KULIAH
PENYEGARAN
BIMBINGAN & PPD
DOSEN
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN
STKIP KUSUMA NEGARA
Mata Kuliah : Bimbingan dan Perkembangan Peserta Didik
Kode :
SKS : 2 SKS
Program Studi : PKN
Dosen : Purwani Puji Utami, M.Pd
A. Deskripsi Mata Kuliah dan Hasil yang diharapkan (learning outcome)
Mata kuliah perkembangan peserta didik mendeskripsikan tentang konsep dan
karakteristik peserta didik dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya serta hubungannya dengan pembelajaran . Dan mendeskripsikan tentang konsep bimbingan konseling, tujuan, fungsi, prinsip, azas dan pendekatan yang tepat dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling untuk mengaktualisasikan potensi dan kreativitas peserta didik.
Melalui proses perkuliahan diharapkan mahasiswa mempunyai pemahaman
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN
STKIP KUSUMA NEGARA
B. Tujuan Perkuliahan
Sesuai dengan deskripsi mata kuliah yang diberikan secara umum
bertujuan untuk memberikan pemahaman secara komprehensip tentang konsep peserta didik, karakteristik peserta didik, konsep pertumbuhan dan perkembangan beserta implikasinya, konsep kebutuhan dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan serta memberikan pemahaman tentang. konsep bimbingan dan konseling, konsep dan proses penyesuaian diri, permasalahan dan upaya penanganan penyesuaian diri peserta didik usia sekolah menengah.
Secara khusus tujuan perkuliahan mahasiswa dapat:
1. Mendeskripsikan konsep dan karakteristik umum peserta didik. 2. Mendeskripsikan konsep pertumbuhan dan perkembangan.
3. Mendeskripsikan konsep kebutuhan dan implikasinya terhadap penyelenggaraan
pendidikan.
4. Mendeskripsikan konsep Bimbingan dan konseling
5. Mendeskripsikan Konsep dan proses penyesuaian diri peserta didik. Usia sekolah
menengah
6. Mendeskripsikan permasalahan dan upaya penanganan penyesuaian diri peserta didik
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN STKIP KUSUMA NEGARA
D. Tehnik/ Metode Pembelajaran
Perkuliahan perkembangan peserta didik menggunakan strategi
Student Active Learning yang diwujudkan dalam berbagai
bentuk kegiatan antara lain mahasiswa. Penilaian menganalisis topik-topik perkuliahan, menyusunnya dalam bentuk makalah. Kegiatan ini dilakukan secara kelompok yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan untuk diskusi.
Dalam perkuliahan Dosen berperan sebagai fasilitator. Oleh sebab itu metode perkuliahan mencakup:
Pemberian tugas Presentasi
Diskusi
Tanya jawab
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Lap Top LCD
Handbook / Modul / Bahan Tayang
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN STKIP KUSUMA NEGARA
F. Penilaian
Penilaian meliputi tes dan non test. Kedua jenis test ini untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi mahasiswa setelah mengikuti proses perkuliahan. Mahasiswa diharapkan dapat memiiiki pengetahuan baru dari setiap pokok bahasan mata kuliah dan mempunyai kemampuan menerapkannya dalam kehidupan nyata yang dilandasi nilai - nilai atau norma yang bersifat universal yang tidak merugikan dirinya dan orang lain. Test digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa terhadap materi perkuliah (aspek kognitif). Test dilakukan melalui Pre test untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan dan Post test, untuk melihat ketercapaian kompetensi terhadap materi yang telah diajarkan, dilakukan melalui UTS dan UAS.
Non test digunakan untuk mengukur ketrampilan (aspek psikomotorik), dilakukan melalui pemberian tugas secara terstruktur dan mandiri melalui presentasi hasil kerja individu ataupun kelompok serta kehadiran dan kedisipiinan (aspek afektif) dilakukan melalui pengamatan selama proses perkuliahan atau diluar perkuliahan.
F. Penilaian
Penilaian meliputi tes dan non test. Kedua jenis test ini untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi mahasiswa setelah mengikuti proses perkuliahan. Mahasiswa diharapkan dapat memiiiki pengetahuan baru dari setiap pokok bahasan mata kuliah dan mempunyai kemampuan menerapkannya dalam kehidupan nyata yang dilandasi nilai - nilai atau norma yang bersifat universal yang tidak merugikan dirinya dan orang lain.
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN STKIP KUSUMA NEGARA
F. Penilaian
1. Komponen Penilaian.
Aspek kognitif : Pre-Post test, UTS, UAS
Aspek Psikomotorik : Tugas terstruktur mandiri, presentasi. Aspek Afektif : Pengamatan dosen, kehadiran.
2. Prosentasi Penilain
UTS : 20 % UAS : 20 %
Tugas mandiri presentasi: 30% Tugas kelompok :10%
Kehadiran : 20 %
3. Konversi nilai kuantitaif ke kualitatif atau
sebaliknya.
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN STKIP KUSUMA NEGARA
G. Daftar Pustaka
Colin Rose, Malcolm J. Nicholi, Accelerated Learning For The 21st
Century, Judy Piatkus, London, 1997.
Diane E. Papalia.et.al, Human Development, McGraw Hill Companies, 2008.
Havighurst, Robert Y, Human Development and Education, New York; Longmans Green, 1961.
John Mcleod, Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus, Prenada Media Grup, Jakarta, 2006.
John W. Santrock, Educational Psychology, McGraw Hill Company,2007
Muktar latief, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia dini Teori dan Aplikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2013.
Mengetahui,
Pembantu Ketua 1 Bidang akademik Dosen Pengampu mata kuliah
Standar Kompetensi
Mampu memahami konsep bimbingan dalam membentuk kepribadian siswa secara mandiri.
Standar Kompetensi
Mampu memahami konsep bimbingan dalam membentuk kepribadian siswa secara mandiri.
DESKRIPSI MATERI
INDIKATOR
INDIKATOR
Konsep bimbingan
dan konseling
Tujuan dan fungsi
bimbingan.
Bimbingan dalam
kerangka program
pendidikan disekolah
Menyimpulkan makna
bimbingan dan konseling.
Membedakan tujuan
dan fungsi bimbingan.
Menganalisis tugas
guru dalam membentuk
kepribadian siswa..
Menyimpulkan makna
bimbingan dan konseling.
Membedakan tujuan
dan fungsi bimbingan.
Menganalisis tugas
guru dalam membentuk
BIMBINGAN
Anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu (Psl. 1 : 4 UU.No.20 Tahun 2003)
Anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
Menganalisis tugas guru dalam
membentuk kepribadian siswa..
GURU SEBAGAI PEMBIMBING
GURU SEBAGAI PEMBIMBING
GURU SEBAGAI PENGAJAR
GURU SEBAGAI PENGAJAR GURU SEBAGAI PENDIDIKGURU SEBAGAI PENDIDIK
3 TUGAS DALAM
MELAKSANAKAN PENDIDIKAN
3 TUGAS DALAM
PENGERTIAN PENDIDIK
Pendidik
Standar Kompetensi
Mampu menganalisis karakteristik peserta didik dari faktor fisik dan non fisik.
Standar Kompetensi
Mampu menganalisis karakteristik peserta didik dari faktor fisik dan non fisik.
DESKRIPSI MATERI
DESKRIPSI MATERI
INDIKATOR
INDIKATOR
Faktor fsik yang dapat
mempengaruhi aktivitas belajar.
Konsep intelegensi
Intelegensi dan fungsi otak.
Teori multi kecerdasan
Komponen emosi dan faktor yang
mempengaruhi perkembangan emosi.
Kecerdasan emosional dan
dimensinya.
Konsep bakat dan dimensinya.
Upaya pengembangan bakat
secara optimal.
Faktor komunikasi
Faktor fsik yang dapat
mempengaruhi aktivitas belajar.
Konsep intelegensi
Intelegensi dan fungsi otak. Teori multi kecerdasan
Komponen emosi dan faktor yang
mempengaruhi perkembangan emosi.
Kecerdasan emosional dan
dimensinya.
Konsep bakat dan dimensinya. Upaya pengembangan bakat
secara optimal.
Faktor komunikasi
Menghubungkan keadaann jasmani dan
kesehatan terhadap hasil belajar.
Menjelaskan konsep intelegensi.
Menganalisis fungsi otak dan kaitannya
dalam proses pembelajaran.
Menganalisis aspek kecerdasan
majemuk.
Menyimpulkan konsep kecerdasan
emosional.
Membedakan dimensi kecerdasan
emosional.
Menjelaskan konsep bakat. Membedakan dimensi bakat.
Menjelaskan upaya pengembangan
bakat secara optimal.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dlm
berkomunikasi dikelas.
Menghubungkan keadaann jasmani dan
kesehatan terhadap hasil belajar.
Menjelaskan konsep intelegensi.
Menganalisis fungsi otak dan kaitannya
dalam proses pembelajaran.
Menganalisis aspek kecerdasan
majemuk.
Menyimpulkan konsep kecerdasan
emosional.
Membedakan dimensi kecerdasan
emosional.
Menjelaskan konsep bakat.
Membedakan dimensi bakat.
Menjelaskan upaya pengembangan
bakat secara optimal.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dlm
Karakteristik Peserta Didik
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
FaktorFaktorFaktor
Faktor
Faktor
Manusia dewasa yang
berkarakter
m an us ia
1. 2.
3.
Nilai Karakter
Olah Raga Olah Pikir Olah hati Olah Rasa dan Karsa
Bersih dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif. Kompetitif, ceria, gigih, dsb.
Cerdas, kritis, kreatif,
inovatif, ingin tahu,
produktif, berorientasi ipteks,
reflektif, dsb.
Beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adail, tanggung
jawab,
berempati, berani
mengambil
resiko, pantang menyerah, rela berkonban, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran,
nasionalis, peduli,
Karakter yang diharapkan
Olah
Olah
Olah
OLAH
RASA
DAN
KARSA
NILAI LUHUR DAN
Faktor fsik
aspek
aspek
Keadaan
Keadaan
Cacat
Cacat
Kesehatan
Faktor Intelegensi
APA ITU
INTELEGENSI?
DEFENISI KONSEP
DEFENISI
KONSEP InteligensiInteligensi
DEFENISI OPERASIONA
L
DEFENISI OPERASIONA
L Inteligensi
Teori Multi Kecerdasan
G
a
r
d
n
e
r:
Prof. Howard Gardner.
ahli riset dari Harvard University Amerika
Pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Garnerd :
1.
2.
3.
4.
SUMBER :DINAR SALMAWATI
Faktor bakat khusus
Bakat merupakan
kemampuan/ kebiasaan alam,
sebagai suatu pola yang terus menerus dan
berulang dari pikiran,perasaan, prilaku seseorang
yang dapat diterapkan secara produktif.
Kemampuan
tersebut berupa pengetahuan dan
keterampilan.
Pengetahuan
dlam hal ini adalah pengetahuan
Pengertian Bakat Khusus
Bingham,
Bakat adalah karakteristik kemampuan seseorang
untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan
tertentu melalui latihan, yang menitik beratkan pada
kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap
sebagai
kemampuan
individu
untuk
menerima
latihan/respon.
Conny Semiawan,
Bakat adalah kemampuan untuk memperoleh pengetahuan/
Bakat akademik khusus Bakat kreatif – produktif
Bakat seni
Faktor komunikasi
Teori dasar komunikasi menyatakan
bahwa keberhasilan dalam berkomunikasi
tergantung dari berbagai unsur, antara
lain , komunikator, pesan yang
disampaikan dan cara menyampaikan
pesan.
Kemampuan siswa untuk berkomunikasi,
sangat menentukan keberhasilan
belajarnya.
Peran Guru dan Siswa sebagai
komunikator / komunikan
GURU
SISWA
Standar Kompetensi
Mampu memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta didik usia sekolah
DESKRIPSI MATERI
INDIKATOR
INDIKATOR
Konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
Perkembangan dasar
biologis
Perkembangan kognitif.
Hukum dasar
perkembangan.
Perbedaan individual
Konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
Perkembangan dasar
biologis
Perkembangan kognitif.
Hukum dasar
perkembangan.
Perbedaan individual
Membedakan substansi
dari pertumbuhan dan
perkembangan..
Mengidentifkasikan
perkembangan biologis.
Mengidentifkasi
perkembangan kognitif.
Menjelaskan hukum
dasar perkembangan.
Memberi contoh
perbedaan individual.
Membedakan substansi
dari pertumbuhan dan
perkembangan..
Mengidentifkasikan
perkembangan biologis.
Mengidentifkasi
perkembangan kognitif.
Menjelaskan hukum
dasar perkembangan.
Memberi contoh
PENGERTIAN PERKEMBANGAN
Perkembangan
Perkembangan
Perkembangan
Perkembangan
Perkembangan
PERKEMBANGAN DASAR BIOLOGIS (tiga faseperkembangaAristoteles )
F
Standar Kompetensi
Mampu merumuskan konsep kebutuhan dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan
DESKRIPSI MATERI
INDIKATOR
INDIKATOR
Konsep kebutuhan.
Jenis kebutuhan dan
konsekuensinya
Implikasi kebutuhan
terhadap
penyelenggaraan
pendidikan.
Konsep kebutuhan.
Jenis kebutuhan dan
konsekuensinya
Implikasi kebutuhan
terhadap
penyelenggaraan
pendidikan.
4.1. Merumuskan
konsep kebutuhan
4.2. Memberi contoh
jenis kebutuhan
4.3. Menerapkan
implikasi kebutuhan
terhadap
penyelenggaraan
pendidikan.
4.1. Merumuskan
konsep kebutuhan
4.2. Memberi contoh
jenis kebutuhan
4.3. Menerapkan
implikasi kebutuhan
terhadap
a.Konsep kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu disposisi dalam
Jenis Kebutuhan
(Abraham Maslow)
Kebutuha n
Kebutuha n
Kebutuha n
Kebutuha n
Standar Kompetensi
Mampu memahami tugas perkembangan peserta didik usia sekolah menengah.
Standar Kompetensi
Mampu memahami tugas perkembangan peserta didik usia sekolah menengah.
DESKRIPSI MATERI
DESKRIPSI MATERI
INDIKATOR
INDIKATOR
Konsep tugas
perkembangan
Sumber tugas
perkembangan
Implikasi tugas
perkembangan
Implikasi tugas
perkembangan
terhadap
penyelenggaraan
pendidikan.
5.1. Menjelaskan konsep
tugas perkembangan.
5.2. Menyebutkan
sumber tugas perkembangan.
5.3. Memahami implikasi
tugas perkembangan terhadap
penyelenggaraan pendidikan.
5.1. Menjelaskan konsep tugas perkembangan.
5.2. Menyebutkan sumber tugas
perkembangan.
5.3. Memahami implikasi tugas perkembangan
terhadap
Standar Kompetensi
Mampu memahami konsep dan proses
penysuaian diri
DESKRIPSI MATERI
INDIKATOR
Konsep penyesuaian
diri
Proses penyesuaian
diri.
faktor yang
mempengaruhi
proses penyesuaian
diri.
Konsep penyesuaian
diri
Proses penyesuaian
diri.
faktor yang
mempengaruhi
proses penyesuaian
diri.
Menjelaskan konsep
penyesuaian diri.
Menjelasakan tahapan
proses penyesuaian
diri.
Menyebutkan faktor
Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah proses dinamika
yang berkesinambungan yang dituju
seseorang untuk mengubah tingkah
lakunya agar muncul hubungan yang
Penyesuaian berarti adaptasi dapat
mempertahankan eksistensinya atau bisa survive
Penyesuaian diri sebagai konformitas yang berarti
menyesuikan sesuatu dengan standard atau prinsip.
Penyesuaian diri diartikan sebagai penguasaan yaitu
memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan
mengorganisasikan respon.
Penyesuaian diri diartikan sebagai penguasaan dan
kematangan emosional.
Sebagai suatu proses penyesuaian
diri menempuh beberapa tahapan,
yaitu :
Adanya dorongan dari dalam diri individu untuk memenuhi
kebutuhan serta untuk memiliki makna dalam kehidupan, dan adanya peluang serta tuntutan dari lingkungan.
Individu mempelajari keadaan dirinya yang berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan yang muncul.
Terjadi insight / pemahaman terhadap diri sendiri dan lingkungan. Individu secara dinamis melakukan upaya mengintegrasikan
antara dorongan, persepsi dan kemampuan dirinya dalam memenuhi kebutuhan.
Memunculkan tindakan / prilaku sebagai interaksi yang dapat
A. Faktor Internal :
1. Motif Sosial
2. Konsep Diri
3. Persepsi
4. Sikap Remaja
5. Intelegensi dan Minat
6. Kepribadian
1. Keluarga dan Pola Asuh
2. Kondisi Sekolah
3. Kelompok Sebaya
4. Prasangka Sosial
5. Hukum dan Norma
Karakteristik Penyesuaian Diri Yang
Positif
1) Kemampuan menerima dan memahami diri sebagaimana mestinya.
2) Tidak menunjukan adanya ketegangan psikologis, ketegangan emosional dan frustasi diri.
3) Kemampuan bertindak sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
4) Mempunyai kemampuan dalam belajar, menghargai pengalaman, bersikap realistik dan objektif.
5) Mempunyai rasa rohmat terhadap sesame dan mempunyai sikap tenggang rasa.
6) Bersikap terbuka dan mampu menerima kritik sebagai feedback.
Karekteristik Penyesuian Diri Yang
Negatif :
1) Reaksi yang bertahan / defencereaction, individu selalu berusaha menunjukan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan, dapat bersifat :
a. Rasionalistis b. Represi
c. Proyektil
d. Memutar balikan fakta
2) Reaksi menyerang / aggressive reaction, individu yang tidak mengakui kegagalannya menutupi dengan tingkah laku yang menyerang, seperti membenarkan diri, berkuasa dalamsegala situasi, senang mengganggu orang lain,menenunjukan sikap
permusuhan, bersikap balas dendam.
3) Reaksi melarikan diri / escape reaction, individu akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan kegagalannya dengan tingkah laku seperti berfantasi, banyak tidur, minum-minuman keras,
UPAYA PENANGANAN MASALAH PENYESUAIAN DIRI REMAJA
dapat ditempuh melalui tindakan-tindakan sebagai berikut :
1. Tindakan preventif( pencegahan)
a. Upaya mengenal ciri umum dan ciri khusus perkembangan remaja b. Mengetahui dan memahami jenis kesulitan yang dialami remaja
c. Upaya pembinaan yang mencakup : menguatkan sikap mental remaja ,memberikan pembinaan mental melalui pendidikan , agama, budi pekerti, dan etika
d. Menyediakan sarana tempat remaja mengaktualisasikan bakat dan potensinya serta menyalurkan pemenuhan kebutuhan kuntuk membantu perkembangan kepribadian yang optimal.
e. Upaya memperbaiki lingkungan sekitar,keadaan sosial keluarga dan masyarakat.
2. Tindakan refresif
Tindakan yang berupa pemberian sanksi dan hukuman apabila perilaku salah suai melampaui batas toleransi norma dan moral. Pada umumnya tindakan ini diberikan dalam bentuk peringatan secara lisan maupun tertulis kepada siswa/orang tua untuk melakukan pengawasan secara khusus oleh pihak sekolah, melalui hukuman skorsing sampai tingkat dikeluarkan dari sekolah.
3. Tindakan kuratif dan rehabilitas
Tindakan yang dilakukan sebagai pengatasan melalui cara re-eduksi prilaku salah suai dalam taraf yangberat dengan bekerja sama dan melibatkan lembaga ahli dibidang psikologi dan psikiatri.
Standar Kompetensi
Mampu memahami permasalahan peserta didik dan upaya penanganan penyesuaian diri..
DESKRIPSI MATERI
INDIKATOR
Konsep tugas
perkembangan
Sumber tugas
perkembangan
Menjelaskan konsep
tugas perkembangan.
Menyebutkan sumber
tugas perkembangan.