• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII.A MTs DDI PADANGLAMPE DALAM MELAKUKAN OPERASI PERKALIAN BENTUK ALJABAR DENGAN MENGGUNAKAN TABEL Oleh: SITTI HAFIANAH AZIS,S.Pd ABSTRAK - PENGGUNAAN TABEL PD OPERASI PERKALIAN BENTUK ALJABAR (hafiana)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII.A MTs DDI PADANGLAMPE DALAM MELAKUKAN OPERASI PERKALIAN BENTUK ALJABAR DENGAN MENGGUNAKAN TABEL Oleh: SITTI HAFIANAH AZIS,S.Pd ABSTRAK - PENGGUNAAN TABEL PD OPERASI PERKALIAN BENTUK ALJABAR (hafiana)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

Ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII.A MTs DDI Padanglampe dalam melakukan operasi perkalian bentuk aljabar dengan menggunakan tabel.Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.A MTs DDI Padanglampe tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 27 orang.Kelas VIII.A dipilih sebagai subyek penelitian karena adanya kesulitan siswa dalam melakukan operasi perkalian bentuk aljabar yang menyebabkan nilai hasil belajar mereka dibawah KKM.

Pelaksanaan penelitian pada semester satu tahun pelajaran 2012/2013 dan diselesaikan dalam dua siklus pelaksanaan tindakan,dimana siklus satu diselesaikan dalam tiga kali pertemuan dan siklus dua dalam dua kali pertemuan.Unsur utama yang diteliti adalah peningkatan hasil belajar siswa minimal 15% dan siswa tuntas apabila tindakan perbaikan mencapai 70%.Data hasil tes dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif berupa tabel frekuensi,rata-rata dan standar deviasi, sedang data hasil observasi dianalisi dengan teknik analisis deskriptif berdasarkan hasil pengamatan dari aktivitas siswa dan guru.

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai tes siswa setelah tindakan dengan melakukan perkalian aljabar dengan menggunakan tabel adalah pada siklus 1 yaitu 31 pada siklus 2 naik menjadi 69.Banyak siswa tuntas pada siklus 1 sebanyak 3 siswa atau sebesar 13%, kemudian pada siklus 2 banyak siswa tuntas 22 atau sebesar 92%,,itu berarti melebihi 70% dalam hai ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan siswa yang tuntas sudah terpenuhi.Rata-rata hasil pengelolaan pembelajaran oleh guru pada siklus 1 sebesar 3,64 dalam kategori tinggi dan pada siklus 2 terjadi peningkatan niali rata-ratanya jadi 4,12 walaupun masih tetap dalam kategori tinggi.Dan untuk nilai rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari siklus 1 sebesar 46,10% masuk dalam kategori cukup aktif,kemudian disiklus 2 rata-rata keaktifan siswa mencapai 76,35% sudah menunjukkan peningkatanyang sangat baik,karena rata-rata keaktifan siswa pada siklus 2 masuk dalam kategori dapat aktif.Dengan melihat hasil penelitian diatas dapat dinyatakan bahwa dengan menggunakan tabel dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII.A MTs DDI Padanglampe dalam melakukan operasi perkalian bentuk aljabar.

(2)

1. PENDAHULUAN

Aljabar adalah salah satu aspek dari mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan tingkat SMP/MTs.Materi aljabar diajarkan pada kelas VII semester I dan kelas VIII semester 1.Aljabar merupakan materi yang menggunakan simbol dan relasi.Aljabar digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari.Karena aljabar adalah bahasa simbol maka Siswa selalu mengalami kesulitan dalam memahami konsep dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan aljabar.Sedangkan tujuan pembelajaran matematika di SMP dalam rangka mewujudkan hasil belajar berupa kecakapan matematika diantaranya adalah : memahami konsep matematika,menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep, secara luwes,akurat efisien dan tepat dalam pemecahan masalah serta memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,merancang model matematika,meyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (Permendiknas No.22 thn 2006 tentang Standar Isi).

Kesulitan dalam memahami aljabar dialami pula oleh siswa Kelas VIII.A MTs DDI Padanglampe.Pada operasi perkalian bentuk aljabar suku dua dengan suku dua siswa kelas VIII.A mengalami kendala, hal ini dilihat dari hasil evaluasi yang diberikan nilai rata-rata siswa dibawah KKM,yaitu 83% nilai siswa dibawah 65 dan hanya 17% nilai siswa diatas 65,sedangkan nilai KKM adalah 65.Adapun cara peneliti melakukan pemberian pemahaman pada siswa cara melakukan operasi perkalian suku dua dengan suku dua dengan menggunakan cara distributif.Tapi cara itu tidak membuat siswa dapat memahami operasi perkalian bentuk aljabar suku dua dengan suku dua,sedang operasi perkalian suku dua dengan suku dua diharapkan sebagai langkah awal untuk masuk pada pemfaktoran bentuk aljabar.

(3)

standar yang telah ditentukan yaitu nilai KKM 65.Dengan demikian,permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah” menggunakan tabel untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII.B MTs DDI Padanglampe dalam melakukan operasi perkalian bentuk aljabar suku dua dengan suku dua”.

Aljabar berasal dari bahasa Arab “al-jabr” yang berarti “pertemuan”,”hubungan” atau “perampungan” .Aljabar secara bahasa adalah mempersatukan bagian-bagian yang terpisah.Bagian yang harus dipersatukan adalah unsur penyusunnya seperti suku,faktor,suku sejenis,suku tidak sejenis,variabel, koefisien dan konstanta.Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas.Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana peyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah.Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui.

Suatu bentuk aljabar terjadi dari suatu konstanta dan variabel (peubah) atau kombinasi konstanta dan peubah melalui operasi penjumlahan,pengurangan,perkalian,perpangkatan dan pengakaran.Bentuk-bentuk 3a, 4x,y3, 5x2 + 4, dan 4x2 + 7ax – 6y2 + 9 disebut bentuk aljabar.Suatu bentuk aljabar

memuat huruf dan bilangan.Huruf ini disebut variabel.Bilangan pada bentuk aljabar yang mengandung variabel disebut koefisien, sedangkan bilangan yang tidak mengandung variabel disebut konstanta.Dalam bentuk aljabar apabila di tulis 3(x+2), maka 3 dan (x+2) disebut faktor-faktor perkalian.Bentuk aljabar seperti 5x2 + 2x + 7y

-3y + 10 terdiri dari 5 suku, yaitu 5x2, 2x, 7y, -3y dan 10.Bentuk ini memiliki suku

sejenis yaitu 7y dan -3y.Suku-suku yang sejenis hanya berbeda pada koefisiennya. Perkalian Bentuk Aljabar

a. Perkalian suku satu dengan suku dua atau suku banyak b. Perkalian suku dua dengan suku dua

(4)

belajar adalah suatu kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu(Baharuddin,2009).Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku,pengetahuan dan kemampuan berfikir yang diperoleh karena pengalaman (Santrock, 2004).W.S.Winkel (1983 :15,download)berpendapat bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya . Pengalaman tersebut dapat diperoleh dengan adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya (Sardiman, 2000). Perubahan-perubahan yang terjadi tidak karena perubahan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan, melainkan terjadi sebagai akibat interaksinya dengan lingkungannya. Perubahan tersebut haruslah bersifat relatif permanen dan menetap, tidak berlangsung sesaat saja (Sadiman, dkk 2005). .Dari teori-teori diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah upaya untuk mencapai perubahan tingkah laku yang menyangkut aspek pengetahuan,keterampilan maupu sikap.Perubahan tingkah laku tidak hanya perubahan pengetahuan,tapi juga berbentuk kecakapan,kebiasaan dan sikap.

(5)

2.METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan operasi perkalian bentuk aljabar dengan menggunakan tabel .Penelitian ini berlokasi di MTs DDI Padanglampe, Kec.Ma’rang, Kab.Pangkep di Jl.Andi Torang Desa Padanglampe.Subyek Penelitian dalam PTK adalah siswa kelas VIII.A MTs DDI Padanglampe yang tercatat sebagai siswa pada tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 27 orang. Data penelitian diperoleh melalui hasil tes dan observasi. Sumber data dari siswa dan guru.Setelah melakukan tindakan kelas pada siklus 1 dan siklus 2, maka terjadilah peningkatan-peningkatan yang hasilnya sebagai berikut :

2.1.Hasil Penelitian Siklus 1

Dari analisis deskripsi terhadap hasil observasi dan tes perolehan nilai siswa terhadap materi perkalian bentuk aljabar suku dua dengan suku dua dan suku dua dengan suku tiga pada siklus 1dijabarkankan sebagai berikut : hasil tes mencapai rata-rata pencapaian hasil belajar sebesar 31 dengan standar deviasi 24 pada rentangan 20 sampai 90,ini berarti pencapaian rata-rata tersebut menunjukkan penyebaran nilai yang sangaat tinggi pada kelompok subyek penelitian yang ditunjukkan oleh rentangan data dan standar deviasi yang relative besar,hanya terdapat 3 siswa (13%) dari 22 siswa yang ikut tes pada siklus 1 dari jumlah siswa keseluruhan 27 siswa yang mencapai ketuntasan minimal,sedangkan 19 siswa (87%) belum tuntas.Dari hasil ini dapat disimpulkan hasil tes pada siklus 1 belum mencapai ketuntasan, karena baru mencapai 13% masih jauh dari indikator keberhasilan yaitu 70% dari nilai minimal ketuntasan. Dan rata-rata nilai tes sebelum tindakan dan sesudah tindakan belum mengalami peningkatan yang sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 15%.

(6)

dalam kategori tinggi, 3). Kegiatan penutup dengan rata-rata hasil pengamatan sebesar 3,88 termasuk dalam kategori tinggi,sehingga secara keseluruhan rata-rata hasil pengelolaan pembelajaran dalam kategori tinggi dengan total rata-rata 3,64 yang termasuk dalam kategori tinggi.Skor rata-rata kemampuan pengelolaan pembelajaran siklus 1 tersebut mendekati batas bawah pada kriteria kemampuan pengelolaan pembelajaran siklus 1 tinggi, yaitu selang 3,51 – 4,50.

Keaktifan siswa pada siklus 1 dalam 2 kali pertemuan dapat dideskripsikan bahwa rata-rata nilai siswa keaktifan sebesar 46,10 % dalam kategori cukup aktif.Sebagaimana kriteria pencapaian indikator kinerja untuk variabel keaktifan siswa,rata-rata persentase keaktifan sebesar 46,10% tersebut dalam kategori cukup aktif,hal itu dirasa masih kurang memadai karena masih mendekati batas bawah rentangan kategori.Berdasarkan kriteria bahwa siswa pada suatu kelas dikatakan aktif apabila mencapai tingkat keaktifan 75%,berarti keaktifan siswa pada siklus 1 belum mencapai kriteria tersebut.

2.2. Hasil Penelitian Siklus 2

Dari hasil analisis tes diatas dapat dideskripsikan secara umum hasil tes mencapai rata-rata pencapaian hasil belajar sebesar 69 dengan standar deviasi 16 pada rentangan 60 sampai 100. Tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus 2 ini mencapai 92%, dari 24 siswa yang ikut ujian disiklus 2 ,ada 2 siswa yang tidak tuntas, artinya hampir semua siswa telah mencapai batas minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 70%. Dan rata-rata kenaikan hasil tes mengalami peningkatan melebihi 15% dari indikator keberhasilan yang ditetapkan.

(7)

dengan total rata-rata 4,12 yang termasuk dalam kategori tinggi. Skor rata-rata kemampuan pengelolaan pembelajaran siklus 1 tersebut mendekati batas bawah pada kriteria kemampuan pengelolaan pembelajaran siklus 1 tinggi, yaitu selang 3,51 – 4,50.Walaupun masih dalam taraf kategori tinggi tapi pengelolaan sudah mengalami peningkatan pada tiap tahapan pembelajaran.

Keaktifan siswa pada siklus 2 dapat dideskripsikan bahwa rata-rata nilai keaktifan siswa sebesar 76,35 % termasuk dalam kategori aktif,artinya pelaksanaan tindakan pada siklus 2 memberikan peningkatan pada aktivitas siswa pada kelas VIII.A dalam kategori aktif.

2.3.PEMBAHASAN

1. Rata-rata nilai tes siswa pada siklus 1 yaitu 31 pada siklus 2 naik menjadi 69,artinya terjadi kenaikan melebihi 15, ini berarti indikator keberhasilan untuk kenaikan hasil tes rata-rata siswa sudah terpenuhi.

2. Banyak siswa tuntas pada siklus 1 sebanyak 3 siswa atau sebesar 13%,kemudian pada siklus 2 banyak siswa tuntas 22 atau sebesar 92%,itu berarti sudah melebihi dari 70%, dalam hai ini dapat dinyatakan bahwa keberhasilan siswa yang tuntas sudah terpenuhi.

3. Siswa yang tidak tuntas hanya 2 siswa dari 24 siswa yang ikut tes dari keseluruhan 27 siswa kelas VIII.B.Siswa yang tidak tuntas akan dibimbing secara khusus.

(8)

5. rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari siklus 1 sebesar 46,10% masuk dalam kategori cukup aktif,kemudian dilanjutkan pada siklus 2, rata-rata keaktifan siswa mencapai 76,35% sudah menunjukkan peningkatan yang sangat baik,karena rata-rata keaktifan siswa pada siklus 2 masuk dalam kategori aktif.

3. PENUTUP

Setelah data dikumpulkan dan dianalisis,maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas VIII.A mengalamai peningkatan setelah melakukan perkalian bentuk aljabar dengan menggunakan tabel berdasarkan nilai rata-rata siswa dari hasil tes yang mengalami peningkatan dari 31 meningkat menjadi 69 dan siswa tuntas dari 13% meningkat menjadi 92%.

2. Hasil pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dari siklus 1 dengan rata-rata hasil pengelolaan pembelajaran 3,64 meningkat pada siklus 2 dengan rata-rata hasil pengelolaan pembelajaran 4,12 dalam kategori tinggi.

3. Rata –rata keaktifan siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 dengan rata-rata keaktifan 46,10% dalam kategori cukup aktif meningkat disiklus 2 dengan rata-rata keaktifan 76,35 dalam kategori aktif.

Sehubungan dengan hasil penelitian ini,maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Guru disarankan untuk menggunakan tabel untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan perkalian bentuk aljabar.

2. Penelitian ini hanya terbatas pada materi perkalian bentuk aljabar suku dua dengan suku dan suku dua dengan suku tiga.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ismadi Janu.2008.Ensiklopedia Matematika.Jakarta:Nobel Edumedia

Salamah Umi,2007.Membangun Kompetensi Matematika Kelas VIII SMP/MTs, Solo : PT.Tiga Serangkai Pustaka Media.

Manik Rosida Dame,2009.Penunjang Belajar Matematika SMP/MTs kelas VII,Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Nugroho Heru dan Meisaroh Lisda,2009.Matematika untuk SMP kelas VIII,Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas.

Agus Nuniek Avianto, 2007.Mudah Belajar Matematika 2 kelas VIII untuk SMP/MTs,Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

www.contoh-KTI.info.

Baharuddin H dan Nur Wahyuni Esa.2009.Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta.Ar-Ruz Media

Fuddinbatavia.com

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian kualitas udara dalam ruang yang memadai menurut standard tersebut adalah udara dimana tidak ada kontaminan pada konsentrasi yang membahayakan yang sudah ditetapkan

In the above example, we created a constructor function called Employee and created a new employee object called jim using the constructor function with the new keyword.. In

Dari karakteristik petani tergambar bahwa 52 % petani tergolong dalam usia produktif ( 40 – 55 tahun ), dimana kecendrungan yang terlihat adalah bahwa mereka memiliki

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam, apabila terdapat perbedaan akibat perlakuan dilanjutkan dengan menggunakan uji jarak berganda atau biasa

tinggi: kesulitan yang dialami adalah melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan negatif dan positif dalam operasi bentuk aljabar

Tujuan dari penulisan ini untuk menganalisis potensi kebangkrutan pada perusahaan jasa PT Express Transindo Utama Tbk Periode 2014-2018 dengan menggunakan

Assessing nursing clinical skills performance using objective structured clinical examination (OSCE) for open distance learning students in Open University

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model Problem Based Learning