELEMAHAN

1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan

2. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang. Hal yang demikian ini memungkinkan

timbulnya perselisihan paham diantara para sekutu. 3. Kesalahan seorang firmant harus ditanggung bersama.

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari beberapa pendapat para ahli diantaranya Basu swastha, Hatta dan Murti sumarai, Jhon suprianto yang memberikan pendapatnya mengenai perusahaan perseorangan dapat disimpulkan bahwa perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk usaha yang didirikan, dimiliki, dikelola seseorang.

Selain itu, beberapa ahli diantaranya Basu swastha dan manulang juga memberikan pendapatnya mengenai pengertian Firma. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa Firma adalah persekutuan menjalankan perusahaan dengan nama bersama. Laba dan rugi ditanggung bersama serta nama perusahaan seperti umumnya adalah nama dari salah seorang sekutu. Dari kedua perusahaan tersebut,masing-masing perusahaan mempunyai beberapa kebaikan dan keburukan yang merupakan hal yang membedakan dari perusahaan-persahaan lain.

(9)

1. Sebaiknya dalam Firma pimpinan dipegang oleh satu orang saja. Karena jika dipimpin oleh

lebih dari satu orang , akan memungkinkan timbulnya perselisihan paham diantara para sekutu.

2. Sebaiknya kesalahan seorang firmant harus ditanggung bersama.

3. Sebaiknya dalam perusahaan perseorangan, semua kegiatan seperti pembelian, penjualan,

pembelanjaan, pencarian kredit, pengaturan karyawan dan sebagainya, jangan hanya dipegang oleh seorang pemimpin saja. Karena akan lebih sulit untuk mengaturnya. Sehingga dibutuhkan manajemen diberbagai bidangnya.

Daftar pustaka

Silondae, A.A. dan Wirawan B. Ilyas. 2011. Pokok- Pokok Hukum B isnis. Jakarta : Salemba

Empat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Firma

22- April- 2014

http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/2076216-pengertian-perusahaan-perseorangan/

12- April- 2014

http://www.dokterbisnis.net/2010/02/17/kelebihan-dan-kelemahan-badan-usaha-firma/

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan perseorangan lebih mudah mendapatkan kredit karena tanggung jawab atau jaminannya tidak terbatas pada modal usaha sendiri saja tetapi juga kekayaan pribadi dari

Waralaba adalah badan usaha atau pemilik perseorangan yang memiliki hak khusus terhadap suatu sistem bisnis dengan ciri khas yang dimiliki perusahaan dalam

CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat. keterlibatan yang berbeda-beda

Badan Usaha Milik Desa atau BUMDES merupakan usaha di bidang ekonomi yang dimiliki oleh sebuah desa dan didirikan dengan maksud untuk dikelola oleh desa,

Yaitu perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama tapi tidak termasuk dalam katagori badan usaha yang berbadan hukum.. Yang

Dilihat dari perbandingan antara pemilihan bentuk usaha, bentuk usaha dengan berbentuk badan lebih mendapatkan hasil perhitungan pajak lebih rendah daripada bentuk usaha

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang

CV adalah sebuah bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang