• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lepra dan Proyek Sosial proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lepra dan Proyek Sosial proyek "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ESAI 1

Penyakit Lepra

Penyakit lepra atau sering disebut dengan kusta ini merupakan suatu penyakit yang sudah ada sejak zaman purbakala, yakni sekitar 2000 tahun SM. Orang-orang di sekitar penderita penyakit tersebut banyak menjauh karena dianggap sangat menjijikkan. Penyakit kusta (lepra) juga telah dikenal di Mesir dan di India sejak 1400 tahun SM, di Tiongkok dikenal sejak 600 tahun SM. Penyakit kusta (lepra) ternyata juga telah tersurat di dalam kitab-kitab agama, seperti dalam Kitab Weda disebut dengan “Kustha”, dalam Kitab Injil disebut “Zaraath”, sedangkan di dalam al-Qur’an kusta disebut dengan “al-Abras”.1 Penyakit kusta atau lepra disebut juga Morbus Hansen adalah suatu penyakit infeksi granulomatosa menahun (kronis) yang disebabkan oleh bakteri. Penyebab dari penyakit ini adalah bakteriMycobacterium Leprae. Bakteri tersebut pertama kali ditemukan oleh G.A. Hansen pada tahun 1873. Bakteri ini mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2 – 3 minggu dan daya tahan tubuhnya dapat bertahan sembilan hari di luar tubuh manusia.2 Awalnya bakteri ini menyerang susunan saraf tepi, lalu menyerang kulit, mukosa, saluran napas, sistem retikuloendotelial, tulang, dan testis.3

Saraf tepi yang terkena kuman kusta akan mengalam tiga tingkat kerusakan, yaitu pertama Stage of involvement (penebalan saraf), mungkin disertai nyeri, tetapi belum disertai gangguan fungsi saraf, misalnya anestesi atau kelemahan otot. Kedua,

Stage of damage, saraf telah rusak dan fungsi saraf tersebut telah terganggu, pengobatan pada tingkat ini dapat mencegah kerusakan saraf secara permanen. kemudian Stage of destruction, saraf telah rusak secara lengkap. Kerusakan atau paralisis saraf secara lengkap terjadi lebih dari satu tahun. Pada tingkat ini walaupun dengan pengobatan, fungsi saraf ini tidak dapat diperbaiki.4

1 Kementerian Kesehatan RI, “Pedoman Nasional Pengendalian Penyakit Kusta”, 2012, hlm. 1.

2 “Penyakit Kusta” http://permata.or.id/id/tentang-kusta.html, diakses pada tanggal 3 Desember 2013.

(2)

Penyakit kusta (lepra) umumnya dibedakan menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah tuberkuloid dan yang kedua dikenal dengan lepromatosa. Keduanya sama-sama menyebabkan luka pada bagian kulit, namun yang kedua memiliki daya rusak lebih kuat, biasanya muncul benjolan di area kulit. Untuk mewaspadai timbulnya penyakit ini setidaknya kita dapat melihat lima gejala penting seperti: a) otot melemah; b) mati rasa pada bagian tubuh tertentu misalnya tangan atau kaki; c) warna luka biasanya lebih terang dari warna kulit; d) sensitivitas pada daerah luka melemah; e) luka tersebut tidak segera sembuh pada waktu yang cukup lama (berbulan-bulan).5

Penyebaran penyakit kusta (lepra) ini ditentukan oleh faktor manusia seperti faktor etnik, sosial ekonomi, umur, dan jenis kelamin. Misalnya pada suku Burma di Myanmar lebih beresiko terkena kusta disbanding dengan suku Tamil, sementara di Malaysia suku China lebih mudah terkena kusta disbanding dengan suku Melayu. Di negara-negara Eropa yang telah maju dan mempunyai tingkat sosial ekonomi yang tinggi sudah jarang sekali ditemukan penyakit kusta. Penyebaran berdasarkan tingkat umur tidak terlalu signifikan, namun kebanyakan terjadi pada usia produktif. Sedangkan kaum laki-laki lebih banyak beresiko terkena kusta disbanding perempuan.6 Faktor penyebab timbulnya penyakit kusta antara lain sebagai berikut: a) penyebab utama yakni bakteri M.Leprae; b) sumber penularan yang utama yakni manusia, meskipun bakteri tersebut dapat hidup pada simpanse dan kaki tikus; c) cara keluar dari pejamu atau tuan rumah yakni melalui saluran napas bagian atas; d) cara penularan, bisa terjadi jika terjadi kontak fisik yang lama dengan pasien sehingga bakteri dapat berpindah; e) cara masuk ke dalam pejamu yakni melalui saluran napas bagian atas dan melalui kontak kulit; f) pejamu, penularan ini dapat dicegah jika manusia mempunyai kekebalan tubuh yang bagus, selain itu bakteri dalam tubuh juga dapat mengalami perubahan klinis.7

4 “Kecacatan Karena Kusta dapat dicegah” www.lkc.or.id/wp.../Kecacatan-Penyakit

-Kusta.pdf, diakses pada tanggal 3 Desember 2013.

5 Administrator, “Penyakit Kusta” http://dinkes.sumbarprov.go.id/berita-128-penyakit-kusta.html, diakses pada tanggal 3 Desember 2013.

6 Kementerian Kesehatan RI, Op.Cit., hlm. 8.

(3)

Pengobatan yang dapat dilakukan yakni dengan membunuh bakteri penyebab kusta (lepra), dengan cara memberikan antibiotik pada pasien secara bersamaan seperti minocycline, fluoroquinolones, makrolid, rifampisin, dapson dan clofazamine. Sementara itu untuk mengurangi efek dari peradangan yang terjadi akibat luka biasanya dokter akan memberikan thalidomide, prednison atau aspirin. Langkah pencegahan menjadi poin penting untuk mengatasi wabah penyakit kusta (lepra). Upaya pencegahan misalnya dengan tidak melakukan kontak dengan pasien yang tidak sedang dalam masa pengobatan, tidak menggunakan peralatan makan yang telah digunakan oleh pasien kusta, menjaga kebersihan tubuh dan sanitasi lingkungan, serta pemeriksaan tahunan bagi orang yang pernah kontak dengan pasien kusta. 8

Pentingnya Melakukan Proyek Sosial

Menurut saya proyek sosial ini penting untuk dilakukan oleh berbagai kalangan baik itu pemerintah, mahasiswa, para pengusaha, maupun masyarakat umum lainnya. Alasannya adalah bahwa isu-isu sosial dalam masyarakat itu bersifat luas, bukan khusus, sehingga para pihak yang wajib menyelesaikan isu tersebut cakupannya juga luas. Proyek sosial ini diadakan juga untuk tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Indonesia. Kita harus mengingat bahwa tujuan dari negara Indonesia salah satunya untuk “Memajukan Kesejahteraan Umum”. Tujuan tersebut tidak dapat dicapai hanya dengan pemanfaatan alokasi dana dari pusat dan daerah yang dikucurkan dalam Anggaran Perbelanjaan Negara (APBN) dan Anggaran Perbelanjaan Daerah (APBD). Langkah untuk mencapai kemajuan kesejahteraan umum bagi masyarakat hanya akan terwujud dengan dilakukannya berbagai proyek sosial seperti penyuluhan, pendampingan bagi masyarkat yang berkebutuhan khusus, penyediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan, dan lain-lain.

Proyek sosial selain sebagai upaya untuk menjawab mimpi kemerdekaan Indonesia tentunya juga untuk mencegah terjadinya masalah sosial yang lebih kompleks. Permasalahan sosial yang timbul misalnya kemiskinan yang dpaat bermuara

8 Department of Health

(4)

pada fenomena kriminalitas masyarakat. Menurut saya proyek sosial ini penting untuk dilakukan sebagai pemutus mata rantai konflik sosial baik yang bersifat internal maupun eksternal, karena tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi juga pemahaman atau pengetahuan yang baik kepada masyarakat. Dengan adanya proyek-proyek sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak, diharapkan taraf hidup masyarakat akan meningkat, kemiskinan dapat diatasi, ketidakmengertian masyarakat dapat pula dihindari sehingga mesyarakat akan selalu berpikir positif dalam menanggapi setiap isu sosial yang mereka hadapi.

Alasan ingin bergabung dengan Jepara Workcamp 2014

Alasan utama saya ingin bergabung dengan Jepara Workcamp 2014 adalah karena saya ingin berbagi kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan kepedulian sosial. Apa yang ingin saya bagikan? Tentunya sedikit pengetahuan yang saya miliki, kebahagian yang saya miliki, dan juga sedikit materi yang saya miliki. Bagi saya prestasi hakiki bagi seorang mahasiswa adalah kontribusi untuk masyarakat (pengabdian). Oleh karena itu saya ingin bergabung dengan Jepara Workcamp 2014. Alasan lain mengapa saya berminat untuk bergabung adalah karena saya merasa sangat dekat dan memiliki masyarakat sasaran program tersebut. Sebagai masyarakat Jawa Tengah saya sangat prihatin dengan fenomena banyaknya penderita kusta (lepra) di Desa Banyumanis, Donorojo, Jepara, Jawa Tengah. Dengan mengikuti kegiatan ini, paling tidak saya akan mengambil banyak pelajaran tentang arti peduli, berbagi, dan memahami. Saya ingin membuat masyarakat yang ada di daerah sasaran merasa tidak sendirian, masih ada banyak tangan yang peduli terhadap mereka. Sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak semangat hidup dan semakin belajar untuk menuju kesejahteraan yang lebih baik.

ESAI 2

ANALISIS SWOT TENTANG DIRI SAYA

Strength

(5)

kedisiplinan. Bukti dari kedisiplinan ini adalah ketika di dalam kampus saya tidak pernah mengalami keterlambatan, baik ketika mengikuti kuliah, mengumpulkan tugas ataupun mengikuti berbagai kegiatan organisasi. Selain itu saya selalu berusaha untuk menjalankan seluruh tata tertib yang diberikan di dalam suatu organisasi ataupun suatu kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus. Bahkan, di dalam hidup saya, saya selalu membuat tata tertib mengenai apa yang boleh saya lakukan ataupun tidak boleh saya lakukan selama hidup saya. Sebagai tindak lanjut dari sikap disiplin yang telah ditanamkan oleh keluarga saya sejak kecil saya selalu berusaha untuk mengajak teman saya yang kurang disiplin untuk mulai belajar disiplin, dan terkadang jika saya menemui teman saya yang sangat tidak disiplin maka saya menegurnya dengan cara yang sewajarnya.

Weakness

Kelemahan yang sangat mengganggu hidup saya adalah sifat sensitif atau mudah tersinggung. Mungkin pada awalnya saya nyaman dengan sifat yang saya miliki ini karena saya mengklaim diri saya sebagai seorang yang peka terhadap keadaan sementara orang lain tidak. Akan tetapi ternyata kepekaan saya ini seringkali berubah menjadi sebuah perasaan yang lebih banyak sisi negatifnya, saya menjadi orang yang mudah memikirkan kesalahan yang diperbuat oleh orang lain ataupun kesalahan yang saya perbuat sendiri. Tak jarang pula saya selalu mempermasalahkan hal-hal kecil yang timbul dari hubungan pertemanan saya dengan orang lain, akan tetapi saya beruntung mempunyai teman-teman yang tidak segan untuk mengingatkan apabila saya mulai menunjukkan sifat saya ini. Di sisi lain saya akan tetap memegang teguh sifat peka yang ada pada diri saya ini sebagai dasar saya untuk selalu bisa menghadapi kehidupan dengan baik, akan tetapi saya akan lebih mengatur porsinya agar tidak berupah menjadi sifat yang justru menghambat kemajuan saya.

Opportunity

(6)

dan kembali mencoba untuk mengoreksi kesalahan yang ada pada diri saya. Keluarga saya tidak pernah menentang ataupun menghalangi saya untuk mengikuti segala hal yang dapat mendukung perkembangan saya sebagai seorang mahasiswa.

Threatment

Dalam beberapa hal saya tak jarang mengikuti arus yang sedang melingkupi hidup saya, terutama teman-teman saya. Contohnya ketika saya menemui banyak pilihan mengenai suatu hal sementara saya tidak memiliki keyakinan akan pilihan saya, maka saya lebih suka untuk mengikuti pilihan teman saya. Saya menganggap pilihan teman saya tersebut adalah baik. Akan tetapi kembali lagi pada poin awal menganai

opportunity yang saya miliki, bahwa keluarga saya tidak pernah lelah mengingatkan saya untuk selalu mepunyai keteguhan hati sehingga untuk hal-hal lain saya tidak lagi terjebak dalam kondisi yang sama. Selama ini saya kurang bisa membagi waktu antara kuliah, organisasi, bekerja, dan mengatur kehidupan pribadi saya sehingga seringkali saya mengalahkan diri saya sendiri. Contohnya ketika saya sedang mendapat banyak tugas dari dosen dan ketika saya harus mengajar banyak murid, saya memilih untuk lebih memrioritaskan kuliah dan pekerjaan saya, sehingga terpaksa saya melupakan kondisi kesehatan saya sampai pada akhirnya saya mendapatkan gangguan kesehatan yang cukup serius. Untuk menghadapi hal ini, mulai sekarang saya membuat sebuah

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan pengumpulan data, baik yang berasal dari studi lapangan maupun studi kepustakaan telah dipandang cukup, maka penulis menggunakan metode analisa

Ruang lingkup penilaian kepatuhan ini adalah SKPD/Unit kerja dan BUMD Pemerintah Kota Samarinda yang memberikan pelayanan langsung maupun tidak langsung yang

Kemoterapi neoadjuvan merupakan kemoterapi yang diberikan sebelum pembedahan untuk memperkecil besar tumor sehingga dapat diangkat dengan lumpektomi atau

Silakan coba untuk menilai atau membuat peringkat atas perilaku anda sebagai sebuah pertanian dan jelaskan di bawah ini apa yang hilang untuk mencapai kepuasan yang

Hasil uji BNJ 5% pada umur berbunga menunjukkan bahwa varietas Lokon pada per- lakuan pemberian naungan mulai fase generatif sampai panen berbeda nyata dengan genotipe SHR/Wil 60

SIMULASI PROTOTYPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DENGAN MENGGUNAKAN TURBIN CROSS FLOW DITINJAU DARI VARIASI JUMLAH SUDU TURBIN TERHADAP DAYA..

Mengenai respon mahasiswa terhadap adanya kewajiban mengguna­ kan helm SNI, maka dari keseluruhan responden, didapatkan data bahwa 35% responden cukup patuh dengan aturan wajib helm

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model matematik untuk melakukan simulasi dan menduga sebaran ,suhu pad a penukar panas jenis pipa vertikal serta